• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas V SDN Sidorejo Kidul 03 Semester I Tahun Pelajaran 2016/ 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas V SDN Sidorejo Kidul 03 Semester I Tahun Pelajaran 2016/ 2017"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Salatiga, yang

beralamat di jalan Kumbang No.3 Macanan Kelurahan Sidorejo Kidul Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini terletak di kecamatan

yang jauh dari keramaian, sehingga mendukung pembelajaran yang kondusif.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada pembelajaran matematika kelas 5.

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada semester I tahun

pelajaran 2016/ 2017. Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

siswa kelas 5 SD Negeri Sidorejo Kidul 03 semester I Tahun pelajaran 2016/2017.

Jumlah siswa yang terdapat di SD tersebut yaitu sebanyak 16 siswa, dengan

jumlah siswa perempuan sebanyak 6 orang dan siswa laki-laki sebanyak 10 orang.

Siswa kelas 5 SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Tahun Pelajaran 2016/2017

merupakan siswa yang mempunyai sifat rasa ingin tahu, kepedulian terhadap

teman, mau bekerjasama dan aktif. Aktif dan rasa ingin tahu siswa dapat dilihat

dari bagaimana siswa berani bertanya di luar pelajaran. Kepedulian siswa tampak

dari bagaimana siswa dapat saling membantu ketika ada teman yang kesulitan

dalam mengerjakan tugas. Selain itu siswa juga gemar berkompetisi, hal ini bisa

terlihat dari kegiatan lomba-lomba yang pernah dilaksanakan sekolah dan diikuti

siswa dengan antusias.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Berikut penjelasan kedua variabel tersebut.

3.3.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran TGT. Model

pembelajaran TGT adalah model pembelajaran yang menggunakan turnamen

akademik dan sistem skor kemajuan individu, para siswa berlomba sebagai wakil

tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara

(2)

sifat-sifatnya, pembulatan, dan penaksiran; (1.2) Melakukan operasi hitung

bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya, pembulatan dan penaksiran.

3.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa

kelas 5 SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Salatiga. Hasil belajar matematika dalam

penelitian ini didefinisikan sebagai angka yang diperoleh berdasarkan penilaian

terhadap butir soal untuk mengukur kemampuan kognitif siswa.

3.4 Rencana Tindakan

Rencana tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini disusun berdasarkan

model penelitian yang telah dipilih. Model spiral Kemmis &Mc Taggart adalah

model penelitian yang dipilih peneliti. Secara garis besar terdapat empat tahapan

yang harus dilalui dalam model spiral Kemmis & Mc Taggart yaitu perencanaan

(planning), pelaksanaan/tindakan (acting), pengamatan/observasi (observing), dan

refleksi (reflecting). Tahap pelaksanaan (acting) dan pengamatan (observing) pada

penelitian ini dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Pelaksanaan tindakan

dilakukan sampai target yang diinginkan tercapai. Proses jalanya siklus dapat

dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Proses Siklus Kemmis & Mc Taggart

3.4.1 Perencanaan(Planning)

Dalam tahap persiapan, peneliti melakukan observasi untuk

mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada siswa. Peneliti juga

(3)

Peneliti berdiskusi dengan guru untuk mengecek kebenaran permasalahan yang

teridentifikasi, sekaligus melakukan analisis untuk menemukan beberapa faktor

penyebabnya. Dari faktor yang didapatkan peneliti memilih 1 faktor yang

penyebab untuk dilakukan suatu perbaikan. Selanjutnya peneliti melakukan

pengkajian teori-teori dan hasil penelitian guna mancari solusi. Peneliti

mengajukan judul untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan pengajuan

proposal. Pada tahap perencanaan terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan.

Berikut langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam tahap perencanaan.

a. Merancang skenario pembelajaran dengan memperhatikan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan

materi ajar operasi hitung bilangan bulat.

b. Menyusun RPP KD (1.1) Melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk

penggunaan sifat-sifatnya, pembulatan, dan penaksiran; (1.2) Melakukan

operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya, pembulatan

dan penaksiran sesuai standar proses KTSP (RPP dapat dilihhat pada

lampiran 2)

c. Menyusun lembar observasi untuk kegiatan guru dan siswa (lembar Observasi

dapat dilihat pada lampiran 3 dan 5)

d. Menyusun kisi-kisi & instrumen penilaian berupa butir soal dan lembar

observasi (instrument dapat dilihat pada lampiran 2)

e. Melakukan validasi ahli terhadap instumen penilaian (hasil validitas dapat

dilihat pada lampiran 10 dan 11)

3.4.2 Tindakan (Acting) dan Observasi

Pada tahap ini kegiatan pembelajaran dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap

siklus pembelajaran dilakukan dengan menggunakan materi yang berbeda. Berikut

tahap-tahap yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan.

a. Pendahuluan

1. Guru memberi salam dan menanyakan kabar siswa.

2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa

3. Guru melakukan absensi siswa dengan cara menanyakan anak yang tidak

(4)

4. Guru menyiapkan bahan ajar

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

6. Guru memberikan apersepsi

b. Kegiatan Inti

Presentasi Kelas

1. Guru membagi kelompok siswa di kelas sesuai dengan peringkat siswa

2. Guru membagikan lembar kerja siswa di setiap kelompok

Tahap Tim (Pemberian tugas kelompok)

3. Guru membagi kelompok siswa di kelas sesuai dengan peringkat siswa.

4. Guru membagi tugas kelompok

5. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas tersebut

6. Setiap kelompok melaporkan hasil kerjanya (melakukan presentasi atau

penulisan jawaban di papan tulis)

Tahap Game

7. Siswa melakukan kegiatan game, pada kegiatan game guru membacakan

soal kemudian siswa berebut menjawab soal tersebut dengan tujuk jari.

8. Guru membimbing siswa dalam kegiatan game sesuai aturan yang telah

dijelaskan oleh guru.

9. Guru memberikan penilaian untuk setiap kelompok berdasarkan jawaban

yang ditampilkan oleh tiap kelompok dari kegiatan game yang telah

terlaksana.

10.Guru menyimpulkan hasil jawaban yang tepat dari setiap soal yang

diberikan

Tahap Tournament

11.Siswa berkumpul di meja tournament sesuai petunjuk guru selanjutnya

siswa melakukan kegiatan tournament.

12.Siswa melakukan kegiatan tournament dengan bimbingan guru.

13.Setelah kegiatan tournament selesai dilakukan, guru meminta siswa

kembali ke kelompok masing-masing.

14.Bersama dengan guru, siswa menghitung poin yang didapat dari kegiatan

(5)

15.Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang mendapatkan poin

tertinggi berupa cocard sebagai the best team.

c. Kegiatan Akhir

1. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan

2. Guru memberikan tindak lanjut berupa pemberian PR/ soal evaluasi pada

siswa.

3. Guru menyampaikan pesan untuk siswa belajar di rumah.

4. Guru menutup proses belajar mengajar mengucapkan salam penutup dan

doa.

Observasi (Observation)

Tahap observasi dilakukan bersama tahap tindakan. Setiap aktifitas atau

tindakan yang dilakukan guru (peneliti) dalam menggunakan model pembelajaran

kooperatiftipe Teams Games Tournament (TGT) yang diobservasi oleh guru kelas

dengan menggunakan lembar observasi guru, sedangkan aktifitas atau tindakan

yang dilakukan siswa diobservasi oleh guru kelas juga dengan menggunakan

lembar observasi siswa. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan data hasil belajar

pada siklus 1 dan hambatan-hambatan yang dijumpai pada saat pembelajaran.

3.4.3 Refleksi (Reflection)

Pada tahap refleksi, berbagai hambatan dianalisis untuk dikaji dan

dievaluasi agar dapat ditemukan pemecahannya. Refleksi ini dilakukan untuk

memperbaiki pembelajaran pada siklus sebelumnya untuk diterapkan pada siklus

yang berikutnya. Selanjutnya berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi siswa,

dilihat apakah pelaksanaan yang dilakukan sudah mencapai indikator penelitian

yang ditentukan, jika penelitian sudah mencapai indikator maka penelitian

dihentikan. Namun apabila belum mencapai indikator yang telah ditentukan

dilakukan tindakan siklus yang selanjutnya.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data

kualitatif berasal dari lembar observasi aktifitas siswa dan lembar observasi guru

(6)

Tournament (TGT), sedangkan data kuantitatif berupa hasil belajar siswa. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal.

Adapun kisi-kisi instrumen pengukuran hasil belajar Matematika siklus I dan

siklus II disajikan melalui tabel 3.2 dan tabel 3.3 sebagai berikut.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Hasil Belajar Matematika Siklus I

Sekolah : SDN Sidorejo Kidul 03 salatiga

Mata pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Bilangan

Kelas/semester : 5 / I

Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

(7)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Hasil Belajar Matematika Siklus II

Sekolah : SDN Sidorejo Kidul 03 salatiga Salatiga Mata pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Bilangan Kelas/semester : 5 / I

Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

mengetahui tingkat keberhasilan dalam pembelajaran pada setiap siklus. Soal

yang digunakan untuk tes, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum

(8)

3.6.1 Uji Validitas Butir Soal

Nana Sudjana (2006: 12) mengemukakan bahwa validitas berkenaan

dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul

menilai apa yang seharusnya dinilai. Uji validitas dalam penelitian ini

dilaksanakan dengan memberikan lembar soal, kisi-kisi, dan lembar validitas

kepada seorang validator. Validator tersebut adalah seorang guru kelas 5 di SD

Negeri Sidorejo Kidul 03 Salatiga. Selanjutnya untuk uji validitas instrumen soal

digunakan untuk mengetahui validitas soal yang nantinya akan digunakan sebagai

tes individual setelah proses pembelajaran berlangsung. Suatu tes dikatakan valid

apabila tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Tes memiliki validitas

yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Uji

validitas soal tersebut dihitung dengan menggunakan bantuan Software SPSS 16.0

for windows. Dari hasil validitas tersebut, validator menyatakan layak digunakan.

Hasil validitas butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.4, sedangkan data pengolah

dapat dilihat pada lampiran 10.

Tabel 3.3

Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus I

Indikator Nomor Soal Valid Nomor Soal Tidak Valid

Melengkapi garis bilangan 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 12, 13, 15, 21, 22

2, 11

Menentukan bilangan bulat berdasarkan kriteri tertentu

6, 10, 14, 17, 19, 23, 24, 25

16, 18, 20

Total Item 20 5

Berdasarkan Tabel 3.4 dari 25 butir soal yang diujikan, sebanyak 20 soal

yang valid dan ada 5 soal yang tidak valid yaitu 2, 11, 16, 18 dan 20. Dengan

demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi Siklus 1

dalam penelitian yang akan dilakukan. Adapun uji validitas butir soal untuk

instrumen siklus 2 dapat dilihat pada Tabel 3.5. Data hasil perhitungan validitas

(9)

Tabel 3.4

Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus II

Indikator Nomor Soal Valid Nomor Soal Tidak Valid

Operasi hitung

penjumlahan bilangan bulat

1, 2, 3, 4, 7, 8, 11, 12, 13, 15, 21, 29, 30

5, 9, 22, 28

Operasi hitung

pengurangan bilangan bulat

6, 10, 14, 16, 17, 18, 19, 23, 24, 25, 26,

20, 27

Total Item 24 6

Berdasarkan Tabel 3.7, dari 30 butir soal yang diujikan, semua nomor soal

yang dinyatakan tidak valid adalah soal nomor 5, 9, 20, 22, 27dan 28, dengan

demikian diketahui bahwa ada 6 soal yang tidak valid dan 24 soal lainnya

dinyatakan valid. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai

instrumen evaluasi Siklus 2 dalam penelitian yang akan dilakukan.

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Selain uji validitas, juga dilakukan uji reliabilitas. Menurut Nana Sudjana

(2005: 12) reliabilitas suatu tes dapat dilihat dari keajegan tes tersebut dalam

menilai apa adanya, artinya kapanpun tes tersebut digunakan maka hasil yang

didapatkan akan relatif sama. Pada uji realibilitas ini dilakukan dengan

menggunakan SPSS Statistik 20. Kriteria yang digunakan untuk menentukan

bahwa data yang diuji reliabel atau tidak dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.5

Kriteria Reliabilitas Instrumen

No. Koefisien Reliabilitas Kriteria

1. α ≤ 0,50 Tidak Reliabel

2. 0.50 < α ≤ 0,70 Kurang Reliabel

3. 0,70 < α < 0,80 Cukup Reliabel

4. 0,80 < α ≤ 0,9 Reliabel

5. α > 0,9 Sangat Reliabel

Uji reliabilitas yang didapat dari item soal siklus 1 dan siklus 2 dengan

menggunakan analisis SPSS stastistik 23 berturut-turut dapat dilihat pada Tabel

(10)

Tabel 3.6

Hasil Uji Realibilitas Item Soal Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus Reliability Statistics

Siklus I

Cronbach's Alpha

N of Items

.913 20

Siklus II

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.928 24

Berdasarkan Tabel 3.9, uji reliabilitas item soal yang digunakan untuk

evaluasi Siklus I dan Siklus 2 dapat diketahui bahwa hasilnya 0,913. Hal ini jika

dilihat pada Tabel 5, nilai tersebut masuk ke dalam kriteria Sangat Reliabel.

Sehingga item soal siklus 1 ini dinyatakan dalam kriteria Sangat reliabilitas

diterima. Pada Siklus II dapat diketahui bahwa nilai reliabilitasnya sebesar 0,928.

Hal ini jika dilihat pada Tabel 3.7, nilai koefisien tersebut masuk ke dalam kriteria

Sangat Reliabel.

3.7 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan merupakan ketentuan atau patokan yang menentukan

bahwa penelitian tersebut telah berhasil atau belum. Indikator dalam penelitian ini

adalah jika minimal 85% dari jumlah keseluruhan siswa yang diajar menggunakan

model kooperatif tipe TGT dapat mencapai nilai lebih besar atau sama dengan KKM (KKM ≥ 65).

3.8 Teknik Analisis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk analisis deskriptif guna

membandingkan hasil belajar siklus 1 dan siklus 2. Adapun data kualitatif

digunakan untuk analisis deskriptif guna mendeskripsikan hasil observasi dan

Gambar

Gambar 3.1 Proses Siklus Kemmis & Mc Taggart
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Pengukuran
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus I
+3

Referensi

Dokumen terkait

Cunneen C 2001 Conflicts, Politics and crime: Aboriginal communities and the police Allen &amp; Unwin Crows Nest Cunneen C 2009 'Criminology, criminal justice and Indigenous

television crime dramas, Criminal Minds , Dexter and Law &amp; Order: SVU , to demonstrate how popular culture distorts understandings of gender and violence through the lens

Kolom 2 (dua) diisi dengan butir kegiatan yang dinilai dalam Angka Kredit berdasarkan output yang dihasilkan (berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Another doubling providing ground for the cultural work of the show is a tension between the urban – rural and real and imagined/dreamt or hard-to-comprehend territory 23

JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DARI KEMENTERIAN/LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN SIDANG TANGGAL: 30 MARET

Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung dua komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar, misalnya peralatan rumah tangga, furnitur,

1) Watak buruk dari pengguna jasa yang tidak bertanggung jawab atas hutang yang menjadi kewajibannya untung melunasi, yang jutru tidak dapat diajak bekerja sama. Contohnya

Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan kontrasepsi