• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU EKONOMI MIKRO TERAKHIR pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUKU EKONOMI MIKRO TERAKHIR pdf"

Copied!
609
0
0

Teks penuh

(1)

1

Ekonomi Mikro

Disusun Oleh

Drs Hary S Kadir,MM.

Bab I

Pendahuluan: EkonomiMikro dan EkonomiMakro

Ilmu ekonomi dibagi ke dalam dua cabang besar, yaitu: EkonomiMikro dan EkonomiMakro. EkonomiMikro berkenaan dengan perilaku unit-unit ekonomi individual. Unit ekonomi tersebut termasuk, konsumen, pekerja, investor, pemilik tanah, perusahaan bisnis – dalam kenyataannya setiap individu atau entitas yang memainkan peranan bagi berfungsinya ekonomi kita. EkonomiMikro menjelaskan bagaimana dan mengapa unit-unit ekonomi tersebut membuat keputusan ekonomi. Sebagai contoh, EkonomiMikro menjelaskan bagaimana konsumen membuat keputusan membeli dan bagaimana pilihan mereka dipengaruhi oleh perubahan harga dan pendapatan. EkonomiMkro juga menjelaskan tentang bagaimana perusahaan memutuskan berepa besar pekerja untuk dipekerjakan dan bagaimana pekerja memutuskan dimena mereka bekerja dan jumlah jam sehari mereka bekerja. Berikut secara ringkas tentang fokus yang akan menjadi pembahasan oleh EkonomiMikro dan EkonomiMakro:

EkonomiMikro

ο‚· Ilmu ekonomi dibagi ke dalam dua cabang: EkonomiMikro dan EkonomiMakro

ο‚· EkonomiMikro berkaitan dengan perilaku dari unit-unit ekonomi individu. Unit individu dimaksud, antara lain, konsumen, pekerja, investor, pemilik tanah ( petani dan tuan tanah ) dan perusahaan bisnis – dalam kenyataannya, setiap individu dan atau organisasi bisnis atau entitas ( entity ) yang mempunyai dan melaksanakan peranan untuk membuat berfungsinya ekonomi kita.

(2)

2 harga, pendapatan, barang substitusi, tingkat pajak dan lain-lainnya. EkonomiMikro juga menjelaskan bagaimana perusahaan memutuskan jumlah produksi ( output ), jumlah pekerja dan modal yang disewa atau dipekerjakan, teknologi produksi, dan bagaimana pekerja memutuskan dimana mereka bekerja dan berapa jam sehari mereka bekerja, dan berapa besar upah yang harus diterima pekerja.

ο‚· EkonomiMikro memberi perhatian terhadap bagaimana unit-unit ekonomi mikro berinteraksi untuk membentuk unit ekonomi yang lebih besar, seperti Pasar dan industri. EkonomiMikro menolong kita untuk dapat memahaminya, sebagai contoh, mengapa industri mobil di Indonesia mengembangkan perusahaan dan industri, seperti yang telah dilakukan selama ini, dan bagaimana konsumen dan produser mobil berinteraksi di pasar untuk membeli dan menjual mobil. EkonomiMikro menjelaskan bagaimana harga mobil terjadi, mengapa dan berapa besar perusahaan produser mobil menginvestasikan dana untuk pabrik baru, dan berapa banyak mobil diproduksi setiap tahun.

Melalui studi terhadap perilaku dan interaksi pada perusahaan dan konsumen, ekonomiMikro menjelaskan bagaimana industri dan pasar beroperasi dan berputar, dan mengapa pasar satu industri berbeda dengan pasar industri lainnya, dan bagaimana perusahaan, industri dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dan kondisi regional dan global.

EkonomiMakro

ο‚· EkonomiMakro berkaitan dengan jumlah agregat ( keseluruhan atau kumpulan ) suatu ekonomi, seperti tingkat pertumbuhan produksi nasional, tingkat bunga, tingkat pengangguran, tingkat inflasi. Tetapi batas perbedaan antara EkonomiMikro dengan EkonomiMakro sudah menjadi lebih samar dari masa-kemasa. Alasannya bahwa, EkonomiMakro juga dalam analisanya memasukan analisis pasar, sebagai contoh, EkonomiMakro juga membahas jumlah agregat untuk barang dan jasa, pekerja dan obligasi perusahaan.

ο‚· Untuk memahami bagaimana pasar agregat beroperasi, kita pertama-tama harus memahami perilaku dari perusahaan, konsumen, pekerja dan investor yang mendasari pasar agregat tersebut beroperasi. Jadi EkonomiMakro sudah meningkatkan perhatiannya pada fondasi EkonomiMikro yang merupakan fenomena untuk ekonomi agregat, dan sekarang banyak para ahli EkonomiMakro secara aktual mengembangkan hasil analisis dari para ahli EkonomiMikro.

1.1. Tema Dari EkonomiMikro

(3)

3 Jagger seorang personel utama The Rolling Stones, menyanyikan sebuah lagu yang sebagian syairnya jika diterjemahkan antara lain β€œ Anda tidak akan selalu mendapatkan apa yang anda inginkanβ€œ. Syair ini secara aktual pasti benar, karena setiap orang, termasuk Bill Gates, Aburizal Bakrie, Putra Sampurna, bahkan negara super power Amerika Serikat, semuanya mempunyai keterbatasan dalam hal memenuhi keinginan dan melakukan pekerjaan dan investasi bisnis. Suatu fakta sederhana dari pelajaran hidup anda adalah anda sejak masa kanak-kanak membuktikan apa yang anda inginkan dan kerjakan mempunyai keterbatasan

1. Tentang Keterbatasan ( Scarcity )

ο‚· Untuk para ahli ekonomi, keterbatasan yang dihadapi manusia menjadi pusat perhatian dan obsesi atau dipikirkan secara mendalam untuk selalu dapat dikurangi pengaruh negatifnya terhadap kesejahteraan umat manusia.

ο‚· Hampir semua yang dibahas oleh EkonomiMikro tentang keterbatasan sumberdaya yang dihadapi umat manusia, antara lain, keterbatasan pendapatan yang konsumen dapat belanjakan untuk membeli barang dan jasa, keterbatasan anggaran dan teknologi yang perusahaan dapat gunakan untuk memproduksi barang dan jasa, dan keterbatasan jumlah jam dalam seminggu yang pekerja dapat alokasikan untuk bekerja dan bersenang-senang atau santai (leisure times ) dengan keluarga dan teman, serta keterbatasan teknologi untuk proses produksi. Walaupun demikian, EkonomiMikro juga membahas dan memberikan jalan keluar bagaimana memanfaatkan keterbatasan sumberdaya untuk digunakan secara efisien dan efektif guna meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

ο‚· EkonomiMakro berkonsentrasi melakukan alokasi dan pemanfaatan sumberdaya yang terbatas bagi umat manusia ( luas tanah, jumlah pekerja terampil, jumlah modal, teknologi dan efisiensi manajemen ), melalui kebijakan APBN, Perpajakan, Ekspor-Impor, Investasi infra struktur, tingkat bunga acuan, dan semuanya dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia. Sedangkan EkonomiMikro menjelaskan bagaimana konsumen dapat mengalokasikan atau menggunakan pendapatan keluarga yang terbatas untuk membeli bermacam-macam barang dan jasa yang ada di pasar untuk dibeli bagi kebutuhan dan kepentingan keluarga. EkonomiMikro menjelaskan bagaimana pekerja dapat memanfaatkan waktu yang terbaik untuk bekerja dan bersantai, atau untuk pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain. Dan EkonomiMikro menjelaskan bagaimana perusahaan dapat menggunakan cara terbaik dalam memanfaatkan keterbatasan finansial guna membayar tambahan pekerja atau menambah mesin baru, dan memproduksi jenis produk tertentu dibandingkan memproduksi jenis barang yang lain.

(4)

4 yang terbatas. EkonomiMikro menjelaskan adanya imbal-balik ( tradeoff ) atau biaya oportuniti yang dihadapi oleh konsumen, pekerja dan perusahaan pada setiap pilihannya ( sebagai contoh, anda memutuskan setelah tamat SMU untuk kuliah, tradeoffnya anda tidak dapat bekerja di perusahaan dan mendapat penghasilan, tetapi setelah kuliah anda menjadi pekerja yang terampil dan akan berpenghasilan jauh lebih besar, jika anda hanya tamatan SMU ), dan mengungkapkan dan menjelaskan bagaimana imbal-balik terbaik yang harus dilakukan mereka.

2. Tentang Konsumen

ο‚·

Konsumen mempunyai kebutuhan tidak terbatas, tetapi mempunyai keterbatasan pada jumlah pendapatannya yang dapat digunakan untuk membeli bermacam-macam barang yang tersedia di pasar, atau menabung untuk keperluan di masa depan.

ο‚·

Teori konsumen menjelaskan bagaimana konsumen selalu mendasarkan keputusan dan pilihannya ( preferrences ) , memaksimalkan kemakmurannya melalui membeli barang yang sangat dibutuhkan dibandingkan dengan barang yang kurang dibutuhkan. Kita juga akan melihat, bagaimana konsumen memutuskan berapa banyak pendapatannya yang dikonsumsi dan di tabung, oleh karena itu, terdapat imbal-balik antara konsumsi dan menabung di masa depan.

3. Tentang Pekerja

(5)

5

4. Tentang Perusahaan

a. Produk

ο‚· Perusahaan juga menghadapi keterbatasan dalam hal macam-macam produk yang akan mereka produksi, dan bahan mentah guna memproduksi jenis produk yang dipilh. PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai contoh adalah sangat baik dalam memproduksi mie instant dan terigu, tetapi perusahaan ini tidak mampu memproduksi Sepeda Motor, televisi, ban mobil. Perusahaan juga menghadapi keterbatasan pada sumberdaya keuangan dan kapasitas produksi pada pabrik-pabriknya. Adanya keterbatasan ini, perusahaan Indofood harus memutuskan berapa banyak mie instant dan terigu yang diproduksi. Apabila perusahaan ingin meningkatkan kapasitas produksi terigu dan mie instant di tahun depan dan tahun berikutnya, perusahaan harus memutuskan berapa banyak pegawai baru di rekrut, dan berapa buah pabrik baru dibangun atau dua-duanya.

b. Harga

* Semua imbal-balik yang dijelaskan pada hal tersebut sebelumnya pada tulisan ini berdasarkan pada tingkat harga yang dihadapi konsumen, pekerja dan perusahaan. Sebagai contoh, konsumen menghadapai imbal-balik antara daging sapi atau ayam sebagian besar ditentukan oleh pilihan konsumen untuk memilih salah satunya, tetapi juga tingkat harga dari kedua komoditi. Demikian juga, pekerja terjadi imbal-balik antara bekerja dengan bersantai, dasar penentuan antara bekerja atau santai adalah tingkat harga, alam hal ini upah yang diterima sebagai pekerja, apabila nilai upah dianggap oleh pekerja lebih rendah dari nilai bersantai, maka pekerja memilih bersantai dan sebaliknya. Dan keputusan perusahaan untuk menambah pekerja atau membeli mesin baru, berdasarkan sebagian besar oleh tingkat upah yang akan diterima pekerja dan harga mesin baru.

* Ekonomimikro juga menjelaskan bagaimana harga ditentukan dan terjadi di pasar. Pada ekonomi perencanaan terpusat ( Cuba dan Korea Utara ), tingkat harga ditentukan oleh pemerintah. Pada ekonomi pasar, harga ditetapkan atau terjadi di pasar berdasarkan interaksi antara konsumen, pekerja dan perusahaan. Interaksi tersebut terjadi di pasar. Kumpulan konsumen dan penjual yang bersama-sama menentukan harga barang. Sebagai contoh, pasar mobil, harga mobil ditentukan oleh kompetisi antara pabrik mobil besar, seperti, Ford, GM Motor, Toyota Motor dan pabrik mobil lainnya.

C. Pasar

(6)

6 mobil ditentukan dan paling tidak dipengaruhi oleh tingkat persaingan antara Ford, General Motor, Toyota dan produsen mobil lainnya dan tentunya oleh permintaan konsumen.

Teori Dan Model EkonomiMikro

Seperti pada semua ilmu pengetahuan. EkonomiMikro berkonsentrsi dengan upaya menjelaskan dan meramalkan fenomena atau gejala yang diobservasi. Mengapa, sebagai contoh, apakah perusahaan cendrung menambah pekerja atau melakukan PHK, ketika harga bahan mentah untuk produknya berubah? Berapa banyak pekerja yang kemungkinan dipekerjakan dan di PHK oleh perusahaan dan industri, apabila harga bahan mentah naik sebesar 10 % ?

Pada Ilmu Ekonomi, sebagaimana ilmu pengetahuan lainnya, penjelasan dan peramalan didasarkan pada teori-teori. Setiap teori dikembangkan untuk menjelaskan fenomena yang menjadi obyek observasi suatu ilmu, dan teori berdasarkan asumsi dan aturan-aturan atau dalil-dalil. Teori tentang perusahaan, sebagai contoh, dimulai dengan asumsi-asumsi sederhana, yaitu, perusahaan berusaha memaksimisasi dalam mendapat laba. Teori yang menggunakan asumsi ini menjelaskan bagaimana perusahaan memilih jumlah pekerja, modal dan bahan mentah yang mereka gunakan untuk memproduksi dan jumlah output yang mereka produksi. Teori ini juga menjelaskan bagaimana pilihan perusahaan tersebut sangat tergantung pada tingkat harga inputs, seperti, pekerja, modal, bahan mentah, dan yang akan diterima perusahaan dari harga produknya.

Sekarang teori ekonomi menjadi dasar untuk membuat prediksi. Jadi teori tentang perusahaan mengatakan kepada kita apakah tingkat output perusahaan akan meningkat atau menurun dalam merespon terhadap kenaikan pada tingkat upah atau penurunan pada harga bahan mentah. Dengan menerapkan statistik dan teknik ekonometri, teori dapat digunakan untuk membentuk atau membangun model sehingga prediksi kuantitatif dapat disusun oleh para manajer dan perencana di perusahaan, dan tentu juga oleh para ekonom. Model ekonomi adalah formula matematis yang berdasarkan teori ekonomi tentang perusahaan, pasar, dan beberapa bentuk organisasi ekonomi. Sebagai contoh, kita mungkin membuat model khusus untuk sebuah perusahaan dan menggunakannya untuk membuat prediksi mengenai berapa banyak tingkat produksi perusahaan akan diubah sebagai akibat dari adanya perubahan berupa penurunan harga bahan mentah, katakanlah sebesar 10 %.

(7)

7 mungkin diantara 3 % dan 7%? Angka ketepatan dari prediksi adalah sama pentingnya dengan prediksi itu sendiri.

Tidak ada teori, apakah di Ilmu Ekonomi, Fisika, Kimia dan ilmu lainnya membuat ramalan atau prediksi suatu kumpulan fenomena dengan seratus persen tepat menjadi kenyataan. Pemanfaatan dan validitas suatu teori sangat tergantung oleh apakah ilmu tersebut sukses dalam menjelaskan dan mempredisi sekumpulan fenomena yang diinginkan untuk dijelaskan dan diprediksi. Oleh karena teori secara terus-menerus diuji validitasnya dengan observasi pada fenomena yang ada, Hasil pengujian yang dilakukan terhadap sebuah teori, menyebabkan teori tersebut sering dimodifikasi dan bahkan dapat dibatalkan, sebagai contoh, teori yang menyatakan dunia bertepi, telah hilang dari muka bumi, dan teori yang menyatakan bumi tidak bertepi ( bulat ) berlaku sampai sekarang. Proses pengujian dan pemurnian terhadap teori merupakan titik sentral dari penyempurnaan Ilmu Ekonomi.

Ketika mengevaluasi suatu teori, adalah penting untuk selalu mengingat, bahwa, teori tanpa kecuali adalah tidak sempurna. Ilmu Ekonomi sebagai Ilmu yang relatif baru dan fenomena yang menjadi observasi adalah perilaku konsumen, pekerja, perusahaan, industri, pemerintahan dan produk pemerintahan adalah dinamis dan rentan akan perubahan, teori ekonomi yang telah ada harus terus diuji untuk penyempurnaan teori dan menciptakan teori yang lebih relevan dengan situasi sekarang. Sebagai contoh, dalam kenyataannya perusahaan tidak sepanjang masa mengejar laba yang maksimal. Barangkali karena hal ini, teori-teori tentang perusahaan mempunyai keterbatasan untuk berhasil menjelaskan dari beberapa aspek perilaku perusahaan, seperti waktu yang tepat melaksanakan investasi yang menguntungkan. Walaupun demikian, teori ekonomi telah menjelaskan secara luas tentang fenomena mengenai perilaku, pertumbuhan, dan evolusi dari perusahaan dan industri, dan teori ekonomi telah menjadi alat penting bagi manajer dan pembuat kebijakan dalam melaksanakan tugasnya di perusahaan dan lembaga ekonomi lainnya.

Analisis Positif Dan Normatif

(8)

8 Analisis positif merupakan sentral bagi EkonomiMikro. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, teori dibuat untuk menjelaskan fenomena, menguji dengan hasil observasi, dan digunakan untuk membuat model yang dapat menjadi dasar membuat ramalan. Penggunaan teori ekonomi untuk membuat ramalan, adalah bentuk, baik untuk manajer perusahaan, maupun pejabat pemerintahan dalam membuat kebijakan ekonomi dan sosial. Umpamanya pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan kenaikan harga β€œPremium”. Kenaikan harga premium akan mempunyai dampak pada kenaikan biaya hidup masyarakat, utamanya masyarakat miskin dan golongan pekerja yang berpenghasilan rendah dan tetap, kerena berdasarkan pengalaman setiap kenaikan premium memicu kenaikan harga pada barang kebutuhan pokok masyaratakat.

Kadang-kadang kita menginginkan penjelasan yang lebih dan membuat prediksi untuk menjawab pertanyaan seperti, Apa yang terbaik untuk dilakukan? Hal ini melibatkan atau merupakan bidang analisis normatif, yang mana juga penting untuk manajer perusahaan dan pejabat pemerintah. Sekali lagi pahami keputusan pemerintah untuk menaikan harga premium Perusahaan trasportasi yang menggunakan bus, truk dan kendaraan angkutan lainnya, menginginkan perusahaan mobil memperoduksi mobil yang hemat bahan bakar. Untuk pembuat kebijakan, isu utamanya adalah tentang kemungkinan kebijakan tersebut merupakan kebijakan yang tidak popular dan mendorong perlawanan atau sikap oposisi oleh publik.

Analisis normatif tidak hanya semata-mata berkonsentrasi pada pilihan kebijakan alternatif, tetapi juga melibatkan diri dengan membuat rancangan dari pilihan kebijakan khusus. Sebagai contoh, umpamakan telah dibuat keputusan menaikan harga premium. Diimbangi dengan analisis laba-rugi dari keputusan tersebut.

1.2. Pasar Menurut Pengertian EkonomiMikro

Kita akan membagi unit ekonomi individu ke dalam dua kelompok besar menurut fungsi yang dimiliki pembeli dan penjual. Pembeli termasuk konsumen, yang membeli barang dan jasa; Dan perusahaan yang membeli pekerja, modal dan bahan mentah yang digunakan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa. Penjual termasuk perusahaan, yang menjual hasil produk dan jasa; Pekerja yang menjual tenaga dan skill, dan pemilik sumberdaya yang menyewakan tanah atau menjual bahan tambang kepada perusahaan. Jelaslah, hampir semua orang dan perusahaan bertindak sebagai pembeli dan penjual, tetapi kita akan menemukan sesuatu yang sangat menolong untuk berpikir tentang mereka. Mereka sebagai pembeli ketika mereka sedang membeli suatu barang, dan mereka sebagai penjual ketika mereka sedang menjual sesuatu barang.

(9)

9 produk. Di dalam pasar personal computer, sebagai contoh, Pembeli adalah perusahaan bisnis, rumah tangga, mahasiswa; Penjual adalah Compaq, Acer, Toshiba dan beberapa perusahaan

lainnya. Perhatikan bahwa di pasar terdapat lebih dari satu industri

.

Suatu Industri adalah kumpulan perusahaan yang menjual produk yang sama atau mendekati sama. Selain itu, sebuah industri adalah sisi penawaran dari suatu pasar.

Para ekonom sering berkonsentrasi pada batasan pasar sebagai berikut, Pasar dimana penjual dan pembeli sebaiknya di masukan ke dalam pasar khusus. Ketika membuat batasan tentang pasar, interaksi potensial dari penjual dan pembeli dapat diperlakukan sebagaimana pentingnya interaksi aktual di suatu pasar. Sebagai contoh, pasar komoditi emas. Seorang warga New York yang ingin membeli emas adalah tidak mungkin untuk melakukan perjalanan ke Zurich di Swiss, begitu pula sebaliknya. Hampir semua pembeli emas di New York akan melakukan interaksi dengan penjual emas di New York. Tetapi karena biaya trasportasi emas relatif rendah dibandingkan dengan nilai emas, pembeli emas di New York dapat membeli emas di Zurich, apabila harga emas di Zurich relatif signifikan lebih rendah dibandingkan harga emas di New York. Adanya perbedaan signifikan dari harga komoditi menciptakan β€œ arbitrage β€œ potensial. Arbitrage adalah membeli dengan harga rendah di suatu pasar atau lokasi dan menjual dengan harga lebih tinggi di pasar atau lokasi lain.

Pasar adalah pusat aktivitas ekonomi, dan banyak pertanyaan yang sangat menarik dan isu di Ilmu Ekonomi adalah berkonsentersi pada fungsi pasar. Sebagai contoh, Mengapa hanya beberapa perusahaan yang berkompetisi atau bersaing satu sama lain di beberapa pasar? Sementara di pasar yang lain sangat banyak perusahaan yang berkompetisi? Apakah konsumen akan menjadi lebih baik posisinya apabila di pasar banyak perusahaan yang bersaing? Apabila benar, apakah sebaiknya pemerintah intervensi pada pasar yang hanya beberapa perusahaan yang berkompetisi? Mengapa pada pasar produk tertentu, harga berubah dengan cepat, semenara pasar yang lain harga barang sangat sulit berubah? Dan pasar yang mana yang memberikan kesempatan besar kepada wiraswastawan untuk dimasuki bisnisnya?

Pasar Kompetitif Dan Pasar Nonkompetitif

(10)

10 Banyak bentuk pasar lainnya yang diperlakukan seolah-olah sama dengan bentuk pasar persaingan sempurna. Pasar dunia untuk biji tembaga, sebagai contoh, terdiri dari beberapa atau cukup banyak negara produsen utama biji tembaga, sehingga jumlah penjual ini dapat mengabaikan upaya sebuah negara produsen untuk menaikan harga biji tembaga, begitu pula jika ada sebuah negara keluar dari bisnis biji tembaga.

Terdapat pula pasar yang hanya terdiri satu perusahaan dan banyak pembeli, seperti pasar monopoli. Bentuk pasar yang menjadi kecendrungan untuk beberapa produk industri adalah pasar oligopoli dimana hanya terdapat sedikit perusahaan di pasar tetapi banya pembelinya.

Terdapat pasar yang banyak penjualnya dan banyak pembelinya, tetapi para penjual tidak melakukan aktivitas persaingan di dalam pasar, malahan setiap peserta pasar bergabung untuk menentukan harga, pasar minyak dunia sejak tahun 1970-an sampai sekarang. Pasar sepeti ini disebut β€œCartel”. Sebuah kartel terdiri sekelompok produsen yang bertindak sesuai keputusan dan kesepakatan kelompok.

Harga Pasar

Pasar membuat adanya kemungkinan transaksi antara penjual dengan pembeli. Jumlah barang dijual dengan harga spesifik. Pada pasar persaingan sempurna, harga tunggal atau harga pasar akan selalu berlaku. Harga beras di pasar induk Cipinang dan harga emas di Hongkong adalah dua contoh dari harga pasar. Harga ini biasanya mudah diukur. Sebagai contoh, anda dapat menemukan harga minyak bumi, emas, batubara, minyak kelapa sawit, setiap hari pada surat kabar bisnis dan keuangan seperti, harian investor, harian kontan dan harian neraca.

Pada pasar bukan bentuk pasar persaingan sempurna, perusahaan masing-masing menetapkan harga berbeda pada barang yang sama. Hal ini terjadi karena salah satu perusahaan mencoba mendapatkan konsumen lebih banyak dari perusahaan yang lain yang menjadi pesaingnya, atau karena pelanggan mempunyai loyalitas pada merek tertentu yang memungkinkan beberapa perusahaan menetapkan harga di atas harga dari merek lainnya. Sebagai contoh, dua merek sabun mandi dapat dijual pada satu supermarket dengan harga berbeda. Atau dua supermarket pada satu kota mungkin menjual barang sabun mandi dengan merek sama dengan harga berbeda. Dalam kasus seperti ini, ketika kita mengacu pada harga pasar, kita akan mengartikan harga pasar merupakan harga rata-rata barang lintas merek atau supermarket.

(11)

11 tingkat persaingan yang sangat tinggi, karena di pasar modal sangat banyak pembeli dan penjual untuk setiap saham. Karena setiap orang yang telah menginvestasikan dananya pada pasar modal sudah mengetahui bahwa harga setiap saham umumnya mempunyai tingkat fluktuasi yang tinggi, dan berlangsung dalam hitungan detik dan dapat naik atau turun dengan tingkat substansial selama satu hari, sama juga dengan harga komoditi seperti, gandum, beras, jagung, kacang kedelai, biji kopi, emas, minyak bumi, perak dan kayu gelondongan, dapat naik dan turun secara dramatis dalam sehari atau seminggu.

Batasan Pasar Pada Pasar yang Di Perluas

Sebagaimana yang telah kita lihat, batasan suatu pasar ditandai penjual dan pembeli yang mana sebaiknya dimasukan pada pasar yang sudah ada. Walaupun demikian untuk menentukan penjual dan pembeli yang mana yang sebaiknya dimasukan, kita pertama-tama harus menentukan luas dari suatu pasar ( the extent of the market ). Luas suatu pasar berkaitan dengan batas dari pasar tersebut, baik batas geografis dan batas yang berkenaan dengan macam-macam dan tingkatan produk yang dijual di pasar.

Ketika kita mengacu pada pasar beras, sebagai contoh, kita harus sudah jelas tentang batasan geografis dari pasar tersebut. Apakah batasnya Jawa Barat dan DKI jaya atau seluruh Pulau Jawa, atau bahkan Indonesia?. Kita juga harus sudah jelas tentang macam dan tingkatan barang yang menjadi acuan kita. Apakah sebaiknya hanya beras produk dalam negeri yang dimasukan dalam pasar yang sama?

Untuk beberapa barang, adalah masuk akal untuk berbicara tentang sebuah pasar yang hanya berkenaan dengan batas geografis yang terbatas. Pasar perumahan sebagai contoh. Hampir semua orang yang bekerja di Jakarta mencari rumah di sekitar kota Jakarta, Tanggerang dan Bekasi. Mereka tidak atau sangat jarang akan mencari rumah di Cirebon atau Bandung, sekalipun harganya lebih murah dari yang ada di sekitar Jakarta. Jadi pasar rumah di Jakarta berbeda dengan pasar rumah di Bandung dan Cirebon.

Kita juga harus hati-hati dalam berpikir tentang tingkatan dan macam-macam barang untuk dimasukan ke dalam sebuah pasar. Sebagai contoh, terdapat di pasar camera 35- milimeter single-lens reflex ( 35-milimeter SLR Camera ), dan banyak merek yang berkompetisi di pasar. Tetapi apa yang terjadi dengan camera instan merek Polaroid? Apakah sebaiknya dipertimbangkan sebagai produk pada pasar yang sama dengan pasar camera 35-milimeter SLR? Barangkali tidak, karena digunakan untuk tujuan yang berbeda dan juga tidak bersaing dengan Camera 35 milimeter SLR.

(12)

12 dan potensial menjadi pesaing untuk beberapa produk yang telah diproduksi dan dipasarkan dan produk yang mungkin diproduksi di masa depan. Perusahaan juga harus mengetahui batasan dari karakteristik produk dan batasan geografis dari pasar produknya dalam rangka menentukan harga yang wajar, menentukan anggaran promosi dan membuat keputusan investasi. Batasan sebuah pasar, sama juga pentingnya untuk pembuatan keputusan publik. Apakah pemerintah mengijinkan merger atau akuisisi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang sama, atau sebaiknya menentangnya? Jawabannya tergantung pada pengaruh dari hasil merger atau akuisisi terhadap tingkat persaingan di masa depan dan harga, dan sering hal ini dievaluasi hanya melalui batasan sebuah pasar.

1.3. Harga Ril Dan Harga Nominal

Kita sering ingin membandingkan harga barang hari ini dengan harga di masa lalu, atau kemungkinan harga barang di masa depan. Untuk membuat perbandingan harga menjadi sangat berarti, kita perlu untuk mengukur perbandingan harga barang dengan tingkat harga keseluruhan. Dalam pengertian harga absolut, harga dari selusin telur beberapa kali lebih tinggi dari harga lima puluh tahun yang lalu. Dibandingkan dengan tingkat harga keseluruhan, harga selusin telur kenyataannya lebih rendah. Oleh karena itu, kita harus hati-hati dalam mengukur dengan tepat tingkat inflasi ketika membandingkan harga barang dalam lintas waktu atau antara waktu yang berbeda. Hal ini berarti lebih baik mengukur harga ril daripada harga nominal.

Harga nominal suatu barang ( kadang-kadang disebut harga rupiah sekarang ) adalah sama dengan harga absolute. Sebagai contoh, harga nominal satu liter susu sapi segar merek Indo Milk pada tahun 2000, Rp 8.000,-, dan harganya pada tahun 2010, Rp 17.000,-. Harga-harga ini akan dapat anda lihat di supermarket pada tahun tersebut. Harga ril dari suatu barang (kadang-kadang disebut harga rupiah konstan ) adalah harga perbandingan terhadap harga yang diukur secara agregat. Atau dengan kata lain, harga yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi.

Harga agregat yang sangat sering kita digunakan adalah indeks harga konsumen ( IHK ) atau the Consumer Price Index ( CPI ). IHK dihitung oleh Badan Pusat Statistik ( BPS ) dan disebar luaskan setiap bulan. IHK dibuat berdasarkan sekeranjang barang tertentu yang dibeli oleh rumah tangga dalam beberapa tahun dasar ( base year ) dan berubah-ubah dari waktu-kewaktu (misal, tahun 1997 atau 2006 ). Persentase perubahan pada IHK merupakan ukuran tingkat inflasi pada ekonomi.

(13)

13 (IHKβ‚‚β‚€β‚€β‚€) dan IHK tahun 2010 ( IHK₂₀₁₀ ) secara berurutan adalah 115 dan 165. Maka harga satu liter susu segar Indo Milk dengan nilai rupiah tahun 2000, adalah:

115

165 X Rp 17.000,- = Rp 11.850,-

Berdasarkan harga ril, harga susu tahun 2010 ( Rp 11.850,- ) lebih mahal dari harga susu tahun 2000 ( Rp 8.000,- ). Sekarang, apabila IHK₂₀₁₀ nilainya menjadi 250, dan IHKβ‚‚β‚€β‚€β‚€ nilainya tetap, maka harga satu liter susu Indo Milk tahun 2010 dengan nilai tahun 2000, adalah:

115

250 X Rp 17.000,- = Rp 7.800,-

Dengan semakin tinggi nilai IHK tahun 2010, menyebabkan harga ril susu satu liter Indo Milk tahun 2010, menjadi Rp 7.800,-, sehingga harga ril tahun 2010 lebih murah daripada harga ril tahun 2000.

Perlu anda ingat, tingkat inflasi yang terjadi dari tahun-ketahun, menyebabkan nilai IHK tahun-pertahun juga berubah dan semakin besar dibandingkan dengan IHK tahun dasar (the CPI base year).

1.4. Mengapa Kita Belajar EkonomiMikro?

Seharusnya setelah anda membaca buku tentang EkonomiMikro, anda sudah tidak akan ragu-ragu lagi tentang penting dan manfaat dari hasil penerapan dari EkonomiMikro. Dalam kenyataan hidup, satu dari tujuan utama kita adalah menunjukan bagaimana anda telah menerapkan prinsip-prinsip EkonomiMikro dalam membuat keputusan dalam mengatasi masalah yang anda hadapi sehari-hari. Berikut adalah contoh, yang memperlihatkan pemanfaatan EkonomiMikro dalam praktek di sebuah perusahaan.

Pembuatan Keputusan Di Perusahaan: Mobil Sport Serbaguna

Merek Ford

(14)

14 Sebelum Ford membuat keputusan membuat produk tipe baru, ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh manajemen Ford:

Pertama, Ford harus berpikir dengan hati-hati tentang tingkat reaksi dari masyarakat terhadap rancang bangun dan kinerja dari kendaraan produk baru. Berapa besar permintaan yang akan terjadi pada produk baru, dan seberapa cepat pertumbuhan permintaan pada produk baru ? Berapa besar pengaruh permintaan terhadap tingkat harga yang ditetapkan Ford? Memahami pilihan konsumen dan imbal-balik dan prediksi permintaan dan respon konsumen terhadap harga adalah sangat penting bagi ford dan produsen mobil lainnya.

Kedua, Ford harus mempertimbangkan dengan seksama reaksi yang akan datang dari pesaing, apakah pesaing akan masuk ke pasar otomobil tipe SUV. Karena dengan masuknya produk SUV pesaing, akan menekan pangsa pasar SUV produk Ford, dan akan menyebabkan tekanan pada pangsa pasar dan pendapatan Ford.

Ketiga, Ford harus memperhatikan dan fokus pada biaya peroduksi. Berapa besar biaya produksi yang akan terjadi ? Bagaimana biaya produksi ditentukan oleh jumlah produksi setiap tahun ? Bagaimana perjanjian upah pekerja dan harga bahan mentah mempengaruhi biaya produksi ? Seberapa besar dan cepat biaya produksi akan turun ketika manajer dan pekerja mendapat pengalaman dalam proses produksi ? dan bagaimana memaksimalkan laba, dan berapa banyak sebaiknya Ford memproduksi mobil setiap setahun ?.

Keempat, Ford juga harus merancang suatu strategi harga dan memperkirakan reaksi dari pesaing terhadap produksi terbaru ford. Sebagai contoh, Apakah sebaiknya Ford menetapkan harga lebih rendah dari harga standar tipe explorer, tetapi menaikan harga untuk interior dan aksesoris ? Atau apakah strategi harga tersebut akan membuat laba Ford lebih tinggi? Bagaimana reaksi pesaing terhadap strategi harga yang dilaksanakan Ford? Apakah pesaing akan menurunkan harga produknya guna menekan penjualan produk Ford?

Kelima, Karena garis produksi ( product line ) SUV memerlukan investasi yang sangat besar pada mesin produksi baru, Ford harus mempertimbangkan baik risiko maupun hasil dari keputusan investasinya. Beberapa risiko antara lain disebabkan ketidakpastian harga bahan bakar di masa depan ( semakin tinggi harga BBM, semakin berkurang permintaan mobil yang boros bahan bakar ), Kenaikan upah pekerja, kenaikan tingkat bunga, tingkat inflasi, tingkat pendapatan per kapita masyarakat.

(15)

15 Terakhir, Ford harus memikirkan tentang hubungannya dengan pemerintah dan pengaruh peraturan dan kebijakan pemerintah. Sebagai contoh, Semua mobil Ford harus sesuai dengan standar emisi ( sebagai contoh, mobil produk Esemka Indonesia tidak lolos uji tingkat emisi, sehingga masih tidak boleh diproduksi ) yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah dan ketentuan tentang keselamatan pengguna kendaraan.

Itulah contoh tentang bagaimana EkonomiMikro dapat diterapkan pada proses pembuatan keputusan perusahaan. Dengan menerapkan EkonomiMikro dalam proses bisnis, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan ( stakeholders ) yang berakibat pada keberhasilan perusahaan mencapai tujuan utamanya, yaitu: meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan dan kesejahteraan pemangku kepentingan, dalam hal ini pemilik modal, pekerja , dealer, pemerintah dan masyarakat pengguna produk dan jasa perusahaan.

Kesimpulan

1. EkonomiMikro peduli dengan keputusan bisnis yang dibuat oleh unit ekonomi kecil (rumah tangga, konsumen, pekerja, investor, pemilik sumberdaya dan perusahaan). EkonomiMikro juga peduli dengan interakasi yang terjadi antara konsumen dengan perusahaan dalam membentuk pasar dan industri.

2. EkonomiMikro sangat mendasarkan pada penggunaan teori yang dapat ( secara sederhana ) menjelaskan bagaimana unit ekonomi berperilaku dan meramalkan perilaku tersebut di masa depan. Model ekonomi adalah persamaan matematis yang mewakili teori ekonomi dan lebih dapat menolong dan menjelaskan perilaku unit ekonomi di masa depan.

3. EkonomiMikro peduli dengan pertanyaan positif yang harus dijawab guna menjelaskan dan meramalkan fenomena perilaku ekonomi dari unit ekonomi. Walaupun demikian. EkonomiMikro juga penting untuk analisis normatif, dalam menjawab pertanyaan kita tentang bagaimana sebaiknya perusahaan dan pemerintah membuat dan melaksanakan keputusan yang terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Analisis normatif harus sering dikombinasikan dengan nilai yang dianut individu, karena isu-isu, seperti keadilan dan kejujuran dan juga ekonomi yang efisien barangkali dibahas juga dalam analisis normatif.

4. Sebuah pasar berkaitan dengan berkumpulnya penjual dan pembeli dan berinteraksi, dan memungkinkan terjadinya proses jual-beli sebagai hasil interaksi antara penjual dan pembeli. EkonomiMikro berkonsenrasi pada studi tentang pasar persaingan sempurna dan pasar bukan persaingan sempurna ( pasar monopolistic, monopoli dan oligopoly, termasuk kartel ).

(16)

16 di pasar bukan persaingan sempurna, mungkin terdapat banyak harga pasar yang tersedia, karena produknya berdiferensiasi ( product differentiation ). Dalam kasus ini, harga pasar adalah harga rata-rata.

6. Ketika mendiskusikan sebuah pasar, kita harus jelas tentang luasnya pasar dalam pengertian, baik batas geografis, maupun macam atau tingkat produk yang ada di dalam pasar tersebut. Beberapa pasar ( pasar perumahan ) mempunyai batas gegrafis yang sangat jelas dan sempit, sementara pasar emas dan minyak mentah, mempunyai batas sangat luas.

7. Untuk menghilangkan atau mengurangi pengaruh inflasi, kita mengukur harga ril ( rupiah konstan, berdasarkan nilai rupiah tahun dasar ) suatu barang daripada harga nominal ( harga berdasarkan nilai rupiah sekarang ). Harga ril suatu barang dihitung dengan menggunakan indeks harga agregat, seperti indeks harga konsumen ( IHK ), yang sudah memasukan tingkat inflasi yang sesuai.

Bab II

(17)

17 Salah satu cara terbaik untuk mengapresiasi hubungan dan pentingnya ilmu ekonomi adalah memulai dengan pengertian dasar tentang penawaran dan permintaan. Analisis penawaran dan permintaan adalah alat fundamental dan powerful atau sangat penting yang dapat diterapkan untuk kepentingan dan masalah yang lebih luas. Dan masalah tersebut antara lain:

ο‚· Memahami dan memprediksi bagaimana perubahan pada kondisi ekonomi dunia mempengaruhi harga pasar dan output produksi.

ο‚· Mengevaluasi dampak dari kebijakan pemerintah untuk mengendalikan harga, tingkat upah minimum, subsidi harga dan insentif produksi.

ο‚· Menentukan bagaimana pajak, subsidi, tarif, dan kuota impor mempengaruhi produsen dan konsumen.

2.1. Penawaran dan Permintaan

Model dasar dari permintaan dan penawaran merupakan dasar utama ( the workhorse ) dari EkonomiMikro. Model permintaan dan penawaran membantu kita untuk memahami, mengapa dan bagaimana harga produk berubah, dan apa yang terjadi ketika melakukan intervensi pada pasar. Model permintaan dan penawaran, mengkombinasikan dua konsep penting, yaitu, kurva permintaan dan kurva penawaran. Adalah sangat penting untuk memahami secara tepat dari makna yang dinyatakan atau direpresentasikan oleh kedua kurva tersebut.

Kurva Penawaran

Kurva penawaran menunjukan relasi antara jumlah produk atau barang yang produsen bersedia untuk dijual dengan harga yang ada atau telah terjadi di pasar dalam periode tertentu. Dan faktor lain yang dianggap dapat mempengaruhi jumlah produk yang diproduksi perusahaan, seperti:

1. Harga barang itu sendiri

2. Harga barang lain yang terkait ( harga barang substitusi dan komlemen ) 3. Harga faktor produksi

4. Biaya produksi 5. Teknologi produksi 6. Jumlah pedagang/penjual 7. Tujuan perusahaan 8. Kebijakan pemerintah 9. Tingkat persaingan 10.Tarif pajak

(18)

18 produk, P, diukur dalam rupiah, yang merupakan tingkat harga yang diterima pihak penjual untuk jumlah barang yang bersedia diserahakan kepada pembeli. Garis horisontal memperlihatkan jumlah barang yang produsen atau penjual sedia serahkan atau tawarkan kepada pembeli dalam periode tertentu.

Kurva penawaran adalah suatu hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harga barang di pasar pada periode tertentu. Persamaan dari jumlah penawaran yang produsen atau penjual bersedia diserahkan di pasar, adalah:

QS = QS (P) (2.1)

Persamaan tersebut dapat kita gambar seperti di bawah ini

Gambar 2.1. Kurva Penawaran

Sβ‚‚

Harga S₁

P2

P1

Q₁ Qβ‚‚ Jumlah Barang

Kurva penawaran, pada gambar ditandai dengan β€œS”, menunjukan jumlah produk yang ditawarkan produsen atau penjual. Harga berubah, dalam hal ini adalah turun, jika jumlah penawaran juga turun. Jadi kurva penawaran merupakan kemiringan yang meningkat ( upward sloping ), artinya, harga naik, penawaran naik dan sebaliknya. Tetapi apabila biaya produksi turun, produsen biasanya bersedia menurunkan harga dengan jumlah produksi tetap. Kurva penawaran kemudian bergeser ke kanan.

Misal fungsi penawaran rumah T.45 ( rumah tipe 45 ) di Kota Harapan Bekasi Barat adalah:

QSR= - 30 + 4 P

Dimana : QSR = Jumlah penawaran rumah

(19)

19 Dari persamaan dapat dilihat bahwa hanya harga (P) di atas 7,5 ( dalam satuan currency), perusahaan bersedia membuat dan menjual rumah T.45, mengapa?. Dan setiap harga (P) naik setiap (satu) unit satuan curerency , penawaran naik sebanyak 4 ( empa ) unit, mengapa?.

Variabel yang Menggeser Kurva Penawaran

Kurva penawaran bergeser apabila jumlah penawaran berubah. Sebagaimana kita ketahui kurva penawaran tidak hanya tergantung hanya pada harga produk, tetapi banyak faktor atau variabel yang mempengaruhi jumlah penawan. Kurva, S₁ bergeser kekanan, Sβ‚‚, apabila jumlah penawaran meningkat dari Q₁ ke Qβ‚‚.

Kurva Permintaan

Kurva permintaan memperlihatkan berapa besar atau banyak barang yang dikonsumsi atau dibeli konsumen ketika harga barang berubah. Kita dapat menulis kurva permintaan yang merupakan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga barang. Fungsi permintaan secara matematis adalah sebagai berikut:

QD = QD (P) (2.2)

Atau kita dapat mengambar persamaan tersebut dalam sebuah grafik, seperti pada gambar 2.2. Perhatikan bahwa , kurva permintaan dalam gambar, ditandai dengan β€œD”. berupa kemiringan menurun ( Downward Sloping ). Konsumen biasanya bersedia membeli lebih atau memperbanyak pembelian suatu barang, apabila harga barang tersebut turun, Sebagai contoh, harga barang yang rendah mungkin mendorong konsumen yang sudah bersedia membeli barang dengan harga sebelum turun, akan bersedia menambah jumlah pembelian, apabila harga barangn turun. Sama juga, hal ini bisa terjadi pada konsumen yang sebelumnya tidak mampu atau tidak bersedia membeli barang dengan harga sebelum turun, mungkin akan membeli barang tersebut, apabila harganya turun.

Gambar 2.2. Kurva Permintaan

Harga

P1

(20)

20 P2

Dβ‚‚

D₁

Q1 Q2 Jumlah

Kurva permintaan ditandai dengan β€œD” menunjukan jumlah barang yang diminta konsumen dengan harga yang berlaku. Kurva penawaran berbentuk kemiringan menurun ( the DownWard Sloping), Dengan mempertahankan faktor lain tetap, selain harga, Konsumen akan membeli barang bertambah jumlahnya, jika harga barang turun. Jumlah permintaan barang juga ditentukan oleh variabel lain. Tetapi yang paling utama perubahan harga, cuaca dan harga barang lain, dalam hal ini harga turun, yang dapat menyebabkan kurva permintaan bergesr dari D₁ ke Dβ‚‚., atau kurva permintaan bergesr ke kanan.

Misal, fungsi permintaan rumah T.45 di Kota Harapan Bekasi Barat adalah

QDR = 40 – 3 P

Dimana : QDR = Jumlah permintaan rumah T.45 di Kota Harapan Bekasi Barat

P = Harga rumah T.45 per unit

Dari persamaan fungsi permintaan, harga sama dengan 0 unit currency ( gratis ), permintaan rumah tidalah tak terhingga, melainkan hanya sebanyak 40 unit rumah, dan jika harga P= 13,33 satuan currency, tidak ada yang bersedia membeli rumah, mengapa?

Berapa harga (P) keseimbangan rumah T.45 di Kota Harapan Bekasi Barat?

QSR = QDR ( syarat keseimbangan pasar )

-30 + 4 P = 40 – 3 P

7 P = 70

P = 70/7 = 10 satuan currency

QSR = - 30 + 4 (10) = 10 unit

QDR = 40 – 3 ( 10 ) = 10 unit

(21)

21

Barang Substitusi Dan Pelengkap ( Complementary Goods )

Perubahan harga pada barang substitusi dan komplemen akan mempengaruhi permintaan barang oleh konsumen. Ketika barang substitusi naik, pasti akan menyebabkan harga barang utama ( superior goods ) naik. Sebagai contoh, apabila harga ayam naik, permintaan daging sapi meningkat, dan sebaliknya. Karena ayam merupakan substitusi dari daging sapi. Apabila harga kopi naik, harga gula turun, karena gula komplemen kopi.

Jumlah permintaan konsumen ditentukan:

1. Harga barang itu sendiri

2. Harga barang substitusi dan komplemen 3. Pendapatan perkapita

4. Selera atau pilihan dan kebiasaan konsumen 5. Jumlah penduduk

6. Perkiraan harga barang di masa depan 7. Distribusi pendapatan

8. Promosi produsen 9. Tingkat inflasi

10.Kebijakan pemerintah 11.Pendapatan di masa depan.

2.2. Mekanisme Pasar

Langkah berikutnya menyatukan kurva permintaan dengan kurca penawaran, kita dapatkan gambar 2.3. Garis vertikal menunjukan harga barang, Pβ‚€, mengukur barang per unit dengan rupiah. Hal ini berarti harga yang diterima penjual dari sejumlah barang yang telah ditawarkan ( Qβ‚€ ), dan harga yang pembeli bersedia bayar untuk barang sesuai jumlah yang diminta ( Qβ‚€ ). Garis horisontal menunjukan jumlah total yang diminta dan ditawarkan, Q. mengukur jumlah unin per periode.

Gambar 2.3. Kurva Permintaan

Price S

(dollars

per unit) Surplus

(22)

22 Po

P2

Shortage

D

Q0 Quantity

Pasar dalam keadaan keseimbangan, pada harga, Pβ‚€ dengan jumlah barang, Qβ‚€. Pada saat harga naik menjadi, P₁, terjadi kondisi surplus pada penawaran, sehingga harga turun menjadi, Pβ‚‚, Kondisi ini menjadikan pasar kekurangan penawaran ( shortage ), sehingga harga naik dan mendorong produsen menambah penawaran. Dan pada akhirnya terjadi keseimbangan pada harga, Pβ‚€.

Keseimbangan. Kedua kurva permintaan dan penawaran saling berpotongan pada titik

keseimbangan, atau telah terjadi pembentukan harga dengan jumlah barang tertentu. Pada harga ( pada Pβ‚€ di gambar 2.3 ) jumlah permintaan dan jumlah penawaran adalah sama ( Qβ‚€, pada gambar 2.3 ). Mekanisme pasar merupakan tendensi pada pasar persaingan sempurna, harga barang terus berubah sampai terjadi keseimbangan atau antara jumlah penawaran dengan permintaan, sama. Pada titik keseimbangan, tidak ada kelebihan penawaran dan kelebihan permintaan, tidak ada tekanan, baik oleh produsen, maupun konsumen yang dapat mengubah harga. Penawaran dan permintaan tidak selalu pada keseimbangan, dan beberapa pasar mungkin tidak secara cepat menciptakan keseimbangan, ketika kondisi pasar berubah dengan cepat. Walaupun demikian, tendensi suatu pasar yang kompetisi sempurna menuju keseimbangan.

Untuk memahami mengapa pasar cendrung seimbang, umpamakan harga produk pada awalnya di atas harga keseimbangan, katakanlah, P₁, seperti pada gambar 2.3. Produsen akan berusaha memproduksi dan menjual produk lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang diminta dan bersedia dibeli oleh konsumen. Terjadi surplus pada jumlah barang yang ditawarkan produsen dengan yang diminta konsumen di pasar. Untuk menjual kelebihan produk, produsen harus menurunkan harga produk, atau mengurangi jumlah penawaran, akhirnya harga produk di pasar turun, maka jumlah permintaan akan meningkat dan jumlah penawaran akan turun sampai dengan di harga keseimbangan, Pβ‚€, dicapai.

(23)

23 produk, karena konsumen berusaha untuk mengajukan permintaan kepada produsen lain untuk memenuhi permintaannya, dan produsen bereaksi dengan meningkatkan harga dan meningkatkan kapasitas produksi. Akhirnya, harga produk akan mencapai Pβ‚€.

Kapan Kita Dapat Menggunakan Model Penawaran-Permintaan

Ketika kita membuat dan menggunakan kurva penawaran-permintaan, kita sedang mengasumsikan bahwa, pada setiap harga yang telah terjadi, sejumlah barang telah diproduksi dan berhasil dijual. Asumsi ini dapat diterima hanya apabila suatu pasar berbentuk persaingan sempurna atau hampir pasar persaingan sempurna. Dengan demikian kita artikan, baik penjual, maupun pembeli seharusnya mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi pasar tidak ada atau paling tidak sangat kecil. Dalam hal ini, kemampuan secara individu untuk mempengaruhi pasar sangat kecil dalam mempengaruhi harga produk di pasar.

Selanjutnya kita umpamakan bahwa, jumlah penawaran di pasar telah dikuasai oleh sebuah perusahaan, perusahaan ini menjadi monopolist. Dalam kasus ini, di pasar tidak ada lagi hubungan yang sederhana atau langsung antara harga dengan jumlah penawaran. Mengapa? Karena perilaku perusahaan monopolist tergantung dari bentuk dan posisi kurva permintaan. Apabila kurva permintaan bergeser dengan cara tertentu ( a particular way ). Hal ini mungkin menarik atau menguntungkan bagi monopolist dengan tetap pada jumlah produknya, bersamaan dengan itu, menaikan harga produk, atau harga tetap, penawaran berubah-ubah. Jadi ketika bekerja dengan kurva penawaran-permintaan, secara implicit kita mengasumsikan bentuk pasar yang menjadi observasi kita adalah bentuk pasar persaingan sempurna. Atau selalu mengacu pada bentuk pasar persaingan sempurna.

2.3. Perubahan Pada Keseimbangan Pasar

Kita sudah mengetahui bagaimana kurva penawaran dan permintaan bergeser yang disebabkan oleh adanya perubahan pada beberapa variabel, antara lain, tigkat upah, biaya modal, dan tingkat pendapatan masyarakat. Kita juga telah mengetahui bagaimana mekanisme pasar menghasilkan keseimbangan dimana jumlah antara jumlah penawaran dengan jumlah permintaan adalah sama berdasarkan harga dan dalam periode tertentu. Sekarang kita akan melihat dan mengetahui bahwa perubahan keseimbangan yang disebabkan adanya respon berupa pergeseran dari kurva penawaran dan permintaan.

(24)

24 dari P₁ ke P₃ ), dan produksi jumlah total meningkat ( dari Q₁ ke Q₃ ). Hal ini sesuai dengan apa yang kita perkirakan: biaya produksi semakin rendah, maka harga produk semakin menurun dan peningkatan penjualan ( tentu saja karena, penurunan secara gradual pada biaya produksi yang disebabkan kemajuan teknologi dan manajemen yang lebih baik, merupakan faktor dibelakang kekuatan pendorong ekonomi tumbuh ),

Gambar 2.4. Keseimbangan Baru Mengikuti Pergseran Kurva Penawaran

Harga S₁ Sβ‚‚

P1

P3

D

Q1 Q3 Jumlah

Ketika kurva penawaran bergeser ke kanan, keseimbangan pasar terjadi pada tingkat harga yang lebih rendah, P₃, dan jumlah penawaran semakin besar, Q₃.

Gambar 2.5. memperlihatkan kejadian pergeseran kurva permintaan ke kanan yang disebabkan oleh, katakanlah kenaikan pada pendapatan para konsumen. Harga baru dan jumlah permintaan baru, menyebabkan keseimbangan baru antara kurva permintaan baru dengan kurva penawaran yang tetap. Sebagaimana yang terlihat pada gambar 2.5. Kita akan mengharapkan konsumen membayar dengan harga lebih tinggi, P₃, dan perusahaan memproduksi lebih besar dari jumlah Q₃, sebagai akibat kenaikan pendapatan ada konsumen.

(25)

25 Kurva penawaran dan permintaan dapat digunakan untuk melacak efektivitas perubahan-perubahan ini. Pada gambar 2.6. Sebagai contoh, pergeseran ke kanan pada kedua jenis kurva, menyebabkan terjadi kenaikan kecil atau sedikit ( dari P₁ ke Pβ‚‚ ) dan perubahan lebih besar dari jumlah barang ( dari Q₁ ke Qβ‚‚ ). Secara umum, harga dan jumlah barang akan berubah tergantung dari besar dan kecilnya pergeseran kedua kurva dan bentuk dari kurvanya. Untuk meramalkan ukuran dan arah suatu perubahan, kita harus mampu untuk mengenali karakteristik ketergantungan dari penawaran dan permintaan dengan tingkat harga dan variabel lainnya.

Contoh soal 2.1:

Pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar ( parsial ) sangat tergantung jenis pajaknya, apakah pajak per unit dan atau persentase. Untuk mengetahui dampak perbedaan tersebut, kita susun model sederhana sebagai berikut:

Permintaan : Q = 30 – 6 P atau P = 5 - 1/6 Q

Penawaran : Q = - 10 + 4 P, Jadi P = 2.5 + 0.25 𝑄

Keseimbangan awal: QD = QS

30 – 6 P = - 10 + 4 P

10 P = 40

P = 4

Q = 30 – 6 P Q = 30 – 24

Q = 6 unit. Keseimbangan awal terjadi pada P = 4 dan Q = 6 unit

Gambar 2.5. Keseimbangan Baru Berdasarkan Pergeseran Kurva Penawaran,

Harga (Rp) S

P3

P1 Dβ‚‚

(26)

26 Q1 Q3 Jumlah

Ketika kurva penawaran bergeser ke kanan, keseimbangan pasar terjadi pada tingkat harga yang lebih tinggi, P₃, dan jumlah penawaran semakin besar, Q₃.

1. Jika pemerintah menetapkan pajak 1 per unit. Harga jual setelah pengenaan pajak ( Pt ), pengaruh terhadap sisi penawaran, harga jual setelah pengenaan pajak (Pt), adalah: harga jual semula ditambah pajak 1 untuk per unit.

Pt = P + T ( pajak ) Pt = 2.5 + 0,25 QS + 1 Pt = 3.5 + 0.25 QS 0,25 QS = - 3.5 + Pt QS = - 14 + 4 Pt

Keseimbangan baru.

30 – 6 P = - 14 + 4 P

44 = 10 P

P = 4.4

Q = 30 – 6 P

Q = 30 – 6 ( 4.4 )

Q = 3.6 unit

Besar pajak yang diterima pemerintah adalah jumlah output dikali pajak perunit, jadi penerimaan pajak pemerintah sebesar, 3.6 X 1 = 3.6 satuan moneter

Gambar 2.6. Keseimbangan Baru Mengikuti pergeseran Kurva Penewaran Dan Permintaan

Harga S₁ Sβ‚‚

P2

(27)

27 D₁

Q1 Q2 Jumlah

Kurva penawaran dan permintaan bergeser dari waktu-kewaktu ketika kondisi pasar berubah. Pada contoh ini, masing-masing kurva bergeser ke kanan menyebabkan terjadi kenaiakan harga dari 𝑃1 π‘˜π‘’ 𝑃2, tetapi jumlah permintaan dan penawaran meningkat dari 𝑄1ke 𝑄2. Secara umum, perubahan pada harga dan kuantitas tergantung pada besarnya setiap kurva bergeser dan bentuk setiap kurva.

2. Jika pemerintah menetapkan pajak 1 per unit. Harga jual setelah pengenaan pajak ( Pt ), pengaruh terhadap sisi penawaran, harga jual setelah pengenaan pajak (Pt), adalah: harga jual semula ditambah pajak 1 untuk per unit.

Pt = P + T ( pajak ) Pt = 2.5 + 0,25 QS + 1 Pt = 3.5 + 0.25 QS 0,25 QS = - 3.5 + Pt QS = - 14 + 4 Pt

Keseimbangan baru.

30 – 6 P = - 14 + 4 P

44 = 10 P

P = 4.4

Q = 30 – 6 P

Q = 30 – 6 ( 4.4 )

Q = 3.6 unit

Besar pajak yang diterima pemerintah adalah jumlah output dikali pajak perunit, jadi penerimaan pajak pemerintah sebesar, 3.6 X 1 = 3.6 satuan moneter

3. Jika pemerintah menetapkan pajak penjualan 10 %. Pengaruh terhadap sisi penawaran: Pt = P ( 1 + t ), dimana t = 0,1 adalah tariff pajak.

Pt = P(1.1) Pt = 1.1 P

(28)

28 Pt = 2.75 + .275 Q

0.275 Q = -2.75 + Pt Q = - 10 + 3.64 P Keseimbangan baru. 30 – 6 P = -10 + 3.64 P 9.64 P = 40

P = 4.12

Q = 30 – 6 ( 4.12 ) Q = 5.28 unit

Besarnya pajak diterima pemerintah = 10% X ( P X Q )

= 0.1 X ( 4.12 X 5.28 )

= 2.28 satuan moneter

Contoh soal 2-2. Sekarang pemerintah memberikan subsidi sebesar 1 untuk per unit, dari sisi penawaran setelah diberi subsisidi.

Ps = P + s = P + ( - T )

= 2,5 + 0,25 Q + ( - 1 )

= 1,5 + 0,25 Q

0,25 Q = - 1,5 + P

Q = - 6 + 4 P

Keseimbangan setelah subsidi

30 – 6 P = - 6 + 4 P

10 P = 36

P = 3.6

Q = 30 – 6 P

Q = 30 – 6 ( 3.6 )

(29)

29 Keseimbangan baru Q = 8 unit dan P = 3.6 per unit. Dan besar subsidi yang harus disediakan pemerintah: 8 unit X 1 = 8 satuan moneter.

Dampak dari Intervensi Pemerintah ( Pengendalian Harga )

Di hampir semua negara, termasuk Amerika Serikat, hampir tidak ada pasar yang bebas dari intervensi pemerintah. Disamping membebani pajak dan memberikan subsidi, pemerintah sering mengatur pasar ( sekalipun pasar kompetitif ) dengan berbagai cara.

Kita akan membahas bagaimana menggunakan kurva permintaan dan penawaran guna menganalisis dampak dari bentuk umum kebijakan pemerintah mengintervensi pasar dengan mengatur harga berupa penetapan batas harga tertinggi ataupun batas harga terendah.

Gambar 2.7, mengilustrasikan dampak dari kebijakan pengendalian harga atau pengaturan harga ( the price regulation ). Disini Pβ‚€ dan Qβ‚€ adalah harga dan jumlah output keseimbangan pasar yang akan terjadi jika pemerintah tidak melaksanakan pengaturan harga. Karena pemerintah berpendapat tingkat harga Pβ‚€ adalah terlalu tinggi dan menetapkan dan memerintahkan bahwa harga tidak boleh lebih tinggi dari tingkat harga yang ditetapkan pemerintah ( ceiling price ) dengan tanda Pmax. Apa hasil atau dampak dari kebijakan ini? Pada

harga yang lebih rendah (utamanya perusahaan yang mempunyai biaya produksi rata-rata lebih tinggi dari perusahaan lain ) akan memproduksi dengan output yang lebih rendah dari sebelumnya, dan jumlah penawaran akan turun ke Q₁. Konsumen, dilain pihak, akan meminta lebih banyak produk yang sekarang harganya lebih rendah, dan jumlah permintaan konsumen meningkat ke Qβ‚‚. Karena itu jumlah permintaan lebih besar dari jumlah penawaran, dan terjadilah kelebihan permintaan ( a shortage ).Dan jumlah kelebihan permintaan adalah Qβ‚‚ - Q₁.

(30)

30 Gambar 2.7. Dampak dari Pengendalian Harga

Harga

S

E Pβ‚€

A B Pmax

D a shortage (Kelebihan permintaan, AB)

Q₁ Qβ‚€ Qβ‚‚ Jumlah

Ketika tanpa kebijakan pengendalian harga, Pada pasar terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran dengan tingkat harga Pβ‚€ dan jumlah permintaan dan penawaran Qβ‚€. Setelah harga diregulasi dengan pemerintah menetapkan harga tertinggi Pmax, jumlah penawaran turun dari Qβ‚€ menjadi Q₁, sedangkan jumlah permintan meningkat dari Qβ‚€ menjadi Qβ‚‚, dan terjadi kelebihan permintaan AB ( a shortage )

Kesimpulan:

1. Analisis penawaran-permintaan merupakan alat utama dari EkonomiMikro. Pada pasar persaingan ( competitive markets ), kurva penawaran dan permintaan menunjukan kepada kita tentang berapa banyak jumlah produk yang akan diproduksi oleh perusahaan, dan berapa banyak jumlah produk yang diminta konsumen yang merupakan fungsi dari harga.

2. Mekanisme pasar merupakan adanya kecendrungan terjadi keseimbangan antara jumlah produk yang ditawarkan dengan jumlah produk yang diinginkan ( dalam hal ini, harga selalu bergerak kearah keseimbangan ), jadi di pasar cendrung tidak ada kelebihan penawaran dan kelebihan permintaan.

(31)

31

Bab III

Elastisitas

(32)

32 Dengan cara sama, kita dapat bicara bahwa penurunaan harga pada jeruk sebesar 10 sen dollar per selusin jeruk, menyebabkan terjadi kenaikan pembelian atau permintaaan terhadap jeruk 0.30 lusin per tahun. Walaupun demikian, kita tidak akan dapat secara mudah untuk menjawab pertanyaan apakah steak lebih atau kurang responsif terhadap perubahan harga dibandingkaan dengan jeruk. Masalah ini ada karena komoditi diukur dalam unit berbeda. Sebagai solusi para ekonom sudah mengembangkan konsep elastisitas ( elasticity ).

3.1. Elastisitas Permintaan Dan Penawaran

Kita telah mengetahui bahwa, permintaan suatu produk tidak hanya ditentukan oleh harga produk, tetapi juga tingkat pendapatan konsumen dan tingkat harga barang yang lain. Demikian juga, jumlah penawaran tergantung dari harga produk dan variabel lainnya yang mempengaruhi besar-kecilnya biaya total produksi. Sebagai contoh, apabila harga kopi naik, jumlah permintaan terhadap kopi akan turun, sedangkan penawaran kopi meningkat, dengan catatan faktor lain yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran kopi, adalah tetap ( ceteris paribus).

Walaupun demikian, kita sering ingin mengetahui berapa besar atau berapa banyak jumlah permintaan dan penawaran akan naik atau turun. Bagaimana tingkat sensitivitas permintaan kopi terhadap perubahan harga kopi? Jika harga kopi naik 10 persen, berapa besar atau berapa persen penurunan permintaan atas kopi. Berapa besar tingkat kenaikan permintaan terhadap kopi, jika pendapatan konsumen naik dengan rata-rata 5 persen ? Untuk menjawabnya Kita menggunakan Elastisitas.

Elastisitas mengukur tingkat sensitivitas dari satu variabel ( harga, pendapatan ) terhadap variabel yang lain ( kuantitas barang ). Secara khusus, elastisitas adalah angka yang menunjukan kepada kita, mengenai persentase perubahan yang akan terjadi pada satu variable ( kuantitas produk yang diminta atau penawaran ) dalam merespon terhadap peningkatan 1 persen harga dari variabel yang lain. Sebagai contoh elastisitas harga terhadap permintaan mengukur jumlah permintaan yang disebabkan perubahan harga sebesar 1 persen. Elastisitas harga menunjukan kepada kita, berapa persen perubahan pada jumlah permintaan terhadap produk, jika harga produk tersebut naik 1 persen.

Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Atau Elastisitas permintaan (

𝐸

𝑝

)

Sekarang kita bahas elastisitas harga ( 𝐸𝑃 ) terhadap permintaan lebih rinci. Memberi tanda kepada jumlah permintaan dan tingkat harga, masing-masing dengan, Q dan P. Kita dapat tulis persamaan elastisitas harga terhadap permintaan, sebagai berikut:

(33)

33

𝐸𝑃 = % βˆ† Q%βˆ† P

(3.1)

𝐸𝑃 = πœ•π‘„/𝑄

πœ•π‘ƒ/𝑃

𝐸𝑃 = 𝑃

𝑄 πœ•π‘„ πœ•π‘ƒ

Dimana % βˆ†π‘„ secara sederhana berarti persentase perubahan pada Q ( jumlah ) dan % βˆ†π‘ƒ berarti

persentase perubahan pada P ( harga ). Persentase perubahan pada variabel adalah merupakan

perubahan absolute pada variabel dibagi oleh nilai awal dari variabel ( Jika pada IHK bernilai 200

pada awal tahun dan akhir tahun meningkat menjadi 206, persentase perubahan, atau tingkat

inflasi tahunan akan sebesar 6

200 X 100 % = 3% ). Kita juga dapat menulis elastisits β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘‘π‘’π‘Ÿβ„Žπ‘Žπ‘‘π‘Žπ‘ π‘π‘’π‘Ÿπ‘šπ‘–π‘›π‘‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘ π‘’π‘π‘Žπ‘”π‘Žπ‘– π‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘˜π‘’π‘‘:

𝐸𝑃 =

βˆ† 𝑄/𝑄

βˆ† 𝑃/𝑃 =

π‘ƒβˆ† 𝑄

π‘„βˆ† 𝑃

(3.2)

Tingkat inflasi merupakan πœ•π‘ƒ/P atau βˆ†π‘ƒ/𝑃.

Contoh soal: Diketahui tingkat inflasi 5 % dan permintaan mobil Toyota Yaris naik 10 %, berapa

𝐸𝑃?

Jawab : 𝐸𝑃 = βˆ†π‘„/𝑄

βˆ†π‘ƒ/𝑃 = 10%

5% = 2 ( berarti setiap kenaikan harga sebesar 1 %, permintaan turun

sebanyak 2 % ).

Nilai 𝐸𝑃 selalu angka negatif, ketika harga barang atau produk naik, jumlah permintaan

biasanya turun, jadi βˆ† 𝑄

βˆ† 𝑃 ( perubahan pada jumlah yang disebabkan perubahan pada harga ) adalah

bertanda negatif jadi 𝐸𝑃 adalah negatif.

(34)

34 barang substitusi. Ketika ada barang substitusi, kenaikan harga akan menyebabkan konsumen membeli produk lebih sedikit, dan membeli barang substitusi lebih banyak. Permintaan akan menjadi lebih elastic. Dan apabila tidak terdapat barang substitusi, permintaan akan cendrung inelastic.

Kurva Permintaan Linier

Persamaan 3.2 menyatakan elastisitas harga terhadap permintaan adalah perubahan kuantitas

atau jumlah permintaan berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada harga ( βˆ† Q

βˆ† P ) kali

perbandingan atau rasio harga terhadap jumlah ( 𝑃

𝑄

). Tetapi ketika kita bergerak ke bawah kurva

permintaan, βˆ† Q

βˆ† P mungkin berubah, dan harga serta jumlah atau kuantitas selalu berubah. Karena itu elastisitas harga terhadap permintaan harus diukur pada titik khusus pada kurva permintaan

dan umumnya akan berubah ketika kita bergerak di sepanjang kurva permintaan tersebut.

Gambar 3.1. Kurva Permintaan linier

Harga

4 𝐸𝑃 = - ∞ ( 4/0 = ∞ )

2 𝐸𝑃 = - 1 [( 4/8 )( -4/2 )= -1]

𝐸𝑃 = 0 (0/8 = 0)

0 4 8 Kuantitas

Elastisitas harga terhadap permintaan tidak hanya tergantung dari kemiringan kurva

permintaan, tetapi juga oleh harga dan kuantitas. Karena itu, elatisitas berbeda-beda disepanjang

kurva permintaan, karena harga dan kuantitas berubah. Kemiringan ( slope ) adalah konstan

(35)

35 semakin kecil, elastisitas ukurannya semakin besar. Elastisitas semakin kecil, ketika bergerak ke

bawah pada sepanjang kurva.

Prinsip ini sangat mudah dengan melihat pada kurva permintaan linier, yaitu bentuk

persaman kurva permintaan, sebagai berikut:

Q = a – bP (3.3)

Sebagai contoh, perhatikan persamaan kurva linier berikut ini:

Q = 8 – 2P

Untuk kurva ini, βˆ†π‘„/βˆ† 𝑃 adalah konstan dan sama dengan, - 2 ( βˆ†π‘ƒ = 1, β„Žπ‘Žπ‘ π‘–π‘™ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– βˆ†π‘„ = βˆ’ 2).

Walaupun demikian, kurva tidak mempunyai elastisitas konstan ( unitary ). Observasi dari

gambar 3.1, ketika kita bergerak menuruni kurva permintaan, rasio dari P/Q nilainya mengalami

penurunan. Karena itu ukuran nilai elastisitas harga terhadap permintaan akan turun. Mendekati

perpotongan antara kurva dengan ordinat harga, adalah nilainya sangat kecil, jadi Ep = - 2 ( P/Q

) adalah lebih besar dalam nilai/ukuran. Ketika P = 2 dan Q = 4, Ep = 1 = { -2(2/4)} Ketika

berpotongan dengan absis ( sumbu vertikal ), P = 0, maka Ep = 0.

Karena kita membuat kurva permintaan dan kurva penawaran, dengan harga pada

ordinat ( sumbu vertikal ) dan kuantitas pada absis ( horizontal axis ), βˆ†π‘„

βˆ†π‘ƒ

= ( 1/kemiringan kurva

atau slope ). Hasilnya untuk setiap kombinasi antara harga dan kuantitas, semakin curam bentuk

kemiringannya, dan kurang elastic pada permintaan. Gambar 3.2 memperlihatkan dua kasus

(36)

36

Gambar 3.2. (a) Permintaan Elastic Tidak Terbatas, dan (b) Permintaan inelastic Sempurna

Harga Harga D

P* D

Jumlah Q* Jumlah

(a) (b)

(a) Untuk kurva permintaan horizontal, βˆ†π‘„/βˆ†π‘ƒ adalah tidak terbatas ( infinite ), karena

perubahan kecil pada harga menyebabkan perubahan yang sangat besar pada jumlah

permintaan ( naik maupun turun ). Elastisitas permintaan adalah tidak terbatas (infinite).

(b) Untuk kurva permintaan vertikal βˆ†π‘„/βˆ†π‘ƒ adalah nol ( zero ), karena jumlah permintaan

adalah sama atau tetap sekalipun harga naik atau turun, Elastisitas permintaan adalah nol

( zero).

Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur

Elastisitas titik ( point elasticity ) mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu. Konsep

elastisitas titik digunakan, apabila perubahan harga yang terjadi sedemikian kecilnya dan

mendekati nol. Elastisitas titik tidak tepat apabila digunakan untuk perubahan harga yang terjadi

relatif besar.

Rumus elastisitas titik, sebagai berikut:

(37)

37 atau 𝐸𝑃 = (𝑃

𝑄 ) ( 1 π‘†π‘™π‘œπ‘π‘’ )

atau 𝐸𝑃 = πœ•π‘„/𝑄

πœ•π‘ƒ/𝑃 = π‘ƒπœ•π‘„ π‘„πœ•π‘ƒ

Gambar 3.3. Mengukur Elastisitas Titik

Harga Harga

A elastic ( Ep > 1 )

𝑃1 B kurva permintaan elastic unitary ( Ep = 1 )

inelastic (Ep < 1

Q₁

Jumlah (b) Jumlah

( a )

Elastisitas Busur ( arch elasticity ), konsep elatisitas busur digunakan, apabila perubahan harga

yang terjadi cukup besar, elastisitas busur mengukur elastisitas permintaan antara dua titik.

Rumus elastisitas busur adalah sebagai berikut:

𝐸𝑃

=

βˆ’ βˆ†π‘„βˆ† ( 𝑃₁+ 𝑃₂)/2βˆ‡π‘ƒ ( 𝑄₁+ 𝑄₂ )/2

=

βˆ’ βˆ†π‘„ ( 𝑃₁ + 𝑃₂)βˆ†π‘ƒ ( 𝑄₁+ 𝑄₂)

(3.5)

atau 𝐸𝑃

=

Qβ‚βˆ’ Qβ‚‚ ( Q₁+ Qβ‚‚/2

Pβ‚βˆ’ Pβ‚‚ ( P₁+ Pβ‚‚)/2

(38)

38

Gambar 3.4. Elatisitas Titik dan Elastisitas Busur

Harga

elastisitas titik

𝑃2

elastisitas busur

𝑃1 elastisitas titik

Q2 Q1 Jumlah

Elastisitas Silang ( cross elasticity )

Elastisitas silang ( 𝑬π‘ͺ ) mengukur persentase perubahan prmintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen. Jadi elastisitas permintaan dari barang X yang berkaitan dengan harga barang Y, mempunyai rumus elastisitas silang adalah sebagai

berikut:

𝐸

𝐢

=

π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” 𝑋 π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘šπ‘–π‘›π‘‘π‘Žπ‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘Œ ( π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘™π‘Žπ‘–π‘› )

atau 𝐸𝐢

=

𝑃𝑦 𝑄π‘₯

X

βˆ†π‘„π‘₯

βˆ†π‘ƒπ‘¦

(3.7)

atau

EQ

XPY = βˆ†π‘„π‘₯/𝑄π‘₯

βˆ†π‘ƒπ‘¦/𝑃𝑦

=

𝑃𝑦 𝑄π‘₯

βˆ†π‘„π‘₯ βˆ†π‘ƒπ‘¦

atau 𝐸𝐢 = βˆ‚Qx/Qx

(39)

39 Nilai 𝐸𝐢 mencerminkan hubungan antara barang X dengan barang Y. Apabila Ec > 0, Barang X

merupakan barang substitusi dari barang Y. Kenaikan harga barang Y, menyebabkan harga barang

X relatif lebih murah, sehingga permintaan terhadap barang X meningkat, akibatnya harga barang

X, naik. Jadi untuk barang substitsi nilai Ec, positif ( keju dengan mentega ). Apabila nilai Ec < 0, menunjukan hubungan barang X dengan barang Y adalah komplementer. Barang X hanya dapat

digunakan bersama-sama dengan barang Y. Penambahan dan pengurangan terhadap barang X,

menyebabkan penambahan dan pengurangan terhadap barang Y. Kenaikan harga barang Y,

menyebabkan permintaan barang y, menurun. Akibatnya permintaan barang X, juga turun. Jadi untuk barang komplementer nilai Ec, negatif ( kopi dan gula )

Elastisitas Permintaan Lainnya

Elastisitas pendapatan terhadap permintaan. Kita juga pasti tertarik pada elastisitas

permintaan yang berkaitan dengan variabel lain, selain variabel harga. Sebagai contoh,

permintaan terhadap suatu produk biasanya meningkat ketika pendapatan agregat meningkat.

Elastisitas pendapatan terhadap permintaan ( the income elasticity of demand ) adalah persentase perubahan pada jumlah permintaan, Q, yang disebabkan oleh kenaikan 1 persen dari pendapatan, I. Rumus dari elastisitas pendapatan terhadap permintaan, adalah sebagai berikut:

𝐸𝐼

=

βˆ†π‘„/π‘„βˆ†πΌ/𝐼

=

𝐼 βˆ†π‘„π‘„ βˆ†πΌ

( 3.8)

Atau 𝐸𝐼 = βˆ‚Q/Q

βˆ‚I/I

Elastisitas Harga Terhadap Penawaran

Elastisitas harga terhadap penawaran atau elastisitas penawaran, pengertian atau batasannya,

Gambar

Gambar 2.1. Kurva Penawaran                                         Sβ‚‚
Gambar 2.3. Kurva Permintaan
Gambar 2.4. Keseimbangan Baru Mengikuti Pergseran Kurva Penawaran
Gambar 2.7.                   Dampak dari Pengendalian Harga
+7

Referensi

Dokumen terkait