ATOM
ATOM
dan
dan
MOLEKUL
MOLEKUL
TEORI PERKEMBANGAN ATOM
TEORI PERKEMBANGAN ATOM
DEFINISI ATOM
DEFINISI ATOM
Salah satu konsep ilmiah tertua adalah bahwa
Salah satu konsep ilmiah tertua adalah bahwa
semua materi dapat dipecah menjadi zarah
semua materi dapat dipecah menjadi zarah
(partikel) terkecil, dimana partikel-partikel itu
(partikel) terkecil, dimana partikel-partikel itu
tidak bisa dibagi lebih lanjut.
tidak bisa dibagi lebih lanjut.
A
A
: Tidak,
: Tidak,
Tomos
Tomos
: memotong
: memotong
. Dinamakan
. Dinamakan
atom karena dianggap tidak dapat dipecah
atom karena dianggap tidak dapat dipecah
lagi
ADA BEBERAPA MODEL/TEORI
ADA BEBERAPA MODEL/TEORI
TENTANG ATOM
TENTANG ATOM
1. TEORI ATOM DALTON
1. TEORI ATOM DALTON
2.
2.
TEORI ATOM THOMSON DAN
TEORI ATOM THOMSON DAN
LORENTZ
LORENTZ
3.
3.
TEORI ATOM ROUTHERFORD
TEORI ATOM ROUTHERFORD
4. TEORI ATOM BOHR
4. TEORI ATOM BOHR
5.
5.
TEORI ATOM RUTHERFORD –
TEORI ATOM RUTHERFORD –
BOHR
1. Teori Atom Dalton (1743 – 1844)
1. Teori Atom Dalton (1743 – 1844)
Atom merupakan partikel Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat
terkecil yang tidak dapat
dibagi lagi.
dibagi lagi.
Atom adalah kekal ( Tidak Atom adalah kekal ( Tidak dapat diciptana dibelah atau
dapat diciptana dibelah atau
dimusnahkan ).
dimusnahkan ).
Atom –atom setiap unsur Atom –atom setiap unsur
adalah sama , tetapi berbeda
adalah sama , tetapi berbeda
untuk unsur lain.
untuk unsur lain.
Atom-atom dari unsur yang Atom-atom dari unsur yang berbeda dapat bergabung
berbeda dapat bergabung
membentuk molekul/zat yng
membentuk molekul/zat yng
lebih komplek ( senyawa )
lebih komplek ( senyawa )
2. TEORI ATOM THOMSON DAN LORENTZ
2. TEORI ATOM THOMSON DAN LORENTZ
ATOM THOMSON
Aton merupakan bola yang bermuatan positif/ partikel positif ( proton )
dan dipermukaan bola terdapat partikel-partikel yang bermuatan negatif (elektron)
- Atom ibarat ONDE-2
- Atom ibarat ROTI KISMIS
ATOM LORENTZ
Pada prinsipnya sama dengan atom thomson, hanya partikel positif dan partikel negatif tersebar merata pada
3. TEORI ATOM RUTHERFORD
3. TEORI ATOM RUTHERFORD
*Sebagian dari massa dan muatan (+) sebuah atom berpusat pada daerah yang sempit yang disebut
inti atom, sebagian besar atom merupakan ruang
kosong.
*Besarnya muatan pada inti berbeda untuk atom yang berbeda dan kira-kira setengah dari nilai
numerik bobot atom suatu unsur.
*Diluar inti suatu atom harus terdapat elektron
yang jumlahnya sama dengan satuan muatan inti (agar atom netral) dan bergerak mengelilingi inti atom
*terdapat gaya tarik-menarik ( gaya elektrostatika )
yang besarnya sama dengan gaya sentripetal elektron dalam bergerak mengelilingi inti atom (gmb ) (Fc=Fs )
*Elektron dalam begerak mengelilingi inti atom
p
e
e
KELEMAHAN teori
KELEMAHAN teori
1. BERTENTANGAN DENGAN TEORI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK MAXWELL
2. TIDAK DAPAT MENERANGKAN ADANYA SPEKTRUM ATOM HIDROGEN
CATATAN
DALAM TEORI ATOM MODERN ATOM TERSUSUN DARI
PARTIKEL – PARTIKEL SUB ATOM YAITU ELEKTRON , PROTON
SPEKTRUM ATOM HYDROGEN
Spekrum atom hydrogen adalh
Spekrum atom hydrogen adalh
berupa
berupa
GARIS /PITA /DERET
GARIS /PITA /DERET
yang
yang
berada
berada
disekitar cahaya tampak
disekitar cahaya tampak
Cahaya tampak
Sinar ultra violet Sinar Infra merah
DERET Pfund n=5
DERET Breaket n=4
DERET Pashen n=3
DERET Balmer n=2
Panjang gelombang tiap DERET
Panjang gelombang tiap DERET
Secara umum dapat dituliskan:
Secara umum dapat dituliskan:
Dimana:
Dimana:
mak jika nB = nA +1
mak jika nB = nA +1
min jika Nb = ~
min jika Nb = ~
1
2
1
2
4. TEORI ATOM BOHR
4. TEORI ATOM BOHR
Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan elektron yang bergerak mengelilingi inti atom dalam lintasan stasioner/ tertentu (n)
Secara elektrostatika, elektron harus bergerak mengelilingi inti agar tidak tertarik ke inti
Namun berdasarkan fisika klasik benda yang bergerak memutar akan melepaskan energi yang lama kelamaan akan menghabiskan energi elektron itu sendiri dan kemudian kolaps
Niels Bohr mengungkapkan bahwa dilema diatas dapat dipecahkan oleh teori Planck
Keterangan
Keterangan
Lintasan yang diizinkan untuk elektron dinomori n = 1, n = 2, n =3 dst. Bilangan ini dinamakan bilangan kuantum,
huruf K, L, M, N juga digunakan untuk menamakan lintasan
Jari-jari orbit diungkapkan dengan 1², 2², 3², 4², …n².
Untuk orbit tertentu dengan jari-jari minimum R1= 0,53 Å Sehingga berlaku : Rn = n²R1
) ( det 10 289 , 3 det 10 626 , 6 10 179 , 2 1 3 1 2 1 1 ; 3 1 2 1 1 3 1 2 1 1 3 1 2 1 2 1 3 1 1 15 1 34 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 Hz x J x J x h E E hf E E hf E E E E E E E E E
Konstanta B/h identik dengan hasil dari R x c dalam persamaan Balmer. Jika persamaan diatas dihitung maka frekuensi yang diperoleh adalah frekuensi garis merah dalam deret Balmer.
asandasar tronpadal energielek J n E En int : 10 x 2,179 nilai dengan numerik konstanta : E1 ,
1 -18
2
)
Kelemahan Teori Bohr
Kelemahan Teori Bohr
Keberhasilan teori Bohr terletak pada
kemampuannya untuk meeramalkan garis-garis
dalam spektrum atom hidrogen
Salah satu penemuan lain adalah sekumpulan
garis-garis halus, terutama jika atom-atom yang
dieksitasikan diletakkan pada medan magnet
5.TEORI ATOM RUTHERFORD - BOHR
5.TEORI ATOM RUTHERFORD - BOHR
Gagasan Bohr dalam menggabungkan
Gagasan Bohr dalam menggabungkan
teori klasik dan kuantum
teori klasik dan kuantum
Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diizinkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen
Elektron hanya dapat berpindah/transisi dari satu lintasan
stasioner ke yang lainnya dengan melibatkan sejumlah energi
menurut Planck, jika terjadi transisi dari lintasan dalam ke
lintasan luar maka memerlukan/menyerap energi ( E= hf ) dan jika sebaliknya maka melepas energi
Lintasan stasioner yang diizinkan mencerminkan sifat-sifat elektron yang mempunyai besaran yang khas. Momentum
Jika terjadi transisi elektron dari suatu lintasan ke
lintasan jauh tak hingga , maka terjadi peristiwa
Ionisasi
Besarnya energi untuk mengionisasi suatu
Besarnya energi untuk mengionisasi suatu
elektron (
elektron (
Ei
Ei
)dari suatu lintasan n dengan
)dari suatu lintasan n dengan
energi (
energi (
En)
En)
adalah:
adalah:
Ei = E akhir – En
Ei = E akhir – En
= 0 – En Ei = En
= 0 – En Ei = En
ATOM BERELEKTRON BANYAK
Bilangan Kuantum
Kedudukan elektron dalam atom
dapat diterangkan dengan persamaan fungsi gelombang Schrödinger ()
Penyelesaian diperoleh 3 Bilangan:
Bilangan Kuantum Utama (n) Bilangan Kuantum Azimuth (l) Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan Kuantum Utama (n)
Menunjukkan tingkat energi elektron (kulit)
n =
n =
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
…
…
Kulit =
Bilangan KuantumOrbital/Azimuth (l)
Bilangan KuantumOrbital/Azimuth (l)
Menunjukkan subtingkat energi elektron (subkulit)
Menunjukkan subtingkat energi elektron (subkulit)
l = 0, …, sampai (n
l = 0, …, sampai (n
–
–
1)
1)
l =
l =
0
0
1
1
2
2
3
3
…
…
Subkulit =
Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Menunjukkan orbital m = – l, …, sampai + l
l =
l =
0
0
m =
m =
0
0
Orbital =
Orbital =
s
s
l =
l =
2
2
m =
m =
––22 ––11 00 +1+1 +2+2Orbital =
Orbital =
d
d
l =
l = 11 m =
m = ––11 00 +1+1 Orbital =
Orbital = pp
l =
l =
3
3
m =
m =
––33 ––22 ––11 00 +1+1 +2+2 +3+3Orbital =
Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan Kuantum Spin (s)
Menunjukkan arah
putar pada
Konfigurasi
Konfigurasi
Elektron
Elektron
1. Aturan Aufbau
1s
1s
2s
2s 2p2p 3s
3s 3p3p 3d 3d 4s
4s 4p4p 4d 4d 4f4f
5s
5s 5p5p 5d 5d 5f5f
6s
6s 6p6p 6d 6d 7s
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi Elektron
2. Aturan Hund2. Aturan Hund
8O = 1s2, 2s2, 2p48O = 1s2, 2s2, 2p4
1s1s 2s2s 2p 2p
1s1s 2s2s 2p 2p
↑↓
↑↓
↑
↑
↑
↑
U
U
↑↓
↑↓
Konfigurasi
Elektron
3. Aturan Larangan Pauli
Bilangan Kuantum 8 elektron O :
3
Konfigurasi Elektron
LANGMUIR
Elektron mengisi kulit baru setelah yg lebih dalam penuh. Maksimal e tiap kulit :
2, 8, 8, 18, 18, 32
BURY
Bentuk Orbital s
Orbital p
Orbital d
Salah satu dari 7 orbital f
CONTOH SOAL
CONTOH SOAL
1.Hitunglah jari – jari elektron pada bilangan
1.Hitunglah jari – jari elektron pada bilangan
kwantum 3 jika jari-jari lintasan elektron pada
kwantum 3 jika jari-jari lintasan elektron pada
bilangan kuantum 1 = 5,3 x 10 m
bilangan kuantum 1 = 5,3 x 10 m
2. Hitung panjang gelombang terbesar dari deret
2. Hitung panjang gelombang terbesar dari deret
Balmer
Balmer
3. Hitung frekuensi dari deret Lyman tingkat dua
3. Hitung frekuensi dari deret Lyman tingkat dua
( nB = 3 )
( nB = 3 )
11
Lanjutan contoh soal
Lanjutan contoh soal
4. Hitung energi untuk mengionisasi suatu
4. Hitung energi untuk mengionisasi suatu
elektron dari lintasan n=1, n= 2, n=3, n=4
elektron dari lintasan n=1, n= 2, n=3, n=4
5. Berapakah besar kecepatan elektron pada atom
5. Berapakah besar kecepatan elektron pada atom
hidrogen yang jari-jarinya 0,1 nm (petunjuk :
hidrogen yang jari-jarinya 0,1 nm (petunjuk :
)
)
mr ke v
2
Lanjutan cs
Lanjutan cs
6. Berapa nilai bil kuantum momentum
6. Berapa nilai bil kuantum momentum
anguler (l) dan magnetik (m
anguler (l) dan magnetik (m
ll) yang
) yang
diperbolehkan untuk bilangan kuantum n
diperbolehkan untuk bilangan kuantum n
= 3?
= 3?
7. Tuliskan nilai l dan m
7. Tuliskan nilai l dan m
lluntuk bilangan
untuk bilangan
kuantum n = 4!
Lanjutan cs
Lanjutan cs
Tingkat energi atom atau kulit diberikan oleh nilai n, Tingkat energi atom atau kulit diberikan oleh nilai n, semakin kecil n semakin kecil pula tingkat energi
semakin kecil n semakin kecil pula tingkat energi
Tingkatan/kulit atom memiliki subkulit yang ditandai Tingkatan/kulit atom memiliki subkulit yang ditandai dengan bentuk orbital berdasarkan garis spektroskopi
dengan bentuk orbital berdasarkan garis spektroskopi
l = 0 ditandai subkulit s (sharp)l = 0 ditandai subkulit s (sharp) l = 1 ditandai subkulit p (principal)l = 1 ditandai subkulit p (principal)
l = 2 ditandai subkulit d (diffuse) dan l = 2 ditandai subkulit d (diffuse) dan l = 3 ditandai subkulit f (fundamental)l = 3 ditandai subkulit f (fundamental)
MOLEKUL
MOLEKUL
LIHAT pada Power point MOLEKUL- ZAT
LIHAT pada Power point MOLEKUL- ZAT
PADAT DAN PITA ENERGI