• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPG PRAJABATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PPG PRAJABATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PPG PRAJABATAN

MOTOR INDUKSI 3 FASA

FIRDAUS N

TEKNIK ELEKRO

(2)

MOTOR AC 3 FASA

Motor induksi merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.

Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh

dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya

perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

field) yang dihasilkan arus stator.

Motor ini memiliki konstruksi yang kuat, sederhana, handal, serta berbiaya

murah. Di samping itu motor ini juga memiliki effisiensi yang tinggi saat berbeban

penuh dan tidak membutuhkan perawatan yang banyak. Akan tetapi jika, motor

induksi masih memiliki kelemahan dalam hal pengaturan kecepatan. Dimana pada

motor induksi pengaturan kecepatan sangat sukar untuk dilakukan.

Kontruksi Motor Induksi

Motor induksi terdiri dari tiga bagian penusun utama yaitu stator,rotor dan

celah udara.Pada inti stator terbuat dari lapisan –lapisan baja beralur yang didukung dalam rangka stator yang terbuat dari besi tuang atau plat baja yang

dipabrikasi.Belitan-belitan nya sma seperti generator sinkron ,diletakkan dalam

alur 1200 yang tersambung wye maupun delta.

Pada bagian rotor motor induksi rotor sangkar ,kontruksi inti berlapis

dengan konduktor dipasangkan paralel atau kira-kira pararel dengan poros dan

(3)

rotor secara alami akan mengalir melalui tahanan yang paling kecil yaitu

konduktor rotor.pada setiap ujung rotor ,konduktor rotor semuanya

dihubungsingkatkan dengan cincin ujung .Konduktor rotor dan cincin ujung

serupa dengan sangkar tupi sehingga dinamakan demikian,

Batang rotor dan cincin ujung rotor motor induksi rotor sangkar yang lebih

kecil adalah coran tembaga dan alumunium dalam satu lempeng pada inti

rotor.Dalam motor yang lebih besar ,batang rotortidak dicor melainkan dibenamkan

ke dalam alur rotor dan kemudian dilas dengan kuat ke cincin ujung.batang rotor

tidak selalu ditempatkan paralel terhadap poros motor tetapi kerap kali dimiringkan

.Hal ini menghasilkan torsi yang lebih seragam dan juga mengurangi derau dengung

magnetik sewaktu motor berjalan.

Motor rotor belitan berbeda dengan sangkar tupai dalam hal kontruksi

rotornya.Seperti namanya ,rotor dililit dengan lilitan terisolasi serupa lilitan

stator.Lilitan fasa rotor dihubungkan secara wye dan masing-masing fasa ujung

terbuka dikeluarkan ke cincin slip yang terpasang pada poros rotor .lilitan rotor

tidak dihubungkan ke pencatu .Cincin slip dan sikat semat-mata merupakan

penghubung tahanan kendali variabel luar ke dalam rangkain rotor.

1. MEDAN PUTAR

Ketika kita menghubungkan sumber tiga fasa ke terminal tiga fasa motor

induksi, maka arus bolak-balik sinusoidal IR, IS, IT akan mengalir pada belitan

stator. Arus-arus tersebut akan menimbulkan ggm (gaya gerak magnet) yang

mana, pada kumparan, akan menimbulkan fluks magnetik yang berputar sehingga

(4)

tidak diam pada posisi tertentu, tetapi meneruskan pergeseran posisinya disekitar

stator.

Untuk melihat bagaimana medan putar dibangkitkan, maka dapat diambil

contoh pada motor induksi tiga fasa dengan jumlah kutub dua. Fluks yang

dihasilkan oleh arus-arus bolak-balik pada belitan stator adalah :

ΦR = Φm sin ωt ………(2.1a)

ΦS = Φm sin (ωt – 120o ) ……….(2.1b)

ΦT = Φm sin (ωt – 240o ) ………. (2.1c)

Gambar 2.1. Medan Putar Pada Motor Induksi Tiga Fasa

(a). Pada keadaan 1 , ωt = 0 ; arus dalam fasa R bernilai nol sedangkan besarnya

arus pada fasa S dan fasa T memiliki nilai yang sama dan arahnya

(5)

R S m m

3

3

mengalir ke luar dari konduktor sebelah atas dan memasuki konduktor sebelah

bawah. Sementara resultan fluks yang dihasilkan memiliki besar yang

konstan yaitu sebesar 1,5 Φm dan dibuktikan sebagai berikut :

Φ = 0 ; Φ = Φ sin ( -120o ) = ฀ 3 Φ ;

pada R dan fasa T bernilai 0,5 maksimum pada fasa R dan fasa T, dan pada

saat ini ωt = 30o, oleh karena itu fluks yang diberikan oleh masing-masing fasa :

ΦR = Φm sin ( -120o ) = 0,5 Φm

ΦS = Φm sin ( -90o ) = - Φm

(6)

S m m

3

3

Maka jumlah fasor ΦR dan ΦT adalah = Φr’ = 2 x 0,5 Φm cos 60 = 0,5 Φm.

Sehingga resultan fluks Φr = -ΦS + Φr’ = 0,5 Φm + Φm = 1,5 Φm.

Dari gambar diagram fasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks

berpindah sejauh 30o dari posisi pertama.

(c). Pada keadaan ini ωt = 60o, arus pada fasa R dan fasa T memiliki besar yang

sama dan arahnya berlawanan ( 0,866 Φm ), oleh karena itu fluks yang diberikan oleh masing – masing fasa :

ΦR = Φm sin ( 60o ) = Φm

2

Φ = Φ sin ( -60o ) = ฀ 3 Φ

2

ΦT = Φm sin ( -180o ) = 0

Maka magnitud dari fluks resultan : Φr = 2 x Φm cos 30o = 1,5 Φm

(7)

Dari gambar diagram fasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks

berpindah sejauh 60o dari posisi pertama.

(d). Pada keadaan ini ωt = 90o, arus pada fasa R maksimum ( positif), dan arus

pada fasa S dan fasa T = 0,5 Φm , oleh karena itu fluks yang diberikan oleh masing – masing fasa

ΦR = Φm sin ( 90o ) = Φm

ΦS = Φm sin ( -30o ) = - 0,5 Φm

ΦT = Φm sin (-150o) = - 0,5 Φm

Maka jumlah fasor - ΦT dan – ΦS adalah = Φr’ = 2 x 0,5 Φm cos 60 = 0,5

Φm. Sehingga resultan fluks Φr = Φr’ + ΦT = 0,5 Φm + Φm = 1,5 Φm.

Dari gambar diagram fasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks

(8)

2. PENGASUTAN MOTOR INDUKSI

Masalah pengasutan motor induksi yang umum menjadi perhatian adalah pada

motor-motor induksi tiga phasa yang memiliki kapasitas yang besar. Pada waktu mengasut

(start) motor induksi kapasitas besar, besar arusnya cenderung melonjak dengan tinggi

sekali, walaupun memakan waktu yangcukup singkat namun kejadian tersebut akan

menimbulkan guncangan-guncangan tegangan pada jaringan listrik.

Guncangan-guncangan tersebut sangat mengganggu stabilitas jaringan listrik secara keseluruhan, atau

dapat pula menyebabkan pemutusan daya (trip) sehingga menimbulkan kerugian.

Untuk itulah dipikirkan cara-cara untuk melakukan pengasutan motor induksi

secara aman, adapun macam-macam pengasutan yang umum adalah :

a) Langsung ( DOL)

b) Dengan saklar bintang – segitiga ( Start-Delta) c) Dengan soft starter

d) Dengan auto trafo

e) Dengan Inverter

a). Pengasutan Langsung

Pengasutan langsung ini biasanya dilakukan untuk motor induksi dengan

kapasitas kecil, ataupun dengan pertimbangan besar arus asut yang tinggi dan kejutan

(9)

Gambar. Pengasutan dengan direct on line (DOL)

b). Pengasutan denagn saklar bintang-segitiga

Metode pengasutan ini adalah yang paling umum diterapkan untuk motor-motor

induksi tiga phasa yang berkapasitas besar. Pada metode pengasutan ini bertujuan untuk

menghindari adanya kejutan arus asut yang besar.

Pengasutan menggunakan saklar manual bintang segitiga sebuah motor induksi

tiga fasa dihubungkan langsung dengan sumber tegangan tiga fasa menggunakan saklar

bintang segitiga. Pada saat start saklar pada posisi bintang dan pada saat motor telah

(10)

Gambar. Pengasutan dengan saklar bintang-segitiga (Start-Delta)

c).Soft Starter

Soft starter dipergunakan untuk mengatur/ memperhalus start dari elektrik motor.

Prisip kerjanya adalah dengan mengatur tegangan yang masuk ke motor. Pertama-tama

motor hanya diberikan tegangan yang rendah sehingga arus dan torsipun juga rendah. Pada

level ini motor hanya sekedar bergerak perlahan dan tidak menimbulkan kejutan.

Selanjutnya tegangan akan dinaikan secara bertahap sampai ke nominal tegangannya

dan motor akan berputar dengan dengan kondisi RPM yang nominal.

Komponen utama softstarter adalah thyristor dan rangkaian yang mengatur

trigger thyristor. Seperti diketahui, output thyristor dapat di atur via pin gate nya.

Rangkaian tersebut akan mengontrol level tegangan yang akan dikeluarkan oleh

(11)

Selain untuk starting motor, Softstarter juga dilengkapi fitur soft stop. Jadi saat

stop, tegangan juga dikurangi secara perlahan atau tidak dilepaskan begitu saja seperti

pada starter yang menggunakan contactor

Gambar. Pengasutan dengan soft starter

d). Pengasutan dengan oto transformer

Berikut ini diagram daya dari pengasutan / starter 3 phasa dengan

menggunakan auto trafo :

(12)

Pada diagram daya terdapat tiga buah kontaktor K1, K2, dan K3. K1 dan K2

operasi dalam proses pengasutan motor 3 phasa menggunakan auto trafo. Sedangkan K3

operasi pada tegangan kerja motor 3 phasa sesuai dengan name platenya. Jadi yang

harus operasi pertama dari proses pengasutan motor ini adalah K1 dan K2. K1

merupakan supply tegangan dari auto trafo, sedangkan K2 merupakan hubungan belitan

bintang dari auto trafo tersebut. Jika hanya K1 saja yang bekerja tanpa operasi K2 maka

auto trafo tersebut tidak bisa menghasilkan output tegangan karena loop trafo terbuka.

Ketika K1 dan K2 sudah bekerja, maka supply tegangan ke motor 3 phasa bisa

diatur dengan merubah posisi tap trafo secara bertahap. Proses ini sama dengan

menaikan tegangan supply motor tiga phasa secara bertahap sehingga arus asut motor

tiga phasa bisa di redam / tidak terlalu tinggi. Proses perpindahan dari tap auto ini biasanya

dilakukan secara manual oleh operator motor walaupun tidak menutup kemungkinan jika

dirancang otomatis mengenai perpindahan tap auto trafo tersebut.

Auto trafo biasanya memiliki 3 posisi tap untuk setiap phasanya misalkan 80%,

65% dan 50% sehingga karateristik untuk pengasutan motor tiga phasa bisa dilakukan

dengan menyesuaikan dengan kondisi beban. Jika tegangan output auto trafo yang

merupakan supply motor sudah bisa membuat putaran motor kisaran 80% sampai 90%

maka boleh dilakukan manufer perpindahan supply tegangan menjadi tegangan kerja

motor dengan cara membuka kontak dari kontaktor K2. Membukanya kontak dari

kontaktor K2 merupakan syarat bisa di operasikannya kontaktor K3 sebagai supply

tegangan motor sesuai dengan kerjanya. Dan kerja Kontaktor K3 harus otomatis

membuat kontak dari kontaktor K1 menjadi terbuka, sehingga supply tegangan motor

(13)

e).Inverter

Inverter atau sering disebut juga VSD (Variable Speed Drive) terdiri dari dua

bagian utama yaitu penyarah tegangan AC (50 Hz atau 60 Hz ) ke DC dan bagian kedua

adalah membalikan dari DC ke tegangan AC dengan frequensi yang diinginkan. VSD

memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sebagai berikut

RPM = ………..… ( Persamaan .1) Dimana : RPM = Kecepatan putaran motor

f = frekuensi

p = jumlah kutub motor

Dengan demikian jika frekuensi motor ditingkatkan maka akan meningkatkan

kecepatan motor, sebaliknya dengan memperkecil frekuensi akan memperlambat

kecepatan motor.

(14)

Prinsip kerja inverter yang sederhana adalah :

 Tegangan yang masuk dari jala-jala 50 Hz di alirkan ke board rectifier /

penyearah DC, dan di tamping di capasitor bank. Jadi dari AC di jadikan DC.

 Tegangan DC kemudian di alirkan ke board inverter untuk dijadikan AC kembali

dengan frekuensi sesuai kebutuhan. Jadi dari DC ke AC komponen utamanya adalah

semiconductor aktif seperti IGBT ( Insulated Gate Bipolar Transistor ). Dengan

menggunakan frekuensi carrier ( bisa sampai 20 kHz ), tegangan DC di cacah dan

dimodulasi sehingga keluar tegangan dan frekuensi yang diinginkan.

3. Pengendalian Kecepatan Motor Induksi

Diketahui bahwa dalam pengaturan kecepatan pada motor induksi tiga fasa ini dapat

dilakukan dengan beberapa cara, seperti dengan mengubah jumlah kutub, mengatur tahanan luar,

mengatur tegangan jala-jala, dan mengatur frekuensi jala-jala.

Berikut merupakan penjelasan dari cara untuk mengatur kecepatan pada tiga fasa secara

ringkas dan jelas ;

1. Mengubah Jumlah Kutub

Karena operasi motor induksi mendekati kecepatan sinkron, maka kecepatan motor dapat diubah

(15)

Ns = 120f/P

Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengubah hubungan lilitan dai kumparan stator

motor. Normalnya diperoleh dua perubahan kecepatan sinkron dengan mengubah jumlah kutub,

misalnya dari dua kutub menjadi empat kutub. Dengan cara ini perubahan kecepatan yang

dihasilkan hanya dalam “discrete steps”.

2. Pengaturan Tahanan Rotor

Dalam pengaturan kecepatan putaran dengan cara pengaturan tahanan luar hanya bisa

dilakukan pada motor induksi rotor belitan, dengan cara menghubungkan tahanan luar ke dalam

rangkaian rotor melalui slipring. Diketahui bahwa dalam pengaturan tahanan secara manual

terkadang kurang sempurna untuk beberapa jenis penggunaan, seperti sistem kontrol umpan balik.

Kontrol dengan memanfaatkan komponen elektronik pada tahanan luar akan lebih memperhalus

operasi pengaturan.

3. Pengaturan Tegangan

Untuk melakukan suatu pengaturan kecepatan dengan daerah pengaturan yang sempit pada

motor induksi rotor sangkar dapat dilakukan dengan menurunkan (mengatur) besarnya suatu

(16)

menyebabkan naiknya slip sehingga efisiensi menurun dengan menurunnya kecepatan, dan

pemanasan berlebihan pada motor bisa menimbulkan masalah.

4. Pengaturan Frekuensi

Dalam pengaturan putaran motor induksi dapat dilakukan dengan mengatur nilai frekuensi

jala-jala. Aplikasi metode pengaturan kecepatan ini memerlukan sebuah pengubah frekuensi.

Diketahui bahwa dalam menghindari saturasi yang tinggi dalam magnetik, tegangan terminal ke

Gambar

Gambar 2.1. Medan Putar Pada Motor Induksi Tiga Fasa
Gambar. Pengasutan dengan direct on line (DOL)
Gambar. Pengasutan dengan saklar bintang-segitiga (Start-Delta)
Gambar. Pengasutan dengan soft starter
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kulit ubi kayu (Manihot esculenta) ditinjau dari kandungan unsur gizinya ternyata mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, yaitu dalam 100 gram bahan mengandung

objek penelitian ini adalah para petani sayuran di Kabupaten Tanah Datar Kecamatan X Koto tepatnya di Nagari Koto Laweh dan Nagari Paninjauan yang memiliki beraneka

(4) Bagi perusahaan berbentuk Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan Bentuk Usaha Lainnya (BUL), apabila terjadi hal-hal sebagaimana dimaksud pada

Dari pengumpulan data di lapangan serta analisis mengenai organisasi tim PON XVIII sepak takraw putri Jawa Tengah yang dideskripsikan melalui pengelolaan kepengurusan,

Ini dikaitkan juga dengan beberapa penemuan kajian tentang bagaimana seseorang usahawan itu boleh berjaya dalam mencapai matlamat diri dan organisasi melalui pembinaan nilai

Proses Komunikasi Makna Pesan Kesenian Langen Tayub Nganjuk Dalam proses komunikasi ada beberapa hal yang membantu kita. untu memahami bagaimana sebenarnya komunikasi itu

Alasan mengapa anda perlu nyatakan tugas / kerja kerana, tidak semua tempat kerja memberikan pengalaman untuk anda.. Jika anda berkerja sebagai Pendawai Elektrik mungkin anda tidak

7 Ansietas dan depresi memiliki prevalensi paling tinggi dari 19% gangguan mood yang dijumpai pada pasien sirosis HCV (Hepatitis C Virus), masing-masing 24% dan