• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN PERSONAL HYGIENE

DI DESA PRAJEKAN KIDUL BONDOWOSO Sri Sudarsih*, Denny Ria Sandika** STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto E-mail : http://www.stikes-ppni.ac.id

ABSTRACT

Elderly suffered physical deterioration and social changes that cause dependence on self-reliance. Elderly who are accustomed activity will be more independent than the elderly dependency. Family support is an attitude, action, and acceptance of the family members. The aim of research to determine the relationship between family support to the independence of the elderly in the fulfillment of personal hygiene. The study design used in this research is the design of an analytic study with cross sectional. The population in this study are all families who have elderly people in the village of Bondowoso Kidul Prajekan as many as 61 people. Samples were taken using purposive samlping as many as 53 respondents. Variabel correlational studies that support the family as an independent variable and the independence of the elderly in the fulfillment of personal hygiene as the dependent variable. Instruments used in collecting data in this study was a questionnaire and analyzed using Spearman rho test with SPSS version 16.0 statistical. The results obtained showed that the value of rhitung of 0,579> 0,266 rtabel while the correlation coefficient of 0.000 < 0.05, p < so H0 and H1 accepted means no relationship between the Family Support the Independence of the Elderly in the Personal Hygiene Compliance in Prajekan Kidul village of Bondowoso. It shows family support can affect the independence of the elderly and the fulfillment of personal hygiene so that better support the family, the more independent in fulfilling their self-care.

(2)

PENDAHULUAN

Lanjut usia adalah periode dimana organisme telah mencapai kematangan dalam ukuran, Fungsi dan telah menunjukkan perubahan sejalan dengan waktu. Beberapa pendapat mengenai usia yaitu usia tahap akhir dari proses penuaan menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. World Health organitiation (WHO) atau badan kesehatan dunia menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lansia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi (Akhmadi, 2010).

Permasalahan yang ada pada masyarakat yang berkaitan dengan lansia terutama pada pemeliharaan kebersihan diri yang mencakup tentang kebersihan rambut, kuku, mulut, dan organ tubuh lainnya. Penurunan fungsi tubuh pada lansia dapat mempengaruhi dan mengakibatkan perubahan kecil yang terjadi dalam kemampuan lansia yaitu perubahan fisik, perubahan mental, dan psikososial, sehingga mempunyai dampak atau sebab untuk meningkatkan kepercayaan pada lansia. Semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan timbulnya gangguan di dalam mencakupi kebutuhan hidupnya

khususnya kebutuhan kebersihan diri,

sehingga dapat meningkatkan

ketergantungan yang memerlukan bantuan orang lain (Nugroho, 2015).

Keluarga memiliki dukungan yang penting dalam upaya perawatan pada lansia, dukungan yang di harapkan akan dilakukan seseorang yang kemudian akan memberikan sifat kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan. Apabila mengaitkan dukungan keluarga dalam upaya pemenuhan kebutuhan Maslow bagi individu, maka mereka merupakan lembaga pertama yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Keluarga dipandang sebagai institusi atau lembaga yang dapat memenuhi manusiawi terutama untuk kebutuhan bagi perawatan dalam kehidupan sehari-hari. (Isro`in& Andarmoyo,2012).

(3)

Dampak penurunan kemandirian adalah lansia akan lebih rentan terhadap serangan penyakit. Kondisi seperti ini jika tidak segera diatasi akan memperburuk keadaan lansia sehingga di perlukan dukungan keluarga. Dukungan keluarga didefinisikan sebagai informasi verbal, non verbal, saran, bantuan nyata, tingkah laku dari orang – orang yang akrab berupa kehadiran, kepedulian, kesediaan, dan hal-hal, yang dapat memberikan keuntungan emosional dan meningkatkan fisik lansia sehingga mendorong lansia untuk mandiri dalam pemenuhan Personal Hygiene.

Pemenuhan kebutuhan perawatan yang cukup disebabkan karena dukungan keluarga pada masing – masing lansia tidak terlalu optimal. Dampak dari pemenuhan kebersihan diri yang kurang antara lain : 1) dampak fisik. 2) Dampak Psikososial. Maka dari sinilah keterlibatan keluarga akan meningkatkan kesehatan / kesejahteraan anggota keluarga termasuk lansia. Kemampuan lansia dalam pemenuhan perawatan diri jika dukungan keluarga yang optimal diberikan maka lansia terdorong untuk mandiri, sehingga status kesehatannya meningkat, jika tidak ada dukungan keluarga maka lansia akan tergantung dalam pemenuhan perawatan diri, maka status kesehatannya menurun. (Kuntjoro,2005).

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan personal hygiene

di Desa Prajekan Kidul Bondowoso.

METODOLOGI PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian

analitik korelasional. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sebagian lansia di Desa Prajekan Kidul Bondowoso sebanyak 53 lansia dan diambil dengan teknik purposive sampling. Dengan kriteria inklusi : 1) Lansia yang berusia antara 60-74 tahun 2) Lansia yang tidak mengalami sakit 3) Lansia yang bersedia menjadi responden Sedangkan kriteria eksklusinya adalah Lansia yang tuna rungu atau tuna wicara dan Lansia yang tidak tinggal bersama keluarga. Analisis uji statistic menggunakan uji

spearman rho. Penelitian dilakukan di Desa Prajekan Kidul Bondowoso pada tanggal 23 – 31 Mei 2016.

HASIL PENELITIAN 1. Dukungan Keluarga

(4)

Pada tabel 1. menunjukkan bahwa sebagian besar dukungan keluarga kurang sebanyak 39 orang (73,58%) dan sebagian kecil adalah baik sebanyak 3 orang (5,66%).

2. Kemandirian Lansia

Tabel 2. Kemandirian lansia di Desa Prajekan Kidul Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso tahun 2016

Pada tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar kemandirian lansia dalam kategori dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan Personal hygiene di Desa Prajekan Kidul Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso tahun 2016 setengahnya responden dapat dukungan keluarga cukup memiliki kemandirian cukup yaitu sebanyak 18 orang (34.0%) dan

sebagian kecil responden memiliki dukungan keluarga kurang namun kemandiriannya baik yaitu sebanyak 1orang

(1,9%) .

PEMBAHASAN

1. Dukungan Keluarga

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar dukungan keluarga kurang sebanyak 39 orang (73,58%) dan sebagian kecil adalah baik sebanyak 3 orang (5,66%).

(5)

memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Melihat ini maka diperlukan dukungan dan keterlibatan keluarga serta perhatian keluarga terhadap kualitas hidup lansia agar makin lebih baik. Kebutuhan hidup lansia lainya dapat terpenuhi dengan baik melalui dukungan informasional seperti pemberian informasi, dukungan instrumental seperti bantuan materi, dukungan emosional seperti rasa kenyamanan dan dukungan penilaian seperti pemberian support. (Bomar, 2004)

Dukungan keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial. Semua tahap, dukungan sosial keluarga menjadikan keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal, sehingga akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan (Setiadi, 2008).

2. Kemandirian Lansia

Sebagian besar kemandirian lansia dalam kategori cukup sebanyak 27 orang (50,9%) dan sebagian kecil adalah kurang sebanyak 12 orang (22,6%).

Kemandirian merupakan suatu keadaan dimana seorang individu memiliki kemauan dan kemampuan berupaya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidupnya secarasah, wajar dan bertanggung jawab

terhadap segala hal yang dilakukannya, namun demikian tidak berarti bahwa orang yang mandiri bebas lepas tidak memiliki kaitan dengan orang lain, untuk dapat

mandiri seseorang membutuhkan

kesempatan, dukungan dan dorongan dari keluarga serta lingkungan di sekitarnya, agar dapat mencapai otonomi atas diri sendiri. Selain itu kemandirian bagi orang lanjut usia dapat dilihat dari kualitas hidup. Kualitas hidup orang lanjut usia dapat dinilai dari kemampuan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti pemenuhan personal hygiene (Ruhidawati, 2005).

(6)

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa 50,9 % lansia cukup mandiri dalam pemenuhan personal hygiene. Hal ini karena karakteristik responden lansia sebagian besar berusia 60-65 (43,4%) dimana pada usia ini lansia masih mampu mentoleransi aktivitas sehari- hari yang bisa dilakukan sendiri namun rata- rata usia mereka yang kurang mandiri berkisar 66-74 tahun dikarenakan keterbatasan fisik dan penurunan fungsi tubuh lansia yang tidak bisa lagi beraktivitas sepenuhnya. Semakin tua maka lansia akan membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti mandiri dalam pemenuhan perawatan diri. Penurunan kemampuan aktivitas sehari-hari seiring dengan bertambah umur (Azizah,2011). 4) 3. Hubungan dukungan keluarga

dengan kemandirian lansia

Pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden dengan dukungan keluarga cukup memiliki kemandirian cukup yaitu sebanyak 18 orang (34.0%) dan sebagian kecil responden memiliki dukungan keluarga kurang namun kemandiriannya baik yaitu sebanyak 1orang (1,9%).

Menurut Bailon dan Maglaya (1989) dalam Setiadi (2008) yang menyatakan bahwa keluarga adalah dua atau lebih

individu yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tangga berinteraksi satu dengan lainya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Dukungan keluarga telah mengkonseptualisasi dukungan sebagai koping keluarga, baik dukungan keluarga yang eksternal maupun internal. Ketiga dimensi interaksi dukungan keluarga tersebut bersifat reproksitas (timbal balik atau sifat dan frekuensi 12 hubungan timbal balik), umpan balik (kualitas dan kualitas komunikasi) dan keterlibatan emosional (kedalaman intimasi dan kepercayaan) dalam hubungan sosial. Baik keluarga inti maupun keluarga besar berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggota keluarganya dan merupakan pelaku aktif dalam memodifikasi dan mengadaptasi komunitas hubungan personal untuk mencapai keadaan berubah.

(7)

hanya tinggal duduk, diam, tenang, dan berdiam diri saja. Untuk menjaga kesehatan fisik maupun kejiwaanya, lansia justru tetap harus melakukan aktivitas – aktivitas yang berguna bagi kehidupannya (Kuntjoro, 2007).

Lansia yang dukungan keluarganya tinggi maka pemenuhan kebutuhan perwatan diri juga cenderung tinggi. Adanya pengaruh dukungan keluarga dalam keikitsertaan yang dimiliki oleh lansia maka mereka mampi melakukan pemenuhan perawatan diri meskipun terkadang perlu da bantuan orang lain selain keluarga. Begitu pula sebaliknya, apabila lansia dukungan keluarga rendah maka mereka tidak akan memenuhi kebutuhan perawatan diri sehingga dapat berakibat pada dampak fisik maupun psikologis. Hal tersebut konsisten dengan teori yang dikemukakan oleh Hidayat (2009) dukungan keluarga dengan upaya memenuhi kebutuhan individu, keluarga merupakan lembaga pertama yang dapat memenuhi kebutuhan lansia terseebut.

Berdasarkan hasil uji statistic melalui uji spearman rho didapatkan hasil bahwa nilai Rhitung sebesar 0,579 > Rtabel 0,266 sedangkan koefesien korelasi sebesar 0,000 <  0,05 artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan personal hygiene

di Desa Prajekan Kidul Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso tahun 2016

(8)

melakukan aktivitas sehari-hari meskipun dukungan keluarga dalam kategori kurang.

SIMPULAN

Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian lansia di Desa Prajekan Kidul Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso tahun 2016. Berdasarkan hasil uji statistic melalui uji

spearman rho didapathan hasil bahwa nilai koefesien korelasi sebesar 0,000 <  0,05 maka p <  sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa dukungan keluarga dapat mempengaruhi kemandirian lansia dalam pemenuhan personal hygiene,

sehingga dengan baiknya dukungan keluarga maka semakin mandiri dalam memenuhi perawatan diri mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Akhmadi, (2010). Masalah Lanjut Usia. Diperoleh pada tanggal 12 Mei 2014 dari http:/www.damandari.or.id

Azizah, (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu

BPS, (2015). Statistik Daerah Kecamatan Prajekan 2015. Surabaya : CV. Gita Sarana Electindo

Depkes. (2010). Pedoman Perawatan Usia Lanjut Dirumah. Jakarta: Depkes RI

Hidayat, Aziz Alimul. (2010). Riset Keperawatan & Tehnik Penulisan Ilmiah, Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Isro`in & Andarmoyo. (2012). Personal Hygiene. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta, hal: 178-179

Nugroho, W. (2008). Perawatan Lanjut Usia. Edisi Kedua. Jakarta: EGC

Pieter, HZ & Namora, L. (2010). Pengantar Psikologi dalam Keperawatan. Jakarta: Kencana,

Gambar

Tabel  2.  Kemandirian  lansia  di  Desa

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, dalam proses kegiatan belajar menjadi terhambat karena kondisi kelas yang kurang kondusif untuk pembelajaran Sosiologi karena para siswa cenderung

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui partisipasi lansia di UPTD Rumoh Seujahtra Geunaseh Sayang (RSGS) dalam mengikuti pelaksanaan bimbingan keagamaan ibadah

2.1. Sejarah Perusahaan Alfamart merupakan salah satu perusahaan retail local yang saat ini menjadi yang terbaik di

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu pelajaran yang mendidik siswa agar menjadi individu atau warga negara yang baik berkarater dan nasionalisme sesuai

Kata yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang pada kalimat tersebut adalah penciptaanA. Kata kompleks memiliki makna ‘mengandung beberapa unsur yang pelik, rumit, sulit, dan

• Satu admin dapat menghapus satu atau lebih gambar • Satu admin dapat melihat satu atau lebih status sewa kios • Satu admin dapat mengubah satu atau lebih status sewa kios •

Proses seleksi adalah salah satu fungsi yang sangat penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena ada atau tidaknya jumlah dalam pekerjaan, kualifikasi yang sesuai

Tangibilitas, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan Industri makanan dan