• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS POTENSI DAN PENGELOLAAN PERIKANAN DALAM PERSPEKTIF KETAHANAN PANGAN DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN LAMPUNG BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS POTENSI DAN PENGELOLAAN PERIKANAN DALAM PERSPEKTIF KETAHANAN PANGAN DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN LAMPUNG BARAT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS POTENSI DAN PENGELOLAAN PERIKANAN DALAM PERSPEKTIF

KETAHANAN PANGAN DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN LAMPUNG BARAT

(Anal ysi s of Fi sher i es Pot ent i al and Management i n Food Secur i t y Per spect i ve at Coast al Zone of West Lampung Regency)

Nazdan1, Budi Set iawan2, dan Dadang Sukandar2

1 Program St udi Manaj emen Ket ahahan Pangan (MKP), Sekolah Pascasarj ana, IPB. 2 Depart emen Gizi Masyarakat , Fakult as Ekologi Manusia (FEMA), IPB

Tel: 0251-8628304/ 8621258; Fax: 0251-8625846/ 8622276

ABST RACT

The aim of t hi s st udy was t o anal yze t he pot ent ial r esour ces and management of f i sher i es dur ing t he per iods of 2003–2007 at t he coast al zone of West Lampung. Pr imar y and secondar y dat a was anal yzed usi ng SWOT. SWOT anal ysis i s a t echni que used t o i dent i f y var ious f act or s syst emat i cal l y i n or der t o f or mul at e a management st r at egy. The r esul t showed t hat t he t ot al scor e f or i nt er nal f act or (st r engt hs-weaknesses) was 0. 23 and t he t ot al scor e f or ext er nal f act or was -0. 32 (oppor t uni t i es-t hr eat s); which pl aced t he f i sher i es management at t he coast al zone of West Lampung r egency i n t he second quadr ant posi t i on. The pr i or i t y of al t er nat i ve st r at egy car r i ed out f or opt i mum and sust ai nabl e f i sher i es management was t o devel op aquacul t ur e (f r esh wat er and est uar y), t o r esol ve conf l i ct s of i nt er est on nat ur al r esour ces used at t he coast al zone of West Lampung, and t o impr ove t he i nvol vement of f or mal and non f or mal i nst i t ut i ons in i mpl ement i ng envir onment f r i endl y ef f or t s as wel l as in r esol vi ng envi r onment al degr adat i on pr obl ems.

Keywords: coast al zone, SWOT, West Lampung

PENDAHULUAN

Ikan sebagai bahan pangan mempunyai nilai gizi t inggi dengan kandungan prot ein yang t ersusun dalam asam-asam amino esensial yang sangat diperlukan unt uk pert umbuhan dan kecerdasan manusia. Ikan mengandung asam lemak t idak j enuh omega-3 yang me- ngandung manf aat ant ara lain: merendahkan kadar kolest erol dalam darah, meningkat kan kemampuan belaj ar dan mengingat , mening-kat kan kekebalan t ubuh, menurunkan angka kemat ian akibat penyakit j ant ung dan mence- gah naiknya t ekanan darah (Karyadi dkk. , 1993). Mengingat peran pent ing bahan pangan ikan t ersebut bagi kualit as sumber daya manu- sia di Kabupat en Lampung Barat maka diperlu- kan ket ersediaan ikan yang cukup unt uk dikon- sumsi oleh seluruh penduduk. Oleh karena it u unt uk meningkat kan ket ersediaan ikan perlu disusun st rat egi pengelolaan perikanan yang memperhat ikan keseimbangan aspek lingkung- an, ekonomi dan sosial agar dapat t erhindar dari kegagalan di t ingkat pelaksanaannya se- hingga pengusahaannya diharapkan dapat berkelanj ut an.

Kabupat en Lampung Barat merupakan daerah yang memiliki wilayah pesisir cukup lu-

as di Propinsi Lampung yang didalamnya t erda- pat Sumber Daya Ikan (SDI) yang besar. Wila- yah ini memiliki garis pant ai sepanj ang 221. 5 km dengan pot ensi perikanan t angkap dan per- ikanan budidaya yang cukup pot ensial. Berda- sarkan undang-undang ot onomi daerah, kabu- pat en ini memiliki wilayah laut seluas ± 409 km2. Pot ensi SDI pesisir ini diharapkan membe- rikan manf aat dan dampak posit if bagi pereko- nomian dan ket ahanan pangan masyarakat se- t empat . Dahuri (2008) menyebut kan bahwa sekt or kelaut an dan perikanan pada masa men- dat ang akan menj adi penggerak ut ama (pr ime mover ) ekonomi karena besarnya pot ensi yang dimiliki.

(2)

(kerusakan), meningkat kan nilai t ambah, un- t uk mengant isipasi saat kelebihan produksi di musim ikan, sert a sebagai bent uk memanf aat -kan hasil t angkap sampingan (by cat ch).

Pot ensi perikanan yang ada di wilayah pesisir seharusnya dikelola secara baik dengan memperhat ikan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial sehingga dapat dimanf aat kan secara berkelanj ut an. Eksploit asi perikanan t angkap yang t idak ramah lingkungan (i l l egal f i shi ng) dan pengembangan t ambak yang berakibat dest rukt if harus diant isipasi agar kerusakan sepert i yang t erj adi di berbagai daerah di Indonesia t idak t erj adi at au paling t idak dapat dikurangi di Kabupat en Lampung Barat .

Dengan berlakunya Undang-undang (UU) No. 6 t ahun 1991 t ent ang Pembent ukan Ka- bupat en Lampung Barat dan Undang-Undang Nomor 32 t ahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah t elah memberikan keleluasaan bagi pemerint ah daerah Kabupat en Lampung Barat dalam mengelola sumberdaya perikanan (SDP) yang dimiliki, t ermasuk pengelolaan SDP di wi- layah pesisir. Pemberian ot onomi dapat mem- persingkat rent ang kendali pembangunan, t er- masuk dalam rangka pengembangan perikanan wilayah pesisir dan laut . Keleluasaan pengelo- laan sumber daya pesisir dan laut t ersebut di- perkirakan akan mendorong semakin int ensif - nya pemanf aat an SDI dan lingkungannya guna meningkat kan pendapat an daerah, pencipt aan lapangan kerj a, peningkat an pendapat an ma- syarakat , peningkat an devisa ekspor daerah sert a pembangunan dalam rangka ket ahanan pangan di wilayah Kabupat en Lampung Barat pada umumnya.

Pemasalahan yang dit emui berkait an dengan pengelolaan perikanan di wilayah pesi- sir Kabupat en Lampung Barat mencakup aspek t eknis, kapit al, sumberdaya manusia (SDM) dan manaj emen. Hal t ersebut ant ara lain t ercer- min dari: belum dikuasainya t eknologi, masih kurangnya modal, rendahnya SDM, indikasi t angkap lebih pada wilayah t epi (bat as 2 mil), pasca panen kurang baik, harga ikan yang ber- f lukt uasi yang cenderung merugikan nelayan, konf lik penggunaan lahan, alat dan armada pe- nangkapan t idak memadai sert a masalah ke- t ersediaan benih ikan dan pakan unt uk budi daya (Diskanla, 2006).

Tuj uan penelit ian ini adalah unt uk: 1) Menganalisis pot ensi sumberdaya perikanan di wilayah pesisir Kabupat en Lampung Barat , 2) Menganalisis pengelolaan perikanan di wilayah pesisir Kabupat en Lampung Barat periode t a- hun 2003 - 2007, dan 3) Merumuskan rekomen- dasi st rat egi dan rencana aksi pengelolaan per-

ikanan di wilayah pesisir Kabupat en Lampung Barat dalam perspekt if ket ahanan pangan. Ha- sil penelit ian ini diharapkan bermanf aat dalam memberikan masukan dan inf ormasi bagi pe- rencana dan pengambil keput usan dalam rang- ka pengelolaan perikanan wilayah pesisir Kabu- pat en Lampung Barat , sert a diharapkan pula dapat menj adi salah sat u ref erensi dalam kaj i- an pengelolaan perikanan dan pengembangan keilmuan yang t erkait dengan ket ahanan pangan.

METODE PENELITIAN

Desain dan Tempat Penelitian

Pendekat an dalam penelit ian ini meng- gunakan met ode deskript if. Dan dilakukan di Wilayah pesisir Kabupat en Lampung Barat yang meliput i 8 (delapan) kecamat an pesisir. Pemi- lihan lokasi dilakukan secara sengaj a (pur po- si ve) dengan alasan: (1) Wilayah pesisir meru- pakan basis perikanan t angkap dan penyum- bang produksi perikanan t erbesar di Kabupat en Lampung Barat . (2) Wilayah pesisir memiliki banyak pot ensi Sumber Daya Perikanan (SDP) non penangkapan yang belum dimanf aat kan.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Dat a yang dikumpulkan berupa dat a pri- mer dan sekunder. Dat a primer diperoleh de- ngan observasi dan wawancara dengan pelaku usaha di bidang perikanan, dan dat a sekunder diperoleh dari pihak t erkait berupa laporan, hasil penelit ian, perat uran, dan dokumen yang menunj ang (Tabel 1).

Analisis Pengelolaan Perikanan di Wilayah Pesisir

(3)

SWOT (St rengt h, Opport unit ies, Weakness dan Threat s) yait u dilakukan dengan mengevaluasi dan mengident if ikasi f akt or-f akt or SWOT yang mempengaruhi pengelolaan perikanan di wilayah pesisir.

Dalam pembuat an analisis SWOT agar keput usan yang diperoleh lebih t epat , maka perlu melalui t ahapan-t ahapan proses sebagai berikut (Marimin, 2004);

1. Tahap evaluasi f akt or ekst ernal dan int er- nal. Tahap ini digunakan unt uk mengiden- t if ikasi f akt orf akt or yang menj adi kekuat -an, kelemah-an, peluang, dan ancaman de- ngan menganalisis dat a-dat a yang relevan dengan lingkup penelit ian.

2. Tahapan analisis (analisis SWOT), yait u pembuat an mat riks int ernal dan mat riks ekst ernal dan mat riks SWOT. Bobot (B) se- t iap unsur f akt or int ernal dan ekst ernal

merupakan kunci keberhasilann pemba- ngunan (Key Success Fakt or / KSF) yang me- miliki nilai ant ara 0 (t idak pent ing) sampai 1 (sangat pent ing). Bobot KSF t ersebut di- t ent ukan dengan membandingkan deraj at kepent ingan (ur gensi ) set iap KSF yang sat u dengan KSF yang lain. Fakt or-f akt or kunci keberhasilan t ersebut kemudian diberi pe- ringkat /r at i ng (R) at au t ingkat an yang me- nandakan nilai dukungan masing-masing f akt or dalam pencapaian t uj uan, yang di- mulai dengan rat ing 5 (sangat berpenga- ruh), 3 (berpengaruh), dan 1 (kurang ber- pengaruh). Bobot f akt or dan rat ing akan menent ukan skor (BxR) at au nilai bobot dukungan t erhadap pencapaian t uj uan pe- ngelolaan perikanan (Tabel 3). Dalam t a- hap ini penelit i membuat j ust i f i kasi sendiri t erhadap nilai urgensi (NU) dan r at i ng (R)

Tabel 1. Jenis dan Sumber Dat a

Data yang dikumpulkan Sumber Data

DATA PRIMER

1. Kebut uhan bahan bakar bensin unt uk perahu nelayan  Nelayan di Kecamat an Pesisir Tengah dan Kecamat an Lemong

2. Kebut uhan es unt uk pendinginan hasil t angkapan  Nelayan di Kecamat an Pesisir Tengah dan Pesisir Selat an

DATA SEKUNDER

1. Pot ensi wilayah

 Lampung Barat Dalam Angka (BPS)

 Laporan Renst ra Pesisir

 Laporan kaj ian dan penelit ian yang relevan

2. Pemanf aat an SDI

 St at ist ik Perikanan Lampung Barat (2003 - 2007)

 Lampung Barat Dalam Angka (BPS) (2005 - 2007)

 Laporan Tahunan DKP Lampung Barat (2003 - 2007)

 Laporan kaj ian dan penelit ian yang relevan

3. Sarana dan Prasarana

 Lampung Barat Dalam Angka (BPS) (2005 - 2007)

 Laporan Renst ra Pesisir

 Laporan kaj ian dan penelit ian yang relevan

 St at ist ik Perikanan Lampung Barat (2003 - 2007) 4. Degradasi Lingkungan  Laporan kaj ian dan penelit ian yang relevan

5. Kelembagaan  Laporan Pert anggungj awaban Bupat i (2003 - 2007) Laporan Tahunan DKP Lampung Barat (2003 - 2007) 6. Sumber permodalan  Laporan Tahunan DKP Lampung Barat (2003 - 2007)

7. Pemasaran

 Laporan Tahunan DKP Lampung Barat (2003 - 2007)

 St at ist ik Perikanan Lampung Barat

 Laporan kaj ian dan penelit ian DKP RI yang relevan DKP Lampung Bar at : Di nas Kel aut an dan Per i kanan Lampung Bar at

DKP RI : Depar t emen Kel aut an dan Per i kanan RI

SDI : Sumber Daya Ikan

Tabel 2. Mat riks Analisis SWOT

Internal Faktor

Eksternal Faktor

Kekuatan (St rengt h) Kelemahan (Weaknesses)

Peluang (Opor t uni t i es) St rat egi Kekuat an-Peluang (SO) St rat egi Kelemahan-Peluang (WO)

Ancaman (Thr eat s) St rat egi Kekuat an-Ancaman (ST) St rat egi Kelemahan-Ancaman (WT)

(4)

dari set iap KSF berdasarkan dat a dan kon- disi akt ual di lapangan yang berpengaruh t erhadap pencapaian pengelolaan perikan- an yang opt imal dan berkelanj ut an.

Selanj ut nya dari penghit ungan selisih skor dalam set iap f akt or SWOT diperoleh t ot al skor f akt or int ernal dan skor f akt or ekst er- nal yang digunakan unt uk menget ahui posi- si st rat egi pengelolaan perikanan di wila- yah pesisir ada pada posisi kuadran t ert en- t u dalam kuadran st rat egi SWOT.

3. Tahapan pengambilan keput usan (penent u- an alt ernat if st rat egi). Dalam t ahap peng-ambilan keput usan mat rik SWOT ini dilaku- kan dengan meruj uk kembali t erhadap KSF yang memiliki bobot yang paling berpe-ngaruh t erhadap pencapaian t uj uan. St ra- t egi pada mat riks hasil SWOT dihasilkan dari penggunaan unsur-unsur kekuat an un- t uk mendapat kan peluang (SO), pengguna-an pelupengguna-ang ypengguna-ang ada unt uk menghadapi ancaman (ST), pengurangan kelemahan de- ngan memanf aat kan peluang yang ada (WO) dan pengurangan kelemahan unt uk menghadapi ancaman yang akan dat ang (WT).

St rat egi yang dihasilkan t erdiri dari bebe- rapa alt ernat if st rat egi yang dibuat dif o- kuskan kepada kuadran posisi pengelolaan t erlebih dahulu. Selanj ut nya unt uk menen- t ukan priorit as st rat egi dilakukan analisis ket erkait an set iap alt ernat if st rat egi de- ngan 5 unsur pent ing yang akt ual dimiliki pelaksana st rat egi unt uk mewuj udkan al- t ernat if st rat egi yang bersangkut an. Ke- lima unsur t ersebut adalah a) sumber daya manusia, b) met ode pelaksanaan, c) sarana dan prasarana, d) anggaran/ dana, dan e) organisasi/ kelembagaan. Hubungan ket erkait an ant ara alt ernat if st rat egi dengan set iap unsur pent ing t ersebut di beri nilai sesuai dengan kondisi sebenarnya sebagai berikut : nilai 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup t inggi, 4 = t inggi, dan nilai 5 = sangat t inggi. Jumlah nilai unsur pent ing dari set iap alt ernat if st rat egi t ersebut merupakan skor yang akan menent ukan peringkat at au priorit as dari set iap alt ernat if st rat egi (Tabel 4).

Namun demikian, st rat egi masih bersif at normat if , oleh karena it u dalam penelit ian ini st rat egi yang dihasilkan dari analisis SWOT diuraikan dalam bent uk rencana aksi berupa program at au kegiat an sebagai implement asi dari alt ernat if st rat egi yang direkomendasikan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Potensi Sumberdaya Pangan

Berdasarkan hasil analisa pot ensi peri- kanan di wilayah pesisir Kabupat en Lampung Barat , diket ahui wilayah pesisir ini memiliki Sumber Daya Ikan (SDI) yang cukup besar unt uk dit ingkat kan pengelolaannya. Wilayah pesisir ini memiliki pot ensi perikanan t angkap di laut lest ari sebesar 15 696. 56 t on/ t ahun dengan t ingkat pemanf aat an rat a-rat a 52% set iap t a- hunnya. Perikanan budidaya di wilayah pesisir memiliki pot ensi lahan 334. 5 ha unt uk budi da- ya kolam air t awar dengan t ingkat pemanf a- at an lahan 12. 43%, dan 6 500 ha pot ensi lahan budi daya air payau (t ambak) yang baru di- manf aat kan sebesar 0. 62%. Sement ara it u po- t ensi lahan budi daya di perairan umum (su- ngai dan rawa) sebesar 419 ha hingga kini be- lum dimanf aat kan. Keragaan produksi perikan- an di Kabupat en Lampung Barat pada t ahun 2007 adalah 9 755. 90 t on yang masih didomi-nasi oleh perikanan t angkap sebesar 9 116. 5 t on, dan dari perikanan budidaya 639. 4 t on. Dengan demikian perikanan budidaya hanya memberikan kont ribusi yang kecil (6. 5%) dari t ot al produksi perikanan di Kabupat en Lam- pung Barat . Kont ribusi produksi perikanan di wilayah pesisir diket ahui mencapai 90. 78% dari t ot al produksi perikanan di Kabupat en Lam- pung Barat .

Berdasarkan St at ist ik Perikanan Kabu- pat en Lampung Barat t ahun 2007, diest imasi produksi perikanan (t angkap dan budi daya) dapat memenuhi kebut uhan kon-sumsi prot ein ikan sebesar 7. 66 gr/ kap/ hari, at au baru men- capai 85% dari j umlah prot ein ikan yang dian- j urkan unt uk dikonsumsi (9 gr/ kap/ hari, WNPG 2004). Tingkat konsumsi prot ein ikan t ersebut t ernyat a lebih rendah 10% dari t ingkat konsum- si prot ein ikan nasional (8. 4 gr/ kap/ hari, DKP RI, 2008) walaupun Kabupat en Lampung Barat memiliki pot ensi sumberdaya ikan di wilayah pesisir yang cukup besar. Hal ini menunj ukkan bahwa pengelolaan perikanan di Kabupat en Lampung Barat masih belum opt imal sehingga diperlukan st rat egi yang t epat unt uk mengop- t imalkan pengelolaan perikanan di wilayah pe- sisir t ersebut dalam perspekt if ket ahanan pangan.

Analisis pengelolaan perikanan di wilayah pesisir

(5)

ekst ernal dengan mempert imbangkan aspek peluang dan ancaman dengan skor sebagai berikut :

1. Skor kekuat an (S) adalah 1. 74 sedangkan skor kelemahan (W) adalah 1. 51 sehingga bila S – W yang merupakan sumbu X adalah 0. 23

2. Skor peluang (O) adalah sebesar 1. 21

sedangkan skor ancaman (T) adalah 1. 53 sehingga bila O – T yang merupakan sumbu Y adalah -0. 32.

Kemudian koodinat sumbu X (S - W) dan sumbu Y (O - T) dit et apkan pada diagram ana- lisis SWOT sehingga dapat diket ahui st rat egi pengelolaan perikanan di wilayah pesisir Kabu- pat en Lampung Barat (Gambar 1) berada pada kuadran II yang art inya adalah mendukung st r at egi diver si f i kasi (St r at egi ST), yait u suat u st rat egi yang memaksimalkan at au mengut a-

makan unsur kekuat an unt uk mengat asi an- caman yang ada (Gambar 1).

Berdasarkan priorit asnya bert urut -t urut st rat egi pada kuadran ke II t ersebut dapat di- t unj ukkan pada Tabel 4 yait u: Priorit as-1) pe- ngembangan budidaya perikanan air t awar dan payau (ST1), Priorit as-2) Menyelesaikan konf lik kepent ingan dalam pemanf aat an SDA (ST3) dan, Priorit as-3) meningkat kan peran kelemba- gaan f ormal dan non f ormal dalam menerap- kan usaha yang ramah lingkungan dan penang- gulangan degradasi lingkungan (ST2). Arahan st rat egi t ersebut di at as masing-masing dapat diimplement asikan melalui program dan kegi- at an. St rat egi ST1 dapat diimplement asikan melalui progam dan kegiat an; pengembangan budi daya kolam di Kecamat an Karya Pengga- wa dan Pesisir Tengah, sert a mengembangkan budi daya t ambak di Kecamat an Bengkunat .

Tabel 3. Mat rik evaluasi f akt or ekst ernal dan int ernal

Uraian Faktor Internal dan Ekst ernal Bobot Rating Skor (%) (R) (BxR) STRENGTH (S)/ KEKUATAN

1. Pot ensi dan keragaman SD Perikanan 14. 29 5 0. 71

2. Adanya kelembagaan f ormal yang mendukung 12. 09 4 0. 48

3. Adanya kelembagaan Inf ormal yang mendukung 1. 10 2 0. 02

4. Adanya Rumah Tangga Perikanan 4. 40 3 0. 13

5. Legislasi dan regulasi perikanan dan kelaut an 5. 49 3 0. 16 6. Lingkungan SDI yang relat if belum t ercemar 5. 49 2 0. 11

7. Adanya Kawasan Lindung dan Konservasi 5. 49 2 0. 11

WEAKNESSES (W)/ KELEMAHAN

1. Pengembangan perikanan belum opt imal dan t erpadu 7. 69 4 0. 31

2. rendahnya sarana dan prasarana perikanan 5. 49 3 0. 16

3. Rendahnya kuant it as dan kualit as SDM 10. 99 3 0. 33

4. Lemahnya kemit raan, koordinasi dan komunikasi ant ar lembaga 7. 69 2 0. 15

5. Rendahnya pengawasan dan penegakan hukum 6. 59 3 0. 20

6. Rendahnya Invest asi, akses modal, dan t erbat asnya APBD 8. 79 3 0. 26

7. Rendahnya pemasaran dan akses pasar 4. 40 2 0. 09

Tot al skor f akt or kekuat an - kelemahan 0. 23

OPPORTUNITIES (O)/ PELUANG

1. Adanya program kegiat an perikanan pusat 6. 67 4 0. 27

2. Berkembangnya paradigma nasional t ent ang budidaya perikanan 11. 11 2 0. 22

3. Adanya peningkat an pendidikan masyarakat 6. 67 2 0. 13

4. Jumlah penduduk Indonesia yang besar 1. 11 1 0. 01

5. Adanya perkembangan t eknologi perikanan 8. 89 3 0. 27

6. Berkembangnya paradigma t ent ang konservasi 10. 00 2 0. 20 7. Tingginya pot ensi pasar nasional dan int ernasional 5. 56 2 0. 11 THREATS (T)/ ANCAMAN

1. Il l egal f i shi ng dan i l l egal l oggi ng 13. 33 5 0. 67

2. Adanya f enomena penurunan populasi ikan di laut 5. 56 2 0. 11

3. Degradasi lingkungan SDI 8. 89 3 0. 27

4. Adanya f enomena Pemanasan Global 2. 22 2 0. 04

5. Tingginya pot ensi bencana alam 2. 22 2 0. 04

6. Adanya konf lik kepent ingan pemanf aat an SDA 13. 33 2 0. 27

7. Terbat asnya pasokan energi 4. 44 3 0. 13

(6)

Gambar 1. Kuadran St rat egi Pengelolaan Perikanan di Wilayah Pesisir Kabupat en Lampung Barat

Tabel 4. St rat egi Pengelol aan Perikanan Wilayah Pesisir

STRATEGI KETERKAITAN Skor Ranking

a b c d e STRATEGI (S-T)

ST1 Pengembangan budidaya perikanan (air t awar dan payau) 3 4 4 2 4 17 1

ST2

Meningkat kan peran kelembagaan f ormal dan non f ormal dalam menerapkan usaha yang ramah lingkungan dan penanggulangan degradasi lingkungan

3 3 2 2 2 12 3

ST3 Menyelesaikan konf lik kepent ingan dalam pemanf aat an

SDA 2 3 3 2 3 13 2

Ket erangan Nilai Ket erangan Nilai

a = Sumber daya manusia 1 = Sangat rendah d = Dana 4 = Tinggi b = Met ode 2 = Rendah e = Organisasi 5 = Sangat t inggi c = Sarana dan prasarana 3 = Cukup t inggi

St rat egi ST2 dapat diimplement asikan dengan progam at au kegiat an; peningkat an pengawasan dan penegakan hukum, kaj ian bio- f isik dan lebar sempadan pant ai di wilayah pe- sisir, penet apan perat uran daerah t ent ang sempadan pant ai/ sungai dan j alur penangkap- an ikan. Sement ara it u arahan st rat egi ST3 da- pat diimplement asikan melalui program dan kegiat an; pembent ukan Forum Mit ra Bahari di Kabupat en Lampung Barat , sert a peningkat an kemampuan aparat ur dan f asilit as kelembaga- an yang t erkait .

KESIMPULAN

Wilayah pesisir Kabupat en Lampung Ba- rat memiliki pot ensi sumberdaya perikanan yang besar dan beragam sebagai modal berhar- ga bagi pengembangan perikanan dan penca- paian ket ahanan pangan, namun demikian pe-

ngelolaannya belum opt imal dan berkelanj ut - an yang dit andai ant ara lain: t ingkat pemanf a- at an pot ensi perikanan t angkap di laut baru mencapai 55. 7% dari pot ensi lest arinya, masih adanya akt ivit as i l l egal f i shi ng, sert a belum berkembangnya kegiat an perikanan budidaya dan pengolahan ikan di wilayah pesisir. Keru- sakan lingkungan dan menurunnya kualit as ha- bit at sumber daya ikan yang masih berlangsung sepert i abrasi pant ai sert a rusaknya ekosist em t erumbu karang dan veget asi pant ai t urut menj adi bukt i belum lest arinya pengelolaan perikanan yang dilakukan.

Pada t ahun 2007, produksi perikanan yang berasal dari wilayah pesisir memberikan kont ribusi sebesar 90. 78% dari t ot al produksi perikanan di Kabupat en Lampung Barat . Se- luruh produksi perikanan di Kabupat en Lam- pung Barat t ersebut memiliki pot ensi penye- diaan prot ein ikan unt uk di konsumsi penduduk ANCAMAN 

(Threat)/T 

KEKUATAN  (Strength)/S  KELEMAHAN 

(Weakness)/W 

(7)

sebesar 7. 66 gr/ kapit a/ t ahun, at au 85% dari j umlah prot ein ikan yang dianj urkan dikon-sumsi (9 gr/ kap/ hari, WNPG, 2004). Unt uk it u, dalam rangka pengelolaan perikanan yang op- t imal dan berkelanj ut an dan pemenuhan kebu- t uhan prot ein ikan bagi masyarakat diperlu-kan st rat egi yang t epat . Berdasardiperlu-kan hasil ana- lisis SWOT posisi pengelolaan perikanan di pe- sisir Lampung Barat ada pada kuadran ke II yang berart i mendukung dilakukannya st rat egi di ver si f i kasi yait u st rat egi yang memanf aat kan kekuat an unt uk menghadapi ancaman. St rat e- gi t ersebut dapat dij abarkan menj adi 3 (t iga) arahan st rat egi berdasarkan priorit asnya yait u: Priorit as-1) Pengembangan budidaya perikanan air t awar dan payau (ST1), Priorit as-2) Menye- lesaikan konf lik kepent ingan dalam pemanf a- at an SDA (ST3), Priorit as-3) Meningkat kan pe- ran kelembagaan f ormal dan non f ormal dalam menerapkan usaha yang ramah lingkungan dan penanggulangan degradasi lingkungan (ST2). Unt uk mengimplement asikan arahan st rat egi t ersebut di at as maka disusunlah rencana aksi dalam bent uk program dan kegiat an.

DAFTAR PUSTAKA

 

Dahuri R. 2008. Pendayagunaan Sumber Daya Kelaut an Kesej aht eraan unt uk Rakyat

(Kumpulan Pemikiran Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS). LISPI, Jakart a.

[ Diskanla] Dinas Perikanan dan Kelaut an. 2006. Laporan Tahunan St at ist ik Peri- kanan Tangkap Kabupat en Lampung Ba- rat Tahun 2006. Dinas Perikanan dan Ke- laut an Lampung Barat , Liwa.

[ DKP] Depart emen Kelaut an dan Perikanan. 2008. Konsumsi Ikan Nasional Terus Me- ningkat . Sit us Depart emen Kelaut an dan Perikanan Republik Indonesia. 2008. www. dkp. gov. id. [ 10 Nopember 2008]

Karyadi, Susilowat i, & Sudirman H. 1993. Po- t ensi Gizi Hasil Laut unt uk Menghadapi Masalah Gizi Ganda. Risalah Widyakarya Pangan dan Gizi. LIPI, Jakart a.

 

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi; Pengam- bilan Keput usan Krit eria Maj emuk. Grasindo, Jakart a.

 

Gambar

Tabel 2.  Matriks Analisis SWOT
Tabel 3. Matrik evaluasi faktor eksternal dan internal
Tabel 4.  Strategi Pengelolaan Perikanan Wilayah Pesisir

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan pada Badan Lingkungan Hidup Kota Jambi akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi (Non E-Proc) untuk paket pekerjaan pengadaan

Kata benda (nomina) adalah kata-kata yang merujuk pada pada bentuk suatu benda, bentuk benda itu sendiri dapat bersifat abstrak ataupun konkret.dalam bahasa Indonesia kata benda

Lothar kept his imperial title and lands stretching from the North Sea to Italy, which incorporated the imperial centres of Aachen, Pavia and Rome, while

Figure 1 show percentage of students who possess sufficient self-confidence (score of 6 and above) to success as an entrepreneur, financing aspect, managerial skill aspect,

Adapun contoh grafik column yang akan kita pelajari adalah seperti yang tertera dibawah ini. Sebelum membuat suatu grafik, terlebih dahulu harus membuat sebuah tabel. Atau klik

Konsep yang akan diusulkan dalam perencanaan pengembangan tata hijau dikawasan ini adalah menjadikan kawasan ini menjadi lahan konservasi yang memiliki peran

Private Sub BtnBilangan_Click(ByVal sender As System.. EventArgs ) Handles btnSaveAudio.Click.. dlgSaveAudio.ShowDialog()

[r]