KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segenap anugerahNYA sehingga Seminar Nasional Pendidikan IPA Pascasarjana Universitas Negeri Malang dengan tema Pendidikan dan Pembelajaran IPA Berbasis Riset dan Teknologi ini dapat terselenggara.
Seminar Nasional Pendidikan IPA ini merupakan yang ke-dua kalinya diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang untuk memfasilitasi diseminasi hasil-hasil penelitian, pemikiran, serta komunikasi ilmiah akademik di antara para peneliti dan akademisi. Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Dr. Hari Wibawanto, M.T., Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si, dan Dr. Sentot Kusairi,
M.Si yang telah berkenan meluangkan waktu dan berbagi ilmu di dalam seminar kami kali ini.
Terima kasih dan penghargaan yang tinggi juga kami sampaikan kepada 153 peserta dan 133 pemakalah dengan rincian pemakalah Bidang Biologi sebanyak 52 pemakalah, Bidang Fisika sebanyak 54 pemakalah, Bidang Kimia sebanyak 9 pemakalah, dan Bidang IPA sebanyak 18 pemakalah yang telah berkenan bergabung dan berbagi ilmu di dalam acara ini.
Semoga dengan segenap berkah Tuhan Yang Maha Esa acara ini dapat menjadi sumber ilmu dan menjadi jalan bagi terbentuknya kekeluargaan akademik bagi kita semua.
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... ii
Rundown Acara Sidang Utama ... xvi
Rundown Acara Sidang Paralel ... xviii
Abstrak Keynote Speaker 1. Dr. Hari Wibawanto, M.T Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pembelajaran Sains ... 1
2. Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si Membangun Profesi Guru Sains Melalui Pembelajaran Efektif Dan Inovatif ... 15
3. Dr. Sentot Kusairi, M.Si Assessment for Learning Berbantuan Teknologi Komputer ... 27
Abstrak Peserta Pemakalah IPA.1.001 Atep Sujana Literasi Sains dalam Pembelajaran Berbasis Masalah pada Kelompok Asor Siswa SD terkait Tema Makanan ... 34
IPA.1.002 Ida Fitriyati, Umi Kulsum, Arif Hidayat, Munzil Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Tiga Aspek Komponen Penalaran Ilmiah Dalam Pembelajaran IPA ... 35
IPA.1.003 Salim, Era Maryanti Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Teori Pembelajaran Sibernetik Berbantuan Software Derive Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas XI IPA ... 36
IPA.2.004 L Muh Zulqutbi Azhari, Lia Yuliati, Suharti Penguasaan Konsep IPA Siswa Kelas V SD Pada Materi Rangka Tubuh .... 37
Identifikasi Penguasaan Konsep Tekanan Zat Cair Siswa SMP Berdasarkan Taksonomi Solo ... 39 IPA.3.007 Anggit Grahito Wicaksono, Oka Irmade, Jumanto
Efektifitas Penggunaan Media Komik KOMSA Berbasis Kontekstual Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar ... 40 IPA.3.008 Arum Adita, Listika Yusi Risnani
Persepsi Dan Kebutuhan Siswa SMP Dan Guru IPA Terhadap Game Edukasi Di Kota Purwokerto ... 41 IPA.3.009 Arvyaty, Salim, Era Maryanti
Pengembangan Bahan Ajar untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematis Siswa dengan Pendekatan Metacognitive Guidance ... 42 IPA.3.010 Indah Aulia Rachmawati Dewi, Nuris Afisah, Lina Setiawati
Domino Science Card Inovasi Media Pembelajaran IPA untuk Siswa SMP 43 IPA.3.011 Irma Lismayani, La Jumadin
Teluk Kendari Sebagai Salah Satu Sumber Belajar Materi Pencemaran Lingkungan dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 44 IPA.3.012 Wahid Munawar, Sumarto, Ridwan Adam MN
Pengembangan Trainer Kit Konversi Energi untuk Mengeliminasi Miskonsepsi pada Pembelajaran Vokasi Teknik ... 45 IPA.3.013 Moedji Raharto
Aspek Astronomi dalam Kalendar Matahari untuk Pembelajaran IPA ... 46 IPA.3.014 Moedji Raharto
Fenomena Astronomi Untuk Pembelajaran IPA ... 47 IPA.3.015 Moedji Raharto, Novi Sopwan
Gerhana untuk Pembelajaran Sains... 48 IPA.4.016 Adlia Alfiriani, Ellbert Hutabri, Ade Pratama
Asesmen Kebutuhan Pengembangan Profesionalisme Guru Program Studi Keahlian Tata Kecantikan ditinjau Berdasarkan Standar Kualifikasi Guru di SMK se-Malang Raya ... 50 IPA.4.018 Wiwin Puspita Hadi
Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu SMP di Kabupaten Bangkalan... 51 IPA.4.019 Moedji Raharto, Novi Sopwan
Mengenal Fenomena Langit Melalui Kalender ... 52 IPA.4.020 Novi Sopwan, Moedji Raharto
Karakteristik Parameter Posisi Hilal Elongasi dan Tinggi Bulan Saat Matahari Terbenam di Pelabuhan Ratu Jawa Barat ... 53 FIS.1.021 Alfianti Nur Laili, Sutopo, Markus Diantoro
Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Siswa dengan Pembelajaran Modelling ... 54 FIS.1.022 Cita Sholihah Putri, Wartono, Supriyono Koes
Definisi dan Karakter Siswa Underachiever ... 55 FIS.1.023 Dinda Larasati Inayah, Arif Hidayat, Lia Yuliati
Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Hukum Archimedes Dengan Metode Pembelajaran Experiential Learning . 56 FIS.1.024 Dyah Ayu Lestyaningtyas, Sutopo, Hari Wisodo
Pendekatan Multi Representasi untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Siswa pada Materi Gelombang Mekanik ... 57 FIS.1.025 Intan Kusumawati
Implementasi Hubungan Multipel Inteligensi (MI) dan Multipel Representasi (MR) tentang Materi Optika Geometri Mahasiswa Pendidikan Fisika STKIP Singkawang ... 58 FIS.1.026 Irvany Nurita Pebriana, Sutopo, Markus Diantoro
Studi Literatur Tentang Kemampuan Mahasiswa dalam Memahami Topik Mekanika Fluida ... 59 FIS.1.027 Muhammad Yoggi Prastya Batulieu, Bayu Pradana, Farizal Arbi
Peranan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation melalui Metode Eksperimen untuk Menunjang Pemahaman Siswa dalam Pembelajaran Fisika SMA Materi Pemuaian ... 60 FIS.1.028 Wanda Indriana Puspita, Sutopo, Lia Yuliati
Interactive Demonstration untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika pada Materi Fluida Siswa SMA Kelas XI ... 61 FIS.1.029 Ninik Munfarikha, Sentot Kusairi, Siti Zulaikah
Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Yang Belajar Dengan Collaborative Learning Pada Materi Magnet Dan Induksi Elektromagnet ... 62 FIS.1.030 Nurwidya Hasanah, Arif Hidayat, Supriyono Koes
Pengaruh Pendekatan Konflik Kognitif Melalui Model Pembelajaran Guided Inkuiri untuk Mengurangi Miskonsepsi Siswa pada Materi Gelombang Mekanik ... 63 FIS.1.031 Shoufie Nur Aini, Sutopo, Sunaryono
Penerapan Conceptual Problem Solving dalam Pembelajaran Modeling untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep pada Topik Impuls-Momentum .. 64 FIS.1.032 Welhelmina Kameo, Supriyono Koes Handayanto, Ahmad Taufiq
Peningkatan Scientific Reasoning Dalam Pembelajaran Fisika dengan E-Scaffolding Pada Mahasiswa Fisika Universitas Nusa Cendana Kupang ... 65 FIS.1.033 Zidni Ansori, Wartono, Sutopo
Pembelajaran Multi Representasi dengan Pendekatan Empirik dan Teoritik untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa ... 66 FIS.2.034 Agista Sintia Dewi Adila, Sutopo, Wartono
Deskripsi Kesulitan Mahasiswa pada Materi Termodinamika ... 67 FIS.2.035 Anggita Permatasari, Wartono, Sentot Kusairi
Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA ... 68 FIS.2.036 Demara Balqis, Sentot Kusairi, Edi Supriana
Penelitian Eksplanatori: Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Fluida Statis ... 70 FIS.2.038 Dewi Nur Azizah, Sutopo, Siti Zulaikah
Identifikasi Pemahaman Konsep Siswa SMA pada Materi Termodinamika . 71 FIS.2.039 Dheka Januarifin, Parno, Arif Hidayat
Kesalahan Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Fluida Statis ... 72 FIS.2.040 Dian Rafiah, Parno, Ahmad Taufiq
Analisis Penguasaan Konsep Siswa SMA pada Materi Fluida Statis ... 73 FIS.2.041 Eko Sujarwanto, Ino Angga P
Identifikasi Konsepsi Mahasiswa tentang Gerak Melalui Penggunaan Hukum Newton ... 74 FIS.2.042 Hafiz Anshari, Sentot Kusairi, Sugiyanto
Pengembangan Model Penilaian Berbasis Web "Peer Assessment Moderated by Teacher" pada Pelajaran Fisika SMA ... 75 FIS.2.043 Haratua Tiur Maria Silitonga, Erwina Octavianty
Miskonsepsi Siswa Pada Materi Mekanika Di Kelas XI ... 76 FIS.2.044 Ida Purnamasari, Lia Yuliati, Markus Diantoro
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika pada Materi Fluida Statis 77 FIS.2.045 Aprilita Ekasari, Markus Diantoro, Parno
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa MAN 2 Tulungagung terhadap Materi Suhu dan Kalor ... 78 FIS.2.046 Ayu Nur Khalifah, Parno, Arif Hidayat
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah pada Materi Momentum Impuls 79 FIS.2.047 Dice Kantarinata, Lia Yuliati, Nandang Mufti
Identifikasi Model Mental Siswa pada Materi Suhu dan Kalor ... 80 FIS.2.048 Fery Hadi Sutrisno, Supriyono Koes Handayanto, Edi Supriana
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa MAN 2 Tulungagung pada Materi Suhu dan Kalor ... 81 FIS.2.049 Hawin Marlistya Priswayan, Sentot Kusaeri, Nandang Mufti
FIS.2.050 Herlina Mulyastuti, Sutopo, Ahmad Taufiq
Analisis Permasalahan Pembelajaran Dinamika Rotasi dan Pengaruhnya Terhadap Pemahaman Konsep Siswa ... 83 FIS.2.051 Mafida Hermawati, Arif Hidayat, Sutopo
Identifikasi Kesulitan Penguasaan Konsep Mahasiswa pada Topik Elektrostatik ... 84 FIS.2.052 Rahmawati
Penentuan Indeks Validitas Konten dan Uji Keterbacaan Instrumen Tes Pemahaman Konsep Kelistrikan dan Kemagnetan ... 85 FIS.2.053 Helmi Pakas Rivai, Lia Yuliati, Parno
Eksplorasi Kemampuan Pemecahan Masalah Konseptual Fluida Dinamis pada Siswa SMA ... 86 FIS.2.054 Novi Arianti, Lia Yuliati, Sunaryono
Eksplorasi Model Mental Siswa Pada Materi Pembiasan ... 87 FIS.2.055 Retno Cahyaningrum, Arif Hidayat, Sutopo
Identifikasi Kesulitan Mahasiswa pada Topik Kemagnetan ... 88 FIS.2.056 Rhischa Assabet Shilla, Sentot Kusairi, Arif Hidayat
Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Hukum Newton tentang Gerak ... 89 FIS.2.057 Rikardus Feribertus Nikat, Parno, Eny Latifah
Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Materi Usaha Dan Energi ... 90 FIS.2.058 Shofi Hikmatuz Zahroh, Parno, Nandang Mufti
Analisis Keterampilan Pemecahan Masalah dan Pemahaman Konsep Siswa pada Hukum Newton ... 91 FIS.2.059 Siprianus L Angin
Pemahaman Konsep Mahasiswa tentang Percepatan pada Gerak Lengkung (Kinematika) ... 92 FIS.2.060 Trisno Setiawan, Supriyono Koes H, Wartono
Identifikasi Pemahaman Konsep Siswa SMA pada Materi Fluida Statis ... 94 FIS.2.062 Vicki Dian Prastiwi, Parno, Hari Wisodo
Profil Pemahaman Konsep Siswa SMA pada Materi Fluida Statis ... 95 FIS.2.063 Desella Inna Rahmatina, Sutopo, Wartono
Pemahaman Konsep dan Kemampuan Multipresentasi Siswa SMA pada Materi Usaha-Energi ... 96 FIS.2.064 Lestari Widodo, Lia Yuliati, Parno
Eksplorasi Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Fluida Statis ... 97 FIS.2.065 Rifqiyatun Nuriyah, Lia Yuliati, Edi Supriana
Eksplorasi Penguasaan Konsep Hukum Newton Siswa SMAN 1 Kejayan... 98 FIS.2.066 Riskawati, Lia Yuliati, Eny Latifah
Penguasaan Konsep dan Literasi Sains Siswa Sebelum Pembelajaran Destilasi Air Laut di Kelas X SMAN 11 Jeneponto ... 99 FIS.2.067 Rudi Purwanto, Parno, Lia Yuliati
Eksplorasi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA pada Materi Fluida Statis... 100 FIS.2.068 Wienda Ashadarini, Lia Yuliati, Edi Supriana
Penguasaan Konsep Materi Fluida Statis Siswa SMAN 3 Blitar... 101 FIS.3.069 Fathurrahman
Pengembangan Computer Adaptive Test untuk Menilai Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Rangkaian Listrik Searah ... 102 FIS.3.070 Hilmi Juhaida, Ratnawulan, Syafriani
Development of Physics Module Integrated with Quranic Character Values Using Problem Based Learning ... 103 FIS.3.071 Ino Angga Putra, Eko Sujarwanto
Rekonstruksi Bahan Ajar Multimedia Interaktif pada Mata Kuliah Alat Ukur dan Pengukuran dengan Pendekatan Behavioristik ... 104 FIS.3.072 Muhammad Iqbal Saman, Supriyono Koes H., Sunaryono
Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) untuk Mencapai Ketuntasan Belajar Siswa pada Sub Pokok Bahasan Ikatan Kimia Di Kelas X SMA Negeri 1 Pasir Penyu ... 106 KIM.1.074 Putri Qori Utami, Maria Erna, Rasmiwetti
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Koloid SMA ... 107 KIM.1.075 Sumari, Ridwan Joharmawan, Dwi Ratna Wulandari
Penggunaan Study History Sheet pada Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Asam dan Basa ... 108 KIM.1.076 Wulan Ratia Ratulangi, Endang Budiasih, Anugrah Ricky Wijaya
Prospek Model Daur Belajar 5 Fase Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Termokimia ... 109 KIM.2.077 Elvi Nur Lailatul Sa'adah, Oktavia Sulistina, Darsono Sigit
Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap dan Keterampilan Psikomotorik pada Materi Elektrokimia ... 110 KIM.3.078 Ahmad Gilang Indra Salam, Fauziatul Fajaroh, H. Dermawan Afandy
Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Oksidasi Reduksi (REDOKS) Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk SMA/MA Kelas X... 111 KIM.3.079 Ambar Retno Ningrum
Efektifitas Penggunaan Bahan Ajar Konsep Larutan Berbasis Saintifik pada Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XI Agribisnis Tanaman dan Hortikultura SMK ... 112 KIM.3.080 Zonalia Fitriza, Fauzana Gazali
Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis Model Perubahan Konseptual ED3U (Explore, Diagnose, Design, Discuss, Use) Terintegrasi Multi Representasi pada Materi Struktur Atom ... 113 KIM.4.081 Wiwik Widodo
Efektifitas Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Konseptual Berbantuan Video Pembelajaran untuk SMK Teknik Mesin pada Materi Elektrokimia ... 114 BIO.1.082 Ahmad Kamal Sudrajat
BIO.1.083 Ahmad Yani, Haerunnisa, Sahriah
Pengaruh Model Pembelajaran Bounded Inquiry Laboratory Terhadap Motivasi Belajar, Kreativitas dan Kemampuan Kognitif Mahasiswa Calon Guru Biologi STKIP Prima Sengkang ... 116 BIO.1.084 Allvanialista Ikalor, Jamaluddin, Dewa Ayu C.R
Efektivitas Penerapan Model Discovery Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Mataram Tahun Ajaran 2015/2016 ... 117 BIO.1.085 Andika Sandrawati, Aloysius Duran Corebima, Susriyati Mahanal
Hubungan Antara Pretest dengan Posttest Keterampilan Metakognitif Siswa SMA pada Pembelajaran Biologi Kelas X Melalui Model Pembelajaran CORE Dipadu RQA di Kota Malang ... 118 BIO.1.086 Diyah Ayu Widyaningrum, Titik Wijayanti
Pemberdayaan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) dengan Media Video pada Matakuliah Biokimia di IKIP Budi Utomo Malang... 119 BIO.1.087 Farah Robi'atul Jauhariyyah, Hadi Suwono, Ibrohim
Science, Technology, Engineering and Mathematics Project Based Learning (STEM-PjBL) pada Pembelajaran Sains ... 120 BIO.1.088 I Made Surya Hermawan, Hadi Suwono, Herawati Susilo
Model Pembelajaran Biologi Berbasis Budaya Bali: Sebuah Analisis Kebutuhan ... 121 BIO.1.089 Imam Bukhori Muslim
Penerapan Analisis Kritis untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Islam Jember ... 122 BIO.1.090 Linda Fatmasari, Wilyati A. Bangun
Pengaruh Modul Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Kognitif Siswa pada Pembelajaran Biologi ... 124 BIO.1.092 Andi Besse Tenriawaru, Aloysius Duran Corebima, Abdul Gofur
Pengaruh Strategi Pembelajaran Cooperative Script (CS) Dipadu Reciprocal Teaching (RT) Terhadap Keterampilan Metakognitif Siswa Berkemampuaan Akademik Rendah Kelas XI di Kota Kendari ... 125 BIO.1.093 Edi Sulistiyono, Susriyati Mahanal, Murni Saptasari
Peningkatan Kecepatan Membaca dan Pemahaman Konsep Biologi dengan Metode Speed Reading pada Siswa Kelas X-MIA SMA Bina Bangsa Surabaya ... 126 BIO.1.094 Hanifah Rahmawati
Efektivitas Implementasi Lembar Kerja Siswa Berbasis Strategi Metakognitif untuk Melatih Kemampuan Metacomprehension pada Materi Pewarisan Sifat ... 127 BIO.1.095 Indah Purwaningsih, Susriyati Mahanal, Triastono Imam Prasetyo,
Siti Zubaidah
Pengaruh Model Pembelajaran Biologi Reading-Concept Map-Numbered Heads Together dan Gender Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMAN 10 Malang ... 128 BIO.1.096 Mahrawi Suprapto, Rusdi, Rusmono
Pengembangan Flip Flop Book dalam Model Collaborative Multimedia Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik ... 129 BIO.1.097 Maria Novita Inya Buku
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 13 Mataram Tahun Ajaran 2016/2017
... 131 BIO.1.099 Nova Fitriani Wahdah, Hadi Suwono, Munzil
Peluang Model Challenge Based Learning dalam Memberdayakan Keterampilan Pemecahan Masalah pada Pembelajaran di Indonesia ... 132 BIO.1.100 Rina Hidayatul Mufida, Susriyati Mahanal, Siti Zubaidah
Pengaruh Model Pembelajaran Biologi Reading-Concept-Map-Student Team Achievement Division pada Kemampuan Akademik Berbeda terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X MIPA SMA ... 133 BIO.1.101 Rosita Buana Putri, Susriyati Mahanal, Siti Zubaidah
Pengaruh Model Pembelajaran Biologi Reading-Concept Map-Think Pair Share pada Kemampuan Akademik Berbeda Terhadap Keterampilan Metakognitif Siswa Kelas X MIPA SMA... 134 BIO.1.102 Santy Faiqotul Himmah, Susriyati Mahanal, Siti Zubaidah
Pengaruh Model Pembelajaran Biologi Berbasis Reading-Concept Map-Reciprocal Teaching dan Gender Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Malang ... 135 BIO.1.103 Shila Avila, Susriyati Mahanal, Siti Zubaidah
Pengaruh Model Pembelajaran Biologi Berbasis Reading-Concept Map-Cooperative Script dan Gender Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Malang ... 136 BIO.1.104 Suci Amanda Febriyani, Murni Saptasari, I Wayan Sumberartha
Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Dipadu Think Pair Share (TPS) Terhadap Keterampilan Proses Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X SMAN 1 Kepanjen ... 137 BIO.1.105 Wiedia Carullina Purwanti
Implementasi Pendekatan Saintifik Menggunakan Media Ecomapping Berbantuan IT sebagai Solusi Masalah SEKAMUT Sekolah di Kota Malang
Pembelajaran Inovatif dengan Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Kerjasama ... 139 BIO.2.107 Dian Tauhidah, Herawati Susilo, Hadi Suwono
Kemampuan Merancang Percobaan Mahasiswa Biologi Tahun Kedua Universitas Negeri Malang ... 140 BIO.2.108 Sri Wahyuni
Hubungan Motivasi Berpretasi, Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Literasi Sains Siswa SMA ... 141 BIO.2.109 Wahid Hasyim, Hadi Suwono, Herawati Susilo
Review Pemetaan Miskonsepsi Materi Biologi Siswa Di Tingkat SMP Hingga Perguruan Tinggi ... 142 BIO.3.110 Aprillyana Dwi Utami
Penggunaan Veegram Sebagai Media Belajar Baru dalam Pembelajaran Biologi ... 143 BIO.3.111 Binti Hifdhotun Al Aslahah, Mohammad Amin, Abdul Gofur
Kajian Kebutuhan Bahan Ajar Bioteknologi di Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang... 144 BIO.3.112 Dwi Candra, As'ad Syamsul Arifin
Pemanfaatan Pengembangan Petunjuk Praktikum Materi Regenerasi dan Pigmentasi Terhadap Motivasi Mahasiswa Program Studi Biologi IKIP Budi Utomo Malang... 145 BIO.3.113 Ikhda Ria Andini, Utami Sri Hastuti, Abdul Gofur
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Matakuliah Mikrobiologi Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Ronggolawe Tuban ... 146 BIO.3.114 Indra Pratiwi, Utami Sri Hastuti, Dwi Listyorini
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Matakuliah Mikrobiologi Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang ... 147 BIO.3.115 Indri Pratiwi, Fatchur Rahman, Dwi Listyorini
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Handout Berdasarkan Model Pengembangan ADDIE untuk Matakuliah Anatomi Fisiologi Manusia pada Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Jember ... 149 BIO.3.117 Nanda Hilda Khikmawati, Mohamad Amin, Endang Suarsini
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Berbasis Hasil Penelitian Bioinformatika pada Mata Kuliah Teknik Analisis Biologi Molekuler untuk Mahasiswa S1 Biologi Universitas Negeri Malang ... 150 BIO.3.118 Nuraini, Murni Saptasari, Susriyati Mahanal
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Berbasis Potensi Lokal Bima Untuk Matakuliah Etnobotani Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang ... 151 BIO.3.119 Primadya Anantyarta, Ririn Listyalka Sari
Pengembangan Media Auto Play dengan Metode Means End Analysis
(MEA) pada Matakuliah Genetika ... 152 BIO.3.120 Rinu Bhakti Dewantara, Endang Suarsini, Sri Rahayu Lestari
Kebutuhan Media Pembelajaran Berbasis Mobile Learning pada Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Way Jepara dan SMA Teladan Way Jepara ... 153 BIO.3.121 Riyanto, As'ad Samsul Arifin, Boby Ardiyansah
Pengembangan Media Karikatur Berbasis Sparkol Video Scribe pada Mata Kuliah Genetika Mahasiswa S1 Biologi IKIP Budi Utomo Malang ... 154 BIO.3.122 Rochmatul Ummah, Endang Suarsini, Sri Rahayu Lestari
Analisis Kebutuhan Pengembangan E-Modul Berbasis Penelitian Uji Antimikroba pada Mata Kuliah Mikrobiologi ... 155 BIO.3.123 Trio Ageng Prayitno, Nuril Hidayati
Implementasi Media Pembelajaran Edmodo pada Matakuliah Mikrobiologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa ... 156 BIO.3.124 Ummi Nur Afinni Dwi Jayanti, Herawati Susilo, Endang Suarsini
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Matakuliah Pengelolaan Kawasan Pesisir dan Laut Mahasiswa S1 Biologi Universitas PGRI Banyuwangi ... 158 BIO.4.126 Agung Fauzi Hidayatullah, Siti Zubaidah, Heru Kuswantoro
Karakter Morfologi Polong Galur Kedelai Hasil Persilangan Varietas Introduksi Dari Korea Dengan Varietas Indonesia ... 159 BIO.4.127 Anita Munawwaroh, Lia Rahayu
Identifikasi Ektoparasit pada Budidaya Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Desa Keramat Mengare, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik ... 160 BIO.4.128 As'ad Syamsul Arifin, Iwan Setia
Ekstrak Kulit Buah Kiwi (Actinidia deliciousa) dapat Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Penyebab Diare ... 161 BIO.4.129 Fitri Ningsih, Siti Zubaidah, Heru Kuswantoro
Analisis Karakteristik Agronomi Plasmanutfah Kedelai (Glycine max L. Merill) ... 162 BIO.4.130 Indah Rakhmawati Afrida, Rachmawati
Pemahaman Guru Biologi SMA Terhadap Penelitian Tindakan Kelas di Jawa Timur ... 163 BIO.4.131 Malika Rohmani, Mohammad Amin, Umie Lestari
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Berbasis Penelitian Materi Bioteknologi Bidang Kedokteran untuk Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang Berdasarkan Model Pengembangan Addie ... 164 BIO.4.132 Nur Amaliah, Siti Zubaidah, Heru Kuswantoro
Keragaman Galur-Galur Harapan Kedelai (Glycine max L. Merill) Berdasarkan Karakter Morfologi Daun... 165 BIO.4.133 Yuni Pantiwati, Fendy Hardian Permana
Rundown Acara Sidang Utama
Seminar Nasional Pendidikan IPA 2017
Pascasarjana Universitas Negeri Malang
No Waktu Uraian Keterangan
1. 07.00 - 08.00 Registrasi Peserta Panitia 2. 08.00 – 08.30 Pembukaan
1. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
2. Penampilan Tari Tradisional
Diiringi Backsound lagu Indonesia Raya (Dirigen: Dasriani)
Tari tradisional Malang Gading alit 3. 08.30 – 09.00 Sambutan-sambutan :
1. Ketua Pelaksana
2. Wadir I (sekaligus membuka acara)
3. Doa
Dwi Listyorini, Dra, M.Si, Ph.D. Prof. Dr. Ery Tri Djatmika Rudijanto W.W., M.A., M.Si (Muhammad Darus)
4. 09.00 – 09.30 Materi I Dr. Hari Wibawanto, M.T
5. 09.30 – 10.00 Materi II Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si 6. 10.00 – 10.30 Materi III Dr. Sentot Kusairi, M.Si
7. 10.30 – 12.00 Tanya Jawab + Pemberian Cendramata
8. 12.10 – 13.00 Ishoma 9. 13.00 – 15.30
Pengumuman
1. Sertifikat peserta non-pemakalah dapat diambil setelah penutupan di meja registrasi. 2. Sertifikat pemakalah dapat diambil setelah sidang paralel selesai di ruang masing-masing. 3. Sertifikat dibagikan hanya untuk pemakalah dan non-pemakalah yang hadir di Seminar
Nasioanal Pendidikan IPA 2017.
4. Prosiding seminar akan di upload di website pascasarjana.um.ac.id/semnaspipa tanggal... 5. Pemakalah setelah ishoma berakhir, diwajibkan berada di ruang sidang paralel masing-masing
pukul 13.00 WIB.
Informasi
1. Makan siang dapat diambil di meja konsumsi dengan menukarkan kupon makan siang.
Rundown Acara Sidang Paralel
Seminar Nasional Pendidikan IPA 2017
Pascasarjana Universitas Negeri Malang
RUMPUN : MODEL, METODE, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN; PENILAIAN PEMBELAJARAN; Berbasis Masalah pada Kelompok Asor Siswa SD terkait Tema Makanan
Shita Dhiyanti
Penguasaan Konsep IPA Siswa Kelas V SD Pada Materi Rangka Tubuh
Anggit Grahito Wicaksono
7 IPA.2.005 Shita Dhiyanti
Vitasari
Hakikat IPA dalam Penilaian
Kemampuan Literasi IPA Peserta Didik SMP Tekanan Zat Cair Siswa SMP Berdasarkan Taksonomi Solo Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar
Salim
11 IPA.3.008
Arum Adita, Listika Yusi Risnani
Persepsi Dan Kebutuhan Siswa SMP Dan Guru IPA Terhadap Game Edukasi Di Kota Purwokerto
12 IPA.3.009 Arvyaty, Salim, Era Maryanti
Domino Science Card Inovasi Media Pembelajaran IPA Untuk Siswa SMP
14 15.10 – 15.30 TANYA JAWAB
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUANGAN H2.202
RUMPUN : MEDIA PEMBELAJARAN;
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DAN DOSEN PJ RUANGAN : Muhammad Darus, S.P.d
NO WAKTU KODE NAMA JUDUL MAKALAH MODERATOR
1
13.00 – 13.30
IPA.3.011 Irma Lismayani, La Jumadin
Teluk Kendari Sebagai Salah Satu Sumber Belajar Materi Pencemaran
Pengembangan Trainer Kit Konversi Energi Untuk Mengeliminasi Miskonsepsi Pada Pembelajaran Vokasi Teknik
3 IPA.3.013 Moedji Raharto Aspek Astronomi dalam Kalendar Matahari untuk Pembelajaran IPA 4 13.30 – 13.45 TANYA JAWAB
5
13.45 – 14.15
IPA.3.014 Moedji Raharto Fenomena Astronomi Untuk Pembelajaran IPA
Wahyu Diana
7 IPA.3.015 Moedji Raharto,
Novi Sopwan Gerhana Untuk Pembelajaran Sains
8 IPA.4.016 Standar Kualifikasi Guru di SMK Se-Malang Raya
Wahid Munawar
11 IPA.4.018 Wiwin Puspita
Hadi
Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu SMP di Kabupaten Bangkalan
12 IPA.4.019 Moedji Raharto, Novi Sopwan Elongasi dan Tinggi Bulan Saat
Matahari Terbenam di Pelabuhan Ratu Jawa Barat
14 15.10 – 15.30 TANYA JAWAB
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUANGAN H2.205
RUMPUN : MODEL, METODE, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Siswa dengan Pembelajaran Modelling
7 FIS.1.025 Intan Kusumawati
Implementasi Hubungan Multipel Fisika pada Materi Fluida Siswa SMA Kelas XI
12 13
14 15.10 – 15.30 TANYA JAWAB
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUANGAN H2.205 A
RUMPUN : MODEL, METODE, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN; PENILAIAN PEMBELAJARAN
PJ RUANGAN : Demara Balqis, S.P.d
Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Yang Belajar Dengan Collaborative Learning
Pada Materi Magnet Dan Induksi Elektromagnet
Dalam Pembelajaran Fisika dengan E-Scaffolding Pada Mahasiswa Fisika Universitas Nusa Cendana Kupang Masalah Siswa Melalui Free Body Diagrams (FBDs) Untuk Materi Hukum Newton
12 13
14 15.10 – 15.30 TANYA JAWAB
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUANGAN H2.206
RUMPUN : PENILAIAN PEMBELAJARAN SMA pada Materi Fluida Statis
Eko Sujarwanto 3 FIS.2.039 Dheka Januarifin,
Parno, Arif Hidayat
FIS.2.040 Dian Rafiah, Parno, Ahmad Taufiq
Analisis Penguasaan Konsep Siswa SMA Pada Materi Fluida Statis
Ida Purnamasari 7 FIS.2.041 Eko Sujarwanto, Ino
Angga P
Berbasis Web “Peer Assessment Moderated by Teacher” pada
Pelajaran Fisika SMA Masalah Fisika Pada Materi Fluida Statis
12 13
14 15.10 – 15.30 TANYA JAWAB
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUANGAN H2.208
RUMPUN : PENILAIAN PEMBELAJARAN Siswa MAN 2 Tulungagung terhadap Materi Suhu dan Kalor
Identifikasi Model Mental Siswa Pada Materi Suhu dan kalor MAN 2 Tulungagung pada Materi Suhu dan Kalor Terhadap Pemahaman Konsep Siswa 9 14.15 – 14.30 TANYA JAWAB
11 FIS.2.052 Rahmawati
Penentuan Indeks Validitas Konten dan Uji Keterbacaan Instrumen Tes Pemahaman Konsep Kelistrikan dan Kemagnetan
12 13
14 15.10 – 15.30 TANYA JAWAB
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUANGAN H2.209
RUMPUN : PENILAIAN PEMBELAJARAN PJ RUANGAN : Helmi Pakas Rivai, S.P.d
NO WAKTU KODE NAMA JUDUL MAKALAH MODERATOR
1
13.00 – 13.30
FIS.2.053 Helmi Pakas Rivai, Lia Yuliati, Parno
Eksplorasi Model Mental Siswa Pada Materi Pembiasan Masalah Siswa Pada Materi Usaha Dan Energi
FIS.2.059 Siprianus Lusi Angin
Pemahaman Konsep Mahasiswa
Kreativitas Siswa SMA Negeri 1 Dompu pada Materi Impuls dan Momentum
12 FIS.2.061 Utari Dwi Putri, Parno, Edi Supriana
Identifikasi Pemahaman Konsep Siswa SMA pada Materi Fluida Statis 13 FIS.2.062 Vicki Dian Prastiwi,
Parno, Hari Wisodo
Profil Pemahaman Konsep Siswa SMA pada Materi Fluida Statis 14 15.10 – 15.30 TANYA JAWAB
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUANGAN H2.210
RUMPUN : PENILAIAN PEMBELAJARAN; 2 FIS.2.064 Lestari Widodo, Lia
Yuliati, Parno
Eksplorasi Penguasaan Konsep Awal Siswa Pada Materi Fluida Statis
3 FIS.2.065
Rifqiyatun Nuriyah, Lia Yuliati, Edi Supriana
Eksplorasi Penguasaan Konsep Hukum Newton Siswa SMAN 1 Kejayan Destilasi Air Laut di Kelas X SMAN 11 Jeneponto
Hilmi Juhaida
7 FIS.2.067 Rudi Purwanto,
Parno, Lia Yuliati
Eksplorasi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA pada Materi Fluida Statis Statis Siswa SMAN 3 Blitar 9 14.15 – 14.30 TANYA JAWAB Test Untuk Menilai Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Values Using Problem Based Learning
12 FIS.3.071 Ino Angga Putra, Eko Sujarwanto
Rekonstruksi Bahan Ajar Multimedia Interaktif pada Mata Kuliah Alat Ukur dan Pengukuran dengan
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUANGAN H3.102
RUMPUN : MODEL, METODE, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN; PENILAIAN PEMBELAJARAN;
MEDIA PEMBELAJARAN;
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DAN DOSEN PJ RUANGAN : Oktri Anggo, S.P.d
NO WAKTU KODE NAMA JUDUL MAKALAH MODERATOR
1
13.00 – 13.30
KIM.1.073 Oktri Anggo, Ervi Yenni, Roza Linda
Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) untuk Mencapai Ketuntasan Belajar Siswa pada Sub Pokok Bahasan Ikatan Kimia Di Kelas X SMA Negeri 1 Pasir Penyu (Guided Inquiry) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Koloid SMA
3 KIM.1.075
Sumari, Ridwan Joharmawan, Dwi Ratna Wulandari
Penggunaan Study History Sheet Pada Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Asam Dan Basa
Prospek Model Daur Belajar 5 Fase Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Termokimia Konsep Larutan Berbasis Saintifik Pada Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XI Agribisnis Tanaman Dan Hortikultura SMK
Putri Qori Utami 11 KIM.3.080 Zonalia Fitriza,
Fauzana Gazali
Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis Model Perubahan Konseptual ED3U (Explore, Diagnose, Design, Discuss, Use) Terintegrasi Multi Representasi Pada Materi Struktur Atom
12 KIM.4.081 Wiwik Widodo
Efektifitas Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Kontekstual Berbantuan Video Pembelajaran Untuk SMK Teknik Mesin pada Materi Elektrokimia
13
14 15.10 – 15.30 TANYA JAWAB
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUANGAN H3.104
RUMPUN : MODEL, METODE, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN;
Meninjau Lesson Study sebagai Sarana Pengaplikasian Kurikulum 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Bounded Inquiry Laboratory terhadap Motivasi Belajar, Kreativitas dan Kemampuan Kognitif Mahasiswa Calon Guru Biologi STKIP Prima Sengkang
Efektivitas Penerapan Model Discovery Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Mataram Tahun Ajaran 2015/2016
Hubungan Antara Pretest dengan
Posttest Keterampilan Metakognitf Siswa SMA Pada Pembelajaran Biologi Kelas X Melalui Model Pembelajaran CORE Dipadu RQA Di Kota Malang
Imam Bukhori
Search, Solve, Create and Share (SSCS) dengan Media Video pada Matakuliah Biokimia di IKIP Budi Utomo Malang
8 BIO.1.087 Budaya Bali: Sebuah Analisis Kebutuhan
Ahmad Yani
Penerapan Model Course Review Horay
(CRH) Dengan Menggunakan Media
Word Square Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VIII SMP Salahuddin Malang Pada Materi Sistem Ekskresi
13 BIO.1.091 Sahriah, Ahmad
Yani, Mu'tamira
Pengaruh Modul Pembelajaran Berbasis
Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Dan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran Biologi
14 15.10 – 15.30 TANYA JAWAB
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUANGAN H3.107
RUMPUN : MODEL, METODE, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN;
Cooperative Script (CS) Dipadu Reciprocal Teaching (RT) terhadap Keterampilan Metakognitif Siswa Berkemampuan Akademik Rendah Kelas XI Di Kota Kendari
Mahrawi Pemahaman Konsep Biologi dengan Metode
Speed Reading Pada Siswa Kelas X-MIA SMA Bina Bangsa Surabaya
3 BIO.1.094 Hanifah
Rahmawati
Efektivitas Implementasi Lembar Kerja Siswa Berbasis Strategi Metakognitif Untuk Melatih Kemampuan Metacomprehension Together dan Gender terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMAN 10 Malang
Pengembangan Flip Flop Book dalam Model
Collaborative Multimedia Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
8 BIO.1.097 Maria Novita
Inya Buku
Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Sebagai Upaya Untuk
Memberdayakan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Motivasi Mahasiswa Pada Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang 9 14.15 – 14.30 TANYA JAWAB Terbimbing Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 13 Mataram Tahun Ajaran 2016/2017
Peluang Model Challenge Based Learning
dalam Memberdayakan Keterampilan Pemecahan Masalah pada Pembelajaran di Indonesia Achievement Division pada Kemampuan Akademik Berbeda terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X MIPA SMA
13 BIO.1.101
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUANGAN H3.108
RUMPUN : MODEL, METODE, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN; PENILAIAN PEMBELAJARAN
PJ RUANGAN : Indira Wahyu Alfaterra, S.P.d Map-Reciprocal Teaching Dan Gender
Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Malang Map- Cooperative Script Dan Gender
Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Malang
3 BIO.1.104 Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X SMAN 1 Kepanjen Masalah SEKAMUT Sekolah Di Kota Malang
Sri Wahyuni 7 BIO.1.106 Yetursance Yulsiana
Manafe Dengan Literasi Sains Siswa SMA
12 BIO.2.109
Wahid Hasyim,Hadi Suwono, Herawati Susilo
Review Pemetaan Miskonsepsi Materi Biologi Siswa di Tingkat SMP Hingga Perguruan Tinggi
13
14 15.10 – 15.30 TANYA JAWAB
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUMPUN : MEDIA PEMBELAJARAN
Penggunaan Veegram sebagai Media Belajar Baru Dalam Pembelajaran Program Studi Biologi IKIP Budi Utomo Malang S1 Biologi Universitas Negeri Malang
8 BIO.3.115 Pesisir di Universitas Tadulako Palu 9 14.15 – 14.30 TANYA JAWAB
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUMPUN : MEDIA PEMBELAJARAN Berbasis Potensi Lokal Bima Untuk Mata Kuliah Etnobotani Jurusan
dengan Metode Means Ends Analysis
(MEA) pada Matakuliah Genetika Berbasis Mobile Learning Pada Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Way Jepara Dan SMA Teladan Way Jepara Berbasis Sparkol Video Scribe pada Mata Kuliah Genetika Mahasiswa S1 Biologi IKIP Budi Utomo Malang
Ummi Nur
E-Modul Berbasis Penelitian Uji Antimikroba pada Matakuliah Mikrobiologi
8 BIO.3.123 Trio Ageng Prayitno, Nuril Hidayati Pesisir Dan Laut Mahasiswa S1 Biologi Universitas PGRI Banyuwangi
12 13
14 15.10 – 15.30 TANYA JAWAB
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
RUMPUN : PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DAN DOSEN PJ RUANGAN : Agung Fauzi Hidayatullah, S.P.d
NO WAKTU KODE NAMA JUDUL MAKALAH MODERATOR
2 BIO.4.127 Anita Munawwaroh,
Lia Rahayu
Identifikasi Ektoparasit pada Budidaya Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Desa Keramat Mengare, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik
3 BIO.4.128
As'ad Syamsul Arifin, Iwan Setia
Ekstrak Kulit Buah Kiwi (Actinidia deliciousa) Dapat Menghambat Plasmanutfah Kedelai (Glycine max L. Merill)
Yuni Pantiwati
7 BIO.4.130 Indah Rakhmawati
Afrida, Rachmawati Kedelai (Glycine max L. Merill) Berdasarkan Karakter Morfologi
15 15.30 – 16.00 PEMBAGIAN SERTIFIKAT DI RUANGAN DAN PENUTUP
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Sains
Dr. Hari Wibawanto, M.T
Universitas Negeri Semarang, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang Email: hariwibawanto@mail.unnes.ac.id
Abstrak
:
Teknologi informasi dan komunikasi berpotensi meningkatkan efektifitas pembelajaran sains melalui perannya dalam tiga aktivitas pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, yakni aktivitas presentasi, aktivitas interaksi, dan aktivitas evaluasi. Kemampuannya mengantarkan dan menayangkan berbagai file multimedia menjadikannya sesuai untuk memfasilitas pembelajaran sains, baik sebagai sarana pengelola pembelajaran tatap muka, blended/hybrid, maupun pembelajaran jarak jauh. Pemanfaatannya sebagai sarana interaksi dan kolaborasi memungkinkan tercapainya pembelajaran bermakna melalui interaksi dan kolaborasi antar siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan. Sarana evaluasi/asesmen berbasis TIK mutakhir memungkinkan dilakukannya pengukuran konstruksi pengetahuan secara lebih baik.Kata kunci: pembelajaran sains, pembelajaran bermakna, teknologi informasi dan komunikasi
Pengintegrasian TIK dalam pembelajaran sains (dan pembelajaran berbagai bidang ilmu pada umumnya) memiliki potensi menjanjikan bagi percepatan literasi sains. Bagi banyak negara dengan keterbatasan anggaran belanja untuk pendidikan, keberadaan teknologi informasi dan komunikasi seringkali menjadi satu-satunya pilihan. Disebut “potensi”, untuk mengingatkan pemahaman kita bahwa teknologi adalah perangkat, yang keefektifannya sepenuhnya bergantung bagaimana cara kita memanfaatkan. TIK memungkinkan bahan ajar disajikan dalam berbagai tayangan media, diantarkan dalam berbagai moda pembelajaran, melalui animasi dan simulasi dapat menjadi sarana untuk memicu berfikir kritis dan HOTS (higher order thinking skill), serta memungkinkan akses sumber informasi secara global.
Belum berapa lama kita disuguhi dengan berita mengenai “penemuan listrik dari pohon kedondong”. Secara subtantif, tidak ada yang salah dengan penemuan itu. Pujian perlu kita berikan pada siswa yang mengembangkan kemampuan eksplorasinya, dipicu oleh eksperimen kecil dalam pembelajaran sains yang pernah dialaminya. Yang justru konyol adalah lingkungan yang tidak kondusif dan tidak literate, yang membesar-besarkan seolah-olah itu adalah hal spektakuler, lengkap dengan puja-puji sebelum akhirnya media yang punya kredibilitas tinggi menjelaskan duduk permasalahannya.
Sebelumnya kita juga dikejutkan oleh penemuan “lengan bionik dikendalikan sinyal otak” yang ditemukan oleh seorang tukang las di Bali. Berita yang dipublikasikan media lokal itu menjadi sorotan nasional, dilengkapi dengan berbagai analisis yang, untungnya, bermuara pada simpulan bahwa itu hanyalah hoax meski beberapa pejabat daerah sempat percaya dan, dalam dunia politik yang memerlukan bahan bakar popularitas, nyaris menjadikannya ikon daerah.
Bila dirunut, dengan berbagai variasi gradasi tingkat “kebohongannya” kita pernah disuguhi “blue energy ala Indonesia”, yang bahkan membuat salah satu institusi pendidikan tinggi di Yogyakarta tertipu, lalu padi Supertoy HL2 yang diklaim mampu menghasilkan padi 15 ton perhektar (padahal saat ini rata-rata produksi padi masih di bawah 7 ton per hektar).
Apa yang dapat dilakukan dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran dan penyebarluasan sains?
Pentingnya Pembelajaran Sains
Merujuk pada Osborne & Hennessy (2006), sekurangnya ada 4 alasan perlunya pembelajaran sains. Pertama, alasan praktis, yang menganggap pembelajaran sains memungkinkan manusia mengerjakan pekerjaan-pekerjaan praktis yang dapat membantu kehidupannya sehari-hari. Memasang lampu, memperbaiki mobil, mengganti filamen setrika listrik, dan sebagainya. Ironisnya, dalam lingkungan yang semakin maju teknologinya, kebutuhan untuk menyelesaikan sendiri hal-hal terkait sains dan teknologi menjadi semakin sederhana, terbatas dan semakin kurang bergantung pada pemahaman mengenai sains dan teknologi. Hal ini disebabkan oleh semakin canggihnya perangkat yang kegagalan fungsinya hanya dapat ditangani oleh pakar di bidangnya, sementara cara pengoperasiannya juga semakin mudah sehingga hanya diperlukan keterampilan yang sangat sederhana. Mesin cuci dengan teknologi fuzzy, ponsel cerdas, komputer, mesin jahit dan perangkat-perangkat teknologi tinggi hanya memerlukan intuisi untuk mengoperasikannya. Teknologi ” human-machine interface” memastikan bahwa perangkat-perangkat hasil rekayasa dapat dioperasikan nyaris hanya dengan mengandalkan intuisi, kalau toh diperlukan pelatihan hanya pada level sangat rendah.
Kedua, alasan ekonomis, yakni untuk memastikan kita mendapatkan cukup sumber daya manusia yang terlatih untuk keberlanjutan dan untuk pengembangan masyarakat industri. Dari perspektif ini, pembelajaran sains merupakan pelatihan pra-profesi dan sebagai cara untuk menyeleksi sedikit orang yang akan memasuki bidang sains akademik dan yang akan mengikuti pelatihan vokasi. Hasil penelitian yang dikutip oleh Osborne & Hennessy (2006) menunjukkan bahwa pemahaman tentang sains hanyalah satu komponen saja diantara banyak komponen lain yang diperlukan di dunia kerja. Alih-alih pemahaman tentang konten tertentu, lebih penting adalah kemampuan melakukan analisis dan interpretasi data serta hal-hal umum misalnya kemampuan bekerja dalam tim dan kemampuan berkomunikasi dengan lancar baik verbal maupun tertulis. Kalangan akademisi berpendapat bahwa dalam abad ke-21, keterampilan penting yang harus dimiliki adalah: kemampuan untuk beradaptasi (adaptability), keterampilan sosial/komunikasi, keterampilan pemecahan masalah, pengembangan dan pengelolaan diri, serta berfikir secara sistem (Hilton, 2010).
(Cosson, 1993). Dalam konteks masa sekarang ini, dimana isu sains dan teknologi menjadi konten yang menghiasi media massa, alasan budaya pentingnya pembelajaran sains dan teknologi menjadi sangat relevan. Implikasinya adalah bahwa pembelajaran sains harus lebih mengenai penghargaan terhadap sains dan pemahaman terhadap kerasnya upaya pencapaian sains dan teknologi. Pemahaman atas “budaya” sains memerlukan pengetahuan atas sejarah sains, etika sains, argumentasi berbasis sains dan kontroversi dalam sains, dengan lebih menekankan pada dimensi manusiawi dari pada memahami sains sebagai “body of knowledge”. Dengan kata lain, diperlukan pemahaman lebih mengenai “ide-ide tentang sains” daripada tentang konten sains.
Keempat, alasan demokratik, yang berpandangan bahwa dilema politik dan moral yang dihadapi masyarakat modern bersifat saintifik. Agar dapat berpartisipasi dalam diskusi dan perdebatan mengenai cara penyelesaian masalah politik dan moral diperlukan pemahaman mengenai sains dan teknologi. Jadi, mendidik masyarakat dalam sains dan teknologi adalah prasyarat penting bagi kehidupan demokrasi yang sehat. Tanpa pemahaman atas sains yang memadai, dapatkah masyarakat terlibat dalam diskusi tentang, misalnya: Apakah kita akan melegalkan kloning pada manusia? Apakah perlu pemerintah mengimpor bibit bunuh-diri (suicide seeds)? Apakah PLTN (Pusat Listrik Tenaga Nuklir) menjadi kebutuhan penting saat ini? dan sebagainya. Memang, dalam banyak kasus, masyarakat lebih banyak bergantung pada pendapat para pakar. Masyarakat awam tentu sulit memahami sistem sosial misalnya layanan rumah sakit, layanan asuransi kesehatan, sistem penerbangan, dan sebagainya. Tetapi memiliki pemahaman mendasar mengenai bagaimana sains bekerja dibalik sistem sosial tersebut merupakan modal masyarakat untuk terlibat dalam keputusan politik dan memahami implikasi sosial atas keputusan yang diambil oleh pengelola negara.
Pendapat yang kurang lebih sama juga dipaparkan oleh Bull, et al. (2011), yang mengidentifikasi adanya 4 (empat) fungsi pembelajaran sains di sekolah, yakni:
1. Menyiapkan siswa untuk berkarir dalam bidang sains (pre-professional training). 2. Membekali siswa dengan pengetahuan praktis mengenai bagaimana mesin/perangkat
bekerja (manfaat utilitarian).
4. Mengembangkan keterampilan siswa dalam berfikir saintifik dan mengembangkan pengetahuan sainsnya sebagai bagian dari enkulturasi intelektualnya.
TIK Dalam Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran, terutama pembelajaran formal, adalah proses yang melibatkan 3 aktivitas saling terkait, yakni aktivitas presentasi, aktivitas interaksi, dan aktivitas evaluasi (Wibawanto, 2012a). Pada modus pembelajaran tatap muka, aktivitas presentasi biasanya berupa kegiatan memberikan, membahas, atau mendiskusikan bahan ajar yang dilakukan secara verbal, tertulis, atau gabungan keduanya. Alat bantu berupa media sering digunakan untuk memperjelas pesan atau meningkatkan pemahaman siswa. Sementara itu, interaksi antara guru dengan siswa ataupun antar siswa dapat terjadi simultan selama aktivitas presentasi berlangsung, atau beriringan dalam bentuk tanya jawab. Demikian juga aktivitas evaluasi, dapat berlangsung secara bersamaan dengan aktivitas presentasi dan interaksi, atau dilakukan pada waktu tersendiri. Pada pembelajaran yang berlangsung secara virtual, aktivitas presentasi, interaksi, dan evaluasi terjadi dengan memanfaatkan aplikasi atau perangkat lunak pengelola pembelajaran, yang umumnya berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Pembelajaran tatap muka maupun virtual dapat memanfaatkan TIK untuk meningkatkan ketercapaian tujuan pembelajaran.
seseorang dapat merencanakan dan mengevaluasi proses belajarnya. TIK dapat dimanfaatkan untuk mendukung dikuatkannya unsur-unsur yang mendukung terjadinya pembelajaran bermakna dan mendukung penguatan keterampilan yang diperlukan siswa di abad ke-21. Mengkontekstualisasi Pengetahuan
Tugas utama guru yang paling menantang dalam pembelajaran adalah memotivasi siswa agar mau dan senang belajar. Khusus untuk guru sains dan teknologi, tugas itu menjadi lebih sulit karena sebagian materi pelajaran yang disuguhkan sangat abstrak, kompleks, dan tampak tidak hubungannya dengan realitas yang dialami dan dihadapi siswa. Metode pedagogi mutakhir menyatakan bahwa siswa akan termotivasi apabila aktivitas belajar dibuat autentik, menantang, multidisiplin, dam multisensorik. Aktivitas autentik dimaknai sebagai memiliki hubungan sangat dekat dengan “dunia nyata”, yakni lingkungan tempat siswa tinggal. Aktivitas pembelajaran autentik dirancang untuk menghubungkan antara yang dipelajari siswa di sekolah dengan masalah, isu, dan aplikasi di dunia nyata. Pengalaman belajar yang diberikan haruslah mencerminkan kompleksitas dan ambiguitas dunia nyata (Pearce, 2016). Agar autentik maka aktivitas pembelajaran semestinya meruntuhkan sekat-sekat antar bidang ilmu. Ini pada akhirnya memunculkan konsep STEM, yang mengintegrasikan Sains, Teknologi, Enjinering dan Matematika. Dengan menggunakan stimulus lingkungan nyata siswa, berbagai tipe siswa dapat terlayani – tipe visual, auditori, sensori, dan psikomotor.
Pemanfaatan media audio-video, televisi, multimedia interaktif, dan simulasi dapat menjadi alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Perangkat bantu tersebut dapat memberikan contoh lebih nyata yang diperlukan, jauh lebih baik daripada sekedar abstraksi dengan teks dan gambar ilustrasi (Leow & Neo, 2014).
timbulnya biopotensial pada mahluk hidup atau dihasilkannya listrik puluhan volt pada belut listrik (electrophorus electricus)
Mengkonstruksi Pengetahuan
Tantangan besar yang dihadapi oleh guru sains (dan matematika) adalah abstraknya obyek yang dipelajari. Kadang-kadang, konsep yang diajarkan tidak sejalan dengan intuisi dan pengetahuan umum orang kebanyakan. Teori pedagogi mutakhir menyatakan bahwa seorang anak tidak belajar dengan kepala kosong. Di dalam benaknya telah tertanam berbagai “pengetahuan” dan keyakinan yang diperolehnya sebagai dampak berinteraksi dengan lingkungan. Oleh karena itu, dalam mengenalkan konsep sains, guru harus memberikan juga berbagai variasi konteks dan melibatkan mereka dalam mengkonstruksi (atau merekonstruksi) pandangannya tentang konsep yang dikenalkan.
Hasil riset menunjukkan bahwa pemerolehan konsep sains dan matematika sama jalannya dengan pemerolehan bahasa baru. Materi ajar (verbal maupun tertulis) dengan kosa kata yang tidak dipahami cenderung ditolak atau dihindari. Reaksi yang sama ditunjukkan siswa ketika menghadapi konsep atau simbol-simbol baru dalam matematika. Citra (dalam bentuk teks, grafik, ikon, dan sebagainya) memiliki kemampuan untuk mendekode “bahasa” yang tidak dipahami menjadi representasi yang lebih jelas, dengan demikian materi ajar akan lebih mudah dan menyenangkan untuk dipelajari.
memang benar-benar bundar? Atau, andaikata Galileo dapat menunjukkan citra satelit mengenai pergerakan planet mengelilingi matahari, nasibnya akan berbeda?
Memfasilitasi Belajar Secara Efektif Dan Efisien
Memahami konsep dan keterampilan dasar baru merupakan sebagian dari proses belajar sains. Siswa harus difasilitasi agar mampu memanfaatkan informasi yang didapatkan untuk memecahkan problem, memformulasikan problem baru, dan menjelaskan pemahamannya terhadap dunia sekelilingnya. Aplikasi komputer memiliki potensi untuk menyimpan data dalam jumlah sangat besar, membuat plot grafis, melakukan tes statistik, mensimulasikan eksperimen, membangun model matematik, dan membuat laporan dengan cepat dan akurat. Komputer juga dapat mengefektifkan pemanfaatan waktu tatap muka. Sementara komputer melakukan komputasi yang rumit dan lama, waktu yang ada dapat digunakan oleh guru dan siswa untuk melakukan aktivitas analitis yang memerlukan keterampilan berfikir tingkat tinggi, yang tidak dapat dilakukan oleh komputer.
Pada kelas yang membahas asam dan basa, misalnya, siswa dapat mengumpulkan data pengukuran tingkat keasaman air kolam setiap hari dalam spreadsheet untuk diolah lebih lanjut. Berbeda dengan pengumpulan data dengan kertas dan pena, spreadsheet memudahkan pengumpulan dan visualisasi data dalam bentuk tabel maupun grafik. Perangkat lunak data logging seperti itu biasanya dilengkapi dengan sensor yang mengukur besaran dan mencatatnya langsung dalam komputer untuk diolah sesuai kebutuhan.
TIK juga memungkinkan ditautkannya apa yang dipelajari siswa di ruang kelas dengan konteks yang lebih dipahami siswa di luar kelas. Melalui video, siswa dapat menyaksikan ilmuwan bekerja di lingkungannya. Sesuatu yang tidak dapat diakses siswa secara langsung, misalnya stasiun pengamatan cuaca di kutub utara, dapat dinikmati melalui tayangan . Strategi ini memberikan gambaran kepada siswa bagaimana konsep yang dia pelajari dimanfaatkan dalam situasi nyata.
1. Bila dilakukan eksperimen, terlalu beresiko, mahal, perlu waktu sangat lama untuk diselenggarakan di laboratorium sekolah;
2. Bila eksperimen memerlukan kepresisian tinggi agar siswa dapat melihat pola dan tren, tanpa perangkat simulasi, presisi seperti itu tidak akan dapat dicapai siswa; 3. Jika terdapat isu-isu etis, misalnya dalam beberapa kasus eksperimen biologi; Membantu Inkuiri Dan Eksplorasi
Inkuiri dan eksplorasi adalah inti dari kerja sains. Keterampilan utama saintis adalah kemampuannya untuk bertanya secara tepat dan mengembangkan strategi yang memadai untuk memperoleh jawaban. Proses inkuiri dapat menjadi sumber kepuasan baik secara afektif maupun kognitif dan menjadi alalasa kebanyakan orang berminat pada bidang sains. Sensasi “petualangan” ini terbuang di ruang kelas tradisional, di mana pertanyaan dan jawaban dimapankan secara a priori dan tidak terkait dengan minat siswa, terutama karena riset direduksi menjadi deretan narasi dalam buku pelajaran. Problem bagi kebanyakan guru adalah bahwa “melakukan kerja saintifik” memerlukan sumber daya yang acapkali tidak tersededia dalam ruang kelas tradisional, misalnya dalam bentuk basis data besar dan perangkat laboratorium yang baik.
TIK berpotensi untuk memungkinkan siswa mengeksplorasi dunia sains secara efektif-biaya dan aman. Video dan animasi komputer dapat membawa serta dinamika dan gerakan yang tidak tersedia dalam buku teks. Seperti telah disebutkan, spreadsheet dapat menyimpan dan menganalisis data sementara simulasi komputer dapat menirukan berbagai eksperimen dalam lingkungan yang aman. Dengan menggunakan fasilitas tersebut, siswa dapat memulai proses inkuirinya sendiri, mengambangkan hipotesis, dan mengujinya. Pada lingkungan realitas virtual, siswa dapat memanipulasi parameter, konteks, dan lingkungan, dan mencoba skenario lain. Dalam proses tersebut, siswa mempelajari sains dan belajar tentang sains, yakni mereka belajar tentang konten sains sekaligus metode yang digunakan untuk mencapai simpulan saintifik. Yang paling penting, mereka memiliki kesempatan untuk berubah dari penerima informasi secara pasif menjadi pembangun pengetahuan secara aktif.
sebagai pemandu dan fasilitator. Kehadiran guru diperlukan untuk memberikan penjelasan mengenai latar belakang diberikannya materi pelajaran dan panduan mengenai apa yang harus dilakukan siswa sebelum mulai melakukan eksplorasi. Guru juga perlu memantau proses belajar karena riset menunjukkan bahwa siswa lebih banyak mengeksplorasi Internet semau mereka daripada mengikuti arahan terstruktur guru. Guru juga yang harus membantu siswa menyikapi dan menyimpulkan banyaknya informasi yang didapatkan dan menyaring informasi benar dan tidak benar
Dalam upaya mendekatkan pelajaran ke kehidupan nyata, siswa dapat saja diajak mengeksplorasi data populasi penduduk dari Badan Pusat Statistik, membuat interpolasi dan mengaitkannya dengan kebutuhan perumahan dan sarana umum misalnya. Juga data mengenai kelahiran dan kematian di wilayah mereka dikaitkan dengan ketersediaan sarana kesehatan, jumlah dokter, dan sebagainya.
Menghadirkan “Dunia” Ke Ruang Kelas
Sains dan matematika merupakan disiplin ilmu yang tidak memiliki batas nasionalitas dan dapat diterapkan di segala sisi kehidupan manusia. Tetapi, keterbatasan sumber daya di ruang kelas tradisional menciptakan kesan yang salah bahwa bidang sains dan matematik memang “given” seperti itu, dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan di luar sekolah. Lebih lagi banyak anggapan bahwa mengajar sains dan matematika cenderung teoritis dan mengikuti buku secara kaku.
Video dan informasi yang disajikan melalui perangkat TIK dapat memperluas batas ruang kelas tradisional dan mengajak siswa belajar “di dunia nyata”. Video, baik tersimpan dalam CD maupun disiarkan secara daring (online) memberikan kesempatan siswa belajar secara langsung mengenai tanaman, hewan, benda, habitat, ekosistem seluruh dunia. Siswa juga dapat mengikuti tur virtual ke gurun, kutub, savana, hutan tropik, sampai luar angkasa. Semua tersedia dalam bentuk video, animasi ataupun simulasi. Video dan sajian daring virtual juga memungkinkan sekolah di pedesaan “mengunjungi” museum yang selama hidupnya mungkin belum dapat dikunjungi secara langsung.
Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Yang Kolaboratif
Kerja saintifik seringkali berlangsung dalam suasana kolaboratif sehingga memerlukan sarana interaksi dan komunikasi. Tidak heran apabila sarana komunikasi dan distribusi informasi via Internet, yakni email dan world-wide web tercipta dari gagasan para peneliti yang memerlukan ketersediaan kanal komunikasi di antara mereka. Komunitas sains memiliki banyak cara kreatif untuk memanfaatkan dan menjaga kanal komunikasi di mana mereka dapat mendiskusikan perspektif yang berbeda terhadap satu topik, memperoleh informasi, bekerja pada proyek yang sama atau berlawanan, melakukan replikasi eksperimen, dan berbagi terobosan yang didapatkan. Ruang-ruang kerja modern adalah lingkungan kolaboratif di mana pekerja saling berbagi pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan bersama, lini produksi telah banyak ditinggalkan, digantikan robot-robot pekerja. Realitas ini berbeda jauh dengan ruang-ruang kelas tradisional yang kita selenggarakan di mana para siswa siswa cenderung bekerja terisolasi satu sama lain, lebih menumbuhkan kompetisi daripada kolaborasi. Suasana kompetisi akan terus dibawa sampai siswa meninggalkan sekolah sehingga siswa tidak terbiasa untuk berbagi ide, berbagi tugas, maupun berkolaborasi untuk pekerjaan tertentu.
TIK, sebagaimana istilah yang terkandung di dalamnya, memperbesar kekuatan individu dan komunitas untuk memperoleh dan mempertukarkan informasi. TIK juga menyediakan sarana untuk berkomunikasi, bahkan dengan mitra yang terpisah sangat jauh. Telekonferensi bervideo, chat berbasis internet, dan berbagai sarana komunikasi lain tersedia secara murah dan mudah.
Asesmen Berbasis TIK
dalam kehidupan nyata (Gulikers, Bastiaens, & Kirschener, 2004). Asesmen kinerja menuntut siswa untuk mendemonstrasikan keterampilannya dalam melakukan suatu pekerjaan atau menghasilkan sesuatu.
Meskipun asesmen berbasis TIK sampai saat ini masih berkisar pada tes objektif, tetapi kemampuannya untuk memberikan umpan balik seketika dapat membantu siswa menguasai materi pembelajaran secara lebih efektif dan efisien. Format asesmen berbasis TIK saat ini beragam dari mulai dari yang memaksa siswa sepenuhnya memilih jawaban sampai sepenuhnya mengkonstruksi. Scalise & Gifford (2006) mengajukan taksonomi 28 jenis butir tes inovatif untuk pembelajaran daring (online learning atau e-learning) yang ditabulasikan dalam dua dimensi, dimensi vertikal dimulai dari yang yang paling sederhana (misalnya siswa memilih “benar” atau “salah”) sampai yang paling kompleks (misalnya siswa memilih jawaban yang tepat dari soal pilihan ganda dengan distraktor media) dan dimensi horisontal mulai dari yang “sepenuhnya memilih” sampai “sepenuhnya mengkonstruksi”. Selain sangat bermanfaat karena kemampuannya memberikan umpan balik seketika, format beberapa tes mutakhir memungkinkan pengukuran konstruk pengetahuan dengan cara yang lebih baik dan lebih autentik.
Perangkat Lunak Pengelola Pembelajaran
Kemajuan TIK mutakhir ditandai dengan apa yang disebut teknologi web 2.0. Fitur pokok web 2.0 adalah kemampuannya untuk memfasilitasi pengguna web (user) untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam memperkaya konten web (Wibawanto, 2012b). Dalam perangkat lunak pengelola pembelajaran (atau learning management system) fitur ini dieksplorasi sehingga memungkinkan terjadinya aktivitas interaktif dalam pembelajaran yang berlangsung daring (online). Salah satu perangkat lunak pengelola pembelajaran yang de-facto standar adalah Moodle. Moodle, yang bersifat bebas pakai dan merupakan sumber terbuka (free and open source) memungkinkan dikelolanya pembelajaran daring (online) baik dalam modus blended/hybrid (dikombinasikan dengan pembelajaran tatap muka) maupun mode pembelajaran jarak jauh (distance learning). Selain Moodle, perangkat lunak pengelola pembelajaran yang populer adalah Edmodo (http://edmodo.com) dan Schoology (http://schoology.com), yang selain menyediakan perangkat lunak untuk dipakai secara gratis juga menyediakan penginangan (hosting) mata kuliah dalam laman web mereka.
fasilitas interaksi (chat, discussion forum) dan evaluasi/asesmen (kuis, assignment). Meskipun fungsi utama perangkat lunak pengelola pembelajaran adalah untuk pembelajaran daring jarak jauh, tetapi fasilitas yang disediakan memungkinkan digunakan dalam lingkungan pembelajaran blended/hybrid (kombinasi antara pendidikan jarak jauh dengan pendidikan tatap muka) atau sebagai suplemen pembelajaran tatap muka. Kemampuannya untuk mengantarkan dan menayangkan berbagai file multimedia menjadikannya cocok digunakan dalam pembelajaran sains.
Simpulan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat berperan penting dalam memfasilitasi aktivitas pembelajaran, baik sebagai sarana presentasi, sarana interaksi, maupun sarana evaluasi/asesmen. Kemampuannya mengantarkan dan menayangkan berbagai file multimedia menjadikannya sesuai untuk memfasilitas pembelajaran sains, baik sebagai sarana pengelola pembelajaran tatap muka, blended/hybrid, maupun pembelajaran jarak jauh. Pemanfaatannya sebagai sarana interaksi dan kolaborasi memungkinkan tercapainya pembelajaran bermakna melalui interaksi dan kolaborasi antar siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan. Sarana evaluasi/asesmen berbasis TIK mutakhir memungkinkan dilakukannya pengukuran konstruksi pengetahuan secara lebih baik.
DAFTAR RUJUKAN
21st Century Skills Map. (n.d.). Retrieved September 2, 2017, dari laman web
http://www.p21.org/storage/documents/21stcskillsmap_science.pdf, diunduh tanggal 2 September 2017
Bull, A., Gilbert, J., Barwick, H., Hipkins, R., & Baker, R. (2011). Inspired by Science. In S. P. Gluckman, Looking Ahead: Science Education for the Twenty-First Century. A report from the Prime Minister's Chief Science Advisor (pp. A9-A54). Auckland: Office of the Prime Minister's Science Advisory Committee.
Cossons, N. (1993). Let Us Take Science into Our Culture. Interdiciplinary Science Reviews, 18(4), 337-342.
Gluckman, S. P. (2011). Looking Ahead: Science Education for the Twenty-First Century. Report from the Prime Minister's Chief Science Advisor. Auckland: Office of The Prime Minister's Science Advisory Committee.
Hilton, M. (2010). Exploring the Intersection of Science Education and 21st Century Skills. A Workshop. Washington: National Academy ifSciences.
Lavonen, J. (2008). Learning and the use of ICT in Science Education. In P. Demkanin, B. Kibble, J. Lavonen, J. G. Mas, & J. Turlo, Effective use of ICT in Science Education (pp. 6-28). Edinburgh: University of Edinburgh.
Leow, F.-T., & Neo, M. (2014). Interactive Multimedia Learning: Innovating Classroom Education in a Malaysian University. TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology, 13(2), 99-110.
Osborne, J., & Hennessy, S. (2006). Literature Review in Science Education and the Role of ICT: Promise, Problems and Future Direction. London: Futurelab.
Pearce, S. (2016, April). Authentic learning: what, why and how? e-Teaching: Management Strategies for the Classroom(10).
Scalise, K., & Gifford, B. (2006). Computer-Based Assessment in E-Learning: A Framework for Constructing “Intermediate Constraint” Questions and Tasks for Technology Platforms. Journal of Technology, Learning, and Assessment, 4(6).
Wibawanto, H. (2012a). Pemanfaatan Facebook untuk Pengelolaan Pembelajaran Terpadu. Diges Pendidik, 12(2), 37-50.
Membangun Profesi Guru Sains melalui Pembelajaran Efektif dan Inovatif
Oleh:
Prof. Dr. Anna Permanasari, MSi.
Prodi Pendidikan IPA-Sekolah Pascasarjana UPI anna.permanasari@upi.edu
Mengapa anda memilih profesi mengajar?
Anda telah menentukan pilihan profesi mengajar. Tetapi apakah anda telah siap menjadi seorang guru?
Untuk menjawab “ya” pada pertanyaan di atas, tanyakanlah kepada diri anda sendiri: 1. Apakah saya telah siap lahir batin?
2. Apakah saya telah memiliki semua persyaratan menjadi seorang pengajar yang baik? 3. Apakah saya telah siap menghadapi stress pada pekerjaan saya?
4. Apakah saya sudah mengetahui kebutuhan peserta didik yang saya ajar?
Seseorang yang memberikan kuliah/pelajaran tertentu adalah orang yang ahli dalam bidangnya. Apakah anda setuju dengan pernyataan tersebut? Dalam banyak hal ternyata pengetahuan tentang bidangnya tersebut sama sekali tidaklah cukup untuk menjadikan dia sebagai seorang pengajar. Seringkali seorang yang sangat ahli dibidangnya tidak memperhatikan bagaimana cara menyampaikan ilmunya kepada peserta didik. Biasanya seseorang memulai memberikan pembelajaran secara begitu saja. Cara kerja yang diperlukan dalam mengajar biasanya muncul dengan sendirinya selama pembelajaran. Kalaupun timbul masalah, biasanya pengajar akan berusaha mengatasi sedapat dan sebisa mungkin. Pekerjaan mengajar dilalui saja seperti air mengalir. Bila hasil ujian semesternya jelek-jelek, maka pengajar berkeyakinan karena peserta didik tidak mau berusaha belajar, bahkan ada beberapa pengajar yang merasa hebat bila nilai anak didiknya rendah semua. Tidak pernahkah kita berpikir, bahwa adalah merupakan kewajiban kita untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta didik sehingga mereka memiliki kemampuan yang dapat dibanggakan, tetapi tidak dengan cara memberikan nilai cuma-cuma?
Mengapa hal di atas bisa terjadi?
Sebenarnya istilah yang paling tepat digunakan adalah membelajarkan peserta didik, dan bukan mengajar peserta didik. Mengajar tidak memikirkan bagaimana cara