• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelebihan dan Kekurangan Televisi docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kelebihan dan Kekurangan Televisi docx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Astrid Priscilla Dion Ilmu Komunikasi

131110027 Universitas Putera Batam

JURNALISTIK TELEVISI

Komunikasi secara sederhana diartikan sebagai siapa menyampaikan apa melalui media apa kepada siapa dengan efek apa (who says what in which channel to whom with what effect). Hal ini berarti setiap kegiatan komunikasi tentulah memerlukan media. Ada banyak media yang tersedia, salah satunya media massa yang kegiatan komunikasinya disebut komunikasi massa.

Media massa adalah istilah yang dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Fungsi media massa adalah tugas khusus yang dibebankan pada media massa. Disebutkan 4 fungsi media massa yaitu fungsi penyalur informasi, fungsi mendidik, fungsi menghibur, dan fungsi mempengaruhi. Mainstream media atau media massa, umumnya digunakan untuk mencetak publikasi, seperti koran dan majalah yang banyak dibaca oleh masyarakat, bersama dengan stasiun televisi, film dan radio yang berisi acara-acara yang diminati penonton.

Karakteristik komunikasi massa yang meliputi beberapa hal, yaitu :

A. Komunikatornya melembaga, berbicara mewakili lembaga (media massa), bukan atas nama dirinya sendiri

B. Pesan bersifat umum karena dikonsumsi untuk orang banyak yang heterogen. C. Menimbulkan keserempakan

D. Serentak penerimaan oleh massa. Media yang menjadi saluran komunikasi diterima pada saat yang sama oleh publik

E. Berlangsung satu arah, yaitu komunikator kepada komunikan

▸ Baca selengkapnya: kekurangan dan kelebihan televisi

(2)

Media massa dapat berupa media cetak seperti koran, majalah, poster, selebaran, dan lain-lain atau media elektronik seperti radio, televisi, dan internet. Pada Tugas Mandiri mata kuliah Jurnalistik Televisi ini, saya mencoba untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan antara surat kabar, radio, dan televisi berdasarkan karakteristiknya dan memberikan contoh berita berikut perbedaannya yang dikomunikasikan melalui media-media tersebut.

Media massa awal salah satunya adalah surat kabar. Surat kabar menyajikan informasi berupa teks dan gambar. Terdapat frekuensi penerbitan dan sirkulasi yang berbeda-beda tergantung pada surat kabar tersebut. Ada koran yang terbit setiap hari seperti BatamPos, Tribun Batam, Haluan Kepri, dan Koran Sindo. Ada pula yang terbit seminggu sekali, seperti Tempo atau Bisnis Indonesia. Ada yang sirkulasinya untuk daerah lokal saja, ada pula yang jangkauannya nasional.

Kekuatan surat kabar menurut saya adalah;

A. Fleksibel; karena bisa menyajikan berita lokal, juga bisa menyajikan berita nasional atau bahkan internasional. Misalnya saja BatamPos, menyajikan berita mengenai peristiwa/isu yang sedang hangat di Batam, namun tetap bisa memasukkan berita nasional juga seperti masalah kasus korupsi atau yang lain, ada juga halaman khusus daerah Bintan, Meranti, dan sebagainya, dan yang terakhir juga bisa melaporkan peristiwa internasional seperti berlangsungnya liga eropa.

B. Detail; surat kabar bisa menyampaikan informasi yang lebih detail dibandingkan radio atau televisi. Semua berita ditulis menggunakan metode piramida terbalik, dimana pada puncaknya atau awal berita harus mengandung unsur 5W1H. Pada berita di surat kabar, biasanya penjelasan sampai akhir tidak lagi hanya soal 5W1H namun ditambahkan hal-hal lain misalnya suasana kejadian, pendapat masyarakat, ahli, atau saksi, dan lain-lain. C. Dapat Disimpan; sifat berita yang disiarkan di radio atau televisi tidak sama dengan

berita yang ditulis di koran. Kita bisa memegang radio dan televisi tapi tidak bisa selalu mengakses informasinya, tidak bisa memegang beritanya. Namun pada koran, isinya akan selalu tetap tercetak disitu (kecuali terkena hujan, tersobek, atau terganggu hal-hal lain) sehingga dapat dibaca lagi jika ingin atau ada keperluan.

(3)

kehitaman dan sangat tipis. Warna di koran seringkali jauh dengan warna aslinya. Logo Pizza Hut yang seharusnya berwarna merah menjadi agak oranye di koran.

Tata letak koran pun bagi saya terkesan berantakan, karena tulisannya yang tidak rapi kiri kanan, sering disisipkan gambar di tempat-tempat yang tidak teratur sehingga membuat saya bingung lanjutan bacaannya ke arah bawah atau ke kanan. Walaupun sudah tersegmentasi kadang masih tidak teratur. Contohnya di BatamPos ada segmen probiz yang membahas bisnis-bisnis di batam, segmen iklan di halaman-halaman tertentu. Namun kadang masih saja ada iklan banner properti di halaman paling depan. Saya lebih menyukai majalah dalam hal media cetak.

Setelah kemunculan media cetak, muncul radio sebagai media massa penting berikutnya. Dunia radio begitu dinamis. Walaupun banyak pihak sempat meramalkan matinya radio karena tergantikan oleh televisi, dalam perkembangannya radio membuktikan diri telah berhasil bertahan. Radio bahkan terus eksis, bertransformasi menjadi media yang semakin personal.

Mengutip pendapat Santi Indra Astuti dari buku Jurnalisme Radio yang kita pakai pada mata kuliah Jurnalistik Radio yang lalu, kelebihan radio adalah;

A. Membidik Khalayak yang Spesifik; Biasanya radio yang berfrekuensi FM menargetkan audiensnya masyarakat lokal dan menyesuaikan konten/programnya sehingga lebih efektif mencapai tujuan komunikasi radio tersebut

B. Portable; radio sama dengan koran, bisa dipindahkan dan dibawa ke mana-mana, televisi terlalu berat untuk hal ini. Radio bisa dibawa mengerjakan berbagai aktivitas, andalan saya adalah karena radio bisa digunakan melalui handphone sambil mengendarai motor. C. Intrusif; bersifat menembus, karena kita tidak bisa menolak siaran radio masuk ke

pendengaran kita (kecuali ada sesuatu yang menghalangi)

Sedangkan untuk kekurangannya diantaranya adalah;

A. Hanya bersifat suara saja, jadi kita harus berpikir dan mengimajinasikan pesan tersebut B. Sangat singkat dan bersifat sekilas, kurang lebih sepert televisi (namun televisi masih ada

gambarnya, radio sama sekali tidak ada) sehingga kalau sudah berlalu tidak bisa diulang kembali

(4)

ditanyai, saya jadi tidak tau jam berapa dipadamkan karena harus fokus juga ke pertanyaan ibu saya.

Setelah surat kabar dan radio, hadirlah televisi sebagai kombinasi dari keduanya.Televisi adalah media pandang sekaligus media dengar (audio-visual). Berbeda dari media cetak yang hanya pandang saja, ataupun radio yang hanya dengar saja. Orang memandang gambar yang ditayangkan di televisi, sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut.

http://www.romelteamedia.com mengatakan bahwa “Saya mengutip data survei Nielsen yang menyebutkan, dibandingkan dengan media lain, 87% penduduk Indonesia menggunakan TV untuk mendapatkan berita, 36% melalui SMS, 11% memperoleh informasi dari radio dan hanya 7% yang masih menggunakan koran/majalah untuk mendapatkan berita.”

Kutipan di atas tidak lain menyatakan bahwa media favorit masyarakat dalam komunikasi massa adalah televisi. Keberadaan media elektronik televisi sebagai suatu keniscayaan bagi siapapun. Bagi pemerintah maupun bagi masyarakat luas. Media televisi tidak terbatas hanya sebagai media hiburan, ia juga berfungsi sebagai media informasi sekaligus alat social control.

Televisi memiliki beberapa karakteristik khusus jika dibandingkan dengan media lainnya, yaitu mengutamakan gambar dan kecepatan, bersifat sekilas dan satu arah, dan berdaya jangkau luas. Sama dengan media lainnya, televisi juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah beberapa kelebihan televisi menurut Adi Badjuri dalam bukunya “Jurnalistik Televisi” yang akan saya jelaskan sesuai pemahaman saya, diantaranya;

A. Kesan Realistik; Audio Visual

(5)

yang ada pada televisi pun berupa gambar bergerak seperti video ataupun animasi dan dilengkapi dengan suara yang nyata.

Misalnya ketika ada sebuah berita investigasi mengenai bakso yang mengandung boraks, pada radio akan diceritakan bagaimana proses dan hasil investigasi tersebut. Begitu pula pada koran, namun kali ini dilengkapi dengan potret-potret proses investigasi tersebut. Pada televisi, rekam investigasi akan ditayangkan mulai dari persiapan, percakapan wartawan dengan narasumber, proses pembelian dan pembuatan bakso dengan boraks, hasil uji laboratorium, penjelasan dari pakar/ahli, dan lain-lain. Sehingga tidak heran masyarakat lebih suka menonton televisi dibandingkan mendengarkan radio atau membaca surat kabar.

B. Masyarakat Lebih Tanggap

Ketika ada suatu isu, masyarakat yang memang lebih suka menonton televisi cenderung lebih tanggap atau mengambil sikap terhadap isu tersebut. Contohnya peristiwa gempa tsunami di Aceh lebih dari 10 tahun yang lalu. Berita tersebut disiarkan juga di radio, namun hanya diceritakan bahwa telah terjadi gempa di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 dengan korban jiwa sekian. Di surat kabar, berita tersebut dilengkapi dengan foto-foto korban dan kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa tsunami.

Di televisi, disiarkan rekaman kejadian gempa tsunami dan laporan langsung dari wartawan yang berada di lokasi dan mewawancarai orang-orang di sekitar terutama korban dan pihak-pihak yang membantu gawat darurat. Rekaman ini saya rasa lebih menyentuh hati nurani masyarakat dibandingkan cerita di radio atau di koran, sehingga masyarakat lebih tanggap bahkan ikut membantu semampunya.

C. Adanya Pemilahan Area Siaran (Zoning)

(6)

Liputan6, Metro, dan lain-lain dalam setiap siarannya memiliki segmen tersendiri untuk beberapa daerah, seperti Jabodetabek, Sumatera, Bali dan Nusa Tenggara, dan lain-lain.

D. Terkait Erat dengan Media Lain

Maksudnya disini, berita yang disiarkan di media televisi biasanya disiarkan juga di radio, surat kabar, majalah, internet, dan media lainnya. Masyarakat akan membandingkan atau menyesuaikan berita yang diketahuinya melalui media satu dan media lainnya.

Pada kasus gempa tsunami Aceh misalnya, disiarkan breaking news bahwa terjadi gempa tsunami dengan kekuatan sekian skala richter, keesokan harinya akan muncul berita di koran yang membahas gempa tsunami tersebut, baik dalam bentuk hardnews maupun softnewsnya.

E. Cepat

Televisi dan radio mungkin hampir sama dalam segi kecepatan, siaran dapat dilakukan dengan persiapan yang sesingkat mungkin. Bahkan radio lebih cepat lagi karena tidak perlu mempersiapkan kamera untuk merekam gambar. Namun jika dibandingkan dengan koran, majalah, dan lain-lain, televisi tentu lebih cepat.

Berita meninggalnya petinju dunia Muhammad Ali langsung disiarkan dalam program Breaking News di Metro TV, namun berita ini baru diterbitkan Koran Sindo keesokan harinya. Begitu pula dengan berita mengenai peristiwa-peristiwa lainnya yang tergolong Hard News, maka dari itu masyarakat lebih mengutamakan mendapatkan informasi yang aktual dan terbaru dari televisi.

F. Jangkauan Luas

Hal ini tentu tak diragukan lagi, stasiun TV nasional dapat kita tonton di daerah mana saja. Bahkan di Batam kita bisa mendapatkan siaran channel TV dari negara tetangga yaitu singapore dan malaysia. Radio dengan frekuensi dan kualitasnya nya yang terbatas baik itu AM ataupun FM tidak bisa menyaingi daya jangkau televisi, apalagi koran yang harus didistribusikan secara manual.

(7)

dan lain-lain. Belakangan ini radio dan surat kabar pun mulai mempublikasikan siarannya secara online.

Walaupun memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh media lain, televisi juga memiliki kekurangan, diantaranya;

A. Jangkauan Pemirsa Massal

Stasiun TV dengan jangkauan nasional seperti Metro TV, SCTV, RCTI, TVOne dan lain-lain harus membuat program/acara yang dapat ditonton oleh semua orang. Misalnya acara “Tau Gak Sih?” yang ditayangkan Trans7 dapat menarik minat segala lapisan masyarakat yang ingin menambah pengetahuan , sehingga rating penontonnya akan tinggi.

Namun karena jangkauannya yang massal ini, di TV sulit dilakukan pemilahan atau spesialisasi penonton tertentu. Pagelaran wayang kulit tradisional biasanya hanya akan ditonton oleh orang jawa, konferensi pers ilmuwan nukir biasanya hanya ditonton oleh akademisi, atau siaran langsung munaslub golkar hanya akan ditonton orang-orang yang suka politik. Apabila hal-hal semacam ini disiarkan di TV nasional, maka ratingnya akan turun karena tidak semua orang akan menontonnya. Maka harus dibuat stasiun-stasiun TV lokal untuk menjangkau target tertentu agar ditonton acaranya seperti JTV (Jawa TV), National Geographic, Animal Planet, DAAI TV, dan lain-lain.

B. Singkat

Tayangan di TV seperti Breaking News dan iklan biasanya disiarkan paling lama berdurasi 60 detik atau 1 menit. Pendeknya waktu yang disediakan membuat berita/iklan harus ditayangkan se-simple mungkin. Hal ini membuat televisi tidak mampu menyampaikan data lengkap dan rinci apabila kita memerlukannya.

Contohnya, pada program Wide Shot di Metro TV diberitakan tayangnya film The Conjuring 2 di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Pada berita itu diinformasikan trailer filmnya, siapa saja pemainnya, dan antusiasme masyarakat menyambut film tersebut. Pada berita itu tidak diberitakan bagaimana proses pembuatannya, berapa lama, syuting di mana saja, pendapat dari pengamat film, dan hal-hal lain yang kurang dianggap penting untuk sampaikan dalam waktu singkat.

(8)

diinformasikan untuk jenis kulit bagaimana produk ini, bahan apa saja yang ada di dalamnya, berapa harga jualnya, dan lain-lain.

C. Relatif Mahal

Mahal disini bisa jadi harga TV nya yang mahal, atau biaya produksi program TV. Semahal-mahalnya TV, hampir semua rumah di Indonesia sudah memiliki TV. Biaya produksi sebuah program TV memang sangat mahal, entah itu berita, iklan, ataupun acara. Saya kira yang membuat biaya produksi menjadi mahal adalah dari peralatan teknisnya, upah kru yang terlibat, pembayaran bintang acara, dan lama waktu produksinya. Seperti yang pernah dicontohkan, untuk membuat satu episode acara “Orang Pinggiran” yang ditawarkan di Trans7, untuk durasi tayang 20 menit saja membutuhkan dana puluhan hingga ratusan juta.

Selain kelemahan yang disebutkan oleh Adi Badjuri, saya rasa masih ada kelemahan televisi, yaitu sifatnya yang hanya sekilas dan ketergantungannya terhadap listrik. Berita atau iklan yang sekilas di televisi, membuat saya sulit untuk mengingatnya jika hal tersebut menarik perhatian saya.

Misalnya pada acara Wide Shot Metro TV, ada segmen untuk membahas musik luar Indonesia. Saat itu saya baru pulang kerja dan mendengar lagu yang diputar dari TV sangat enak, namun karena segmen itu keburu habis, saya sampai sekarang tidak tau lagu tersebut judulnya apa dan dinyanyikan oleh siapa. Televisi juga sangat tergantung pada listrik, jadi jika listrik padam maka kita tidak bisa menonton program yang disiarkan di televisi.Beruntung sekarang program-program berita sudah memiliki arsip yang disimpan di websitenya agar dapat kita akses saat ingin membaca kembali atau menontonnya lagi.

Selain karakteristik yang berlainan antara satu media dengan media lainnya, terdapat pula perbedaan dalam gaya penulisan berita masing-masing media. Setelah dipaparkan apa saja kelebihan/kekuatan dan kekurangan/kelemahan radio, berikutnya akan saya berikan contoh berita dari surat kabar dan televisi (radio memiliki gaya penulisan yang sama dengan televisi).

BERITA SURAT KABAR

(9)

Perayaan HUT ke-10 Sekolah Maitreyawira Batam semarak dengan pertunjukan seni dan akademik, mulai dari tarian, senam, musik, drama, piato, percobaan, dan pameran berbagai macam hasil karya siswa-siswa serta para gurunya pula. Acara yang digelar pada Minggu, 14 Desember 2014 ini berlangsung mulai pukul 9.30 pagi hingga pukul 2.00 siang dengan agenda seremonial dan open house di Kompleks Maha Vihara Duta Maitreya, Batam Center.

Lebih dari tiga ribu undangan dan pengunjung yang berdatangan memberikan apresiasi dalam menyaksikan pertunjukkan seni tari daerah dan ballet, senam kasih semesta, ansambel, paduan suara, nyanyian solo, pidato dalam bahasa Indonesia, inggris dan mandarin. Peragaan berbagai macam karya akademik lainnya seperti pembuatan kapal dari kaleng bekas yang bisa berjalan dengan api lilin, pembuatan lampion karakter dari benang wol, percobaan reaksi kimia pada kol ungu dan sabun, pembuatan es krim tanpa kulkas, melukis bersama dan stand-stand lainnya mendapat antusias besar dari pengunjung.

“Kita bangga sekali ya, dengan melihat seperti ini kita jadi sadar bahwa kreatifitas dan semangat anak-anak itu kalau difasilitasi, kita arahkan dengan baik dan benar akan menghasilkan karya-karya yang luar biasa.” jelas Sulina, salah satu pengunjung. “Kita juga yakin dan merasa aman kalau seperti ini karena anak-anak melakukan banyak kegiatan positif mengukir prestasi di masa mudanya dibanding hanya nongkrong di luar rumah, main game di warnet atau gadget yang lagi ngetrend sekarang.” lanjutnya.

Menurut Binsar Samosir, Kepala Bagian Pelaksanaan Harian (BPH) Yayasan Pancaran Maitri selaku pemilik sekolah, usia yang masih muda bukan halangan untuk berkarya dan berprestasi. Siswa-siswa sekolah Maitreyawira baik tingkat KB, TK, SD, SMP, SMA, dan SMK sudah mengukir banyak prestasi baik dalam skala kecil maupun besar. “Awal tahun depan tim senam kita dari tingkat SMP dan SMA akan tampil di Shanghai, China di festival tingkat internasional lagi,” ujar pria yang biasa disapa Pak Wan itu.

Sekolah Maitreyawira sendiri memiliki visi menanamkan dan mewujudkan keindahan kodrati seorang manusia ke dalam diri setiap peserta didik melalui moto sekolah yaitu Enthusiastic, Passion, Love.

(10)

menanamkan nilai nilai ketuhanan dan nilai-nilai keluhuran sebagai seorang manusia agar hidupnya menjadi lebih baik dan mulia”.

Dalam pendidikan yang diberikan kepada peserta didik, Sekolah Maitreyawira Batam juga menjadikan pendidikan moral dan etika sebagai pembelajaran dan pembimbingan khusus bagi peserta didiknya. Tidak heran banyak orang tua yang mempercayakan anaknya untuk dididik di sekolah ini. Jumlah siswa dan angka pendaftaran siswa baru setiap tahunnya selalu meningkat.

BERITA TELEVISI

HUT Ke-10 Sekolah Maitreyawira

Sekolah Maitreyawira Batam merayakan hari ulang tahunnya yang ke sepuluh pada hari ini/di kompleks Maha Vihara Duta Maitreya Batam Center//Lebih dari tiga ribu undangan dan pengunjung datang memberikan apresiasi atas pertunjukan seni dan akademik yang digelar/mulai dari tarian tradisional dan modern/senam kasih semesta/drama legenda dan kontemporer/ansambel/nyanyian solo dan paduan suara/dan pidato dalam bahasa Inggris/Mandarin/Prancis serta Indonesia//Peragaan berbagai macam karya akademik lainnya seperti pembuatan miniatur kapal berjalan dari kaleng bekas/kreasi lampion karakter dari balon dan benang wol/percobaan reaksi kimia pada kol ungu dan sabun/pembuatan es krim tanpa kulkas/melukis bersama dan stand-stand lainnya mendapat antusias dari pengunjung//

Sulina/salah satu orang tua murid Maitreyawira merasa bangga dan aman menyekolahkan anaknya di sekolah ini karena melakukan banyak kegiatan positif dan mengukir prestasi//Binsar Samosir/kepala bagian pelaksanaan harian Yayasan Pancaran Maitri mengatakan bahwa awal tahun depan tim senam SMP dan SMA Maitreyawira akan tampil di Shanghai/pada festival cinta alam tingkat internasional//

Referensi

Dokumen terkait

Salah program acara televisi yang sekarang sedang populer dan banyak digemari pemirsa televisi adalah program Traveling, dengan semakin maraknya program acara

Lensa 44 merupakan program berita yang dimiliki oleh stasiun televisi lokal. Jogja yang baru lahir ini yaitu

Pemilihan audience terhadap program berita televisi Trans TV sebagai media massa yang mampu memberikan informasi seputar peristiwa yang terjadi saat ini merupakan

Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatori yang menjelaskan tentang hubungan intensitas menonton program memasak di televisi dan kompetensi chef

Dalam proses demokratisasi, publik di Indonesia saat ini sangat menggantungkan diri pada program berita yang ditayangkan oleh stasiun televisi untuk

Judul : Motivasi dan Perilaku Menonton serta Penilaian Khalayak Terhadap Program Acara Televisi Lokal (Kasus Pemirsa Megaswara TV di RW 01 Kelurahan Bojong Rangkas,

iNews TV merupakan televisi yang “Inspiring”, artinya dengan menyajikan berita yang menggabungkan berbagai konten lokal serta konten nasional, program dikemas

Pengamatan pada beberapa berita, editorial dan talk show pada beberapa program televisi dan media masa lainnya masih mengandung bahasa yang provokatif dan tidak demokratis.. Jika hal