ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN
KREDIT TANPA AGUNAN (KTA) PADA PERSEORANGAN
Halim Perdana Putra, Tri Lestari, Ali Rasyidi
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Unit Simomulyo. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data dikumpulkan melalui studi lapangan dan stu di kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan teknik data dan reduksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pengendalian intern pemberian kredit tanpa agunan di BRI Unit Simomulyo masih terdapat kekurangan dari pemisahan fungsi tugas. Saran utama bagi BRI Unit Simomulyo sebaiknya pada struktur organisasi di BRI Unit Simomulyo memisahkan tugas di bagian kredit agar tidak terjadi perangkapan fungsi.
Kata Kunci : Pengendalian Intern, Pemberian Kredit tanpa Agunan
ABSTRACT
▸ Baca selengkapnya: kta persit adalah
(2)structure of BRI Unit Simomulyo should separate task function on credit so that three is no double job.
Keywords : intern controlling, non collateral loan
PENDAHULUAN
Seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi dimasa sekarang maupun dimasa
yang akan datang dalam rangka memajukan pembangunan nasional, maka dibutuhkan dana
yang cukup besar untuk menjaga bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Pada saat
ini masyarakat memerlukan peran baik untuk memenuhi kebutuhan dana lebih dengan
pengajuan kredit tanpa agunan yang merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki oleh bank.
Pemberian kredit ini agar dapat berjalan dengan baik diperlukannya pengendalian intern.
Penerapan proses pelaksanaan pengendalian intern dalam prosedur pemberian kredit
tanpa agunan agar pemberian kredit dapat dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku
dan juga dapat diberikan kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki agar
terhindar terjadinya kredit macet. Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998,
fungsi-fungsi bank di Indonesia adalah :
1. Sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat, bank bertugas mengamankan uang
tabungan dan deposito berjangka serta simpanan dalam rekening koran dan giro.
2. Sebagai penyalur dana atau pemberi kredit bank memberikan kredit bagi masyarakat yang
membutuhkan terutama untuk usaha produktif.
Peran bank sangat penting bagi masyarakat dalam rangka pembiayaan kegiatan
perekonomian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, sehingga dapat
memacu sektor riil yang berkembang. Peran bank salah satunya dengan memberikan kredit
tanpa agunan yang merupakan fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang untuk
meminjam uang untuk memenuhi kebutuhannya dan membayarnya kembali dalam jangka
waktu yang ditentukan. Menurut Undang-undang perbankan Nomor 10 Tahun 1998
menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan ini berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam peminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank yang beroperasi di kota Surabaya
HR. Muhammad didukung oleh 1 Kantor Cabang, 4 Kantor Cabang Pembantu (KCP), 10
beberapa lokasi yang tersebar di Surabaya HR. Muhammad. BRI Unit Simomulyo adalah
salah satu BRI Unit yang ada di wilayah Surabaya HR. Muhammad dengan memberikan
pelayanan standar berupa tabungan yang terdiri dari Britama, Simpedes, dan Kredit Tanpa
Agunan (KTA) dan kredit kupedes. Berikut peneliti akan menyajikan data dari perusahaan
yang diteliti berupa jenis Kredit Tanpa Agunan (KTA). Adapun jumlah debitur serta NPL
dalam kurun waktu 6 bulan akan disajikan dalam Tabel 1. Dari penjabaran pada Tabel 1
dapat terlihat bahwa sistem pengendalian internal yang ada di BRI Unit Simomulyo masih
kurang efektif dikarenakan kondisi NPL yang fluktuatif dalam 6 bulan dari bulan Januari
2017 hingga bulan Juni 2017. Atas dasar alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian serta membahas masalah tersebut melalui penulisan skripsi dengan
judul penulisan “Analisis penerapan pengendalian intern pemberian kredit tanpa agunan (KTA) pada perseorangan (studi kasus PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Unit Simomulyo
Cabang HR Muhammad Surabaya)
Tabel 1
Data Kolektibilitas Kredit Bank Rakyat Indonesia Unit Simomulyo Bulan Januari – Juni 2017
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Jumlah
Debitur 1146 595 607 619 636 656
Total
Plafond 13.917.141.526 7.023.698.830 7.059.523.383 7.150.127.926 7.402.909.894 7.676.583.256 Kredit
Bermasal ah
72.535.112 27.239.756 35.668.868 41.182.916 57.724.171 67.049.456
NPL (%) 0.52% 0.39% 0.51% 0.58% 0.78% 0.87% Sumber : Peneliti2017
TINJAUAN PUSTAKA Pengendalian Intern
Pengendalian intern merupakan subyek yang paling penting dari sistem-sistem yang
ada didalam perusahaan. Pengendalian intern mengindikasikan tindakan yang diambil dalam
suatu organisasi yang mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi tersebut (Bodnar
dan Hopwood, 2012:10). Sedangkan menurut Arens, Elder dan Beasley (2004:396) bahwa
sistem pengendalian intern terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
memberikan manajemen dengan keyakinan memadai bahwa perusahaan mencapai sasaran
dan tujuannya. Kebijakan dan prosedur ini sering disebut pengendalian, dan secara kolektif
Unsur-unsur sistem pengendalian intern menurut (Mulyadi, 2009:166) untuk
menciptakan system pengendalian intern yang baik dalam perusahaan maka ada empat unsur
pokok yang harus dipenuhi antara lain :
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada
unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok
perusahaan.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup
terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.
Bank
Kasmir (2008:2) merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta
memberikan jasa-jasa bank lainnya.
Prosedur sistem pemberian kredit
Tahap-tahap prosedur dalam pemberian kredit yang biasa dilakukan dalam perbankan,
yaitu (Hermansyah, 2005:68) dan (Ningsih, 2012:21-31) :
1. Prosedur permohonan kredit
2. Penyelidikan dan analisis kredit
3. Keputusan atas permohonan kredit
4. Penolakan permohonan kredit
5. Persetujuan Permohonan Kredit
6. Pencairan Fasilitas Kredit
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
Kualitatif Deskriptif: dilakukan berdasarkan pengamatan seseorang terhadap sesuatu
obyek yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka.
Data Primer: Wawancara dan Obervasi
Data Sekunder: dokumentasi perusahaan
3. Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan Penelitian:
Subjek Penelitian Bank BRI Unit Simomulyo Cabang HR. Muhammad Surabaya yang
memiliki fasilitas Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Objek Penelitian proses pelaksanaan pengendalian intern dalam prosedur pemberian
Kredit Tanpa Agung (KTA) perseorangan di Bank BRI Unit Simomulyo Cabang HR.
Muhammad Surabaya
Asumsi Penelitian
Proses pelaksanaan pengendalian intern dalam prosedur pemberian Kredit Tanpa Agunan
(KTA) perseorangan pada Bank BRI Unit Simomulyo Cabang HR. Muhammad Surabaya
sudah berjalan efektif dan efisien sesuai prosedur yang ada.
4. Unit Analisis
proses pelaksanaan pengendalian intern dalam prosedur pemberian Kredit Tanpa Agunan
(KTA) di Bank BRI Unit Simomulyo Cabang HR. Muhammad Surabaya.
5. Teknik Pengumpulan Data
Studi Lapangan : Wawancara dan observasi
Studi Kepustakaan
6. Teknik Analisis Data
Survey Pendahuluan
Pengumpulan Data
Identifikasi pokok permasalahan
Analisis data
Evaluasi
Kesimpulan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kebijakan Manajemen Bank
Secara garis besar kebijakan manajemen bank yang telah dijalankan dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :
a. Kegiatan menghimpun dana
b. Kegiatan penyaluran dana
a. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
b. Kredit Kupedes
Kinerja BRI Unit Simomulyo Bulan Januari-Juni 2017
Berikut ini adalah kinerja kredit BRI Unit Simomulyo selama bulan Januari – Juni
2017 dinilai berdasarkan koletibilitas kredit . Dari tabel kolektibilitas kredit lancar bulan
Januari – Juni 2017 mengalami penurunan jumlah prosentasenya. Pada bulan Januari
sebanyak 96.9%, bulan Februari 94%, Maret 94.5 %, April 94.5, Mei 94.5 dan Juni 95.4%.
Dari Tabel 2 Kolektibilitas kredit DPK Januari – Juni 2017 mengalami kenaikan
penurunan jumlah prosentasenya. Pada bula Januari 2.5%, Bulan Februari mengalami
kenaikan menjadi 5.6%, bulan Maret mengalami penurunan menjadi 4.9%, bulan April
mengalami penurunan menjadi 4.8%, bulan Mei mengalami penurunan menjadi 4.7% dan
bulan Juni juga mengalami penurunan 3.7%.
Dari Tabel kredit bermasalah NPL (Kol 3, 4, 5) Januari – Juni 2017 mengalami
Kenaikan dan penurunan jumlah prosentasinya. Pada bulan Januari 0.52%, bulan Februari
mengalami penurunan menjadi 0.39%, bulan Maret mengalami kenaikan 0.51%, bulan April
mengalami kenaikan menjadi 0.58%, bulan Mei kenaikan menjadi 0.78% dan bulan Juni
Plafond 13.917.141.526 7.023.698.830 7.059.523.383 7.150.127.926 7.402.909.894 7.676.583.256 Lancar 13.487.485.546 6.602.345.931 6.676.945.632 6.760.800.754 6.996.423.747 7.323.994.110
(%) 96.9 94 94.5 94.5 94.5 95.4
DPK 357.120.868 394.113.143 346.908.883 348.144.256 348.761.976 285.539.690
(%) 2.5 5.6 4.9 4.8 4.7 3.7
Kredit
Bermasalah 72.535.112 27.239.756 35.668.868 41.182.916 57.724.171 67.049.456 NPL (%) 0.52% 0.39% 0.51% 0.58% 0.78% 0.87% Sumber : Peneliti (2017)
Sebab-Sebab Permasalahan
Sering terjadinya kredit bermasalah yang dialami oleh bank, membuat BRI Unit
Simomulyo lebih selektif dalam memberikan kredit kepada calon debitur, meskipun sudah
dilakukan analisis sesuai dengan teori-teori yang ada, akan tetapi proses dilapangan tidak
sesuai yang diharapkan karena apa yang telah dianalisis harus disesuaikan dengan kondisi
yang ada di lapangan. Faktor-faktor penyebab kredit bermasalah dari debitur antara lain
penyalahgunaan kredit yang tidak sesuai dengan pengajuan kredit, sedangkan dari BRI Unit
Simomulyo kurangnya pengawasan terhadap kredit karena pada struktur organisasi BRI Unit
Simomulyo khususnya di bagian Mantri sudah terlalu banyak tugas dan fungsinya, tugas
Mantri harus berekspansi untuk mencari nasabah, menganalisa pengajuan pinjaman KTA dan
penagihan, sehingga terjadi permasalahan dalam penanganan kredit bermasalah.
Pembahasan
Untuk penerapan pengendalian intern pemberian kredit agar tidak terjadi
penunggakan dan kredit bermasalah, manajemen harus lebih selektif dalam memutuskan
calon debitur yang akan meneriman kredit, analisa 5C dan 7P yang telah dilakukan pada
calon debitur harus ditambah dengan informasi dari pihak luar misalnya tetangga sekitar
calon debitur untuk mengetahui sejauh mana karakter calon debitur, pekerjaan, perekonomian
keluarga ataupun hal-hal yang menyangkut data pribadi calon debitur.
Selain itu manajemen perlu memperhatikan struktur organisasi dalam pengawasan
kredit bermasalah, dimana khususnya tugas dan fungsi Mantri sebagai pemasar, menganalisa
dan penagihan harus di pisahkan agar lebih terfokus dalam penanganan kredit bermasalah dan
tugas Mantri menjadi lebih luas dalam melakukan ekspansinya untuk laba perusahaan.
Dari analisa kredit yang dilakukan untuk pengendalian intern pemberian kredit di BRI
Unit Simomulyo ada sedikit usulan dari penulis mengenai struktur organisasi, sebagai berikut
:
Sumber : Peneliti (2017)
Gambar 1
Struktur Organisasi BRI Unit Simomulyo
Dari Gambar 1 bahwa Kepala Unit BRI Unit Simomulyo mempunyai kewenangan
bertanggung jawab atas keberhasilan Kantor Unit, memutuskan layak tidaknya pemberian
kredit dan kegiatan perbankan lainnya di BRI Unit Simomulyo. Bagian pemasaran ada
Simomulyo, melakukan survey serta menganalisa setiap permohonan kredit yang diajukan di
BRI Unit Simomulyo.
Bagian penagihan mempunyai kewenangan membuat account menjadi normal/lancar
dengan usaha, melakukan follow up dengan segera, baik melalui telpon, surat, maupun
kunjungan dan membina hubungan baik dengan debitur. Bagian Teller dan Customer Service,
Customer Service mempunyai kewenangan untuk mengecek kebenaran dan keabsahan
dokumen pengajuan kredit , Teller mempunyai kewenangan untuk mengecek validasi
identitas debitur.
SIMPULAN
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit untuk memperoleh Kredit
Tanpa Agunan di BRI Unit Simomulyo yaitu dengan mengajukan permohonan kredit
langsung di unit terkait dengan membawa dokumen-dokumen yang disyaratkan. Prosedur
pemberian kredit yang dilakukan BRI Unit Simomulyo yaitu dimulai dari pengajuan
permohonan kredit, pemeriksaan kelengkapan dan keaslian dokumen. Analisis kredit
diberikan oleh Bank BRI Unit Simomulyo ini bertujuan untuk menentukan kelayakan
permohonan kredit untuk diterima dan ditolak.
Penerapan pengendalian intern di BRI Unit Simomulyo masih kurang sesuai dengan
teori Mulyadi mengenai sistem pengendalian intern seperti masih terjadi perangkapan fungsi
dalam fungsi survey, fungsi analis dan penagihan. Tetapi secara keseluruhan penerapan
pengendalian intern yang ada di BRI Unit Simomulyo sudah cukup baik. Dalam melakukan
prosedur pemberian kredit terdiri dari pengajuan kredit, pencatatan berkas, disposisi kredit,
analisis dan survey, pemutusan hasil, dan pencairan.
SARAN
BRI Unit Simomulyo disarankan Dalam melaksanakan proses kredit, unit kerja harus
berhati-hati dalam mengecek kebenaran berkas maupun keaslian dokumen yang
dipersyaratkan, dan juga dalam menganalisis data-data yang diperoleh dari debitur, agar tidak
terjadi kredit macet. Sebaiknya agar lebih teliti dalam menganalisa usaha yang dimiliki
debitur sebelum kredit tersebut diberikan apakah layak atau tidak nasabah tersebut diberikan
kredit. Agar proses penyaluran kredit lebih optimal maka diperlukan pemisahan fungsi
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H. dan Hopwood Willian S. 2004. Accounting Information System. New Jersey : Prentice-Hall, Inc.
Budisantoso Totok, Triandaru Sigit. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.
Dwi P, Ayu. 2014. Analisis Pengendalian Internal dalam Pemberian Kredit PT. BPR Kanaya. Skripsi Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Indonesia.
Elder, Randal J. Beasley, Marks S. Arens, Alvin A. 2012. Auditing and Assurance Service An Integrated Approach : An Indonesian Adaption, 14th editin. Prentice Hall.
Hasibuan, Malayu. 2006. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Buri Aksara.
Hermansyah, SH.M.Hum. 2005, Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta: Kencana.
Indrawan Fajar. 2014. Sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Semplak Bogor. Depok. Skripsi Universitas Indonesia.
Judisenno, Rimsky K. 2005. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia. Cetakan Kedua.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kasmir. (2002). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Kasmir. (2014). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Krismiaji. (2002), Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Kuncoro, Mudrajad, dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Anggota YKPN.
Lukman Dendawijaya, 2005, Manajemen Perbankan, Cetakan Pertama, Penerbit: Ghalia Indonesia, Jakarta
Marjani Z, Tiara A. 2016. Analisis Proses Pelaksanaan Pengendalian Intern dalam Prosedur Pemberian Kredit Tanpa Agunan (KTA) Kepada Perseorangan (Studi Kasus pada Bank CIMB Niaga Surabaya). Surabaya, Skripsi Universitas Airlangga.
Miles, Matthew & Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tantang Metode-Metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Mulyadi, 2001, Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi, 2009, Auditing. Edisi ke-6 Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.
Neuman, Lawrence W. 2003. Social Recearch Method, Qualitative and Quantitative Approach 5th edition. Boston: Allyn and Bacon
Ningsih, Tri Wulan. 2012. Sistem Akuntansi Pemberian Kredit Pada BPR Kartasura Sari Bumi Randudongkal Pemalang.
Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Jakarta.
Rivai, Vertzal, Andria P. Vertzal dan Ferry N Idroes. 2007. Bank and Financial Institution Management Edisi Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rimsky K Judisenno, Sistem Moneter Dan Perbankan di Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2005.
Romney, Marshall. B & Steinbart, Paul John. 2012. Accounting Information System. 12th
edn. Prentice Hall. Upper Saddle River.
Surat Edaran Bank Indonesia No.30/17/UPPB tanggal 27 Februari 1998
Triandaru, Sigit dan Totok Budiasantoso, 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain ; Edisi Kedua Jakarta : Salemba Empat.