• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAKEKAT WAWASAN NUSANTARA DAN KETAHANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HAKEKAT WAWASAN NUSANTARA DAN KETAHANAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HAKEKAT WAWASAN NUSANTARA DAN KETAHANAN NASIONAL DALAM MEMPERKOKOH INTEGRASI NASIONAL

1. Latar Belakang .

Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Kedaulatan Negara RI meliputi kesatuan wilayah daratan, laut dan udara terutama karena Indonesia merupakan Negara kepulauan. Konsep dasar wilayah negara kepulauan telah diletakkan melalui Deklarsi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia.Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bangsa Indonesia secara eksplisit mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa dinamakan wawasan nasional. Wawasan Nasional Indonesia yang hidup diwilayah geografi berciri khas kepulauan. Wawasan ini adalah Wawasan Kebangsaan yang merupakan salah satu sarana perekat, motivasi dan dorongan untuk bersatu membangun bangsa dan negara. Wawasan Kebangsaan bagi setiap negara berbeda-beda latar belakang pola pikirnya.

Wawasan Nusantara tersebut, dijabarkan lebih kontekstual menjadi Ketahanan Nasional Indonesia, oleh sebab itu Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dijadikan bagian integral dari pola dasar pembangunan nasional. Dihilangkannya Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dari GBHN 1999 – 2004 dan Propenas 2000-2004 serta dimunculkannya visi dan misi pembangunan nasional pada RPJPN 2005- 2025 dan RPJMN 2009 – 2014 memerlukan pendalaman lebih lanjut.

(2)

daerah yang dilaksanakan cenderung salah kaprah dan kontra produktif. Dampaknya ada kecenderungan pihak tertentu, tanpa sadar meniadakan hasil perjuangan para pendahulu dalam mewujudkan kesatuan kewilayahan, politik, hukum, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan-keamanan yang diamanatkan oleh Wasantara . Beberapa fenomena seperti bangkitnya aspirasi separatisme dan meluasnya konflik horisontal memperlemah kadar ketahanan nasional Indonesia. Bila kecenderungan ini tidak segera dikembalikan kepada makna hakiki persatuan-kesatuan bangsa, dengan berbagai upaya penyadaran kembali semangat kebangsaan melalui implementasi Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional sesuai makna hakikinya, tidak mustahil bangsa Indonesia dapat bercerai berai.

Wawasan nusantara sebagai pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara Republik Indonesia. Aktualisasi pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang meningkat,dalam "koridor" wasantara.

2. Rumusan masalah.

Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, negara Indonesia memiliki unsur – unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya alam (SDA). Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa, satu negara dan satu tanah air. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana mengaktualisasikan implementasi Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa dan Ketahanan Nasional sebagai piranti penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Penulisan ini akan mengkaji permasalahan, yaitu apa hakekat Wawasan Nusantara sebagai basis dalam memperkokoh Wawasan Nasional dan Integrasi Nasional.

3. Pengertian Wawasan Nusantara.

(3)

majemuk yang diambil dari bahasa Jawa Kuno yakni nusa yang berarti pulau, dan antara artinya lain.Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Pengertian wawasan nusantara berdasarkan ketetapan majelis permusyawarahan rakyat tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah Wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsaIndonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. Adapun Wawasan Nusantara mencakup dalam berbagai bidang , diantaranya adalah :

a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa dan Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi, dalam arti bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya, dalam arti bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.

(4)

bangsa dan negara. Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

4. Analisis Pemecahan Masalah

Posisi Geografis dan kemajemukan bangsa Indonesia membawa konsekuensi bagi ,bangsa Indonesia, wilayah Indonesia yang berupa kepulauan yang 2/3 luas wilayahnya adalah lautan dan beberapa diantaranya masih belum jelas batasnya dengan wilayah negara tetangga serta bagaimana dengan wilayah Indonesia yang berada di perbatasan atau daerah frontier dan pulau-pulau yang masih tak berpenghuni apakah akan terjadi hal sama pada kasus pulau Sipadan dan Linggitan jika Indonesia tidak tegas dengan batas-batas wilayahnya . Dari sini dapat dilihat langkah apa saja yang seharusnya Indonesia lakukan bukan hanya menunggu sampai semuanya menghilang satu persatu dan dengan masalah yang sama, kapan Indonesia akan sadar akan sumberdaya alamnya yang seharusnya telah didepositkan segera ke PBB untuk mendapatkan pengakuan yurisdiksi dari Internasional tentang batas-batas wilayah Indonesia sehingga tidak diserobot oleh negara lain walaupun negara tetangga yang masih satu rumpun dengan Indonesia

(5)

mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.daripada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan masyarakat Indonesia tercermin dalam aspek-aspek, diantaranya adalah :

a. Bidang politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

b. Bidang ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Di samping itu, mencerminkan tanggungjawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbale balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

c. Bidang sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus sebagai karunia Sang Pencipta. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal-usul daerah, agama atau kepercayaan, serta golongan berdasarkan status sosialnya.

d. Bidang hankam akanmenumbuh-kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini akan menjadi modal utama yang akan menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapapun kecilnya dan darimanapun datangnya atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa daqn kedaulatan Negara.

5. Kerawanan/bahaya yang mengancam masa depan dan kelangsungan Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional dan Integrasi Nasional.

(6)

dengan letak pulau-pulaunya yang menyebar ,berjumlah 17.504 pulau bernama dan tidak bernama dengan peyebaran penduduk yang tidak merata dan kepadatan penduduk yang tidak merata terpusat di pulau jawa. Indonesia juga terdiri dari beraagam suku bangsa dengan bahasa dan adat istiadat yang berbeda yang menjadikan bangsa Indonesia begitu beranekaragam . Kesemua ini merupakan keuntungan bagi bangsa Indonesia tetapi terkadang menimbulkan kerawanan bagi Indonesia khususnya jika dikaji hubungan geostrategi Indonesia dengan wawasan nusantara.

Menghubungkan antara masalah apa saja yang mungkin terjadi dengan kemajemukan bangsa Indonesia, wilayah Indonesia yang berupa kepulauan yang 2/3 luas wilayahnya adalah lautan dan beberapa diantaranya masih belum jelas batasnya dengan wilayah negara tetangga serta bagaimana dengan wilayah Indonesia yang berada di perbatasan atau daerah frontier dan pulau-pulau yang masih tak berpenghuni apakah akan terjadi hal sama pada kasus pulau Sipadan dan Linggitan jika Indonesia tidak tegas dengan batas-batas wilayahnya . Dari sini dapat dilihat langkah apa saja yang seharusnya Indonesia lakukan bukan hanya menunggu sampai semuanya menghilang satu persatu dan dengan masalah yang sama, kapan Indonesia akan sadar akan sumberdaya alamnya yang seharusnya telah didepositkan segera ke PBB untuk mendapatkan pengakuan yurisdiksi dari Internasional tentang batas-batas wilayah Indonesia sehingga tidak diserobot oleh negara lain walaupun negara tetangga yang masih satu rumpun dengan Indonesia.

Pemahaman Wawasan Nusantara tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu perkembangan lingkungan strategis. Perkembangan lingkungan strategis sangat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap geopolitik di Indonesia antara lain seperti :

(7)

Internasional, penyelundupan senjata maupun perdagangan anak-anak dan wanita.

b. Isu Separatisme. Tiga kasus besar gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini mengarah pada upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk mengakui dan bergabung kembali dalam NKRI), kelompok separatis politik (KSP) dan kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN) yang berinduk di bawah OPM di Papua, serta upaya pembentukan kembali Republik Maluku Selatan (RMS) melalui pembentukan organisasi RMS gaya baru yakni Forum Kedaulatan Maluku (FKM).

c. Terorisme dan Gerakan Kelompok Radikal. Meski ruang gerak kelompok teroris ini sudah semakin sempit karena langkah-Iangkah yang diambil aparat keamanan, namun realitas bahwa mereka masih eksis menunjukkan bahwa permasalahan terorisme bukan masalah sederhana. Permasalahan terorisme yang dilatarbelakangi belum tuntasnya penyelesaian masalah politik di Timur Tengah, menjadi semakin rumit karena telah berinteraksi dengan isu agama.

d. Aksi Kekerasan dan Konflik Komunal. Meski langkah langkah penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus kasus kekerasan dan konflik-konflik komunal masih akan terjadi secara insidentil. Penanganannya diawali dengan pendekatan pembangunan kebangsaan, tanpa mengabaikan keberagaman budaya, dan pada saat yang sama dilaksanakan pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya peningkatan kualitas proses politik dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan masyarakat disejumlah daerah konflik dan rawan konflik relatif berjalan Iambat, tetapi perbaikan struktur dan proses politik menuju resolusi konflik secara bertahap dapat berjalan dengan baik.

6. Kesimpulan.

(8)

warga bangsa dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Kerawanan/ bahaya yang dapat mengancam masa depan dan kelangsungan wawasan nusantara.adalah masih adanya perbedaan penfasiran antara RI dengan negara tetangga tentang perbatasan wilayah negara dan pengelolaan/pengamanan batas laut lewat Waspam yang lemah, karena kondisi kapal pengawas yang kurang canggih serta batas laut yang kurang jelas, yang menyebabkan lepasnya beberapa pulau ke tangan Negara lain, merupakan penyebab bertambahnya beban dalam menjaga kesatuan wilayah Indonesia.

7. Rekomendasi.

Dari uraian diatas, penulis perlunya memberi saran dan masukan terutama pada aparat terkait yang membidanginya untuk :

a. Perlunya disusun UU tentang pengelolaan wilayah perbatasan dirgantara dan kelautan yang mengakomodasi ketentuan ketentuan Internasional sebagai dasar operasional dalam pengelolaan wilayah perbatasan, perairan laut dan udara dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan Wilayah.

b. Sosialisasi Konsep dasar Wawasan Nusantara melalui pendidikan perlu diberikan sejak dini mulai dari usia 3 tahun yang secara psikologis lebih melekat dibandingkan setelah menginjak usia dewasa.

Demikian penulisan ini disusun, selanjutnya penulis berharap semoga bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Juli 2014 Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Penutup Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya, pada bagian ini diuraikan beberapa poin kesimpulan yang disusun berdasarkan permasalahan yang telah

Berdasarkan tabel 3.8 diatas, dimana r square sebesar 0,987, maka dapat dikatakan bahwa besar pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap kinerja Karyawan Pada Kantor PTPN

Dan ditambahkan dengan proses kuantisasi untuk mengecilkan nilai pixel, sehingga proses DCT(Discrete Cosine Transform) bekerja dengan lebih baik pada pemampatan

Tujuan penerapan metode ini yaitu membentuk kelompok komponen dan mesin ke dalam sel-sel manufaktur yang didasarkan pada proses produksi setiap komponen, yang pada akhirnya

Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru

Hasil penelitian didapatkan data bahwa paling banyak responden mempunyai pengetahuan kurang tentang teknik menyusui yang benar yaitu sebanyak 12 ibu primipara (40%) lebih dari 50%

In this research, a simple and inexpensive spectrophotometric method is developed is based on starch-iodine complex formation, where iodide was oxidized with hypochlorite

Hubungan Kemampuan Kinestetik Anak dengan Gerak Tari Kreasi Binatang Laut Anak Usia Dini.... Penelitian Terdahulu yang