• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah proses pembuatan Botol KAca

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah proses pembuatan Botol KAca"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PROSES MANUFAKTUR

PROSES PEMBUATAN BOTOL KACA

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

Nama : ARVAN BUDI HERYANTO.M

Kelas : IN3B

NIM : 141730016

Mata Kuliah : Proses Manufaktur

UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkah dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Proses Pembuatan Botol Kaca”. Makalah ini disusun untuk para pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang bagaimana cara pembuatan botol kaca yang sering kita pakai dalam kehidupan sehari-hari dan juga untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Proses Manufaktur. Penulis berharap supaya makalah ini dapat membantu pembaca atau menjadi reverensi pembaca untuk menyelesaikan tugas mengenai proses pembuatan botol kaca. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih.

Palambang, 20 Oktober 2015

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar ... 1

Daftar Isi ... 2

Bab 1 Pendahuluan ... 3

1.1. Latar Belakang ... 3 1.2. Rumusan Masalah ... 3 1.3. Tujuan Penelitian ... 3 Bab 2 Isi ... 4

2.1. Sejarah Botol Kaca ... 4

2.2. Bahan-bahan pembuatan Botol Kaca ... 5

2.3 Proses Pembuatan ... 8

Bab 3 Penutup ... 11

(4)

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalah

Semua orang sangat perlu sekali dengan penyimpanan baik itu berupa penyimpanan pakaian, buku, makanan, dan minuman. Oleh sebab itu mulai dari dulu orang berusaha meneliti dan mencari bagaimana menemukan tempat penyimpanan yang pas bagi setiap barang atau benda yang ingin mereka simpan.

Semakin majunya perkembangan teknologi dan peradaban manusia mulai lah ditemukannya berbagai tempat penyimpanan yang berfingsi menyimpang benda cair, mulai yang terbuat dari baja, besi, hingga sampai yang terbuat dari kaca atau glass. Selama perkembangannya penggunaan penyimpanan (botol) yang terbuat dari kaca sangat membantu dan bermanfaat bagi manusia dalam menyimpan benda cair yang berupa zat kimia, air minum,susu, tinta, dll.

Namun tidak semua orang mengetahui bagaimana cara pembuatan botol kaca tersebut. Jadi dalam makalah ini penulis akan menjelaskan proses pembuatannya.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah Sejarah Awal dari Botol Kaca? b. Apa saja Bahan-bahan Untuk Membuat Botol Kaca?

c. Dengan Menggunakan Proses Apa Sehingga Botol Kaca Dapat dibentuk?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui sejarah awal dari Botol Kaca b. Untuk mengetahuti bahan-bahan pembuat botol Kaca

(5)

Bab II Isi

2.1 Sejarah Botol Kaca

Botol adalah tempat penyimpanan dengan bagian leher yang lebih sempit dari pada badan dan "mulut"-nya. Botol umumnya terbuat dari gelas, plastik, atau aluminium, dan digunakan untuk menyimpan cairan seperti air, susu, minuman ringan, bir, anggur, obat, sabun cair, tinta, dll.

Botol gelas dan botol kaca di setiap rumah tangga di seluruh dunia. Kaca pertama kali muncul sekitar 7000 SM Manik yang terbuat dari kaca alami seperti obsidian, batu kristal, batu akik, atau onyx. Botol gelas pertama diproduksi sekitar 1500 SM

Botol kaca Amerika dan industri kaca jar lahir pada tahun 1600-an ketika pemukim di Jamestown membangun tungku peleburan kaca pertama. Botol kaca yang mahal sebagai industri mengandalkan peniupan kaca individu.

Penemuan mesin botol peniup kaca otomatis pada tahun 1903 berubah menjadi produk komoditas itu yang digunakan sampai hari ini. Sekarang sudah mungkin untuk memproduksi botol kaca secara massal dan botol kaca yang merupakan ketinggian seragam, berat, dan kapasitas.

(6)

2.2 Bahan-bahan Pembuat Botol Kaca

Bahan-bahan untuk membuat Botol Kaca sama dengan pembuatan kaca jadi untuk membuat botol kaca kita hanya membuat cairan kaca dan mencecaknya seperti botol.

A. BAHAN BAKU

Walupun terdapat ribuan macam formulasi kaca yang di kembangkan dalam 30 tahun terakhir namum perlu di catat bahwa pasir kaca, gamping, silika, dan soda masih merupakan bahan baku dari 90 persen dari seluruh kaca yang di produksi di dunia.

1. Pasir

Pasir yang digunakan haruslah kuarsa yang hampir murni, oleh karena itu, lokasi pabrik kaca biasanya di tentukan oleh lokasi endapan pasir kaca,kandungan besinya tidak boleh melebihi 0,45 % untuk barang gelas pecah belah atau 0,015 % untuk kaca optik, sebab kandungan besi ini bersifat merusak warna kaca pada umumnya.

2. Soda (Na2O)

Soda terutam di dapat soda abu padat Na2 CO3. sumber lainnya adalah

bikarbonat, kerak garam, dan natrium nitrat.yang tersebut terakhir ini sangat berguna untuk mengoksidasi besi dan unutk mempercepat pencairan.

3. Kaca Soda Gamping (soda lime glass)

(7)

B. BAHAN TAMBAHAN

Sebagai fluks dari silika, di pakai soda abu, kerak garam, batu gamping dan gamping. Di samping itu, banyak pula di pakai oksida timbal, abu mutiara (kalsium karbonat), salpeter, boraks, asam borat, asam trioksida, feldspar, dan fluorspar bersam berbagai oksida, karbonat serta garam-garam logam lain untuk membuata kaca berwarna.

Dalam operasi penyelesaian, banyak pula di pakai berbagai produk lain seperti abrasif dan asam fluorida.

1. Feldspar

Mempunyai rumus umum P2O.Al2O3 6SiO2.feldspsr mempunyai banyak

keunggulan di banding produk lain, karena murah, murni dan dapat di lebur dan seluruhnya terdiri dari oksidasi pembentuk kaca

2. Borax

Borax adalh perawis tambahan yang menambahkan Na2O dan boron oksida

kepada kaca. Walaupun jarang di pakai dalam kaca jendela atau kaca lembaran, boraks sekarang banyak di gunkan di dalam berbagai jenis kaca pengemas.

3. Kerak Garam ( salt cake )

Sudah lama digunakan dalm perawis tambahan pada pembuatan kaca, demikian pula beberapa sulfat lain amonium sulfat dan barium sulfat, dan sering di tentukan pada. Kerak garam ini di perkirakan dapat membersihkan buih yang mengganggu pada tanur tangki. Sulfat ini harus di pakai bersama karbon agar tereduksi menjadi sulfit.

4. Arsen Trioksida

(8)

5. Nitrat

Baik dari natrium maupun kalium di gunkan untuk mengoksidasi besi sehingga tidak terlalu kelihatan pada kaca produk.

6. Kalium Nitrat

Digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi dan kaca optik.

7. Kulet (Cullet)

Adalah kaca hancuran yang di kumpulkan dari barang-barang rusak, pecahan kaca beling dan berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat di pakai 10% atau bahkan sampai 80% dari muatan bhan baku.

8. Blok Refraktori

Zirkon, alumina, mulit, mulit alumina sinter dan zirkonia alumina elektrokast banyak di gunakan sebagai refraktor pada tanki kaca.

C. BAHAN BAKAR

(9)

2.3 Proses Pembuatan

Proses pembuatan Botol Kaca adalah sebagai berikut:

1. Persiapan bahan baku (batching)

Pada tahap ini dilakukan penggilingan, pengayakan bahan baku serta pemisahan dari pengotor-pengotornya. Serbuk bahan baku ditimbang sesuai komposisi, termasuk bahan-bahan aditif lain yang diperlukan seperti zat pewarna atau zat-zat sesuai dengan produk kaca yang dikendaki. Pengadukan campuran bahan baku dalam suatu mixer dilakukan agar campuran menjadi homogen sebelum dicairkan.

2. Pencairan (melting/fusing)

Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke dalam tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500oC sehingga campuran akan mencair.

Tungku sebagai tempat mencairkan campuran bahan baku kaca, terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

a. Pot furnace, biasanya dipakai untuk menghasilkan kaca-kaca khusus (special glass) seperti kaca seni, kaca optik dengan skala produksi yang kecil sekitar 2 ton atau lebih rendah. Pot terbuat dari bata silica-alumina (lempung) khusus atau platina.

b. Tank furnace, digunakan pada industri gelas skala besar dan terbuat dari bata refraktori (bata tahan panas). Furnace ini mampu menampung sekitar 1350 ton cairan gelas yang membentuk kolam di jantung furnace.

c. Regenerative furnace

Suhu tanur yang baru mulai berproduksi hanya dapat di naikkan sedikit demi sedikit setiap hari, tergantung kepada kemampuan reflaktorinya menampung ekspansi. Bila tanur regenerasi itu sudah di panaskan, suhunya harus di pertahankan sekurang-kurangnya 12000C setiap waktu. Kebanyakan kalor hilang

(10)

pencairan. Tanpa membiarkan dindingnya sedikit karena radiasi, suhu akan menjadi terlalu tinggi sehingga kaca cair itu dapat menyerang dinding dan melarutkannya. Untuk mengurangi aksi kaca cair, pada dinding tanur kadang-kadang di pasang pipa air pendingin. gunkana dalam pemnbuatan bola lampu dan gelas anggur.

2. jenis umpan gumbal (god feet) yang di terapka oleh para pembuat berbagai barang yang di buat denagn press (tekan) tiup atau gabungan “pres dan tiup”.

Pada mesin umpan sedot, kaca yang terdapat di dalam tanki dangkal bundar yang berputar di sedot dalam cetakan. Cetakan itu kemudian diayun menjauh dari permukaan kaca, di bika dan dilepasakan sehingga tinggal parison yang di pegang pada lehernya. Cetakan botol lalu naik dan mengurung parison itu dan hembusan udara tekan kemudian membuat kaca itu mengalir ke dalam cetakan. Cetakan itu di biarkan mengungkung botol yang terbentuk sampai operasi pengumpulan.

Kemudian, setelah melepaskan botol itu, cetakan naik kembali mengungkung parison baru. Operasi ini seluruhnya otomatis, dan kemudian kecepatan 60 unit per menit bukanlah sesuatu hal yamg luar biasa.

(11)

tanur melalui palung yang pada ujungnya mempunyai sebuah lubang. Kaca jauth melalui lubang itu, dan di potong dengan gunting mekanik sehingga merupakan suatu gumpal dengan ukuran persis sebagaimana yang di kehendaki.

Kaca itu lalu di teruskan melalui suatu corong ke cetakan parison, yang melaui operasi pembetukan botol dalm posisi terbalik. Sebuah jarum leher naik dan menempati posisinya, sementara sebuah plunyer jatuh dari atas; dan udara tekan di “tiup enap” (settle blow) lalu mendorong kaca menjadi bentuk-bentuk lehernya. Cetakan itu di tutup di sebelah atas ( dasar botol), jarum leher di tarik dan udara di suntikan pada “tiup lawan” (counter blow) melalui leher yang baru terbentuk sehingga membuat lubang lowong. Cetakan parison terbuka, parison itu di balikan sambil di pindahkan ke possisi baru, dimana botol yang setengah jadi itu sekarang berada dalam posisis tegak.

Kemudian, cetakan tiup akan mengungkung parison yang di panaskann kembali untuk selang waktu yang singkat. Udara lalu di suntikan untuk memberikan tiupan akhir, dan bersamaan dengan itu menciptaka bentuk dalam dan bentuk luar pada botol itu. Cetakan tiup itu kemudian berayun meniggalkan botol, dan botol itu bergerak ke leher.

(12)

Bab III Penutup

1. Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan formulasi amelioran dari berbagai limbah industri yang paling sesuai terhadap pertumbuhan dan hasil jagung Varietas Pertiwi-3

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © Imadduddin Abdurrohim Universitas

Dissenting Opinion dapat digunakan sebagai alat untuk menjamin dan meningkatkan kualitas putusan pengadilan.karena setiap anggota hakim akan berupaya menyusun

Perencanaan khusus merupakan perencanaan yang disusun untuk masing-masing siklus, seperti menyesuaikan materi yang telah disusun dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dalam pelaksanaan program Bantuan Sertifikasi Lembaga Profesi (LSPP1). Dengan demikian diharapkan terdapat kesamaan pandangan dan

Dengan melihat segala bentuk kegiatan pelatihan ini maka luaran yang harus dicapai oleh tenaga pengajar tersebut adalah kemampuan para tenaga pengajar tersebut dalam hal: 1) Bentuk

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya, yang telah memberikan kekuatan dan kemudahan sehingga penyusunan Skripsi yang berjudul ” Pengaruh

Statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi Pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala makro.. 