• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter I Hubungan Paritas Dengan Kejadian Kanker Payudara Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter I Hubungan Paritas Dengan Kejadian Kanker Payudara Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker saat ini menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan di

Indonesia. Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang ditakuti oleh

wanita karena penyakit tersebut dapat menyebabkan hilangnya organ vital wanita.

Kanker payudara juga dapat menimbulkan komplikasi yang serius dan bahkan dapat

berujung kematian (Rafif, 2010).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyakit kanker merupakan

masalah kesehatan di berbagai negara termasuk Indonesia. Berdasarkan data

Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2002, kanker

payudara menempati urutan pertama dari seluruh kanker pada perempuan dengan

insidence rate 38/100.000 perempuan (Sirait, 2009).

Bardasarkan data dari American Cancer Society, sekitar 1,3 juta wanita

terdiagnosis menderita kanker payudara, dan tiap tahunnya di seluruh dunia kurang

lebih 465.000 wanita meninggal oleh karena penyakit itu. Dilaporkan dari American

Cancer Society, angka kematian kanker payudara telah menurun sejak tahun 1990.

Hal ini diakibatkan oleh karena deteksi dini yang baik dan terapi yang lebih baik tiap

tahunnya. Kurang lebih 40.910 kasus kematian kanker payudara terdeteksi pada

tahun 2007. Sementara itu juga berdasarkan American Cancer Society, secara umum

angka kejadian kanker payudara meningkat sekitar 30% dalam kurun waktu 25 tahun

di negara-negara maju.

Secara umum insiden kanker payudara lebih rendah pada negara-negara yang

sedang berkembang dibandingkan dengan negara-negara yang sudah maju (23,1 vs

63,2 per 100.000 wanita), dan insiden kanker payudara bervariasi di setiap negara.

(2)

32

Probabilitas bagi seorang wanita di negara yang sudah maju untuk menderita kanker

payudara adalah sebesar 4,8%, sedangkan untuk negara yang sedang berkembang

adalah 1,8% (Rasjidi, 2009).

Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker dengan insiden tertinggi no. 2

setelah kanker leher rahim dan diperkirakan dalam waktu singkat akan merupakan

kanker dengan insiden tertinggi pada wanita. Di Indonesia, karena tidak tersedianya

registrasi berbasis populasi, angka kejadian kanker payudara dibuat berdasarkan

registrasi berbasis patologi dengan insiden relatif 11,5% artinya 11-12 kasus baru per

100.000 penduduk beresiko (Manuaba, 2010).

Bidang Pemberantasan Masalah Kesehatan (PMK) dinas kesehatan Sumut

menjelaskan prevalensi penderita kanker di Sumut sebanyak 2,9, atau tiap 100 ribu

orang diprediksi ada sekitar dua penderita kanker. Ini berdasarkan Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) 2010 di seluruh provinsi Indonesia (Jurnalis Perempuan, 2011).

Efek dari jumlah paritas terhadap resiko kanker payudara telah lama diteliti.

Dalam suatu studi metaanalisis, dilaporkan bahwa wanita nullipara mempunyai

resiko 30% untuk berkembang menjadi kanker payudara dibandingkan dengan

wanita yang multipara (Rasjidi, 2009).

Menurut Nani (2009) yang dikutip dari Lincoln dan Wilensky (2008),

nulliparitas dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker payudara karena lebih

lama terpapar dengan hormon estrogen dibandingkan dengan wanita yang memiliki

anak. Adanya tingkat estrogen yang lebih tinggi pada wanita mengembangkan risiko

kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak terkena kanker payudara.

Berdasarkan hasil penelitian Sirait (2009), hasil akhir analisis (multivariat)

menunjukkan bahwa risiko tumor/kanker payudara pada mereka yang tidak punya

anak sebesar 1,97 kali lebih besar dibanding yang mempunyai anak empat atau lebih.

(3)

33

Prasurvey yang dilakukan oleh peneliti di RSUP H. Adam Malik Medan didapat

hasil bahwa pasien penderita kanker payudara pada tahun 2012 berjumlah 714.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Hubungan Paritas Dengan Kejadian Kanker Payudara Di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2012”.

B. Perumusan Masalah

Apakah ada hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2012?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012.

2. Tujuan Khusus

a. Mendistribusikan karakteristik pasien di RSUP H. Adam Malik Medan

Tahun 2012.

b. Mengetahui distribusi frekuensi paritas pasien yang menderita/ tidak

menderita kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012.

c. Mengetahui distribusi frekuensi jumlah paritas pasien di RSUP H. Adam

Malik Medan tahun 2012.

d. Mengetahui hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara di RSUP

H. Adam Malik Medan Tahun 2012.

(4)

34

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar penentuan kebijakan yang

terkait dengan angka kejadian kanker untuk melakukan penyuluhan,

pencegahan dan penanganan kanker payudara.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai tambahan referensi bagi institusi pendidikan tentang kanker payudara

dalam melaksanakan pengajaran pada institusi pendidikan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Data hasil penelitian dapat dijadikan sumber penelitian lain yang terkait.

Referensi

Dokumen terkait

28 Komunikasi Penyiaran Islam STAIN Palangkaraya 1.

Melalui penjelasan guru, siswa mampu menyebutkan pengertian sumber daya alam dan lingkungan dengan benar.. Berdasarkan penejelasan guru, siswa mampu menyebutkan 3

“Usul pemberhentian Presiden dan/ atau Wakil Presiden dapat diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dengan terlebih

Bagi sekolah, sebagai bahan masukan kepustakaan sekolah dan tambahan karya guru, serta memberikan wawasan mengenai metode yang cocok untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Pengembangan penelitian secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 2 yang mengilustra- sikan sistem penyelenggaraan jalan tol yang terdiri dari tiga elemen untuk

Riwayat keluarga responden dengan kanker serviks..  Ya 

Peran perawat dibutuhkan dalam menentukan pelayanan kesehatan yang optimal bagi penderita skizofrenia.Salah satu pelayanan keperawatan adalah perilaku caring perawat. Perilaku

Jika meninjau lokasi dari setiap lubang yang dibuat antara sejajar dengan jalan atau di bawah selokan memperlihatkan bahwa nilai rata-rata laju infiltrasi dari lubang terletak di