• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY(SURVEY PADA KONSUMEN BERRINDO SAMARINDA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY(SURVEY PADA KONSUMEN BERRINDO SAMARINDA)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN HANDPHONE

BLACKBERRY(SURVEY PADA KONSUMEN

BERRINDO SAMARINDA)

Umi Puspita Rini Pebrianti

(2)

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

HANDPHONE BLACKBERRY(SURVEY PADA

KONSUMEN BERRINDO SAMARINDA)

Umi Puspita Rini Pebrianti NIM. 0802055131

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Mulawarman

Abstrak

Penelitian yang dilaksanakan oleh Umi Puspita Rini Pebrianti (0802055131) ini, berjudul Pengaruh Faktor Sosial Dan Ekonomi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial dan ekonomi terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dengan penyebaran kuesioner. Kuesioner yang berhasil dikumpulkan sebanyak 97 responden. Pada tahap analisis dilakukan uji reliabilitas dan uji validitas, uji regresi berganda. Aplikasi yang digunakan adalah SPSS 18 untuk membantu pengujian model ini. Dari hasil analisis didapatkan bahwa terdapat pengaruh antara faktor sosial dan ekonomi terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry, maka menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

(3)

3

PENDAHULUAN Latar Belakang

Perkembangan teknologi

komunikasi dan informasi semakin mengalami kemajuan yang pesat. Seiring dengan kemajuan teknologi dan tingginya tingkat persaingan

diantara perusahaan-perusahaan

telekomunikasi dalam menciptakan

produk-produk yang dapat

mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen. Perilaku masyarakat

yang membutuhkan dan

menginginkan handphone dengan merek, kualitas, harga serta dengan desain baru yang ditawarkan pada

tingkat harga yang kompetitif

merupakan potensi yang harus

diperhatikan produsen untuk

mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen. Untuk maju dan

berkembang dalam konsep

pemasaran perusahaan harus mampu memahami kebutuhan dan keiginan

konsumen, dimana kepada

merekalah nantinya produk tersebut akan dipasarkan.

Tekanan-tekanan dari faktor-faktor internal dapat saja berupa

sikap, inovasi-inovasi dan

keunggulan dalam bersaing melalui perbaikan produk dan perbaikan sumber daya manusia sedangkan faktor eksternal yaitu kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis. Faktor internal dan eksternal merupakan

pendorong yang mengharuskan

setiap perusahaan untuk bisa

mengadaptasikan dan beradaptasi terhadap setiap perubahan agar

dapat tetap eksis, sehingga

perubahan yang terjadi tidak

merupakan rintangan atau ancaman, tetapi dapat menjadi peluang untuk

mengembangkan usaha dan

memperoleh keuntungan yang besar.

Kebutuhan dan keinginan

konsumen yang semakin kompleks, menuntut semua fitur dan fungsi serba canggih dapat terintegrasi

dalam satu gadget, muncullah

produk smartphone untuk menjawab kebutuhan tersebut karena ponsel saja dinilai kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam.

Smartphone sebenarnya sudah ada sejak tahun 1993 yang bernama

SIMON dirancang oleh IBM.

Namun, produk smartphone yang booming di Indonesia adalah produk

keluaran Nokia yaitu Nokia

Commnicator seri N9000 yang dirilis pada tahun 1996 dan semakin mengokohkan Nokia sebagai vendor

ponsel disemua lini. Nokia

Communicator mampu memberikan

citra premium bagi konsumen

penggunanya. Kemudian masuklah produk Blackberry keluaran RIM pada pertengahan Desember tahun

(4)

4

menggebrak pasar Indonesia dan mampu menggeser tahta Nokia

Communicator. Fenomena

Blackberry menjadi topik

pembicaraan hangat yang tak habis

untuk dianalisis karena

penjualannya laku keras hingga 448% ditahun 2008.

Salah satu faktor yang menjaga loyalitas Backberry di Indonesia

adalah fitur BBM (Blackberry

Messenger). Konsumen yang sudah terbiasa dengan BBM dan grup BBM akan sulit untuk meninggalkan kebiasaan ini. BBM juga membuat

komunikasi dalam komunitas

semakin erat mereka merasa

menjadi kelompok grup atau

komunitas yang semakin terikat satu sama lain. Terutama grup BBM, akan menjadi exit barrier yang tidak mudah dipatahkan. Di Indonesia,

sangat biasa kalau seseorang

memiliki jumlah kontak lebih dari 100 dan memiliki grup lebih dari 10 grup. Namun, di Amerika, sangat sulit mencari pengguna BB yang memiliki grup hingga 20 grup. Kebiasaan membuat grup didasari karena karakteristik orang Indonesia yang sangat bersosialisasi. Dalam buku Anxieties Desires bahwa

individualism orang Indonesia

adalah terendah didunia dengan nilai sebesar 14 dan Amerika sebagai Negara dengan nilai individualism

tertinggi yaitu sebesar 91. Menurut Geert Hofstedemengenai dimensi cultural bahwa nilai individualism

yang rendah akan membuat

masyarakat sangat kolektif atau

cenderung ingin selalu

berkelompok. Hal tersebut

mendasari aplikasi messenger pada Blackberry (BBM) menjadi daya tahan BB terhadap gempuran dari Android hingga saat ini. Hal ini yang membuat Blackberry aman di

Indonesia untuk 2-3 tahun

mendatang adalah pengguna ponsel yang suatu saat siap membeli

Blackberry bila harga sudah

semakin murah atau bila pendapatan mereka sudah semakin baik. Bagi kelompok pengguna ponsel qwerty,

Blackberry adalah Smartphone

impian mereka.

Penjualan Smartphone di

Indonesia menurut Frost & Sullivan pada tahun 2009 telah terjual sebanyak 1,2 juta Smartphone di Indonesia akan mencapai 18,7 juta. Oleh karena itu, perlu dianalisis beberapa faktor yang mendasari konsumen untuk membeli produk smartphone Blackberry agar dimasa yang akan datang Blackberry dapat menerapkan strategi khusus agar penjualan maupun pangsa pasarnya dipasar smartphone secara umum di

Indonesia semakin meningkat

(5)

5

terjadi peningkatan Smartphone

secara signifikan di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mengambil topik yang akan dikembangkan dalam penelitian ini yaitu “Pengaruh Faktor Sosial dan

Ekonomi Konsumen Terhadap

Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Survey pada Konsumen Berrindo Samarinda).

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh

faktor sosial dan ekonomi konsumen

terhadap keputusan pembelian

handphone Blackberry.

Kegunaan Penelitian

1. Secara teoristis, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan keilnuan tentang media khususnya media telekomunikasi,

dan untuk memperkaya

pengetahuan penelitian yang ada serta dapat digunakan sebagai

bacaan atau refrensi bagi

mahasiswa Ilmu Komunikasi

dalam mengetahui pengaruh

faktor sosial dan ekonomi

konsumen terhadap keputusan

pembelian handphone

Blackberry. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai landasan penelitian berikutnya.

2. Segi praktis, dengan

penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak perusahaan

untuk mengetahui faktor yang

menjadi pertimbangan konsumen untuk mengkonsumsi produk yang

ditawarkan sehingga pihak

perusahaan akan dapat senantiasa menyusun strategi dalam rangka memenuhi harapan konsumen. Serta juga dapat bermanfaat sebagai

masukan dan informasi bagi

produsen dan penjual handphone Blackberry untuk mengetahui faktor

apa saja yang mempengaruhi

konsumen terhadap pembelian

handphone Blackberry.

KERANGKA DASAR TEORI Teori dan Konsep

S-O-R Theory (Teori S-O-R)

Teori S-O-R sebagai singkatan dari StimulusOrganismResponse

ini semua berasal dari bahasa psikologi. Kalau kemudian menjadi

juga teori komunikasi, tidak

mengherankan, karena objek

material dari psikolog dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi.

(6)

6

kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah :

a. Pesan (Stimulus, S)

b. Komunikan (Organism, O)

c. Efek (Response, R)

Teori Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen ditimbulkan oleh adanya interaksi antara faktor-faktor lingkungan dan individu. Dalam interaksi tersebut, sosialisasi

antara individu mengakibatkan

terjadinya transfer dan interaksi perilaku. Teori perilaku konsumen menurut Swastha dan Handoko (2000:27) adalah sebagai berikut:

a. Teori ekonomi mikro b. Teori psikologis c. Teori sosiologis d. Teori Antropologi

Konsep

Perilaku Konsumen

Secara psikologis memandang perilaku manusia sebagai reaksi yang bersifat sederhana maupun

kompleks.pengertian perilaku

konsumen seperti diungkapkan oleh Mowen (2002:6) mengatakan : “ studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan

perolehan, konsumsi dan

pembuangan, barang, jasa,

pengalaman serta ide-ide”.

Sedangkan menurut Swastha dan

Handoko (2000:10) mengatakan

perilaku konsumen dapat

didefinisikan sebagai

kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan

barang-barang dan jasa-jasa,

termasuk didalamnya proses

pengambilan keputusan pada

persiapan dan menentukan kegiatan-kegiatan tertentu.

Dari pengertian diatas maka

perilaku konsumen merupakan

tindakan-tindakan dan hubungan

sosial yang dilakukan oleh

konsumen perorangan, kelompok maupun organisasi untuk menilai,

memperoleh dan menggunakan

barnag-barang serta jasa melalui proses pertukaran atau pembelian

yang diawali dengan proses

pengambilan keputusan yang

menentukan tindakan-tindakan

tersebut. Schiffman dan Kanuk (1994:26) mengemukakan bahwa study perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai bagaimana

seorang individu membuat

(7)

7

Model Perilaku konsumen menurut kotler (1995:222)

Model perilaku konsumen yang dikemukan oleh Kotler (1995:222) adalah perilaku yang sederhana. Dalam model perilaku ini Kotler memberikan istilah kotak hitam

(black box) untuk proses

pengambilan keputusan dan

karakteristik pembelian.

Fakto-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Keputusan pembelian dari

pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor sosial dan ekonomi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan.

1.Faktor Sosial

Pada hakikatnya didalam diri manusia terdapat dua faktor yang

saling mempengaruhi, menurut

Amirullah (2002:36) faktor tersebut sebagai berikut:

Faktor-faktor dari dalam: Motivasi

Beberapa kebutuhan bersifat

biogenic, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, dan rasa tidak nyaman.

Sedangkan kebutuhan lain

bersifat psikogenik yaitu

kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui,

kebutuhan harga diri atau

kebutuhan diterima. Salah satu teori motivasi adalah teori motivasi Maslow, menjelaskan

mengapa seseorang didorong

oleh kebutuhan tertentu pada

saat-saat tertentu. Mengapa

seseorang menggunakan waktu dan energi yang besar untuk

keamanan pribadi sedangkan

orang lain menggunakan waktu dan energy yang besar untuk mengejar harga diri? Jawabannya adalah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki, dari kebutuhan yang paling mendesak hingga yang kurang mendesak.

Persepsi

Persepsi didefinisikan sebagai

proses dimana seseorang

memilih, mengorganisasikan,

mengartikan masukan informasi

untuk menciptakan suatu

gambaran yang berarti dari dunia ini orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena adanya tiga proses presepsi :

(8)

8

3.ingatan yang selektif Pengetahuan

Pembelajaran menggambarkan

perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari teori pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat

membentuk permintaan akan

suatu produk dengan

menghubungkan dengan

dorongan yang kuat,

menggunakan petunjuk yang

membangkitkan motivasi, dan memberikan peranan positif. Keyakinan dan Sikap

melalui tindakan dan

pembelajaran, orang

mendapatkan keyakinan dan

sikap. Keduanya ini, pada

waktunya mempengaruhi tingkah laku membeli. Keyakinan adalah

pemikiran deskriptif yang

dimiliki seseorang mengenai

sesuatu. Keyakinan didasarkan

pada pengetahuan yang

sebenarnya, pendapat atau

kepercayaan dan mungkin

menaikkan emosi atau mungkin tidak. Pemasar tertarik pada keyakinan bahwa orang yang merumuskan mengenai produk

dan jasa spesifik, karena

keyakinan ini menyusun citra

produk dan merek yang

mempengaruhi tingkah laku

membeli. Bila ada sebagian

keyakinan yang salah dan

menghalangi pembelian, pemasar pasti ingin meluncurkan usaha untuk mengkoreksinya. Sikap menguraikan evaluasi, perasaan

dan kecenderungan dari

seseorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten. Sikap menempatkan orang dalam

suatu kerangka pemikiran

mengenai menyukai atau tidak

menyukai sesuatu mengenai

mendekati atau menjauhinya. Faktor-faktor dari luar : Kelas Sosial

Kelas-kelas sosial adalah

kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara

hierarki dan keanggotaannya

mempunyai nilai, minat dan perilaku serupa.

Kelompok referensi

Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Beberapa merupakan

kelompok primer yang

mempunyai interaksi reguler tapi informan seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja. Beberapa merupakan kelompok

sekunder, yang mempunyai

interaksi lebih formal dan kurang

(9)

9

organisasi seperti kelompok

keagamaan, asosiasi professional dan serikat pekerja.

Keluarga

Keluarga adalah organisasi

pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian beberapa produk produk dan jasa.

Peran dan Status

Peran dan status adalah terdiri dari aktifitas yang diharapkan

dilakukan seseorang menurut

orang-orang yang ada

disekitarnya. Setiap peran

membawa status yang

mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat.

2.Faktor Ekonomi

Faktor Ekonomi didefinisikan

sebagai sebagai karakteristik

pendapatan seseorang yang berbeda dengan orang lain.

Keputusan membeli juga

dipengaruhi oleh karakteristik, yaitu: Situasi Ekonomi

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk.

Pemasar produk yang peka

terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar

dapat mengambil

langkah-langkah untuk merancang ulang,

memposisikan kembali dan

mengubah harga produknya.

Dengan ekonomi yang

berkecukupan dalam keluarga

akan bisa mempengaruhi

pertumbuhan pada anak-anak, sehingga peluang anak untuk

membeli sesuatu yang dia

inginkan lebih besar dari pada anak-anak yang orang tuanya

tidak berkecukupan. Karena

ekonomi berkecukupan inilah maka seorang anak akan tertarik untuk membeli sesuatu yang dianggapnya menjadi trend masa

kini, seperti pembelian

handphone Blackberry. Umur dan Tahap daur Hidup Umur dan tahapan dalam siklus hidup konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus

hidup keluarga. Beberapa

penelitian terakhir telah

mengidentifikasikan

(10)

10

Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola

kehidupan seseorang yang

diwujudkan dalam aktifitas

(pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat

(makanan, mode, keluarga,

rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan

kepribadian seseorang, gaya

hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

Kepribadian dan konsep diri Kepribadian setiap orang jelas

mempengaruhi tingkah laku

membelinya. Kepribadian

mengacu pada karakteristik

psikologi unik yang

menyebabkan respon yang relatif konsisten dan bertahan lama

terhadap lingkungan dirinya

sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat

seperti rasa percaya diri,

dominasi, kemudahan bergaul, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri dan keagresifan. Kepribadian

dapat bermanfaat untuk

menganalisis tingkah laku

konsumen untuk pemilihan

produk atau merek tertentu.

Konsumen

Konsumen berasal dari kata consumer, secara harfiah berarti seseorang yang membeli barang atau menggunakan jasa, atau seseorang

atau sesuatu perusahaan yang

membeli barang tertentu atau

menggunakan jasa tertentu juga

sesuatu atau seseorang yang

menggunakan suatu persediaan atau sejumlah barang. Ada pula yang

memberikan arti lain yaitu

konsumen adalah setiap orang yang menggunakan barang atau jasa.

Menurut undang-undang Nomor 8 tahun 1999 pasal 1 Ayat 2,

konsumen adalah setiap orang

pemakai barang barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,

keluarga, orang lain, maupun

makhluk hidup lain dan tidak untuk

diperdagangkan. Pengertian

masyarakat umum saat ini tentang

konsumen itu adalah pembeli,

penyewa, nasabah (penerima kredit)

lembaga jasa perbankan atau

asuransi, penumpang angkutan

umum atau pada pokoknya

langganan dari para pengusaha.

Ponsel Blackberry

Blackberry pertama kali

(11)

11

menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi Blackberry melalui operator Indosat. Tetapi seiring dengan permintaan

pasar Blackberry kemudian

diramaikan oleh dua operator besar lain yakni Excelcom dan Telkomsel. Dan akibat tuntutan pemerintah

Indonesia, Blackberry akhirnya

membuka kantor perwakilan di Indonesia pada November 2010.

Pada dasarnya Blackberry tidak berbeda dengan handphone lainnya, yaitu sebuah mobile phone (telepon yang bisa anda bawa kemana-mana). Pengertian handphone Blackberry dapat dibagi menjadi dua.yang pertama Blackberry sebagai merek produk dari sebuah ponsel (seperti halnya Nokia,Sony Ericson, dan Motorola) yang dihasilkan oleh

Research In Motion (RIM),

perusahaan asal Kanada. Pengertian yang kedua yaitu Blackberry sebagai

layanan yan disediakan oleh

operator telekomunikasi.dari egi layanan, Blackberry adalah produk

layanan yang dihasilkan oleh

operator telekomunikasi terdiri dari push email, chating dan browsing internet, sehingga dapat diakses secara cepat melalui telepon seluler. Dengan demikian dapat ditarik

kesimpulan bahwa Blackberry

adalah sebuah perangkat mobile yang didesain untuk internet, diberi

fitur telepon sms, multimedia, office dan lain sebagainya.

Proses keputusan Pembelian

Konsumen mengambil banyak keputusan pembelian setiap harinya. Dalam proses pencapaian keputusan pembelian melalui beberapa tahap yang dilalui oleh konsumen adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan kebutuhan

Proses pembelian dimulai

dengan pengenalan kebutuhan. Pembelian merasakan adanya

masalah atau kebutuhan.

Pembeli menghadap suatu

masalah, yaitu suatu keadaan

dimana terdapat perbedaan

antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi.

Kebutuhan ini dapat dipicu oleh rangsangan internal seperti rasa lapar, haus, seks timbul kesuatu tingkat yang cukup tinggi dan

menjadi suatu dorongan,

sehingga dimotivasi kearah

produk yang diketahui akan memuaskan dorongan ini. 2. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang

terdorong kebutuhannya

(12)

12

telah ditentukan dengan baik

dan berada didekatnya,

sangatlah mungkin konsumen akan lalu membeli. Jika tidak, maka kebutuhan konsumen ini hanya ingatan belaka dan akan mencari informasi lagi maka

akan mencari informasi

selanjutnya. Biasanya pencarian

selanjutnya biasa dikenal

dengan pencarian eksternal. 3. Evaluasi Alternatif

Rantai efek paling lazim dari informasi yang diproses pada evaluasi alternative dimulai

dengan pembentukan dan

perubahan dalam kepercayaan mengenai produk atau merek dan atributnya, diikuti dengan peralihan dalam sikap terhadap tindakan pembelian. Hal ini

menghasilkan niat untuk

bertindak secara konsisten

dengan sikap dan akhirnya dengan tindakan pembelian itu sendiri.

4. Pembelian dan Hasil

Evaluasi alternative tidak

berhenti begitu pembelian

dilakukan.aktivitas dalam

proses keputusan pembelian

adalah kebutuhan yang

dirasakan untuk membuat

pilihan yang benar. Pemakaian produk memberikan informasi baru yang dibandingkan dengan

kepercayaan dan sikap yang ada. Jika harapan sesuai dengan sikap atau harapan hasil tentu saja berupa kepuasan tetapi jika signifikan dengan harapan yang

diinginkan maka hasilnya

adalah ketidakpuasan.

Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0: faktor sosial dan ekonomi

konsumen tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry.

H1: Faktor sosial dan ekonomi

konsumen berpengaruh

terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry.

Definisi Konsepsional

Definisi konsepsional

dimaksudkan untuk memberikan batasan tentang variabel dalam

penelitian sehingga mampu

memberikan gambaran yang jelas

mengenai permasalahan yang

diteliti.

Berdasarkan teori pendukung,

penulis menentukan definisi

konsepsional dalam penelitian ini, yaitu:

1. Faktor sosial dan ekoonomi

konsumen.

2. Keputusan pembelian produk

(13)

13

untuk membentuk referensi

diantara merek-merek dalam

kelompok pilihan dan membeli produk yang paling disukai.

Definisi Operasional

Berdasarkan atas definisi

konsepsional yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka definisi operasionalnya adalah: a. Variabel X : faktor sosial dan

ekonomi meliputi:

1. Sosial (X1) indikatornya:

Faktor dari dalam: Motivasi

Persepsi terhadap iklan Pengetahuan

Keyakinan dan sikap Faktor dari luar: Kelas sosial

Pengaruh kelompok

Mengikuti kelompok acuan primer (keluarga)

Menunjukkan peran dan status 2. Ekonomi (X2) indikatornya:

Situasi Ekonomi Usia

Gaya hidup

Kepribadian dan konsep diri

b. Variabel Y : Keputusan

pembelian

Dari varibel ini dapat ditentukan indikatornya antara lain:

Kebutuhan konsumen akan

handphone

Konsumen mencari informasi

mengenai produk handphone

Blackberry

Evaluasi alternative terhadap produk sebelum membeli

Konsumen memutuskan membeli handphone merek Blackberry Konsumen merasa puas dengan produk handphone Blackberry

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian

mengenai Pengaruh Faktor Sosial dan Ekonomi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Survey pada Konsumen

Berrindo Samarinda), penulis

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey.

Populasi, Sampling dan Sampel Populasi penelitian ini yaitu

seluruh konsumen pengguna

handphone Blackberry dan pernah berkunjung ke Berrindo dikota Samarinda. Pada penelitian ini populasi yang diambil berukurann besar dan jumlahnya tidak diketahui

secara pasti.widiyanto (2008)

(14)

14

Dimana :

n = jumlah sampel

Z= tingkat keyakinan yang

dibutuhkan dalam penentuan sampel sebesar 95% = 1,96 dengan = 5%

Moe= margin of Error, yaitu tingkat

kesalahan maksimal

pengambilan sampel yang

masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan, biasanya sebesar 10%.

=

=

96,04 orang

Metode penelitian sampel

menggunakan metode accidental sampling, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dipilih menjadi anggota sampel bila dipandang

cocok dan memenuhi criteria

sebagai sumber data

(Sugiyono,2002:96).

Teknik Pengumpulan Data

1. Riset Perpustakaan (library

research)

Riset perpustakaan dilakukan

dengan mencari data atau

informasi riset melalui membaca jurna ilmiah, buku-buku refrensi, dan bahan-bahan publikasi yang

tersedia diperpustakaan

(Singarimbun,1989:71-72) 2. Riset Lapangan (field research)

Penelitian yang dilakukan

langsung dilapangan, dengan

cara:

Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan

langsung terhadap objek

penelitian.

Kuesioner, yaitu menyebarkan

kuesioner, mengajukan

sejumlah pertanyaan kepada responden yang akan dijawab dalam bentuk tulisan sesuai dengan pertanyaan.

Alat Pengukur Data

Alat ukur data yang digunakan adalah skala ordinari. Menurut

Sugiyono (1998:70) yang

menyatakan bahwa skala ordinary adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu lebih atau kurang dari yang lain. Data yang diperoleh dari

pengukuran dengan skala inzi

(15)

15

Menurut Sugiyono, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena

sosial (Sugiyono,2008:107).

Berdasarkan pendapat tersebut,

maka peneliti menggunakanskala ordinal dengan metode Likert dan jenjang 1 sampai 5 untuk setiap item pernyataan adalah sebagai berikut :

Sangat Setuju (SS) skor 5 Setuju (S) skor 4

Kurang Setuju (KS) skor 3 Tidak Setuju (TS) skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1

Teknik Analisis Data

Uji Realibilitas

Uji realibilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika

jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atu

stabil dari waktu kewaktu.

Kehandalan yang menyangkut

kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha ( ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali,2005:41-42)

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk

mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji

validitas dihitung dengan

membandingkan nilai r hitung

(correlated item-total correlation)

dengan nilai r tabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Ghozali,2005:45).

Regresi Linier Berganda

Metode ini digunakan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen, yaitu faktor sosial (X1),

dan faktor ekonomi (X2). Dan

variabel dependen, keputusan

pembelian (Y). adapun bentuk persamaannya yaitu :

Y=a+b1 X1+ b2X2+ e

Dimana :

Y= variabel terikat yaitu keputusan pembelian

b= konstanta perubahan variabel X terhadap Y

(16)

16

X= variabel bebas, meliputi : X1= Sosial

X2= Ekonomi

Uji F

Uji F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua

variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (serempak) terhadap variabel dependen (Y).

Jika f hitung> f tabel pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05), maka terbukti bahwa keempat faktor

tersebut secara simultan

mempengaruhi konsumen membeli

handphone Blackberry. Dengan

demikian hipotesis alternative (H1)

diterima dan hipotesis mula-mula (H0) ditolak. Jika f hitung<f tabel

pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05), maka terbukti bahwa kedua faktor tersebut secara simultan tidak mempengaruhi konsumen membeli handpphone Blackberry. Dengan demikian hipotesis alternatif (H1)

ditolak dan hipotesis mula-mula (H0) diterima.

Uji t

Uji t menunjukkan seberapa

besar pengaruh variabel bebas

secara individual terhadap variabel terikat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Uji secara serempak/simultan (Uji F) atau ANOVA

Uji F dilakukan untuk melihat

secara serempak pengaruh

signifikan dari variabel independen yaitu faktor sosial(X1), faktor

ekonomi(X2) terhadap keputusan

konsumen (Y).

a. Predictors: (Constant), ekonomi, sosial b.Dependent Variabel: Keputusan pembelian

Sumber : SPSS (data diolah)

Tabel uji F memperlihatkan nilai Fhitung adalah 75,209 dengan tingkat

signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel

pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) adalah 3,090. Oleh karena

pada kedua perhitungan yaitu

Fhitung> Ftabel (75,209>3,090) dan

tingkat signifikansi (0,000)<0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak dan

H1 diterima, yang artinya variabel

bebas yaitu faktor sosial dan ekonomi konsumen berpengaruh

signifikan terhadap keputusan

(17)

17

Uji Secara Parsial (Uji t)

Tabel Uji t

Sumber : SPSS (data diolah)

Uji t dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh signifikan dari variabel independen yaitu faktor sosial(X1), dan faktor ekonomi (X2)

terhadap keputusan pembelian

konsumen (Y).

Berdasarkan tabel Uji t diatas disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil uji t maka

diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut:

Y=2,044+ 0,324X1+ 0,514X2

2. Variabel faktor sosial

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) <0,05 dan nilai thitung (6,432) > ttabel (1,984)

artinya apabila terjadi

peningkatan pada variabel faktor sosial (X1), maka keputusan

pembelian (Y) juga akan

meningkat sebesar 0,324, begitu juga sebaliknya jika terjadi penurunan pada variabel faktor

sosial, maka keputusan

pembelian akan menurun sebesar 0,324.

3. Variabel faktor ekonomi

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,00) < 0,05 dan nilai thitung (5,989) > ttabel (1,984)

artinya apabila terjadi

peningkatan pada variabel faktor ekonomi (X2), maka keputusan

pembelian (Y) akan meningkat

sebesar 0,514, begitu juga

sebaliknya.

Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat

terbatas sebaliknya semakin

mendekati satu maka suatu model akan semakin baik.

(18)

18

Sumber : SPSS (data diolah)

Keteranga tabel R2 :

1. R= 0,784 berarti hubungan antara

faktor sosial dan ekonomi

terhadap keputusan pembelian sebesar 78,4%. Artinya hubungan antar variabel erat.

2. Adjusted R Square sebesar 0,607

berarti 60,7% keputusan

pembelian dapat dijelaskan oleh

faktor sosial dan ekonomi.

Sedangkan sisanya 39,3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti ini.

3. Standard error of Estimated (standar deviasi) adalah 1,233 yang berarti model dinilai baik karena semakin kecil standar

deviasi berarti model akan

semakin baik.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh faktor sosial dan

ekonomi konsumen terhadap

keputusan pembelian handphone Blackberry.menghasilkan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi bahwa : Y=02,044+0,324X1+0,514X2

a. Semua variabel faktor sosial dan ekonomi berpengaruh

terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry

2. Uji F dari tiap variabel X (faktor-faktor ) diperoleh faktor sosial dan ekonomi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Hal ini berarti hipotesis terbukti, yang dapat dilihat dari hasil uji F, dimana Fhitung > Ftabel = 75,209

>3,090 dengan tingkat signifikan 0,00 atau dibawah 0,05.

3. Uji t tiap variabel X (faktor-faktor) diperoleh sosial dan ekonomi secara parsial masing-masing berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian handphone Blackberry.

4. Dari kedua hipotesis yang penulis ajukan dan telah melalui beberapa uji teknik analisa data, maka hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor sosial dan ekonomi konsumen terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry” dapat diterima atau terbukti kebenarannya.

(19)

19

Beberapa saran yang diajukan berkaitan dengan kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Disarankan kepada perusahaan dalam hal ini produsen Blackberry yang diwakili oleh garansi-garansi resminya harus selalu melakukan riset terus menerus untuk mengetahui perkembangan dan keinginan konsumen terhadap produk handphone Blackberry, karena dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa faktor sosial dan ekonomi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 2. Menyarankan kepada

perusahaan agar menambah fitur-fitur terbaru dengan tidak mengurangi kualitas produk, agar konsumen tertarik untuk membeli.

3. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan memasukan faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian agar hasilnya lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Engel, et all. 2000. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid 1. Binarupa Aksara, Jakarta.

Hamadi,Dr.2007. Metode penelitian dan Teori komunikasi. Penerbit UMM. Malang.

Hartono, Jogiyanto. 2003. Sistem Teknologi Informasi. Penerbit ANDI Yogyakarta. Yogyakarta. Indrianto, Nur & Bambang Supomo,

1996, Metode Penelitian Bisnis Untuk Akutansi & Manajemen,

Yogyakarta. Penerbit BPFE. Kotler, Philip dan AB.Susanto.

2001. Manajemen Pemasaran

Indonesia. Buku 2. Selemba empat. Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Kuantitatif. Percetakan AMP YKPN. Yogyakarta.

Kriyantono, rachmad. 2000. Teknik Praktis riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group.

Koentjaraningrat,(Ed). 1979.

Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia.

Mcquail, denis. 1987. Teori

Komunikasi Massa. Penerbit Erlangga.

Mowen.H. 2002. Perilaku

Konsumen. Jilid 1. Penerbit. Andi. Yogyakarta.

Nasir, Mohammad. 1988. Metode

Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Peter, J.Paul and Jerry C.Olson.

2000. Cosumer Behavior :

(20)

20

Perusahaan. Jilid 1,2 Penerbit Erlangga. Jakarta.

Prasetijo, Ristiayanti, Drs.dkk.2005.

Perilaku Konsumen. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Sugiyono, Drs.2009. Metode

Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit alfabeta, Bandung.

Santosa, Purbayu Budi dan Ashari, 2005, Analisis Satatistik dengan Excel dan SPSS, Yogyakarta. Penerbit Andi.

Soekanto, soerjono, 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada.

Swasta, Basu dan Handoko,

T.Hani.2000. Manajemen Barang dalam Pemasaran. Cetakan Kedua BFE, Yogyakarta.

Sugiyono, 2004, Metode penelitian bisnis, Cetakan VI. Bandung. Penerbit CV. Alfabeta.

Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Administrasi, Bandung. Penerbit Alfabeta.

Singarimbun, Masri & Sofian

Effendi, 1987, metodologi

penelitian Survei, Yogyakarta. Penerbit LP3ES.

Syani, Abdul, 2001. Sosiologi : Sistematika, teori dan terapan.

Jakarta : PT.Bumi aksara. Sumber Lain: Hidayat,2009, Blackberry is my

everything,

http://komjakarta.org/blackberry-my-everything.html.

Radbit,2009, fenomena blackberry, http://fenomena

Blackberry/weblog.html.

Surya, 2009, Pengertian Blackberry, http://id.wordpress.com/tag/peng ertian-blackberry.

Syamsudin Hatta,2010, Booming

Pengguna Blackberry,

Referensi

Dokumen terkait

Itulah sekelumit kisah kepahlawanan Shalahuddin Al-Ayyubi. Pemimpin Islam yang sangat berwibawa, pahlawan yang gagah berani, dan seorang tokoh yang sangat menghargai pada

[r]

Our purpose in this study was to ana- lyze six representative business journals to determine whether there has been a trend in increased multiple authorship by comparing the

Berdasarkan analisis dengan metode tersebut, peneliti menemukan bahwa dalam video musik “Booyah”, orang kulit hitam digambarkan sangat enerjik, menggemari musik dan tari, dan

 Compare to female respondents, male respondents were more frequently conduct speed violations, high speed violations, stunts, stopping errors/ violations and

Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar yang dapat mewakili Direksi ataupihak yang sah berdasarkan

[r]

Blender adalah alat elektronik berupa sebuah wadah dilengkapi pisau berputar yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, menggiling, atau melunakkan bahan