• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD N 3 Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD N 3 Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Latar dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD N 3 Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan Purwodadi yang beralamat di Desa Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Peneliti memilih SD N 3 Tanjungrejo karena tempat penelitian dapat dijangkau oleh peneliti dan terletak di lingkungan pedesaan dengan prestasi belajar siswanya masih tergolong kurang baik. Prestasi belajar yang masih kurang maksimal tersebut disebabkan karena berbagai hal seperti: rendahnya kesadaran akan pendidikan di lingkungan masyarakat sekitar. Siswa SD N 3 Tanjungrejo hampir sebagian besar yang terletak di desa Tanjungrejo memiliki latar belakang mata pencaharian orang tua sebagai petani dengan kondisi ekonomi lemah. Siswa banyak yang tidak tinggal dengan orang tuanya, tetapi tinggal dengan kakek dan neneknya karena orang tua siswa banyak yang bekerja di luar negeri menyebabkan rendahnya kesadaran orang tua akan pendidikan yang dapat menghambat majunya generasi muda.

Subyek penelitian siswa kelas IV SD N 3 Tanjungrejo sebanyak 28 siswa terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan yang mengambil mata pelajaran matematika pada materi menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017.

3.2. Jenis dan Variabel Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Tindakan Kelas yang dimaksud adalah pemilihan dan perumusan masalah. Persoalan penelitian merupakan persoalan yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian. Dalam Penelitian terdapat dua variabel yaitu: 1) Variabel terikat/kriterium adalah hasil belajar siswa.

(2)

dengan tipe Make A Match.

Penelitian Tindakan Kelas ini variabel terikatnya hasil belajar matematika siswa kelas IV SD N 3 Tanjungrejo sedangkan variabel bebasnya adalah model pembelajaran tipe Make A Match.

3.3. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui proses pengkajian yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan (planing), pelaksanaan (Actuating), mengamati (observing) dan refleksi (reflecting). Tahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan di tempat penelitian dimulai dari refleksi awal dan dilanjutkan dengan siklus I, setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian dilanjutkan pada siklus II. Siklus dalam penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu:

a.Tahap perencanaan (planing)

Peneliti pada tahap ini menemukan masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran. Peneliti merencanakan tindakan pemecahan masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Tahap perencanaan ini yang disiapkan antara lain:

1) Membuat silabus pembelajaran.

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi terkait yang akan diteliti.

3) Membuat modul pembelajaran. 4) Mempersiapkan lembar observasi. b.Tahap Pelaksanaan (Actuating)

(3)

sebelumnya dan tidak dibuat-buat. c.Tahap Pengamatan (Observing)

Peneliti pada tahap ini melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dan sedang dilaksanakan untuk melihat keaktifan dan peningkatan hasil belajar siswa. Peneliti melihat hasil atau nilai dari masing-masing siswa ketika diadakan evaluasi di akhir proses pembelajaran.

d.Tahap Refleksi (Reflecting)

Tahap refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukkan tindakan. Peneliti dengan refleksi ini akan memperoleh masukan yang dapat digunakan untuk memperbaiki tindakan berikutnya.

Siklus Pertama

a)Rencana. Rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup kegiatan sebagai berikut:

1) Tim peneliti melakukan analisis standar isi untuk mengetahui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang akan diajarkan kepada peserta didik.

2) Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dengan memperhatikan indikator-indikator hasil belajar.

3) Mengembangkan alat peraga, alat bantu, atau media pembelajaran yang menunjang pembentukan SKKD dalam rangka implementasi PTK. 4) Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah yang sesuai

dengan kondisi pembelajaran.

5) Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

6) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan dalam dalam siklus PTK.

7) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar.

(4)

dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan.

c) Observasi. Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Penggunaan pedoman atau instrumen yang telah disiapkan sebelumnya perlu diungkap dengan refleksi.

d)Refleksi. Refleksi menguraikaan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta rencana tindakan pada siklus berikutnya.

Siklus Kedua

a) Rencana. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, guru sebagai peneliti membuat rencana pelaksanaan (RPP) sesuai dengan SKKD dalam Standar Isi (SI).

b) Tindakan. Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil refleksi siklus pertama.

c) Observasi. Guru mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran dan pembentukkan kompetensi peserta didik.

d) Refleksi. Guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis serta menarik kesimpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Apakah pembelajaran yang dirancang dengan PTK dapat meningkatkan hasil belajar atau memperbaiki masalah yang diteliti.

3.4. Data dan Sumber Data 3.4.1. Data

(5)

a.Hasil pekerjaan siswa dalam menyelesiakan soal yang diberikan peneliti tentang KPK dan FPB. Hasil pekerjaan tersebut digunakan untuk melihat kemajuan pemahaman siswa terhadap materi Matematika.

b.Hasil wawancara antara peneliti dengan siswa yang dijadikan subyek penelitian mengenai pemahaman konsep kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB).

c.Hasil dokumentasi yang diperoleh dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung, kegiatan ini bertujuan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

d.Hasil observasi yang diperoleh dari pengamatan teman sejawat dan satu guru Matematika di sekolah terhadap aktifitas praktisi dan siswa dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti.

e.Catatan lapangan dari rangkaian kegiatan siswa dalam pembelajaran tindakan selama penelitian.

3.4.2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu: a) Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber pertama sebuah data dihasilkan (Bungin, 2008:129). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran dan nilai tes formatif pada akhir setiap siklus siswa kelas IV SDN 3 Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobongan tahun pelajaran 2016/2017. Siswa yang diambil sebagai subjek wawancara adalah siswa yang mewakili berkemampuan tinggi, siswa yang mewakili berkemampuan sedang dan berkemampuan rendah.

(6)

Match. Guru akan diambil data berupa hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Make A Match selama proses penelitian dengan menggunakan alat penilaian kemampuan guru dengan lembar observasi guru.

b) Sumber Data Sekunder

Jenis data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah tempat dan dokumentasi. Dokumen yang didapatkan yaitu data siswa kelas IV SDN 03 Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan berupa nama-nama siswa dan daftar hadir siswa pada setiap pertemuan. Sumber data primer dan sekunder diharapkan dapat membantu mengungkapkan data yang diharapkan.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Metode-metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkandata adalah: a. Tes

Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Uno (2012: 104) mengartikan tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka.

Tes yang dilakukan pada penelitian ini adalah :

1) Tes pada awal penelitian (pre test), bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan.

(7)

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Materi KPK dan FPB

Kelas IV Semester 1 SDN3 Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Tahun Pelajaran 2016/2017

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal Bentuk Soal 2. Memahami Dan

Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebernarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Siswa dalam melakukan seluruh kegiatan mulai dari persiapan dan pada saat menerima pelajaran dari guru selama proses belajar mengajar berlangsung dapat diamati melalui teknik ini.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa, nomor induk, nilai laporan tugas dan juga aktifitas siswa dalam proses pembelajaran melalui dokumentasi elektronik pada siswa kelas IV SD N 3 Tanjungrejo.

d. Wawancara

(8)

diberikan tentang pencerminan. Peneliti menggunakan wawancara terstuktur, wawancara terstuktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.

3.6. Uji Instrumen Penelitian 3.6.1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Make a Match. Instrumen terlebih dahulu diujicobakan di kelas uji coba untuk mengetahui validitas di kelas atasnya yaitu kelas V SDN 3 Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobongan. Sujana (2011: 12) menjelaskan validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.

Peneliti untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total Correlation). Uji validitas soal tes akhir dilakukan setelah dianalisis dengan menggunakan bantuan SPSS for

windows version 18.0, dapat diketahui bahwa dari 10 soal uraian yang

diujikan baik siklus 1 dan siklus 2 yaitu dinyatakan valid karena memiliki nilai corrected item-Total correlation lebih dari 0,404.

3.6.2.Uji Reliabilitas Instrumen

(9)

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap butir soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individu setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match.

Hasil pengujian reliabilitas pada tabel (terlampir) diketahui bahwa instrumen-instrumen dalam penelitian ini memenuhi pengujian reliabilitas. Pada siklus 1 Cronbach Alpha sebesar 0,956. Sedangkan pada siklus 2 Cronbach Alpha sebesar 0,930. Hal ini diketahui besarnya

Cronbach Alpha lebih besar daripada 0,60. Dengan kata lain dapat

disimpulkan bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini secara keseluruhan konsisten dalam mengukur apa yang diukur.

3.6.3. Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah mengetahui tingkat kesulitan soal tersebut. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Arikunto (2003:210) menjelaskan kriteria indeks kesulitan soal itu adalah:

0 0,30 = soal kategori sukar, 0,31 0,70 = soal kategori sedang, 0,71 1,00 = soal kategori mudah.

(10)

tingkat soal yang sedang pada nomor 3,4,5,6,9, dan tingkat soal yang sukar penelitian tindakan kelas bahwa setiap peneliti setelah melakukan pengumpulan data dari lapangan, mereka memperoleh data yang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu data kualitatif dankuantitatif. Penelitian Tindakan Kelas ini ada 2 jenis data yang dikumpulkan, yaitu :

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran, pandangan atau sikap terhadap teknik belajar yang baru, aktifitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam bekajar, percaya diri, hasil belajar dan sejenisnya.

2. Data Kuantitatif

(11)

diskripsi persentase. Nilai yang diperoleh siswa diatas KKM dirata-rata untuk menemukan tingkat pemahaman konsep matematika siswa dalam pembelajaran materi pokok operasi hitung bilangan perkalian. Nilai presentasi diperolah dengan ketentuan sebagai berikut :

NP = NK x 100 % R

Keterangan :

NP = Nilai Prosentase

NK = Nilai Komulatif

R = Jumlah Responden / Siswa

Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan proses analisis data dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, observasi yang sudah ditulis dalam sebuah catatan lapangan. Penelitian ini menggunakananalisis data yang meliputi 3 hal yaitu:

a. Reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan membuat kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan. Peneliti dalam mereduksi data ini di bantu teman sejawat dan guru kelas IV untuk mendiskusikan hasil yang diperoleh dari wawancara, observasi dan catatan lapangan.

b. Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah mereduksi data adalah penyajian data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori. Penyajian data yang digunakan pada data PTK adalah dengan teks yang berbentuk naratif. Penyajian data akan mempermudah dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di fahami tersebut.

(12)

Tahap penarikan kesimpulan ini kegiatan yang dilakukan adalah memberikan kesimpulan terhadap data-data hasil penafsiran. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Jika hasil dari kesimpulan ini kurang kuat, maka perlu ada verifikasi.

.

3.8. Indikator Kinerja

Tolak ukur keberhasilan penelitian ini adalah hasil belajar yang ditunjukkan melalui suatu nilai tes formatif dan hasil belajarnya menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 60.

3.9. Tahap-tahap Penelitian

Trianto (2010:30) menjelaskan tahap yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini ada 2 tahap yaitu tahap pendahuluan (pra-tindakan) dan tahap pelaksanaan tindakan (tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahaprefleksi).

a. Tahap Pendahuluan (pra-tindakan)

Penelitian ini dimulai dengan tindakan pendahuluan atau refleksi awal. Peneliti melakukan refleksi pada awal kegiatan adalah:

1) Melakukan dialog dengan kepala sekolah tentang penelitian yang akan dilakukan.

2) Melakukan dialog dengan guru matematika kelas IV SDN 3 Tanjungrejo dengan menggunakan model pembelajaran tipe Make A Match pada materi menentukan KPK dan FPB.

3) Menentukan sumber data. 4) Menentukan subyek penelitian.

5) Membentuk kelompok belajar yang heterogen dari segi kemampuan akademik dan jenis kelamin.

(13)

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Peneliti pada tahap ini menetapkan dan menyusun rancangan perbaikan pembelajaran dengan strategi. Tahap-tahap yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini mengikuti model yang terdiri dari 4 tahap yaitu:

1) Perencanaan Tindakan

Tahap ini yang harus dilakukan adalah menyusun rancangan dari siklus persiklus. Siklus direncanakan sacara matang, dari segi kegiatan, waktu, tenaga, material, dan biaya. Hal yang direncanakan yaitu terkait dengan pembuatan ancangan pembelajaran, menentukan tujuan pembelajaran, menyiapkan materi yang akan disajikan, menyiapkan model pembelajaran tipe Make A Match untuk memperlancar proses pembelajaran siswa kelas IV, membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika model pembelajaran berbasis masalah diterapkan, serta mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.

2) Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan yang dimaksudkan adalah melaksanakan pembelajaran matematika dengan pokok bahasan pencerminan, kegunaanya dan cara menghemat sesuai dengan rancangan pembelajaran. Rencana tindakan dalam proses pembelajaran ini adalah:

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran. b. Mengadakan tes awal.

c. Pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi dengan memberikan soal-soal latihan sesuai materi yang telah diajarkan.

d. Melakukan analisis data. 3) Tahap Pengamatan

(14)

4) Refleksi

Gambar

gambar maupun elektronik. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data
Tabel 3.2.

Referensi

Dokumen terkait

Koordinator tiap jurusan akan memanggil para wisudawan sesuai.. Kegiatan Non protokoler Foto Grup setiap Jurusan

Menguraikan pengertian sensus data pasien, istilah- istilah terkait sensus data pasien, menghitung hari perawatan dan sensus rawat inap dengan benar Menguraikan

BAHAWASANYA negara kita Malaysia mendukung cita-cita untuk mencapai perpaduan yang lebih erat dalam kalangan seluruh masyarakatnya; memelihara satu cara hidup

m Tugas mandi ri mampu menjelaskan dan menguraikan secara rinci proses gangguan system pencernaan dan Penyakit pada sistem pencernaan mampu menjelaskan gangguan

Dinas Pendidikan Kabupaten memilih dan menetapkan satu orang guru laki-laki dan satu orang guru perempuan sebagai calon penerima penghargan guru sekolah dasar berdedikasi

Citra merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek pada MY Salon di Kota Gresik, sehingga MY Salon Gresik harus merubah desain brosurnya karena brosur MY

Klik panah bawah yang terdapat pada sudut kanan bawah icon Polygon Tool , maka akan muncul icon seperti berikut :2. Klik icon Polygon untuk membuat

Membuktikan bahwa adanya amilum pada daun sebagai hasil fotosintesis. - Menutup sebagian daun ubi kayu yang belum terkena sinar