• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Penelitian Pengaruh Penggunaan 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal Penelitian Pengaruh Penggunaan 1"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

Disusun sebagai pemenuhan tugas Ujian Akhir Semester

Matakuliah Metodologi Penelitian Pendidikan

Dosen Pengampu F.X. Dapiyanta,SFK, M.Pd

Disusun oleh:

Agustinus Dwi Riyanto

121124046

PROGRAM STUDI

ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN

(3)

Daftar Isi

Halaman Judul ... 2

Daftar Isi ... 3

BAB I : PENDAHULUAN ... 5

A. Latar Belakang ... 5

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

(a) Strategi pembelajaran Inkuiri ... 9

(b) Prestasi belajar siswa ... 13

a. Arti Belajar ... 13

b. Pengertian prestasi belajar ... 13

c. Faktor pengaruh prestasi belajar ... 14

C. Kerangka Pikir ... 14

D. Hipotesis ... 15

BAB III : METODE PENELITIAN ... 16

A. Jenis Penelitian ... 16

2. Definisi konseptual ... 17

3. Definisi operasional ... 17

(4)

5. Pengembangan instrumen ... 18

6. Kisi-kisi ... 18

F. Teknik Analisis Data ... 18

1. Persyaratan Analisis ... 18

2. Analisis Deskripsi ... 19

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan menjadi hal yang sangat dibutuhkan di dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya pendidikan, tata kehidupan manusia akan berantakan. Tanpa adanya pendidikan, manusia tidak dapat mengembangkan cara berpikirnya, tidak dapat menyikapi suatu keadaan dan tidak akan ada kemajuan dalam segala bidang kehidupan. Melalui pendidikan, manusia dapat mencapai taraf yang lebih tinggi dan dapat mengembangkan segala hal yang dapat membantu kehidupan manusia, misalnya dengan pengembangan teknologi. Kemajuan IPTEK di zaman sekarang ini adalah hasil dari proses pendidikan. Proses pendidikan itu sendiri tidak dapat lepas dari salah satu kegiatan di dalam kelas, yaitu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). KBM tidak hanya terjadi di dalam sekolah sebagai lembaga formal pendidikan, tetapi KBM juga dapat terjadi di luar lembaga formal, seperti Lembaga Pelatihan, tempat les privat dan di lingkungan tempat tinggal.

(6)

berhubungan dengan Gereja, Kitab Suci, Pastoral, Hukum Gereja dan Moral, sedangkan mata kuliah yang termasuk di dalam bidang pendidikan ialah mata kuliah-mata kuliah yang berkaitan dengan pendidikan guru dan pembelajaran di kelas. Kerap kali pengajar menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dalam menyampaikan materi pembelajaran. Penggunaan model ekspositori memang akan menjadikan pembelajaran sesuai dengan tujuan materi pembelajaran, yaitu tersampaikannya materi yang dibahas dan juga akan menghemat waktu. Akan tetapi, di lain pihak yang terjadi ialah peserta didik atau mahapeserta didik akan memperhatikan dan berkonsentrasi kepada materi yang disampaikan oleh pengajar hanya dalam waktu yang singkat, setelah itu peserta didik atau peserta didik akan merasa bosan dan mengantuk, sehingga materi yang disampaikan tidak akan dipahami oleh peserta didik dengan baik. Berhadapan dengan permasalahan pembelajaran seperti ini, maka dibutuhkan strategi pembelajaran yang lain yang dapat membuat peserta semakin aktif dan tertarik dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.

Ada beberapa strategi di dalam mengajar, antara lain : SPE (Ekspositori), SPI (Inkuiri), PBL (Problem Based Learning), SPPKB (Peningkatan Kemampuan Berpikir), SPK (Kooperatif), CTL (Contextual Teaching Learning), dan Afektif. Di antara beberapa strategi pembelajaran tersebut yang sudah dikenal oleh banyak orang adalah SPE atau Strategi Pembelajaran Ekspositori yaitu pembelajaran dengan menggunakan model ceramah, sedangkan strategi yang lain kurang ketahui, sehingga pembelajaran menjadi monoton dan membosankan. Pada penelitian ini, peneliti memilih strategi pembelajaran inkuiri di dalam proses pembelajaran di Program Studi Ilmu Pendidikan kekhususan Pendidikan Agama Katolik. Peneliti ingin meneliti apakah strategi pembelajaran inkuiri cocok digunakan di dalam proses pembelajaran pada mata kuliah-mata kuliah non teologi kateketik, dan apakah melalui model ini pemahaman mahasiswa semakin bertambah dan prestasi belajar mahasiswa dapat meningkat.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tentang permasalahan tersebut, permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah :

(7)

kurang relevan pada perkembangan zaman sekarang ini.

3. Penggunaan strategi pembelajaran ekspositori pada hampir semua mata kuliah di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, baik mata kuliah teologi dan juga keguruan.

C. Batasan Masalah

1. Subyek penelitian yang sesuai dengan judul ialah mahasiwa aktif Program Studi Ilmu Pendidikan kekhususan Pendidikan Agama Katolik yang berada di semester III dan V.

2. Obyek penelitian adalah strategi pembelajaran inkuiri pada mata kuliah-mata kuliah yang berkaitan dengan kependidikan

D. Rumusan Masalah

1. Apakah strategi pembelajaran inkuiri cocok untuk dilaksanakan di dalam mata kuliah-mata kuliah kependidikan di Program Studi Ilmu Pendidikan kekhususan Pendidikan Agama Katolik?

2. Apakah pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terhadap tingkat pemahaman dan prestasi mahasiswa pada mata kuliah-mata kuliah kependidikan di Program Studi kekhususan Pendidikan Agama Katolik?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui seberapa cocok strategi pembelajaran inkuiri dalam mata kuliah-mata kuliah kependidikan di Program Studi Ilmu Pendidikan kekhususan Pendidikan Agama Katolik.

2. Mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuri terhadap tingkat pemahaman dan prestasi mahasiswa di dalam mata kuliah-mata kuliah kependidikan di Program Studi Ilmu Pendidikan kekhususan Pendidikan Agama Katolik.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Mengetahui dan menambah pemahaman tentang strategi pembelajaran inkuiri dan pengaruhnya di dalam tingkat pemahaman dan prestasi mahasiswa.

2. Bagi Mahasiswa

(8)

3. Bagi Dosen

Menjadi bahan pertimbangan di dalam menyusun strategi pembelajaran yang dapat melibatkan keaktifan mahasiswa dan meningkatkan pemahaman serta prestasi mahasiswa

4. Bagi Program Studi Ilmu Pendidikan kekhususan Pendidikan Agama Katolik

(9)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan untuk melihat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terhadap tingkat pemahaman siswa dalam matapelajaran tertentu. Penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan peningkatan prestasi siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri adalah penelitian yang dilakukan oleh Sutarsih, Suripto, dan Mohamad Chamdani

pada tahun 2011 dengan judul “Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri untuk Peningkat Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika di Kelas V”. Berdasarkan penelitian tersebut, strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Matematika. Peningkat prestasi belajar ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh setelah dilakukan evaluasi oleh peneliti. (http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/download/260/145)

Penelitian lain yang dilakukan untuk melihat pengaruh strategi pembelajaran inkuri adalah penelitian yang dilakukan oleh Dhidik Setiawan dan Buditjahjanto pada tahun 2012 dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri terhadap

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa di SMKN 3 Buduran Sidoarjo”. Menurut penelitian

tersebut, pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional.

B. Kajian Pustaka

(a) Strategi pembelajaran Inkuiri

(10)

membantu siswa dalam mencari dan menemukan materi pembelajaran, dan peserta didik mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan secara kritis dan analitis. Strategi pembelajaran ini juga disebut dengan strategi heuristic (Yun:saya menemukan).

Strategi pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif. Menurut aliran ini, belajar adalah proses mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi mental yang dimiliki setoap individu secara optimal. Belajar bukan hanya persoalan menghafal materi yang diberikan oleh guru, akan tetapi belajar merupakan proses dimana setiap individu memperoleh pengetahuan tersebut melalui ketrampilan berpikir individu, dengan kata lain bahwa pengetahuan yang diperoleh tidak langsung dari guru, melainkan peserta didik sendiri yang mencari dan menemukannya.

Inkuiri dapat digolongkan ke dalam teori konstruktivisme, dimana peserta didik secara pribadi menyusun dan membangun pemahamannya dan pengetahuannya sendiri, sehingga peserta didik sungguh dituntut untuk aktif dalam mencari dan menemukan pengetahuan. Dalam proses seperti ini guru, berperan sebagai fasilitator yang membantu jalannya proses pembelajaran.

Strategi pembelajaran inkuiri muncul dengan asumsi bahwa manusia sejak lahir memiliki dorongan untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Hal ini dapat dilihat pada anak balita dan masa kanak-kanak, dimana setiap benda yang dijumpainya selalu ditanyakan kepada orangtuanya atau pengasuhnya. Di saat dewasa, rasa ingin tahu manusia semakin bertambah tinggi dengan menggunakan otak dan pengetahuannya yang sebelumnya diperoleh. Dalam hal inilah model inkuiri dikembangkan.

Strategi ini dipergunakan oleh guru dengan maksud bahwa siswa terangsang akan tugas yang diberikan kepadanya, selanjutnya siswa aktif untuk mencari serta meneliti sendiri dari pemecahan permasalahan yang ada. Dalam proses ini sebaiknya siswa masuk ke dalam kelompok. Di dalam kelompok, siswa dapat mengemukakan pendapatnya dan merumuskan sebuah kesimpulan (Roestiyah, 1991:76).

Ciri-ciri strategi pembelajaran inkuiri, yaitu :

(11)

2. Aktivitas siswa mengarah kepada pencarian dan penemuan jawaban dari suatu pertanyaan. Siswa yang berperan aktif dalam mencari dan menemukan pengetahuannya, dan guru berperan sebagai fasilitator. 3. Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara

sistematis, logis dan kritis. Prinsip Strategi Pembelajaran Inkuiri :

1. Berorientasi kepada pengembangan intelektual

Strategi ini bertujuan untuk pengembangan kemampuan berpikir siswa. Proses dan prestasi belajar menjadi orientasi dari strategi ini, karena di dalam proses dan prestasi belajar dapat dilihat sejauh mana perkembangan intelektual siswa.

2. Prinsip interaksi

Dalam melaksanakan strategi pembelajaran ini siswa sebagai subyek pelaku harus berinteraksi dengan siswa lain maupun dengan guru, bahkan berinteraksi dengan lingkungan. Proses interaksi dengan guru bukan berarti bahwa guru sebagai sumber belajar, tetapi peran guru di sini adalah sebagai pengatur proses interaksi tersebut. Guru perlu mengarahkan siswa supaya dapat mengembangkan kemampuannya berpikir.

3. Prinsip bertanya

Dalam proses pembelajaran ini, guru memberikan tugas kepada siswa, artinya guru memberikan pertanyaan kepada siswa. Siswa berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Usaha siswa dalam menjawab pertanyaan tersebut merupakan bagian di dalam proses berpikir yang menjadi orientasi pembelajaran ini.

4. Prinsip belajar untuk berpikir

Sesuai dengan orientasi pembelajaran, berpikir menjadi bagian yang utama di dalam seluruh proses pembelajaran ini. Dengan berpikir, siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri, tentu hal ini membutuhkan verifikasi dari guru agar pengetahuan yang dibangun oleh siswa tidak bersinggungan atau menyimpang dengan pengetahuan yang sudah ada. 5. Prinsip keterbukaan

(12)

pengetahuannya sendiri. Dengan demikian, tidak dapat dituntut kemungkinan bahwa akan ada banyak pengetahuan yang dibangun oleh siswa. Hal ini tidak menjadi permasalahan, sejauh pengetahuan yang dibangun oleh siswa tidak menyimpang dan dapat dipertanggungjawabkan.

Berikut adalah keunggulan strategi pembelajaran inkuiri dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain :

1. Membentuk dan mengembangkan “self-consept”, sehingga siswa

mengerti konsep dasar dan ide-ide.

2. Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.

3. Siswa terdorong untuk berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri. 4. Siswa terdorong untuk berpikri intuitif dan merumuskan hipotesisnya. 5. Strategi ini dapat memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik. 6. Proses belajar lebih merangsang siswa untuk aktif.

7. Bakat dan kecakapan individu dapat dikembangkan. 8. Siswa diberi kebebasan untuk belajar sendiri. 9. Menghindari cara belajar yang tradisional.

10.Siswa dapat mengasimiliasi dan mengakomodasi informasi.

Kesulitan-kesulitan yang mungkin muncul dalam proses belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri :

1. Banyak guru yang sering menggunakan strategi ekspositori (tradisional) yang beranggapan bahwa informasi disampaikan, sehingga menekankan pada prestasi belajar, sedangkan proses belajar kurang diperhatikan. Hal ini memberi kesulitan karena, dalam strategi inkuiri proses belajar menjadi bagian yang sangat penting karena di sinilah siswa membangun pengetahuannya, bukan menerima informasi dari guru.

(13)

(b) Prestasi belajar siswa a. Arti Belajar

Menurut Winkel, belajar adalah semua aktivitas psikis dan mental yang berinteraksi aktif dalam lingkungan yang membawa perubahan-perubahan dalam pemahaman. Sedangkan menurut Ernest. R. Hilgard, belajar adalah proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menghasilkan perubahan yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan. Pengertian belajar menurut Gagne adalah perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku yang keadaannya berbeda dengan sebelumnya. Perubahan ini terjadi karena suatu pengalaman tindakan atau latihan. Dari pengertian-pengerti tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah tindakan atau aktivitas yang menyangkut mental dan psikis yang dilakukan oleh individu dengan adanya interaksi dengan lingkungan sekitar yang memilki dampak perubahan-perubahan. Perubahan di sini bersifat relatif, karena perubahan tergantung kepada setiap individu yang melakukan interaksi dengan lingkungan.

b. Pengertian prestasi belajar

Prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku mencakup tiga aspek – kognitif, afektif, psikomotorik – seperti penguasaan, penggunaan dan penilaian berbagai pengetahuan sebagai hasil dari proses belajar dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang tertuang dalam bentuk nilai yang

diberikan oleh guru

(https://www.academia.edu/5563248/Pengertian_Prestasi_Belajar).

(14)

c. Faktor pengaruh prestasi belajar

Prestasi belajar merupakan hasil dari penilaian hasil belajar dalam bentuk angka-angka. Tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, baik fisik maupun mental.

Faktor internal yang berpengaruh terhadap prestasi siswa adalah kesehatan, kondisi psikologis, keadaan panca indera, intelegensi, bakat dan motivasi.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa. Faktor eksternal terdiri dari lingkungan alami, lingkungan sosial, dan faktor instrumental (pendukung).

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan kajian teori di atas, peneliti melihat bahwa belajar adalah proses membangun pengetahuan. Proses ini dipengaruhi dan didukung dengan berbagai faktor, baik dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Proses belajar dapat dilihat atau dinilai apakah proses tersebut berjalan dengan baik atau tidak melalui prestasi belajar yang diperoleh dengan melakukan evaluasi. Prestasi belajar tersebut menunjuk kepada pencapaian prestasi siswa yang telah membangun pengetahuannya sendiri di dalam proses pembelajaran.

Prestasi belajar atau prestasi belajar siswa dapat dipengaruih berbagai hal, seperti dengan cara belajar atau strategi yang dipergunakan di dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran juga ikut berperan dalam proses membangun pengetahuan yang dilakukan oleh siswa.

Berikut adalah diagram hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen :

Penggunaan Strategi

(15)

D. Hipotesis

Berdasarkan rumusan kajian teori, maka nampak adanya pengaruh antara penggunaan strategi pembelajaran inkuiri (X) terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan kekhususnan Pendidikan Agama Katolik (Y). Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Tidak ada pengaruh antara penggunaan strategi pembelajaran inkuiri

terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan kekhususan Pendidikan Agama Katolik.

H1 : Ada pengaruh antara penggunaan strategi pembelajaran inkuiri

terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan kekhususan Pendidikan Agama Katolik.

Hasil belajar

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang berhubungan dengan pendidikan karena akan meneliti pengaruh strategi pembelajaran terhadap prestasi peserta didik. Berdasarkan data yang dipergunakan yaitu berupa data angka dan statistik, maka penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Dan berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini adalah penelitian terapan.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian yang akan dilakukan ini, peneliti menggunakan desain penelitian one-shot case study yaitu suatu kelompok yang diberi treatment dan selanjutnya diobservasi. Treatment (variabel independen) adalah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri, sedangkan yang menjadi hasil observsi (variabel dependen) adalah prestasi belajar mahasiswa IPPAK.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Kampus V Universitas Sanata Dharma, Jl. Ahmad Jazuli No. 2A, Kotabaru, Yogyakarta (Kampus Program Studi Ilmu Pendidikan kekhususan Pendidikan Agama Katolik).

2. Waktu Penelitian

Penelitianini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015, tepatnya pada bulan Maret-April 2015.

D. Populasi dan Sampel

(17)

mata kuliah di bidang pendidikan atau keguruan, sesuai dengan batasan masalah yang akan diteliti.

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2014:118). Sampel yang diambil haruslah representatif atau mewakiliki populasi yang diteliti supaya dapat ditarik kesimpulan. Teknik sampling yang dipergunakan di dalam penelitian yang akan dilakukan ini adalah proportionate stratified random sampling. Teknik ini dipergunakan karena populasi memiliki anggota yang berstrata yaitu mahasiswa semester 4 dan 6.

E. Teknik dan Alat Penelitian

1.Variabel

Judul dari penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK, maka variabel yang hendak diukur adalah :

Variabel bebas (x) : penggunaan strategi pembelajaran inkuiri

Variabel terikat (y) : prestasi belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

2. Definisi konseptual

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp. 1995). Strategi pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang memberikan tekanan kepada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Wina, 2012:196).

Prestasi belajar merupakan kemampuan internal (kapabilitas) yang meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang yang memungkinkan seseorang melakukan sesuatu. Prestasi belajar juga berarti seluruh kecakapan dan prestasi belajar mengajar yang dilakukan di sekolah, yang dinyatakan dengan angka-angka berdasarkan tes.

3. Definisi operasional

(18)

ini, guru memberikan tugas atau pertanyaan yang merangsang siswa untuk mencari dan menemukan jawaban atas pertanyan tersebut. Siswa masuk dalam kelompok dan bersama-sama mencari jawaban, dan memberikan pendapat tentang hasil pencarian yang telah dilakukan. Selanjutya siswa mempresentasikan hasil dari proses pencarian dan penemuan kepada siswa lain.

Prestasi belajar diukur dan dinyatakan dengan menggunakan angka kumulatif. Dalam pengukuran ini telah ditentukan batas minimal kelulusan siswa, sehingga angka yang berada di atas batas minimal dinyatakan lulus, sedangkan angka yang berada di bawah batas minimal dinyatakan tidak lulus.

4. Teknik dan alat instrumen

Alat instrumen yang akan dipergunakan di dalam penelitian yang akan dilakukan ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah alat riset atau survei atas serangkaian pertanyaan tertulis, yang bertujuan untuk mendapatkan pendapat dari seseorang (KBBI). Kuesioner merupakan alat yang diberikan secara langsung kepada orang yang dimintai pendapat, sehingga pertanyaan yang ada hanya dapat dijawab oleh orang yang dituju (Supriyati. 2013:18). Teknik yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data adalah penyebaran kuesioner kepada mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan kekhususan Pendidikan Agama Katolik.

5. Pengembangan instrumen

Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan menggunakan pengembangan instrumen dengan memakai uji coba terpakai, yaitu data yang diperoleh dan hasil uji coba yang dilaksanakan terhadap responden melalui kuesioner yang diedarkan dan kemudian dihitung validitas dan reliabilitasnya. 6. Kisi-kisi

F.Teknik Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh, yaitu data kuantitatif, maka teknik pengolahan data atau analisis data menggunakan data kuantitatif, yaitu mengolah data kemudian menyajikan dalam bentuk tabel untuk mempresentasikan hasil perolehan data, kemudian dianalisis dengan menggunakan pemograman SPSS20.

1. Persyaratan Analisis

(19)

yang berkaitan dengan penggunaan strategi pembelajaran pada mata kuliah non-teologi dan tentang hasil belajar mahasiswa.

2. Analisis Deskripsi

Dalam penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan analisis data deskripsi stastik untuk menggambarkan data statistik seperti mean, sum, standart deviasi, varian, range, serta mengukur distribusi data dengan swekness dan kurtosis. 3. Uji Hipotesis

(20)

Daftar Pustaka

Nk, Roestiyah, Dra. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Sanjaya, Wina H, M.Pd. Prof.Dr. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Sugiyanto. H. M.Si, Drs. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Yuma Pustaka

Sugiyono, Prof.Dr. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabet

Supriyati, Yulia, M.Pd, Dra. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta Tanlain, Weus. M.Pd, Drs. 2010. Modul Mata Kuliah Strategi Belajar dan Mengajar.

Yogyakarta : PGSD-USD

https://www.academia.edu/5563248/Pengertian_Prestasi_Belajar, diakses pada Kamis, 18 Desember 2014 pukul 08.00 WIB

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/download/260/145, diakses pada Kamis, 18 Desember pukul 08.10

http://www.undana.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=469&Itemid=38

8&dir=JSROOT%2FJURNAL%2FPENDIDIKAN%2FPENDIDIKAN_2013&downl

oad_file=JSROOT%2FJURNAL%2FPENDIDIKAN%2FPENDIDIKAN_2013%2FP

ENGARUH+METODE+PEMBELAJARAN+INKUIRI+TERHADAP+KETUNTAS

Referensi

Dokumen terkait

- Jumlah lembaga jasa keuangan, pemerintah provinsi, pemerintah daerah di wilayah I yang memperoleh pembinaan dan bantuan teknis - Jumlah lembaga jasa keuangan, pemerintah

Pertanyaan-pertanyaan serta gambaran di atas yang kemudian mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Peran Literasi Info rmasi Pustakawan dalam

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan secara tidak langsung

Seluruh Dosen dan para staf administrasi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang telah banyak membantu kelancaran proses administratif.. Ibu dan Bapak

Pada masa remaja pertengahan, remaja juga masih memiliki emosi labil dan akan menghadapi berbagai masalah yang semakin kompleks, baik masalah perbedaan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga proses penulisan skripsi yang berjudul “ Rehabilitasi Terhadap

Hasil penelitian ini adalah : pesantren merupakan lembaga pendidikan agama yang asli Indonesia, yang merupakan akulturasi budaya dari Hindu Budha saat itu, pendidikan

Nurcholish Madjid adalah bentuk dari pada ide-ide umum atau pemikirannya yang berbentuk rancangan dan rencana dasar dalam pengembangan pendidikan yang