• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk Kurva Biaya

Dalam dokumen BUKU EKONOMI MIKRO TERAKHIR pdf (Halaman 175-178)

Gambar 7.1. mengilustrasikan bagaimana ukuran biaya berbeda-beda sebagai akibat perubahan pada tingkat output. Bagian atas dari gambar menunjulan biaya total dari dua komponen biaya, biaya variabel dan biaya tetap. Bagian bawah gambar menunjukan biaya marjinal dan biaya rata- rata. Kurva biaya ini dibuat berdasarkan data dari tabel 7.1, yang memberikan bermacam-macam informasi.

Perhatikan pada gambar 7.1(a), bahwa biaya tetap (FC) tidak berubah, sekalipun tingkat output berubah. Kurva biaya tetap ditunjukan dengan garis horisontal pada Rp 50,0. Biaya variabel (VC) adalah nol (0) dan kemudian meningkat secara kontinue ketika tingkat output

176 meningkat. Kurva biaya total (TC) ditentukan dengan secara vertikal dengan menambahkan kurva biaya tetap kepada kurva biaya variabel. Karena biaya tetap adalah konstan, jarak vertikal antara antara kedua kurva( kurva biaya total dengan kurva biaya variabel ) selalu Rp 50,0.

Gambar 7.1(b) memperlihatkan beberapa hubungan dari kurva-kurva biaya marjinal (MC) dan biaya rata-rata variabel (AVC). Karena biaya tetap total (TFC) adalah Rp 50,0, kurva biaya tetap rata-rata (AFC), menurun secara kontinue dari Rp 50,0 ketika output adalah 1 unit, menuju 0 ( nol ) untuk output yang sangat besar. Bentuk kurva yang tersisa atau yang lain ditentukan oleh hubungan antara kurva biaya marjinal dan kurva biaya rata-rata. Kapanpun ketika biaya marjinal berada di bawah biaya rata-rata, kurva biaya rata-rata menurun, dan kapanpun ketika biaya marjinal berada di atas biaya rata-rata, kurva biaya rata-rata meningkat. Ketika biaya rata-rata berada pada tingkat minimum, biaya marjinal sama dengan biaya rata-rata.

Gambar 7.1

. Kurva Biaya untuk Perusahaan Biaya ( dalam jutaan Rp per tahun ) TC VC 400 (a) 300 175 A TFC 100 TVC FC 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Output ( unit per tahun )

Biaya ( dalam jutan Rp per tahun )

100 MC (b)

177 50 ATC 25 AVC 0 AFC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Output ( unit Per tahun )

Pada gambar (a) biaya total (TC) kurva vertikal yang didapat dari penjumlahan biaya tetap (FC) Dan biaya variabel (VC). Pada gambar (b) biaya total rata-rata (ATC) adalah jumlah biaya variabel rata-rata dan biaya tetap rata-rata. Kurva biaya marjinal (MC) memotong kurva biaya variabel rata-rata dan kurva biaya total rata-rata pada titik minimum ( MC = ATC = AC )

Biaya marjinal dan biaya rata-rata adalah contoh lain keterkaitan antara biaya marjinal- biaya rata-rata yang dijelaskan pada bab sebelumnya ( sesuai dengan produk marjinal dan produk rata-rata ). Pada saat output mencapai 5 unit ( lihat tabel 7.1 ), biaya marjinal adalah Rp 18,0 di bawah biaya variabel rata-rata, Rp 26,0, jadi biaya rata-rata menurun sebagai respon peningkatan output. Tetapi ketika biaya marjinal adalah Rp 29,0 yang lebih besar daripada biaya variabel rata- rata, Rp 25,5, biaya rata-rata meningkat ketika output meningkat. Akhirnya, ketika biaya marjinal, Rp 25,0, dan biaya variabel rata-rata, Rp 25,0, atau sama, biaya variabel rata-rata tetap tidak berubah ( pada Rp 25,0 ).

Kurva ATC/MC menunjukan biaya total rata-rata dari produksi, Karena ATC adalah jumalah AVC dan AFC dan kurva AFC menurun dimana saja, jarak vertikal antara kurva ATC dengan kurva AVC menurun atau memendek ketika output meningkat. Kurva AVC mencapai nilai minimum pada saat output lebih rendah daripada kurva ATC. Karena hal ini diikuti MC = AVC pada titik minimum ATC dan MC = ATC, maka pada titik minimum ATC, pada saat ATC = AVC. Karena ATC ( ingat, ATC = AFC + AVC ), maka ATC selalu lebih besar daripada AVC dan kurva biaya marjinal ( MC ) adalah menaik, maka titik minimum dari kurva ATC harus berada di atas dan di kanan pada titik minimum dari kurva AVC ( lihat gambar b, dari gambar 7.1. ) .

Cara lain untuk melihat hubungan antara kurva biaya total dengan kurva biaya rata-rata dan kurva biaya marjinal adalah dengan membuat atau menarik garis dari poros ( origin ) ke titik A ( pada gambar a, dari gambar 7.1 ). Pada gambar tersebut, kemiringan ( slope ) garis merupakan biaya variabel rata-rata ( biaya total sebesar Rp 175,0 dibagi dengan tingkat output 7 unit, maka biaya produk perunit Rp 25,0. Karena kemiringan dari kurva VC adalah biaya marjinal ( biaya

178 marjinal merupakan ukuran perubahan pada biaya variabel ketika output meningkat 1 unit ), garis singgung ( the tangent ) terhadap kurva VC pada titik A adalah biaya produksi marjinal ktika output, 7 unit. Di titik A, biaya marjinalnya adalah Rp 25,0 adalah sama dengan biaya variabel rata-rata ( AVC ), Rp 25,0, karena biaya variabel rata-rata adalah minimum pada output ini, 7 unit. Perhatikan bahwa output perusahaan diukur berdasarkan arus (a flow ): perusahaan memproduksi jumlah pasti produk per unit selama setahun. Jadi biaya total adalah berbentuk arus ( a flow ), sebagai contoh, jumlah pasti rupiah selama setahun ( biaya rata-rata dan biaya marjinal, juga diukur dalam rupiah per unit ). Untuk kemudahan, kita akan sering membuang yang berkenaan dengan waktu, dan lebih memilih biaya total dalam rupiah dan total produksi atau output dalam unit. Tetapi sebaiknya anda tetap ingat, bahwa output produksi dan biaya produksi perusahaan terjadi dari waktu-kewaktu. Untuk penyederhanaan, kita akan sering menggunakan biaya (C) untuk merujuk pada biaya total (TC). Sama juga, kecuali menyebutkan dengan yang lain, kita akan menggunakan biaya rata-rata (AC) untuk merujuk pada biaya total rata-rata (TAC).

Biaya marjinal dan biaya rata-rata merupakan konsep yang sangat penting. Sebagaimana yang akan kita lihat pada bab berikutnya. Konsep biaya ini memasuki tahap sangat penting dan kritis ketika perusahaan harus memilih tingkat output. Pemahaman tentang biaya jangka pendek adalah sangat penting bagi perusahaan yang beroperasi pada lingkungan dimana tingkat permintaan berfluktuasi. Jika sekarang perusahaan memproduksi pada tingkat output pada saat biaya marjinal naik dengan tingkat yang signifikan, dan tingkat permintaan mungkin meningkat di masa depan, manajemen mungkin menginginkan peningkatan kapasitas produksi untuk mencegah biaya produksi yang semakin tinggi.

7.3. Biaya Dalam Jangka Panjang

Di dalam jangka panjang perusahaan dapat mengubah semua inputs, pada sub bab ini, kita perlihatkan bagaimana sebuah perusahaan memilih kombinasi inputs yang meminimisasi biaya produksi dengan jumlah output tertentu. Kita juga akan membahas hubungan antara biaya produksi jangka panjang dan tingkat output. Kita mulai dengan melakukan pengamatan secara hati-hati terhadap biaya perusahaan yang digunakan untuk input modal. Kita kemudian memperlihatkan bagaimana biaya ini bersama-sama dengan biaya pekerja, menjadi dasar perusahaan membuat keputusan produksi.

Dalam dokumen BUKU EKONOMI MIKRO TERAKHIR pdf (Halaman 175-178)