• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN - Analisis Perbedaan Pendapatan Usaha Keramba Jaring Apung di Perairan Danau Toba(Studi Kasus: Zona Bandar Saribu, Kelurahan Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horisan, Ka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN - Analisis Perbedaan Pendapatan Usaha Keramba Jaring Apung di Perairan Danau Toba(Studi Kasus: Zona Bandar Saribu, Kelurahan Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horisan, Ka"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Klasifikasi Ikan Nila

Dari banyaknya komoditas perikanan Indonesia, nila dapat dikatakan berprospek

cerah karena sudah dikenal lama.Sejak diperkenalkan tahun 1970, ikan ini terus

berkembang dan semakin populer di masyarakat. Bahkan kepopulerannya dapat

mengalahkan jenis ikan lain yang sudah lebih dahulu hadir di Indonesia. Hal ini

wajar saja karena nila tergolong ikan yang murah.Namun, sayang

pembudidayaannya akhir-akhir ini banyak mengalami masalah.Nila yang ada

sekarang berbeda dengan nila dahulu.Kualitasnya sekarang sudah menurun akibat

keterbatasan pengetahuan dalam mengendalikan genetiknya (Usni, 1998).

Klasifikasi ikan nila berdasarkan ilmu taksonomi hewan (sistem pengelompokkan

hewan berdasarkan bentuk tubuh dan sifat-sifatnya) sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Kordata

Sub Filum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Sub Kelas : Achanthopterigii

Famili : Chichlidae

Genus : Oreochromis

Spesies : Oreochromis niloticus (Ikan nila hitam).

(2)

2.1.2.Morfologi Ikan Nila

Bentuk badan ikan nila (oreochromis noloticus) pipih ke samping memanjang,

warna putih kehitaman, makin ke perut makin terang.mempunyai garis vertikal 9

– 11 buah warnahijau kebiruan.Pada sirip ekor terdapat 6 – 12 garis melintang

yang ujungnya berwarna kemerah – merahan, sedangkan punggungnya terdapat

garis – garis miring (Saparinto, 2011).

Mata ikan nila tampak menonjol agak besar dengan bagian tepi berwarna hijau

kebiruan. Letak mulut ikan nila terminal, posisi sirip perut terhadap sirip dada

thorocis, garis rusuk (linea lateralis) terputus menjadi dua bagian, letaknya

memanjang di atas sirip dada, jumlah sisik pada garis rusuk 34 buah dan tipe sisik

stenoid (ctenoid), jari – jari siripnya adalah sebagai berikut:

• Sirip punggung = 17 jari – jari keras dan 13 jari – jari lunak.

• Sirip perut = 1 jari – jari keras melunak dan 5 jari – jari lemah.

• Sirip dada = 15 jari – jari lemah.

• Sirip anus = 3 jari – jari keras dan 10 jari – jari lunak.

• Sirip ekor = 8 jari – jari keras melunak.

(Saparinto, 2011)

2.1.3.Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Nila

Ikan nila hidup di perairan tawar, seperti sungai, danau, waduk, dan rawa, tetapi

karena toleransinya yang luas terhadap salinitas, sehingga ikan ini dapat pula

hidup dan berkembang biak di perairan payau dan air laut. Salinitas yang disukai

antara 0 – 35 promil. Ikan nila air tawar dapat dipindahkan ke air asin dengan

(3)

sedikit.Pemindahan ikan nila secara mendadak ke dalam air yang kadar garamnya

sangat berbeda (seperti dari tawar ke laut) dapat mengakibatkan stress dan

kematian ikan (Koes, 2009).

Ikan nila yang masih kecil lebih tahan terhadap perubahan lingkungan dibanding

dengan ikan yang sudah besar. Nilai pH air tempat hidup ikan nila berkisar antara

6 – 8,5.namun pertumbuhan optimalnya terjadi pada pH 7 – 8 (Suyanto, 1994).

Ikan nila dapat hidup di perairan yang dalam dan luas kolam maupun di kolam

yang sempit dan dangkal.Nila juga dapat hidup di sungai yang tidak terlalu deras

alirannya, di waduk, danau, rawa, sawah, tembak air payau, atau di dalam jaring

terapung laut.Suhu optimal untuk ikan nila antara 250C – 300

2.1.4. Klasifikasi Ikan Mas

C.

Ikan mas (Cyprinus carpio,Linn) merupakan jenis ikan darat yang hidup di

perairan dangkal yang mengalir tenang dengan suhu sejuk. Jenis ikan konsumsi

air tawar banyak digemari masyarakat karena rasa dagingnya gurih dan memiliki

kadar protein tinggi. Ikan mas yang lazim disebut ikan pertumbuhan yang relatif

cepat, tahan terhadap penyakit dan parasit, adaptif terhadap lingkungan yang

terbatas, dan kelambatan permulaan matang kelamin.kelambatan permulaan

matang kelamin menyebabkan makanan yang dikonsumsi ikan mas lebih

berorientasi pada pertumbuhan saja, bukan untuk pematangan sel kelamin dan

reproduksi. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan ikan mas begitu diminati dan

dapat mendatangkan keuntungan tersendiri bagi si pemeliharanya. Meski

demikian, sejauh ini belum diketahui secara pasti asal-usul ikan yang populer

(4)

Sifatnya yang sangat adaptif terhadap lingkungan baru, menjadikan ikan mas

dengan berbagai strain-nya banyak tersebar hampir di seluruh penjuru dunia.

Untuk itu ikan mas banyak memiliki sebutan. Dalam bahasa Inggris disebut

common carp. Di Pulau Jawa, ikan mas disebut sebagai ikan masmasan atau lauk

mas. Sementara itu, di Sumatera, ikan mas lebih dikenal dengan sebutan ikan rayo

atau ikan mameh (Tim Lentera, 2002).

Klasifikasi ikan mas berdasarkan ilmu taksonomi hewan (sistem pengelompokkan

hewan berdasarkan bentuk tubuh dan sifat-sifatnya) sebagai berikut.

Phylum (Filum) : Chordata

Subphyllum (Anak Filum) : Vertebrata

class (Kelas) : Pisces

Subclass (Anak Kelas) : Actinopterygii

Ordo (Bangsa) : Cypriniformes

Subordo (Anak Bangsa) : Cyprinoidea

Famili (Suku) : Cyprinidae

Genus (Marga) : Cyprinus

Species (Jenis) : Cyprinus carpio, L

(Tim lentera, 2002)

2.1.5.Morfologi Ikan Mas

Ciri-ciri morfologi adalah ciri-ciri yang menunjukkan bentuk dan struktur suatu

organisme. Secara umum, karakteristik ikan mas memiliki bentuk tubuh yang

agak memanjang dan sedikit memipih ke samping (compressed). Sebagian besar

(5)

sisik. Muncungnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan

(protaktil).Pada bibirnya yang lunak terdapat dua pasang sungut (Khairuman,

2002).

2.1.6.Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Mas

Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan air tawar yang tidak terlalu

dalam dan alirannya tidak terlalu deras, misalnya di pinggiran sungai atau danau.

Ikan ini dapat hidup baik di ketinggian 150-600 m di atas permukaan laut. (dpl)

dan pada suhu 25-30o

Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai

jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun,

makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi

perairan (Khairuman,2002).

C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas terkadang

juga ditemukan di perairan payau atau di muara sungai yang bersalinitas (kadar

garam) 25-30% (Khairuman,2002).

Koi Herpes Virus (KHV) menyerang ikan mas yang berada di kawasan Danau

Toba pada November 2004 membuat para petani ikan mas merugi. Kerugian

tersebut tidak bisa ditutupi hanya dengan menunggu bantuan dari pihak luar, baik

dari pemerintah atau lembaga non pemerintah melainkan dari petani ikan itu

sendiri. Petani yang hidupnya bergantung kepada usahatani ikan mas tidak dapat

memenuhi tenggat waktu pengosongan danau dari ikan mas selama 2 tahun yang

(6)

2.1.7. PT Aquafarm Nusantara

PT Aquafarm Nusantara adalah perusahaan Indonesia yang berdedikasi untuk

budidaya ikan nila yang terpadu.PTAN beroperasi di 2 kepulauan, Sumatera dan

Jawa. Terdapat satu pabrik pengolahan di setiap pulaunya, mengolah ikan

budidaya dari pulau yang sama. Terdapat satu budidaya pembesaran ikan di Pulau

Jawa.PTAN juga mengoperasikan pembenihan/pendederan di Pulau Sumatera da

pembenihan di Jawa Tengah.Seluruh ikan nila diproses dalam pabrik pengolahan

menjadi produk beku untuk tujuan ekspor.

Danau Toba untuk pembesaran ikan nila Oreochromis Niloticus Keramba Jaring

Apung memiliki luas (panjang 100 km) dan kedalaman (sampai dengan sekitar

500 meter).Danau Toba terletak di tengah bagian utara Sumatera di sekitar

ketinggian 900m dpl. Terdapat unit budidaya lain dalam penerimaan badan air

yang sama tetapi ini sangat jauh menyebar. Banyak dari unit budidaya lain

berukuran kecil serta milik keluarga untuk dikonsumsi sendiri. Hanya sedikit atau

tidak memproduksi ikan nila untuk ekspor (Anonimus, 2012).

2.2. Landasan Teori 2.2.1.Produksi

Soekartawi (1995) Faktor produksi mempunyai peranan penting dalam

melaksanakan usaha keramba jaring apung.Pemilikan lahan yang semakin luas

memberikan potensi yang besar dalam mengembangkan usahanya.Modal juga

mempunyai peranan penting, digunakan untuk membeli sarana produksi seperti

bibit, pakan, obat-obatan, dan lain-lain.Faktor produksi ini sangat mempengaruhi

(7)

berbagai pengalaman menunjukkan bahwa faktor produksi lahan, tenaga kerja,

dan modal adalah faktor penting diantara faktor produksi lainnya.

Produksi merupakan hasil dari suatu proses atau aktivitas ekonomi dengan

memanfaatkan beberapa masukan (input). Dengan demikian, kegiatan produksi

tersebut adalah dengan mengkombinasikan berbagai masukan untuk

menghasilkan keluaran (Agung dkk, 2008).

2.2.2.Biaya Produksi

Suatu model fungsi biaya (cost Function) dapat digunakan untuk menilai tingkat

pencapaian efisiensi usahatani. Asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam

melakukan analisis fungsi biaya, yaitu: pertama, aspek usahatani merupakan unit

analisis biaya. Kedua, harga masukan (input) dan produksi (outout) sebagai

variabel faktor-faktor yang mempengaruhi biaya.

Produksi berlangsung dengan jalan mengolah atau mendayagunakan masukan

(input) menjadi keluaran (output). Pemenuhan masukan (input) merupakan

pengorbanan biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk melakukan kegiatan

produksi. Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus

dikorbankan untuk memproduksi suatu barang (Hartono, 2002).

Biaya merupakan penjumlahan antara biaya tetap dan biaya variabel yang

dikeluarkan selama satu tahun.

(8)

dimana:

TC = Total Cost (Total Biaya)

FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)

VC = Variabel Cost (Biaya Variabel)

Biaya tetap tidak berubah walaupun adanya perubahan tingkat keluaran. Biaya ini

tetap harus dibayar meskipun tidak ada keluaran (produksi), dan hanya dapat

dihapus dengan sama sekali menutupnya. Sedangkan biaya variabel adalah biaya

yang jumlahnya bervariasi sesuai dengan variasi keluaran (produksi) yang

dihasilkan.Semakin besar keluaran yang dihasilkan, maka biaya variabel juga

semakin besar (Pindyck, R.S. dan Daniel, L.R.).

Biaya rata-rata dapat dihitung dengan membagikan biaya total (TC) dan produksi

selama satu tahun.

AC = TC/Q

Dimana:

AC = Average Cost (Biaya Rata-Rata)

TC = Total Cost (Total Biaya)

Q = Output

2.2.3.Pendapatan

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan

harga jual.

(9)

dimana:

TR = total penerimaan

Y = produksi yang diperoleh

Py = harga Y

(Soekartawi, 2002).

Pendapatan kotor usahatani (gross farm income) didefinisikan sebagai nilai

produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun

yang tidak dijual. Pengeluaran total usahatani (total farm expense) didefinisikan

sebagai nilai semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan di dalam

produksi. Selisih antara pendapatan kotor usahatani dan pengeluaran total

usahatani disebut pendapatan bersih usahatani (Soekartawi, 1995).

Pendapatan merupakan selisih antara total penerimaan dengan total biaya.

Pd = TR – TC

Dimana:

Pd = Pendapatan

TR = Total Revenue (total penerimaan)

TC = Total Cost (total biaya)

(Soekartawi, 2002).

Besarnya pendapatan yang diterima merupakan balas jasa atas tenaga kerja,

modal yang dipakai, dan pengelolaan yang dilakukan. Balas jasa yang diterima

pemilik faktor produksi dihitung untuk jangka waktu tertentu misalnya satu

musim panen atau satu tahun.Pendapatan usaha yang diterima berbeda untuk

(10)

Faktor-faktor ini ada yang masih dapat diubah dalam batas-batas kemampuan petani atau

tidak dapat diubah sama sekali. Faktor yang tidak dapat diubah adalah cuaca dan

faktor alam seperti gempa yang dapat merusakkan KJA.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan dan dapat dilakukan perbaikan

untuk meningkatkan pendapatan adalah luas lahan usaha, efisiensi kerja, dan

efisiensi produksi.

2.3. Kerangka Pemikiran

Keramba Jaring Apung (KJA) merupakan sarana pemeliharaa ikan atau biota air

yang mengapung di atas air. Petani KJA umumnya memelihara ikan mas dan ikan

nila di daerah penelitian. Ikan nila dan ikan mas yang dipelihara akan

menghasilkan produksi dam memiliki nilai jual.

Petani akan memperoleh penerimaan dari hasil penjualan produksi ikan nila dan

ikan mas. Penerimaan merupakan hasil perkalian antara produksi dengan harga

jual pada saat itu yang dinilai dengan rupiah setelah memperoleh penerimaan,

untuk mengetahui pendapatan bersih maka perlu diketahui biaya

produksi.Pendapatan bersih diperoleh setelah mengurangkan penerimaan dengan

biaya produksi.

Harga jual dipengaruhi oleh harga jual produksi fisik.Produksi fisik dikali dengan

harga jual disebut total penerimaan. Penerimaan maupun pendapatan akan

mendorong petani untuk mengalokasikannya dalam berbagai kegunaan seperti

biaya produksi selanjutnya, tabungan, dan pengeluaran lain untuk memenuhi

(11)

yang maksimal.Semua pengeluaran yang digunakan dimasukkan ke dalam biaya

produksi.Adapun biaya produksi ini meliputi biaya tetap dan biaya variabel.

Selisih antara total penerimaan dengan total biaya produksi disebut pendapatan

bersih.

Kerangka penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Keterangan :

: Menyatakan Hubungan

: Komparasi

(12)

2.4. Hipotesis Penelitan

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori dari penelitian ini, maka dapat

diajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Ada perbedaan yang signifikan antara biaya usaha KJA ikan nila dan ikan

campuran.

2. Ada perbedaan yang signifikan antara penerimaan usaha KJA ikan nila dan

ikan campuran.

3. Ada perbedaan yang signifikan antara pendapatan usaha KJA ikan nila dan

Gambar

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Pendapatan Ikan Nila dan Ikan Campuran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan irigasi sprinkler portable pada tanaman pakcoy , tidak terjadi aliran permukaan ( run off ) karena laju penyiraman

TESIS PELATIHAN STRATEGI MEMASUKI DUNIA KERIA.... Sitti

informasi alat berat yang akan disewakan tersedia atau tidak tersedia harus di. informasikan terlebih dahulu ke

V and Jacobs, Hendry E.1993.Literature: An Introduction to Reading and Writing.New York: A Simon and Schuster Company.. Sykes J.B.1982.Oxford Dictionary.Great Britain:The

The round characters usually the main figure in a story, profits from experience and undergoes a change and alternation, which may be shown in (1) an action or

Secara garis besar proses penentuan sampel penelitian di bidang perumahan dan permukiman dapat digambar- kan dalam suatu diagram alur (Diagram 1) di mana beberapa tahap di

Melihat apa yang sudah dilakukan oleh TWI dalam mengelola wakaf uang sudah sesuai dengan tujuan dan fungsi harta benda wakaf karena dikelola dengan produktif yang manfaatnya

Penggalian arsitektur vernakular, diharapkan tidak hanya mendekatkan rumah tinggal yang akan dibangun kembali nantinya, sesuai dengan segala aktifitas dan budaya masyarakat