Pengenalan Tentang
Kelompok Etnik &
Multikulturalisme
Bahan kajian : Kepribadian masyarakat
sebagai hasil kebudayaan, bhinneka tunggal
ika
Pokok bahasan : Pengenalan Tentang
Kelompok Etnik & Multikulturalisme :
Memahami dan menjelaskan kelompok
etnik yang ada di Indonesia serta
memahami konsep kesukubangsaan dalam
masyarakat yang majemuk
Indikator : Memahami asal mula terbentuk
Pendapat Para Ahli Mengenai Kehidupan Awal
Keberadaan masyarakat awal di Kepulauan Indonesia diketahui dan didukung oleh beberapa teori dan pendapat yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh ahli. Beberapa petunjuk tentang keberadaan masyarakat awal di Kepulauan Indonesia antara lain dikemukakan oleh tokoh-tokoh di bawah ini :
Max Muller menyatakan bahwa asal dari bangsa
Indonesia adalah daerah Asia Tenggara.
Prof. Dr. H. Kern menyatakan bahwa bangsa Indonesia
Van Heine Geldern berpendapat bahwa bangsa
Indonesia berasal dari daerah Asia.
Willem Smith menyatakan dalam penelitiannya tentang
asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa oleh bangsa Indonesia.
Hogen menyatakan bahwa bangsa yang mendiami
daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera.
Drs. Moh. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia
berasal dari daerah Yunan.
Prof. Dr. Kroom menyatakan bahwa asal-usul bangsa
Prof. Moh. Yamin menentang semua pendapat yang
dikemukakan oleh para ahli. Dia berpendapat bahwa asal bangsa Indonesia dari daerah Indonesia sendiri.
Dr. Brandes yang dikirim ke Indonesia pada tahun
1884 menyatakan bahwa bangsa yang bermukim di kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa pada daerah-daerah yang membentang dari sebelah utara pulau Formosa, sebelah barat daerah Madagaskar, sebelah selatan yaitu tanah Jawa; Bali, sebelah timur sampai ke tepi pantai barat Amerika.
Mayundar menyatakan bahwa bangsa-bangsa yang
pendapat dari beberapa ahli menyebutkan bahwa
masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa Melayu. Bangsa Melayu langsung jadi nenek moyang bangsa Indonesia sekarang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Proto Melayu
Proto Melayu ini diyakini sebagai nenek moyang orang-orang Melayu Polinesia yang mana mereka tersebar dari Madagaskar hingga pulau-pulau yang berada di paling timur pada kawasan Pasifik. Diperkirakan, orang-orang Proto Melayu ini datang dari Cina bagian selatan. Ciri-ciri Proto Melayu :
Rambut yang lurus
Dari Cina bagian selatan (Yunan) mereka lantas melakukan
migrasi ke Indocina dan Siam, yang selanjutnya sampailah ke Kepulauan Indonesia. Mula-mula, mereka menempati pantai di Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat. Ras Proto Melayu ini mampu membawa peradaban batu di Kepulauan Indonesia.
Saat datang imigran baru, yakni Deutero Melayu (Ras
Melayu Muda), mereka berpindah masuk ke pedalaman dan selanjutnya mencari tempat yang baru ke hutan-hutan sebagai tempat hunian mereka.
Selanjutnya, ras Proto Melayu ini kemudian mendesak
keberadaan dari penduduk asli. Kehidupan yang terjadi di dalam hutan ini menjadikan mereka terisolasi dari dunia luar, sehingga mampu memudarkan peradaban mereka.
Pada akhirnya, penduduk asli dan ras Proto Melayu itu
2. Deutro Melayu
Deutro Melayu merupakan ras yang datang atau berasal
dari Indocina dari bagian utara. Mereka sendiri membawa kebudayaan baru yang berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia atau Kebudayaan Dongson. Seringkali, mereka juga disebut dengan orang-orang Dongson.
Ciri-ciri Deutero Melayu :
-Berkulit sawo matang agak kuning -Tubuh yang tak terlalu tinggi
-Memiliki rambut yang lurus
Peradaban :
keahlian untuk mengerjakan logam dengan sempurna
membuat irigasi di tanah-tanah pertanian yang berhasil
mereka ciptakan, dengan cara membabat hutan terlebih dahulu.
Pelaut, penguasaan miliki terhadap ilmu perbintangan yang
Kedatangan dari ras Deutero Melayu yang ada di
Kepulauan Indonesia ini kian lama kian bertambah banyak. Mereka selanjutnya berpindah untuk mencari tempat baru ke hutan-hutan sebagai salah satu tempat tinggal atau tempat hunian yang baru.
Pada akhirnya, Proto Melayu dengan Deutero Melayu
saling membaur satu sama lain dan selanjutnya menjadi penduduk di Kepulauan Indonesia. Sementara itu, di masa yang akan datang, mereka berdua bahkan sangat sulit untuk bisa dibedakan.
Proto Melayu itu sendiri meliputi penduduk yang ada
Dalam perkembangan selanjutnya, berbagai
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia
telah membentuk komunitas sendiri sehingga
mendapat sebutan tersendiri, seperti di
daerah Aceh disebut dengan suku bangsa
Aceh, di Jawa Barat disebut dengan suku
Nenek moyang atau induk suku bangsa Indonesia
menurut penelitian dan kajian sejarah berasal dari wilayah Asia. Percampurannya tersebut menghasilkan keturunan beberapa suku bangsa di Indonesia, yaitu ras Melanesoid dan Melayu.
Munculnya keragaman suku bangsa tidak seharusnya
1) Pola Persebaran Suku Bangsa di Indonesia
Suku bangsa yang terdapat di Indonesia secara umum dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu suku bangsa asli Indonesia, suku bangsa nonpribumi (asing), dan suku bangsa pedalaman.
Suku Polahi, Gorontalo
2) Kondisi Lingkungan Geografis Indonesia
Faktor geografis yang menunjang adanya keragaman tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan, antara lain sebagai berikut.
a) Letak geografis kepulauan Indonesia berada pada jalur persilangan dunia. Hal ini memungkinkan masuk dan berkembangnya budaya luar dengan leluasa.
b) Wilayah Wawasan Nusantara yang kita cintai ini terdiri atas beribu-ribu pulau yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke.
c) Setiap wilayah di Indonesia memiliki potensi dan persebaran kekayaan alam yang berbeda-beda.
Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri atas
Robertson pada tahun 1977 mengemukakan
pendapatnya bahwa kelompok etnik adalah sejumlah besar orang yang memandang diri dan dipandang oleh kelompok lain memiliki kesatuan budaya yang berbeda. Hal ini terjadi sebagai akibat dari sifat-sifat budaya bersama dan interaksi timbal balik yang terus menerus.
Secara rinci dapat kita uraikan tentang perbedaan
antara suku bangsa yang satu dan lainya, dalam hal: a. Perbedaan bahasa daerah.
b. Perbedaan tata susunan kekerabatan c. Perbedaan adat istiadat
d. Perbedaan sistem mata pencaharian. e. Perbedaan teknologi
Pemahaman
Multikulturalisme
Multikulturalisme adalah istilah yang
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat
dengan tingkat keanekaragaman yang sangat
kompleks, dengan berbagai keanekaragaman
tersebut, masyarakat kita dikenal dengan istilah
masyarakat multikultural.
Masyarakat multikultural ini harus dipahami dan
memaknai dalam konteks masa kini dan masa
depan yang harus terus ditanamkan. Masyarakat
multikultural dengan semboyan Bhineka Tunggal
Ika adalah salah satu dari
empat pilar kehidupan
bernegara yakni Pancasila, Undang-Undang
dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
NKRI adalah pemersatu bangsa dan Bhineka