• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Total Quality Management (TQM) Pada Kepuasan Kerja Karyawan Di PT Air Mancur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Pengaruh Total Quality Management (TQM) Pada Kepuasan Kerja Karyawan Di PT Air Mancur"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

“ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PADA

KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT AIR MANCUR”

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

AJI PEBRI INDRIANTO NIM. F1209009

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)

commit to user

(4)

commit to user

HALAMAN MOTTO

v Kebahagiaan seperti juga kesusahan, bisa menular kepada siapa saja di sekitar kita.

v Kebahagiaan adalah sebuah pilihan. Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini?

v Bisa menerima itu adalah berkah.. tapi bisa memberi adalah anugerah

v Semoga hidup kita selalu bahagia dan membuat orang lain bahagia dengan

(5)

commit to user

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Orang tuaku,

keluargaku

Sahabat-sahabatku

(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

kemudahan-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul

ANALISIS PENGARUH

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

(TQM)

PADA KEPUASAN KERJA KRYAWAN DI PT AIR

MANCUR

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan,

bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itulah penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Wisnu Untoro MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Dr. Hunik Sri Runing, MS.i, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr. Salamah Wahyuni, SU. selaku Pembimbing skripsi yang tidak pernah berhenti

memberikan saran saran serta kesabaran dalam membimbing penulis.

4. Bapak-Ibu dosen serta seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

5. Rekan-rekan yang telah berkenan menjadi responden dalam penelitian ini.

6. Orang tua dan keluarga. Terima kasih atas segalanya, kalianlah yang

(7)

commit to user

7. Teman teman yang ikut memberi inspirasi selama pembuatan skripsi ini, yang

selalu memberikan semangat semangat baru dalam penulisan skripsi ini.

8. Pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan demi keutuhan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita.

Surakarta, 26 juni 2012

(8)

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...………... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...………... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

ABSTRAK ...………... iv

ABSTRACT... v

HALAMAN MOTTO... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN………... vii

KATA PENGANTAR………...………... viii

DAFTAR ISI…………...………. x

DAFTAR TABEL………...……….… xii

DAFTAR GAMBAR………...……….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I. PENDAHULUAN………...…...…... 1

A. Latar Belakang Masalah………...……… 1

B. Perumusan Masalah………....……….. 4

C. Tujuan Penelitian………...….……….. 4

D. Manfaat Penelitian………....………… 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……… 6

A. Landasan Teori………..….. 6

1. Kepuasan kerja ………... 6

2. Total Quality Management... 7

B. Penelitian terdahulu ...………...……….. 16

C. Kerangka Pemikiran ... 17

D. Perumusan Hipotesis... 18

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……… 21

(9)

commit to user

B. Populasi, Sampel dan Pengambilan Sampel………..……… 21

C. Definisi operasional dan Pengukuran Variabel…...…………... 22

D. Sumber Data... 24

E. Metode Pengumpulan Data………... 25

F. Metode Analisis Data………..…….. 25

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………...……… 29

A. Gambaran Umum PT. Air Mancur .………..……... 34

B. Analisis Data ………..………... 40

C. Uji instrumen penelitian... 48

D. Uji Asumsi Klasik...………..………….. 50

E. Uji Hipotesis... 55

F. Pembahasan ... 57

BAB V. PENUTUP...…....………..……...…….. 52

A. Kesimpulan………..……...………... 61

B. Keterbatasan Penelitian………..………... 62

C. Saran...………..……….. 62

DAFTAR PUSTAKA

(10)

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Umur responden ...……... 40

Tabel IV.2 jenis kelamin responden ...….….. 41

Tabel IV.3 pendidikan responden………..………. 41

Tabel IV.4 Status perkawinan responden….……… 42

Tabel IV.5 Masa kerja responden ……… 42

Tabel IV.6 Tanggapan responden penghargaan dan pengakuan... 43

Tabel IV.7 Tanggapan responden fokus pelanggan ... 44

Tabel IV.8 Tanggapan responden budaya organisasi... 45

Tabel IV.9 Tanggapan responden kepercayaan organisasi... 46

Tabel IV.10 Tanggapan responden kerjasama kelompok... 47

Tabel IV.11 Tanggapan responden kepuasan kerja... 48

Tabel IV.12 Hasil uji validitas... 49

Tabel IV.13 Hasil uji reliabilitas... 50

Tabel IV.14 Hasil uji normalitas... 51

Tabel IV. 15 Hasil uji multikolineritas... 52

Tabel IV. 16 Hasil uji autokorelasi... 52

(11)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran………...………... 17

Gambar 2 Struktur Organisasi……….. 39

(12)

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Kuesioner

Lampiran 2. Hasil Uji Validitas

Lampiran 3. Hasil Analisis Reliabilitas

Lampiran 4. Hasil Analisis deskriptif

Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi Klasik

(13)

commit to user ABSTRAK

“ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY

MANAGEMENT (TQM) PADA KEPUASAN KERJA

KARYAWAN DI PT AIR MANCUR”

AJI PEBRI INDRIANTO NIM. F1209009

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh praktek total quality management (TQM) yang terdiri dari variabel penghargaan dan pengakuan, fokus pelanggan, budaya organisasi, kepercayaan organisasi, kerjasama kelompok pada kepuasan kerja karyawan di PT AIR MANCUR

Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah karyawan di PT AIR MANCUR Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. AIR MANCUR. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 81 karyawan. Metode pengambilan sampel

dilakukan dengan convenience sampling yaitu peneliti tidak mempunyai

pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Jenis dan sumber data adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi. Semua variabel di atas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT AIR MANCUR. Semua variabel nilai signifikan p< 0,05. Pada nilai koefisien regresi dan uji t berada di atas nilai-nilai variabel lainnya.

Dari hasil penelitian sebaiknya praktek total quality management yang meliputi variabel penghargaaan dan pengakuan, fokus pelanggan, budaya organisasi, kepercayaan organisasi, kerjasama kelompok harus dikembangkan karena terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan pada kepuasan kerja.

(14)

commit to user ABSTRAK

TOTAL QUALITY MANAGEMENT ANALYSIS OF INFLUENCE (TQM) TO JOB SATISFACTION OF EMPLOYEES IN PT AIR MANCUR

AJI PEBRI INDRIANTO NIM. F1209009

The purpose of this research was to examine the effect of the practice of total quality management (TQM) is composed of variable awards and recognition, customer focus, organizational culture, organizational trust, cooperation on the job satisfaction of employees at PT AIR MANCUR.

In this study the samples taken were employees at PT AIR MANCUR The study population was all employees of PT AIR MANCUR. The sample in this study as many as 81 employees. Method of convenience sampling is done by sampling the researcher has no other consideration except convenience only. Types and sources of data is primary data and secondary data. Data collection techniques using questionnaires. Data analysis techniques using multiple linear regression, t test, F test and the coefficient of determination. All of the above variables have a significant influence on job satisfaction of employees in PT AIR MANCUR. All variables significant p value <0.05. In the regression coefficient and t test are above the values of other variables.

From the research results should practice total quality management that includes the variable appreciation and recognition, customer focus, organizational culture, organizational trust, cooperative groups should be developed as proven to have significant influence on job satisfaction.

(15)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia persaingan global yang tajam saat ini, banyak orang

berbicara tentang “mutu” terutama yang berhubungan dengan pekerjaan yang

menghasilkan produk dan jasa. Suatu produk dibuat karena ada yang

membutuhkan, dan kebutuhan tersebut berkembang seiring dengan tuntutan

mutu penggunanya. Pada era persaingan pasar global dewasa ini, tuntutan

konsumen atas peningkatan kualitas produk dan jasa yang semakin tinggi.

Terjadi pula peningkatan penawaran produk dan jasa dengan harga lebih

bersaing dari negara dengan biaya tenaga kerja rendah seperti halnya

negara-negara di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Dale, 2003: 2).

Satu hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja menghadapi

tantangan persaingan tersebut adalah melalui perbaikan berkelanjutan pada

aktivitas bisnis yang terfokus pada konsumen, meliputi keseluruhan organisasi

dan penekanan pada fleksibilitas dan kualitas (Tjiptono dan Diana, 2003 ).

Sejalan dengan pergeseran paradigma organisasi dari ‘market oriented’ke

‘resources oriented’, maka salah satu cara yang bisa ditempuh oleh

perusahaan adalah dengan membenahi sumber daya yang dimilikinya agar

bisa bertahan dalam persaingan jangka panjang. Salah satu cara yang tepat

adalah dengan mengimplementasikan Total Quality Management (Muluk,

(16)

commit to user

TQM merupakan suatu teknik yang sering digunakan oleh organisasi

baik yang bergerak di bidang jasa maupun manufaktur dalam rangka

membantu meningkatkan kepuasan konsumen, kepuasan karyawan, dan

produktifitas (Wollner dalam Kurnianingsih dan Indriantoro, 2001: 29 ).

Total Quality Management (TQM) merupakan suatu sistem yang dapat

dikembangkan menjadi pendekatan dalam menjalankan usaha untuk

memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas

produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya. (Tjiptono, 2001:4).

Agar penerapan TQM sukses harus ada pemimpin yang mempunyai visi

dan sebuah manajemen yang mempunyai kepercayaan penuh terhadap produk

atau jasa yang dihasilkan, dan yang lebih penting lagi, dalam TQM adalah

keterlibatan dan pemberdayaan karyawan (Supriyanto, 2007). Dalam

mendukung keterlibatan karyawan dan pemberdayaan karyawan, organisasi

perlu untuk membuat suatu sistem yang bisa membantu organisasi untuk

mengelola karyawan dalam memotivasi agar dapat lebih produktif.

Pengelolaan sumber daya manusia yang efektif yaitu dengan

mengarahkan karyawan ke arah yang produktif. Perilaku yang mengarah pada

peningkatan produktivitas tersebut menurut (Timpe dalam Humar, 2000:12)

meliputi : (1). Cerdas dan dapat belajar dengan relative cepat, (2) Kompeten

secara professional, (3). Kreatif dan inovatif, (4). Memahami pekerjaan, (5).

Belajar dengan cerdik menggunakan logika, tidak mudah macet dalam

(17)

commit to user

berhenti, (7). Dianggap bernilai oleh atasannya, (8). Memiliki catatan prestasi

yang baik, dan (9). Selalu meningkatkan diri.

Perilaku produktif karyawan dapat ditingkatkan dengan menerapkan

Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management/TQM) Berhasil atau

tidaknya usaha meningkatkan mutu produk suatu perusahaan banyak

dipengaruhi oleh sumber daya manusia. Karyawan dapat memperoleh

pengalaman dan ketrampilan kerja sekaligus menerapkannya ditempat mereka

bekerja. Perusahan yang memiliki tingkat produktivitas kerja tinggi berarti

akan melaksanakan proses produksi pada tingkat tinggi pula ( Tjiptono dan

Diana, 2003 ).

Penelitian yang dilakukan oleh Ooi, et all (2007) mempunyai pengaruh

yang besar terhadap penelitian ini yang mana Total Quality management

berpengaruh signifikan pada kepuasan kerja karyawan, sehingga penelitian ini

mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh oleh Ooi, et all (2007).

Di PT AIR MANCUR praktek TQM telah dilakukan sejak dahulu dan

sudah menjadi bagian yang penting dalam perusahaan untuk mendukung

organisasi dalam melakukan strategi ke arah peningkatan kinerja karyawan.

TQM yang dilaksanakan di PT AIR MANCUR mempengaruhi kepuasan

konsumen terhadap produk yang dihasilkan, oleh karena itu penelitian ini

mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Ooi, Bakar, Arumugam, Vellapan

and Loke ( 2007 ) dan penulis mencoba untuk meneliti hal tersebut dengan

(18)

commit to user B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka permasalahan

yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kepercayaan organisasi dalam total quality management (TQM)

mempunyai pengaruh pada kepuasan kerja?

2. Apakah fokus pelanggan dalam total quality management (TQM)

mempunyai pengaruh pada kepuasan kerja?

3. Apakah penghargaan dan pengakuan dalam total quality management

(TQM) mempunyai pengaruh pada kepuasan kerja?

4. Apakah kerjasama kelompok dalam total quality management (TQM)

mempunyai pengaruh pada kepuasan kerja?

5. Apakah budaya organisasi dalam total quality management (TQM)

mempunyai pengaruh pada kepuasan kerja?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menguji pengaruh kepercayaan organisasi (organization trust)

pada kepuasan kerja.

2. Untuk menguji pengaruh focus pelanggan (customer focus) pada

kepuasan kerja.

3. Untuk menguji pengaruh hadiah dan pengakuan (reward and

recognition) pada kepuasan kerja.

(19)

commit to user

5. Untuk menguji pengaruh budaya organisasi (organization culture) pada

kepuasan kerja.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagi penulis, diharapkan dapat :

a. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Universitas

Sebelas Maret Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen.

b.Meningkatkan pengetahuan mengenai TQM khususnya mengenai

pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan.

2. Bagi akademik, diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk

mengembangkan pengetahuan mengenai pengaruh TQM terhadap

kepuasan kerja karyawan.

3. Bagi perusahaan, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat

memberikan kontribusi untuk perusahaan manufaktur yang terkait dalam

menerapkan TQM yang efektif sebagai alat bantu untuk meningkatkan

(20)

commit to user BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kepuasan Kerja

Menurut Handoko (2001) kepuasan kerja dapat adalah keadaan

emosional yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dengan nama

para karyawan memandang mereka. Kepuasan kerja mencerminkan

seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif

karyawan terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di

lingkungan kerjanya.

Robin dan Judge (2007) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai

suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil

dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Kepuasan kerja adalah hal yang

sangat individual setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang

berbeda-beda sesuai dengan nilai yang berlaku dirinya.

Dari berbagai definisi konsep tersebut di atas yang dapat dipelajari

yaitu kepuasan kerja yang dimiliki rendah maka kinerja organisasi juga

akan rendah. Kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan pegawai

tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Organisasi yang

karyawannya lebih puas dengan kinerjanya akan cenderung lebih efektif

dibandingkan organisasi yang karyawannya kurang puas terhadap

(21)

commit to user

pimpinan memerlukan informasi tentang kepuasan kerja untuk mengambil

keputusan yang bagus, baik dalam mencegah maupun dalam

menanggulangi masalah pegawai.

Dari pendapat tersebut sebenarnya kepuasaan kerja adalah

tercapainya harapan dan keinginan (perasaan) terhadap hasil kerja

(pekerjaan) ( handoko, 2001).

Faktor-faktor Kepuasaan Kerja adalah :

a. Faktor hubungan antar karyawan, antara lain :

1) hubungan antara manajer dengan karyawan

2) faktor fisik dan kondisi kerja

3) hubungan sosial diantara karyawan

4) sugesti dari teman kerja

5) emosi dan situasi kerja

b. Faktor individual, yang berhubungan dengan :

1) sikap orang terhadap pekerjaanya

2) umur orang sewaktu kerja

3) jenis kelamin

c. Faktor-faktor luar, yang berhubungan dengan :

1) keadaan keluarga karyawan

2) rekreasi

(22)

commit to user

Dapat ditarik kesimpulan bahwa, kepuasaan kerja adalah

tercapainya harapan dan keinginan dari hasil kerja (Robin dan Judge,

2007) keinginan tersebut antara lain :

a. Gaji yang memadai

b. Tunjangan-tunjangan yang cukup

c. Kondisi kerja yang sehat dan aman

d. Kebijaksanaan pimpinan yang sehat.

e. Hubungan antara teman yang baik

f. Hubungan dengan atasan baik

g. Kepercayaan kepada karyawan

h. Penghargaan terhadap pekerjaan yang dijalankan

i. Kesempatan untuk maju

j. Organisasi atau tempat kerja yang dihargai masyarakat

Sudah sewajarnya orang yang bekerja ingin mendapat gaji yang

memadai dan tunjangan-tunjangan yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan hidup mereka sendiri dengan kemampuan atau keahlian yang

pada akhirnya dapat memberikan kemampuan kerja pada mereka Kondisi

kerja yang sehat dan aman merupakan dambaan setiap orang didalam

bekerja, lebih-lebih bila ditunjang dengan kantor yang mewah, peralatan

kantor yang memadai dapat meningkatkan kepuasaan kerja yang sangat

(23)

commit to user

2. Total Quality Management (TQM)

a. Pengertian Total Quality Management (TQM)

TQM merupakan suatu konsep perbaikan yang dilaksanakan secara

terus-menerus, yang melibatkan seluruh elemen dan karyawan pada setiap

tingkatan organisasi dalam rangka untuk mencapai kualitas yang terbaik

pada seluruh aspek organisasi melalui proses manajemen. Tujuan utama

TQM adalah perbaikan mutu pelayanan secara terus-menerus. Lebih

jelasnya mengenai pengertian dan konsep TQM menurut pendapat para

ahli adalah sebagai berikut :

1) Menurut Hashmi (2004:1), “TQM adalah filosofi manajemen yang

mencoba mengintegrasikan semua fungsi organisasi (pemasaran,

keuangan, desain, rekayasa, produksi, pelayanan konsumen, dsb),

terfokus untuk memenuhi keinginan konsumen dan tujuan organisasi”.

2) Menurut Tjiptono dan Diana (2001:4), TQM merupakan pendekatan

dalam meningkatkan produktivitas organisasi (kinerja kuantitatif),

meningkatkan kualitas (menurunkan kesalahan dan tingkat kerusakan),

meningkatkan evektifitas pada semua kegiatan, meningkatkan efisiensi

(menurunkan sumberdaya melalui peningkatan produktivitas), dan

mengerjakan segala sesuatu yang benar dengan cara yang tepat.

3) Dale (2003: 26) mendefinisikan TQM adalah kerja sama yang saling

menguntungkan dari semua orang dalam organisasi dan dikaitkan

dengan proses bisnis untuk menghasilkan nilai produk dan pelayanan

(24)

commit to user b. Karakteristik Total Quality Management

Ada sepuluh karakteristik TQM yang dikembangkan oleh Goetsch

dan Davis dalam Nasution (2005: 22) yaitu :

1) Fokus Pada Pelanggan. Pelanggan merupakan sosok yang harus

dilayani. Dimana perhatian difokuskan pada kebutuhan dan harapan

para pelanggan. Untuk setiap organisasi yang menerapkan TQM harus

benar-benar mengetahui, mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan

dan harapan pelanggannya agar bisa memuaskannya. Dimana

Produk/jasa yang dibuat atau diberikan haruslah sesuai dengan

keinginan para pelanggan.

2) Obsesi terhadap Kualitas. Dalam organisasi yang menerapkan TQM,

obsesi utama suatu perusahaan yaitu meningkatkan kualitas baik itu

kualitas produk/jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan kerja dimana

kualitas merupakan faktor penting untuk meningkatkan kinerja

perusahaan dan karyawan serta dalam menarik konsumen/pelanggan.

3) Pendekatan Ilmiah. Pendekatan ini sangat diperlukan dalam penerapan

TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses

pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan

dengan pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan demikian, data

diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun patok duga

(benchmark), memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan.

4) Komitmen Jangka Panjang. TQM merupakan suatu paradigma baru

(25)

commit to user

yang baru pula. Oleh karena itu, komitmen jangka panjang sangat

penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM

dapat berjalan dengan sukses.

5) Kerjasama Tim (Teamwork). Dalam organisasi yang dikelola secara

tradisional seringkali diciptakan persaingan antar departemen yang ada

dalam organisasi tersebut agar daya saingnya terdongkrak. Sementara

itu, dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerjasama tim,

kemitraan, dan hubungan dijalin dan dibina, baik antar karyawan

perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintah,

dan masyarakat sekitarnya.

6) Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan. Setiap produk dan atau

jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam

suatu sistem/ lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang ada perlu

diperbaiki secara terus-menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat

makin meningkat.

7) Pendidikan dan Pelatihan. Dewasa ini masih terdapat perusahaan yang

menutup mata terhadap pentingnya pendidikan dan pelatihan

karyawan. Kondisi seperti itu menyebabkan perusahaan yang

bersangkutan tidak berkembang dan sulit bersaing dengan perusahaan

lainnya, apalagi dalam era persaingan global. Sedangkan dalam

organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan

merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan

(26)

commit to user

perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian

profesionalnya.

8) Kebebasan yang Terkendali. Dalam TQM, keterlibatan dan

pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan

pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini

dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan ‘rasa memiliki’ dan

tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang telah dibuat.

Meskipun demikian, kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan

pemberdayaan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang

terencana dan terlaksana dengan baik.

9) Kesatuan Tujuan. Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka

perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap

usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan

tujuan ini tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan/

kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan, misalnya

mengenai upah dan kondisi kerja.

10)Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan. Agar dapat

meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan yang baik,

rencana yang baik, atau perbaikan yang lebih efektif, karena juga

mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak yang langsung

berhubungan dengan situasi kerja serta meningkatkan ‘rasa memiliki’

dan tanggung jawab atas keputusan dengan melibatkan orang-orang

(27)

commit to user

c. Manfaat Total Quality Management

Manfaat TQM adalah memperbaiki kinerja manajerial dalam

mengelola perusahaan agar dapat meningkatkan penghasilan perusahaan.

Ada beberapa keuntungan pengendalian mutu yang digambarkan Ishikawa

(1992) dalam bukunya, antara lain:

1) Pengendalian mutu memungkinkan untuk membangun mutu di setiap

langkah proses produksi demi menghasilkan produk yang 100% bebas

cacat

2) Pengendalian mutu memungkinkan perusahaan menemukan kesalahan

atau kegagalan sebelum akhirnya berubah menjadi musibah bagi

perusahaan

3) Pengendalian mutu memungkinkan desain produk mengikuti keinginan

pelanggan secara efisien sehingga produknya selalu dibuat sesuai

pilihan pelanggan

4) Pengendalian mutu dapat membantu perusahaan menemukan data-data

produksi yang salah.

Perbaikan kualitas yang dilakukan oleh perusahaan tidak lain

bertujuan untuk meningkatkan penghasilan perusahaan dan tujuan

akhirnya adalah untuk meningkatkan laba perusahaan agar perusahaan

dapat terus berjalan dan tetap hidup dalam persaingan perdagangan yang

semakin ketat saat sekarang ini. Perbaikan kualitas juga dapat

meningkatkan citra perusahaan di mata pelanggan. Berikut ini adalah

(28)

commit to user

untuk memperbaiki posisi persaingan dalam pasar perdagangan dan

meningkatkan ketelitian dalam menghasilkan produk yang bebas dari

kerusakan.

d. Elemen Pendukung TQM

Elemen-elemen pendukung TQM menurut Robin dan Judge, 2007)

adalah sebagai berikut:

1) Kepemimpinan. Manajer senior harus mengarahkan upaya pencapaian

tujuan dengan memberikan, menggunakan alat dan bahan yang

komunikatif, menggunakan data dan menggali siapa-siapa yang

berhasil menerapkan konsep manajemen mutu terpadu. Ketika

memutuskan untuk menggunakan MMT / TQM sebagai kunci proses

manajemen, peranan manajer senior sebagai penasihat, guru, dan

pimpinan tidak bisa diremehkan.

2) Pendidikan dan Pelatihan. Mutu didasarkan pada keterampilan setiap

karyawan yang pengertiannya tentang apa yang dibutuhkan oleh

pelanggan ini mencakup mendidik dan melatih semua karyawan,

memberikan informasi yang mereka butuhkan untuk menjamin

perbaikan mutu dan memecahkan persoalan. Pelatihan inti ini

memastikan bahwa suatu bahasa dan suatu set alat yang sama akan

diperbaiki di seluruh perusahaan. Pelatihan tambahan pada bench

marking, statistik, dan teknik lainnya juga digunakan dalam rangka

(29)

commit to user

3) Struktur Pendukung. Manajer senior mungkin memerlukan dukungan

untuk melakukan perubahan yang dianggap perlu dalam melaksanakan

strategi pencapaian mutu. Dukungan semacam ini mungkin diperoleh

dari luar melalui konsultan. Akan tetapi, lebih baik kalau diperoleh

dari dalam organisasi itu sendiri. Suatu staf pendukung yang kecil

dapat membantu tim manajemen senior untuk mengartikan konsep

mengenai mutu, membantu melalui “network” dengan manajer mutu di

bagian lain dalam organisasi, dan membantu sebagai narasumber

mengenai topik-topik yang berhubungan dengan mutu bagi tim

manajer senior.

4) Komunikasi. Komunikasi dalam suatu lingkungan mutu mungkin perlu

ditempuh dengan cara berbeda-beda agar dapat berkomunimasi kepada

seluruh karyawan mengenai suatu komitmen yang sungguh-sungguh

untuk melakukan perubahan dalam usaha peningkatan mutu. Secara

ideal manajer harus bertemu pribadi dengan para karyawan untuk

menyampaikan informasi, memberikan pengarahan, dan menjawab

pertanyaan dari setiap karyawan.

5) Ganjaran dan Pengakuan. Tim individu yang berhasil menerapkan

proses mutu harus diakui dan mungkin diberi ganjaran sehingga

karyawan lainnya sebagai anggota organisasi akan mengetahui apa

yang diharapkan. Gagal mengenali seseorang mencapai sukses dengan

menggunakan proses menajemen mutu terpadu akan memberikan

(30)

commit to user

menungkinkan promosi atau sukses individu secara menyeluruh. Jadi,

pada dasarnya karyawan yang berhasil mencapai mutu tertentu harus

diakui dan diberi ganjaran agar dapat menjadi panutan / contoh bagi

karyawan lainnya.

6) Pengukuran. Penggunaan data hasil pengukuran menjadi sangat

penting di dalam menetapkan proses manajemen mutu. Penjelasan,

pendapat harus diganti dengan data dan setiap orang harus diberi tahu

bahwa yang penting bukan yang dipikirkan, melainkan yang

diketahuinya berdasarkan data. Di dalam menentukan penggunaan

data, kepuasan pelanggan eksternal harus diukur untuk menentukan

seberapa jauh pengetahuan pelanggan bahwa kebutuhan mereka

benar-benar dipenuhi.

B. Penelitian terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Ooi, et all (2007) menunjukkan

bahwa pengakuan dan penghargaan, kerja sama tim, kepercayaan organisasi,

budaya organisasi, dan fokus pelanggan secara positif berhubungan dengan

kepuasan kerja karyawan. penelitian ini juga menemukan kerja sama tim

dianggap sebagai praktik TQM yang paling dominan.

Karia And Assari (2006) melakukan penelitian praktek TQM pada

karyawan yang behubungan dengan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa. Total Quality Manajemen berpengaruh positif terhadap karyawan

(31)

commit to user

Dari penelitian tersebut dapat diperoleh hasil bahwa praktek

pelaksanaan Total Quality Manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan kerja karyawan. Dalam penelitian ini dilakukan di PT AIR

MANCUR dengan obyek penelitian karyawan PT AIR MANCUR.

C. Kerangka Pemikiran

Penelitian Ooi, et all ( 2007) menjelaskan bahwa praktek TQM

seperti penghargaan dan pengakuan, fokus pelanggan, budaya organisasi,

organisasi kepercayaan dan kerja sama tim mempengaruhi langsung pada

kepuasan kerja.

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk bagan sebagai

berikut ( Ooi, et all( 2007) ) :

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis Hadiah dan pengakuan (X1)

Fokus Pelanggan (X2)

Kepuasan kerja karyawan (Y) Budaya organisasi (X3)

Kepercayaan organisasi (X4)

(32)

commit to user

Bagan diatas menunjukkan bahwa Total Quality Manajemen

berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

D. Perumusan Hipotesis

a. Hubungan antara Hadiah dan pengakuan dengan kepuasan kerja

Menurut Danim (2004:47) reward/penghargaan sering juga

disebut upah ini adalah harapan setiap manusia bekerja, meskipun dapat

saja berbeda pada setiap kelompok kerja diperusahaan atau di

lembaga-lembaga sekolah. Pemberian reward pada setiap orang harus disesuaikan

dengan hak dan kewajibannya, penghargaan dan pengakuan atas suatu

bentuk apresiasi yang diberikan kepada karyawan atas pencapaian kinerja

dalam bekerja. Bentuk dari penghargaan dan pengakuan meliputi bonus,

gaji, rekomendasi jabatan dan lain-lain.sehingga dapat meningkatkan

kepuasan kerja karyawan. Dalam penelitian sebelumnya Boselie dan

Wiele (2001) meneliti tentang pengaruh penghargaan dan pengaakuan

terhadap kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan kajian tersebut dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1. penghargaan dan pengakuan bepengaruh positif pada kepuasan

kerja.

b. Hubungan antara fokus pelanggan dengan kepuasa kerja

Orientasi pelanggan (customer orientation) diartikan sebagai pemahaman

yang memadai terhadap pembeli sasaran (Narver & Slater, (2001).

(33)

commit to user

saat terkini maupun pada perkembangannya dimasa yang akan datang.

Pemahaman yang menyeluruh terhadap rantai nilai pembeli dicapai

melalui perolehan informasi tentang pelanggan dan pengetahuan terhadap

hambatan politik ekonomis yang dihadapi oleh setiap tingkatan dalam

saluran distribusi (Narver & Slater, 2001). Dalam penelitian Baker &

Sinkula (1999) menunjukkan bahwa orientasi pelanggan secara signifikan

berhubungan dengan kinerja perusahaan. . Berdasarkan kajian tersebut

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H2. Fokus pelanggan berpengaruh positif pada kepuasan kerja

c. Hubungan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja

Menurut Abdulloh (2006) Budaya Organisasi mempunyai pengaruh positif

terhadap Kepuasan Kerja pada Kantor Pelayanan Pajak Semarang Barat.

Dari hasil pengolahan diketahui bahwa hipotesis 1 (H1) yang diajukan

dalam penelitian ini terbukti. Dengan kata lain, terdapat pengaruh positif

dan signifikan antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Hal ini

berarti bahwa semakin tinggi kesesuaian antara budaya organisasi dengan

anggotanya, maka akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan Kantor

Pelayanan Pajak Semarang Barat. Dalam study sebelumnya juga

menambahkan hubungan antara kebudayaan organisasi dengan kepuasan

kerja karyawannya ( Oei, et all 2007 ). Berdasarkan kajian tersebut dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H3. Budaya organisasi berpengaruh positif pada kepuasan kerja

(34)

commit to user

Debora (2006) melakukan penelitian bahwa kepercayaan organisasional

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Pengaruh

Kepercayaan organisasional terhadap kepuasan kerja sebesar 0,618

(p<0,05). Kepercayaan organisasi mengacu sejauh mana organisasi

percaya pada kemampuan karyawannya untuk menjalankan atau untuk

membuat perubahan organisasi. Dengan adanya kepercayaan dari

organisasi karyawan merasa dihargai untuk menjalankan pekerjaany.

Dalam study sebelumnya juga menembahkan hubungan kepercayaan

organisasi dengan kepuasan kerja karyawan (Ooi, et all 2007).

Berdasarkan kajian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H4. Kepercayaan organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan

kerja

e. Hubungan antara kerjasama kelompok dengan kepuasan kerja

Kerjasama kelompok merupakan kegiatan untuk membina hubungan antar

individu dalam suatu organisasi. Individu dapat bekerjasama dalam

organisasi yang dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dengan adanya

bentuk kerjasama kelompok yang baik dapat menghasilkan kualitas kerja

yang mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Dalam study

sebelumnya juga menambahkan hubungan kerjasama kelompok dengan

kepusasn kerja karyawan ( Oei, et all 2007 ). Berdasarkan kajian tersebut

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

(35)

commit to user BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini dikatagorikan ke dalam pengujian

hipotesis. Dilihat dari hubungan antar variabel yang terjadi yaitu hubungan

kausal dimana variabel-variabel independennya mempengaruhi variabel

dependennya. Berdasarkan dimensi waktu, penelitian ini dikatagorikan

kedalam penelitian cross sectional artinya penelitian yang mengambil data

melalui penyebaran kuisioner hanya dalam satu saat saja.

B.Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek

(satuan-satuan/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto dan Pangestu,

2005:93). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. AIR MANCUR

sebanyak 427 karyawan.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih

sedikit daripada jumlah populasinya) (Djarwanto dan Pangestu, 2005:93).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan convenience sampling

yaitu peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan

kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang

(36)

commit to user

beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling – tidak disengaja –

atau juga captive sample (man-on-the-street).

Rumus yang dipakai untuk mengetahui jumlah sampel dari suatu

populasi menurut Sevilla (1993:160) menggunakan rumus Slovin, yaitu:

n =

dimana :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian yang diinginkan )

dengan rumus tersebut,menggunakan e= 10% atau tingkat ketepatan 90%

maka jumlah sampel adalah:

n =

= 81,02 atau 81 orang.

C.Definisi Operasional Variabel

1. Kepuasan kerja didefinisikan sebagai reaksi emosional bahwa pekerjaan

seseorang memenuhi atau memungkinkan pemenuhan nilai pekerjaan

penting seseorang, asalkan itu adalah untuk tingkat bahwa nilai-nilai

adalah kongruen dengan kebutuhan seseorang" (Locke, 1976,

(37)

commit to user

skala lima-item yang diadopsi dari Wright dan Cropanzano (1998)

mencerminkan keseluruhan kepuasan dengan pekerjaan. Setiap item yang

mengukur dimensi dari kepuasan konstruksi: tingkat kepuasan dengan

pekerjaan, rekan kerja, dan pengawasan, membayar total dan kesempatan

promosi. Konstruk ini diukur dengan skala lima item yang diadopsi dari

Zhang et. semua (2000). Item yang mengukur pada format Likert empat

poin yang berkisar dari (1) "Sangat tidak setuju" sampai (4) "sangat

setuju".

2. Penghargaan dan pengakuan.

Penghargaan dan pengakuan dapat didefinisikan sebagai manfaat, seperti

kenaikan gaji, bonus dan promosi yang dihasilkan dari hasil kinerja

tahunan, yang diberikan untuk pengakuan publik atas kinerja yang unggul

sehubungan dengan tujuan (Juran dan Grina, 1993 ) Konstruk ini diukur

dengan lima item yang diadopsi dari Zhang et. semua (2000). Item yang

mengukur pada format Likert empat poin yang berkisar dari (1) "Sangat

tidak setuju" sampai (4) "sangat setuju".

3. Fokus pelanggan.

Fokus pelanggan dapat didefinisikan sebagai tingkat dimana perusahaan

terus memenuhi kebutuhan pelanggan dan harapan. Konstruk ini diukur

dengan empat item skala yang dikembangkan oleh Zhang (2000).

Tanggapan pada empat poin Likert format yang berkisar dari (1) "sangat

(38)

commit to user

4. Budaya Organisasi.

Budaya Organisasi mengacu pada seperangkat nilai dan keyakinan

bersama oleh nomor membimbing dalam sebuah organisasi. Hal ini tidak

hanya mampu mengubah, membimbing dan menampilkan tetapi juga

memberikan kontribusi signifikan dengan mempengaruhi pikiran,

perasaan, interaksi dan kinerja dalam organisasi (Yusuf dan Ali, 2000).

Konstruk ini diukur dengan skala empat item diadaptasi dari Lou dan Idris

(2001). Tanggapan pada sebuah format Likert empat poin mulai dari (1))

"sangat tidak setuju" sampai (4) "sangat setuju".

5. Kepercayaan Organisasi.

Kepercayaan Organisasi mengacu pada sejauh mana organisasi percaya

kemampuan karyawan mereka dan kemampuan untuk memiliki kontrol

atas pekerjaan mereka, untuk menjalankan atau untuk membuat perubahan

untuk organisasi (Noorhaliza dan Zainal, 2000). Konstruk ini diukur

dengan empat item skala yang dikembangkan oleh Lou dan Idris (2001).

Tanggapan pada sebuah format tipe Likert empat poin mulai dari "sangat

tidak setuju" sampai (4) "sangat setuju".

6. Kerja sama tim.

Kerja sama tim mengacu pada sejauh mana organisasi praktik untuk

meningkatkan kendali karyawan dalam pekerjaan mereka dan

memungkinkan mereka untuk bekerja sama. Praktek ini memungkinkan

(39)

commit to user

bekerja bersama perusahaan yang luas (Noorliza dan Zainal, 2000).

Konstruk ini mengukur dengan skala empat item yang dikembangkan oleh

Zhang et all (2000). Tanggapan pada sebuah format Likert empat poin

berkisar dari (1) "sangat tidak setuju" sampai (4) "sangat setuju".

D.Sumber Data

Adapun data yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Data primer, yaitu informasi yang diperoleh secara langsung dari hasil

pengamatan lapangan. Data penelitian ini diperoleh dengan metode

pembagian kuisioner ke karyawan dan manajer perusahaan mengenai

penerapan TQM, dan kepuasan kerja karyawan di PT AIR MANCUR.

2. Data sekunder, merupakan pelengkap data primer yang umumnya diperoleh

dari sumber kepustakaan seperti literatur – literatur, bahan kuliah, catatan,

laporan, maupun dokumentasi perusahaan, karya tulis, buku, dan

sumber-sumber lainnya yang erat hubungannya dengan penelitian ini. Data

sekunder yang diperlukan terutama mengenai penelitian terdahulu

mengenai data jumlah karyawan perusahaan, data struktur perusahaan dl

E.Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dikumpulkan data-data sehubungan dengan

permasalahan yang telah dikemukakan terdahulu dengan menggunakan

(40)

commit to user 1. Kuesioner

Adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang

akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan

dengan jelas. Kuesioner merupakan suatu mekanisme pengumpulan data

yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat bagaimana mengukur

variable penelitiannya (Sekaran 2003).

2. Observasi dokumen

Adalah data yang dapat kita ambil dari informasi- informasi dari suatu

perusahaan misalnya mengenai tanggal berdirinya perusahaan, jumlah

karyawan yang ada di perusahaan, struktur perusahaan, produk yang

dihasilkan perusahaan.

F. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas

Validitas instrumen penelitian atau tingkat ketepatan instrument

penelitian adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk

mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak

diungkapkannya. Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan

antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi di

lapangan (Sugiyono, 2004). Validitas pengukuran berhubungan dengan

kesesuaian dan kecermatan fungsi ukur dari alat yang digunakan. Valid

berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

(41)

commit to user

perlu untuk diungkap (Sugiyono, 2004). Dengan kata lain Validitas suatu

alat ukur adalah apakah alat ukur tersebut dapat mengukur apa yang

seharusnya diukur (Cooper & Schindler, 2003).

Confirmatory factor analysis (CFA) dilakukan penelitian terhadap

empat faktor atau konstruk dalam penelitian ini secara terpisah dengan

bantuan program Amos 4.01. Menurut Hair et al. (1998), factor loading

lebih besar ± 0.30 dianggap memenuhi level minimal, factor loading ±0.40

dianggap lebih baik dan sesuai dengan rules of thumb yang dipakai para

peneliti, dan factor loading ≥ 0.50 dianggap signifikan. Tekanan

pendekatan ini adalah practical, not statistical, significance. Confirmatory

factor analysis (CFA), berbeda dengan exploratory factor analysis,

khususnya digunakan untuk memvalidasi skala-skala pengukuran untuk

konstruk-konstruk spesifik dan memberikan peneliti kontrol penuh dalam

menspesifikasi indikator-indikator untuk setiap konstruk atau faktor (Hair

et al., 1998). Jadi semakin besar nilai absolut factor loading, semakin

penting loading tersebut menginterpretasikan konstruknya.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas terhadap instrumen (kuesioner) dalam penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat dipercaya,

handal dan akurat, bila diukur ulang akan memberikan hasil yang sama.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Croncbach Alpha

dengan bantuan SPSS for Windows pengujian ini dilakukan pada dua

(42)

commit to user

Indikator pengukuran reliabilitas menurut sekaran (2006) yang membagi

tinjauan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :

Jika alpha atau r hitung:

1) 0.8-1.0 = Reliabilitas baik

2) 0.6-0.799 = Reliabilitas diterima

3) Kurang dari 0.6 = Reliabilitas tidak diterima

3. Analisi Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara mengubah data

mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan.

Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis

profil responden dan tanggapan responden terhadap setiap item pertanyaan

yang mengkaji mengenai pengaruh identifikasi organisasi dan komitmen

organisai pada kepuasan kerja.

4.Asumsi klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini digunakan kolmogorov smirnov jika

kolmogorov-smirnov hitung > 0,05, maka sebaran data dikatakan

mendekati dsitribusi normal atau normal. Sebaliknya, jika

kolmogrov-smirnov < 0,05 maka sebaran data dikatakan tidak mendekati distribusi

normal atau tidak normal. (Ghozali, 2005 : 114).

(43)

commit to user

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang

terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebas

atau tidak. Jika dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang

tinggi atau sempurna diantara variabel bebas maka model regresi tersebut

dinyatakan mengandung gejala multikolinier. Untuk mengetahui derajat

mengetahui derajat multikolinieritas dapat dilihal dengan mengevaluasi

nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variance inflation factor). Jika nilai VIF

tidak lebih dari 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala

multikolinier(Ghozali, 2005 : 92).

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah antar residual

terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat korelasi

maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Uji statistik yang

digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan Runs Tes.

Apabila hasil nilai Sig (p) > 0,05; maka tidak terjadi autokorelasi,

sebaliknya jika Sig (p) 0,05; maka terjadi autokorelasi (Sugiyono, 2005:

104).

d. Uji Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalah model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari resiudual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau

(44)

commit to user

heteroskedastisitas di dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser yaitu

dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel

independen. Ada tidaknya heteroskedastisitas diketahui dengan melihat

probabilitasnya terhadap derajat kepercayaan 5%. Jika nilai

probabilitas > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2005: 109).

G. Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis yang digunakan adalah metode regresi linier

berganda (multiple linear regression method ). Analisis didasarkan atas

nilai bobot kategori setiap pertanyaan yang menjadi pilihan jawaban

responden. Model ini dipergunakan untuk menghitung besarnya pengaruh

variabel-variabel Kepercayaan Organisasi ( ), Fokus Pelanggan ( ),

Hadiah dan Pengakuan (X3), Kerja Tim (X4), Budaya Organisasi (X5)

sebagai variabel bebas terhadap variabel kepuasan kerja (Y) sebagai

variabel terikat. Teknik analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini

dihitung menggunakan rumus:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + + b5 X5 + e (Arikunto,

2005:152)

Y = Kepuasan kerja karyawan

X1 = Kepercayaan organisasi

(45)

commit to user

X3 = Hadiah dan pengakuan

X4 = kerja tim

X5 = Budaya organisasi

a = Konstan

b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien variabel independen X1 ………….X¬5

e = Standart Error

2. Uji Signifikansi – t (test)

Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel

bebas (X) secara parsial terhadap variabel terikat (Y). Dengan

mengunakan derajat keyakinan 95 %, uji hipotesis regresi secara paarsial

dilakukan dengan prosedur

a. Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif

1) H0 : i = 0 ; menunjukkan bahwa satu atau lebih dari

variabel-variabel bebas (X) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel-variabel

terikat.

2) H1 : i M 0 ; menunjukkan bahwa satu atau lebih dari

variabel-variabel bebas (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat.

b. Penentuan level of significant a = 0,05

c. Menghitung nilai t

t = Sbi

-bi bi

(Djarwanto & Subagyo, 1999: 194)

Keterangan :

(46)

commit to user i = koefisien regresi populasi ke-i

Sbi = standar error koefisien regresi

d.Kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak.

3. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan

menerangkan dari variabel independen terhadap variabel dependen dalam

suatu model regresi (goodness of fit) dari persamaan regresi. Rumus R2

sebagaimana dikemukakan Gujarati yang dikutip oleh adalah sebagai

berikut :

Nilai R2 berkisar antara 0 < R2 < 1. Jika R2 semakin mendekati 1, maka

model semakin tepat. Apabila nilai R2 = 1 maka model tersebut

benar-benar sempurna, karena sumbangan variabel-variabel independen terhadap

variabel dependen adalah 100%. Sebuah model tidak dapat digunakan

untuk membuat ramalan jika R2 = 0

4. Uji Signifikansi F (Ftest)

Untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas (X12) di atas

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y), maka

digunakan Ftest, dengan rumus sebagai berikut :

R² / k

F hitung =

(47)

commit to user Keterangan :

R = koefisien determinan

k = banyaknya variabel bebas

n = jumlah sampel

Pada tingkat keyakinan 95% dilakukan uji hipotesis regresi secara

simultan dengan menggunakan analisis varian (uji F), melalui prosedur

sebagai berikut :

a. Ho : = 0 ; menunjukkan bahwa variabel bebas tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

H1 : ≠ 0 ; menunjukkan bahwa variabel bebas mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

b. Level of significance = 0,05 dan degree of freedom k-1 sebagai

pembilang dan k(n-1) sebagai penyebut.

c. Membandingkan dengan

maka diterima, artinya variabel bebas tidak

memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.

maka ditolak, artinya variabel bebas memiliki

pengaruh terhadap variabel terikat.

5. Kesimpulan

Menyimpulkan dari perolehan perhitungan hasil analisis ada tidaknya

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara

(48)

commit to user BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PT AIR MANCUR PALUR

1. Sejarah dan Perkembangan PT Air Mancur

Sejarah singkat perkembangan perusahaan Jamu Air Mancur bermula

dengan didirikannya perusahaan jamu oleh tiga orang sahabat, yaitu L.W

Santoso, Kimun Angkosandjojo dan Rudy Hindrotonojo pada tanggal 23

Maret 1963 sebagai usaha industri rumah tangga (home industri) yang

bertempat di kampung Pucang Sawit Surakarta. Pada waktu itu hanya 11

orang karyawan yang bekerja dengan menggunakan alat yang dapat dibilang

sangat sederhana dan bersifat tradisional yaitu alu dan lumpang. Hasil dari

produksi mereka diberi nama Air Mancur dan mereka pasarkan ke Jakarta. Ide

memberikan nama Air Mancur diperoleh pada saat LW. Santoso memasarkan

produksi di Jakarta ia melihat air mancur di Jalan Thamrin. Karena ide

tersebut maka hasil produksi mereka diberi nama Air Mancur.

Pada tanggal 23 Desember 1963 industri rumahan tersebut berkembang

menjadi perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dengan nama PT Air

Mancur yang berkedudukan di Wonogiri. Kemudian pada tanggal 1 Januari

1964 seluruh kegiatan perusahaan tersebut dipindahkan dari Pucang Sawit ke

Wonogiri dengan jumlah karyawan 20 orang. Pada tahun 1969, jumlah

(49)

commit to user

dibuka pabrik baru yang berlokasi di Jalan Pelem 51 Wonogiri, yang mulai

digunakan tanggal 5 Oktober 1969.

Pada tahun 1973 pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Solo – Sragen km.

7 mulai dipersiapkan. Kemudian Pada tanggal 24 Februari 1974 L. W Santoso

terpaksa meresmikan pemakaian pabrik di Karanganyar meskipun

pembangunannya belum selesai seluruhnya.

Pada perkembangan selanjutnya pabrik yang terletak di wilayah

Karanganyar tersebut digunakan untuk bagian produksi yang terdiri dari

gudang mesin dan bagian marketing. Pada tahun 1976 dibangun kembali unit

baru yang bertempat di Jajar Surakarta, yang disediakan untuk kegiatan

logistik dan laboratorium penelitian. Pada tahun 1978, dibangun kembali

pabrik baru di Desa Giriwono, yang terletak kurang lebih 4 km dari Kota

Wonogiri ke arah Surakarta.

PT. Air Mancur pada tanggal 23 Desember 1979 (pada usia 16 tahun)

telah memiliki 4 buah unit, Palur, Wonogiri yang terdiri dari dua tempat yaitu

di Pelem dan Giriwono serta unit Jajar. Setelah memiliki 4 unit kerja ternyata

masih dirasa kurang, maka dibuka kembbali satu unit kerja lagi yang terletak

di Desa Jetis.

Setelah perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun PT Air Mancur

pernah mengalami kecelakaan, berupa kebakaran yang menghanguskan bagian

pengemasan di unit Palur. Unutk mempelancar produksinya maka bagian

pengemasan dipindahkan ke Desa Celep yang terletak 400 m dari unit kerja

(50)

commit to user 2. Lokasi Perusahaan PT. Air Mancur

Pemilihan lokasi dalam pendirian sebuah perusahaan tidak dapat

diabaikan karena pemilihan lokasi yang tidak tepat akan menimbulkan

tambahan biaya yang merugikan perusahaan.

PT. Air Mancur memiliki 5 unit produksi yaitu :

a. Unit Produksi Wonogiri

1) Jalan Pelem No. 51 Wonogiri

Digunakan untuk penggilingan, pengayakan, pembungkusan, pengeringan

dan pengepakan. Terdapat proses produksi pembuatan jamu cair.

2) Klampisan

Digunakan untuk produksi jamu bentuk tablet dan kapsul. Pada unit ini

terjadi proses produksi ekstrasi jamu.

e. Unit Produksi Celep, Karanganyar

Digunakan untuk pengemasan jamu serbuk dan obat luar.

f. Unit Produksi Jetis

Digunakan unutk unit produksi pengolahan produk kosmetika.

g. Unit Produksi Palur

Unit Palur merupakan pusat dari produksi PT. Air Mancur, pada unit ini

dilakukan proses produksi dari bahan mentah menjadi barang setengah

jadi yang nantinya di distribusikan ke unit kerja produksi yang ada di

daerah Wonogiri. Di unit Palur merupakan pusat dari PT. Air Mancur dari

manajemen maupun kegiatan produksi. Tataletak bangunan unit Palur

(51)

commit to user

pengendalian mutu, pemasaran, produksi dan gudang. Selain itu juga

terdapat dua lapangan yang berfungsi sebagai tempat penjemuran bahan

baku. Unit produksi Palur digunakan untuk pengolahan bahan baku dan

pengolahan jamu serbuk.

h. Unit Produksi cabang Sentiong Jakarta

Unit produksi Sentiong digunakan sebagai kantor pusat pemasaran produk.

3. Manajemen Sumber Daya Manusia di PT. Air Mancur

1) Rancangan Organisasi

PT. Air Mancur merupakan perusahaan yang menerapkan sistem organisasi

garis atau lini. Sistem garis atau lini merupakan hubungan wewenang, yaitu

atasan mendelegasikan wewenang kepada bawahanya secara berkelanjutan,

sehingga terjadi hubungan kerja antara atasan dengan bawahan dimulai dari

pucuk organisasi hingga pegawai yang paling bawah. Pengaturan kebijakan

PT. Air Mancur berada pada direksi yang didelegasikan kepada karyawan

sesuai dengan bagian masing-masing.

2) Manajemen Kinerja

Tenaga kerja di PT. JAMU AIR MANCUR saat ini adalah 1.124 orang yang

kesemuanya adalah karyawan tetap, tetapi melalui system kontrak 2

tahun/training dulu kemudian baru diangkat. Tingkat pendidikan rata-rata

pemegang jabatan pimpinan, kepala bagian, dan kepala laboratorium bagian

(52)

commit to user

Kedokteran hewan Analisa kimia, Hukum ekonomi. Karyawan bagian proses

produksi rata-rata berpendidikan SD, SLTP, SMU/SMK.

3) Jam kerja

Seluruh karyawan melakukan tugasnya sehari 8 jam selama 5 hari kerja dalam

seminggu. Hari kerja setiap hari senin sampai jumat, sedangkan hari sabtu dan

minggu libur. Jam kerja mulai jam 07.30 – 16.00 WIB dipotong jam istirahat

mulai jam 11.30 – 12.00 WIB setiap hari kerja, kecuali hari jumat ditambah

hingga jam 13.00 WIB untuk pelaksanaan sholat jumat bagi karyawan

beragama Islam.

4) Sistem upah

PT Air Mancur memberikan upah kepada setiap karyawan berdasarkan

prestasi, kedudukan dan lama karyawan bekerja pada perusahaan. Upah

minimum yang diberikan perusahaan berpedoman pada Peraturan Pemerintah

yang berlaku. Tunjangan dari gaji yang diterima setiap karyawan PT. Air

Mancur setiap bulannya antara lain tunjangan hari tua, jabatan, kerja,

(53)

commit to user 5) Struktur Organisasi

Gambar struktur oganisasi PT. Air Mancur

Dalam suatu organisasi atau perusahaan sangat diperlukan adanya struktur

organisasi karena akan memudahkan dan membantu pimpinan dalam

mengawasi jumlah kegiatan perusahaan serta memperlancar tugas-tugas

karyawan. Jadi dengan struktur organisasi maka akan tercipta hasil kerja sama

(54)

commit to user B. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui identifikasi dan

karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam

kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Air Mancur.

1. Identifikasi Responden

a. Umur Responden

Data mengenai umur responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel IV.1

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia

antara 30 – 40 tahun sebanyak 33 orang (40,7%). Hasil tersebut

menunjukkan bahwa perusahaan mempekerjakan karyawan dalam usia

produktif dengan harapan dapat mencapai produktivitas yang ditetapkan

oleh perusahaan.

b. Jenis Kelamin Responden

Data mengenai jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel di

(55)

commit to user Tabel IV.2

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah

(orang)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah

laki-laki yaitu sebanyak 60 orang (74,1%). Mayoritas karyawan di

perusahaan adalah laki-laki, hal ini dikarenakan mayoritas responden

adalah di bagian produksi.

c. Pendidikan Responden

Data mengenai pendidikan responden dapat dilihat pada tabel di bawah

ini :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pendidikan

responden adalah SMA yaitu sebanyak 61 orang (75,3%). Hal ini

dikarenakan bahwa perusahaan menetapkan standar minimal tingkat

pendidikan karyawan saat ini adalah SMA untuk bekerja di bagian

(56)

commit to user

d. Status Perkawinan Responden

Data mengenai status perkawinan responden dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel IV.4

Status Perkawinan Responden

Status Perkawinan Jumlah

(orang)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden sudah

kawin sebanyak 65 orang (80,2%). Perusahaan tidak memilih karyawan

yang belum menikah saja, tetapi perusahaan juga menarik melakukan

rekrutmen karyawan yang sudah menikah dalam rangka meningkatkan

produktivitas kerja karyawan.

e. Masa Kerja Responden

Data mengenai masa kerja responden dapat dilihat pada tabel di bawah

ini :

Tabel IV.5 Masa Kerja Responden

Masa Kerja Jumlah

(orang)

(57)

commit to user

ini berarti perusahaan melakukan rekruitmen karyawan diutamakan

yang sudah mempunyai pengalaman kerja.

2. Tanggapan responden mengenai penghargaan dan pengakuan

Hasil tanggapan responden mengenai penghargaan dan pengakuan dapat

dilihat sebagai berikut :

Tabel IV.6

Tanggapan Responden Penghargaan dan Pengakuan

No Kuesioner

1 Perusahaan memberikan bonus

tambahan bila mencapai target

4 2 Perusahaan memberikan penilaian

kepada karyawan berdasarkan kinerja

4 Sistem kompensasi mendorong

kinerja tim dan individu

1

Sumber: data yang diolah, 2012.

Berdasarkan tabel IV.6 diketahui bahwa karyawan menyatakan

bahwa perusahaan memberikan bonus tambahan bila mencapai target yang

telah ditetapkan oleh perusahaan serta memberikan promosi jabatan bagi

karyawan yang berprestasi.

3. Tanggapan responden mengenai fokus pada pelanggan

Hasil tanggapan responden mengenai fokus pada pelanggan dapat dilihat

(58)

commit to user Tabel IV.7

Tanggapan Responden Fokus pada Pelanggan

No Kuesioner

2 Perusahaan selalu berusaha

memenuhi kepuasan pelanggan

3 Perusahaan selalu mengukur

kepuasan pelanggan

4 Perusahaan membina hubungan

langsung dengan pelanggan

Sumber: data yang diolah, 2012.

Berdasarkan tabel IV.7 diketahui bahwa karyawan menyatakan

bahwa perusahaan melakukan riset terhadap kebutuhan pelanggan dengan

mengidentifikasi kebutuhan pelanggan serta memenuhi dan menjaga

hubungan baik dengan para pelanggannya.

4. Tanggapan responden mengenai budaya organisasi

Hasil tanggapan responden mengenai budaya organisasi dapat dilihat

(59)

commit to user Tabel IV.8

Tanggapan Responden Budaya Organisasi

No Kuesioner

menghasilkan kinerja yang bagus

5

komprehensif meningkatkan dan mendukung kinerja yang efektif baik tim dan individu

2

3 Budaya organisasi mendorong

untuk memecahkan masalah

dalam lingkungan kerja

4 Budaya organisasi mendorong

untuk mampu menerima tugas dan tanggung ajwab serta dapat diberi

Berdasarkan tabel IV.8 diketahui bahwa karyawan menyatakan

perusahaan telah menetapkan budaya organisasi yang baik di kantor,

karena mayoritas karyawan setuju bahwa budaya organisasi di perusahaan

mampu mendukung kinerja tim dan individu, mampu memecahkan

masalah yang terjadi di perusahaan.

5. Tanggapan responden mengenai kepercayaan organisasi

Hasil tanggapan responden mengenai kepercayaan organisasi dapat dilihat

(60)

commit to user Tabel IV.9

Tanggapan Responden tentang Kepercayaan Organisasi

No Kuesioner

1 Karyawan mampu memberikan

perubahan terhadap perusahaan sesuai kinerja

2 Karyawan mempunyai

pengendalian diri dalam

melaksanakan pekerjaan sesuai peraturan perusahaan

3 Perusahaan harus mempunyai

keyakinan terhadap kemampuan karyawan

4 Perusahaan menghargai karyawan yang jujur dan terbuka dalam

Berdasarkan tabel IV.9 diketahui bahwa kepercayaan perusahaan

terhadap karyawan sudah baik, dimana perusahaan menghargai karyawan

yang bersifat jujur dan terbuka dalam melaksanakan pekerjaan dan

karyawan percaya bahwa karyawan mampu dalam bekerja sehingga hal

tersebut membuat karyawan maampu untuk melaksanakan pekerjaan atau

kinerja sesuai dengan kebijakan perusahaan.

6. Tanggapan responden mengenai kerjasama kelompok

Hasil tanggapan responden mengenai kerjasama kelompok dapat dilihat

Gambar

Gambar 1       Kerangka Pemikiran……….......…………………………............
Gambar struktur oganisasi PT. Air Mancur
Tabel IV.1
Tabel IV.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh praktik total quality management (TQM) terhadap loyalitas karyawan yang dimediasi oleh kepuasan karyawan, dengan

Total quality management (TQM) merujuk pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode SEM-PLS yang berfungsi untuk dapat mengetahui nilai pengaruh Total Quality Management (TQM)

Hal tersebut dinilai berdasarkan indeks kesesuaian Total Quality Management (TQM) dari empat aspek yaitu: (a) fokus pada pelanggan dengan indeks kesesuaian 86,67%, (b)

Penerapan Total Quality Management (TQM) dilihat dari aspek “Fokus pada Pelanggan” mempunyai perbedaan yang signifikan antara semua cabang menengah, dimana menurut

Konsep Total Quality Management (TQM) di MI Wahid Hasyim mempunyai karakteristik sebagai berikut: fokus pada pelanggan baik pelanggan internal maupun eksternal,

Gambar 5.2 Model Hipotesis Teruji Pengaruh Implementasi Total Quality Management (TQM) Terhadap

Total Quality Management (TQM) antara lain: Fokus pada Pelanggan, Perbaikan Berkesinambungan, Pendidikan dan Pelatihan, serta Keterlibatan dan Pemberdayaan