ii
HALAMAN PENGESAHAN
Usulan Program Kreativitas Mahasiswa
Judul Kegiatan
: Arisan Ilmu Sebagai Alternatif untuk Meningkatkan Kualtias
Guru Bersertifikasi.
Bidang Kegiatan
:
PKM AI
PKM GT
Ketua Pelaksana
Nama Lengkap
: Rony Kurniawan Pratama
NIM
: 11201244043
Jurusan
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas
: Universitas Negeri Yogyakarta
Alamat rumah
:
Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 Orang
Dosen Pembimbing
: Siti Maslakhah M.Hum
Nama Lengkap dan Gelar
: Siti Maslakhah M.Hum
NIP
: 19700429 199802 2 001
Yogyakarta, 22 Februari 2012
Menyetujui,
Pembimbing UKM Penelitian
Bambang Sulistyo, S.Pd M.Eng
NIP. 19800513 200212 1 002
Ketua Pelaksana,
Rony Kurniawan Pratama
NIM. 11201244043
Mengetahui,
Pembantu Rektor III
Universitas Negeri Yogyakarta
Prof. Dr. Herminarto Sofyan
NIP.19540809 197803 1 005
Dosen Pendamping
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rahmat hanya milik Allah SWT, yang telah memberikan karunia serta
ridha-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan PKM-GT yang berjudul ” Arisan
Ilmu Sebagai Alternatif untuk Meningkatkan Kualtias Guru Bersertifikasi”. PKM-GT ini
tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima
kasih kepada:
1.
Allah SWT yang telah memberikan kita ilmu sehingga mampu menyelesaikan Gagasan
Tulis ini.
2.
Kedua orang tua yang senantiasa berdo’a dan berusaha untuk kami.
“Allahuma fiqrli waliwalidaiya war hamhuma kama robbayani shaghira”.
3.
Kepada Prof. Dr. Herminarto Sofyan sebagai Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan
UNY.
4.
Kepada Ibu Siti Maslakhah, M.Hum atas kesediaannya membimbing dan meluangkan
waktu di sela kesibukannya untuk membimbing kami dalam menyelesaikan gagasan
tulis ini.
5.
Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung, sehingga PKM-GT ini dapat terselesaikan.
Penyusun menyadari PKM-GT ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
saran dan kritik sangat kami harapkan dari berbagai pihak. Semoga PKM-GT ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 23 Februari 2012
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
RINGKASAN ... v
PENDAHULUAN ... 1
Latar Belakang ... 1
Tujuan dan Manfaat ... 3
GAGASAN ... 4
KESIMPULAN ... 8
DAFTAR PUSTAKA ... 9
v
RINGKASAN
ARISAN ILMU SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
GURU BERSERTIFIKASI
Rony Kurniawan Pratama, Imron Wafdurrahman, Andriyana Fatmawati
Standar kompetensi dan sertifikasi guru merupakan langkah untuk mendapatkan guru
yang baik dan profesional, yang memiliki fungsi dan peran di sekolah khususnya, dan juga
tujuan pendidikan pada umumnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntunan zaman.
Namun demikian, jika kita melihat realita terhadap program sertifikasi ini. Temuan
terakhir dari hasil penelitian awal yang dilakukan oleh Ditjen PMPTK yang difasilitasi oleh
Bank Dunia (2010) terhadap guru-guru SD dan SMP yang telah disertifikasi memberikan
gambaran yang menarik. Hasil dari penelitian tersebut diantaranya adalah sertifikasi belum
banyak membawa dampak bagi peningkatan profesionalisme guru, program sertifikasi juga
belum membawa dampak bagi peningkatan disiplin guru dalam menjalankan tugas
profesionalnya sebagai pendidik, kasus terbanyak ada pada guru-guru SMP karena guru SMP
adalah guru bidang studi.
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan investasi masa depan, kalimat itulah yang
sering dijadikan pedoman bagi institusi pendidikan di Indonesia. Masa
depan yang baik, tidak terlepas dari kualitas pendidikan. Bagi bangsa
Indonesia, fungsi pendidikan diatur dalam pasal 2 UU No. 20 Tahun 2003
pasal 3, yaitu untuk “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa”. Berangkat dari dasar inilah bangsa Indonesia akan
membangun suatu peradaban yang bermartabat dan cerdas melalui
pendidikan.
Sejalan dengan berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia,
pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap
berkembangnya pendidikan itu sendiri. Salah satu upaya pemerintah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia adalah dengan menyusun
undang-undang mengenai sertifikasi guru. Dalam Undang-undang nomor
14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, dikemukakan bahwa sertifikasi
adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.
Guru mempunyai peran penting dalam perkembangan pendidikan.
Gurulah yang berperan aktif dalam berinteraksi atau bertatap muka
langsung dengan peserta didik. Sehingga dapat dikatakan berhasil atau
tidaknya proses pendidikan suatu institusi, dan kualitas pendidikan sangat
erat kaitannya dengan profesionalisme yang dimilik oleh seorang guru.
Karena pada hakikatnya dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005,
disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan
2 Sudah beberapa tahun terakhir, setelah pemerintah menjalankan
program sertifikasi terhadap guru, banyak perkembangan yang didapatkan
dari program itu, namun di lain sisi dalam penerapan program sertifikasi
guru tersebut juga mempunyai berbagai permasalahan. Sisi positif dari
program ini adalah meningkatnya pengetahuan, wawasan tentang tugas
dan fungsi guru sebagai profesional, meningkatnya penguasaan terhadap
kurikulum dan pembelajaran serta mengubah mindset guru sebagai sebuah
pekerjaan profesional (R Marselus Payong: 2011).
Akan tetapi, hasil riset yang pernah dilakukan oleh Ditjen PMPTK
yang difasilitasi oleh Bank Dunia pada tahun 2010, menyatakan bahwa;
1. Sertifikasi belum banyak membawa dampak bagi peningkatan
profesionalisme guru. Sekitar 76% dana tunjangan profesi misalnya
dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga setiap hari,
sedangkan sisanya untuk keperluan yang terkait langsung atau tidak
langsung terhadap pengembangan profesionalisme guru.
2. Sertifikasi guru juga belum membawa dampak bagi peningkatan
disiplin guru dalam menjalankan tugas profesionalnya. Masih banyak
guru yang lalai melaksanakan tugasnya meskipun telah mendapatkan
tunjangan profesi. Sekitar 45% guru yang telah disertifikasi sering tidak
masuk sekolah dengan alasan tidak memiliki jam mengajar di sekolah.
Kasus terbanyak ada pada guru-guru SMP karena guru SMP adalah
guru bidang studi.
Dari gambaran singkat ini jelaslah bahwa usaha peningkatan mutu
guna melalui program sertifikasi guru, masih belum memperhatikan
dampak positif sesuai yang diharapkan. Untuk menanggulangi
permasalahan tersebut, perlu adanya tindakan preventif. Salah satu solusi
cerdas dalam menanggulanginya adalah dengan diterapkannya “Arisan
Ilmu”. Arisan ilmu ini merupakan suatu konsep alternatif yang cerdas
3
B. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Untuk meningkatkan kualitas guru bersertifikasi dalam setiap regional.
4
GAGASAN
Setelah berlakunya undang-undang mengenai sertifikasi guru, banyak pula
guru yang mengajukan dirinya untuk disertifikasi. Sertifikasi ini dilakukan untuk
menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Melalui
sertifikasi maka akan dilakukan seleksi terhadap berbagai guru, dan dari situ dapat
disaring dan didapatkan guru manakah yang berkelayakan untuk mengajar dan
mendidik serta guru manakah yang tidak layak atau belum memenuhi kemampuan
dasar sebagai seorang pendidik. Sertifikasi dalam konteks ini adalah sebagai suatu
mekanisme seleksi terhadap guru-guru yang unggul yang diharapkan dapat
menunaikan tugas sebagai guru profesional untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional (Marselus, 2011).
Data menyebutksn sampai dengan tahun 2009, jumlah guru dalam jabatan
yang telah disertifikasi sebanyak 553.762 orang dengan rincian seperti terlihat
dalam tabel berikut ini :
Tahun Kuota Lulus PF % Lulus
2006 20.000 9.884 49,42% 8,595 42,98% 18.479
2007 181.066 73.533 40,75% 90,042 49,90% 163.575
2008 200.864 76.978 38,49% 95,569 47,78% 172.547
2009 201.102 90.622 45,06% 108,539 53,97% 199.161
2010 214.610 Dalam Proses
Jumlah 802.942 251.017 302,745 553.762
Sumber : Direktorat Profesi Pendidik, Ditjen PMTK, 2010
Diasumsikan bahwa sertifikasi akan berdampak positif bagi kualitas para
pendidik seperti meningkatnya pengetahuan, wawasan tentang tugas dan fungsi
guru sebagai profesional, meningkatnya penguasaan terhadap kurikulum dan
pembelajaran serta mengubah mindset guru sebagai sebuah pekerjaan profesional.
Singkatnya melalui program sertifikasi diharapkan guru dapat meningkatkan mutu
profesionalismenya melalui peningkatan mutu proses dari hasil pembelajaran,
5 Temuan terakhir dari hasil penelitian awal yang dilakukan oleh Ditjen
PMPTK yang difasilitasi oleh Bank Dunia (2010) “Ditjen PMPTK & World Bank,
The Teacher Certification Impact, Preliminary Baseline Survay Results, Jakarta:
Ditjen PMPTK, 2010. Terhadap guru-guru SD dan SMP yang telah disertifikasi
memberikan gambaran yang menarik :
1. Sertifikasi belum banyak membawa dampak bagi peningkatan profesionalisme
guru. Dampak dari sertifikasi lebih kepada peningkatan kesejahteraan guru
daripada peningkatan profesionalisme. Sekitar 76% dana tunjangan profesi
misalnya dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga setiap hari,
sedangkan sisanya untuk keperluan yang terkait langsung atau tidak langsung
terhadap pengembangan profesionalisme guru
2. Sertifikasi guru juga belum membawa dampak bagi peningkatan disiplin guru
dalam menjalankan tugas profesionalnya. Masih banyak guru yang lalai
melaksanakan tugasnya meskipun telah mendapatkan tunjangan profesi.
Sekitar 45% guru yang telah disertifikasi sering tidak masuk sekolah dengan
alasan tidak memiliki jam mengajar di sekolah. Kasus terbanyak ada pada
guru-guru SMP karena guru SMP adalah guru bidang studi.
Dari pemaparan dan gambaran secara singkat ini jelaslah bahwa usaha
peningkatan mutu kualitas guru melalui program sertifikasi guru, masih belum
dapat mempunyai dampak positif baik bagi pendidik khususnya maupun peserta
didik pada umumnya, masih jauh dari harapan dan tujuan pengadaan program
sertifikasi guru. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan solusi yang
konstruktif. Agar tujuan semula pemerintah Indonesia dalam menyejahterakan
guru profesional, demi menjalankan pendidikan nasional dapat tercapai ke arah
yang lebih baik.
Arisan ilmu sebagai alternatif untuk meningkatkan kualtias guru
bersertifikasi merupakan solusi cerdas dalam mengatasi masalah mengenai guru
yang berpredikat sebagai guru bersertifikasi, namun tidak profesionalitas. Dengan
6 sama lain guru saling mempresentasikan ilmu dari buku yang telah mereka
sepakati bersama, dan kemudian melakukan diskusi bersama. Berkaitan dengan isi
materi yang disampaikan merupakan kesepakatan regional dan kebutuhan tiap
regional masing-masing. Mekanisme arisan ilmu tersebut di gambarkan sebagai
berikut :
Dari ilustrasi bagan di atas menjelaskan bahwa, mekanisme arisan ilmu
terdiri dari guru bersertifikasi dalam lingkup satu regional atau wilayah tertentu.
Beberapa guru bersertifkasi, berkumpul dan menyusun agenda arisan ilmu.
Sehingga memperoleh hasil diskusi mengenai waktu pelaksanaan arisan ilmu.
Semisal di sepakati hari sabtu “dua minggu sekali. Selain itu, dalam arisan ilmu
tersebut seperti setiap guru bersertifikasi wajib membawakan satu buku untuk di
GURU BERSERTIFIKASI DALAM LINGKUP REGIONAL TERTENTU
- BERKUMPUL
- MENYUSUN AGENDA ARISAN ILMU
HASIL DISKUSI
7 presentasikan kepada guru-guru yang lain ketika dalam pengundian ternyata
namanyalah yang keluar.
Setelah guru yang mempresentasikan buku yang dibawanya tersebut
selesai, maka para guru yang lain boleh bertanya kepada guru yang terkait.
Dengan demikian terjadilah proses diskusi ilmiah, secara tidak langsung diskusi
ilmiah tersebut dapat lebih meningkatkan kualitas dan kemampuan softskill
seorang guru, hingga pada akhirnya nanti kemampuan tersebut dapat
diimplementasikan dalam kelas kepada peserta didik. Dengan metode tersebut
diharapkan kemampuan dasar dari seorang guru dapat berkembang dan terasah
secara berjangka dan dampaknya juga akan bermanfaat bagi peserta didik karena
guru yang telah tersertifikasi akan semakin terampil dan profesional dalam
mengajar.
Dengan arisan ilmu tersebut diharapkan sebagai langkah awal peningkatan
daya profesionalitas guru dan kemampuan dasar seorang guru sebagai seorang
yang berperan dan mempunyai fungsi utama dalam pelaksanaan pendidikan di
8
KESIMPULAN
Melihat kenyataan yang terjadi dalam pendidikan di Indonesia, program
sertifikasi terhadap guru merupakan langkah untuk mencetak guru-guru yang
berkualitas dan profesional. Dengan menerapkan gagasan arisan Ilmu Sebagai
Alternatif untuk Meningkatkan Kualitas Guru Bersertifikasi diharapkan akan lebih
meningkatkan daya profesionalitas dan kualitas dari seorang guru dalam mendidik
peserta didik dengan baik, dan disiplin dalam bekerja.
Arisan tersebut bisa dilakukan berjangka dalam waktu tertentu oleh satuan
guru dalam regional tertentu, dengan metode seperti arisan masing-masing guru
mempunyai kewajiban untuk membagi ilmunya dengan mempresentasikannya
kepada guru-guru bersertifikasi yang lain.
Dengan menerapkan metode tersebut, akan diperoleh peningkatan
kemampuan guru dalam hal keilmuan dan berdampak secara langsung terhadap
tingkat profesional dan kedisiplinan guru dalam mengajar. Diharapkan dengan
metode seperti ini dalam jangka ke depan akan meningkatkan kualitas pendidikan
9
DAFTAR PUSTAKA
Antara. 2012. “Guru yang Sudah Sertifikasi Harus Siap Dievaluasi” Eksposnews.
Selasa, 24 Januari 2012
Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Rosda
Payong, R Marselus. 2011. Sertifikasi Profesi Guru. Flores : PT Indeks.
Sarimaya, Farida. 2009. Sertifikasi Guru. Bandung : Yrama Widya
Warobay, Fiki. 2011. “Sertifikasi Guru Kurang Efektif”. Kuningannews. Jum’at,
10
BIODATA PENULIS
Biodata ketua dan anggota kelompok
1. Ketua Pelaksana
a. Nama lengkap : Rony Kurniawan Pratama
b. NIM : 11201244043
c. Fakultas/ Jurusan : FBS/ Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
2. Anggota
a. Nama lengkap : Imron Wafdurrahman
b. NIM : 11210141008
c. Fakultas/ Jurusan : FBS/Bahasa dan Sastra Indonesia
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
3. Anggota
a. Nama lengkap : Andriyana Fatmawati
b. NIM : 1020541014
c. Fakultas/ Jurusan : FBS/Pendidikan Bahasa Daerah
11
Biodata Dosen Pembimbing
a. Nama lengkap : Siti Maslakhah, M.Hum
b. NIP : 19700419 199802 2 001
c. Golongan dan Pangkat : IIIC/Penata
d. Jabatan Fungsional : Lektor
e. Jabatan Struktural : -
f. Fakultas/Program Studi : FBS/Bahasa dan Sastra Indonesia
g. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
Yogyakarta, 23 Februari 2012
Dosen Pembimbing
Siti Maslakhah, M.Hum