• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter I Pengaruh Komposisi Media Tanam Serta Pemberian Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Kolam Aerob Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di PreNursery

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter I Pengaruh Komposisi Media Tanam Serta Pemberian Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Kolam Aerob Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di PreNursery"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar kedua di dunia

setelah Malaysia. Sebanyak 85% lebih pasar dunia kelapa sawit dikuasai oleh Indonesia dan Malaysia. Menurut Derom Bangun, Ketua GAPKI (Gabungan

Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia), pada tahun 2008 diperkirakan Indonesia bisa menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Perkebunan kelapa sawit pun bisa menghadirkan prestasi-prestasi yang membanggakan dan layak ditiru

(Pahan, 2009).

Dalam usaha membudidayakan kelapa sawit masalah pertama yang

dihadapi oleh pengusaha atau petani yang bersangkutan adalah tentang pengadaan bibit. Kualitas bibit sangat menentukan produksi akhir komoditas ini. Dan untuk mendapatkan pertumbuhan bibit yang baik, peran media tanam juga berpengaruh

dalam pertumbuhan bibit nantinya. Selain itu, diperlukan pemeliharaan di pembibitan dengan sempurna, pemberian pupuk yang tepat merupakan faktor penting. Pada masa sekarang, kebutuhan akan unsur-unsur hara bagi bibit kelapa

sawit belum seluruhnya diketahui. Penambahan suatu unsur hara dilakukan jika kelihatan adanya kekahatan (Chan dan Tobing, 1982).

Ada beberapa hal yang menjadi penentu kualitas bibit kelapa sawit yang akan ditanam, salah satu yang terpenting adalah media tanam yang digunakan. Pada umumnya digunakan tanah lapisan atas (top soil) yang subur. Namun pada

daerah tertentu top soil telah sulit didapatkan, hal itu disebabkan oleh penggunaannya yang terus menerus ataupun terkikis akibat erosi sehingga

ketersediaannya semakin menipis. Oleh sebab itu diperlukan alternatif lain yang

(2)

dapat menggantikan peran top soil sebagai media tanam pembibitan, seperti penggunaan tanah lapisan bawah (sub soil) yang kurang subur namun lebih banyak tersedia dan mudah untuk didapatkan. Tingkat kesuburan sub soil yang

tidak sebaik media tanam top soil dapat diperbaiki dengan menambahkan bahan pembenah tanah (amelioran), sehingga tanah sub soil benar-benar dapat

menggantikan peran top soil sebagai media tanam pembibitan kelapa sawit (Harahap, 2010).

Di dalam Industri Perkebunan Kelapa Sawit sebenarnya banyak bahan

yang berpotensi untuk digunakan sebagai bahan pembenah tanah (amelioran), seperti limbah yang merupakan hasil sampingan dari produksi industri kelapa

sawit yang jumlahnya melimpah. Limbah yang dimaksud adalah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) yang dinyatakan oleh Darmosarkoro dan Winarna (2001) merupakan limbah yang

paling banyak dihasilkan setiap ton tandan buah segar (TBS).

Menurut Risza (1997) untuk mendapatkan bibit dalam kondisi baik pada pembibitan awal perlu dilakukan pemupukan. Pupuk dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik merupakan bahan yang penting dalam menciptakan kesuburan tanah baik secara fisik, kimia dan

biologi tanah.

Bahan organik yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit, yang selama ini masih sering dianggap sebagai limbah sebenarnya merupakan sumber hara yang

potensial bagi tanaman, selain itu dapat pula berfungsi sebagai bahan pembenah tanah. Salah satu bahan organik yang dapat digunakan adalah limbah cair pabrik

kelapa sawit (LCPKS) (Kartika, dkk, 2008).

(3)

Menurut Achlaq (2008), penyiraman limbah kolam aerob (K3) menghasilkan pertambahan terbesar pada semua parameter yang diamati dibandingkan kontrol (K0). Sementara pemberian air limbah kolam anaerob

primer (K1) dan sekunder (K2) menghasilkan pertambahan tinggi, diameter batang, jumlah daun serta berat kering akar dan tajuk lebih rendah dibandingkan

kontrol (K0). Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui adanya pengaruh komposisi media tanam serta

pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit kolam aerob terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre-nursery.

Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh komposisi media tanam serta pemberian Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit kolam aerob serta interaksi kedua faktor terhadap

pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre-nursery. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk memperoleh data penyusunan skripsi sebagai

salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara serta sebagai bahan bacaan dalam upaya peningkatan

pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre-nursery.

Referensi

Dokumen terkait

Antara yang jelas dapat diperhatikan adalah amalan-amalan berikut yang kini mula menjadi norma dalam kalangan masyarakat Islam di Malaysia iaitu, amalan menyalakan api

Dikarenakan feature merupakan program yang umum di televisi indonesia, tiap produser feature harus mengemasnya agar tampak lebih menarik dari yang lain, baru,

Pada proses validasi yang dilakukan oleh peneliti, baik validasi kepada ahli materi, ahli media dan ahli desain, peneliti mendapatkan penilain dari ahli materi,

model direct instruction berbantuan animasi energy2d , siswa dapat mengganti konsepsi awal yang salah menjadi konsepsi yang benar dengan bantuan animasi

Penawaran publik sekuritas yang dibuat di Amerika Serikat akan dilakukan melalui prospektus yang diperoleh dari Perusahaan dan berisi keterangan rinci mengenai

Berdasarkan hal tersebut pada penelitian ini dirancang sebuah sistem informasi yang diberi nama GLoSha ( Grouping Location Sharing ) yang dapat membantu

Desain Sistem Prototype Akuarium yang dibuat pada penelitian ini dirancang dengan menggunakan sensor pH untuk mengetahui kualitas air serta sensor hcsr yang mengukur

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah yang sesungguhnya memiliki karakteristik yang hampir tidak berbeda