• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH KASUS ANGGARAN PENJUALAN SAMPAI D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CONTOH KASUS ANGGARAN PENJUALAN SAMPAI D"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

CONTOH KASUS ANGGARAN PENJUALAN SAMPAI DENGAN

ANGGARAN LABA RUGI

ANGGARAN PENJUALAN A. Apa itu Anggaran Penjualan ?

Anggaran Penjualan adalah master budget yang menyajikan informasi tentang perkiraan

jumlah barang jadi yang akan dijual oleh perusahaan dan harga jual yang ditetapkan diharapkan diperoleh untuk peridode anggaran mendatang.

Anggaran penjualan ini harus dibuat pertama kali karena dalam melaksanakan usahanya, perusahaan memerlukan target pencapaian penjualan untuk pengambilan keputusan yang lebih lanjut bagi manajemen dan juga untuk dijadikan sebagai target berkaitan dengan pendapatan hasil usaha perusahaan tersebut.

B. Mengapa diperlukan Anggaran Penjualan ?

Anggaran Penjualan sangat dibutuhkan bagi perusahaan sebagai dasar dalam menetapkan jumlah barang yang akan dijual yang tentunya berpengaruh langsung bagi pendapatan usaha perusahaan.

Anggaran penjualan juga dpt menjadi dasar kuantitas kinerja perusahaan baik dalam segi waktu maupun strategi dan kebutuhan lainnya. Anggaran penjualan ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan lebih lanjut bagi manajemen.

Anggaran penjualan ini juga dijadikan dasar dalam menentukan jumlah unit yang akan diproduksi dan tentunya untuk kebutuhan informasi mengenai biaya-biaya yang diperlukan dalam proses produksi kedepannya.

C. Apa akibat tidak disusunnya Anggaran Penjualan ?

Apabila anggaran penjualan tidak disusun maka perusahaan tidak akan memiliki dasar kinerja dan target mengenai usaha mereka, yang tentunya akan mengakibatkan tidak teraturnya kinerja perusahaan.

(2)

A. Hal apa saja yang mempengaruhi saat penyusunan Anggaran Penjualan? - Data penjualan sebelumnya (kuantitas dan harga jual)

- Target penjualan yang akan direalisasikan (kuantitas)

- Harga jual yang akan direalisasikan

- Variable independent / faktor bebas yang mempengaruhi anggaran penjualan (jika dalam

metode analisis regresi) - Penjualan Industri sekitar

- Market share / pangsa pasar (dalam metode analisis industry)

- Dan faktor-faktor lain yang mendukung dalam manajemen untuk mengambil keputusan

mengenai anggaran penjualanya (seperti: strategi pemasaran, dampak lingkungan, dll).

B. Teknis dan Contoh Penyusunan Anggaran Penjualan

1. Metode Rata-rata bergerak

PT Izath Sentosa adalah perusahaan yang membuat topi , berikut data penjualan 3 bulan terakhir, tentukan penjualan bulan April

Bulan Penjualan

(kuantitas)

Januari 2000

February 2300

Maret 2450

Penyelesaian

Bulan Penjualan

(kuantitas)

Januari 2000

February 2300

Maret 2450

April *2250

*2250 diperoleh dari (rata-rata 3 bulan sebelumnya)

(3)

Berikut adalah data penjualan PT Izath Sentosa dari tahun 2006-2011, tentukan penjualan tahun

Berikut perhitungan untuk memudahkan metode trend moment

Tahun Y X XY X2

Y = data penjualan tahun sebelumnya X = tahun

ke-Kemudian masukkan nilai b ke salah satu persamaan, 1695 = 6a + 267,8571*

a = 237,86

(*267,8571 = 15 x 17,8571)

(4)

Y = 237,86 + 17,8571*6 Y = 350

Jadi penjualan tahun 2012 dianggarkan sebesar 350 unit

3. Metode Perkiraan asosiatif: Regresi dan Analisis Korelasi

Contoh: PT Izath Sentosa memproduksi topi yang ditujukan untuk pria usia 14-23tahun . selama bertahun-tahun perusahaan memiliki pengetahuan bahwa penjualan topi tersebut sangat dipengaruhi oleh pengeluaran iklan dimajalah-majalah. Berikut tabel yang menyajikan data penjualan (x) dan pengeluaran iklan (y) actual selama 2006-2011.

Tahun Penjualan

Berikut tabel untuk memudahkan pencarian anggaran penjualan tahun 2012

Tahun Penjualan ditentukan bebas oleh manajemen sehingga dampak dr perubahan Y adalah X akan mengikuti perubahan secara fleksibel berdasar perubahan Y.

Selanjutnya masukkan dalam formula :

b=

b= 9,64

a = *y – bx a= 540.477,5

(5)

Penjualan = 540.477,5 + 9.64*175.000 = Rp.2.227.477.500

*175.000 adalah apabila dianggarkan pengeluaran iklan sebesar Rp.175.000.

4. Metode Analisis Industri

Contoh pada tahun 2010, PT Izath Sentosa mampu menjual produknya sbesar 20.000 unit. Pada tahun yang sama, total penjualan industry mencapai 100.000 unit. Jika penjualan industry tahun 2011 diperkirakan naik sebesar 25% dan manajemen PT Izath Sentosa memperkirakan pangsa pasar perusahaan untuk tahun 2011 naik 10% dari tahun 2010, buat anggaran penjualan PT Izath Sentosa tahun 2011

- Langkah pertama tentukan pangsa pasar

- Kemudian tentukan penjualan industry untuk tahun 2011

Penjualan industry tahun 2011= 100.000 x (1+25%)

= 130.000 - Kemudian hitung kenaikan pangsa pasar tahun 2011

Pangsa pasar tahun 2011 = 30%

- Terakhir tentukan anggaran penjualan tahun 2011

Penjualan PT I.S tahun 2011 = Penj. Industri 2011 x pangsa pasar 2011

= 125.000 x 30% = 37.500 unit

BAB II

ANGGARAN PRODUKSI A. Apa itu Anggaran Produksi ?

Anggaran produksi adalah anggaran atau rencana perusahaan dalam menentukan kuantitas barang yang akan diproduksi berdasarkan anggaran penjualan yang telah dibuat sebelumnya.

Disinilah manajemen dapat menentukan range antara barang yang dijual dan barang yang akan diproduksi tentunya dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan dan pasar.

B. Mengapa Diperlukan Anggaran Produksi ?

(6)

Anggaran produksi membantu manajemen dalam menetapkan estimasi persediaan akhir dalam suatu periode

Anggaran produksi juga menjadi dasar dalam menentukan anggaran biaya produksi dimana untuk mengetahui biaya-biaya yang harus dikeluarkan selama proses produksi.

C. Apa Akibat Tidak Adanya Anggaran Produksi ?

Apabila tidak ada anggaran produksi, maka perusahaan akan tidak mengetahui jumlah produk jadi yang akan diproduksinya dan tentunya akan membuat kinerja perusahaan tidak beraturan. Hal ini berdampak langsung pada jumlah persediaan yang kelebihan atau terlalu sedikit.

Perusahaan juga akan kesulitan dalam penempatan barang jadi yang tentunya juga harus memperhatikan luas gudang dan permintaan konsumen.

D. Hal Apa Saja yang Mempengaruhi Saat Anggaaran Produksi Disusun ? Berikut hal yang berpengaruh saat anggaran produksi disusun

- Estimasi Jumlah unit yang akan dijual dalam periode mendatang (didapat dari anggaran

penjualan)

- Data persediaan periode sebelumnya yang akan menjadi persediaan awal periode mendatang

- Estimasi sisa persediaan akhir periode mendatang

- Faktor-faktor lingkungan perusahaan juga berpengaruh apabila dibutuhkan pengambilan

keputusan khusus (faktor pasar, luas gudang, dll).

E. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Produksi

Dalam penyusunan Anggaran penjualan lebih dari satu bulan juga diperluka data estimasi penjualan lebih dari satu bulan pula, terdapat dua metode dalam penentuan anggaran produksi tersebut:

1. Kebijakan Tingkat Produksi

Contoh: PT. Izath Sentosa menggunakan kebijakan stabilisasi tingkat produksi dalam membuat anggaran produksinya, berikut adalah data yang bersangkutan

Bulan Unit Terjual

Januari 2500

Februari 3000

(7)

Nama

Penjualan (unit) 2500 3000 3250 *8750

Ditambah: Persediaan Akhir **150

Total Barang jadi yang dibutuhkan

Dikurangi: Persediaan Awal ***200

Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi

Ket: *8750 = (2500+3000+3250)

**150 = persediaan akhir bulan terakhir

***200 = persediaan awal bulan pertama

Langkah 2:

PT Izath Sentosa Anggaran Produksi Kuartal Pertama Tahun 2012

Januari Februari Maret Total

Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750

Ditambah: Persediaan Akhir 150 *150

Total Barang jadi yang dibutuhkan (1)8900

Dikurangi: Persediaan Awal 200 **200

Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi

(2)8700

Ket : *150 = persediaan akhir bulan terakhir menjadi persediaan akhir kuartal

**200= persediaan awal bulan pertama menjadi pers akhir kuartal

(1)8900= 8750+150

(2)8700= 8900-200

Langkah 3:

(8)

Anggaran Produksi Kuartal Pertama Tahun 2012

Januari Februari Maret Total

Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750

Ditambah: Persediaan Akhir 150 150

Total Barang jadi yang dibutuhkan 8900

Dikurangi: Persediaan Awal 200 200

Jumlah Barang Jadi yg akan

diproduksi *2900 *2900 *2900 8700

Ket: *2900 = 8700:3

Dibagi 3 karena jumlah bulan yang bersangkutan 3bulan

Langkah 4:

PT Izath Sentosa Anggaran Produksi Kuartal Pertama Tahun 2012

Januari Februari Maret Total

Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750

Ditambah: Persediaan Akhir 150 150

Total Barang jadi yang dibutuhkan (1)3400 8900

Dikurangi: Persediaan Awal 200 (2)500 200

Jumlah Barang Jadi yg akan

diproduksi 2900 2900 2900 8700

Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750

Ditambah: Persediaan Akhir (3)600 (1)500 150 150

(9)

Dikurangi: Persediaan Awal 200 600 500 200 Jumlah Barang Jadi yg akan

diproduksi 2900 2900 2900 8700

Ket: (1)500 = Persediaan awal bulan Maret menjadi persediaan bulan

sebelumnya (Februari)

(2)3500 = 3000+500

(3)600 = persediaan awal bulan Februari yg menjadi persediaan akhir bulan

Januari

Jadi PT Izath Sentosa akan berproduksi sebanyak 2900 unit setiap bulannya pada kuartal

pertama 2012

2. Kebijakan Tingkat Persediaan

Contoh: PT Izath Sentosa menetapkan Stabilitas tingkat persediaan untuk menyusun anggaran produksi perusahaannya, berikut adalah data yang bersangkutan

Bulan Unit Terjual

Berikut adalah Langkah dalam menyusun Laporan produksi

PENYELESAIAN Langkah 1:

Anggaran Produksi Kuartal Pertama Tahun 2012

Januari Februari Maret Total

Penjualan (unit) 4800 4200 3000 13000

Ditambah: Persediaan Akhir 600 600

Total Barang jadi yang dibutuhkan

Dikurangi: Persediaan Awal 300 (2)400 (1)500 300

Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi

Ket: a. 600 adalah persediaan akhir bulan terakhir yg menjadi persediaan akhir

(10)

b. 300 adalah persediaan awal bulan yg menjadi persediaan awal kuartal c. (persediaan akhir – persediaan awal) = 600 – 300 = 300

d. kemudian 300 : 3 = *100

Penjualan (unit) 4800 4200 3000 12000

Ditambah: Persediaan Akhir 400 500 600 600

Total Barang jadi yang dibutuhkan 5200 4700 3600 12600

Dikurangi: Persediaan Awal 300 400 500 300

Jumlah Barang Jadi yg akan

diproduksi 4900 4300 3100 12300

Ket :

a. Seperti sebelumnya persediaan awal bulan maret menjadi persediaan akhir bulan februari dan

demikian juga pada persediaan awal bulan februari yang menjadi persediaan akhir bulan januari b. Jumlah barang yang diproduksi didapat dari

(penjualan+persediaan akhir-persediaan awal)

Jadi PT Izat Sentosa akan memproduksi produk jadi sebanyak Januari = 4900 unit

Februari = 4300 unit, dan Maret = 3100 unit

Dan total 12.300 unit selama kuartal pertama tahun 2012

BAB III

(11)

1. Apa itu Anggaran Pemakaian Bahan Baku ?

Anggaran Pemakaian bahan baku adalah anggaran yang dibuat untuk mengetahui jumlah unit dan biaya bahan baku yang diproduksi oleh suatu perusahaan. Anggaran ini dibuat dengan bersumber dari anggaran produksi sehingga dapat diketahui total biaya pemakaian bahan baku setelah diketahui biaya pemakaian bahan baku per unit produk yang akan dibuat.

2. Mengapa diperlukan Anggaran Pemakaian Bahan Baku ?

Anggaran Pemakaian bahan baku diperlukan untuk mengetahui biaya yang akan dikeluarkan untuk membuat satu unit produk jadi, kemudian dapat diketahui pula total biaya yang akan dikeluarkan dalam satu periode produksi.

3. Apa akibat jika Anggaran Pemakaian Bahan Baku tidak dibuat ?

Apabila anggaran pemakaian bahan baku tidak dibuat maka manajemen tidak akan mengetahui jumlah biaya yang diperlukan untuk membuat produk jadi dan tentunya akan sulit dalam menentukan harga pokok produksi suatu produk yang akan dijual.

4. Hal Apa yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku ?

- Kuantitas Produksi periode yang akan dihitung

- Jenis bahan baku untuk setiap produk jadi (berapa jenis bahan baku yang digunakan)

- Standar kebutuhan bahan baku untuk setiap unit produk jadi

- Harga bahan baku per satuan

5. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku

Contoh : PT Izath Sentosa adalah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, pada akhir bulan desember manajemen PT Izath Sentosa hendak menyusun anggaaran pemakaian bahan baku untuk produksi Dress wanita “DS001” untuk bulan januari 2013. Berikut adalah anggaran produksi Dress wanita “DS001” untuk bulan januari 2013.

(12)

Penjualan (unit) 8.000

Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 4000

Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 12.000

Dikurang: Persediaan awal barang jadi 2.000

Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi 10.000

Adapun standar kebutuhan bahan baku untuk membuat dress adalah 2 m kain dan 3 buah manik. Harga kain per meter adalah Rp.60.000,- sedangkan satu buah manik adalah

Rp.3.000,-PENYELESAIAN

Jumlah produksi barang jadi 10.000 10.000

Standar Kebutuhan Bahan baku per unit 2 3

Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi (1)20.000 (1)30.000

Harga bahan baku per unit 60.000 3.000

Total biaya bahan baku untuk produksi (2)1.200.000.000 (2)90.000.000

(1)20.000 = 10.000 x 2 (2)1.200.000.000=20.000 x 60.000

(1)30.000 = 10.000 x 3 (2)90.000.000 = 30.000 x 3.000

Jadi total biaya untuk pemakaian bahan baku adalah 2.000 m kain seharga Rp.1,2 M dan 30.000 buah manik seharga

Rp.90.000.000,-BAB III

ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU

1. Apa itu Anggaran Pembelian Bahan Baku ?

Anggaran pembelian bahan baku adalah anggaran yang disusun untuk memperoleh kuantitas dan biaya yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku yang akan dipakai untuk proses produksi periode tertentu. Anggaran ini disusun setelah membuat anggaran pemakaian bahan baku.

Pada anggaran ini diperhatikan jumlah persediaan awal bahan baku dan estimasi persediaan akhir bahan baku yang akan digunakan.

(13)

Setelah kita mengetahui jumlah kuantitas dan biaya bahan baku yang akan dipakai dalam satu periode produksi, kemudian kita harus mengetahui jumlah bahan baku yang perlu dibeli dengan memperhatikan jumlah persediaan awal bahan baku sebelum periode yg hendak dihitung dan estimasi persediaan akhir yang akan disisakan pada akhir periode produksi.

3. Apa akibat jika Anggaran Pembelian Bahan Baku tidak dibuat ?

Apabila anggaran pembelian bahan baku tidak dibuat maka manajemen akan kesulitan dalam menentukan jumlah bahan baku yang akan dibeli dan tentunya biaya yang harus dikeluarkan tidak akan diketahui.

Anggaran ini juga dapat menggambarkan biaya produksi bahan baku yang akan dikeluarkan selama periode dan memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan.

4. Hal Apa yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku ?

- Jumlah kuantitas barang jadi yang akan diproduksi

5. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku

Setelah melakukan penyusunan anggaran pemakaian bahan baku PT. Izath Sentosa menyusun anggaran pembelian bahan baku untuk bulan januari 2013. Berikut adalah data yang

Jumlah produksi barang jadi 10.000 10.000

Standar Kebutuhan Bahan baku per unit 2 3

Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi 20.000 30.000

Harga bahan baku per unit 60.000 3.000

Total biaya bahan baku untuk produksi 1.200.000.000 90.000.000

(14)

1 januari 2013 31 januari 2013

Jumlah kebutuhan BB untuk diproduksi 20.000 30.000

Persediaan Akhir BB 3000 3000

Jumlah kebutuhan BB untuk produksi (1)23.000 (1)33.000

Persediaan Awal BB 2.000 4.000

Jumlah BB yang harus dibeli (2)21.000 (2)29.000

Harga BB per unit 60.000 3.000

Total Biaya Pembelian BB (3)1.260.000.000 (3)87.000.000

(1)23.000 = 20.000 + 3.000 (3)1.260.000.000 = (2)21.000 x 60.000

(2)21.000 = (1)23.000 – 2.000

BAB III

ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

1. Apa itu Anggaran BTKL?

Anggaran BTKL adalah anggaran yang dibuat untuk menghitung biaya yang digunakan untuk member upah bagi pekerja langsung yang melakukan proses produksi yang tentunya akan menambah harga pokok produksi. Anggaran ini dibuat berdasarkan jumlah produksi yang akan dibuat dalam periode tertentu.

2. Mengapa diperlukan Anggaran BTKL ?

Anggaran BTKL diperlukan agar manajemen mengetahui jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk member upah TKL dalam satu unit produk jadi dan tentunya sekaligus dapat mengetahui total biaya tenga kerja langsung

3. Apa akibat jika Anggaran BTKL tidak dibuat ?

Jika anggaran BTKL tidak dibuat maka perusahaan akan kesulitan dalam menentukan harga pokok produksi dan kesulitan dalam menentukan biaya tenaga kerja langsung yang akan dikeluarkan dalam satu unit produk jadi dan satu periode produksi

(15)

- Jumlah produk jadi yang akan di produksi (dari anggaran produksi)

- Standar penggunaan jam TKL

- Biaya per-jam TKL

- Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan

5. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran BTKL

PT Izath Sentosa hendak menyusun anggaran BTKL untuk bulan Januari 2013. berikut

Anggaran Produksi PT Izath Sentosa Bulan Januari 2013 Nama Produk “DS001”

Penjualan (unit) 8.000

Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 4000

Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 12.000

Dikurang: Persediaan awal barang jadi 2.000

Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi 10.000

Produksi Dress Wanita “DS001” dilakukan oleh dua departemen. 1. Departemen Penjahitan

Waktu yang dibutuhkan untuk menjahit 1 Dress wanita adalah 2 jam. Honor pegawai departemen penjahitan per jam nya sebesar

Rp.10.000,-2. Departemen Obras

Diperlukan waktu 30 menit untuk mengobras satu dress wanita. Honor untuk pegawai departemen obras perjam nya sebesar Rp.8.000

PENYELESAIAN Langkah 1

(16)

Jumlah Jam TKL

(1) Jumlah Jam TKL = Jumlah Produksi x Standar penggunaan jam TKL

(2) Anggaran BTKL Dept. = (1)Jumlah Jam TKL x Upah Perjam

(3) Total BTKL = (2)Anggaran BTKL Dept.Penjht x (2)Anggaran BTKL Dept.Obras

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PRODUKSI

1. Apa itu Anggaran BOP?

(17)

Anggaran BOP ini mencakup biaya variable, biaya fixed, dan biaya semivariable maupun

Anggaran BOP ini dibuat agar manajemen dapat mengetahui besaran biaya overhead terkait dengan proses produksi dan agar dapat menyusun anggaran-anggaran yang diperlukan selanjutnya, seperti anggaran beban operasi dan anggaran laba-rugi.

3. Apa akibat jika Anggaran BOP tidak dibuat ?

Apabila anggaran BOP tidak disusun, maka manajemen akan tidak mengetahui estimasi besaran biaya overhead yang dikeluarkan terkait dalam proses produksi, dengan tidak disusunya anggaran BOP ini juga menyebabkan tidak dapat disusunya anggaran laba-rugi sehingga perusahaan tidak akan memiliki pedoman untuk kinerja periode mendatang.

4. Hal Apa yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran BOP ?

Berikut ini adalah data yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh PT. Izath Sentosa untuk bulan maret 2013:

a. Biaya gaji pengawas produksi tetap sebesar Rp.4.000.000,- per bulan. Biaya gaji pengawas

produksi yang dialokasikan ke Departemen Perakitan dan Departemen Penyelesaian dibagi secara merata.

b. Biaya tetap untuk perawatan mesin sebesar Rp.2.000.000,- perbulan dialokasikan berdasarkan

jumlah mesin yang terdapat di tiap departemen. Biaya variable untuk perawatan mesin untuk kedua departemen sebesar Rp.1.000,- perjam.

c. Biaya tetap untuk sewa pabrik sebesar Rp.6.000.000,- perbulan dialokasikan berdasarkan luas

(18)

d. Biaya listrik yang bersifat variable untuk setiap pemakaian mesin perjam adalah Rp.3.000,-.

Tinggi atau rendahnya biaya listrik untuk setiap departemen ditentukan oleh waktu pekaian mesin. Biaya listrik yang bersifat tetap sebesar Rp.4.000.000,- dialokasikan ke tiap departemen dengan proporsi 60% untuk Dep.Perakitan dan 40% untuk Dep. Penyelesaian.

e. Biaya asuransi tetap pegawai pabrik sbesar Rp.5.000.000,- perbulan dialokasikan ke tiap

departemen berdasarkan BTKL per departemen perbulanya.

Berikut adalah tabel yang diperlukan untuk mengalokasikan BOP untuk Dep. Perakitan dan Dep. Penyelesaian untuk bulan maret 2013:

Keterangan Departemen

Jumlah luas pabrik 1.000 m2 2.000 m2

Biaya tenaga kerja langsung Rp.1.380.000,-

Rp.522.000,-PENYELESAIAN

PT. IZATH SENTOSA ANGGARAN BOP

Untuk Periode yang Berakhir Pada 31 Maret 2013

Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total Departemen Perakitan

Biaya gaji supervisor (1)2.000.000 2.000.000

Biaya perawatan mesin 1.500.000 (2)500.000 2.000.000

Biaya sewa pabrik (3)2.000.000 2.000.000

Biaya listrik (5)4.500.000 (4)2.400.000 6.900.000

Biaya asuransi (6)3.571.430 3.571.430

Total 6.000.000 10.471.430 16.471.430

Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total Departemen Penyelesaian

Biaya gaji supervisor (1)2.000.000 2.000.000

Biaya perawatan mesin 2.000.000 (2)1.500.000 3.500.000

Biaya sewa pabrik (3)4.000.000 4.000.000

Biaya listrik (5)6.000.000 (4)1.600.000 7.600.000

Biaya asuransi (6)1.428.570 1.428.570

Total 8.000.000 10.528.570 18.528.570

Keterangan:

(1) Biaya gaji dibagi secara merata

(19)

- Biaya gaji Dep Penyelesaian 4.000.000:2 = 2.000.000

(2) Biaya Perawatan mesin berdasar jumlah mesin yang ada tiap departemen

- Dep. Perakitan =

- Dep. Penyelesaian =

(3) Biaya sewa pabrik tetap berdasarkan luas setiap departemen

- Dep. Perakitan =

(6) Biaya asuransi berdasarkan BTKL

- Dep. Perakitan =

- Dep. Penyelesaian =

BAB 6

ANGGARAN LABA RUGI

1. Apa itu Anggaran Laba Rugi ?

Anggaran Laba Rugi adalah anggaran yang disusun untuk mengetahui estimasi biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh, sehingga dapat diketahui besaran laba/rugi dari usaha suatu perusahaan. memotivasi seluruh karyawan dengan adanya gambaran keuntungan dari usaha tersebut.

(20)

Apabila anggaran laba rugi tidak disusun maka manajemen akan kesulitan dalam mengetahui biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan sehubungan dengan usahanya, manajemen juga akan kesulitan dalam menentukan besaran pendapatan yang akan diperolehnya, sehingga estimasi akan laba atau rugi perusahaan tidak akan diketahui.

4. Hal apa saja yang mempengaruhi saat penyusunan Anggaran Laba Rugi?

- Besaran penjualan dan harga jual dari anggaran penjualan

- Pengahasilan perusahaan lainnya

- Saldo awal persediaan barang jadi (unit maupun harga)

- Saldo akhir persediaan barang jadi (unit maupun harga)

- Pembelian (jika pada perusahaan dagang)

- Biaya produksi yang mencakup (BBB, BTKL, dan BOP, (unit maupun harga))

- Beban operasi yang berkaitan dengan usaha

- Perkiraan besaran kewajiban membayar pajak

- Beban diluar usaha

5. Teknis dan Contoh Penyusunan Anggaran Laba Rugi

Contoh:

Dari data-data berikut ini, susunlah anggaran laba rugi PT.Izath Sentosa untuk 3 bulan yang berakhir pada 31 maret 2006

a. Anggaran penjualan bulan januari, februari, maret adalah sbb:\

- Januari : 500.000 unit dengan harga per unit

Rp.100.000,-- Februari : 550.000 unit dengan harga per unit

Rp.100.000,-- Maret : 550.000 unit dengan harga per unit

Rp.125.000,-b. Informasi dari anggaran produksi adalah sbb:

- Persediaan barang jadi 1 januari 2006 adalah 47.500 unit dengan nilai persediaan awal

(21)

Rp.2.375.000.000,-- Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan tiap bulan

c. Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sbb:

- Harga beli bahan baku sebesar Rp.30.000,-/unit

- Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.15.000,-/unit

- Biaya overhead produksi sebesar Rp.5.000,-/unit dan

Rp.1.000.000.000,-d. Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang dagang adalah metode rata-rata

e. Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran beban operasi:

Beban Operasi Variable

f. Pajak penghasilan yang diterapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 30%

PENYELESAIAN

PT. IZATH SENTOSA Anggaran Laba/Rugi

Untuk periode yang berakhir pada 31 maret 2006

Penjualan (1)173.750.000.000

Beban Pokok Penjualan

Saldo Awal Persediaan Barang jadi 2.375.000.000

Biaya Produksi

BBB (4)51.375.000.000 BTKL (4)25.687.500.000 BOP (4)9.562.500.000

Psd. Barang jadi tersedia dijual 89.000.000.000

Psd. Akhir Barang Jadi (2)( 17.375.000.000 )

Beban Pokok Penjualan ( 71.625.000.000 )

Laba Kotor yang Dianggarkan 102.125.000.000

Beban Operasi

(22)

Beban Administrasi (6)1.630.312.500 ( 6.365.312.500 )

Laba Sebelum Pajak Dianggarkan 95.759.000.000

Perkiraan Beban PPh (7)( 28.727.906.250 )

Laba Bersih yang dianggarkan 67.031.781.250

Keterangan:

(1) Penjualan :Januari : 500.000 x 100.000 = 50.000.000.000

Februari : 550.000 x 100.000 = 55.000.000.000

Maret : 550.000 x 125.000 = 68.750.000.000

Penjualan total : 173.750.000.000

(2) Persediaan akhir

Januari = 50.000 x 100.000 = 5.000.000.000

Februari = 55.000 x 100.000 = 5.500.000.000

Maret = 55.000 x 125.000 = 6.875.000.000

Psd akhir 160.000 unit

Rp.17.375.000.000,-(3) Penjualan = Psd.Awal + Unit yang diproduksi – Psd. Akhir Unit yang diproduksi = Penjualan – Psd.Awal + Psd.Akhir

Unit yang diproduksi = 1.600.000 – 47.500 + 160.000

= 1.712.000 unit

(4) Biaya Produksi

BBB :1.712.500 x 30.000 = 51.375.000.000

BTKL :1.712.500 x 15.000 = 25.687.500.000

BOP :1.712.500 x 5.000 = 8.562.500.000

BOP : 1.000.000.000+

Total biaya produksi 86.625.000.000

(5) Beban Penjualan

Januari : 50.000.000.000 x 2% = 1.000.000.000

Februari : 55.000.000.000 x 2% = 1.100.000.000

Maret : 68.750.000.000 x 2% = 1.375.000.000+

(23)

Beban Penjualan Tetap 1.260.000.000+

Total Beban Penjualan 4.735.000.000

(6) Beban Administrasi

Januari : 50.000.000.000 x 0,075% = 37.500.000

Februari : 55.000.000.000 x 0,075% = 41.250.000

Maret : 68.750.000.000 x 0,075% = 51.562.000+

Beban Administrasi Variabel 130.312.500

Beban Administrasi Tetap 1.500.000.000+

Total Beban Administrasi 1.630.312.500

(7) Perhitungan Beban PPh

Referensi

Dokumen terkait

Untuk merencanakan anggaran biaya, waktu dan sumber daya manusia yang baik diperlukan ketelitian, secara umum proyek akan mendapatkan keuntungan apabila jadwal dapat dibuat

Untuk merencanakan anggaran biaya, waktu dan sumber daya manusia yang baik diperlukan ketelitian, secara umum proyek akan mendapatkan keuntungan apabila jadwal dapat dibuat

Unsur biaya tetap dalam biaya listrik ialah pemakaian listrik yang diperlukan untuk menunjang toko Mei Pastry, sedangkan unsur biaya variabel merupakan

Setelah penulis menguraikan hasil penelitian dan melakukan pembahasan mengenai peranan anggaran biaya promosi sebagai alat pengendalian manajemen dalam meningkatkan volume

Penulis melakukan penelitian pada PT Pastika Pradipta Andharu dengan tujuan untuk mengetahui “peranan anggaran biaya promosi sebagai alat bantu pengendalian manajemen

Unsur biaya tetap dalam biaya listrik ialah pemakaian listrik yang diperlukan untuk menunjang toko Mei Pastry, sedangkan unsur biaya variabel merupakan

Pengumpulan data yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana penerapan anggaran penjualan sebagai alat kendali manajemen pendapatan dan pengembangan usaha adalah melalui dua cara yakni

ABSTRAKSI Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penyusunan anggaran biaya bahan baku dalam produksi sebagai alat perencanaan laba hasil