MODUL PEMBELAJARAN BAB I. PENDAHULUAN
NAMA MODUL : PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN : Kode Mk ; 318 D 112
: Semester ganjil (III), 2 (dua) SKS. BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam citra Universitas Hasanuddin 2010 menjadi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, yang bercirikan (a) memiliki sistem pendidikan yang Handal melalui proses pembelajaran yang berbasis pada pendekatan learning yang didukung pemanfaatan teknologi informasi untuk menghasilkan luaran yang kreatif-adaftif; (b) menyelenggarakan penelitian dan pemberdayaan
masyarakat dengan mendorong dan memfasilitasi pengembangan budaya masyarakat serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk memenuhi harapan masyarakat; (c) manajemen organisasi yang efektif, bercirikan learning organitation sehingga mampu belajar dan menyesuaikan diri terhadap dinamika lingkungannya; (d) lingkungan kampus yang asri dan bersahabat, dalam arti a community-friently campus and a campus friently-community yang didukung oleh prasarana kampus yang memadai untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas Mahasiswa.
Dalam UUGD pasal 5 disebutkan bahwa kedudukan dosen sebagai tenaga profesional, berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta mengabdi pada masyarakat, berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Matakuliah Perancangan Geometrik Jalan merupakan matakuliah keahklian berkarya yang menintegrasikan pengetahuan dasar teknik transportasi dalam memecahkan multi problem, multi sektoral, dan melibatkan bidang ilmu lain (multi disiplin) sesuai kebutuhan. Pemecahan problem pada matakuliah dengan menggunakan metode investigasi langsung kelapangan dengan pengamatan pengambilan data-data lapangan sesuai kebutuhan dan dilanjutkan masuk laboratorium yang terkait dengan perancangan geometrik jalan. Penguasaan terhadap metode penyelesaian tersebut akan membentu mahasiswa dalam memahami konsep-konsep lebih lanjut dalam mata kuliah Bandar udara, Perencanaan perkerasan jalan, Teknik lalu lintas, Teknik sistem transportasi dan Perencanaan perkerasan lanjut.
Pembelajaran berbasis Learning merupakan paradigma baru dalam sistem pendidikan tinggi,
menyerap materi pembelajaran dari berbagai sumber secara mandiri dan melatih keterampilan menggunakan berbagai sumber daya pendukung pembelajaran secara aktif.
2. Ruang Lingkup :
Dasar hukum dan peraturan pemerintah tentang jalan. Standar desain geometrik
Penentuan lokasi (Route Location)
Kriteria perancangan geometrik jalan
Elemen perancangan geometrik jalan
Drainase jalan
Galian dan Timbunan
Dasar-dasar perancangan simpang
Perlengkapan jalan
3. Sasaran Pembelajaran Modul
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan dan mengaplikasikan undang-undang dan peraturan pemerintah tentang jalan perkotaan dan antar kota, serta klasifikasi jalan di Indonesia.
2. Menjelaskan dan mengaplikasikan standar desain geometrik 3. Menjelaskan dan menyusun penentuan lokasi (trase jalan)
4. Menjelaskan dan menyusun penentuan kriteria perancangan geometrik jalan 5. Menjelaskan dan menyusun elemen perancangan geometrik jalan
6. Menjelaskan dan menentukan tipe drainase jalan
7. Menjelaskan dan menghitung volume galian dan timbunan 8. Menjelaskan dasar-dasar perancangan tipe simpang
BAB II. PEMBELAJARAN MODUL I PENDAHULUAN. 1. Ruang Lingkup
a. Standar Desain Geometrik 2. U m u m.
Syarat-syarat perancangan
Umum
Dasar Hukum
Klasifikasi Jalan Sesuai Undang-undang No.13/1980 dan PP No.26/1985 Klasifikasi Jalan sesuai Rancangan Undang-Undang Tahun 2000.
Pembagian Wewenang Sesuai Undang-Undang No.13/1980 dan PP No. 26/1985. Pembangian Wewenang Sesuai RUU Tahun 2000 dan PP No. 25 Tahun 2000. Persyaratan Jalan yang Sesuai dengan Perannya (PP No. 26/1985).
Pembangian Kelas Jalan (PP No. 43 Tahun 1993). Perubahan Status Jalan
Pentahapan Pembangunan Jalan Perencanaan
Studi kelayakan Perancangan detail Tahapan Perencanaan teknik Ketentuan-ketentuan.
Kriteria Perancangan Geometrik Jalan. Stándar Desain.
Kriteria Perancangan.
Karakteristik Pengguna Jalan. Karakteristik Kendaraan.
Desain Geometrik /Jalur Jalan Perkotaan. Kendaraan Manuver.
Volume Jam Perencanaan (VJP). Kecepatan.
Hubungan Kecepatan dan Volume. Pekerjaan Lapangan.
Tabel 1 : Pendekatan Pembelajaran pada Modul I
Tugas Baca
(Cooperative Learning)
Bagian ini mengajak dan mengarahkan mahasiswa untuk senantiasa mengacu pada landasan teori-teori yang dapat dikembangkan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, yang pada akhirnya untuk memacu keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran
Tugas Kelas/kecil
(Collaborative Learning)
Tugas kelas ini untuk mengajak mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas dalam kelas yang dilakukan pendekatan-pendekatan secara berpola dan sistematis untuk memecahkan suatu permasalahan, yang merupakan pendukung dalam penyelesaian tugas besar nantinya.
3. Sasaran Pembelajaran diharapkan tercapai pada Modul I
a. Mampu menjelaskan dan mengaplikasikan standar dan ketentuan-ketentuan dalam peraturan dan undang-undang pada perencanaan jalan.
b. Mampu menjelaskan klasifikasi dan kelas jalan sesuai undang-undang. c. Mampu menjelaskan pentahapan dalam perancangan geometrik jalan. 4. Soal-Soal Latihan :
1. Jelaskan klasifikasi jalan menurut UU No.13/1980 dan PP No. 26/1985, menurut system jaringan, peranan, dan wewenang pembinaan.
2. Jelaskan klasifikasi jalan sesuai rancangan Undang-Undang tahun 2000. 3. Jelaskan dan sebutkan pembagian kelas jalan sesuai PP No.43 / 1993. 4. Jelaskan dan sebutkan pentahapan pembangunan jalan di Indonesia.
5. Jelaskan jenis-jenis survei jalan yang dilakukan untuk pembuatan peta kontur (diskusi dikelas).
MODUL II PENENTUAN LOKASI (ROUTE LOCATION)
1. Ruang Lingkup
a. Penentuan Lokasi (Route Location)
2. Penentuan Lokasi (Route Location)
Umum
Jenis-Jenis Survei Jalan (Pembuatan peta kontour)
Peta
Beberapa Aspek Yang Perlu Mendapat Perhatian Bagi Perencana sebelum Melakukan Kegiatan Lapangan.
Aspek Sosial Aspek Eonomi.
Aspek Budaya serta Lingkungan.
Tabel 2 : Pendekatan Pembelajaran pada Modul II
Tugas Besar
(Collaborative Learning &Proyect Based Learning)
Tugas besar ini merupakan tugas kelompok dan individu yang dilakukan diluar kelas diasistensi oleh dosen dan asisten yang merupakan kumpulan tugas-tugas kelas/kecil, kemudian dikolaborasikan dengan matakuliah pendukung yang merupakan persyaratan seperti mekanika tanah, teknik lalu lintas, hidrologi, dan bangunan air, sehingga menghasilkan suatu perancangan sipil yang lengkap serta merupakan persyaratan kelulusan pada akhir semester.
Diskusi
(Collaborative Learning)
Proses dikusi ini dilakukan pada tugas-tugas kecil, masing-masing kelas membentuk kelompok kecil, yang dipandu oleh masing-masing ketua kelompoknya, dilakukan tanya jawab bertujuan agar mahasiswa dapat mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan yang dibebankan, diharapkan terjadi interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Sasaran Pembelajaran yang dicapai Modul II
a. Mampu memahami dan menjelaskan cara pemilihan trase jalan yang dipilih dalam peta kontour.
b. Mampu menjelaskan aspek-aspek yang berpengaruh dalam perancangan geometrik jalan.
4. Soal-Soal Latihan;
1. Jelaskan dan sebutkan syarat-syarat pemilihan lokasi trase jalan.
2. Jelaskan dan sebutkan jenis-jenis survey dan pengukuran untuk pembuatan peta kontour untuk perancangan trase jalan.
3. Jelaskan beberapa aspek yang perlu diperhatikan sebelum kegiatan lapangan dilakukan.
4. Jelaskan yang harus dipenuhi dalam memilih jenis tikungan lingkaran penuh (full-circle), tikungan spiral-lingkaran circle-spiral), dan tikungan spiral-spiral
5. Gambarkan proses pemilihan jenis tikungan yang disarankan oleh Bina Marga dalam perancangan geometrik jalan.
6. Jelaskan penentuan panjang lengkung vertikal cembung dan lengkung vertikal cekung. 7. Jelaskan cara mengkoordinasikan antara alinemen horizontal dan alinemen vertikal
dalam perencanaan agar menghasilkan bentuk jalan yang aman, nyaman, dan baik dari estetika.
8. Gambarkan bentuk tipikal penampang melintang jalan secara umum lengkap dengan keterangan masing-masing komponennya.
9. Jelaskan dengan gambar cara pencapaian superelevasi maximum untuk tikungan full – circle, spiral-circle-spiral, and spira-spiral.
10. Jelaskan cara menentukan jarak pandang bebas di tikungan dalam perancangan geometrik jalan antar kota.
11. Akan direncanakan jalan seperti pada data-data di bawah : Titik A sebagai BM 0.00 (Sta.0.00) koordinat (10.000, 10.000, 100).
Titik P1 dengan koordinat (10.216, 10.085) merupakan tikungan pertama yang akan direncanakan.
Titik B adalah titik akhir rencana dengan koordinat (10.472, 10.009). Jalan yang akan direncanakan : Jalan Arteri pada daerah perbukitan.
MODUL III KRITERIA PERENCANAAN. 1. Ruang Lingkup
a. Kriteria Perencanaan
2. Pengertian Kriteria Perencanaan. a. Klasifikasi Jalan
b. Karakteristik Lalu-Lintas. c. Karakteristik Geometrik d. Kondisi Lingkungan. e. Pertimbangan Ekonimi.
f. Pertimbangan Keselamatan Lalu-Lintas. g. Penyiapan Peta Planimetri.
Tabel 3 : Pendekatan Pembelajaran pada Modul III
Tugas Besar
(Collaborative Learning &Proyect Based Learning)
dikolaborasikan dengan matakuliah pendukung yang merupakan persyaratan seperti mekanika tanah, teknik lalu lintas, hidrologi, dan bangunan air, sehingga menghasilkan suatu perancangan sipil yang lengkap serta merupakan persyaratan kelulusan pada akhir semester. Diskusi
(Collaborative Learning)
Proses dikusi ini dilakukan pada tengah semester, dilakukan tanya jawab bertujuan agar mahasiswa dapat mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan yang dibebankan, diharapkan terjadi interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Sasaran Pembelajaran yang Harus di Capai Modul III
a. Mampu menjelaskan Kriteria perencanaan, klasifikasi Jalan, Lalu-lintas, geometrik , kondisi lingkungan, pertimbangan ekonomi, dan pertimbangan keselamatan berlalu-lintas.
b. Mampu menjelaskan dan membuat peta planimetri.
4. Soal-soal Latihan.
1. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi jalan menurut fungsi dan perannya. 2. Sebutkan dan jelaskan karakteristik Lalu-lintas.
3. Sebutkan dan jelaskan karakteristik geometrik jalan perkotaan.
4. Jelaskan apa hubungannya kondisi lingkungan dengan kriteri perencanaan’
5. Jelaskan mengapa pertimbangan keselamatan berlalu lintas dan ekonomi perlu mendapat perhatian dalam perencanaan geometrik jala.
6. Jelaskan apa yang dimaksud peta planimetri.
MODUL IV ELEMEN PERANCANGAN GEOMETRIK.
1. Ruang Lingkup
Elemen Perancangan Geometrik.
Pengertian Elemen Perancangan Geometrik. Umum.
Jarak pandang.
Pengaruh kelandaian terhadap jarak yang dibutuhkan untuk menyiap.
Alinemen horizontal.
Nilai-nilai batas perencanaan alinemen horizontal. Perencanaan dan perhitungan tikungan.
Ada tiga jenis tikungan yang umum digunakan dalam perancangan geometrik jalan. Tata cara perencanaan geometrik jalan antarkota (Ditjen Bina Marga 1997).
Alinemen vertikal. Kelandaian.
Berdasarkan tata cara perancangan geometrik jalan antarkota. Lengkung pertikal.
Koordinasi alinemen.
Tabel 4 : Pendekatan Pembelajaran pada Modul IV
Tugas Besar
(Collaborative Learning &Proyect Based Learning)
Tugas besar ini merupakan tugas kelompok dan individu yang dilakukan diluar kelas diasistensi oleh dosen dan asisten yang merupakan kumpulan tugas-tugas kelas/kecil, kemudian dikolaborasikan dengan matakuliah pendukung yang merupakan persyaratan seperti mekanika tanah, teknik lalu lintas, hidrologi, dan bangunan air, sehingga menghasilkan suatu perancangan sipil yang lengkap serta merupakan persyaratan kelulusan pada akhir semester.
Diskusi
(Collaborative Learning)
Proses dikusi ini dilakukan pada tugas-tugas kecil, masing-masing kelas membentuk kelompok kecil, yang dipandu oleh masing-masing ketua kelompoknya, dilakukan tanya jawab bertujuan agar mahasiswa dapat mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan yang dibebankan, diharapkan terjadi interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung.
Sasaran Pembelajaran yang Harus di Capai Modul IV.
a. Mampu memahami dan menjelaskan beberapa elemen-elemen perancangan geometrik jalan seperti alinemen horizontal, alinemen vertikal, dan koordinasikan alinemen.
Soal-Soal latihan;
1. Jelaskan dan sebutkan elemen-elemen perancangan geometrik jalan. 2. Jelaskan dan sebutkan bagian/komponen alinemen horizontal.
3. Jelaskan dan sebutkan beberapa jenis tikungan yang dipilih dalam penentuan tikungan sesuai klasifikasi jalan antar kota dan perkotaan.
4. Jelaskan cara menghitung tikungan jenis lingkaran penuh, spiral, dan spiral-lingkaranpenuh-spiral.
6. Hitung jarak pandang henti jika diketahui kecepatan rencana Vr = 80 km/jam
7. Hitung panjang lengkung peralihan (LS) ditikungan dengan waktu tempuh selama 3 detik dan kecepatan rencana Vr = 70 km/jam.
8. Jelaskan penentuan panjang lengkung vertikal cembung dan lengkung vertikal
cekung pada jalan arteri.
9. Jelaskan cara mengkoordinasikan antara alinemen horizontal dan alinemen vertikal dalam perencanaan agar menghasilkan bentuk jalan yang aman, nyaman, dan baik dari estetika.
10. Jelaskan dengan gambar cara pencapaian superelevasi maximum untuk tikungan full –circle, spiral-circle-spiral, and spira-spiral.
11. Jelaskan cara menentukan jarak pandang bebas di tikungan dalam perancangan 12. Jelaskan cara menentukan jarak pandang bebas di tikungan dalam perancangan geometrik jalan antar kota.
13. Akan direncanakan jalan seperti pada data-data di bawah : Titik A sebagai BM 0.00 (Sta.0.00) koordinat (10.000, 10.000, 100).
Titik P1 dengan koordinat (10.216, 10.085) merupakan tikungan pertama yang akan direncanakan.
Titik B adalah titik akhir rencana dengan koordinat (10.472, 10.009). Jalan yang akan direncanakan : Jalan Arteri pada daerah perbukitan. 14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan koordinasi alinemen.
MODUL V DRAINASE JALAN DAN GALIAN TIMBUNAN. 1. Ruang Lingkup
a. Drainase Jalan
b. Galian dan Timbunan 2. Drainase Jalan
Umum Hidrologi
Drainase permukaan jalan
Kemiringan melintang (Cross Slope) Kemiringan memanjang
Penampang parabola Penampang trapesium Penampang segitiga
Penampang empat persegi panjang
Bak penampungan air permukaan (Catch Basin) Penempatan Catch Basin
Jenis Catch Basin
Pipa Samping, pipa riool pembuangan air hujan/lubang pemeriksaan Drainase melintang
Definisi gorong-gorong Jenis gorong-gorong
Pengaliran air dari bawah permukaan jalan
Erosi
Drainase alamiah
3. Galian dan timbunan Umum
Pekerjaan galian dan timbunan Mass Diagram
Pemindahan atau Haul and Overhaul
Tabel 5 : Pendekatan Pembelajaran pada Modul V
Tugas Besar
(Collaborative Learning &Proyect Based Learning)
Tugas besar ini merupakan tugas kelompok dan individu yang dilakukan diluar kelas diasistensi oleh dosen dan asisten yang merupakan kumpulan tugas-tugas kelas/kecil, kemudian dikolaborasikan dengan matakuliah pendukung yang merupakan persyaratan seperti mekanika tanah, teknik lalu lintas, hidrologi, dan bangunan air, sehingga menghasilkan suatu perancangan sipil yang lengkap serta merupakan persyaratan kelulusan pada akhir semester. Diskusi
(Collaborative Learning)
Proses dikusi ini dilakukan pada tengah semester, dilakukan tanya jawab bertujuan agar mahasiswa dapat mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan yang dibebankan, diharapkan terjadi interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung.
Presentasi
(Problem Solving Learning)
pembelajaran yang berbasis Student Centre Learning dilaksankan.
4. Sasaran Pmbelajaran Yang di Capai Modul V
b. Mampu menentukan tipe drainase untuk mengamankan jalan dari air hujan dan muka air tanah
c. Mampu menjelaskan dan menentukan agar minimal seimbang antara galian dan timbunan (menghitung galian dan timbunan).
5. Soal- Soal latihan ;
1. Jelaskan data hidrologi yang diperlukan untuk perencanaan drainase jalan.
2. Jelaskan factor-faktor yang berpengaruh dalam penentuan kemiringan melintang untuk menghindari genangan air dipermukaan jalan, bahu jalan , dan trotoar.
3. Jelaskan factor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan beberapa bentuk penampang saluran samping jalan.
4. Jelaskan dan sebutkan kelengkapan sarana-sarana drainase dibawah badan jalan dalam kota.
5. Jelaskan dan sebutkan jenis drainase melintang jalan dan penempatannya.
6. Sebutkan data-data yang diperlukan dalam penentuan lokasi galian dan timbunan. 7. Jelaskan factor-faktor yang sangat berpengaruh untuk memilih trase jalan dalam menentukan volume galian dan timbunan yang minimal seimbang.
MODUL VI DASAR-DASAR PERENCANAAN SIMPANG DAN PERLENGKAPAN JALAN 1. Ruang Lingkup
a. Dasar-Dasar Perencanaan Simpang b. Perlengkapan Jalan (Road Furniture)
2. Pengertian Dasar-Dasar Perancangan Simpang Umum
Simpang sebidang
Prinsip perancangan simpang sebidang Faktor perencanaan
Elemen perencanaan
Macam-macam jalur penghubung (ramp)
Ketentuan umum perancangan simpang tak sebidang Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan Tahap Perencanaan Intersection dan Interchange 3. Perlengkapan Jalan (Road Furniture)
Rambu Rambu larangan Rambu perintah Rambu peringatan Rambu petunjuk
Marka Marka garis terputus Marka garis penuh Sebra Cross
Chevron
Marka pulau
Marka dilarang parker Marka pengarah jalur Marka huruf dan angka Marka symbol
Kerb Trotoar
Pengaman tepi Jembatan
Tabel 6 : Pendekatan Pembelajaran pada Modul VI
Tugas Besar
(Collaborative Learning &Proyect Based Learning)
semester. Diskusi
(Collaborative Learning)
Proses dikusi ini dilakukan tanya jawab bertujuan agar mahasiswa dapat mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan yang dibebankan, diharapkan terjadi interaksi antara dosen dan tingkatan keberhasilan mekanisme dan rancangan pembelajaran yang berbasis Student Centre Learning dilaksankan. Luar kelas yang dimaksud adalah penyelesaian tugas besar karena merupakan persyaratan kelulusan mata kuliah perancangan geometric jalan.
2. Sasaran Pembelajaran Yang di Capai Modul VI
a. Mampu menjelaskan dan mengaplikasikan dasar-dasar perancangan simpang agar mencukupi bagi pergerakan lalu lintas yang melaluinya dengan aman dan nyaman.
b. Mampu menentukan pemilihan jenis simpang sesuai dengan kebutuhan dalam perancangan geometrik jalan.
c. Mampu menjelaskan dan menentukan jenis perlengkapan jalan yang disesuaikan dengan kebutuhan agar pengguna jalan terhindar dari insiden.
5. Soal-Soal Latihan
1. Jelaskan dan sebutkan simpang menurut jenisnya
2. Jelaskan kelebihan dan kelemahan simpang sebidang dan simpang tak sebidang ditinjau dari segi pemilihan lokasi perencanaan geometrik jalan.
3. Jelaskan fungsi utama simpang sebidang dan tak sebidang . 4. Sebutkan beberapa tipe simpang sebidang dan tak sebidang.
5. Jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada penempatan simpang dalam perancangan geometrik jalan.
6. Jelaskan yang dimaksud dengan perlengkapan jalan serta fungsi utamanya.
7. Jelaskan yang dimaksud rambu lalu lintas dan apa kaitannya dengan pengguna jalan (pejalan kaki dan pengemudi kendaraan).
8. Jelaskan dan sebutkan jenis perlengkapan jalan.
9. Jelaskan lokasi penempatan perlengkapan jalan dibawah ini : a. Rambu
d. Kereb
e. TrotoarPengaman tepi f. Jembatan
BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil pada bagian pembahasan modul diatas, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut :
a. Metode pembelajaran “Student Centre Learning” (SCL) adalah pandangan yang menempatkan Mahasiswa sebagai pihak yang paling bertanggungjawab dan berperan dalam menentukan
keberhasilan proses belajar pada dan dalam dirinya (aktif melakukan upaya untuk membangun pengetahuan dalam dirinya.
b. Bahan ajar dan modul tugas yang dibuat mampu secara efektif mendukung pengembangan system pembelajaran yang diusulkan “ Student centre learning” (SCL) dapat meningkatkan kegiatan belajar mandiri mahasiswa.
c. Metode pengembangan system pembelajaran yang akan di implementasikan pada pembahasan diatas mampu meningkatkan nilai mutu mahasiswa secara sigifikan sesuai yang diharapkan. d. Untuk mengikuti mata kuliah Perancanagan Geometrik Jalan harus memenuhi persyaratan
sudah mengikuti mata kuliah Ilmu Ukur Tanah dan Mekanika Tanah sebagai mata kuliah penunjang.
B. S a r a n
a. Untuk memperoleh hasil optimal dari penerapan metode pembelajaran system “Student CentreLearning” (SCL), maka diperlukan kesungguhan dan tanggungjawab dari mahasiswa
dan Dosen untuk dapat mengikuti proses pembelajaran yang baik
b. Harus ditunjang sarana dan prasarana pendukung seperti ruangan diskusi berkapasitas maximum 20 orang, sarana pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mata kuliah itu sendiri.
c. Peningkatan kesejahteraan Dosen segera diperhatikan agar seimbang dengan penerapan metode pembelajaran system “Student Centre Learning” (SCL), dan pembuatan modul
pembelajaran biayanya ditinjau kembali (ditingkatkan).
1. AASHTO (1994), A Policy on Geometric Design for Highways and Streets, Washington DC.
2. Brotopriono,T dan Hermawan,R. (1984), Evaluasi Perencanaan Simpang Susun Tagerang , Proyek Akhir, Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung.
3. Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Standar Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan, Jakarta 1992
4. Direktorat Jenderal Bina Marga, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan AntarKota, Jakarta, 997
5. Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Tata Cara Perencanaan Persimpangan Sebidang Jalan Perkotaan, Jakarta, 1993
6. Direktorat Jenderal Bina Marga, Sub Direktorat Perencanaan Teknik Jalan (1990) Spesifikasi Standar untuk Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota (Rancangan Akhir).
7. Hendarto, S, (2001) : Perancangan Geometrik Jalan , Institut TEknologi Bandung. 8. Sulaksono, S, (2001) : Rekayasa Jalan , Institut Teknologi Bandung.
9. Sukirman ,S, (1994) Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Nova Bandung.
MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS SCL
PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN
Oleh :