• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANAK DAN PERTARUHAN MASA DEPAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANAK DAN PERTARUHAN MASA DEPAN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

.

ANAK DAN PERTARUHAN MASA DEPAN Abu Thoyyib*

Semua orang percaya bahwa anak merupakan pemilik masa depan, karena anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan bangsa. Pertanyaan besarnya adalah masa depan seperti apa yang diharapkan pada anak kita sekarang. Berbagai permasalahan sedang mengepung anak-anak kita, mulai peredaran narkoba, kasus trafficking di Bogor dengan korban 143 anak, kekerasan seksual di Surabaya dengan korban 23 anak, seorang anak di Medan belajar terorisme secara otodidak melalui internet dan Laporan Eksklusif Jawa Pos pada tanggal 25 – 27 Agustus 2016 tentang Evolusi Para Bandit yang menjadikan anak-anak sebagai target regenerasi kejahatannya. Itu belum termasuk berbagai kasus anak yang ditangani oleh lembaga-lembaga yang peduli terhadap anak. Kita percaya bahwa kekerasan terhadap anak itu adalah sebuah fenomena gunung es.

Di sisi lain anak-anak juga menjadi target pasar dari berbagai produk yang begitu masif dan agresif mempengaruhi mereka, dan ironisnya tidak semua produk itu baik bagi tumbuh kembang anak. Anak adalah subyek yang menarik bagi kalangan industri, karena dianggap sebagai penjaga keberlanjutan bisnis dengan menjadikan anak sebagai subtitusi, kontinutas dan loyalitas terhadap produk mereka. Anak-anak akan mudah terpengaruh terhadap apapun karena kondisi psikisnya yang belum matang, selain itu anak selalu berada pada posisi rawan mendapatkan kekerasan, eksploitasi. Karena itu dalam kacamata perlindungan anak, apa yang terjadi pada anak, baik anak itu sebagai pelaku maupun korban selalu dipandang sebagai sama-sama korban yang harus dilindungi dan didampingi.

Lalu siapa yang peduli anak-anak ?

Menyerahkan perlindungan anak sepenuhnya kepada pemerintah tentu bukan langkah bijak. Walaupun pemerintah peran dan tanggung jawabnya sangat jelas karena amanat Undang-Undang Dasar 1945. Tetapi masalahnya pencapaian nyata perlindungan anak di Indonesia pada umumnya tidak secepat pencapaian di bidang-bidang lain. Harus diakui selama 10 tahun terakhir berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk memperkuat perlindungan anak. Salah satunya adalah perubahan paradigma dari pendekatan berbasis isu menjadi pendekatan berbasis sistem yang lebih memperkuat pencegahan dan mengurangi risiko dari pada penanganan korban. Karena pencegahan dapat menjangkau lebih banyak sasaran dan dapat membangun budaya yang baik di masyarakat.

(2)

keikutsertaan dan kepedulian masyarakat sangat penting sebagai bentuk perhatian dalam perlindungan anak.

Selain itu perlindungan anak seharusnya melibatkan anak-anak sendiri, kelemahan kita sebagai orang dewasa terkadang tidak menganggap penting mendengarkan suara anak dalam pengambilan keputusan. Pelibatan anak-anak dalam perlindungan anak adalah sebuah langkah yang bijak dan tepat. Paulo Sergio (2006) dalam World report on Violence Against Children “bila anda ingin tahu bagaimana melukis, anda akan berkonsultasi dengan seorang pelukis; bila anda ingin makan, anda berkonsultasi dengan juru masak; jadi bila anda ingin tahu hal-hal mengenai masalah anak, anda harus berkonsultasi dengan kaum muda”. Hal ini karena anak ketika memasuki usia remaja lebih nyaman berkomunikasi dengan sesama remaja, karena dianggap lebih paham serta mereka lebih memperhatikan pengakuan sebaya dari pada pengakuan orang dewasa. Belajar untuk memahami anak merupakan bekal yang berharga untuk membangun sikap dan tindakan yang tepat terhadap anak. Kepentingan terbaik bagi anak lebih terjamin karena memadukan cara pandang anak yang paham minat dan kemampuan dirinya dan cara pandang orang tua yang memiliki pengalaman dan dukungan fasilitas bagi anak. Memfasilitasi dan menguatkan keterlibatan anak melalui berbagai kelompok anak yang ada di masyarakat, seperti Forum Anak atau Dewan Perwakilan Anak, Pramuka, OSIS, Remaja Masjid dan lain-lain agar mereka mampu melakukan pencegahan terhadap anak-anak berisiko menjadi korban dan pelaku kekerasaan harus dilakukan saat ini. Sudah saatnya semua yang peduli terhadap anak bekerja sama dan saling menguatkan demi kepentingan terbaik bagi anak. Mendidik anak dengan penuh kesabaran dan keramahan serta keteladanan bukan dengan cara kekerasan. Karena kualitas orang dewasa esok, ditentukan oleh anak hari ini, maka anak-anak harus dibantu untuk mencapai hari esok yang lebih baik dengan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya dan melindunginya dari segala kekerasan. Karena hari ini kita sedang berkompetensi dengan para orang dewasa yang sedang merusak masa depan anak-anak kita.

Referensi

Dokumen terkait

“Commercial Data Privacy and Innovation in the Internet Economy: A Dynamic Policy Framework.” This Framework is “designed to protect privacy, transparency, and informed choice

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap analisis mutu minyak kelapa murni buatan industri rumah tangga secara menyeluruh bahwa ketiga sampel tersebut

Iuran kepada negara yang terhutang oleh yang wajib membayarnya (Wajib Pajak) berdasarkan' undang-undang, dengan tidak mendapat prestasi (balas jasa) kembali se~

Demikian pengumuman ini kami sampaikan dan bagi peserta pengadaan yang keberatan atas penetapan hasil kualifikasi dapat mengajukan sanggahan secara tertulis kepada

Masalah yang terdapat pada siswa kelas IV MI Miftahul Huda Soga Desa Tenajar Kidul Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata

Seperti halnya yang dilakukan editor berita dimana harus membuat cerita lengkap dalam waktu yang singkat dan memangkas bahan yang ada sampai keminimalannya, misalnya produser

2) Penyelenggaraan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Peneliti. Dengan kewenangan ini, LIPI melalui Pusbindiklat Peneliti harus dapate. merumuskan akreditasi penilaian