• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengukur Negara Negara Berkembang Berdas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Mengukur Negara Negara Berkembang Berdas"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Mengukur Negara-Negara Berkembang Berdasarkan Indikatornya

Ekonomi Politik Pembangunan adalah sebuah subjek yang sangat berkaitan dengan isu pertumbuhan dan pemerataan, isu politik (distribusi kekuasaan, aksi keberpihakan, hingga pemerataan hasil-hasil pembangunan), isu ekonomi, dan juga isu mengenai pembangunan dan kemiskinan yang mencangkup kesenjangan dalam masyarakat, disintegrasi politik, serta kesejahteraan. Menurut Todaro, keberhasilan pembangunan dalam pendekatan konsep ekonomi politik pembangunan didasarkan pada beberapa indikator penting, yaitu : 1. Kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs). 2. Harkat ekonomi masyarakat dari waktu ke waktu semakin membaik (independen). 3. Terdapatnya kebebasan dan independensi masyarakat, baik secara politik maupun ekonomi.

Terdapat perbedaan dalam perkembangan atau pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini dapat terjadi karena tingkat produktivitas suatu negara yang berbeda-beda. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur berdasarkan tingkat ekspor, kekayaan SDM dan SDA yang berkualitas, serta kemajuan teknologi suatu negara. Dalam prakteknya, negara maju biasanya sudah lebih siap dalam mengatur strategi perekonomiannya dan dapat mengelola SDM maupun SDA nya secara maksimal. Namun, berbeda halnya dengan negara berkembang, yang kebanyakan masih belum dapat mengelola potensi yang dimiliki secara maksimal, sehingga menjadi salah satu hambatan bagi negara berkembang untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya.

Menurut pandangan-pandangan ekonom, hambatan pembangunan negara berkembang disebabkan oleh; lajunya pertumbuhan penduduk yang tinggi, taraf hidup masyarakat yang rendah, pertanian yang masih bersifat tradisional, produktivitas yang rendah, kekurangan modal dan tenaga ahli, penciptaan tenaga kerja yang rendah, dan ketergantungan pada sektor pertanian yang cukup tinggi.

Indonesia misalnya, adalah sebuah negara berkembang yang sebenarnya memiliki potensi yang cukup meyakinkan dengan SDA yang begitu melimpah serta SDM yang juga cukup banyak. Namun, negara ini belum mampu mengelola dengan baik potensi yang dimiliki. Sebagaimana pandangan ekonom bahwa terhambatnya proses pertumbuhan suatu negara disebabkan oleh beberapa faktor, berikut adalah data mengenai Indonesia:

(2)

1980-1990 1990-2000 2000-2010 2010-2014 1.98

1.49 1.49

1.4

Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Gambar 1.1

Source: https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1268

2011 2012 2013 2014 2015

97.53 97.94 98.34 98.83 98.59

87.79 89.61 90.62 94.32 94.59

57.69 61.3 63.64

70.13 70.32

Partisipasi Pendidikan Formal

SD SMP SMA

Gambar 1.2

Source: https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1525

(3)

Berdasarkan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik Indonesia, dua gambar tersebut merupakan grafik dari salah satu indikator faktor penghambat pembangunan di negara berkembang. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia cenderung menurun pada tahun 2010-2014 meskipun pada tahun-tahun sebelumnya angka pertumbuhan penduduk cukup tinggi. Kemudian selanjutnya adalah grafik yang menunjukkan partisipasi pendidikan formal setiap tahunnya meningkat selama lima tahun terakhir. Dua indikator penghambat telah berhasil ‘dilalui’ oleh Indonesia. Dengan indikator tersebut seharusnya Indonesia mampu merubah identitasnya dari negara berkembang menjadi negara maju.

Namun, dengan laju pertumbuhan penduduk yang menurun dalam beberapa tahun terakhir serta peningkatan partisipasi dalam pendidikan formal, tingkat produktivitas Indonesia masih rendah. Kebanyakan lulusan pendidikan formal hanya menanti untuk melamar pekerjaan dan sedikit sekali yang berfikir untuk memproduksi sesuatu berkreasi dan berinovasi sehingga menciptakan lapangan kerja baru. Indonesia juga masih menjadi negara yang pertaniannya masih bersifat tradisional. Terbukti dengan sedikitnya petani-petani yang sejahtera. Kebanyakan dari petani tersebut masih kurang mengerti mengenai teknologi sehingga dalam membajak sawah masih menggunakan hewan dan hal tersebut membuat proses bertani menjadi lambat. Sedangkan, ketergantungan Indonesia pada sektor pertanian cukup tinggi. Dalam hal beras misalnya, semakin banyaknya petani yang ‘mundur’ bertani membuat Indonesia kekuarangan pasokan beras sehingga masih harus mengimport beras Vietnam. Seharusnya, hal tersebut tidak perlu terjadi jika pemerintah lebih memperhatikan nasib para petani yang sebenarnya sangat dibutuhkan negara ini. Ditambah lagi, Indonesia secara geografis memiliki lahan yang subur sehingga seharusnya Indonesia tidak perlu mengimport barang-barang hasil pertanian dari negara lain.

Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa sebuah negara berkembang dapat menjadi negara maju ketika negara tersebut telah mampu untuk mengelola SDM dan SDA nya untuk menciptakan sebuah teknologi yang nantinya akan membangun negara tersebut. Kemudian, dapat disimpulkan pula bahwa faktor penghambat pembangunan negara berkembang sangatlah relevan dan saling berhubungan. Seperti halnya Indonesia yang meskipun dua indikator dari tujuh indikator penghambat pembangunan memiliki grafik yang baik, namun lima indikator lainnya masih relevan dengan kondisi Indonesia sehingga Indonesia saat ini masih merupakan negara berkembang yang terhambat pertumbuhannya.

Gambar

Gambar 1.2

Referensi

Dokumen terkait

• Check (U) grabbing hand, step back with lt foot • Grab (U) rt hand in Ura Gyaku, step back with rt foot • Kakato geri to (U) rt knee, drop to rt knee from the kick • Pull on

Berdasarkan Tabel 2 pada hari ke-0 setiap perlakuan belum mengalami perubahan susut bobot, pada Tabel 3 seluruh perlakuan mengalami penyusutan bobot pada hari

Humboldt belépésének els sorban a a jelen- t sége a reformfolyamat s ámára, hogy már évti edek ta a kép és (Bildung) általános elméletén és lo ai-antropol

Berdasarkan kondisi permasalahan diatas dan betapa pentingnya peran auditor internal di sebuah organisasi guna menjaga keberlanjutan organisasi itu sendiri dalam

Dari hasil percobaan ini dapat diperoleh simpulan, yaitu ada pengaruh perendaman biji dalam air terhadap perkecambahan, biji yang direndam lebih lama

Setelah rangsangan diterima, kemudian diubah (transduksi) menjadi bentuk lain, yang kemudian diteruskan menjadi suatu respon motor. Hal itulah yang menyebabkan

Yang menjadi fokus dalam teori ini adalah apakah manajemen dalam perusahaan mengungkapkan secara nyata mengenai informasi yang ada pada laporan keuangan