• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah tentang kependudukan dan permasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah tentang kependudukan dan permasa"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“KEPENDUDUKAN DAN PERMASALAHANNYA”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan Dosen Pembimbing : DRA. NEVRITA, M.PD.,M.SI.

DISUSUN OLEH:

NURSHELA (160384205013)

BIOLOGI 16 A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJi

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa,saya ucapkan puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada penulis, baik kesempatan maupun kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan ini dengan baik. Salam dan salawat selalu tercurah kepada junjungan kita baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliyah menuju alam yang berilmu seperti sekarang ini.

Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan yang telah saya buat berjudul “Kependudukan dan Permasalahannya. Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah saya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besar buat mereka yang telah berjasa membantu penulis selama proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.

Namun, saya menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum sempurna dan luput dari perhatian penulis. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini kedepannya.

Tanjungpinang ,22 September 2017

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...1

1.3 Batasan Masalah ...2

1.4 Tujuan Penulisan ...2

1.5 Manfaat Penulisan ...2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Masalah Urbanisasi ...………...3

2.2 Masalah Penyebaran Penduduk Yang Tidak Merata ...8

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ...11

3.2 Saran ...11

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota. Kita mengetahui bahwa urbanisasi juga merupakan salah satu masalah penting bagi kita semua. Berbagai permasalahan kehidupan sosial ditimbulkan akibat persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah tersebut dalam mendukung kehidupan.

1.2 Identifikasi Masalah

Pada dasarnya pokok permasalahnnya yaitu untuk mengetahui apa itu urbanisasi dan penyebaran penduduk yang tidak merata.

(5)

Berdasarkan uraian permasalahan-permasalahan tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1.3.1 Apa pengertian dari Urbanisasi?

1.3.2 Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya Urbanisasi? 1.3.3 Apa saja dampak-dampak Urbanisasi bagi Desa dan bagi Kota? 1.3.4 Bagaimana upaya mencegah atau mengurangi masalah Urbanisasi? 1.3.5 Bagaimana upaya pemecahan masalah Urbanisasi dari Desa ke Kota?

1.3.6 Mengetahui alasan mengapa penyebaran pendudukdi Indonesia tidak merata? 1.3.7 Bagaimana cara mengatasi penyebaran penduduk tidak merata?

1.4 Tujuan

Tujuan dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut. 1.4.1 Mengetahui tentang urbanisasi.

1.4.2 Mengetahui tentang penyebaran penduduk yang tidak merata. 1.4.3 Mengetahui tentang penyebab terjadinya urbanisasi,

1.4.4 Mengetahui dampak urbanisasi bagi desa dan kota. 1.4.5 Mengetahui uaya mencegah atau mengurangi urbanisasi.

1.4.6 Mengetahui alasan mengapa penyebaran penduduk tidak merata. 1.4.7 Mengetahui cara mengatasi penyebaran penduduk yang tidak merata.

1.5 Manfaat

Makalah ini memiliki manfaat sebagai berikut.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Masalah Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota, sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.

Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.

(7)

Terjadinya Urbanisasi disebabkan oleh dua faktor, yaitu Faktor Pendorong dan Faktor Penarik :

A. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi

 Lahan pertanian semakin sempit.

 Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya.

 Mengagur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa.  Terbatasnya sarana dan prasarana di desa.

 Diusir dari desa asal

 Memiliki impian kuat menjadi orang kaya.

 Keadaan kemiskinan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statis.  Keadaan kemiskinan desa yang seakan-akan abadi.

 Pendapatan yang rendah.  Keamanan yang kurang.  Adat istiadat yang ketat.

 Fasilitas dan kualitas pendidikan yang rendah.

B. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi

 Kehidupan kota yang lebih modern.  Sarana dan prasarana kota lebih lengkap.  Banyak lapangan pekerjaan di kota.

 Pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, atau mudahnya membuka usaha kecil-kecilan.

 Tingkat upah di kota lebih terjamin.  Hiburan lebih banyak.

 Kebebasan peribadi lebih luas.

(8)

Terjadinya urbanisasi membawa dampak positif dan negatif, bagi desa yang ditinggalkan.

A. Dampak positif urbanisasi bagi desa yang di tinggalkan sebagai berikut:

 Meningkatnya kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota.

 Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.

 Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.

 Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.  Mengurangi kepadatan penduduk di desa.

 Tertanamnya sifat dinamis masyarakat desa akibat pengaruh dan urban yang pulang ke desa, sehingga menunjang pembangunan desa.

B. Dampak negatif urbanisasi bagi desa yang di tinggalkan sebagai berikut :

 Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian, pemuda banyak yang pindah ke kota untuk mencari pekerjaan.

 Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dari kehidupan kota.

 Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.

 Sulit mencari tenaga terdidik sebagai tenaga penggerak pembangunan, sebab mereka yang mempunyai pendidikan tinggi tidak mau kembali lagi ke desanya.

 Terhambatnya pembangunan di desa.

(9)

Terjadinya urbanisasi membawa dampak positif dan negatif, bagi kota yang dihuni.

A. Dampak positif bagi kota sebagai berikut:

 Kota dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja.

 Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.

B. Dampak negatif bagi kota sebagai berikut:

 Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.  Meningkatnya kemacetan lalu lintas.

 Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.

 Semakin meningkatnya kepadatan penduduk di kota.

 Akibat kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh para urban sehingga meningkatnya pekerja kasar di kota, penghidupan semakin sulit, kesempatan kerja semakin sempit, dan jumlah pengangguran meningkat.

Upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk mencegah atau mengurangi terjadinya urbanisasi adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan pembangunan secara desentralisasi, yaitu pembangunan yang merata atau menyebar ke seluruh daerah.

2. Masing-masing derah akan mengembangkan daerah sekitarnya. 3. Mengadakan modernisasi desa dengan program pembangunan.

4. Memperbanyak fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan, seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, tempat hiburan, dan transportasi.

5. Mengendalikan pertumbuhan penduduk pedesaan melalui program keluarga berencana. 6. Meningkatkan perekonomian rakyat pedesaan, antara lain membangun irigasi,

(10)

7. Meningkatkan keamanan di pedesaan dengan lebih mengaktifkan sistem keamanan lingkungan atau siskamling.

8. Mengeluarkan peraturan untuk mempersulit perpindahan penduduk desa ke kota, misalnya izin pindah ke kota sulit, Jakarta dinyatakan tertutup bagi pendatang baru.

Masalah urbanisasi ini dapat ditangani dengan memperlambat laju pertumbuhan populasi kota yaitu diantaranya dengan membangun desa, adapun program-program yang dikembangkan diantaranya :

1. Intensifikasi pertanian.

2. Mengurangi/membatasi tingkat pertambahan penduduk lewat pembatasan kelahiran, yaitu program keluarga berencana.

3. Memperluas dan mengembangkan lapangan kerja dan tingkat pendapatan di pedesaan. 4. Program pelaksanaan transmigrasi.

5. Memperluas dan mengembangkan lapangan pekerjaan di kota. 6. Penyebaran pembangunan fungsional di seluruh wilayah. 7. Pengembangan teknologi menengah bagi masyarakat desa.

8. Perlu dukungan politik dari pemerintah, diantaranya adanya kebijakan seperti reformasi tanah.

(11)

2.2. Penyebaran penduduk yang tidak merata

Penyebaran penduduk yang tidak merata ini juga merupakan salah satu masalah kependudukan, sebab bila tidak merata penyebarannya, akan timbul di satu tempat berlebihan tenaga kerja untuk membangun, sedang di tempat lain malahan kekurangan tenaga pembangunan khususnya tenaga kerja yang diperlukan untuk mengusahakan sumber-sumber alam yang ada.

Misalnya Indonesia ini, Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak penduduk. Kurang lebih sekitar 250 juta jiwa hidup di Indonesia, hal ini tentunya membuat Indonesia sangat padat penduduk. Tercatat bahwa Indonesia merupakan Negara peringkat ke 4 (empat) dengan penduduk terbanyak di dunia setelah China (republik rakyat china/ tiongkok), India, dan Amerika Serikat. Di Pulau Jawa tercatat 150 juta penduduk bermukim di pulau ini atau sekitar 60% dari total penduduk Indonesia. Sangat tidak berimbang bila melihat ukuran pulau jawa yang lebih kecil dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Jawa juga merupakan pulau dengan penduduk terbanyak di dunia. Setelah jawa, pulau berikutnya yang memiliki penyebaran penduduk yang banyak adalah pulau sumatera dengan jumlah penduduk kurang lebih 50 juta atau sekitar 20% dari jumlah penduduk Indonesia. Selanjutnya ada pulau Sulawesi dengan jumlah penduduk kurang lebih 20 juta atau sekitar 8% dari total penduduk Indonesia. Kemudian pulau Kalimantan dengan jumlah penduduk sekitar 15 juta jiwa atau setara 6% dari total penduduk Indonesia.Sisanya kurang lebih 16-20 juta jiwa tersebar di pulau Papua, Maluku, Ternate, Lombok, Bali, dan pulau kecil lainnya.

Ada beberapa alasan mengapa penyebaran penduduk di Indonesia tidak merata :

1. Pusat pemerintahan berada di Indonesia bagian barat

(12)

2. Kondisi Iklim dan Geografis yang Lebih Bagus

Pulau jawa merupakan salah satu pulau dengan gunung berapi aktif terbanyak di dunia. Seringnya gunung berapi meletus pada zaman dulu maupun di era modern ini selain memberikan dampak negative juga memberikan dampak positif. Dampak positif yang timbul dari gunung berapi yaitu membuat tanah-tanah yang terkena abu menjadi lebih subur. Hal ini membuat para penduduk Indonesia yang sejak dulu suka bercocok tanam memilih pulau jawa sebagai tempat tinggal karena didukung oleh tanah yang subur.

3. Sejarah Kerajaan-kerajaan Besar dan Penjajahan

Kerajaan-kerajaan besar baik kerajaan Islam, Hindu, dan Buddha cukup banyak yang berkembang di Pulau Jawa. Hal ini menyebabkan masyarakat pada zaman dulu menjadikan Pulau Jawa sebagai pusat aktivitas penduduk karena merasa terlindungi bila hidup berkelompok dibanding sendirian. Selain itu pada masa penjajahan portugis, belanda, maupun jepang pulau jawa menjadi pusat pemerintahan penjajah karena banyaknya rempah-rempah di pulau tersebur.

4. Kurangnya Lapangan Kerja di Daerah Lain

Karena Jawa menjadi pusat pemerintahan dan didukung dengan bagusnya kondisi geografis, maka bermunculanlah industri-industri besar di pulau jawa. Hal ini menyebabkan banyaknya lapangan kerja disana sehingga menarik perhatian masyarakat Indonesia untuk bermukim disana. Harapan untuk kesejahteraan yang lebih baik membuat masyarakat pulau lain memilih merantau ke pulau Jawa ataupun Sumatra.

5. Program Transmigrasi Tidak Berjalan Maksimal

(13)

6. Gengsi dan Gaya Hidup

Untuk menjelaskan poin berikut akan saya ilustrasikan dalam percakapan berikut ini:

Budi: bro, sekarang kerja dimana?

Chandra: di Jakarta bro.

Budi: wah hebat kamu bro bisa dapat kerja di Jakarta

Dari percakapan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada sebuah gengsi tinggal di kota yang lebih maju. Tidak hanya berlaku di Jakarta saja, tetapi kota-kota besar lainnya juga. Pandangan masyarakat awam bahwa tinggal di kota besar merupakan sebuah kesuksesan, padahal belum tentu demikian. Banyak yang mencoba merantau ke Jakarta, Bandung, Surabaya, atau kota lainnya tetapi malah kesulitan untuk mendapat kehidupan atau pekerjaan yang layak karena kurangnya keterampilan.

Tentu saja jika dampak-dampak tersebut diteruskan maka akan membuat Negara tidak akan berkembang. Ada beberapa cara mengatasi masalah persebaran penduduk yang tidak merata, dalam aspek sosial dan ekonomi , sebagai berikut :

1. Transmigrasi

Salah satu cara utama yang cukup efektif untuk mengatasi masalah bentuk hubungan sosial asosiatif dan disosiatif dari persebaran penduduk adalah dengan cara transmigrasi. Data yang ada saat ini menunjukkan jika Papua yang merupakan salah satu Pulau terluas di Indonesia hanya memiliki penduduknya yang jumlahnya kurang dari 1% penduduk Indonesia. Bahkan hal ini juga terjadi di Kalimantan yang hanya memiliki 5% dari total jumlah penduduk di Indonesia. Tujuan dari transmigrasi sendiri adalah :

Meratakan persebaran masyarakat Indonesia Meningkatkan taraf hidup transmigran

(14)

Meningkatkan keamanan dan pertahanan di Indonesia dll.

2. Memeratakan Pembangunan

Cara lain nya yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memeratakan pembangunan, tak hanya pada daerah daerah pusat yang penduduknya padat saja namun juga di wilayah lainnya di bagian timur, tengah dan barat Indonesia. Hal ini akan mengurangi jumlah penduduk yang berniat ingin mengadu nasib di daerah daerah pusat. Hal ini juga akan membantu pembangunan didaerah masing-masing.

3. Membangun Industri Kecil Di Pedesaan

Kebanyakan masyarakat desa memilih untuk pindah ke daerah perkotaan dengan harapan dapat merubah nasib mereka. Hal ini dikarenakan banyak macam-macam bencana alam di Indonesia dan daerah daerah pedesaan yang memang masih kurang dalam industrinya, sehingga membuat masyarakat pedesaan memilih keluar dari desa. Untuk mengatasi hal ini pemerintah dapat membangun industri industri skala kecil di daerah pedesaan sehingga mengurangi jumlah penduduk desa yang lari ke kota. Sehingga masyarakat juga dapat membangun desanya menjadi lebih baik lagi.

4. Memusatkan Industri Besar Di Daerah

Cara lainnya yang dapat menarik masyarakat untuk mau bertransmigrasi ke daerah daerah yang jarang penduduknya yaitu dengan cara memusatkan faktor penghambat perubahan sosial budaya dan industri-industri besar di daerah yang masih sedikit jumlah penduduknya. Sehingga masyarakat dari daerah padat tertarik untuk mengadu nasib di daerah tersebut.

5. Penyuluhan Kepada Masyarakat

(15)

lebih baik. Berikan contoh masalah-masalah yang dapat ditimbulkan jika banyak penduduk yang lari ke kota.

6. Mengembangkan Kesenian Daerah

Pemerintah juga dapat mengembangkan kesenian di daerah-daerah yang jarang penduduknya agar dapat dikenal dan menjadi potensi pariwisata yang menguntungkan daerah tersebut. Sehingga membuat banyak masyarakat lainnya yang tertarik untuk tinggal disana. 7. Mensosialiasikan Program Keluarga Berencana

Persebaran penduduk yang tidak merata salah satunya dapat disebabkan oleh bentuk penyimpangan sosial dan tingkat kelahiran yang tinggi. Untuk itu, pemerintah harus sigap untuk mengatasi peningkatan angka kelahiran dengan mengadakan sosialisasi mengenai program keluarga berencana (KB).

8. Menunda Usia Minimal Kawin

Di Indonesia sendiri, masih banyak sekali penduduk-penduduk yang menerapkan kawin di suia muda. Tentunya hal ini akan membuat tingkat kependudukan akan semakin padat. Untuk itu, pemerintah bisa membuat peraturan mengenai penundaan usia kawin masyarakat.

9. Berikan Pelatihan Untuk Menambah Ketrampilan

Buatlah program-program yang dapat mengasah ketrampilan masyarakat yang ada di pedesaan. Sehingga mereka tak memiliki keinginan untuk mengadu nasib di kota. Dengan skill dan kemampuan tersebut mereka juga mampu mendapatkan kehidupan yang layak.

10. Membangun Sarana dan Prasarana Di Daerah Pelosok

(16)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Urbanisasi mempunyai dampak positif dan negatif. Tantangannya adalah belajar bagaimana memanfaatkan kemungkinan - kemungkinannya, Jangan sampai, urbanisasi terus menciptakan kemiskinan beragam. Urbanisasi juga harus ada dan tidak boleh hilang karena dengan adanya urbanisasi kita dapat saling mengenal dan menambah pengetahuan.

Masalah urbanisasi ternyata kebanyakan dari faktor perekonomian, dari ingin meningkatkan taraf hidup atau keinginan ingin sukses, tapi juga harus di imbangi dengan skill serta pengetahuan yang cukup baik, agar tidak menjadi masalah baru. Tidak meratanya perekonomian juga faktor penting yang mendorong mereka melakukan urbanisasi dari segi peluang maupun yang lain. Perlu di ketahui bahwa pertumbuhan ekonomi yang baik hanya ada di Kota bukan di pedesaan.

Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara. Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua yaitu Persebaran penduduk berdasarkan geografis dan Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan.

3.2 Saran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

warren S.Thompson, population problems, Mc.Grawhill Book Company Inc. New York, 1953. Suharso Drs., M.A., Masalah-masalah perkembangan penduduk dari segi demografi, workshop pendidikan kependudukan, LPGT-BPP Dep.P dan K. 1971.

http://edukreatif.com/6-alasan-mengapa-penyebaran-penduduk-indonesia-tidak-merata/

http://27amksg.blogspot.co.id/2016/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Referensi

Dokumen terkait

Seorang konselor yang profesional tidak hanya harus menguasai kompetensi konseling saja, tetapi juga harus “multi skill”, artinya mempunyai banyak kemampuan-kemampuan lain

Sampel bakso diambil sebanyak 1 gram, dihaluskan dan dilarutkan dalam 9 ml akuades steril sebagai larutan pengencer yang akan dihomogenkan menggunakan vortex

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Sebuah industri yang menghasilkan sabun mandi telah mengambil sampel 3 buah sabun mandi dengan aroma melati dan 7 aroma mawar.. Semua sabun mempunyai bentuk dan

Mengingat banyaknya teks yang bernuansakan kekerasan dalam Alkitab, khususnya Perjanjian Pertama, maka dalam penelitian ini penulis hanya meneliti salah satu pasal dalam kitab

Pelaksanaan PPL dilakukan dengan membantu pekerjaan dinas seperti ikut membantu dalam rapat pertemuan Kepala Sekolah dan Komite Sekolah, mengolah data

Jadi dalam penjabaran diatas adalah bagaimana tentang shalat tahajud dengan cara yang baik dan benar serta khusyuk dapat mengakibatkan akal dan fikiran manusia

Dalam penelitian ini akan dibedakan nilai kepedulian lingkungan, keterampilan pro- ses dan pemahaman konsep untuk peserta didik yang diajar menggunakan perangkat