• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia o

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia o"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAPLIKASIAN QUANTUM TEACHING

DALAM PBM “MENDESKRIPSIKAN TEMPAT ATAU ARAH DALAM KONTEKS YANG SEBENARNYA SESUAI DENGAN YANG

TERTERA DALAM DENAH”

Simulasi Pengajaran Bahasa Indonesia disusun guna memenuhi salah satu tugas

dalam perkuliahan Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia yang diampu Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Pd. dan Dr. Yeti Mulyati, M.Pd.

oleh

BAREN BARNABAS NIM 1201533

Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia

Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung

(2)

Quantum Teaching dikembangkan oleh Bobby dePorter dan kawan-kawannya yang dimulai di Supercamp, sebuah pemercepatan Quantum Learning. Teori pendidikan yang melandasinya adalah Accelerated Learning (Luzanov), Multiple Intelligences (Gardner), Neuro-Linguistic Programming (Grinder), Experiential Learning (Hahn), dan Cooperative Learning (Johnson and Johnson). Model ini mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar.

Asas utama Quantum Teaching adalah konsep ”Bawalah dunia mereka ke dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Asas ini mengingatkan kita akan pentingnya memasuki dunia siswa sebagai langkah pertama. Caranya, dengan mengaitkan apa yang akan diajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan para siswa. Setelah kaitan itu terbentuk, bawalah ke dunia guru dengan memberi siswa pemahaman tentang isi dunia ini. Akhirnya, dengan pengertian yang lebih luas dan penguasaan yang lebih mendalam, siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari ke dalam dunia mereka dan menerapkannya pada situasi baru.

Quantum Teaching dibuat berdasarkan kerangka belajar yang dikenal dengan istilah TANDUR, yakni:

 Tumbuhkan

Tumbuhkan minat dengan memuaskan, ”Apakah manfaatnya bagiku?” dan manfaatkan kehidupan siswa.

 Alami

Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua siswa.

 Namai

Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, dan strategi.

 Demonstrasikan

Sediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa mereka tahu.

 Ulangi

(3)

 Rayakan

Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, serta pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

B. Skenario Pembelajaran

1. Sasaran Pembelajaran:

Siswa SMP/MTs Kelas VIII Semester II.

2. Standar Kompetensi:

(3) Memahami Ragam Wacana Tulis dengan Membaca Memindai.

3. Kompetensi Dasar:

(3.2) Mendeskripsikan Tempat atau Arah dalam Konteks yang Sebenarnya Sesuai dengan yang Tertera dalam Denah.

4. Materi Pembelajaran:

a. Delapan penjuru mata angin;

b. Langkah-langkah menelaah denah;

c. Denah sebuah wilayah;

d. Perbedaan denah dengan peta;

e. Definisi denah.

5. Tujuan Pembelajaran:

Siswa dapat mendeskripsikan tempat atau arah dalam konteks yang sebenarnya sesuai yang tertera di dalam denah melalui media denah yang disediakan.

6. Teknik Pembelajaran:

Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, ice breaking, dan kuis.

7. Media Pembelajaran

a. Power Point yang di dalamnya memuat:

1) Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran;

2) Delapan penjuru mata angin;

(4)

4) Contoh denah sebuah wilayah lengkap dengan rumah, kantor/instansi, sekolah, mesjid, alun-alun, nama jalan, dll.;

5) Perbedaan denah dengan peta;

6) Definisi denah;

7) Teks lagu ”Ice Breaking”.

b. Gambar denah lokasi dari karton yang disampul plastik.

8. Alokasi Waktu:

2 x 40 menit (dua jam pelajaran)

9. Prosedur Pengaplikasian

a. Kegiatan Awal (estimasi waktu 10 menit)

1) Guru menanyakan kondisi siswa, mengecek kehadiran siswa, dan menggairahkan suasana pembelajaran dengan sebuah nyanyian ”Denah Kampung Saya” yang diadaptasi dari lagu daerah ”Anak Kambing Saya”.

2) Siswa diminta mengemukakan pengalaman mencari sebuah lokasi.

3) Guru menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran kepada siswa.

4) Siswa dan guru bertanya jawab tentang denah.

5) Guru memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan tingkat tinggi, ”Bagaimanakah cara mencari lokasi sesuai dengan denah?”

b. Kegiatan Inti (estimasi waktu 60 menit)

1) Siswa membentuk enam kelompok dengan bimbingan guru.

2) Siswa diajak menyanyikan sebuah lagu berjudul ”Mata Angin”.

3) Guru menamai kegiatan mendeskripsikan tempat atau arah dengan konsep ”TUJU”, yaitu: TELAAH denah; URUTKAN rute dari tempat asal ke lokasi yang menjadi tujuan; JELANG lokasi dengan cepat dan tepat; UMUMKAN rute yang telah ditemukan.

(5)

besar yang disampul plastik) dengan cara membuat garis seperti anak panah dari tempat asal ke lokasi yang dituju (menggunakan spidol whiteboard).

5) Siswa mendeskripsikan secara lisan rute perjalanan yang paling efektif menuju sebuah lokasi berdasarkan petunjuk anak panah yang dibuatnya dalam denah. Misalnya, ”Dari… masuk ke Jalan… menuju arah… lalu belok ke arah… masuk ke Jalan… maka sampailah di lokasi yang dituju, yaitu….”

(Setiap perwakilan kelompok yang menjawab dengan tepat mendapat reward ”Buah Prestasi” yang digantungkan di ujung kanan atas papan tulis).

6) Setiap kelompok dibagi lembar kerja (LK) yang di dalamnya memuat denah lokasi serta lima buah pertanyaan mengenai rute paling efektif yang harus ditempuh (dari yang terdekat hingga yang terjauh dengan lima lokasi yang berbeda).

7) Setiap kelompok melalui dua wakilnya menempelkan LK di papan tulis dan saling menilai hasil kerja masing-masing. Sementara itu, guru memberi nomor urut pada tiap LK sesuai dengan kecepatan waktu pengerjaan/pengumpulan.

8) Guru mengevaluasi keseluruhan LK dan menetapkan urutan juara I, II, dan III, berdasarkan ketepatan jawaban serta kecepatan waktu pengerjaan kemudian menganugerahkan reward ”Buah Prestasi” kepada setiap kelompok.

9) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, meluruskan kesalahan pemahaman, serta memberikan penguatan.

10) Guru dan siswa merayakan keberhasilan konsep ”TUJU” dalam PBM mendeskripsikan tempat atau arah dengan menyanyikan lagu ”Aku Denah” yang diadaptasi dari lagu “Aku Peta” Dora The Explorer.

c. Kegiatan Akhir (estimasi waktu 10 menit)

(6)

pemahaman dan kemampuan siswa dalam mengenali delapan arah mata angin secara cepat dan tepat.

2) Siswa bersama-sama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan, mengevaluasi, dan/atau merefleksi kegiatan yang sudah dilaksanakan.

3) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

4) Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling, dan/atau memberikan O2 (Oleh-oleh/Oksigen [istilah lain untuk PR]) berupa pembuatan denah rute yang ditempuh siswa setiap hari dari rumah ke sekolah serta pendeskripsiannya.

5) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh siswa atas partisipasi serta apresiasi mereka dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

C. Ice Breaking

1. Lagu

a. MATA ANGIN Barat, Barat Laut Utara, Timur Laut Timur, Tenggara Selatan, Barat Daya

b. DENAH KAMPUNG SAYA

(Diadaptasi dari lagu daerah ”Anak Kambing Saya”)

Mana di mana denah kampung saya (-) Denah kampung saya ada di dalam peta (+) Mana di mana letak rumah saya (-)

(7)

Tentukan semua hanya di dalam denah (- +)

Tentukan arah (-) hey-hey (+), tentukan tempat (-) hey-hey (+) Tentukan semua hanya di dalam denah (- +)

Keterangan tanda: (-) = Siswi; (+) = Siswa.

c. AKU DENAH (Diadaptasi dari lagu ”Aku Peta” Dora The Explorer)

Jika kau mencari tempat, tujulah yang paling tepat Aku denah, aku denah, aku denah, aku denah Jika kau cari lokasi, tujulah yang paling pasti Aku denah, aku denah, aku denah, aku denah

(Diakhiri dengan slogan,”Denah… takkan tersesat, mudah…muuuu… achhhh!”)

2. Permainan dan Kuis ”Semaphore Mata Angin”

Permainan dan kuis ini dimaksudkan melatih para siswa dalam menentukan dengan cepat dan tepat delapan arah mata angin. Media yang digunakan adalah sebuah bendera kecil yang dipasang pada sebuah tongkat (ukurannya kurang lebih sama dengan peralatan semaphore dalam kegiatan Pramuka). Fungsi alat ini adalah sebagai penunjuk arah mata angin saat digerakkan dengan tangan secara horisontal/mendatar ke sebelah kanan (Barat); diagonal kanan atas (Barat Laut); vertikal atas kepala (Utara); diagonal kiri atas (Timur Laut); horisontal/mendatar ke sebelah kiri (Timur); diagonal kiri bawah (Tenggara); vertikal bawah kaki (Selatan); diagonal kanan bawah (Barat Daya).

3. Reward ”Buah Prestasi”

(8)

Referensi

Dokumen terkait

1) Faktor budaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kebaya bordir pada Jegeg Ayu Boutique di Kuta. 2) Faktor sosial berpengaruh positif dan

Jumlah partisipan sebanyak 4 pasien dan 4 keluarga untuk pre action research dengan accidental sampling, 6 perawat untuk action research dengan purposive sampling, 4 pakar

Bab empat merupakan pembahasan inti yang membahas tentang hasil penelitian penulis, yatiu: apa akibat hukum yang ditimbulkan setelah suami mengila’ istrinya, bagaimana

dimaksud dalam Pasal 21 huruf c dilakukan untuk meminimalkan risiko terhadap patogen yang berpotensi menyebabkan dampak negatif dan/atau sifat bahaya Ikan terkait

Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA) , dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan

Pada penelitian ini presentase 60% tidak dilakukan pengujian ini karena nyala api yang dihasilkan sangat kecil dan tidak memungkinkan dilakukan pengujian ini, api yang

Apart from these limitations, RISPM is a key concept in helping an organisation achieve its goals. It can integrate strategic and operational objectives at an organisational level

Ditemukan sebanyak 1 data kesalahan penggunaan pengacuan, 2 data kesalahan penggunaan penyulihan ( substitution ), 1 data ketidakefektifan wacana karena tidak ada