56 BAB IV
PEMASANGAN PIPA DAN PEMELIHARAAN
4.1 PEMASANGAN PIPA a. Sambungan Las
Jenis las yang akan dipakai adalah SMAW (Shielded Metal Arc
Welding), detail seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.1 : Proses Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) Jenis elektroda las untuk SMAW
57 Posisi pengelasan
Gambar 4.2 : Posisi pengelasan b. Sambungan Flens
Jenis Flens
58 Jenis Flens yang dipakai adalah adalah Slip On dan Blind Class – 150 (Lihat gambar). Jenis Slip On digunakan untuk penyambungan antar pipa atau instrument lain sedang Jenis Blind untuk menutup penampang pipa pada Header Pipe
Gambar 4.3 : Sambungan pipa dengan Flens Jenis Slip On
59 Tabel 4.2 : Ukuran Detail Flens Class 150
Sumber : ASME B 16.5 Gasket
60 Tabel 4.3 : Detail ukuran gasket
Sumber : ASME B16.21 - 2005 c. Sambungan Ulir
Sambungan ulir pada sistem ini digunakan pada pipa berdiameter 1 inchi sebagai penyambung alat ukur Pressure gauge dengan ball valve dan juga untuk valve penguras pada header pipe.
61 Tabel 4.4 : Ukuran detail untuk penyambungan ulir
d. Penyangga Pipa
62 Tabel 4.5 : Jarak maksimum antar penyangga pipa
Sumber : ASME B31.1
Gambar 4.5 : Contoh model penyangga untuk pipa horisontal
e. Pemasangan pipa bawah tanah
63 - Disekeliling pipa harus diisi dengan pasir dengan ketebalan 15 cm
kemudian ditimbun dengan tanah dan dipadatkan.
- Untuk pipa yang tidak berada dalam tanah baik yang terikat maupun tidak, harus diberi lapisan cat finish dengan warna yang ditentukan kemudian. Untuk perpipaan air bersih biasanya warna cat adalah biru.
- Pipa-pipa diharuskan dites terhadap kebocoran
- Kedalaman pipa yang ditanam didalam tanah harus diperhitungkan terhadap jalur yang memotong jalan. Pipa yang memotong jalan harus ditanam dengan kedalaman minimal 1.2 m dari permukaan tanah.
4.2 PERAWATAN POMPA
Perawatan Pompa meliputi pemeriksaan pendahuluan sebelum beroperasi dan saat pompa beroperasi.
Pemeriksaan pendahuluan meliputi : a. Pembersihan tadah isap dan pipa isap
Pada sisi isap pompa, harus benar-benar diperhatikan kebersihannya terutama dari benda asing,kotoran,atau sampah yang mungkin dapat masuk dalam pipa isap. Meskipun sudah terdapat strainer, namun jika lingkungan sisi isap tidak dicek sebelumnya dapat memungkinkan adanya benda asing yang menyumbat strainer sehingga pompa tidak bisa bekerja secara masksimal.
b. Pemeriksaan sistem listrik
64 tahanan isolasinya harus diukur dan dipastikan bahwa harganya sesuai dengan jaminan dari pabrik pembuatnya
c. Pemeriksanaan kelurusan
Pemeriksaan kulurusan adalah kulurusan antara poros output dari motor yang terhubung melalui kopling dengan poros input dari pompa. Hal perlu diperhatikan baik sebelum pemakaian ataupun setelah pemakaian. Ketidaklurusan yang terjadi pada pompa dalam jangka waktu lama akan menimbulkan keausan yang cepat pada bantalan serta getaran yang besar pada mesin. Karena itu kelurusan harus diperiksa dan dikoreksi dalam jangka waktu tertentu.
d. Pemeriksaaan Minyak Pelumas dan Bantalan
Gemuk dan Minyak untuk bantalan harus diperiksa kebersihan dan jumlahnya ,terutama pada pompa horizontal spilt case
e. Pemeriksaan dengan memutar poros
Poros harus dapat berputar dengan halus jika diputar dengan tangan. f. Pemeriksaan arah putaran
Pemeriksaan arah putaran biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu melepas kopling atau sabuk yang menghubungkan pompa dan motor penggerak. Motor dihidupkan sendiri dan diperiksa putarannya.
65 Manometer dibaca dan dibandingkan dengan penunjukan pada arah putaran yang sebelumnya. Tekanan yang lebih tinggi menunjukan arah putaran yang benar.
Pemeriksaan pada saat pompa beroperasi a. Pembacaan manometer dan ampermeter
Tekanan keluar dan tekanan isap harus sesuai atau mendekati harga yang
telah ditentukan atau diperhitungkan sebelumnya serta tidak boleh berfluktuasi secara tidak normal. Jika ada benda asing yang menyumbat sempit antara impeler dan rumah pompa, arus listrik dapat berfluktuasi secara tidak normal sebelum impeler macet.
b. Temperatur dan kebocoran pada kotak paking
Kebocoran dari kotak paking (pada paking tekan) harus berupa
66 menjadi normal. Pengencangan yang berlebihan akan menyebabkan paking menjadi panas. Adapun temperatur kotak paking yang masih diijinkan adalah tidak lebih dari 300C diatas temperatur zat cair yang dipompa. Karena itu, untuk pompa air, kebocoran ini dalam jumlah sedikit justru diperlukan untuk pendinginan dan pelumasan paking.
c. Pemeriksaan bantalan
Bantalan dianggap normal bila temperaturnya tidak lebih dari 400C. Pelumasan bantalan juga harus diperhatikan secara berkala agar dapat berputar dengan baik.
d. Pemeriksaan geratan dan bunyi
Bila tangan diletakkan di atas permukaan rumah pompa harus tidak terasa adanya getaran yang berlebihan. Untuk pengukuran yang teliti, dapat menggukanan vibrometer.
e. Cara Menangani instrumen
Alat ukur seperti manometer dan vakummeter selalu dilengkapi dengan valve. Valve dibuka hanya pada saat alat ukur akan dibaca, jika alat ukur tidak digunakan valve harus ditutup agar alat ukur tidak cepat rusak.
4.3 PEMELIHARAAN JARINGAN PIPA Perlindungan terhadap korosi
67 itu disebabkan karena kondisi lingkungan disekitar pipa, misalkan terkena air hujan yang mengandung asam atau juga pipa didalam tanah.
Untuk mengurangi dampak korosi tersebut dan menambah umur pemakaian pipa maka permukaan luar pipa dicat menggukan cat anti korosi. Dengan melapisi permukaan luar pipa dengan cat anti korosi maka permukaan pipa akan lebih terlindung dari kemungkikan korosi dan lebih muda perawatannya.
Pemeriksaan kebocoran
Kebocoran pada jaringan pipa bisa disebabkan beberapa hal antara lain : - Tekanan aliran berlebih
- Kerusakan pipa atau aksesoris perpipaan - Cacat peralatan dari Industri, dll.
Untuk menghindari hal-hal tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
- Periksa secara teliti pompa, pipa dan aksesoris lain sebelum digunakan
- Gunakan peralatan dan perlengkapan sistem sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
68 Pemeriksaan laju aliran dan tekanan air
Perubahan lakualiran dan/ atau tekanan air antara lain dapat disebabkan oleh penyumbatan kotoran atau endapan dalam pipa, oleh kesalahan dalam mengoperasikan katup atau perlengkapan instalasi, tetapi dapat pula disebabkan oleh beberapa kesalahan perencanaan.