Ainur Rofq Nansur
Jurusan Teknik Elektro Industri
PENS-ITS
Daftar Pustaka
1. “Element of power system analysis”, W.D. Stevenson
2. “Electrical power system, design and analysis”, MOH. E. EL-Hawary
3. “Power System Analysis “, C.A. Gross, Second Edition
4. “Analisis Sistem Tenaga Listrik”, Sulasno. Ir, Edisi kedua
5. Power System Analysis”,Hadi Saadat, 2011
MATERI KULIAH AST
KONSEP-KONSEP DASAR LISTRIK
Daya listrik, aliran daya, sistem 3 phasa, hubungan , Y.
PANJANG SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK Saluran Transmisi Pendek
Saluran Transmisi Menengah Saluran Transmisi Panjang
REPRESENTASI SISTEM TENAGA LISTRIK Komponen-komponen sistem tenaga listrik Diagram segaris Sistem Tenaga Listrik
diagram impedansi/reaktansi Saluran tenaga listrk besaran persatuan.
MODEL RANGKAIAN Matrik [Y Bus],
MATERI KULIAH AST
METODE PENYELESAIAN ALIRAN DAYA
Metode gauss-seidel
Metode newton-rhapson Metode Fast de couplep
KESTABILAN SISTEM TIGA FASA
Pada bab ini disampaikan uraian pokok bahasan mengenai sifat atau karakteristik komponen-komponen pada system tenaga listrik serta hubungan satu komponen dengan komponen lainnya dalam jaringan tenaga listrik.
Didalam analisis sistemm tenaga listrik terdapat beberapa masalah utama, yaitu aliran beban, hubug singkat dan stabilitas termasuk pengaman.
Dalam bahasan aliran beban, beban dan impedansi saluran harus digambarkan, sedang impedansi dan hubungan netral serta pemutus daya dan rele tidak diperlukan.
Tetapi pada bahasan hubung singkat dan stabilitas untuk pengaman maka pemutus daya dan rele harus ditunjukkan, sedangkan beban diabaikan.
Representasi tenaga listrik dengan mengabaikan hal-hal tersebut adalah ditujukan untuk memudahkan perhitungan. Oleh Karena itu perhitungan dengan pemakaian menghilangkan hal-hal yang diabaikan adalah kurang teliti. Perhitungan yang lebih teliti diperoleh dengan melibatkan semua parameter, jadi tidak ada hal yang diabaikan; dan ini hanya dilakukan dengan computer.
Pendahuluan
SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem yang membangkitkan, mengatur, menyalurkan / membagi, dan akhirnya yang memakai tenaga listrik.
Bagian utama sistem tenaga listrik 1.Pembangkit
2.Gardu Induk Pembangkit
3.Saluran transmisi
4.Gardu Induk Transmisi
5.Saluran Distribusi
6.Gardu Distribusi
Pembangkitan Tenaga Listrik
Suatu bagian sistem pembangkit tenaga listrik terdiri dari :
a) Generator Sinkron Tiga Phasa. b) Penguat (exciter).
c) Sistem pengatur tegangan (voltage
regulator) yang sering dipergunakan adalah Automatic Voltage Regulator (AVR).
d) Sistem penggerak utama ( prime
mover) beserta mekanisme governor sebagai pengaturan frekuensi.
e) Tegangan yang dibangkitkan :
13.8-24 kV
Suatu bagian sistem pembangkit tenaga listrik terdiri dari :
a) Generator Sinkron Tiga Phasa. b) Penguat (exciter).
c) Sistem pengatur tegangan (voltage
regulator) yang sering dipergunakan adalah Automatic Voltage Regulator (AVR).
d) Sistem penggerak utama ( prime
mover) beserta mekanisme governor sebagai pengaturan frekuensi.
e) Tegangan yang dibangkitkan :
Gardu Induk
Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk :
1. Menaikkan tegangan dari
pembangkit ke saluran transmisi
2. Pengukuran, pengawasan
operasi serta pengaturan, pengamanan dari sistem tenaga listrik.
3. Mengatur penyaluran daya ke
gardu induk distribusi melalui saluran transmisi .
Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk :
1. Menaikkan tegangan dari
pembangkit ke saluran transmisi
2. Pengukuran, pengawasan
operasi serta pengaturan, pengamanan dari sistem tenaga listrik.
3. Mengatur penyaluran daya ke
PENGERTIAN UMUM GARDU INDUK
FUNGSI GARDU INDUK
1. Mentransformasikan daya listrik :
· Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500KV/150 KV)
· Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/70 KV) · Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/20 KV, 70 KV/20 KV)
· Dengan Frequensi tetap (di Indonesia 50 Hz)
2. Untuk pengukuran, pengawasan oprasi serta pengaman dari system tenaga listrik
3. Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah melalui proses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang (feeder-feeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk.
KOMPONEN GARDU INDUK
Switch yard (switchgear) : transformator daya
Neutral grounding resistance
(ngr) :
circuit breaker (cb) :
Disconnecting switch (ds) : Lightning arrester (la) :
current transformator (ct) : Potential transformator (pt) transformator pemakaian
sendiri (tps) :
Rel busbar :
Gedung kontrol (control building) :
Panel kontrol : Panel proteksi :
Sumber dc gardu induk : panel ac/dc gardu induk :
Cubicle 20 kv (hv cell 20 kv) :
Sistem proteksi : Komponen listrik
penunjang :
Saluran Transmisi
Sistem Saluran Transmisi tegangan tinggi dan extra tinggi dapat terdiri dari :
a) Trafo penaik tegangan, b) trafo penurun tegangan
c) Saluran transmisi sistem tiga
phasa,
d) peralatan relai pengaman
e) pemutus rangkaian, kapasitor
statis dan reactor parallel.
f) Tegangan : 34.5 sampai 765 Kv
g) Transformator pengatur daya aktif
dan reaktif
Sistem Saluran Transmisi tegangan tinggi dan extra tinggi dapat terdiri dari :
a) Trafo penaik tegangan, b) trafo penurun tegangan
c) Saluran transmisi sistem tiga
phasa,
d) peralatan relai pengaman
e) pemutus rangkaian, kapasitor
statis dan reactor parallel.
f) Tegangan : 34.5 sampai 765 Kv
g) Transformator pengatur daya aktif
Gardu Induk Distribusi
Gardu induk distribusi harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut
Operasi,yaitu dalam segi perawatan dan
perbaikan mudah
Flexsibel
Konstruksi sederhana dan Kuat
Memiliki tingkat keandalan dan daya
guna yang tinggi
Gardu Induk Distribusi
Fungsi utama dari gardu induk :
Untuk mengatur aliran daya listrik
dari saluran transmisi ke saluran saluran distribusi yang kemudian didistribusikan ke Gardu distribusi
Sebagai tempat control
Sebagai pengaman operasi system Sebagai tempat untuk
Gardu induk distribusi
Perlengkapan Gardu Induk
Lightning Arrester / LA
Transformator instrument atau
Transformator ukur
Transformator Tegangan Transformator Arus. Transformator Bantu (Auxilliary
Transformator).
Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting
Switch (DS).
Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit
Breaker (CB).
Sakelar Pentanahan atau Earthing Switch. Peralatan SCADA dan Telekomunikasi
Rele Proteksi dan Papan Alarm
(Announciator).
Saluran Distribusi
Dari saluran
transmisi, tegangan diturunkan lagi
menjadi 20 kV dengantransformator
penurun tegangan pada gardu induk
distribusi, kemudian dengan
sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran
distribusi primer. Dari saluran distribusi
primer inilah gardu-gardu
distribusi mengambiltegangan untuk
diturunkan tegangannya dengan trafo
distribusi menjadi sistem tegangan
rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya
disalurkan oleh saluran distribusi
sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan
ini jelas bahwa sistem
distribusimerupakan bagian yang penting
Saluran Distribusi
Sistem Distribusi merupakan bagian
Saluran Distribusi
ruang lingkup Jaringan Distribusi adalah:
a. SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan peralatan perlengkapannya, serta peralatan pengaman dan pemutus. b. SKTM, terdiri dari : Kabel tanah, indoor dan outdoor termination dan lain-lain.
c. Gardu trafo, terdiri dari :
Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka tempat trafo, LV panel, pipa-pipa pelindung, Arrester, kabel-kabel, transformer band, peralatan grounding,dan lain-lain.
d. SUTR dan SKTR, terdiri dari: sama
Gardu Distribusi
Pada Gardu distribusi Sistem tenaga listrik terdiri dari
a) SUTM 20 KV b) Fuse Cut Of
c) Transformator daya step down tiga phasa
hubungan -Y 20kV/380V
d) Pengaman Utama dan Jurusan e) PHB (panel hubung bagi)
f) Lighting Aresster (LA) g) Fuse Utama
h) Fuse Jurusan
i) Feeder-feeder yang menghubungkan
bermacam-macam beban (Konsumen)
Saluran System Tenaga
Listrik
Beban (Load)
Beban Berdasarkan Jenisnya : Beban linier
Beban Non linier
Beban Berdasarkan sifatnya Beban besifat Unity
Beban besifat induktif
Beban besifat induktif murni Beban besifat kapasitif
Beban besifat kapasitif murni Beban Berdasarkan sifatnya Beban Statis
Beban Linear
Dalam sistem tenaga listrik dikenal dua jenis beban
Gelombang Tegangan dan Arus
dengan Beban Linear
V, I
t Tegangan
Beban Linier
terlihat pada gambar di bawah ini.
Beban Linier
Pada saat beban seimbang, maka nilai arus
pada setiap fasa sama dan beda sudut fasa
satu sama lain 120
0. Pada keadaan beban
seimbang seperti ini dapat dikatakan bahwa
beban merupakan beban linear, sehingga arus
di kawat netral sama dengan nol.
I
R+ I
S+ I
T= I
N= 0
V
R= V
00
ے
V
S= V
0120
ے
Beban Non Linear
Beban non linear ialah beban yang menarik
Gelombang Tegangan dan Arus dengan Beban Non Linear
Tegangan
Arus beban non linear
Beban Non Linear
Apabila beban bersifat tidak linear maka
arus
fasa
mengandung
komponen
harmonisa, sehingga arus di kawat
netral tidak sama dengan nol meskipun
dalam keadaan beban seimbang.
I
R
+ I
S+ I
T≠ 0
Berikut ini beberapa contoh beban non
Jenis – jenis beban non linear
Beban non linear dibagi menjadi 3 kelompok
(seperti yang di tunjukkan pada gambar diatas yaitu :
Peralatan ferromagnetik, contohnya : transformator,
ballast, motor induksi dan lain-lain.
Paralatan yang menggunakan busur api listrik
(arcing devices), contohnya ; lampu fuoresens, televisi, monitor dan lain-lain.
Peralatan konverter elektronik (electronic