Kenali Penyebab, Gejala dan Langkah Pencegahan
Hipertensi
www.firdaus45.com/2017/06/hipertensi.html
Firdaus45.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis pada seseorang dimana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat.
Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk mendorong darah dari jantung ke seluruh tubuh melalui arteri. Tekanan darah yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah dapat mengganggu sirkulasi darah di dalam tubuh.
Hipertensi yang tidak segera ditangani dapat meningkatan resiko penyakit jantung bagi si penderita. Beberapa kemungkinan resiko penyakit apabila hipertensi tidak segera ditangani yaitu stroke dan penyakit jantung
Hipertensi dapat membunuh seseorang secara diam-diam. Hal ini dikarenakan tidak ada tanda-tanda atau gejala yang secara jelas terlihat atau dirasakan.
Salah satu cara yang paling tepat untuk mengetahui apakah Anda memiliki tekanan darah tinggi adalah dengan melakukan pengukuran tekanan darah.
Sumber: femina.in
Gejala hipertensi
Sakit kepala
dan biasanya sering pingsan mendadak bila mengkonsumsi makanan yang bersifat menaikkan tekanan darah
Faktor Penyebab Hipertensi
Secara umum, penyebab hipertensi tidak diketahui secara pasti. Pada kasus dimana seseorang menderita hipertensi namun tidak diketahui penyebabnya secara jelas, maka hipertensi tersebut dikategorikan sebagai hipertensi primer.
Meskipun penyebab hipertensi pada umum tidak dapat diketahui, akan tetapi beberapa faktor berikut ini dapat menjadi salah satu pemicu seseorang mengalami tekanan darah tinggi.
Usia. Bukan rahasia lagi bila bertambahnya usia juga semakin menambah risiko seseorang menderita hipertensi. Hal ini dibuktikan dari berbagai kasus hipertensi dimana penderitanya adalah orang yang berusia diatas 30 tahun.
Faktor keturunan. Keturunan merupakan salah satu faktor seseorang mengidap hipertensi.
Merokok. Rokok. Keseringan merokok akan membuat dinding arteri menipis, sehingga membuat laju darah menjadi tidak normal. Seperti pada saat kita menyemprokan air menggunakan selang. Bila selang kita persempit maka air akan memancar sangat deras akibat lajunya terhambat.
Kelebihan berat badan atau obesitas.Peredaran darah juga membutuhkan oksigen yang cukup. Nutrisi yang cukup juga dibutuhkan untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh dengan lancar. Bila berat badan seseorang berlebih, maka dibutuhkan juga kadar oksigen dan nutrisi yang banyak. Untuk memenuhi hal ini, volume darah yang dibutuhkan juga semakin banyak. Peningkatan volume darah inilah yang akan
meningkatkan tekanan darah pada penderita obesitas.
Kurang olahraga. Banyak pakar yang sependapat bahwa olahraga yang cukup mampur membuat sirkulasi darah berjalan dengan normal. Orang yang jarang berolahraga, cenderung memiliki detak jantung yang lebih cepat, sehingga jantung akan bekerja lebih keras. Kerja jantung lebih keras akan meningkatkan tekanan darah.
Kelebihan garam. Para orang tua sering mengeluh pusing setelah mengkonsumsi makanan yang terlalu asin. Kadar garam yang tinggi bisa menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, yang kemudian akan meningkatkan tekanan darah.
Sering mengkonsumsi alkohol. Kandungan alkohol dalam minuman keras dapat memicu kerusakan pada organ jantung.
Stres. Tingkat stres yang tinggi berpotensi memicu peningkatan tekanan darah.
Diagnosis Hipertensi
tekanan darah tinggi bila melebihi 140/90 mmHg.
Bagi Anda yang ingin mengecek tekanan darah sendiri, sebaiknya beli alat pengukur tekanan darah digital. Karena Konsensus nasional telah merekomendasikan bahwa pengukur tekanan darah digital justru lebih akurat daripada alat manual (yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih). Pada alat pengukur tekanan darah digital memiliki kemampuan menakar diastole lebih pasti bila dibandingkan alat manual.
Tekanan darah tinggi sendiri dibagi menjadi 3:
Hipertensi grade I yaitu ketika tekanan darah sistole di atas atau sama dengan 140 mmHg, dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 90 mmHg. Penegakkan hipertensi grade I itu apabila selama 2 kali pemeriksaan berturut-turut dalam rentang waktu seminggu pasien menunjukkan tekanan darah tersebut. Hipertensi grade 2 yaitu ketika tekanan darah sistole di atas atau sama dengan 160 mmHg, dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 100 mmHg pada satu kali pemeriksaan.
Krisis hipertensi yaitu ketika tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 180 mmHg dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 110 mmHg. Krisis hipertensi sendiri dibagi menjadi 2: hipertensi emergensi (jika terdapat kegagalan organ vital) dan hipertensi urgensi (jika belum terjadi kegagalan organ vital.
Berikut ini disajikan kategori tekanan darah untuk usia 18 tahun ke atas.
Pencegahan dan Pengobatan
Perubahan gaya hidup adalah hal mutlak yang harus dilakukan bila tidak ingin tekanan darah tinggi yang dialami membuat Anda menderita berbagai komplikasi penyakit.
Penggunaan obat anti-hipertensi juga perlu dilakukan, namun hal ini harus sesuai dengan anjuran dokter. Jangan asal beli obat-obatan bila tidak ingin fungsi hati dan ginjal anda terganggu.
Penggunaan obat-obatan bergantung pada seberapa tinggi tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular.
Menurunkan hipertensi dengan cara perubahan gaya hidup memang tidak serta merta langsung stabil. Dibutuhkan waktu berminggu-minggu bahkan sampai tahunan agar tekanan darah kembali normal.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu:
Konsumsi makanan yang rendah lemah dan gizi seimbang.
Menjaga berat badan tetap ideal Segera berhenti merokok rajin konsultasi ke dokter
Selalu mengedepankan gaya hidup sehat akan memiliki dampak positif bagi kesehatan tubuh. Meskipun hasilnya tidak langsung terlihat, namun tidak hanya tekanan darah yang stabil, melainkan juga beberapa penyakit lainnya juga akan berangsur-angsur sembuh.
Penggunaan Obat
Selain menerapkan gaya hidup sehat, beberapa orang juga gemar mengkonsumsi obat anti-hipertensi
Dalam beberapa kasus hipertensi, pasien kadang perlu mengonsumsi obat-obatan seumur hidup. Namun, jika tekanan darah telah terkendali dalam bertahun-tahun, Anda mungkin boleh menghentikan pengobatan.
Ada juga sebagian penderita yang harus mengonsumsi lebih dari satu jenis obat. Kombinasi ini biasanya diperlukan untuk mengatasi hipertensi yang lebih sulit dikendalikan. Beberapa jenis obat yang umumnya diberikan adalah:
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor
Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor adalah obat tekanan darah tinggi yang memperlebar pembuluh darah sehingga meningkatkan jumlah darah yang dipompa jantung dan pada akhirnya menurunkan tekanan darah.
Dengan membuat dinding pembuluh darah lebih rileks, obat-obatan ACE inhibitor – penghambat enzim pengubah angiotensin – akan menurunkan tekanan darah.
Efek samping obat ini adalah batuk kering berkelanjutan. Jika efek samping ini sangat mengganggu, ada obat lain dengan fungsi sama seperti Antagonis reseptor angiotensin-2 yang kemungkinan akan disarankan. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun selama mengonsumsi ACE inhibitor.
Calcium channel blockers
Calcium channel blockers adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Obat ini bekerja dengan memperlambat gerakan kalsium ke dalam sel jantung dan dinding pembuluh darah, yang membuatnya lebih mudah bagi jantung untuk memompa dan memperlebar pembuluh darah.
Agar kalsium tidak memasuki sel-sel otot jantung dan pembuluh darah, obat-obatan calcium channel blockers (penghambat kanal kalsium) bisa digunakan. Obat ini akan mengendurkan arteri dan menurunkan tekanan darah. Risiko efek samping calcium channel Blockers akan meningkat jika Anda minum jus grapefruit selagi mengonsumsi obat ini.
Diuretik
Diuretik juga dikenal sebagai “pil air” yang berfungsi untuk membuang sisa air dan garam dari dalam tubuh melalui urine.
Beta-blockers
Beta-blocker adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dengan cara memblokir efek dari sistem saraf simpatik pada jantung.
Jantung akan berdetak lebih lambat dan dengan tenaga lebih sedikit jika Anda mengonsumsi obat-obatan jenis beta-blockers (penghambat beta) sehingga akan mengurangi tingkat tekanan darah.
Alpha-blockers
Alpha-blockers (penghambat alfa) digunakan untuk melemaskan pembuluh darah sehingga darah mengalir lebih mudah dalam pembuluh darah. Efek samping yang umumnya muncul meliputi pingsan saat penggunaan pertama, sakit kepala, pusing-pusing, kelelahan, serta pergelangan kaki membengkak.
Sekarang beta-blockers dan alpha-blockers dianggap kurang efektif dibandingkan obat lain untuk menangani hipertensi. Obat jenis ini hanya dipakai apabila metode pengobatan lain tidak menunjukkan dampak positif.
Angiotensin II Receptor Blockers (ARB)
Angiotensin II receptor blocker (ARB) memiliki efek yang sama seperti ACE inhibitor, tetapi bekerja dengan mekanisme yang berbeda.
Omega-3 suplemen minyak ikan