• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memahami dan Memprediksi Dampak Perubahan Kondisi Pasar

Dalam dokumen BUKU EKONOMI MIKRO TERAKHIR pdf (Halaman 50-56)

Sampai saat ini diskusi kita tentang penawaran dan permintaan sebagian besar melakukan pendekatan kualitatif. Untuk memanfaatkan kurva penawaran bagi analisis dan memprediksi dampak dari perubahan kondisi pasar, kita harus memulai pendekatam kuantitatif dengan memberikan nilai/angka pada kurva permintaan dan penawaran. Sebagai contoh, untuk mengetahui dampak dari pengurangan 50 % dari penawaran kopi Brazilian terhadap harga kopi dunia. Kita harus menetukan kurva penawaran dan permintaan actual dan kemudian menghitung pergeseran dari kurva tersebut yang menyebabkan besarnya perubahan harga.

Pada bagian tulisan ini, kita akan melihat dan memahami bagaimana terjadinya secara sederhana kita gunakan kalkulasi envelope dengan kurva permintaan dan penawaran yang linier. Walaupun nilai kedua kurva merupakan taksiran atau mewakili dari kurva yangn kompleks, kita gunakan kurva linier karena untuk memudahkan saja.

Umpamakan kita mempunyai dua kelompok data untuk kondisi pasar yang berbeda. Data pertama berisi tingkat harga dan jumlah produk yang umumnya terdapat pada pasar ( yaitu tingkat harga dan jumlah dalam nilai rata-rata, ketika pasar dalam keadaan keseimbangan dan ketika pasar dalam keadaan normal ). Kita sebut harga dan jumlah keseimbangan dan memberi tanda P* dan Q*. Data kedua terdiri elastisitas harga penawaran dan permintaan dari pasar (pada saat mendekati keseimbangan), yang kita beri tanda ES dan EP.

Nilai atau angka tersebut mungkin didapat dari penelitian berdasarkan pendekatan statistic oleh lembaga atau seseorang. Nilai dan angka tersebut yang dapat kita terima masuk akal (reasonable) atau mempunyai dan mendasarkan pada tentang apa yang sebaiknya ( what if ). Tujuan kita adalah menulis kembali atau membuata kurva dengan menggunakan persamaan

51 kurva penawaran dan permintaan yang sesuai satu sama lain ( are consistent with ). Kemudian kita dapat menentukan angka-angka dari hasil adanya perubahan GNP, tingkat harga barang lain, dan beberapa biaya produksi yang dapat menyebabkan permintaan dan penawaran bergeser sebagai akibat atau dampak perubahan harga dan jumlah produk di pasar.

Sekarang kita mulai dengan kurva linier seperti yang terlihat pada gambar 3.8. Kita dapat menulis kurva ini secara aljabar sebagai berikut:

Permintaan: Q = a – bP ( 3.9a ) Penawran: Q = c + dP ( 3.9b ) Masalah kita adalah memilih atau mendapatkan angka=angka yang memenuhi konstanta a,b c dan d. Ini harus didapat dengan suatu kalkulasi untuk penawaran dan permintaan, dalam dua langkah prosedur:

Langkah pertama: Ingat bahwa pada setiap elastisitas harga, apakah itu penawaran atau permintaan, dapat ditulis sebagai berikut:

E =

(

𝑃 𝑄

)(

∆𝑄 ∆𝑃

)

Dimana ∆Q/∆P adalah perubahan dari jumlah permintaan atau penawaran yang disebabkan dari perubahan harga yang kecil. Untuk kurva-kurva linier, ∆Q/∆P adalah konstan. Untuk persamaan (3.9a) dan ( 3.9b). Kita melihat bahwa: ∆Q/∆P = d ( dengan cara diferensial sederhana ) untuk penawaran, sedangkan untuk permintaan: ∆Q/∆P = - b. Sekarang kita substitusikan nilai-nilai ini ke ∆Q/∆P ke dalam rumus elastisitas:

Permintaan: ED = - b (P*/Q*) ( 3.10a )

Penawaran: ES = d (P*/Q*) ( 3.10b )

Gambar 3.8. Kurva Permintaan dan Penawaran yang Sesuai Dengan Data Harga

a/b

Penawaran = Q = c + dP

P* ED = - b(P*/Q*)

52 -c/d

Permintaan: Q = a - bP

Q* a Jumlah

Kurva permintaan dan penawaran memberikan atau menyediakan cara yang mudah untuk analisa. Berdasarkan data yang tersedia dari harga dan jumlah keseimbangan pasar, P* dan Q*, dan juga estimasi elastisitas permintaan dana penawaran, ED dan ES, kita dapat

menghitung nilai parameter c dan d untuk kurva penawaran dan untuk kurva permintaan, nilai a dan b (dalam kasus ini digambarkan, c < d). Kemudian kurva-kurva ini dapat digunakan untuk menganalisis perilaku secara kuantitatif suatu pasar.

Dimana P* dan Q*adalah tingkat harga dan kuantitas keseimbangan pasar yang kita punyai dan kita inginkan cocokan dengan kurva-kurva. Karena kita mempunyai nilai untuk ES dan ED serta P* dan Q*, kita dapat mensubstitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam persamaan (2.10a) dan (2.10b) dan mendapatkan nilai konstan b dan d.

Langkah kedua: Karena sekarang kita telah mengetahui nilai b dan d, juga nilai P* dan Q*, kita dapat substitusikan nilai-nilai ini ke dalam persamaan (3.9a) dan (3.9b) dan mendapatkan nilai konstan a dan c. Sebagai contoh, kita dapat menulis kembali persamaan (2.9a) sebagai berikut:

a = Q* + bP

Dan gunakan data kita untuk nilai Q* dan P*, secara bersamaan dengan nilai-nilai tersebut kita hitung dengan cara langkah pertama untuk b untuk dapatkan a.

Mari kita terapkan prosedur ini dengan contoh khusus: penawaran dan permintaan tembaga dunia untuk jangka panjang. Angka-angka yang relevant dengan pasar ini adalah sebagai berikut:

Kuantitas Q* = 7,5 juta metric ton pertahun Harga P* = 75 sen per pound

Elastisatas harga penawaran: ES = 1,6

Elastisitas harga permintaan: ED = - 0,8

Kita mulai dengan persamaan kurva penawaran ( 3.9b) dan menggunakan prosedur dua langkahuntuk menghitung dan mendapat nilai c dan d. Elastisitas penawaran harga jangka panjang, ES = 1,6, P* = 0,75 dan Q = 7,5.

53

 Langkah pertama: Substitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam persamaan (3.10b) untuk mendapatkan d:

1,6 = d(0,75/7,5) = 0,1d, Jadi nilai d = 1,6/0,1 = 16.

 Langkah kedua: substitusikan nilai d ini bersama-sama nilai P* dan Q* ke dalam persamaan (3.9b) untuk mendapatkan c.

7,5 = c + (16)(0,75) = c + 12

Jadi nilai c = 7,5 – 12 = - 4,5. Sekarang kita mengetahui nilai c dan d,sehingga kita dapat menuliskan kurva penawaran tembaga dunia:

Penawaran: Q = - 4,5 + 16 P

Sekarang kita dapat mengikuti langkah-langkah yang samauntuk kurva permintaan ( 3.9a). Angka stimasi untuk elastisitas harga permintaan jangka panjang adalah – 0,8. Pertama, substitusikan nilai ini dan juga nilai P* dan Q* ke dalam persamaan 2.10a guna menentukan nilai b:

- 0,8 = - b(0,75/7,5) = - 0,1b

Jadi nilai b = - 0,8/-0,1 = 8. Kedua substitusikan nilai b, P*dan Q* ke dalam persamaan (3.9a) guna mendapatkan nilai a:

7,5 = a – (8)(0,75) = a – 6

Jadi nilai a = 7,5 + 6 = 13,5. Mka kurva permintaannya adalah: Permintaan: Q = 13,5 + 8P

Untuk menguji apakah kita benar atau salah, mari kita samakan antara persamaan permintaan dengan persamaan penawaran, guna menghitung harga l]keseimbangan.

Penawaran= - 4,5 + 16P = 13,5 + 8P = Permintaan = 16 P + 8 P = 13,5 + 4,5

24 P = 18

P = 18/24 = 0,75 ( terbukti )

Q = 13,5 - 8P = 13,5 – 8(0,75) = 13,5 – 6 = 7,5 ( terbukti ) Walaupun kita sudah menulis permintaan dan penawaran bahwa mereka ( permintaan dan penawaran ) tergantung nilai harga keseimbangan, mereka juga dapat tergantung dari

54 variabel lain. Sebagai contoh, Permintaan mungkin tergantung pada tingkat pendapatan dan juga harga. Kita dapat menulis persamaan permintaan sebagai berikut:

Q = a – bP + fI ( 3.11 ) Dimana I adalah indeks dari pendapatan agregat atau GNP. Sebagai contoh, I mungkin sama dengan 1,0 dalam tahun dasar ( base year ) dan kemudian naik atau turun sebagai refleksi dari persentase peningkatan atau penurunan pada pendapatan agregat.

Contoh dari pasar tembaga kita, estimasi yang masuk akal (reasonable ) untuk nilai elastisitas harga permintaan adalah: 1,3. Dari kurva linier persamaan (3.11). Kita dapat menghitung nilai f melalui formula elastisitas pendapatan, E = (I/Q)(∆Q/∆I). Dengan menetapkan dan menggunakan nilai tahun dasar adalah 1,0, kita peroleh:

Q = a – bP + fI dQ/dI = ∆Q/∆I = f 1,3 = (1,0/7,5)(f)

Jadi nilai f = (1,3)(7,5)/1,0 = 9,75. Akhirnya substitusikan nilai-nilai b = 8, f = 9,75, I = 1,0, P* = 0,75 dan Q* = 7,5 ke dalam persamaan (3.11).

7,5 = a – (8)(0,75) + (9,75)(1,0) = a – 6 + 9,75 = a – 3,75 Jani nilai a = 7,5 – 3,75 = 3,75.

Kita telah melihat bagaimana untuk memasukan data ke kurva permintaan dan penawaran. Sehingga kita mendapatkan nilai parameter dari persamaan kurva-kurva permintaan dan penawaran.

Contoh soal, dari contoh kurva permintaan dan penawaran tembaga kita, umpamakan permintaan konsumen turun 20 % . Hitung harga baru setelah permintaan turun 20 %.

Permintaan: Q = 13,5 - 8P, karena permintaan konsumen turun 20%, maka: Permintaan baru: Q = 0,8 ( 13,5 - 8P ) = 10,8 – 6,4P

Permintaan baru: Q = 10,8 – 6,4P = - 4,5 + 16P 16P + 6,4P = 10.8 + 4,5

20,4 P = 15,3

55 Jadi penurunan permintaan 20 % menyebabkan harga turun sekitar 7 sen atau dari 75 sen menjadi 68,3 sen

Kesimpulan

1.

Elastisitas menjelaskan tingkat responsif jumlah penawaran dan permintaan yang disebabkan adanya perubahan tingkat harga produk, pendapatan dan variabel lainnnya. Sebagai contoh elastisitas harga (Ep) permintaan, yaitu mengukur perubahan permintaan yang disebabkan perubahan 1- persen dari harga.

2.

Elastisitas berkenaan dengan kerangka waktu ( a time frame ) dan hampir nuntuk semua produk dan jasa adalah penting untuk membedakan antara elastisitas jangka pendek dengan elastisitas jangka panjang.

3.

Jika kita dapat mengestimasi, walaupun secara kasar persamaan dan nilai parameter pada kurva permintaan dan penawaran pada pasar tertentu, kita dapat mengkalkulasi tingkat harga keseimbangan pasar melalui persamaan permintaan dan penawaran pasar tersebut. Juga, jika kita mengetahui dampak variabel ekonomi lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, seperti tingkat pendapatan, GNP, harga produk lain, kita dapat menghitung bagaimana kuantitas dan harga keseimbangan pasar berubah ketika variabel ekonomi berubah. Inilah cara untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku pasar.

4.

Analisis angka sederhana, sering dapat digunakan melalui substitusi data tingkat harga dan kuantitas yang ada ke dalam persamaan kurva permintaan dan penawaran dan juga untuk mengestimasi nilai elastisitas. Untuk sebagian besar pasar, data estimasi sudah tersedia dan dengan perhitungan back of the envelope sederhana dapat membantu kita untuk memahami karakteristik dan perilaku dari pasar.

56

Bab IV

Dalam dokumen BUKU EKONOMI MIKRO TERAKHIR pdf (Halaman 50-56)