• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP KELAS_VII Bahtera.rar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RPP KELAS_VII Bahtera.rar"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP No. 5

Satuan Pendidikan : SMP N… Kelas/Semester : VII/1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Tema : 1. Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia Sub Tema : C. Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa

Praaksara Alokasi Waktu : 12 x 40 menit A. KOMPETENSI INTI :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

No Kompetensi dasar Indikator

1 1.3. Menghargai karuniaTuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungan

1.3.1. Menyucapkan rasa syukur atas nenek moyang kita yang menjadi cikal bakal kehidupan manusia Indonesia dan pemberian alam yang kaya raya akan SDA

1.3.2. Bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran tentang kehidupan masyarakat masa praaksara

2 2.1. Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana itunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa hindu Buddha dan Islam dalam kehidupannya sekarang

2.1.1. Menyampaikan informasi yang benar 2.1.2. Berbicara dengan tutur kata yang halus 2.1.3. Berani memngemukakan pendapat 2.1.4. Menyelesaikan tugas tepat waktu

2.1.5. Membantu teman yang kesulitan menyelesaikan tugas

(2)

konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik

dalam ketergantung pada alam sekitarnya 3.1.2. Menyebutkan tempat-tempat yang

merupakan tempat tinggal dan hidupnya manusia praaksara

3.1.3. Menjelaskan alasan manusia praaksara hidup secara berpindah-pindah

4 4.1. Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil hasil kebudayan dan pikiran masyarakat indonesia pada masa praaksara masa Hindu, Budha,dan masa Islam dalam aspek geografis ,ekonomi,budaya dan politik yang masih hidup dalam masyarakat sekarang

4.1.1 Menyajikan hasil diskusi peserta didik mengenai, cara memenuhi kebutuhan hidup (berburu dan mengumpulkan makanan) , peralatan-peralatan hidup manusia praaksara

4.1.2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai cara memenuhi kebutuhan hidup (berburu dan mengumpulkan makanan) , peralatan-peralatan hidup manusia praaksara

C. MATERI PEMBELAJARAN:

1. Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha dan Islam.

1.1 Kehidupan Masyarakat Masa Praaksara. : 4 x 40’ a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

b. Masa Bercocok Tanam c. Masa Perundagian

1.2. Kehidupan Masyarakat Masa Hindu dan Buddha : 4 x 40’ a. Bidang Keagamaan

b. Bidang Politik c. Bidang Sosial d. Bidang Pendidikan

e. Bidang Sastra dan Bahasa f. Bidang Arsitektur

1.3. Kehidupan Masyarakat Indonesia Masa Islam : 4 x 40’ a. Bidang Politiki

b. Bidang Pendidikan

c. Bidang Sastra dan Bahasa d. Bidang Arsiektur dan Kesenian

(3)

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN mengucapkan salam dan berdoa bersama

2.

Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran

3.

Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran

4.

Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan menyanyikan lagu “Nenek Moyangku seorang Pelaut”, dilanjutkan dengan tanya jawab tentang makna lagu di hubungkan dengan kehidupan nenek moyang manusia.

Penugasan menggunakan LKS untuk dikerjakan dalam kelompok masing masing, dengan pembagian :

Kelompok A mengerjakan LKS I

tentang cara

mengumpulkan makanan dan berburumanusia masa

praaksara

Kelompok B mengerjakan LKS II

tentang kegiatan

awal manusia praaksara dalam bercocok tanam.

Kelompok C mengerjakan LKS III

tentang perilaku

interaksi manusia praaksara dalam menentukan

tempat tinggalnya

 Kelompok D mengerjakan LKS IV

tentang budaya

(4)

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

ALOKA SI WAKTU

manusia praaksara berkaitan dengan peralatan hidup

 Semua kelompok mencari hubungan fenomena

antararuang dan waktu

3. Pelaksanaan diskusi kelompok (siswa dialog mendalam untuk saling membantu memahami materi pembelajaran dengan anggota kelompok kemudian mencatat hasil diskusi )

4. Pelaksanaan unjuk kerja/presentasi, setiap kelompok yang maju presentasi kemudian ditanggapi oleh kelompok lainnya 5. Pelaksanaan konfirmasi dilakukan dengan memberikan umpan

balik berdasarkan hasil presentasi 6. Pengisian Quiz

menit

5 menit

Penutup a. Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu dilakukan siswa bersama guru

b.Melaksanakan

test

secara lisan

c. Menugaskan peserta didik melakukan

pengamatan

untuk pertemuan

berikutnya (PR) tentang:

1). Bentuk-bentuk dinamika interaksi sosial di lingkungan sekitar (dapat dilakukan dengan berkunjung ke perpustakaan,

melalui internet

, dan buku sumber yang dimiliki siswa).

2) Melakukan kajian/analisis hubungannya dengan permasalahan kehidupan sosial, ekonomi, budaya melalui interview orang tuanya,

3) Membuat rencana aksi untuk menanggulangi masalah yang ada, (membuat yel-yel kelompok)

d. Menyimpulkan kesesuaian antarruang dan waktu

e. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

(5)

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

ALOKA SI WAKTU

Pendahuluan

Pertemuan 3 – 4 ( 4 x 40 menit )

1.

Persiapan psikis dan fisik, membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama

2.

Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran

3.

Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran

4.

Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan bertanya :

Apakah kalian suka film Mahabarata ? Dari mana asal film

tsb ?

10 menit

Kegiatan Inti

Mengamati

Menampilkan gambar peninggalan Hindu Budha

1. Membagi siswa menjadi 5 kelompok ( A, B, C, D, E ) masing-masing beranggotakan 6 orang.

2. Pelaksanaan Diskusi

Penugasan menggunakan LKS untuk dikerjakan dalam kelompok masing masing, dengan pembagian :

Kelompok A mengerjakan LKS I

tentang kehidupan

keagamaan masyarakat pada masa Hindu-Budha

Kelompok B mengerjakan LKS II

tentang kekehidupan

politik masyarakat pada masa Hindu-Budha

Kelompok C mengerjakan LKS III

tentang kekehidupan

social masyarakat pada masa Hindu-Budha

(6)

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

ALOKA SI WAKTU

Kelompok D mengerjakan LKS IV

tentang tentang

kekehidupan pendidikan, sastra dan bahasa masyarakat

pada masa Hindu-Budha

Kelompok E mengerjakan LKS V

tentang kekehidupan

arsitektur masyarakat pada masa Hindu-Budha

3. Pelaksanaan diskusi kelompok (siswa dialog mendalam untuk saling membantu memahami materi pembelajaran dengan anggota kelompok kemudian mencatathasil diskusi )

4. Pelaksanaan unjuk kerja/presentasi, setiap kelompok yang maju presentasi kemudian ditanggapi oleh kelompok lainnya 5. Pelaksanaan konfirmasi dilakukan dengan memberikan umpan

balik berdasarkan hasil presentasi 6. Pengisian Quiz

Penutup a. Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu dilakukan siswa bersama guru

b.Melaksanakan

test

secara lisan

c. Menugaskan peserta didik melakukan

pengamatan

untuk pertemuan

berikutnya (PR) tentang:

1). Bentuk-bentuk dinamika interaksi sosial di lingkungan sekitar (dapat dilakukan dengan berkunjung ke perpustakaan,

melalui internet

, dan buku sumber yang dimiliki siswa).

2) Melakukan kajian/analisis hubungannya dengan permasalahan kehidupan sosial, ekonomi, budaya melalui interview orang tuanya,

3) Membuat rencana aksi untuk menanggulangi masalah yang ada, (membuat yel-yel kelompok)

(7)

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

ALOKA SI WAKTU

d. Menyimpulkan kesesuaian antarruang dan waktu

e. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

Pendahuluan

Pertemuan 5 – 6 ( 4 x 40 menit )

1.

Persiapan psikis dan fisik, membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama

2.

Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran

3.

Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran

Peserta didik diajak berpikir kritis dengan diadakan tanya-jawab antara guru dan peserta didik, tentang kondisi masyarakat Indonesia pada masa Islam

Mengumpulkan Data

Dari hasil pengamatan tentang tayangan video peristiwa kehidupan manusia pada masa Islam, peserta didik membaca buku teks / buku / referensi lain yang relevan dengan materi pembelajaran

Mengasosiasikan

Peserta didik berdiskusi tentang kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Islam

Mengomunikasikan

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kehidupan masyarakat pada masa Islam

(8)

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

ALOKA SI WAKTU Penutup a. Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu

dilakukan siswa bersama guru b. Melaksanakan

test

secara lisan

c. Menugaskan peserta didik melakukan

pengamatan

untuk pertemuan

berikutnya (PR) tentang:

d. Menyimpulkan kesesuaian antarruang dan waktu

e. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing

10 menit

Mengetahui Jakarta, Juli 2014 Kepala SMP N ….. Guru Mata Pelajaran IPS

Diktiana DH

……….. ……… NIP. 196706152008012018

(9)

E. PENILAIAN

1. Jenis/ teknik penilaian :Tes lisan, produk diskusi, proyek, hasil kinerja peserta didik 2. Bentuk instrumen dan instrumen: proyek

3. Pedoman penskoran: lihat lampiran

1. PENILAIAN SIKAP

o Nama Aspek Pengamatan JM

L

Sikap yang dinilai : Santun

Indikator :

1. Menghormati orang yang lebih tua.

2. Tidak berkata-kata kotor, kasar, da tuan tidak menyakitkan.

3. Tidak meludah di sembarang tempat.

4. Tidak menyela pembicaraan orang lain pada waktu yang tidak tepat

Penilaian :

1. Skor 4 = selalu 2. Skor 3 = sering

3. skor 2 = kadang-kadang 4. skor 1 = tidak pernah

(10)

Menghormat

Sikap yang dinilai : Toleransi Indikato

r :

1. Dapat menerima kekurangan orang lain 2. Dapat membantu teman yang kesulitan 3. Dapat memaafkan orang lain

4. Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan pada orang lain

5. Menerima perbedaan dengan orang lain dalam hal sikap

Penilaian

:

1. Skor 4 = selalu 2. Skor 3 = sering

3. skor 2 = kadang-kadang 4. skor 1 = tidak pernah

F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media: Peta Indonesia, gambar tentang kehidupan masa pra aksara, hindu, islam 2. Alat/bahan: Komputer/laptop, LCD, Power Point,

(11)

KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA

PADA MASA PRAAKSARA

(12)

Disamping sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME, manusia adalah makhluk sosial (

homo

socialis

) yang selalu hidup bersama dengan manusia yang lainnya. Sejak dilahirkan, manusia sangat bergantung pada orang lain.Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian.Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga masyarakat, dan warga negara.

Pada jaman purba, manusia purba memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap alam semesta dibandingkan dengan manusia sekarang. Mengapa demikian? Peradaban manusia saat itu belum tinggi sehingga dalam mempertahankam diri untuk kelangsungan hidup, manusia purba tergantung sepenuhnya kepada potensi alam sekitarnya. Dalam perkembangan jaman dan kemajuan peradaban, manusia tetap tergantung pada alam meski manusia sekarang dengan akal budinya dapat memanfaatkan alam secara lebih maksimal sesuai dengan kebutuhannya.Sejak keberadaan manusia purba yang sudah ada sejak jutaan tahun yang lalu, mereka telah menjalin kerjasama dengan membentuk suatu kelompok komunitas yang saling berinteraksi di dalam aktifitas memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya Kebersamaan itu didasari suatu kenyataan bahwa mereka tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, mereka sebagai makhluk social.

Manusia adalah makhluk yang sejak dahulu telah hidup berkelompok, mereka kesulitan bahkan tidak sanggup untuk hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Pada zaman praaksara, nenek moyang kita sudah mulai hidup berkelompok. Mereka bekerja sama, saling membutuhkan, saling menyayang terhadap sesama. Praktek manusia sebagai makhluk sosial mulai diterapkan, karena sadar bahwa mereka tidak bisa berdiri sendiri, tanpa bantuan dan membantu orang lain. Mereka sebagai makhluk sosial dan manusia yang berfikir. Kemampuan otak manusia yang berupa proses berpikir menyebabkan manusia dapat memilah-milah tindakan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidupnya.

Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk pembentuk kebudayaan dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat, karena pada hakekatnya manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri tetapi harus berkelompok. Kondisi demikian sudah diterapkan pada zaman prasejarah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan sangat banyak, antara lain seperti iklim, ketersediaan air, kesuburan tanah, bentuk-bentuk muka bumi, dan lain sebagainya. Coba kamu renungkan mengapa orang yang tinggal di lereng gunung selalu memakai pakaian yang tebal? Jawabannya adalah akibat cuaca sehingga yangbersangkutan perlu melindungi tubuh dari sengatan cuaca yang sangat dingin. Sebaliknya, orang yang tinggal di daerah padat dan panas, cenderung memakai pakaian yang tipis. Contoh yang lain, lihatlah gunung berapi yang erupsi, banyak sekali material yang berguna bagi lahan pertanian dikeluarkan melalui kawah, sehingga tanah menjadi lebih subur.

(13)

Antara manusia dengan alam lingkungan sekitar terjadi interdependensi, atau saling ketergantungan antar keduanya. Sebagai contoh; pada masa praaksara, dimana saat itu bumi dihuni oleh manusia purba, yang sangat tergantung pada alam jika dibandingkan dengan manusia sekarang. Hal ini disebabkan peradaban manusia saat itu belum tinggi sehingga dalam mempertahankam diri untuk kelangsungan hidup, manusia purba tergantung sepenuhnya kepada potensi alam sekitarnya. Dalam perkembangan jaman dan kemajuan peradaban, manusia tetap tergantung pada alam meski manusia dengan akal budinya dapat memanfaatkan alam secara maksimal sesuai dengan kebutuhannya.

Manusia memerlukan alam untuk tinggal dan sekaligus untuk kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari situ terdapat kecenderungan manusia untuk memilih tempat tinggal seperti tinggal dekat dengan sumber-sumber air, jalan raya, dan daerah subur yang berlokasi dekat dengan gunungapi karena gunungapi dapat memberikan kesuburan tanah. Hal ini dapat dibuktikan bahwa fosil-fosil manusia purba pada umumnya ditemukan di lembah, sungai.

Kaitan antara faktor-faktor

geografi fisik

terhadap

sebaran budaya manusia

sangat erat sekali karena keduanya saling mempengaruhi. Budaya memberikan ciri-ciri atau karakter suatu tempat dan masyarakat budaya tertentu mentransformasikan

their living

space

atau ruang kehidupan dengan membangun struktur di atasnya,

creating lines of

contact and communication, tilling the land, channeling the water

(membangun komunikasi serta kontak antar sesama, bercocok tanam, membuat irigasi).

Kaitan dimaksud tidak dapat dipisah-pisahkan, sehingga keduanya merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan, dan keberadaan yang satu tanpa ada yang lain tidak memiliki makna. Manusia merupakan makhluk dengan akal budi

(thinking animal)

yang mampu mengadakan adaptasi, seleksi dan perubahan. Dengan teknologi, manusia berusaha agar tidak sepenuhnya tergantung pada kekuasaan alam, sehingga akhirnya manusia mampu menguasai alam. Namun banyak bukti menunjukkan bahwa alam tidak seluruhnya dapat dikuasai oleh manusia melalui teknologi. Fenomena bencana alam seperti ledakan gunung api, banjir, melebihi keampuhan teknologi manusia.

Dalam memenuhi kebutuhan hidup, manusia banyak mengambil sebanyak-banyaknya SDA yang ada. Hal ini tentunya membahayakan lingkungan yang ada. Oleh karenanya pemanfaatan SDA hendaknya di atur sedemikian rupa , jika tidak alam bakal rusak. Terdapat daerah tertentu yang memiliki potensi untuk terkena bencana alam , seperti banjir, gempa, angin topan dan lain-lain. Akibat bencana tersebut , penduduk daerah yang terlanda bencana membutuhkan bantuan berupa makanan, kesehatan , tenaga untuk meringankan mereka dari penderitaan. Sebagai makhluk sosial, maka sudah seharusnya penduduk dari daerah lain yang tidak terkena musibah, dan mereka yang berkelebihan untuk memiliki kepedulian membantu pada saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Bantuan tersebut bisa berupa : uang, makanan, pakaian, tenaga, dan obat obatan.

(14)

purba pada umumnya ditemukan di lembah sungai. Sementara itu, kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Nusantara, terutama di Jawa pada umumnya dekat dengan gunung berapi. Ini menunjukkan bahwa manusia dari jaman purba sampai sekarang ,sangat tergantung dari alam. Demikian pula alam memberikan sumber kehidupan bagi manusia. Kecenderungan manusia dalam memanfaatan alam bagi kehidupan sangat dipengaruhi oleh bentuk dan pola muka bumi.

Dalam ekonomi, dua hal yang selalu bertentangan yaitu sumber daya ekonomi yang terbatas berhadapan dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas.Ketidakseimbangan inilah yang menyebabkan “Masalah pokok dalam ekonomi”.Masalah pokok ekonomi itu adalah “bagaimana cukup keseimbangan antara kebutuhan dan alat-alat pemuas kebutuhan”. Sebagai makhluk social dalam memecahkan permasalahan ekonomi perlu adanya kerja sama yang saling membantu antara kelompok satu dengan kelompok lain.

Permasalahan pokok ekonomi adalah kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas. Kebutuhan manusia tidak terbatas, karena kebutuhan senantiasa mengikuti kemajuan zaman, dan sifat manusia selalu merasa kurang, bahkan manusia terkadang memiliki sifat serakah. Oleh karena perlu memiki sikap peduli terhadap kepentingan umum dalam memenuhi kebutuhannya. Dan agar kebutuhan dapat lebih terbatas maka manusia perlu meningkatkan rasa syukurnya atas karunia yang diberikan oleh Tuhan TME. Barang dan jasa sangat terbatas, SDA yang merupakan bagian alat pemuas yang sangat penting , jika diambil terus menerus akan habis. Untuk itu kita perlu peduli untuk melestarikannya.

(15)

Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina.Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan

perdagangan yang baik.Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut.Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:

1. Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia, 2. Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar, 3. Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, dan

4. Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.

Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya.India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.

1. Hipotesis Brahmana

Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia.Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan.Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.

2. Hipotesis Ksatria

Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum

ksatria.Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering terjadi peperangan antargolongan di dalam masyarakat.Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India.Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia.Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.

3. Hipotesis Waisya

Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara.Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis waisya.

4. Hipotesis Sudra

Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum

(16)

Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu dan Buddha ke India.Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut

Sanggha.Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya.Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.

Pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa masuknya budaya Hindu ke Indonesia itu dibawa dan disebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri.Bukti tertua

pengaruh budaya India di Indonesia adalah penemuan arca perunggu Buddha di daerah Sempaga (Sulawesi Selatan). Dilihat dari bentuknya, arca ini mempunyai langgam yang sama dengan arca yang dibuat di Amarawati (India). Para ahli memperkirakan, arca Buddha tersebut merupakan barang dagangan atau barang persembahan untuk bangunan suci agama Buddha.Selain itu, banyak pula ditemukan prasasti tertua dalam bahasa Sanskerta dan Malayu kuno.Berita yang disampaikan prasasti-prasasti itu memberi petunjuk bahwa budaya Hindu menyebar di Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi.

Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek kehidupan.

1. Agama

Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di Indonesia telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.Masyarakat mulai menerima sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan orang-orang India.Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat

peribadatan.

2. Pemerintahan

Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India.Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas.Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan.Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.

3. Arsitektur

Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak.Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan Candi Borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya berbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.

4. Bahasa

(17)

bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dan sebagainya.

5. Sastra

Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra.Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayana dan Mahabharata.Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia adalah:

1. Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa, 2. Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan 3. Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.

Agama Hindu

Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500 SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:

1. Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa. 2. Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.

3. Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan. 4. Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit.

Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya yaitu:

1. Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal sesaji. 2. Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.

Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah banyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:

1. Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.

2. Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung. 3. Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.

Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yang berguna untuk memasak dan upacara-upacara keagamaan. Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna yaitu:

1. Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.

(18)

4. Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak.

Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan pharia atau candala, yaitu orang di luar kasta yang telah melanggar aturan-aturan kasta.

Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap suci misalnya, Benares sebagai tempat

bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak nirwana.

Agama Buddha

Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya.Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin

melepaskan diri dari samsara.

Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:

1. Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.

2. Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha. 3. Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.

Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau “Tiga Kebaktian” yaitu:

1. Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.

2. Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha. 3. Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.

Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau Astavidha yaitu:

1. Pandangan yang benar. 2. Niat yang benar. 3. Perkataan yang benar. 4. Perbuatan yang benar. 5. Penghidupan yang benar. 6. Usaha yang benar. 7. Perhatian yang benar. 8. Bersemedi yang benar.

Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalam agama Buddha yaitu:

(19)

2. Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling membantu.

Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat yaitu:

1. Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.

2. Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.

3. Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali. 4. Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.

3. Kehidupan Masyarakat Indonesia Masa Islam

(20)

a. Bidang Politik

Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu-Buddha. Tetapi, setelah masuknya Islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan lainnya.

Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar sultan atau sunan seperti halnya para wali. Jika rajanya meninggal, tidak dimakamkan di candi tetapi dimakamkan secara Islam.

b. Bidang Sosial

(21)

Nama-nama Arab seperti Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Musa, Ibrahim, Hasan, Hamzah, dan lainnya mulai digunakan. Kosakata bahasa Arab juga banyak digunakan, contohnya rahmat, berkah (barokah), rezeki (rizki), kitab, ibadah, sejarah (

syajaratun

), majelis (

majlis

), hikayat, mukadimah, dan masih banyak lagi.

Kelas VII SMP/MTs

Begitu pula dengan sistem penanggalan. Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai pada tahun 78 M. Dalam kalender Saka ini, ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage, dan kliwon. Setelah berkembangnya Islam, Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam).

c. Bidang Pendidikan

Pendidikan Islam berkembang di pesantren-pesanten Islam. Sebenarnya, pesantren telah berkembang sebelum Islam masuk ke Indonesia. Pesantren saat itu menjadi tempat

pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam masuk, mata pelajaran dan proses

pendidikan pesantren berubah menjadi pendidikan Islam.

(22)

d. Bidang Sastra dan Bahasa

Persebaran bahasa Arab lebih cepat daripada persebaran bahasa Sanskerta karena dalam Islam tak ada pengkastaan. Semua orang dari raja hingga rakyat jelata dapat mempelajari bahasa Arab. Pada mulanya, memang hanya kaum bangsawan yang pandai menulis dan membaca huruf dan bahasa Arab. Namun selanjutnya, rakyat kecil pun mampu membaca huruf Arab.

Penggunaan huruf Arab di Indonesia pertama kali terlihat pada batu nisan di daerah Leran Gresik, yang diduga makam salah seorang bangsawan Majapahit yang telah masuk Islam. Dalam perkembangannya, pengaruh huruf dan bahasa Arab terlihat pada

karyakarya

sastra. Bentuk karya sastra yang berkembang pada masa kerajaan-kerajaan Islam di antaranya sebagai berikut.

1.

Hikayat

, cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat

ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Contoh hikayat yang terkenal adalah

Hikayat Amir Hamzah

.

2.

Babad

, kisah pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya

Babad Tanah Jawi

(Jawa Kuno),

Babad Cirebon

.

3.

Suluk

, kitab yang membentangkan soal-soal tasawuf contohnya

Suluk Sukarsa

,

Suluk

Wijil

,

Suluk Malang Sumirang

, dan lainnya.

4. Syair, seperti

Syair Abdul Muluk

dan

Gurindam Dua Belas

. e. Bidang Arsitektur dan Kesenian

Islam telah memperkenalkan tradisi baru dalam teknologi arsitektur seperti masjid dan istana. Ada perbedaan antara masjid-masjid yang dibangun pada awal masuknya Islam ke Indonesia dan masjid yang ada di Timur Tengah. Masjid di Indonesia tidak memiliki kubah di puncak bangunan. Kubah digantikan dengan atap tumpang atau atap bersusun. Jumlah atap tumpang itu selalu ganjil, tiga tingkat atau lima tingkat serupa dengan arsitektur

Hindu. Contohnya, Masjid Demak dan Masjid Banten.Ilmu Pengetahuan Sosial

Islam juga memperkenalkan seni kaligrafi. Kaligrafi adalah seni menulis aksara indah yang merupakan kata atau kalimat. Kaligrafi ada yang berwujud gambar binatang atau manusia (hanya bentuk siluetnya). Ada pula yang berbentuk aksara yang diperindah. Teks-teks dari Al-Quran merupakan tema yang sering dituangkan dalam seni kaligrafi ini.

Media yang sering digunakan adalah nisan makam, dinding masjid, mihrab, kain tenunan, kayu, dan kertas sebagai pajangan.

(23)

dan pikiran masyarakat Indonesia pada masa Praaksara, masa Hindu-Buddha, dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari.

Aspek Masa Aspek Kehidupan Geografis Ekonomi Sosial Budaya Politik Praaksara

Hindu-Buddha Islam

II SMP/MTs Rangkuman

1. Perkembangan kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia atau masa Praaksara berlangsung melalui beberapa tahap.

2. Tahap-tahap tersebut dibagi menjadi masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, serta masa perundagian.

3. Manusia masa berburu dan mengumpulkan makanan, dari sejak

Pithecanthropus

sampai dengan manusia Wajak, mengalami kehidupan yang sangat bergantung pada kondisi alam.

4. Pada masa bercocok tanam, manusia mulai hidup menetap di suatu perkampungan yang terdiri atas tempat-tempat tinggal sederhana yang didiami secara berkelompok oleh beberapa keluarga.

5. Manusia Praaksara yang hidup pada masa perundagian adalah ras Australomelanesoid dan Mongoloid.

6. Kehidupan masyarakat pada masa perundagian ditandai dengan dikenalnya pengolahan logam.

7. Sebelum masuknya kebudayaan Hindu dan Buddha, masyarakat Indonesia telah memiliki kebudayaan yang cukup maju.

8. Sebelum kebudayaan Hindu-Buddha datang, di Indonesia telah berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang.

9. Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta.

(24)

3.Metode dalam diskusi

Siswa dikelompokkan dengan anggota 4-5 orang dengan kemampuan Heterogen  Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat tugas yang lain  Setiap anggota saling membantu memahami bahan pelajaran

 Secara individu tiap 1 atau 2 minggu diberi kuis

 Kuis di skor, dan tiap individu diberi skor perkembangan

4.Tata Tertib dan Prosedur Berdiskusi

TEMA: KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS MANUSIA INDONESIA SUB TEMA: KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA

PRAAKSARA Tata Tertib Kelompok:

a. Mengumpulkan semua data, informasi tentang issue dan contoh-contoh interaksi manusia masa praaksara dalam kehidupan sehari-hari melalui media massa, internet, maupun bahan ajar lainnya.

b. Membuat catatan yang dapat digunakan untuk acuan pembuktian/referensi c. Memahami posisi setiap individu dalam kelompok

d.

Prosedur dan aturan Diskusi:

a. Memahami permasalahan/isu yang didiskusikan

b. Mendengarkan dengan seksama, serta memperhatikan ketika kelompok lain sedang berbicara c. Saling menghormati pendapat teman

d. Tidak menghina ataupun emosional dalam memberikan kritikan dan tanggapan kepada teman e. Menghindari dominasi dalam kelompok

f. Gaya/cara berbicara simpati, menarik, sopan

g. Cara mengkritik ataupun melontarkan tanggapan: tidak mengkritik penampil/ siapa yang berbicara tetapi mengkritisi pendapatnya

h.

Hal-hal yang harus lebih diperhatikan:

a. Tiga gejala gugurnya argumen :

1) Terdapat pertentangan antara satu argumen dengan argumen yang lain 2) Pernyataan beralih dari argumen ke fitnahan

3)Terjadi pengalihan pokok pembicaraan ke topik yang tidak berhubungan b.

Hal yang mendasar dalam berdiskusi;

1)

Memahami metode berpikir

2)

Tetapkan tolok ukur kebenaran

3)

Fokus bukan mental perang/debat

4)

Balikkan logika

(25)

Kegiatan arahan:

Beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam diskusi untuk membangun proses saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan/mengolah informasi, dan mengkomunikasikan):

a. Apa yang kamu ketahui tentang praaksara?

b. Sebagai anak sekolah, haruskah kamu peduli dengan perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang terjadi di lingkungan sekitar, bukankah di lingkungan tersebut

(kota/kabupaten) sudah ada yang mengurusi?

c. Sebagai siswa, haruskah terpengaruh atau ikut-ikutan dengan kebiasaan dan budaya orang luar agar dapat disebut anak gaul?

d. Bagaimana pendapatmu tentang hukum rimba?

5.Format Laporan Individu (PR) untuk mengumpulkan data dan mengolah informasi Bentuk-bentuk dinamika sosial dalam bentuk gambar

Manusia

praaksara Manusia Modern Keterangan/Sumber

Kajian dan Analisis Berdasarkan Gambar dan Hubungannya dengan :

Ekonomi Sosial/Budaya Lokasi/lingkungan

Rencana Aksi/Penanggulanga

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa hal yang dapat diketahui dari persamaan regresi linier berganda tersebut adalah sebagai berikut: 1) Koefisien regresi manajemen puncak, manajemen SI dan penggunaan SI

Terkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020 sebagai berikut; (1) Mendorong perluasan

Perlakuan tersebut ialah tikus percobaan tidak diinduksi demam dan tanpa pemberian sediaan antipiretik (kontrol 0), tikus percobaan diinduksi demam tanpa mendapatkan

Pada ulangan harian Pendidikan Kewarganegaraan dengan nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila, di dapat rata-rata nilai sebesar 62,1 dari 21 siswa,

Judul : Pembuatan Perangkat Lunak Manajemen Borang Pada Audit Internal Badan Penjaminan Mutu UPN ” Veteran” Jawa Timur. Pembimbing I : I Gede Susrama MD, ST, MT

PARA TERGUGAT atas kerugian yang dideritanya tersebut di atas, serta untuk menghindari adanya upaya-upaya PARA TERGUGAT untuk mengalihkan harta kekayaan

Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Kisaran, yang menerangkan bahwa Penggugat/Pembanding /Terbanding melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan permohonan banding terhadap

Kristalisasi dari larutan dapat terjadi jika padatan terlarut dalam keadaan berlebih (di luar kesetimbangan), maka sistem akan mencapai kesetimbangan dengan cara