• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analogi Pencapaian Tujuan antara Capung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analogi Pencapaian Tujuan antara Capung"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Analogi Pencapaian Tujuan antara Capung dengan Manusia

Oleh : Siti Nur Fatimah

Tahukah Anda, bahwa capung merupakan salah satu serangga yang memiliki kekuatan konsentrasi yang mirip dengan manusia? Para peneliti menemukan bahwa capung mempunyai kemampuan untuk memilah informasi visual dan fokus pada target. Proses itu disebut sebagai perhatian selektif. Kemampuan tersebut membuat capung sebagai serangga yang mampu berfokus dalam mencapai tujuannya, yaitu menangkap mangsa. Dalam menangkap mangsanya, yakni serangga kecil, capung harus berkonsentrasi penuh karena serangga tersebut hidup bergerombol. Sehingga, capung harus mengunci perhatian pada mangsa itu saja dan tidak melihat kemana-mana. Melalui perhatian yang selektif tersebut, capung tidak mempedulikan mangsa yang lain, ia hanya berfokus pada target.

(2)

yang pendek ini membuat capung masuk dalam kategori serangga dengan umur hidup yang pendek.

Kehidupan capung yang singkat tersebut, sama halnya dengan singkatnya kehidupan manusia. Manusia tidak akan pernah tahu sampai kapan ia akan bertahan hidup. Tetapi, dengan hidup yang singkat itu, manusia dapat melakukan berbagai hal. Artinya, sesingkat apapun hidup kita, kita sebagai manusia harus mampu memaksimalkan hidup dengan sebaik mungkin. Sebagaimana halnya dengan capung, manusia harus berfokus dengan tujuan hidup yang telah ditetapkan. Capung harus berfokus pada target mangsa dan memburunya, begitu juga dengan manusia yang harus fokus dalam menentukan tujuan hidupnya. Capung menghadapi segerombolan mangsa dan harus berfokus memilihnya, sedangkan manusia harus menetapkan tujuan hidup yang tepat.

Masing-masing orang pasti memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda. Ada yang tujuan hidupnya untuk mendapatkan kekuasaan, kekayaan, pengakuan, dan hal-hal lain yang bersifat duniawi. Kita harus berhati-hati dalam menentukan tujuan hidup tersebut. Jika kita salah dalam menentukan tujuan hidup, maka hidup kita tidak akan tenang. Mengapa demikian? Karena pada umumnya, orang yang tidak mengetahui tujuan hidup yang sebenarnya, maka ia akan menggantungkan tujuan hidup dengan sesuatu yang bersifat duniawi. Padahal segala hal yang berbau duniawi hanya bersifat sementara. Harta, kekuasaan, itu semua akan lenyap, tidak akan dibawa sampai mati. Sehingga, ketika harta yang menjadi tujuan hidup manusia tersebut gagal dicapai atau hilang musnah, maka dia akan stress dan kecewa hingga akhirnya melakukan perbuatan yang negatif.

Allah telah berfirman dalam Al-Quran bahawa tujuan manusia dihidupkan di muka bumi ini tidak lain adalah untuk beribadah kepadaNya. “Aku tidak menjadikan Jin dan Manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu” (Q.S. 51:56). Ibadah merupakan sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Ibadah yang diperintahkan oleh Allah tidak akan mempersulit manusia. Akan tetapi pelaksanaan ibadah dalam Islam semua adalah mudah.

(3)

kita tidak memiliki kelebihan materi, maka kita bisa memberikan tenaga kita untuk membantu orang lain, sehingga kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang di sekitar kita. Jika kita tidak memiliki tenaga yang besar, tetapi kita memiliki ilmu dan mengamalkannya dengan mengajarkan kepada orang lain, maka artinya ilmu kita telah bermanfaat. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain? Dan ilmu yang bermanfaat itu adalah salah satu amalan yang tidak akan terputus meskipun kita telah meninggal kelak. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631).

Adapun jika masih terasa berat, kita bisa melakukan ibadah yang paling mudah, yakni senyum. Senyum adalah sikap mulia bernilai ibadah, sebagaimana sabda Rosulullah “Senyummu ketika berjumpa saudaramu adalah ibadah.” (HR al-Baihaqi no. 7935). Senyum adalah cara terbaik untuk menyapa hati manusia dan menebar kesejukan di hati sesama. Banyak sekali bentuk-bentuk ibadah (selain sholat, zakat, puasa, haji) yang dapat kita lakukan di dunia yang singkat ini. Kita bisa melakukannya sesuai dengan apa yang kita bisa dan kita punya. Ibadah ini tidak harus menunggu kita kaya, ketika tidak memiliki harta pun kita masih bisa beribadah dengan mengamalkan ilmu, senyum, atau dengan ibadah mudah yang lain.

Allah akan memberi ganjaran sekecil apa pun amal yang kita perbuat. Meski hanya sebesar dzarrah atau debu: “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar” (An Nisaa’ 40). Oleh karena itu, ketika melakukan perbuatan baik, niatkanlah karena ibadah kepada Allah dan jika kita ikhlas untuk menjalankannya, maka Insya Allah ibadah tersebut akan diterima oleh Allah. Alangkah bahagia jika kita benar-benar menerapkan ibadah sebagai tujuan hidup kita, karena ketika kita sudah melakukannya, maka hati kita akan merasa senang, tenang, dan damai. Coba kita rasakan, ketika kita menebar kebaikan, membantu saudara yang sedang kesusahan dan kemudian saudara kita bahagia karena menerima bantuan dari kita, dan hati kita menjadi ikut senang, maka itulah tanda bahwa hati kita masih hidup.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang artinya variabel bebas yaitu inflasi, kurs, harga bahan bakar minyak dan suku bunga sbi secara simultan tidak

[r]

Radiografi kedokteran gigi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mendapatkan gambaran keadaan atau kelainan yang tidak terlihat secara klinis di rongga mulut, memberikan

Pada umumnya bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan teladan yang baik, kemampuan mengerakkan tim kerja untuk men-capai kinerja yang tinggi, mampu menggugah semangat

x2 dan X} terhadap y adalah sebesar 97,1% artinya persamaan tersebut menjelaskan bahwa variabel pengetahuan, tanggung jawab dan pengakuan dari orang lain memiliki kemampuan

Dari hasil kegiatan pelaksanaan On the Job Learning (OJL) di sekolah sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku) dan sekolah Lain (SMP Negeri 1 Pringkuku) pada tanggal

NAMA LENGKAP Memuat alasan tentang perlu ditetapkannya peraturan Lambang negara dan nama jabatan yang telah dicetak. Penomoran yang berurutan dalam satu tahun takwim

Fraktur patologis sering ditemukan pada multiple myeloma seperti Fraktur kompresi vertebra dan juga fraktur tulang panjang (contoh femur proksimal) Gejala- gejala yang dapat