• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Risiko Pengendalian dan Penguj (6)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penetapan Risiko Pengendalian dan Penguj (6)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Siti Nurjanah

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN & PENGUJIAN PENGENDALIAN

Dalam mengaudit sebuah perusahaan tentunya seorang auditor memiliki langkah-langkah yang harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang benar. Untuk langkah-langkah awal yang dilakukan auditor adalah harus menetapkan risiko pengendalian dan pengujian pengendalian agar untuk merencanakan langkah-langkah audit yang akan dilakukan seorang auditor dapat melakukannya dengan tepat dan benar, yaitu menetapkan pengendalian untuk setiap asersi penting yang terdapat pada saldo rekening, kelompok transaksi, dan komponen pengungkapan dalam laporan keuangan dan merancang pengujian substantif untuk setiap asersi laporan keuangan yang signifikan.

Penetapan risiko pengendalian adalah proses penilaian tentang efektivitas rancangan dan pengoperasian kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern suatu perusahaan dalam mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan.

Dalam menetapkan risiko pengendalian untuk suatu asersi, auditor perlu melakukan hal-hal berikut :

a. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur-prosedur untuk mendapatkan pemahaman tentang apakah pengendalian yang berhubungan dengan asersi telah dirancang dan dioperasikan oleh manajemen perusahaan.

b. Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi perusahaan.

c. Mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang diperkirakan akan mampu untuk mencegah dan mendeteksi salah saji.

d. Melakukan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan untuk menetapkan efektivitas rancangan dan pengoperasiannya.

e. Mengevaluasi bukti dan menetapkan risiko.

pendekatan pengaruh dari strategi audit awal :

(2)

2. Pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan lebih rendah

Auditor dapat mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang diperkirakan dapat mencegah atau mendeteksi salah saji potensial tertentu, baik dengan menggunakan perangkat lunak komputer ataupun secara manual, yaitu dengan menggunakan daftar pengecekan, misalkan seperti contoh berikut ini.

Contoh pengujian manual :

Asersi Pengendalian yang diperlukan Pengujian pengendalian

-Penilaian atau klasifikasi

Transaksi pengeluaran kas mungkin tidak dicatat(kelengkapan) atau dapat juga dicatat dengan jumlah yang salah.

Semua transaksi pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek

Semua cek harus bernomor, tercetak dan dipertanggungjawabkan

Periksa buku cek untuk memastikan bahwa semua cek telah bernomor tercetak dan periksa urutan pemakaiannya pada register cek atau jurnal pengeluaran kas.

Cek yang belum digunakan harus disimpan pada tempat yang aman

Observasi penanganan dan penyimpanan cek.

Pengecekan secara independen antara ikhtisar harian cek yang diterbitkan dengan penjurnalan ke pengeluaran kas.

(3)

Rekonsiliasi bank periodik secara independen.

Obsevasi pembuatan rekonsiliasi dan/atau periksa rekonsiliasi bank.

pengendalian yang diperlukan harus dilakukan dengan memperhatikan keadaan dan pertimbangan-pertimbangan lain. Sebagi contoh, apabila volume transaksi pengeluaran kas cukup tinggi, maka pengecekan independen mengenai kecocokan antara ikhtisar cek yang dikeluarkan harian dengan jurnal pengeluaran kas yang memungkinkan terdeteksinya kesalahan dengan segera menjadi cukup penting. Namun apabila volume transaksi pengeluaran kas tidak begitu banyak dan deteksi kesalahan segera tidak begitu penting, maka rekonsiliasi bank independen secara periodik sudah dipandang cukup. Dalam situasi seperti ini, rekonsiliasi bank disebut sebagai pengendalian pengganti.

Pada kolom ketiga pada tabel contoh, menunjukkan daftar kemungkinan pengujian pengendalian untuk setiap pengendalian yang diperlukan yang telah ditetapkan pada kolom dua. Pengujian tersebut meliputi pemilihan suatu sampel dan inspeksi atas dokumen-dokumen yang bersangkutan, pengujian pertanyaan pada personil perusahaan, mengobservasi personil perusahaan dalam melaksanakan prosedur pengendalian, dan melakukan ulang pengendalian tertentu. Hasil dari setiap pengujian pengendalian harus memberikan bukti tentang efektivitas rancangan dan/atau pengoperasian pengendalian yang diperlukan.

Beberapa jenis pengujian pengendalian yang dapat dipilih auditor adalah sebagai berikut:

 Pengajuan pertanyaan berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas personil perusahaan.

 Observasi pelaksanaan tugas para personil.

 Inspeksi atas dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang menunjukkan pelaksanaan pengendalian.

 Pengerjaan ulang (reperform) pengendalian oleh auditor.

(4)

pengujian, auditor memilih prosedur-prosedur yang akan menghasilkan bukti yang paling dapat dipercaya tentang efektivitas kebijakan dan dapat diterapkan dan sama efektifnya dalam memperoleh bukti.

Daftar Pustaka :

http://www.jtanzilco.com/blog/detail/416/slug/penetapan-risiko-pengendalian-dan-pengujian-pengendalian

Referensi

Dokumen terkait

Lima M dalam Periklanan Misi (mission) •Sasaran penjualan •Tujuan periklanan Pengukuran (measurement) •Dampak komunikasi •Dampak penjualan Uang (money) Faktor-faktor

The results showed that treatment of drip irrigation system in combination with removing weeds under the canopy (A) or removing weeds followed by minimum tillage

Pelbagai faktor boleh menyumbang kepada kejadian obesiti termasuk ketidakseimbangan pengambilan dan penggunaan tenaga, amalan makanan tidak sihat, cara hidup tidak

Hal ini ditunjukkan dengan persentase ketercapaian rasa ingin tahu siswa yaitu siklus I sebesar 90,32% dan pada siklus II sebesar 93,55%, (2) penerapan pembelajaran dengan

Dari penjelasan latar belakang diatas maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana menyajikan model rumah tinggal dalam bentuk 3D (tiga dimensi), bagaimana meminimalisasi biaya

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan dan diikuti oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang

Zionism didn’t just want to negate the diaspora; it wanted to create a new idea of Jewish life: hence, a determinate negation.. But with every such negation, something of the old

pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.. • One to Many atau Many to One 