• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGGARAN PERUSHAAN ( PERTEMUAN 5 )

N/A
N/A
Nurhikmah Maharani

Academic year: 2023

Membagikan "ANGGARAN PERUSHAAN ( PERTEMUAN 5 )"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : ANDI ANNEESHA PUTRI ANWAR NIM : 200903502001

MATA KULIAH : ANGGARAN PERUSHAAN ( PERTEMUAN 5 )

PENDAHULUAN

PENGERTIAN ANGGARAN BAHAN BAKU

Menurut Ellen Christina, M. Fuad, Sugiarto, Edy Sukarno (2002:74): “Kebutuhan dan penggunaan bahan baku langsung direncanakan dalam anggaran bahan baku, sedangkan bahan baku tidak langsung direncanakan dalam anggaran atas”.

JENIS – JENIS BUDGET BAHAN MENTAH

Anggaran bahan baku berarti semua anggaran yang terkait dan perencanaan yang sistematis dan lebih rinci mengenai penggunaan bahan baku dalam proses produksi selama periode waktu tertentu.

Anggaran ini terdiri dari tiga jenis berturut-turut:

1. Anggaran satuan bahan baku, dimana jumlah satuan (unit) bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi direncanakan secara sistematis dan tepat dalam jangka waktu tertentu.

2. Anggaran pengadaan bahan baku, yaitu merencanakan pengadaan bahan baku secara sistematis dan lebih tepat untuk memenuhi kebutuhan produksi dari waktu ke waktu dalam jangka waktu tertentu.

3. Anggaran biaya bahan baku, dimana besarnya biaya bahan baku untuk produksi direncanakan secara sistematis dan lebih tepat dalam periode tertentu dari waktu ke waktu.

BUDGET UNIT KEBUTUHAN BAHAN MENTAH Kegunaan budget unit kebutuhan bahan mentah

Secara umum, semua anggaran, termasuk anggaran satuan kebutuhan bahan baku, memiliki 3 kegunaan utama, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat manajemen untuk mengadakan koordinasi kerja, dan sebagai alat manajemen untuk memperkirakan atau mengendalikan pekerjaan. Penggunaan umum tersebut sering disebut sebagai penggunaan administratif, karena berkaitan erat dengan fungsi- fungsi manajemen, khususnya perencanaan, koordinasi, dan pengendalian.

(2)

Sedangkan anggaran tunggal untuk kebutuhan bahan baku memiliki dua kegunaan penting, yaitu;

1. Dasar penyusunan anggaran pembelian bahan baku, karena jumlah bahan baku yang akan dibeli ditentukan dari berapa unit bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi.

2. Biaya bahan baku menjadi dasar penganggaran, karena biaya bahan baku ditentukan oleh berapa unit bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi.

Data dan informasi untuk menyusun budget unit kebutuhan bahan mentah

Agar anggaran berjalan dengan baik, perhitungan yang dimasukkan di dalamnya harus cukup akurat agar tidak berbeda jauh dengan yang direalisasikan nantinya. Untuk membuat penilaian yang lebih akurat, diperlukan pengetahuan, informasi dan pengalaman yang harus diperhitungkan selama penyusunan anggaran. Informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran unit permintaan bahan baku adalah:

1. Rencana produksi dimasukkan dalam unit anggaran yang akan diproduksi. Apalagi jika menyangkut produksi setiap jenis produk dari waktu ke waktu selama periode tertentu di masa depan. Semakin banyak unit yang diproduksi, maka semakin banyak pula bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi begitu pula sebaliknya

2. Untuk setiap bahan baku dalam proses produksi terdapat perbedaan standar penggunaan bahan baku yang ditetapkan dan dipatuhi oleh perusahaan. Standar penggunaan bahan baku seperti itu diperlukan di perusahaan untuk mengontrol efisiensi bahan baku

Bentuk budget unit kebutuhan bahan mentah

Seperti dalam anggaran lainnya, tidak ada kebutuhan bahan baku dalam anggaran unit. Formulir khusus harus digunakan. Artinya setiap perusahaan bebas menentukan bentuk dan bentuknya sesuai dengan keadaan masing-masing perusahaan.

Sebagai ilustrasi berikut contoh budget bahan baku

(3)

JENIS BAHAN MENTAH DONAT ROTI GORENG

TEPUNG TERIGU 0,0208 kg 0,0208 kg

GULA PASIR 4,5 gr 2,0 gr

SUSU CAIR 10,4 ml -

RAGI 0,41 gr 5 gr

TELUR 9,1 gr 4,5 gr

MARGARIN 3,3 gr 1,6 gr

AIR ES - 10,41 ml

SUSU BUBUK - 0,8 gr

GARAM - 5 gr

Jenis bahan baku departemen A dan departemen B departemen C :

JENIS BAHAN BAKU DEPARTEMEN A DEPARTEMEN B DEPARTEMEN C TEPUNG TERIGU 100%

GULA PASIR 100%

SUSU CAIR 60% 40%

RAGI 50% 50%

TELUR 50% 50%

MARGARIN 50% 50%

AIR ES 60% 40%

SUSU BUBUK 40% 60%

GARAM 40% 60%

ANEKA KUE BU RIRI

Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah Juli – Desember 2022

KETERANGA N

TEPUNG TERIGU ( kg)

GULA PASIR (gr)

SUSU CAIR (ml)

RAGI (gr)

TELUR (gr)

MARGARI N ( gr)

AIR ES (ml)

SUSU BUBU K (ml)

GARA M (gr)

(4)

JULI DONAT ROTI GORENG

54,08 11.700 27.040 1.066 13.000 8.580 - - -

20,8 2.000 - 5.000 4.500 1.600 10.400 800 5.000

JUMLAH 74,88 13.700 27.040 6.066 17.500 10.180 10.400 800 5.000

DEPT A DEPT B DEPT C

7.488 1.370

16.224 3.033 8.750 5.090 6.240 320 2.000 10.816 3.033 8.750 5.090 4.160 480 3.000 JUMLAH 7.488 1.370 27.040 6.066 17.500 10.180 10.400 800 5000 AGUSTUS

DONAT 56,16 12.150 28.080 1.107 24.570 8.910 - - -

ROTI GORENG

31,2 3.000 - 7.500 6.750 2.400 15.615 1.700 7.500

JUMLAH 87,36 15.150 28.080 8.607 31.320 11.310 15.615 1.700 7.500 DEPT A

DEPT B DEPT C

8.736 1.515

16.848 4.303,5 15.660 5.655 9.369 680 3.000 11.232 4.303,5 15.660 5.655 6.246 1.020 4.500 JUMLAH 8.736 1.515 28.080 8.607 31.320 11.310 15.615 1.700 7.500 SEPTEMBER

DONAT 62,4 13.500 31.200 1.250 27.300 9.900 - - -

ROTI GORENG

41,6 4.000 - 10.000 9.000 3.200 20.820 1.600 10.000

JUMLAH 104 17.500 31.200 11.250 36.300 13.100 20.820 1.600 10.000 DEPT A

DEPT B DEPT C

104 17.500

18.720 5.625 18.150 6.550 12.492 640 4.000 12.480 5.625 18.150 6.550 8.328 960 6.000 JUMLAH 104 17.500 31.200 11.250 36.300 13.100 20.820 1.600 10.000 OKTOBER

DONAT 66,56 14.400 33.280 1.312 29.120 10.560 - - -

ROTI GORENG

52 5.000 - 12.500 11.250 4.000 26.025 2.000 12.500

JUMLAH 118,56 19.400 33.280 13.812 40.370 14.560 26.025 2.000 12.500 DEPT A 118,56 19.400

(5)

DEPT B DEPT C

19.968 6.906 20.185 7.280 15.615 800 5.000 13.312 6.906 20.185 7.280 10.410 1.200 7.500 JUMLAH 118,56 19.400 33.280 13.812 40.370 14.560 26.025 2.000 12.500 NOVEMBER

DONAT 76,96 16.650 38.480 1.517 33.670 12.210 - - -

ROTI GORENG

62,4 6.000 - 15.000 13.500 4.800 31.230 2.400 15.000

JUMLAH 139,36 22.650 38.480 16.517 47.170 17.010 31.230 2.400 15.000 DEPT A

DEPT B DEPT C

139,36 22.650

23.088 8.258,5 23.585 8.505 18.738 960 6.000 15.392 8.258,5 23.585 8.505 12.492 1.440 9.000 JUMLAH 139,36 22.650 38.480 16.517 47.170 17.010 31.230 2.400 15.000 DESEMBER

DONAT 104 22.500 52.000 2.050 45.000 16.500 - - -

ROTI GORENG

72,8 7.000 - 17.500 15.750 5.600 36.435 2.800 17.500

JUMLAH 176,8 29.500 52.000 19.550 60.750 22.100 36.435 2.800 17.500 DEPT A

DEPT B DEPT C

176,8 29.500

31.200 9.775 30.375 11.050 21.861 1.120 7.000 20.800 9.775 30.375 11.050 14.574 1.680 10.500 JUMLAH 176,8 29.500 52.000 19.550 60.750 22.100 36.435 2.800 17.500

BUDGET PEMBELIAN BAHAN MENTAH Pengertian budget pembelian bahan mentah

Anggaran pengadaan bahan baku adalah anggaran yang secara sistematis dan akurat merencanakan pengadaan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksi dari waktu ke waktu dalam kurun waktu tertentu. meliputi perencanaan jenis (kualitas) bahan baku yang akan dibeli, jumlah (kuantitas) bahan baku yang akan dibeli, harga beli dan waktu pembelian bahan baku.

Kegunaan budget pembelian bahan mentah

Secara umum anggaran pengadaan bahan baku memiliki tiga kegunaan utama yaitu sebagai perintah kerja, sebagai alat manajemen untuk memperkirakan atau mengendalikan pekerjaan.

(6)

Sementara itu, anggaran pengadaan bahan baku khususnya memiliki beberapa kegunaan penting, seperti:

1. Biaya bahan baku menjadi dasar penyusunan anggaran, karena nilai biaya bahan baku ditentukan oleh harga beli bahan baku yang bersangkutan. Padahal harga pembelian sudah termasuk dalam anggaran pengadaan bahan baku.

2. Uang tunai sebagai dasar penganggaran, karena pembelian bahan baku secara tunai menyebabkan pembayaran tunai.

3. Dasar penyusunan anggaran utang, karena pembelian kredit menambah utang perusahaan.

Data dan informasi untuk pembelian budget bahan mentah

Agar anggaran berjalan dengan baik, maka perhitungan yang dicantumkan di dalamnya harus cukup teliti sehingga tidak berbeda jauh dengan yang direalisasikan nantinya. Untuk membuat penilaian yang lebih akurat, diperlukan pengetahuan, informasi dan pengalaman yang harus diperhitungkan selama penyusunan anggaran. Informasi yang diperlukan untuk menyiapkan anggaran pengadaan bahan baku, misalnya:

1. Rencana kebutuhan bahan baku untuk melakukan proses produksi ditambahkan pada anggaran kebutuhan bahan baku dari waktu ke waktu, terutama terkait dengan jenis dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan. Semakin banyak bahan baku yang dibutuhkan, semakin banyak pula bahan baku yang dibeli. Sebaliknya, semakin sedikit unit yang dibutuhkan, semakin sedikit unit bahan baku yang dibeli.

2. Biaya yang harus ditanggung perusahaan pada saat membeli bahan baku. Jika suatu perusahaan harus mengeluarkan biaya yang besar setiap kali melakukan pembelian, hal tersebut mendorong perusahaan untuk tidak terlalu sering melakukan pembelian.

Akibatnya, bahan baku dibeli dalam jumlah besar setiap kali Anda melakukan pembelian. Sebaliknya, hanya membayar sedikit biaya setiap kali bisnis melakukan pembelian memungkinkan bisnis melakukan pembelian lebih sering. Berkat ini,

(7)

dimungkinkan untuk membeli bahan mentah dalam jumlah kecil setiap kali Anda melakukan pembelian.

3. Risiko yang terkait dengan penyimpanan barang, yang harus ditanggung oleh perusahaan. Jika risiko penyimpanan tinggi, mendorong perusahaan untuk tidak menyimpan terlalu banyak bahan baku di gudang. Akibatnya, bahan baku dibeli dalam jumlah kecil setiap kali Anda melakukan pembelian. Di sisi lain, jika risiko penyimpanan rendah, memungkinkan perusahaan menyimpan bahan baku dalam jumlah besar di gudang. Berkat ini, dimungkinkan untuk membeli bahan mentah dalam jumlah besar setiap kali Anda melakukan pembelian.

4. Fluktuasi harga pembelian bahan baku di masa yang akan datang. Apabila harga beli bahan baku terus meningkat, mendorong perusahaan untuk segera membeli bahan baku dalam jumlah banyak, meskipun harga belinya belum tinggi.

KETERANGAN TEPUNG TERIGU

GULA PASIR

SUSU CAIR

RAGI TELUR MARG ARIN

AIR ES SUSU BUBUK

GARAM

JULI

Kebutuhan 74,88 13.700 27.040 6.066 17.500 10.180 10.400 800 5.000

Persediaan awal 41,6 6.500 10.400 5.410 13.600 4.900 10.410 800 5.000 Kekurangan 116,48 20.200 37.440 11.476 31.100 15.080 20.810 1.600 10.00 Persediaan akhir 41,6 6.500 10.400 5.410 13.600 4.900 10.410 800 5.000 Akan dibeli 158,08 26.700 47.840 18.886 44.700 19.980 31.220 2.400 15.000 Harga dibeli 8.000 7.000 30.000 6.000 2.000 10.000 5.000 3.000 5.000 Jumlah dibeli 1264640 186900 142440 113316 89400 199800 156100 7200000 75000000 AGUSTUS

Kebutuhan 87,36 15.150 28.080 8.607 31.320 11.310 15.615 1.700 7.500 Persediaan awal 41,6 6.500 10.400 5.410 13.600 4.900 10.410 800 5.000 Kekurangan 128,96 21.650 38.480 14.017 44.920 16.210 26.025 2.500 12.500 Persediaan akhir 41,6 6.500 10.400 5.410 13.600 4.900 10.410 800 5.000 Akan dibeli 170,56 28.150 48.880 19.427 58.520 21.110 36.435 3.300 17.500 Harga dibeli 8.000 7.000 30.000 6.000 2.000 10.000 5.000 3.000 5.000 Jumlah dibeli 1364480 197050 146640 116562 117040 211100 182175 9900000 87500 SEPTEMBER

Kebutuhan 104 17.500 31.200 11.250 36.300 13.100 20.820 1.600 10.000 Persediaan awal 41,6 6.500 10.400 5.410 13.600 4.900 10.410 800 5.000 Kekurangan 145,6 24.000 41.600 16.660 49.900 18.000 31.230 2.400 15.000 Persediaan akhir 41,6 6.500 10.400 5.410 13.600 4.900 10.410 800 5.000 Akan dibeli 187,2 30.500 52.000 22.070 63.500 22.900 41.640 3.200 20.000

(8)

Harga dibeli 8.000 7.000 30.000 6.000 2.000 10.000 5.000 3.000 5.000 Jumlah dibeli 1497600 213500 156000 132420 127000 229000 208200 9600000 1000000 OKTOBER

Kebutuhan 118,56 19.400 33.280 13.812 40.370 14.560 26.025 2.000 12.500 Persediaan awal 41,6 6.500 10.400 5.410 13.600 4.900 10.410 800 5.000 Kekurangan 160,16 25.900 43.680 19.222 53.970 19.460 36.435 2.800 17.500 Persediaan akhir 41,6 6.500 10.400 5.410 13.600 4.900 10.410 800 5.000 Akan dibeli 201,76 32.400 54.080 24.632 67.570 24.360 46.845 3.600 22.500 Harga dibeli 8.000 7.000 30.000 6.000 2.000 10.000 5.000 3.000 5.000 Jumlah dibeli 1614080 226800 162240 147792 135140 243600 234225 1080000 112500 NOVEMBER

Kebutuhan 139,36 22.650 38.480 16.517 47.170 17.010 31.230 2.400 15.000 Persediaan awal 41,6 6.500 10.400 5.410 13.600 4.900 10.410 800 5.000 Kekurangan 180,96 29.150 48.880 21.927 60.770 21.910 41.640 3.200 20.000 Persediaan akhir 41,6 6.500 10.400 5.410 13.600 4.900 10.410 800 5.000 Akan dibeli 222,56 35.650 59.280 27.337 74.370 26.810 52.050 4.000 25.000 Harga dibeli 8.000 7.000 30.000 6.000 2.000 10.000 5.000 3.000 5.000 Jumlah dibeli 1780480 249550 177840 164022 148740 268100 260250 12000000 125000000 DESEMBER

Kebutuhan 176,8 29.500 52.000 19.550 60.750 22.100 36.435 2.800 17.500 Persediaan awal 41,6 6.500 10.400 5.410 13.600 4.900 10.410 800 5.000 Kekurangan 218,4 36.000 62.400 24.960 74.350 27.000 46.845 3.600 22.500 Persediaan akhir 41,6 6.500 10.400 5.410 13.600 4.900 10.410 800 5.000 Akan dibeli 260 42.500 72.800 30.370 87.950 31.900 57.255 4.400 27.500 Harga dibeli 8.000 7.000 30.000 6.000 2.000 10.000 5.000 3.000 5.000 Jumlah dibeli 2080000 297500 218400 182220 175900 319000 286275 132000 137500

Bentuk budget unit kebutuhan bahan mentah

Seperti anggaran lainnya, anggaran pengadaan bahan baku tidak memiliki bentuk baku yang harus digunakan perusahaan, artinya setiap perusahaan bebas menentukan bentuk dan bentuk yang sesuai dengan keadaan masing-masing perusahaan. Harus diingat bahwa anggaran pengadaan bahan baku sebagai salah satu penunjang anggaran laba/rugi harus sistematis dan cukup rinci untuk dijadikan sebagai instruksi kerja, alat koordinasi kerja, sekaligus sebagai estimator kerja.

BUDGET BIAYA BAHAN MENTAH

(9)

Pengertian biaya bahan mentah

Anggaran bahan baku adalah anggaran yang secara sistematis dan akurat merencanakan jumlah biaya bahan baku untuk produksi selama periode waktu tertentu.

Kegunaan budget biaya bahan baku

Anggaran biaya bahan baku umumnya memiliki tiga kegunaan utama, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat manajemen untuk mengadakan koordinasi kerja, dan sebagai alat manajemen untuk memperkirakan atau mengarahkan pekerjaan. Secara khusus, anggaran pengadaan bahan baku memiliki dua kegunaan penting:

1. Dasar penyusunan anggaran biaya produksi dengan anggaran upah tenaga kerja langsung dan anggaran biaya pabrik tidak langsung

2. Anggaran harga pokok penjualan didasarkan pada anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran biaya pabrik tidak langsung.

Data dan informasi untuk menyusun budget biaya mentah

1. Rencana permintaan bahan baku untuk melakukan proses produksi dari waktu ke waktu, yang dimasukkan dalam anggaran permintaan bahan baku satuan, terutama mengenai jenis dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan.

2. Rencana pengadaan bahan baku dari waktu ke waktu dalam anggaran pengadaan terutama mengenai harga setiap bahan baku yang akan dibeli

3. Metode akuntansi bahan baku (accounting) berkaitan dengan evaluasi bahan baku yang digunakan di perusahaan, terutama yang diolah dalam proses produksi. Dalam akuntansi, ada beberapa metode pencatatan bahan baku, antara lain:

 Pertama dalam metode eksternal pertama

 Metode Last In First Out

 Metode rata-rata bergerak

(10)

KETERANGAN PRODUK A PRODUK B KEBUTUHA

N

HARGA BIAYA KEBUTUH

AN

HARGA BIAYA

JULI

TEPUNG TERIGU 54,08 8.000 432640 20,88 8.000

GULA PASIR 11.700 7.000 81900000 2.000 7.000

SUSU CAIR 27.040 30.000 811200000 - 0

RAGI 1.066 6.000 6396000 5.000 6.000

TELUR 13.000 2.000 26000000 4.500 2.000

MARGARIN 8.500 10.000 85000000 1.600 10.000

AIR ES - 0 0 10.400 5.000

SUSU BUBUK - 0 0 800 3.000

GARAM - 0 0 5.000 5.000

JUMLAH AGUSTUS

TEPUNG TERIGU 56,16 8.000 31,2 8.000

GULA PASIR 12.150 7.000 3.000 7.000

SUSU CAIR 28.080 30.000 - 0

RAGI 1.107 6.000 7.500 6.000

TELUR 24.570 2.000 6.750 2.000

MARGARIN 8.910 10.000 2.400 10.000

AIR ES - 0 15.615 5.000

SUSU BUBUK - 0 1.700 3.000

GARAM - 0 7.500 5.000

SEPTEMBER

TEPUNG TERIGU 62,4 8.000 41,6 8.000

GULA PASIR 13.500 7.000 4.000 7.000

SUSU CAIR 31.200 30.000 - 0

RAGI 1.250 6.000 10.000 6.000

TELUR 27.300 2.000 9.000 2.000

MARGARIN 9.900 10.000 3.200 10.000

AIR ES - 0 20.820 5.000

SUSU BUBUK - 0 1.600 3.000

GARAM - 0 10.000 5.000

JUMLAH OKTOBER

TEPUNG TERIGU 66,56 8.000 52 8.000

GULA PASIR 14.400 7.000 5.000 7.000

SUSU CAIR 33.280 30.000 - 0

RAGI 1.312 6.000 12.500 6.000

TELUR 29.120 2.000 11.250 2.000

MARGARIN 10.560 10.000 4.000 10.000

AIR ES - 0 26.025 5.000

SUSU BUBUK - 0 2.000 3.000

GARAM - 0 12.500 5.000

JUMLAH NOVEMBER

TEPUNG TERIGU 76,96 8.000 62,4 8.000

GULA PASIR 16.650 7.000 6.000 7.000

SUSU CAIR 38.480 30.000 - 0

RAGI 1.517 6.000 15.000 6.000

TELUR 33.670 2.000 13.500 2.000

MARGARIN 12.210 10.000 4.800 10.000

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Realisasi Produksi dan Pembelian Bahan Baku Batik Premium JogjaCart Berdasarkan Jumlah Unit Produksi periode April

Dalam penyusunan anggaran harga pokok produksi diperlukan data anggaran biaya bahan baku, biya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Berikut anggaran

Anggaran Pembelian &ahan &aku 0angsung (direct materials purchase budget ), !enyatakan jumlah dan biaya bahan mentah yang dibeli tiap periode, jumlahnya tergantung

Kebutuhan bahan baku untuk produksi*……. XXX Persediaan akhir bahan baku……….. XXX + Jumlah kebutuhan bahan baku……… XXX Persediaan awal bahan baku……… XXX - Pembelian

Anggaran Pembelian Bahan Baku disusun sebagai peren canaan jumlah bahan baku yang harus dibeli pada pe­ ri ode yang akan datang. Bahan baku yang harus dibe li diperhitungkan

Selisih jumlah unit antara kebutuhan yang ditentukan dalam anggaran bahan baku dengan anggaran pembelian ditunjukkan sebagai peningkatan atau penurunan dalam anggaran persediaan

Perkembangan ERP Sejarah - MRP  Dengan perhitungan status persediaan inventory serta jadwal produksi, sistem tersebut dapat memberikan rekomendasi pembelian bahan baku yang

ABSTRAKSI Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penyusunan anggaran biaya bahan baku dalam produksi sebagai alat perencanaan laba hasil