Jejak dan Langkah Pokja AMPL
Memoar Periode 2002-2010
Outline
•
Mengenal Kelompok Kerja Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan
•
Jejak Langkah Pokja AMPL
•
Menuju Sinergi Kelembagaan dan
Perencanaan AMPL
Mengenal Kelompok Kerja
Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
• Pokja AMPL lembaga koordinasi lintas sektor dalam
pembangunan AMPL di Indonesia
• Terdiri dari Kementerian teknis terkait pembangunan AMPL
dan dikoordinasikan oleh Dit.Perkim Bappenas
• Peran dan fungsinya mencakup koordinasi, kemitraan,
penyebarluasan informasi, advokasi & sosialisasi, serta
bantuan teknis bagi para pemangku kepentingan AMPL
•
Pelaksanaan peran dan fungsi Pokja AMPL sehari-hari
didukung oleh Sekretariat Pokja AMPL
•
Pengarusutamaan pembangunan AMPL di daerah
dilakukan melalui penguatan kelembagaan AMPL
daerah
Fasilitasi pembentukan dan penguatan
Pokja AMPL
•
Setelah Pokja AMPL daerah terbentuk, daerah
difasilitasi untuk menyusun
Rencana Strategis AMPL
focusing
arah kebijakan pembangunan AMPL
daerah
Mengenal Kelompok Kerja
Jejak Langkah Pokja AMPL
•
Inisiasi berbagai Program/Proyek Pembangunan
AMPL berskala nasional
Mengarusutamakan pendekatan CLTS (2005) sebagai
pendekatan sanitasi berbasis masyarakat. Pada tahun 2008, konsep CLTS dikembangkan menjadi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dan di tahun 2009 STBM ditetapkan menjadi Program Nasional
Sanimas, merupakan salah satu pionir pendekatan
pembangunan AMPL berbasis masyarakat
Jejak Langkah Pokja AMPL
• Inisiasi pembentukan Pusat Informasi Nasional AMPL, portal
data dan informasi AMPL terlengkap di Indonesia. PIN AMPL terdiri dari 3 komponen utama:
Perpustakaan dan Digital Library Pengelolaan Data
Jejak Langkah Pokja AMPL
• Pengarusutamaan isu AMPL melalui penerbitan produk
komunikasi terkait AMPL:
Leaflet dan Poster
Buku kebijakan dan regulasi AMPL Buku best practice/lesson learned Majalah Percik dan Percik yunior
Kliping berita dan Newsletter AMPL, katalog AMPL
Jejak Langkah Pokja AMPL
Bekerjasama dengan berbagai pelaku pembangunan AMPL melalui pelaksanaan kegiatan kemitraan;
1. WES UNICEF
Dimulai pada tahun 2006 dan akan berakhir tahun 2012,
Menyediakan pelayanan AMPL di 180 Desa, 25 Kabupaten dan 5
kota di 6 Provinsi di wilayah Indonesia Timur
2. WASPOLA (Facility)
Dimulai pada tahun 1997 hingga sekarangberkembang menjadi
waspola facility
Program ini memfasilitasi peningkatan kapasitas para pelaku
Jejak Langkah Pokja AMPL
• Kemitraan (lanjutan) ;
3. Bappenas-Plan
Dimulai tahun 2006,
Kerjasama dilakukan antara lain dalam kegiatan peningkatan kapasitas
daerah Plan, dan penerbitan Majalah Percik Yunior,
Melalui kerjasama ini, Pokja AMPL bersama mitra lainnya menginisiasi
Konsep Pelaksanaan Program Sanitasi Sekolah
4. Jejaring AMPL
Wadah independen yang mensinergikan para pelaku dan simpatisan
AMPL di Indonesia, pemerintah maupun non pemerintah
Anggotanya terdiri dari institusi pemerintah, donor, LSM, akademisi, dan
lembaga profesi
Pada tahun 2009 telah disahkan menjadi lembaga Perkumpulan
Masyarakat
Menuju Sinergi Kelembagaan dan
Dokumen Perencanaan AMPL
•
Latar Belakang Sinergi
Pembangunan air minum dan sanitasi/penyehatan
lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan
Banyaknya pelaku pembangunan AMPL di tingkat
pusat maupun daerah
Banyaknya dokumen perencanaan yang disyaratkan
dalam pelaksanaan pembangunan AMPL
Adanya potensi overlap baik dari sisi kelembagaan
Menuju Sinergi Kelembagaan dan Dokumen
Perencanaan AMPL
• Sinergi Kelembagaan Pokja AMPL dan TTPS
TIM PENGARAH AMPL
KETUA I KETUA II
Gugus Tugas Advokasi
dan Sosialisasi Kebijakan
Gugus Tugas Teknis Air
Minum
Gugus Tugas Koordinasi
dan Kemitraan Kelembagaan
Gugus Tugas Pemberdayaa
n dan Kerjasama Masyarakat
Gugus Tugas Pendanaan
Gugus Tugas Pemantaua
n dan Evaluasi Ketua I dan II
Menuju Sinergi Kelembagaan dan Dokumen
Perencanaan AMPL
•
Sinergi Dokumen Perencanaan
RPJMD
Pembelajaran dalam Kiprah
Pokja AMPL
• Intensitas mutasi anggota Pokja AMPL memerlukan
peningkatan kapasitas anggota yang berkesinambungan
• Keterbatasan sumber daya (dana maupun SDM) dapat diatasi
melalui inovasi dan kemitraan
• Mekanisme koordinasi yang perlu lebih diintensifkan lagi
Perlu ada rapat koordinasi rutin bulanan Pokja maupun sekretariat Pokja
• Sistem pelaporan kegiatan Pokja AMPL perlu penetapan
standar pelaporan kegiatan dari masing-masing instansi
• Adanya dukungan Sekretariat Pokja AMPL yang signifikan