• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN MENGGUNAKAN MIND MAPS PETA PIKIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PANDUAN MENGGUNAKAN MIND MAPS PETA PIKIR"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN MENGGUNAKAN

MIND MAPS (PETA PIKIRAN) DAN THINKING MAPS (PETA PEMIKIRAN)

Demonstrasi untuk kenangan PPL 2

Di MA dan MTs Al Ma’unah Kepuh 4

KENANG-KENANGAN PPL 2 DI MA DAN MTSAL MA’UNAH KEPUH

Oleh: Mohammad Rachmatul A’ziz

(2)

XI

KATA PENGANTAR

Terimakasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada K.H. Bahrudin Yusuf selaku Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Putra-Putri Al Ma’unah Kepuh, yang telah memperbolehkan kami mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon, mempraktikkan ilmu-ilmu pedagogik yang kami terima dari kampus dalam kegiatan PPL 2 di Al Mauna yang penuh baroka ini.

Dalam pelaksanaan kegiatan PPL tersebut, penulis tidak lepas dari pengarahan, bimbingan, dan bantuan-bantuan dari berbagai pihak. Maka sepatutnya penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Maksum Mukhtar, MA Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

2. Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati

Syekh Nurjati Cirebon.

4. Bapak Muhsin Riyadi, MA Dosen Pembimbing PPL II.

5. Bapak Drs. Sodikin Tamsaro Kepala sekolah MA Al-Ma’unah Kepuh Palimanan. 6. Bapak Budi Harnanto, S.Pd.I Kepala sekolah MTs Al-Ma’unah Kepuh Palimanan. 7. H. Karyono, Lc. Guru Pamong PPL II.

8. Bapak / Ibu Guru berserta staf TU MA Al-Ma’unah Kepuh Palimanan. 9. Siswa – siswi MA Al-Ma’unah Kepuh Palimanan.

10. Dan kepada semua pihak yang telah membantu selama pelaksana PPL II di MA

Al-Ma’unah Kepuh Palimanan, yang tidak penulis sebutkan satu persatu. Cirebon.

(3)

XII

Penulisan dan demonstrasi ini dimaksudkan sebagai kenang-kenangan dan rasa

terimakasih kami unuk para guru Al Ma’unah yang senantiasa membantu kami dan

membimbing kami dalam kegiatan ril mengajar, tulisan ini sebatas memperkenalkan pembelajaran berbasis otak dengan peralatan visual yang banyak dipakai di negara-negara maju.

Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, kami haturkan jutaan maaf atas segala khilaf dan salah kami baik sengaja maupun tidak sengaja selama kegiatan PPl 2 berlangsung juga dalam penulisan dan demonstrasi ini. Kami sadar betul bahwa kami masih harus banyak belajar lagi.

Tulisan ini diilhami oleh kurikulm 2012 Malysia yang disebut Program I-Think (Thinking Maps) dan temuan Tony Buzan (Mind Maps) seorang ahli paling terkemuka dalam bidang otak dan pembelajaran, yang telah mengarang 95 buku dan telah diterjemahkan ke dalam 30 bahasa di 150 negara.

Thinking Maps dan Mind Maps keduanya adalah Tool for Teaching (perangkat pembelajaran) berbasis otak dan keduanya fleksibel, dalam arti dapat digunakan menggunakan bantuan teknologi canggih juga dapat digunakan secara manual (menggunakan kertas, papan tulis, dll).

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, dengan penuh harap tulisan dan demonstrasi ini dapat berguna bagi kita semua, amin...

Penulis

Mohammad Rachmatul ‘Aziz

(4)

1

MIND MAPS

Apakah peta pikiran itu? Peta Pikiran atau Mind Mapping adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita dalam menyimpan informasi. Tony Buzan menawarkan cara pembelajaran menggunakan gambar, simbol, dan warna yang dipercaya sangat disukai anak-anak di seluruh dunia. Setiap gambar, simbol, warna, huruf, dan kata-kata saling berkaitan sebagai penjelasan mengenai sesuatu hal.

Seperti telah kita ketahui dan maklumi bersama, beban yang dihadapi oleh siswa dan guru di Indonesia termasuk yang paling berat di dunia. Dengan jumlah mata pelajaran yang demikian banyak ditambah lagi dengan jumlah bahan yang harus dipelajari untuk setiap mata pelajaran telah menjadi salah satu faktor utama yang menghambat dalam peningkatan mutu pendidikan. Akibatnya proses belajar dan mengajar tidak dapat berjalan dengan optimal karena guru hanya akan berusaha untuk mengajarkan seluruh bahan yang telah ditentukan dalam selang waktu yang sangat terbatas sementara itu siswa juga akan dipaksa untuk menerima sedemikian banyak bahan tanpa memiliki waktu yang cukup untuk mendalamlinya.

(5)

2

Proses pembuatan sebuah MM secara step by step dapat dibagi menjadi 4 langkah yang harus dilakukan secara berurutan yaitu :

1. Menentukan Central Topic yang akan dibuatkan MM-nya, untuk buku pelajaran Central Topic

biasanya adalah Judul buku atau Judul bab yang akan dipelajari dan harus diletakkan ditengah kertas serta usahakan berbentuk image/gambar.

(6)

3

3. Melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabang yang berisi data-data pendukung yang terkait. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data-data harus ditempatkan dalam setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan struktur radian yang menjadi ciri yang paling khas dari suatu MM.

4. Melengkapi setiap cabang dengan Image baik berupa gambar, simbol, kode, daftar, grafik dan garis penghubung bila ada BOIs yang saling terkait satu dengan lainnya. Tujuan dari langkah ini adalah untuk membuat sebuah MM menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah untuk

(7)

4

(8)

5

LAW OF MIND MAP

Dalam membuat MM, Tony Buzan telah menyusun sejumlah aturan yang harus diikuti agar MM yang dibuat dapat memberikan manfaat yang optimal. Berikut adalah ringkasan dari Law of MM

(yang sering juga disebutnya dengan Rules of MM) yaitu :

Kertas : polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi horizontal (Landscape). Central Topic diletakkan ditengah-tengah kertas dan sedapat mungkin berupa Image dengan minimal 3 warna.

Garis : lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan panjang kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat.

Kata : menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk cabang yang semakin jauh dari pusat.

Image : gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, table dan ritme karena lebih menarik serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan Image yang 3 Dimensi agar lebih menarik lagi.

Warna : gunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5 – 6 warna. Warna berbeda untuk setiap BOIs dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs.

Struktur : menggunakan struktur radian dengan sentral topic terletak di tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2 – 7 buah yang disusun sesuai dengan arah jarum jam di mulai dari arah jam 1.

Seluruh aturan yang terdapat dalam Law of MM telah diringkas oleh Buzan Master Trainer yaitu

(9)

6

(10)

7

THINKING MAPS

Menurut David N. Hyerle dan Larry Alper dalam buku: Students Successes with Thinking Maps: School-Based Research, Result, and Model for Achievement Using Visual Tolls yang diterjemahkan penerbit Indeks kedalam bahasa Indonesia “PETA PEMIKIRAN: Penelitian Berbasis Sekolah, Hasil, dan Model untuk Prestasi dengan Menggunakan Peralatan Visual ” mengatakan bahwa:

Peta pemikiran (Thinking Maps) didasarkan pada delapan alam raya kognitif atau proses pemikiran yang digunakan otak kita setiap hari: mengurutkan, klasifikasi hierarkis, bagian-ke-seluruhan, sebab-akibat, membandingkan dan membedakan, menggambarkan, analogi, dan menjelaskan dalam konteks (2012).

Secara sederhana peta pemikiran adalah apa yang dilakukan otak yang di bentuk menjadi pola-pola. Peta Pemikiran yang Sederhana yang Eksplisit dan Definisi Proses Kognitif sebagai berikut:

1. Peta Lingkaran

Proses pemikiran: Menjelaskan Konteks

Peta ini digunakan untuk mencari konteks. Peta ini memungkinkan kita untuk menghasilkan informasi yang relevan (berkaitan) tentang suatu topic yang ditampilkan dipusat lingkaran, peta ini sering kali digunakan untuk tukar pikiran.

2. Peta Gelembung

Proses pemikiran: Menggambarkan Karakter

(11)

8

cerita, dua tokoh sejarah, atau dua system social. Hal ini juga juga dapat digunakan untuk memprioritaskan informasi mana yang paling penting dalam suatu perbandingan.

4. Peta Pohon

Proses Pemikiran: Membuat Klasifikasi Hierarkis Induktif dan Deduktif

Peta ini digunakan untuk klasifikasi induktif dan deduktif, kita belajar untuk menghasilkan konsep umum, ide utama, atau judul kategori di bagian atas pohon, dan mendukung ide serta rincian tertentu di dahan yang ada di bawahnya.

5. Peta Pengikat

Proses Pemikiran: Hubungan Bagian-Keseluruhan

(12)

9

7. Peta Aliran Jamak

Proses Pemikiran: HubunganSebab dan Akibat

Menunjuk dan menganalisis hubungansebab dan akibat. Segi empat yang berada di bahagian tengah adalah peristiwa yang penting. Pada sebelah kirinya adalah sebab-sebab peristiwa tersebut, manakala sebelah kanan pula adalah akibat peristiwa tersebut.

8. Peta Jembatan

Proses Pemikiran: Analogi, Hubungan yang Sama, Mencari Faktor Persamaan

Peta ini memberikan jalan visual untuk menciptakan dan mengartikan analogi, peta ini digunakan untuk mengembangkan analisis analigis dan konsep metaforis untuk pembelajaran isi yang lebih mendalam.

Manfaat dari membuat pola yang eksplisit dengan menggunakan gambar yang sederhana seperti peta pemikiran adalah, kita semua sebagai pembelajar menjadi lebih paham tentang apa yang kita pelajari dan juga bagaimana kita berpikir (metakognitif/refleksi kognitif).

Dengan memberikan perangkat yang memungkinkan siswa untuk menunjukkan apa yang mereka tahu, dan cara mereka berpikir tentang hal itu bisa cukup berguna untuk menilai pembelajaran siswa di kelas.

Mengintip prestasi Malaysia yang tertulis dalam buku panduan peta pemikiran (Malaysia: Program I-Think) tahun 2012 tercantumkan dalam pendahuluannya bahwa:

Pencapaian Malaysia dalam Trends in Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2007 adalah pada kedudukan ke-20 bagi Matematik dan ke-21 bagi Sains dalam kalangan 49 buah negara. Manakala laporan Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2009 menunjukkan prestasi Malaysia berada pada kedudukan ke-57 bagi Matematik, ke-55 bagi Sains dan ke-52 bagi Kefahaman dalam kalangan 74 negara.

(13)

1. Peta Bulatan

1. Gambarlah sebuah bulatan kecil di bagian tengah.

2. Tuliskan topik utama yang ingin diperkenalkan dalam bulatan kecil tersebut. 3. Lukiskan sebuah bulatan yang lebih besar mengelilingi bulatan kecil tersebut. 4. Isikan di bagian dalam bulatan besar dengan segala penjalasan yang berkaitan

dengan topik tersebut untuk menunjang ide (proses sumbang gasan).

5. Lukis bingkai di bagian luar bulatan besar untuk menyatakan sumber rujukan atau sudut pandangan dari berbagai pihak.

Soal-soal berkaitan

1. Apakah kata yang terbayang dan dapat membantu mendefinisikan topik? 2. Bagaimana anda tahu tentang...?

3. Tahukah anda bahawa...?

4. Bagaimana mendefinisikan/menjelaskan ide/topik ini? 5. Apakah yang anda fikir tentang...?

PENGGUNAAN

 Meningkatkan kosa kata  Berbagi ide dalam

penulisan

 Menguji pengetahuan yang ada pada murid

(14)

KATA KUNCI

 Terangkan  Jelaskan

 Gunakan 5 pancaindera untuk menerangkan ...

1. Lukiskan sebuah bulatan tempatkan di bagian tengah.

2. Lukiskan beberapa bulatan di sekelilingnya untuk diisi dengan kata sifat bagi topik tersebut.

3. Sambungkan semua bulatan tersebut dengan topik utama menggunakan garis lurus.

4. Masukkan beberapa kata / frasa adjektif (sifat) yang berkaitan dan terdapat positif / negatif. Warna yang berbeda boleh digunakan.

Soal-soal berkaitan

1. Bagaimana anda dapat menerangkan tentang seseorang, tempat, benda, ide, konsep, gambar,...?

2. Apakah ciri-ciri yang digunakan untuk mewakili objek ini? 3. Apakah sifat bagi konsep/nomor ini?

4. Apakah karakter yang penting bagi konsep ini?

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

PENGGUNAAN

1. Buatlah sebuah garisan dan tuliskan

faktor penghubung (relating factor) di bagian kiri. 2. Faktor penghubung (RF) adalah frasa setara yang

mengaitkan analogi.

3. Buatlah garisan dan tuliskan di bagian atas dan bawa pasangan yang berkaitan.

4. Setelah itu, ikuti langkah yang sama untuk pasangan berikutnya. 5. Kedua-dua pasangan yang berkaitan ini disambungkan oleh (

puncak.(

). 6. Sambungkan pasangan seterusnya sehingga selesai.

7. Sentiasa meletakkan ‘as’ yang bererti sama seperti pada peta jembatan.

Soal-soal berkaitan

1. Apakah faktor penghubung antara dua contoh ini? 2. Bagaimana kedua perkataan ini dapat dikaitkan?

3. Apakah tanda yang dapat jelaskan dengan dua perkataan ini? 4. Adakah kaitannya sama bagi semua contoh yang ditunjukkan? 5. Apa pasangan lain yang mempunyai kaitan yang sama?

AS AS AS

RF

Relating Factor=RF=faktor penghubung

AS=sama seperti, sama dengan, serupa, bagaikan

Referensi

Dokumen terkait

PEMBUATAN SISTEM BATANG KENDALl RSG-GAS. Telall dibuat delapan set bagian sistem mekanik batang kendali RSG-GAS. Bagian mekanik batang kendali RSG-GAS itu berupa pipa

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas

Pengelompokan Berdasarkan Nilai Investasi (NI) Pengelompokan berdasarkan nilai investasi dengan menghitung jumlah pemakaian dikalikan harga rata-rata obat selama periode

Pertama adalah menyimpan data pada memori program, kemudian kita menggunakan fungsi khusus, yang juga didefinisikan di library pgmspace.h, untuk membaca data tersebut dari

Pertanyaan ujian disampaikan secara lisan oleh Tim Penguji mengenai penguasaan mahasiswa terhadap keilmuan Ekonomi Islam yang telah didapat selama menempuh studi di

Kebijakan tersebut ditempuh melalui beberapa langkah antara lain melalui pemantauan risiko-risiko yang dihadapi industri perbankan, pemantauan persiapan pelaksanaan manajemen

Hal itu disebabkan keanekaragaman hayatinya yang tinggi, namun se- makin bertambahnya jumlah penduduk di sekitar hutan yang hidupnya bergan- tung pada hutan tersebut,

Puskesmas Kota kaler sebagai salah satu Puskesmas LKB yang ada di kota Tangerang ikut serta dalam upaya pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS dengan mengadakan kegiatan berupa