SEKILAS TENTANG
SEKILAS TENTANG
BCCT / SELING
BCCT / SELING
SEKILAS TENTANG
SEKILAS TENTANG
Pengembangan Model Pembelajaran pada
Setiap hari
Anak-anak di USA:
87% menerima kalimat yang
mengandung kata “NO”
Menjadi anak yang
tidak kreatif
Hasil penelitian The Third International Mathematics and Science Studies
Report 2001 pada 38 negara berkembang:
1.
Indonesia menduduki ranking ke 32
Kreatif: kecerdasan untuk memandang suatu masalah dari sudut
pandang yang belum pernah dilakukan oleh orang lain dan
Kondisi di lapangan
domestika
si
Vertical
oriented
Irrational
World
Dampak ketidakkreativan:
1.
Selalu menunggu perintah
2.
Takut berinisiatif
3.
Tidak mampu melihat permasalahan dari sudut pandang
yang belum pernah ada;
4.
Tidak mampu mencari alternatif pemecahan yang
berbeda dari yang sudah ada
5.
Tidak berani melakukan suatu tindakan yang baru atau
berbeda
Potensi Anak
Bermain
BCCT/SELING
Methods
Proses Pembelajaran
(
Bermain sambil Belajar
)
Out Put
(Anak Mandiri : dapat menyelesaikan persoalannya
sendiri, bertanggungjawab,
siap
melanjutkan
Potensi Anak
•
Pertumbuhan Fisik Otak
- Usia 6 th : 90 %
- Usia 12 th : 100 %
•
Perkembangan Intelektual
- Usia 4 th : 50 %
- Usia 8 th : 80 %
Manusia makhluk paling
Manusia makhluk paling
sempurna, tetapi paling lemah
sempurna, tetapi paling lemah
saat dilahirkan
saat dilahirkan
• Anak lahir sudah dengan modal
(potensi), baik fisik (jasmani)
maupun non fisik (akal, kalbu dll)
• Potensi (modal bawaan) : merupakan
kemampuan awal
Usia dini merupakan masa emas untuk
Usia dini merupakan masa emas untuk
menerima stimulus (rangsangan), &
menerima stimulus (rangsangan), &
merupakan masa yang sangat
merupakan masa yang sangat
menentukan bagi perkembangan
menentukan bagi perkembangan
selanjutnya
selanjutnya
Pada usia dini perkembangan fisik, motorik, intelektual,
Pada usia dini perkembangan fisik, motorik, intelektual,
maupun sosial terjadi sangat pesat. Sehingga para ahli
maupun sosial terjadi sangat pesat. Sehingga para ahli
menyimpulkan bahwa perlakuan yg tepat pada masa ini
menyimpulkan bahwa perlakuan yg tepat pada masa ini
akan menentukan masa depan seorang anak
akan menentukan masa depan seorang anak
Jika stimulasi hanya mengandalkan lingkungan alamiah
Jika stimulasi hanya mengandalkan lingkungan alamiah
sesuai kebiasaan yg berlaku, maka potensi anak hanya
sesuai kebiasaan yg berlaku, maka potensi anak hanya
akan berkembang secara minimal/alamiah
akan berkembang secara minimal/alamiah
Jika stimulasi dilakukan secara maksimal maka potensi anak
Jika stimulasi dilakukan secara maksimal maka potensi anak
akan berkembang secara optimal
Suatu metode / pendekatan dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
yang dikembangkan berdasarkan hasil kajian
teoritik
dan
empirik
.
Nama asli metode ini adalah BCCT (Beyond Centers and Circles Time)
Metode ini di Indonesia dipopulerkan dengan istilah SELING (Sentra &
Lingkaran)
Metode SELING merupakan pengembangan dari metode Montessori, HighScope,
dan Reggio Emilio
Metode SELING dikembangkan oleh Pamela Phelps dari Creative Center for
Childhood Research and Training (CCCRT) Florida, USA. dan dilaksanakan di
Creative Pre School Florida, USA selama lebih dari
25 tahun
, baik untuk anak
normal maupun untuk anak dg kebutuhan khusus
Mengapa di pilih metode BCCT
Mengapa di pilih metode BCCT
•
BCCt merupakan methode yang memfokuskan kegiatan
anak
di sentra-sentra dengan membangun kemandirian anak
•
Anak mempunyai naluri sebagai peneliti yang aktif dan
kreatif, karena anak itu harus menjadi sentra dalam proses
pendidikan
•
BCCT memungkinkan anak aktif menemukan sendiri
pengetahuannya melalui sentra-sentra (sejumlah kegiatan
main yang mengarah pada sebuah titik pusat)
•
Tiap sentra dikondisikan untuk mengembangkan/
membangun 5 domain perkembangan anak : afektif, kognisi,
psikomotor, bahasa dan ketrampilan sosial
•
Di setiap sentra berisi kegiatan main : sensori motor
(syaraf-syaraf indra), main peran (bahasa dan interaksi
sosial) dan main pembangunan
Memenuhi kebutuhan 3
jenis main :
•
Main sensorimotor
anak main dengan benda untuk membangun
persepsi.
•
Main peran
anak bermain dengan benda untuk membantu
menghadirkan konsep yang sudah dimilikinya.
•
Main pembangunan
anak bermain dengan benda untuk
• Kurikulumnya diarahkan untuk membangun berbagai pengetahuan anak
yang digali sendiri melalui variasi pengalaman main di sentra-sentra
kegiatan, sehingga mendorong kreativitas anak
• Pendidik lebih berperan sebagai perancang, pendukung dan penilai
kegiatan anak dengan mengkondisikan setiap anak untuk berperan aktif
• Pembelajarannya bersifat individual, shg rancangan, dukungan & penilaian
disesuaikan dgn potensi, tingkat perkembangan, & kebutuhan
masing-masing anak
• Semua tahapan perkembangan anak telah dirumuskan dengan rinci &
jelas shg dapat dijadikan panduan dalam penilaian perkembangan anak
• Kegiatan pembelajaran tertata dalam urutan yang jelas
• Tiap anak memperoleh dukungan untuk aktif, kreatif & berani mengambil
keputusan sendiri, tanpa harus takut membuat kesalahan
• Setiap tahap perkembangan bermain anak sudah dirumuskan secara jelas
• Penerapannya tidak bersifat kaku, melainkan dapat dilakukan secara
bertahap, sesuai dengan situasi & kondisi setempat
BAGAIMANA PENERAPANNYA?
• Metode SELING didesign dalam bentuk sentra-sentra. Misal; sentra Alam,
sentra Bermain peran Mikro & Makro, sentra Rancang bangun, sentra
Persiapan, sentra Ibadah, sentra seni & Kreatifitas, sentra Musik & Olah
TUbuh, dll.
• Setiap guru bertanggung jawab pada 10 murid saja dengan moving class,
sesuai dengan sentra gilirannya.
• Metode SELING ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan
anak (Multiple Intelligences
).
• Metode SELING memandang
bermain
sbg wahana yang paling tepat,
karena disamping menyenangkan, bermain dalam
setting pendidikan
dapat menjadi wahana untuk berfikir aktif dan kreatif.
Selamat Dtg
•
Pengenalan jenis
makanan, warna, rasa,
keluarga, beramal
•
Berdoa sebelum makan
•
Berdoa sesudah makan
Pjkn saat bermain
Setting / Pijakan Lingkungan
(
dilakukan sblm anak datang/akan masuk pjkn sblm main sesuai kondisi sekolah
)
•
Menyiapkan perlengkapan dan media sesuai dengan sentranya
Contoh : Urutan jadwal kegiatan pembelajaran dalam 1 hari
(Untuk Kelompok Anak Usia 2 – 6 Tahun)
WAKTU
KEGIATAN
07.00 Kedatangan guru penyiapan sentra kegiatan (Pijakan Lingkungan) 07.30 Penyambutan anak, bermain bebas, minum
07.40 Baris, Ikrar (Basmallah, Syahadat, Do’a belajar), Menyanyi : Mars & Motto Sekolah, Senam sambil menyanyi, waktu minum
07.50 Materi Pagi ( lengkap dengan TEMA)
08.05 Waktu di lingkaran I ( Pijakan sebelum main, bercerita, mendiskusikan gagasan main, menyepakati aturan main, mengatur teman main
08.20 Kegiatan bermain di SENTRA (Pijakan saat anak bermain : memberi waktu cukup bermain memberi penguatan perilaku positif, memperbaiki
komunikasi , meningkatkan kemampuan hubungan , evaluasi kemajuan anak, waktu minum
09.10 Waktu beres-beres (semua anak dilibatkan dalam beres sambil bernyanyi
09.15 Waktu lingkaran II (Pijakan setelah main meminta masing-masing anak untuk mengingat/menceritakan kembali pengalaman main)
09.30 Bersih – bersih, cuci tangan selanjutnya Makan bekal bersama