• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kolaborasi Evaluasi dan Apresiasi Terobosan Pelayanan Publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kolaborasi Evaluasi dan Apresiasi Terobosan Pelayanan Publik"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Kolaborasi Evaluasi dan

Apresiasi Terobosan

Pelayanan Publik

Kolaborasi Evaluasi dan

Apresiasi Terobosan

Pelayanan Publik

THE JAWA POS INSTITUTE OF PRO OTONOMI (JPIP)

Disampaikan dalam Rakor Persiapan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Jawa

Timur di Surabaya 31 Mei 2018

Kolaborasi Evaluasi dan

Apresiasi Terobosan

Pelayanan Publik

Kolaborasi Evaluasi dan

Apresiasi Terobosan

Pelayanan Publik

THE JAWA POS INSTITUTE OF PRO OTONOMI (JPIP)

(2)

KOLABORASI KOVABLIK DAN OTONOMI AWARDS 2018

Ada kesamaan misi, yakni mengevaluasi dan

mengapresiasi capaian inovasi daerah.

Ada irisan kriteria kompetisi, yakni pelayanan publik inklusif untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Ini merupakan kriteria kompetisi terbaru dari

KemenPAN RB.

Ini sesuai dengan tema Otonomi Awards JPIP tahun ini adalah mengapresiasi inovasi inklusif di

kabupaten/kota dan perusahaan

JPIP juga mengapresiasi perusahaan yang inklusif, tak menutup kemungkinan BUMD juga ikut serta dalam kompetisi ini.

Kovablik dan Otonomi Awards sama-sama ingin menjaga iklim inovasi di Jawa Timur sekalipun di musim pilkada.

Sama-sama ingin menyiapkan inovasi Jawa Timur untuk kompetisi di level yang lebih tinggi (Sinovik, IGA, dan kompetisi level nasional lain)

Ada kesamaan misi, yakni mengevaluasi dan mengapresiasi capaian inovasi daerah.

Ada irisan kriteria kompetisi, yakni pelayanan publik inklusif untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Ini merupakan kriteria kompetisi terbaru dari

KemenPAN RB.

Ini sesuai dengan tema Otonomi Awards JPIP tahun ini adalah mengapresiasi inovasi inklusif di

kabupaten/kota dan perusahaan

JPIP juga mengapresiasi perusahaan yang inklusif, tak menutup kemungkinan BUMD juga ikut serta dalam kompetisi ini.

Kovablik dan Otonomi Awards sama-sama ingin menjaga iklim inovasi di Jawa Timur sekalipun di musim pilkada.

Sama-sama ingin menyiapkan inovasi Jawa Timur untuk kompetisi di level yang lebih tinggi (Sinovik, IGA, dan kompetisi level nasional lain)

KOLABORASI KOVABLIK DAN OTONOMI AWARDS 2018

Ada kesamaan misi, yakni mengevaluasi dan

mengapresiasi capaian inovasi daerah.

Ada irisan kriteria kompetisi, yakni pelayanan publik inklusif untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Ini merupakan kriteria kompetisi terbaru dari

KemenPAN RB.

Ini sesuai dengan tema Otonomi Awards JPIP tahun ini adalah mengapresiasi inovasi inklusif di

kabupaten/kota dan perusahaan

JPIP juga mengapresiasi perusahaan yang inklusif, tak menutup kemungkinan BUMD juga ikut serta dalam kompetisi ini.

Kovablik dan Otonomi Awards sama-sama ingin menjaga iklim inovasi di Jawa Timur sekalipun di musim pilkada.

Sama-sama ingin menyiapkan inovasi Jawa Timur untuk kompetisi di level yang lebih tinggi (Sinovik, IGA, dan kompetisi level nasional lain)

Ada kesamaan misi, yakni mengevaluasi dan mengapresiasi capaian inovasi daerah.

Ada irisan kriteria kompetisi, yakni pelayanan publik inklusif untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Ini merupakan kriteria kompetisi terbaru dari

KemenPAN RB.

Ini sesuai dengan tema Otonomi Awards JPIP tahun ini adalah mengapresiasi inovasi inklusif di

kabupaten/kota dan perusahaan

JPIP juga mengapresiasi perusahaan yang inklusif, tak menutup kemungkinan BUMD juga ikut serta dalam kompetisi ini.

Kovablik dan Otonomi Awards sama-sama ingin menjaga iklim inovasi di Jawa Timur sekalipun di musim pilkada.

(3)

KOLABORASI KOVABLIK DAN OTONOMI AWARDS 2018

pelayanan publik yang efektif, efisien, dan berkinerja tinggi. Memajukan transparansi, pelayanan publik yang efektif, efisien, dan berkinerja tinggi. Memajukan transparansi,

KOLABORASI KOVABLIK DAN OTONOMI AWARDS 2018

MI AWARDS

1. Tata kelola penyelenggaraan pelayanan publik yang efektif, efisien, dan berkinerja tinggi.

2. Memajukan transparansi, pelayanan publik yang efektif, efisien, dan berkinerja tinggi. Memajukan transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam pelayanan publik.

(4)

CUKUP MENGISI & MENGIRIM PAPARAN INOVASI LEWAT SITUS

Para innovator dapat mengisi serta mengirim lewat satu pintu, yakni di situs JIPP Jatim:

jipp.jatimprov.go.id

Sedangkan panduan detil Otonomi Awards bisa diunduh di situs JPIP:

www.jpip.or.id

Para innovator dapat mengisi serta mengirim lewat satu pintu, yakni di situs JIPP Jatim:

jipp.jatimprov.go.id

Sedangkan panduan detil Otonomi Awards bisa diunduh di situs JPIP:

www.jpip.or.id

CUKUP MENGISI & MENGIRIM PAPARAN INOVASI LEWAT SITUS

Para innovator dapat mengisi serta mengirim lewat satu pintu, yakni di situs JIPP Jatim:

jipp.jatimprov.go.id

Sedangkan panduan detil Otonomi Awards bisa diunduh di situs JPIP:

www.jpip.or.id

Para innovator dapat mengisi serta mengirim lewat satu pintu, yakni di situs JIPP Jatim:

jipp.jatimprov.go.id

Sedangkan panduan detil Otonomi Awards bisa diunduh di situs JPIP:

(5)

EKONOMI:

TEROBOSAN DALAM PERTUMBUHAN

Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.

Mendorong tumbuhnya investasi di daerah (jumlah investasi maupun investor), baik yang berasal dari PMA maupun PMDN.

Mendorong tumbuhnya kesempatan kerja dan meningkatkan daya saing tenaga kerja daerah khususnya bagi masyarakat yang tergolong miskin dan rentan (perempuan, difabel, dan pengangguran).

Memperluas dan menambah jaringan infrastruktur ekonomi. Seperti Jalan, jembatan, pasar, pusat-pusat perdagangan yang mendukung tumbuhnya ekonomi.

Menciptakan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru di daerah, khususnya di daerah-daerah yang sebelumnya tergolong sangat miskin dan tertinggal.

Memberikan insentif kepada perusahaan atau sektor swasta/investor yang telah

menerapkan prinsip-prinsip inklusi, seperti perusahaan yang telah melakukan adopsi merekrut 1 persen dari karyawannya dari para penyandang disbalitas.

Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.

Mendorong tumbuhnya investasi di daerah (jumlah investasi maupun investor), baik yang berasal dari PMA maupun PMDN.

Mendorong tumbuhnya kesempatan kerja dan meningkatkan daya saing tenaga kerja daerah khususnya bagi masyarakat yang tergolong miskin dan rentan (perempuan, difabel, dan pengangguran).

Memperluas dan menambah jaringan infrastruktur ekonomi. Seperti Jalan, jembatan, pasar, pusat-pusat perdagangan yang mendukung tumbuhnya ekonomi.

Menciptakan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru di daerah, khususnya di daerah-daerah yang sebelumnya tergolong sangat miskin dan tertinggal.

Memberikan insentif kepada perusahaan atau sektor swasta/investor yang telah

menerapkan prinsip-prinsip inklusi, seperti perusahaan yang telah melakukan adopsi merekrut 1 persen dari karyawannya dari para penyandang disbalitas.

EKONOMI:

TEROBOSAN DALAM PERTUMBUHAN

Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.

Mendorong tumbuhnya investasi di daerah (jumlah investasi maupun investor), baik yang berasal dari PMA maupun PMDN.

Mendorong tumbuhnya kesempatan kerja dan meningkatkan daya saing tenaga kerja daerah khususnya bagi masyarakat yang tergolong miskin dan rentan (perempuan, difabel, dan pengangguran).

Memperluas dan menambah jaringan infrastruktur ekonomi. Seperti Jalan, jembatan, pasar, pusat-pusat perdagangan yang mendukung tumbuhnya ekonomi.

Menciptakan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru di daerah, khususnya di daerah-daerah yang sebelumnya tergolong sangat miskin dan tertinggal.

Memberikan insentif kepada perusahaan atau sektor swasta/investor yang telah

menerapkan prinsip-prinsip inklusi, seperti perusahaan yang telah melakukan adopsi merekrut 1 persen dari karyawannya dari para penyandang disbalitas.

Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.

Mendorong tumbuhnya investasi di daerah (jumlah investasi maupun investor), baik yang berasal dari PMA maupun PMDN.

Mendorong tumbuhnya kesempatan kerja dan meningkatkan daya saing tenaga kerja daerah khususnya bagi masyarakat yang tergolong miskin dan rentan (perempuan, difabel, dan pengangguran).

Memperluas dan menambah jaringan infrastruktur ekonomi. Seperti Jalan, jembatan, pasar, pusat-pusat perdagangan yang mendukung tumbuhnya ekonomi.

Menciptakan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru di daerah, khususnya di daerah-daerah yang sebelumnya tergolong sangat miskin dan tertinggal.

Memberikan insentif kepada perusahaan atau sektor swasta/investor yang telah

(6)

EKONOMI:

TEROBOSAN PEMERATAAN

Mendorong distribusi pendapatan masyarakat. Seperti, subsidi

bahan pokok khususnya bagi masyarakat daerah yang miskin

dan rentan.

Memeratakan pembangunan infrastruktur yang mendorong

aktivitas ekonomi khususnya di wilayah-wilayah yang masih

miskin, masyarakatnya rentan dan tertinggal.

Pemerataan akses permodalan, terutama bagi pengusaha mikro

dan kecil, termasuk juga bagi masyarakat miskin dan rentan.

Memperbesar kesempatan berusaha bagi pengusaha mikro dan

kecil.

Mendorong distribusi pendapatan masyarakat. Seperti, subsidi

bahan pokok khususnya bagi masyarakat daerah yang miskin

dan rentan.

Memeratakan pembangunan infrastruktur yang mendorong

aktivitas ekonomi khususnya di wilayah-wilayah yang masih

miskin, masyarakatnya rentan dan tertinggal.

Pemerataan akses permodalan, terutama bagi pengusaha mikro

dan kecil, termasuk juga bagi masyarakat miskin dan rentan.

Memperbesar kesempatan berusaha bagi pengusaha mikro dan

kecil.

EKONOMI:

TEROBOSAN PEMERATAAN

Mendorong distribusi pendapatan masyarakat. Seperti, subsidi

bahan pokok khususnya bagi masyarakat daerah yang miskin

dan rentan.

Memeratakan pembangunan infrastruktur yang mendorong

aktivitas ekonomi khususnya di wilayah-wilayah yang masih

miskin, masyarakatnya rentan dan tertinggal.

Pemerataan akses permodalan, terutama bagi pengusaha mikro

dan kecil, termasuk juga bagi masyarakat miskin dan rentan.

Memperbesar kesempatan berusaha bagi pengusaha mikro dan

kecil.

Mendorong distribusi pendapatan masyarakat. Seperti, subsidi

bahan pokok khususnya bagi masyarakat daerah yang miskin

dan rentan.

Memeratakan pembangunan infrastruktur yang mendorong

aktivitas ekonomi khususnya di wilayah-wilayah yang masih

miskin, masyarakatnya rentan dan tertinggal.

Pemerataan akses permodalan, terutama bagi pengusaha mikro

dan kecil, termasuk juga bagi masyarakat miskin dan rentan.

(7)

EKONOMI:

TEROBOSAN PEMBERDAYAAN

Mengoptimalkan potensi ekonomi daerah, seperti pemanfaatan sumber daya alam (SDA), produk unggulan daerah, komodiri khas daerah.

Pemberdayaan lembaga ekonomi lokal, seperti Koperasi, BUMDes, lumbung desa, lembaga keuangan mikro, BPR.

Mengatasi kendala tumbuhnya potensi ekonomi lokal, seperti penataan kawasan pedagang kaki lima (PKL), kelangkaan pupuk/bibit, serangan hama/penyakit, dan sejenisnya.

Pemberdayaan pelaku ekonomi lemah dan ekonomi lokal, seperti penerbitan Perda atau SK Kepala Daerah tentang perlindungan pelaku usaha ekonomi lemah dan lokal

(nelayan/petani/UMKM) dan pendampingan serta penyuluhannya.

Meningkatkan kapasitas ekonomi rakyat (kemampuan produksi rakyat sesuai potensi daerah), seperti pembentukan sentra-sentra produksi rakyat sekaligus fasilitasi dan penyediaan sarana dan prasarana penunjangnya.

Memberdayakan dan meningkatkan kapasitas ekonomi individu/kelompok masyarakat difabel untuk bisa mandiri secara ekonomi.

Mengoptimalkan potensi ekonomi daerah, seperti pemanfaatan sumber daya alam (SDA), produk unggulan daerah, komodiri khas daerah.

Pemberdayaan lembaga ekonomi lokal, seperti Koperasi, BUMDes, lumbung desa, lembaga keuangan mikro, BPR.

Mengatasi kendala tumbuhnya potensi ekonomi lokal, seperti penataan kawasan pedagang kaki lima (PKL), kelangkaan pupuk/bibit, serangan hama/penyakit, dan sejenisnya.

Pemberdayaan pelaku ekonomi lemah dan ekonomi lokal, seperti penerbitan Perda atau SK Kepala Daerah tentang perlindungan pelaku usaha ekonomi lemah dan lokal

(nelayan/petani/UMKM) dan pendampingan serta penyuluhannya.

Meningkatkan kapasitas ekonomi rakyat (kemampuan produksi rakyat sesuai potensi daerah), seperti pembentukan sentra-sentra produksi rakyat sekaligus fasilitasi dan penyediaan sarana dan prasarana penunjangnya.

Memberdayakan dan meningkatkan kapasitas ekonomi individu/kelompok masyarakat difabel untuk bisa mandiri secara ekonomi.

EKONOMI:

TEROBOSAN PEMBERDAYAAN

Mengoptimalkan potensi ekonomi daerah, seperti pemanfaatan sumber daya alam (SDA), produk unggulan daerah, komodiri khas daerah.

Pemberdayaan lembaga ekonomi lokal, seperti Koperasi, BUMDes, lumbung desa, lembaga keuangan mikro, BPR.

Mengatasi kendala tumbuhnya potensi ekonomi lokal, seperti penataan kawasan pedagang kaki lima (PKL), kelangkaan pupuk/bibit, serangan hama/penyakit, dan sejenisnya.

Pemberdayaan pelaku ekonomi lemah dan ekonomi lokal, seperti penerbitan Perda atau SK Kepala Daerah tentang perlindungan pelaku usaha ekonomi lemah dan lokal

(nelayan/petani/UMKM) dan pendampingan serta penyuluhannya.

Meningkatkan kapasitas ekonomi rakyat (kemampuan produksi rakyat sesuai potensi daerah), seperti pembentukan sentra-sentra produksi rakyat sekaligus fasilitasi dan penyediaan sarana dan prasarana penunjangnya.

Memberdayakan dan meningkatkan kapasitas ekonomi individu/kelompok masyarakat difabel untuk bisa mandiri secara ekonomi.

Mengoptimalkan potensi ekonomi daerah, seperti pemanfaatan sumber daya alam (SDA), produk unggulan daerah, komodiri khas daerah.

Pemberdayaan lembaga ekonomi lokal, seperti Koperasi, BUMDes, lumbung desa, lembaga keuangan mikro, BPR.

Mengatasi kendala tumbuhnya potensi ekonomi lokal, seperti penataan kawasan pedagang kaki lima (PKL), kelangkaan pupuk/bibit, serangan hama/penyakit, dan sejenisnya.

Pemberdayaan pelaku ekonomi lemah dan ekonomi lokal, seperti penerbitan Perda atau SK Kepala Daerah tentang perlindungan pelaku usaha ekonomi lemah dan lokal

(nelayan/petani/UMKM) dan pendampingan serta penyuluhannya.

Meningkatkan kapasitas ekonomi rakyat (kemampuan produksi rakyat sesuai potensi daerah), seperti pembentukan sentra-sentra produksi rakyat sekaligus fasilitasi dan penyediaan sarana dan prasarana penunjangnya.

(8)

PELAYANAN PUBLIK

: KESEHATAN

Kebijakan/program/strategi yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk

meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, seperti upaya mengembangkan

pelayanan kesehatan yang murah, merata, penyebaran fasilitas pelayanannya.

Juga menyangkut upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Upaya pemerintah daerah memenuhi ketercukupan sarana prasarana kesehatan

dan tenaga kesehatan berkualitas secara merata

Upaya untuk mencapai kesesuaian proporsi kebutuhan pelayanan kesehatan

dengan kebutuhan masyarakat

Upaya meningkatkan kesetaraan kesempatan setiap warga untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan, termasuk bagi mereka yang rentan dan miskin.

Upaya perbaikan partisipasi dan transparansi dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan di daerah

Kebijakan/program/strategi yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk

meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, seperti upaya mengembangkan

pelayanan kesehatan yang murah, merata, penyebaran fasilitas pelayanannya.

Juga menyangkut upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Upaya pemerintah daerah memenuhi ketercukupan sarana prasarana kesehatan

dan tenaga kesehatan berkualitas secara merata

Upaya untuk mencapai kesesuaian proporsi kebutuhan pelayanan kesehatan

dengan kebutuhan masyarakat

Upaya meningkatkan kesetaraan kesempatan setiap warga untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan, termasuk bagi mereka yang rentan dan miskin.

Upaya perbaikan partisipasi dan transparansi dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan di daerah

Kebijakan/program/strategi yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk

meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, seperti upaya mengembangkan

pelayanan kesehatan yang murah, merata, penyebaran fasilitas pelayanannya.

Juga menyangkut upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Upaya pemerintah daerah memenuhi ketercukupan sarana prasarana kesehatan

dan tenaga kesehatan berkualitas secara merata

Upaya untuk mencapai kesesuaian proporsi kebutuhan pelayanan kesehatan

dengan kebutuhan masyarakat

Upaya meningkatkan kesetaraan kesempatan setiap warga untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan, termasuk bagi mereka yang rentan dan miskin.

Upaya perbaikan partisipasi dan transparansi dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan di daerah

Kebijakan/program/strategi yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk

meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, seperti upaya mengembangkan

pelayanan kesehatan yang murah, merata, penyebaran fasilitas pelayanannya.

Juga menyangkut upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Upaya pemerintah daerah memenuhi ketercukupan sarana prasarana kesehatan

dan tenaga kesehatan berkualitas secara merata

Upaya untuk mencapai kesesuaian proporsi kebutuhan pelayanan kesehatan

dengan kebutuhan masyarakat

Upaya meningkatkan kesetaraan kesempatan setiap warga untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan, termasuk bagi mereka yang rentan dan miskin.

(9)

PELAYANAN PUBLIK:

PENDIDIKAN

Kebijakan/program/strategi yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan efisiensi pelayanan pendidikan, seperti upaya mengembangkan pelayanan pendidikan yang terjangkau biayanya, merata penyebarannya. Juga menyangkut upaya peningkatan kualitas proses pendidikan dan hasilnya.

Inovasi khusus seperti mengakomodasi kelebihan talenta dan kecerdasan lokal yang berorientasi pemanfaatan potensi/sumber daya lokal maupun mengatasi problem lokal Upaya memenuhi ketercukupan sarana prasarana pendidikan dan tenaga pendidik

berkualitas secara merata

Upaya untuk mencapai kesesuaian fasilitas pendidikan dengan kebutuhan masyarakat

Upaya meningkatkan kesetaraan kesempatan setiap warga mengakses pelayanan pendidikan Upaya perbaikan partisipasi dan transparansi dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah Upaya daerah untuk menghasilkan kebijakan pendidikan yang inklusif

Kebijakan/program/strategi yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan efisiensi pelayanan pendidikan, seperti upaya mengembangkan pelayanan pendidikan yang terjangkau biayanya, merata penyebarannya. Juga menyangkut upaya peningkatan kualitas proses pendidikan dan hasilnya.

Inovasi khusus seperti mengakomodasi kelebihan talenta dan kecerdasan lokal yang berorientasi pemanfaatan potensi/sumber daya lokal maupun mengatasi problem lokal

Upaya memenuhi ketercukupan sarana prasarana pendidikan dan tenaga pendidik berkualitas secara merata

Upaya untuk mencapai kesesuaian fasilitas pendidikan dengan kebutuhan masyarakat

Upaya meningkatkan kesetaraan kesempatan setiap warga mengakses pelayanan pendidikan

Upaya perbaikan partisipasi dan transparansi dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah

Upaya daerah untuk menghasilkan kebijakan pendidikan yang inklusif

Kebijakan/program/strategi yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan efisiensi pelayanan pendidikan, seperti upaya mengembangkan pelayanan pendidikan yang terjangkau biayanya, merata penyebarannya. Juga menyangkut upaya peningkatan kualitas proses pendidikan dan hasilnya.

Inovasi khusus seperti mengakomodasi kelebihan talenta dan kecerdasan lokal yang berorientasi pemanfaatan potensi/sumber daya lokal maupun mengatasi problem lokal Upaya memenuhi ketercukupan sarana prasarana pendidikan dan tenaga pendidik

berkualitas secara merata

Upaya untuk mencapai kesesuaian fasilitas pendidikan dengan kebutuhan masyarakat

Upaya meningkatkan kesetaraan kesempatan setiap warga mengakses pelayanan pendidikan Upaya perbaikan partisipasi dan transparansi dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah Upaya daerah untuk menghasilkan kebijakan pendidikan yang inklusif

Kebijakan/program/strategi yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan efisiensi pelayanan pendidikan, seperti upaya mengembangkan pelayanan pendidikan yang terjangkau biayanya, merata penyebarannya. Juga menyangkut upaya peningkatan kualitas proses pendidikan dan hasilnya.

Inovasi khusus seperti mengakomodasi kelebihan talenta dan kecerdasan lokal yang berorientasi pemanfaatan potensi/sumber daya lokal maupun mengatasi problem lokal Upaya memenuhi ketercukupan sarana prasarana pendidikan dan tenaga pendidik

berkualitas secara merata

Upaya untuk mencapai kesesuaian fasilitas pendidikan dengan kebutuhan masyarakat

(10)

PELAYANAN PUBLIK:

LAYANAN ADMINISTRASI UMUM

Kebijakan/program/strategi yang telah dilakukan

pemerintah daerah untuk menyediakan pelayanan yang

terjangkau biayanya, tidak ribet, efektif, dan efisien.

Upaya meningkatkan kesetaraan kesempatan setiap warga

untuk mendapatkan pelayanan, termasuk bagi mereka

yang miskin dan rentan.

Kebijakan/aturan yang bersifat afirmasi untuk kelompok

masyarakat miskin dan rentan, misalnya dalam rekruitmen

PNS, pemda telah memberikan kesempatan yang sama

kepada penyandang disabilitas untuk melamar.

Kebijakan/program/strategi yang telah dilakukan

pemerintah daerah untuk menyediakan pelayanan yang

terjangkau biayanya, tidak ribet, efektif, dan efisien.

Upaya meningkatkan kesetaraan kesempatan setiap warga

untuk mendapatkan pelayanan, termasuk bagi mereka

yang miskin dan rentan.

Kebijakan/aturan yang bersifat afirmasi untuk kelompok

masyarakat miskin dan rentan, misalnya dalam rekruitmen

PNS, pemda telah memberikan kesempatan yang sama

kepada penyandang disabilitas untuk melamar.

PELAYANAN PUBLIK:

LAYANAN ADMINISTRASI UMUM

Kebijakan/program/strategi yang telah dilakukan

pemerintah daerah untuk menyediakan pelayanan yang

terjangkau biayanya, tidak ribet, efektif, dan efisien.

Upaya meningkatkan kesetaraan kesempatan setiap warga

untuk mendapatkan pelayanan, termasuk bagi mereka

yang miskin dan rentan.

Kebijakan/aturan yang bersifat afirmasi untuk kelompok

masyarakat miskin dan rentan, misalnya dalam rekruitmen

PNS, pemda telah memberikan kesempatan yang sama

kepada penyandang disabilitas untuk melamar.

Kebijakan/program/strategi yang telah dilakukan

pemerintah daerah untuk menyediakan pelayanan yang

terjangkau biayanya, tidak ribet, efektif, dan efisien.

Upaya meningkatkan kesetaraan kesempatan setiap warga

untuk mendapatkan pelayanan, termasuk bagi mereka

yang miskin dan rentan.

Kebijakan/aturan yang bersifat afirmasi untuk kelompok

masyarakat miskin dan rentan, misalnya dalam rekruitmen

PNS, pemda telah memberikan kesempatan yang sama

(11)

PERFORMA POLITIK LOKAL

: PARTISIPASI PUBLIK

Terobosan daerah dalam partisipasi proses penganggaran (penyusunan dan

penetapan/pengesahan) APBD (participatory budgeting) khususnya membuka peluang besar bagi kelompok miskin dan rentan, serta Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD).

Partisipasi dalam proses penganggaran mengukur seberapa besar akomodasi dalam APBD, termasuk anggaran pro-si miskin dan rentan (perempuan, difable, dan pengangguran).

Kinerja penganggaran diukur berdasar inovasi metode partisipasi dan keluaran (output).

METODE: Apa metode inovasi untuk memperbaiki tingkat partisipasi penganggaran? Mengukur proses partisipasi dari penyusunan renbang hingga penetapan anggaran Inovasi apa yang digagas pemda untuk meningkatkan kualitas partisipasi

OUTPUT: Analisis alokasi belanja langsung untuk belanja modal dalam APBD Analisis perbandingan kompilasi hasil musrenbang dan APBD

Analisis perbandingan prioritas pembangunan/masalah daerah dan pilihan-pilihan kebijakan penganggaran dalam APBD

Pemerintah telah menerbitkan peraturan daerah yang menjamin hak-hak penyandang disabilitas, seperti misalnya dengan penerbitan peraturan daerah tentang disabilitas. Terobosan daerah dalam partisipasi proses penganggaran (penyusunan dan

penetapan/pengesahan) APBD (participatory budgeting) khususnya membuka peluang besar bagi kelompok miskin dan rentan, serta Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD). Partisipasi dalam proses penganggaran mengukur seberapa besar akomodasi dalam APBD, termasuk anggaran pro-si miskin dan rentan (perempuan, difable, dan pengangguran).

Kinerja penganggaran diukur berdasar inovasi metode partisipasi dan keluaran (output).

METODE: Apa metode inovasi untuk memperbaiki tingkat partisipasi penganggaran?

Mengukur proses partisipasi dari penyusunan renbang hingga penetapan anggaran

Inovasi apa yang digagas pemda untuk meningkatkan kualitas partisipasi

OUTPUT: Analisis alokasi belanja langsung untuk belanja modal dalam APBD

Analisis perbandingan kompilasi hasil musrenbang dan APBD

Analisis perbandingan prioritas pembangunan/masalah daerah dan pilihan-pilihan kebijakan penganggaran dalam APBD

Pemerintah telah menerbitkan peraturan daerah yang menjamin hak-hak penyandang disabilitas, seperti misalnya dengan penerbitan peraturan daerah tentang disabilitas.

PERFORMA POLITIK LOKAL

: PARTISIPASI PUBLIK

Terobosan daerah dalam partisipasi proses penganggaran (penyusunan dan

penetapan/pengesahan) APBD (participatory budgeting) khususnya membuka peluang besar bagi kelompok miskin dan rentan, serta Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD). Partisipasi dalam proses penganggaran mengukur seberapa besar akomodasi dalam APBD, termasuk anggaran pro-si miskin dan rentan (perempuan, difable, dan pengangguran).

Kinerja penganggaran diukur berdasar inovasi metode partisipasi dan keluaran (output). METODE: Apa metode inovasi untuk memperbaiki tingkat partisipasi penganggaran?

Mengukur proses partisipasi dari penyusunan renbang hingga penetapan anggaran Inovasi apa yang digagas pemda untuk meningkatkan kualitas partisipasi

OUTPUT: Analisis alokasi belanja langsung untuk belanja modal dalam APBD Analisis perbandingan kompilasi hasil musrenbang dan APBD

Analisis perbandingan prioritas pembangunan/masalah daerah dan pilihan-pilihan kebijakan penganggaran dalam APBD

Pemerintah telah menerbitkan peraturan daerah yang menjamin hak-hak penyandang disabilitas, seperti misalnya dengan penerbitan peraturan daerah tentang disabilitas. Terobosan daerah dalam partisipasi proses penganggaran (penyusunan dan

penetapan/pengesahan) APBD (participatory budgeting) khususnya membuka peluang besar bagi kelompok miskin dan rentan, serta Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD). Partisipasi dalam proses penganggaran mengukur seberapa besar akomodasi dalam APBD, termasuk anggaran pro-si miskin dan rentan (perempuan, difable, dan pengangguran).

Kinerja penganggaran diukur berdasar inovasi metode partisipasi dan keluaran (output). METODE: Apa metode inovasi untuk memperbaiki tingkat partisipasi penganggaran?

Mengukur proses partisipasi dari penyusunan renbang hingga penetapan anggaran Inovasi apa yang digagas pemda untuk meningkatkan kualitas partisipasi

OUTPUT: Analisis alokasi belanja langsung untuk belanja modal dalam APBD Analisis perbandingan kompilasi hasil musrenbang dan APBD

Analisis perbandingan prioritas pembangunan/masalah daerah dan pilihan-pilihan kebijakan penganggaran dalam APBD

(12)

PERFORMA POLITIK LOKAL

: AKUNTABILITAS PUBLIK

Terobosan daerah dalam peningkatan transparansi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Misal, kemudahan mendapat informasi penyelenggaraan pemerintahan, prosese pembuatan kebijakan daerah, mengaksese aturan daerah, hasil-hasil

pembangunan, dan sejenisnya

Terobosan daerah dalam perbaikan akuntabilitas (pertanggungjawaban)

penyelenggaraan pemerintahan daerah, misal perbaikan akuntabilitas eksekutif dan legislatif daerah, peningkatan kualitas LPJ, peningkatan keterlibatan masyarakat

dalam pengawasan dan evaluasi kinerja Pemda, dan sejenisnya. Termasuk di dalam pengawasan ini juga melibatkan kelompok rentan dan miskin seperti kelompok difabel (OPD).

Terobosan daerah dalam perbaikan responsivitas (daya tanggap) penyelenggaraan pemerintahan daerah, misal perabaikan penanganan pengaduan pelayanan publik, kinerja kepala daerah, kinerja penegakan hukum daerah, dan sejenisnya

Terobosan daerah dalam peningkatan transparansi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Misal, kemudahan mendapat informasi penyelenggaraan pemerintahan, prosese pembuatan kebijakan daerah, mengaksese aturan daerah, hasil-hasil

pembangunan, dan sejenisnya

Terobosan daerah dalam perbaikan akuntabilitas (pertanggungjawaban)

penyelenggaraan pemerintahan daerah, misal perbaikan akuntabilitas eksekutif dan legislatif daerah, peningkatan kualitas LPJ, peningkatan keterlibatan masyarakat

dalam pengawasan dan evaluasi kinerja Pemda, dan sejenisnya. Termasuk di dalam pengawasan ini juga melibatkan kelompok rentan dan miskin seperti kelompok difabel (OPD).

Terobosan daerah dalam perbaikan responsivitas (daya tanggap) penyelenggaraan pemerintahan daerah, misal perabaikan penanganan pengaduan pelayanan publik, kinerja kepala daerah, kinerja penegakan hukum daerah, dan sejenisnya

PERFORMA POLITIK LOKAL

: AKUNTABILITAS PUBLIK

Terobosan daerah dalam peningkatan transparansi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Misal, kemudahan mendapat informasi penyelenggaraan pemerintahan, prosese pembuatan kebijakan daerah, mengaksese aturan daerah, hasil-hasil

pembangunan, dan sejenisnya

Terobosan daerah dalam perbaikan akuntabilitas (pertanggungjawaban)

penyelenggaraan pemerintahan daerah, misal perbaikan akuntabilitas eksekutif dan legislatif daerah, peningkatan kualitas LPJ, peningkatan keterlibatan masyarakat

dalam pengawasan dan evaluasi kinerja Pemda, dan sejenisnya. Termasuk di dalam pengawasan ini juga melibatkan kelompok rentan dan miskin seperti kelompok difabel (OPD).

Terobosan daerah dalam perbaikan responsivitas (daya tanggap) penyelenggaraan pemerintahan daerah, misal perabaikan penanganan pengaduan pelayanan publik, kinerja kepala daerah, kinerja penegakan hukum daerah, dan sejenisnya

Terobosan daerah dalam peningkatan transparansi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Misal, kemudahan mendapat informasi penyelenggaraan pemerintahan, prosese pembuatan kebijakan daerah, mengaksese aturan daerah, hasil-hasil

pembangunan, dan sejenisnya

Terobosan daerah dalam perbaikan akuntabilitas (pertanggungjawaban)

penyelenggaraan pemerintahan daerah, misal perbaikan akuntabilitas eksekutif dan legislatif daerah, peningkatan kualitas LPJ, peningkatan keterlibatan masyarakat

dalam pengawasan dan evaluasi kinerja Pemda, dan sejenisnya. Termasuk di dalam pengawasan ini juga melibatkan kelompok rentan dan miskin seperti kelompok difabel (OPD).

(13)

KATEGORI PEMBANGUNAN INKLUSIF DISABILITAS

Terobosan pemerintah daerah dalam menyediakan infrastruktur yang

ramah disabilitas.

Terobosan pemda yang tidak hanya mengedepankan unsur belas

kasihan (

charity approach

) dalam membuat program-program, tetapi

lebih berorientasi pada pemenuhan hak mereka (

equal opportunities

).

Terobosan pemerintah daerah dalam mengubah cara berpikir (

mindset

)

untuk menjadi lebih berperspektif disabilitas.

Terobosan pemerintah daerah untuk melibatkan kelompok disabilitas

(individu/organisasi) untuk ikut dalam proses pembangunan mulai dari

perencanaan sampai dengan monitoring & evaluasi.

Terobosan pemda untuk menyediakan anggaran yang mendukung

perwujudan pembangunan inklusif berperspektif disabilitas.

Terobosan pemerintah daerah dalam menyediakan infrastruktur yang

ramah disabilitas.

Terobosan pemda yang tidak hanya mengedepankan unsur belas

kasihan (

charity approach

) dalam membuat program-program, tetapi

lebih berorientasi pada pemenuhan hak mereka (

equal opportunities

).

Terobosan pemerintah daerah dalam mengubah cara berpikir (

mindset

)

untuk menjadi lebih berperspektif disabilitas.

Terobosan pemerintah daerah untuk melibatkan kelompok disabilitas

(individu/organisasi) untuk ikut dalam proses pembangunan mulai dari

perencanaan sampai dengan monitoring & evaluasi.

Terobosan pemda untuk menyediakan anggaran yang mendukung

perwujudan pembangunan inklusif berperspektif disabilitas.

KATEGORI PEMBANGUNAN INKLUSIF DISABILITAS

Terobosan pemerintah daerah dalam menyediakan infrastruktur yang

ramah disabilitas.

Terobosan pemda yang tidak hanya mengedepankan unsur belas

kasihan (

charity approach

) dalam membuat program-program, tetapi

lebih berorientasi pada pemenuhan hak mereka (

equal opportunities

).

Terobosan pemerintah daerah dalam mengubah cara berpikir (

mindset

)

untuk menjadi lebih berperspektif disabilitas.

Terobosan pemerintah daerah untuk melibatkan kelompok disabilitas

(individu/organisasi) untuk ikut dalam proses pembangunan mulai dari

perencanaan sampai dengan monitoring & evaluasi.

Terobosan pemda untuk menyediakan anggaran yang mendukung

perwujudan pembangunan inklusif berperspektif disabilitas.

Terobosan pemerintah daerah dalam menyediakan infrastruktur yang

ramah disabilitas.

Terobosan pemda yang tidak hanya mengedepankan unsur belas

kasihan (

charity approach

) dalam membuat program-program, tetapi

lebih berorientasi pada pemenuhan hak mereka (

equal opportunities

).

Terobosan pemerintah daerah dalam mengubah cara berpikir (

mindset

)

untuk menjadi lebih berperspektif disabilitas.

Terobosan pemerintah daerah untuk melibatkan kelompok disabilitas

(individu/organisasi) untuk ikut dalam proses pembangunan mulai dari

perencanaan sampai dengan monitoring & evaluasi.

(14)

GAMBARAN INOVASI INKLUSIF RAMAH DISABILITAS

 Kondisi fisik penyandang disabilitas adalah kenyataan yang given, sudah begitu adanya. Mereka terhalang berkontribusi aktif bukan karena kondisi fisiknya, namun karena adanya hambatan di sekitarnya.

 Diperlukan kesadaran (awareness) bagi masyarakat di sekintarnya, terutama keluarga, pemerintah, sekolah, untuk melakukan tindakan yang memperkecil atau menghilangkan hambatan bagi mereka. Langkah langkah inovatif di bidang ini sangat dihargai.

 Misal, untuk bidang infrastruktur, pembuatan bidang miring (ramp) untuk pengguna kursi

roda, lantai pemandu (guiding blocks) untuk tunanetra, petunjuk informasi visual (sign system) untuk tuli, elevator untuk penguna kursi roda, dan lain-lainnya.

 Aksesibilitas yang memadai akan menjadikan penyandang disabilitas lebih leluasa untuk melakukan kegiatan sehari-harinya, seperti bersekolah, bekerja, atau bersosialisasi dengan teman dan keluarga, serta lingkungan sekitar.

 Kondisi fisik penyandang disabilitas adalah kenyataan yang given, sudah begitu adanya. Mereka terhalang berkontribusi aktif bukan karena kondisi fisiknya, namun karena adanya hambatan di sekitarnya.

 Diperlukan kesadaran (awareness) bagi masyarakat di sekintarnya, terutama keluarga, pemerintah, sekolah, untuk melakukan tindakan yang memperkecil atau menghilangkan hambatan bagi mereka. Langkah langkah inovatif di bidang ini sangat dihargai.

 Misal, untuk bidang infrastruktur, pembuatan bidang miring (ramp) untuk pengguna kursi

roda, lantai pemandu (guiding blocks) untuk tunanetra, petunjuk informasi visual (sign system) untuk tuli, elevator untuk penguna kursi roda, dan lain-lainnya.

 Aksesibilitas yang memadai akan menjadikan penyandang disabilitas lebih leluasa untuk melakukan kegiatan sehari-harinya, seperti bersekolah, bekerja, atau bersosialisasi dengan teman dan keluarga, serta lingkungan sekitar.

GAMBARAN INOVASI INKLUSIF RAMAH DISABILITAS

 Kondisi fisik penyandang disabilitas adalah kenyataan yang given, sudah begitu adanya. Mereka terhalang berkontribusi aktif bukan karena kondisi fisiknya, namun karena adanya hambatan di sekitarnya.

 Diperlukan kesadaran (awareness) bagi masyarakat di sekintarnya, terutama keluarga, pemerintah, sekolah, untuk melakukan tindakan yang memperkecil atau menghilangkan hambatan bagi mereka. Langkah langkah inovatif di bidang ini sangat dihargai.

 Misal, untuk bidang infrastruktur, pembuatan bidang miring (ramp) untuk pengguna kursi

roda, lantai pemandu (guiding blocks) untuk tunanetra, petunjuk informasi visual (sign system) untuk tuli, elevator untuk penguna kursi roda, dan lain-lainnya.

 Aksesibilitas yang memadai akan menjadikan penyandang disabilitas lebih leluasa untuk melakukan kegiatan sehari-harinya, seperti bersekolah, bekerja, atau bersosialisasi dengan teman dan keluarga, serta lingkungan sekitar.

 Kondisi fisik penyandang disabilitas adalah kenyataan yang given, sudah begitu adanya. Mereka terhalang berkontribusi aktif bukan karena kondisi fisiknya, namun karena adanya hambatan di sekitarnya.

 Diperlukan kesadaran (awareness) bagi masyarakat di sekintarnya, terutama keluarga, pemerintah, sekolah, untuk melakukan tindakan yang memperkecil atau menghilangkan hambatan bagi mereka. Langkah langkah inovatif di bidang ini sangat dihargai.

 Misal, untuk bidang infrastruktur, pembuatan bidang miring (ramp) untuk pengguna kursi

roda, lantai pemandu (guiding blocks) untuk tunanetra, petunjuk informasi visual (sign system) untuk tuli, elevator untuk penguna kursi roda, dan lain-lainnya.

(15)

KRITERIA INOVASI OTONOMI AWARDS

Memiliki kebaruan, yaitu memperkenalkan baru, unik, atau modifikasi/proli inovasi yang telah ada

Efektif, yaitu memperlihatkan hasil yang nyata dan memberikan solusi

Bermanfaat, hasilnya dirasakan publik (dicek lewat survei publik)

Dapat ditransfer/direplikasi

Berkelanjutan, yaitu dukungan program dan anggaran, tugas dan fungsi organisasi, serta hukum dan

perundang-undangan;

Telah dilaksanakan/diterapkan minimal 1 (satu) tahun (setidaknya sejak Mei 2017)

Belum pernah menang/juara pada kompetisi inovasi pelayanan publik baik di tingkat daerah, nasional

maupun internasional;

Inisiator/penggagas/pemerakarsa/inventor inovasi adalah individu atau kelompok/tim yang

merupakan aparatur sipil negara dari OPD kabupaten/kota, atau kelompok masyarakat yang didukung pemda

Memiliki kebaruan, yaitu memperkenalkan baru, unik, atau modifikasi/proli inovasi yang telah ada

Efektif, yaitu memperlihatkan hasil yang nyata dan memberikan solusi

Bermanfaat, hasilnya dirasakan publik (dicek lewat survei publik)

Dapat ditransfer/direplikasi

Berkelanjutan, yaitu dukungan program dan anggaran, tugas dan fungsi organisasi, serta hukum dan

perundang-undangan;

Telah dilaksanakan/diterapkan minimal 1 (satu) tahun (setidaknya sejak Mei 2017)

Belum pernah menang/juara pada kompetisi inovasi pelayanan publik baik di tingkat daerah, nasional

maupun internasional;

Inisiator/penggagas/pemerakarsa/inventor inovasi adalah individu atau kelompok/tim yang

merupakan aparatur sipil negara dari OPD kabupaten/kota, atau kelompok masyarakat yang didukung pemda

KRITERIA INOVASI OTONOMI AWARDS

Memiliki kebaruan, yaitu memperkenalkan baru, unik, atau modifikasi/proli inovasi yang telah ada

Efektif, yaitu memperlihatkan hasil yang nyata dan memberikan solusi

Bermanfaat, hasilnya dirasakan publik (dicek lewat survei publik)

Dapat ditransfer/direplikasi

Berkelanjutan, yaitu dukungan program dan anggaran, tugas dan fungsi organisasi, serta hukum dan

perundang-undangan;

Telah dilaksanakan/diterapkan minimal 1 (satu) tahun (setidaknya sejak Mei 2017)

Belum pernah menang/juara pada kompetisi inovasi pelayanan publik baik di tingkat daerah, nasional

maupun internasional;

Inisiator/penggagas/pemerakarsa/inventor inovasi adalah individu atau kelompok/tim yang

merupakan aparatur sipil negara dari OPD kabupaten/kota, atau kelompok masyarakat yang didukung pemda

Memiliki kebaruan, yaitu memperkenalkan baru, unik, atau modifikasi/proli inovasi yang telah ada

Efektif, yaitu memperlihatkan hasil yang nyata dan memberikan solusi

Bermanfaat, hasilnya dirasakan publik (dicek lewat survei publik)

Dapat ditransfer/direplikasi

Berkelanjutan, yaitu dukungan program dan anggaran, tugas dan fungsi organisasi, serta hukum dan

perundang-undangan;

Telah dilaksanakan/diterapkan minimal 1 (satu) tahun (setidaknya sejak Mei 2017)

Belum pernah menang/juara pada kompetisi inovasi pelayanan publik baik di tingkat daerah, nasional

maupun internasional;

Inisiator/penggagas/pemerakarsa/inventor inovasi adalah individu atau kelompok/tim yang

(16)

KRITERIA PENILAIAN & BOBOT NILAI

1. INOVASI

(Proposal, Presentasi & Kondisi Lapangan) =

60%

2. DATA EKSISTING

=

10%

3. SURVEY PUBLIK

=

30%

1. INOVASI

(Proposal, Presentasi & Kondisi Lapangan) =

60%

2. DATA EKSISTING

=

10%

3. SURVEY PUBLIK

=

30%

KRITERIA PENILAIAN & BOBOT NILAI

1. INOVASI

(Proposal, Presentasi & Kondisi Lapangan) =

60%

2. DATA EKSISTING

=

10%

3. SURVEY PUBLIK

=

30%

1. INOVASI

(Proposal, Presentasi & Kondisi Lapangan) =

60%

2. DATA EKSISTING

=

10%

(17)

KOVABLIK DAN OTONOMI AWARDS

“MENGABADIKAN KEBAJIKAN KEBIJAKAN”

KOVABLIK DAN OTONOMI AWARDS

Referensi

Dokumen terkait

Udeleženci raziskave so ocenili, da je poznavanje neverbalne komunikacije pri ugotavljanju laži, pri osebah v postopkih preiskovanja kaznivih dejanj, zelo pomembno.. To potrjuje

Hasil simulasi akan menampilkan nilai koefisien perpindahan panas, temperatur keluar fluida dan juga model dari STHE yang digunakan seperti pada Gambar 1.. Reynolds Number pada

Berdasarkan hasil ANAREG linear berganda terdapat hubungan yang signifikan secara simultan antara fakor fisik kimia lingkungan (suhu, salinitas, pH dan tingkat kecerahan

Pada indikator DSS06-03 tentang Mengatur Peran, Tanggungjawab, Hak Akses dan Level otoritas rekomendasinya adalah memnyusun dan menetapkan kebijakan untuk menentukan

Hasil dari penelitian ini dapat dipergunakan sebagai tolak ukur bagi PT Kaltim Prima Coal untuk mengganalisis pengaruh penggunaan oli bekas sebagai campuran ANFO

 Merumuskan dan sepakat dengan klien mengenai proses, peraturan- peraturan dasar dan tanggapan-tanggapan.  Mengkonfirmasi klien tentang program kebutuhan yang memuaskan. 

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA NW Wanasaba dan MA NW Wanasaba, diperoleh simpulan bahwa: (1) Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar

Proses respons terhadap produk penghimpunan dana Bank Syariah dimulai dengan adanya masyarakat Kecamatan Kebomas yang telah mengetahui produk penghimpunan dana Bank Syariah