• Tidak ada hasil yang ditemukan

Macam Macam Sambungan Las Keling Baut Ma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Macam Macam Sambungan Las Keling Baut Ma"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Macam-Macam Sambungan (Las,

Keling, Baut)

SEPTEMBER 1, 2016

MAHENDRATYO

Sambungan LAS

Berdasarkan defenisi dari Deutche Industrie Normen (DIN) dalam Harsono dkk(1991:1), mendefinisikan bahwa ” las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair “. Sedangkan menurut maman suratman (2001:1) mengatakan tentang pengertian mengelas yaitu salah satu cara menyambung dua bagian logam secara permanen denaga menggunakan tenaga panas. Sedangkan Sriwidartho, Las adalah suatu cara untuk menyambung benda padat dengan dengan jalan mencairkannya melalui pemanasan.Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerja las adalah menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunkan energi panas.

(2)

Proses pengelasan berkaitan dengan lempengan baja yang dibuat dari kristal besi dan karbon sesuai struktur mikronya, dengan bentuk dan arah tertentu. Lalu sebagian dari lempengan logam tersebut dipanaskan hingga meleleh. Kalau tepi lempengan logam itu disatukan, terbentuklah sambungan. Umumnya, pada proses pengelasan juga ditambahkan dengan bahan penyambung seperti kawat atau batang las. Kalau campuran tersebut sudah dingin, molekul kawat las yang semula merupakan bagian lain kini menyatu.

Proses pengelasan tidak sama dengan menyolder dimana untuk menyolder bahan dasar tidak meleleh. Sambungan terjadi dengan melelehkan logam lunak misalnya timah, yang meresap ke pori-pori di permukaan bahan yang akan disambung. Setelah timah solder dingin maka terjadilah sambungan. Perbedaan antara solder keras dan lunak adalah pada suhu kerjanya dimana batas kedua proses tersebut ialah pada suhu 450 derajat Celcius. Pada pengelasan, suhu yang digunakan jauh lebih tinggi, antara 1500 hingga 1600 derajat Celcius.

Mutu dari hasil pengelasan, bergantung pada keahlian operator atau juru ataupun tukang las sendiri. Cara mengelas yang buruk dapat mengakibatkan kerusakan fatal baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, mulai dari kasus sederhana seperti pipa ledeng yang bocor ataupun ke hal-hal yang lebih fatal seperti runtuhnya bangunan berkonstruksi baja yang menggunakan bahan yang di las.

Pada saat pengelasan, kesalahan sering terjadi dan sambungan las jarang sekali jadi. Hal yang perlu diperhatikan adalah menghindari bara api pada bagian yang di las tanpa mengulangi las di tempat yang sama. Kalau hal itu terjadi, hubungan akan menjadi rapuh dan terbentuk titik awal retakan kecil. Selain itu, bagian logam yang bersebelahan dengan bagian yang di las tidak meleleh tetapi berubah karena panas. Pemanasan yang diikuti dengan pendinginan yang cepat bisa menghasilkan struktur logam seperti kaca, sehingga mudah retak.

(3)

hasil las, cuaca ekstrim, iklim lokasi yang perlu di las dan tantangan untuk pengelasan bawah laut. Automatisasi dilakukan dengan bantuan robot las operator terbantu dengan sistem kontrol las yang diberikan. Robot diprogram sedemikian rupa untuk dapat memberikan kontrol jalur sambungan yang perlu di las dengan sistem pengikut sambungan melalui sensor yang diberikan.

Jenis – Jenis Sambungan LAS:

Jenis sambungan tergantung pada faktor-faktor seperti ukuran dan profil batang yang bertemu di sambungan, jenis pembebanan, besarnya luas sambungan yang tersedia untuk pengelasan, dan biaya relatif dari berbagai jenis las. Sambungan las terdiri dari lima jenis dasar dengan berbagai macam variasi dan kombinasi yang banyak jumlahnya. Kelima jenis dasar ini adalah sambungan sebidang (butt), lewatan (lap), tegak (T), sudut, dan sisi seperti yang diperlihatkan pada Gambar 6.16.

1) Sambungan Sebidang

(4)

dilakukan, dan potongan yang akan disambung harus diperinci dan dibuat secara teliti. Akibatnya, kebanyakan sambungan sebidang dibuat di bengkel yang dapat mengontrol proses pengelasan dengan akurat.

2) Sambungan Lewatan

Sambungan lewatan pada Gambar 6.17 merupakan jenis yang paling umum. Sambungan ini mempunyai dua keuntungan utama:

− Mudah disesuaikan. Potongan yang akan disambung tidak memerlukan ketepatan dalam pembuatannya bila dibanding dengan jenis sambungan lain. Potongan tersebut dapat digeser untuk mengakomodasi kesalahan kecil dalam pembuatan atau untuk penyesuaian panjang.

− Mudah disambung. Tepi potongan yang akan disambung tidak memerlukan persiapan khusus dan biasanya dipotong dengan nyala (api) atau geseran. Sambungan lewatan menggunakan las sudut sehingga sesuai baik untuk pengelasan di bengkel maupun di lapangan. Potongan yang akan disambung dalam banyak hal hanya dijepit (diklem) tanpa menggunakan alat pemegang khusus. Kadang-kadang potongan-potongan diletakkan ke posisinya dengan beberapa baut pemasangan yang dapat ditinggalkan atau dibuka kembali setelah dilas.

− Keuntungan lain sambungan lewatan adalah mudah digunakan untuk menyambung plat yang tebalnya berlainan.

3) Sambungan Tegak

Jenis sambungan ini dipakai untuk membuat penampang bentukan (built-up) seperti profil T, profil 1, gelagar plat (plat girder), pengaku tumpuan atau penguat samping (bearing stiffener), penggantung, konsol (bracket). Umumnya potongan yang disambung membentuk sudut tegak lurus seperti pada Gambar 6.16(c). Jenis sambungan ini terutama bermanfaat dalam pembuatan penampang yang dibentuk dari plat datar yang disambung dengan las sudut maupun las tumpul.

4) Sambungan Sudut

(5)

5) Sambungan Sisi

Sambungan sisi umumnya tidak struktural tetapi paling sering dipakai untuk menjaga agar dua atau lebih plat tetap pada bidang tertentu atau untuk mempertahankan kesejajaran (alignment) awal.

Seperti yang dapat disimpulkan dari pembahasan di muka, variasi dan kombinasi kelima jenis sambungan las dasar sebenarriya sangat banyak. Karena biasanya terdapat lebih dari satu cara untuk menyambung sebuah batang struktural dengan lainnya, perencana harus dapat memilih sambungan (atau kombinasi sambungan) terbaik dalam setiap persoalan.

Klasifikasi Kualitas Sambungan LAS

1. Sambungan kelas I

Bila persyaratan 1 – 6 dipenuhi, dan pengelasan khusus untuk kekuatan dan kualitas material yang tinggi

1. Sambungan kelas II

(6)

1. Sambungan kelas III

Tidak ada persyaratan khusus dan sambungan tidak perlu di test

Keunggulan dibandingkan dengan sambungan lainnya: -Lebih murah dan lebih ringan

-Tidak ada pengurangan luas penampang -Permukaan sambungan bisa dibuat rata -Bahaya terhadap korosi kurang

-Mudah pembersihannya -Tampak lebih bagus Kekurangan:

-Hanya untuk logam sejenis

-Terjadi perubahan struktur material pada daerah HAZ

-Pengelasan dilapangan lebih sukar dari sambungan keling/baut -Sambungan Cendrung melengkung

Kualitas Sambungan Las

Kualitas sambungan las ditentukan oleh: 1. Memanfaatkan mampu las dari material

2. Persiapan dan pelaksanaan dikontrol oleh personil yang kompeten

3. Metoda pengelasan disesuaikan dengan karakteristik dan tebal material serta beban

4. Kesesuain antara logam pengisi dengan logam induk 5. Tukang las yang bersetifikat dan terawasi

6. Kualitas las di cek dengan metoda NDT

Sambungan Paku Keling

(7)

Bagian utama paku keling adalah : 1. kepala

2. badan 3. ekor

4. kepala lepas

Bahan paku keling

yang biasa digunakan antara lain adalah baja, brass, aluminium, dan tembaga tergantung jenis sambungan/ beban yang diterima oleh sambungan. Penggunaan umum bidang mesin : ductile (low carbor), steel, wrought iron. Penggunaan khusus : weight, corrosion, or material constraints apply : copper (+alloys) aluminium (+alloys), monel, dll.

Cara Pemasangan:

1. Plat yang akan disambung dibuat lubang, sesuai diameter paku keling yang akan digunakan. Biasanya diameter lubang dibuat 1.5 mm lebih besar dari diameter paku keling.

2. Paku keling dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan disambung.

3. Bagian kepala lepas dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan disambung. 4. Dengan menggunakan alat atau mesin penekan (palu), tekan bagian kepala

lepas masuk ke bagian ekor paku keling dengan suaian paksa.

(8)

6. Mesin/alat pemasang paku keling dapat digerakkan dengan udara, hidrolik atau tekanan uap tergantung jenis dan besar paku keling yang akan dipasang.

Pemakaian paku keling ini digunakan untuk :

–          Sambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler( boiler,  tangki dan pipa-pipa tekanan tinggi ).

–          Sambungan kuat, pada konstruksi baja (bangunan, jembatan dan crane ).

–          Sambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa tekanan).

–          Sambungan pengikat, untuk penutup chasis ( mis ; pesawat terbang).

Sambungan paku keling ini dibandingkan dengan sambungan las mempunyai keuntungan yaitu :

1. Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk dibuat. 2. Pemeriksaannya lebih mudah

3. Sambungan keling dapat dibuka dengan memotong kepala dari paku keling tersebut.

Bila dilihat dari bentuk pembebanannya, sambungan paku keling ini dibedakan yaitu :

1. Pembebanan tangensial. 2. Pembebanan eksentrik. 3. PEMBEBANAN TANGENSIAL

Pada jenis pembebanan tangensial ini, gaya yang bekerja terletak pada garis kerja resultannya, sehingga pembebanannya terdistribusi secara merata kesetiap paku keling yang digunakan.

(9)

1. Kampuh Bilah Tunggal dikeling Tunggal

2. Kampuh Bilah Tunggal dikeling Ganda

3. Kampuh Bilah Ganda dikeling Tunggal

4. Kampuh Bilah Ganda dikeling Ganda

Sambungan Baut

Latar Belakang

•Elemen-elemen yang menyusun struktur baja harus digabungkan

satu dengan yang lain dengan suatu sistem sambungan.

•Sambungan berfungsi menyatukan elemen-elemen dan menyalurkan beban dari satu bagian ke bagian yang lain

Sistem Sambungan

•Elemen yang disambung

•Jenis penyambung : las, baut, paku keling •Pelat penyambung (dan pelat pengisi) Contoh Sambungan

(10)

Baut Mutu Tinggi / High Tension Bolt (HTB)

(11)

pengencangan awal.

•Gaya tersebut dinamakan proof load.

•Gaya tersebut akan memberikan friksi, sehingga sambungan baut mutu tinggi hingga taraf gaya tertentu dapat merupakan tipe friksi. Sambungan jenis ini baik untuk gaya bolak-balik.

•Untuk taraf gaya yang lebih tinggi, sambungan tersebut merupakan tipe tumpu. •Baut mutu tinggi dipasang dengan mula-mula melakukan kencang tangan dan diikuti dengan setengah putaran setelah kencang tangan. Atau menggunakan kunci torsi yang telah dikalibrasi sehingga menghasilkan setengah putaran setelah kencang tangan.

•Diameter yang paling sering digunakan pada konstruksi gedung adalah ¾ inci dan 7/8 inci.

•Diamter yang paling sering digunakan pada konstruksi jembatan adalah 7/8 inci dan 1 inci

•Saat ini sambungan baut lebih ekonomis daripada sambungan keling.

sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Las

http://pakukeling.wordpress.com/

Share this:

Get started

Create a professional website and start blogging today

Share Your Passion

(12)

Twitter Facebook Google

Posted in IPTEk, Uncategorized

Tagged Baut, Keling, Las, Macam sambungan, Manufacture, Manufaktur, Sambungan Baut,

Sambungan Keling, Sambungan Las

PREVIOUS POST

Menjadi Adzan

NEXT POST

Buckling Stress

Leave a Reply

Search …

RECENT POSTS

 Like

Be the first to like this.

(13)

Suatu Kursi di Tengah Kampus (sebuah Cerpen #1)

Adakah amalan yang lebih baik dari pada I’tikaf di masjid Nabawi?

‘Menjebak Diri Sendiri’, Self Reminder, Motivasi diri

REGRESI

Regresi Multilinier, Koefisien Regresi dan korelasi, Sifat penaksiran kuadrat terkecil, Inferensi mengenai koefisien regresi, Prediksi

ARCHIVES

April 2017

March 2017

February 2017

January 2017

December 2016

November 2016

October 2016

September 2016

August 2016

June 2016

March 2016

February 2016

(14)

CATEGORIES

IPTEk

IPTEK

My Campus

My Life

Opini

Sastra

Traveling

Uncategorized

META

Register

Log in

Entries RSS

Comments RSS

WordPress.com

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan, bahwa

Unsur minor terakumulasi oleh proses adsorpsi atau reaksi kimia dari / dengan air tanah pada waktu pembentukan batubara.. Pada Petroleum/ Minyak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar, meningkatkan aktivitas belajar, dan meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPA materi

(3) Usulan pembatalan Peraturan Kalurahan atau Peraturan Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh Panewu kepada Bupati dengan tembusan perangkat

Dari hasil pengukuran konsentrasi HC dan S02 setelah melalui media karbon aktif tanpa penyisipan Ti02 dengan variasi panjang media 5 em, 10 em, dan 15 em yang telah dilakukan

Pada tombol sistem pencernaan terdapat materi sistem pencernaan dan pengguna akan melihat tampilan alur proses makanan dicerna dalam tubuh 3. Pada tombol SK/KD menampilkan

April 1991 merupakan tonggak pemilihan presiden pertama dari federasi Rusia yang telah diciptakan untuk memimpin kekuasaan eksekutif, dan di bulan Juni Boris Yeltsin terpilih

Populasi didefinisikan sebagai subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. 18 Dalam penelitian ini, populasi yang akan diambil yaitu penduduk masyarakat