• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM MANGROVE Algologi Boiler Praktikum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM MANGROVE Algologi Boiler Praktikum"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT

“IDENTIFIKASI RUMPUT LAUT, LAMUN DAN MANGROVE”

Disusun Oleh :

Nama :Eviani

NIM : 2061411012

Kelompok : 2B

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN,PERIKANAN,DAN BIOLOGI

▸ Baca selengkapnya: laporan praktikum memasak

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan. Luas pantai di Indonesia berpotensi membentuk ekosistem dengan keanekaragamannya. Ekosistem terpenting yang ada di perairan laut, yaitu ekosistem mangrove, ekosistem terumbu karang dan ekosistem lamun. Keberadaan ketiga ekosistem tersebut menjadi habitat berbagai biota laut. Biota laut yang ada di dalamnya merupakan kekayaan laut pesisir, seperti rumput laut.

Banyaknya pulau yang dimiliki Indonesia , sehingga Indonesia disebut negara kepulauan. Keberadan pulau-pulau tersebut tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Bahkan wilayah pesisir mempunyai keunggulan wilayah yang berbeda diantara wilayah yang lain.Keunggulan suatu wilayah dapat terlihat dari keunggulan sumberdaya alamnya, misalnya mangrove, terumbu karang,dan lamun. Sumberdaya tersebut saling keterkaitan serta mempunyai karakteristik kultur yang khas. Keberadaan sumberdaya alam juga berhubungan dan saling keterkaitan dengan masyarakat (Karmana, 1987).

1.2 Tujuan

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mangrove

Mangrove adalah salah satu diantara sedikit tumbuh-tumbuhan tanah timbul yang tahan terhadap salinitas laut terbuka (Odum, 1998). Mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Vegetasi mangrove memiliki kemampuan khusus untuk beradaptasi dengan kondisi tanah yang tergenang, kadar garam yang tinggi, serta kondisi tanah yang kurang stabil. Hutan mangrove merupakan ekosistem yang paling bervariasi dalam kelompok tumbuhan, struktur dan laju pertumbuhan, serta memiliki nilai ekologis dan sosial ekonomi yang sangat penting.

(4)

2.2. Lamun

Lamun (seagrass) adalah satu satunya tumbuh-tumbuhan berbunga yang terdapat di lingkungan laut. Seperti halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai yang merayap efektif untuk berkembang-biak dan mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat-zat hara. Lamun juga merupakan tumbuhan yang telah menyesuaikan diri hidup terbenam di laut dangkal. Lamun mempunyai akar dan rimpang (rhizome) yang mencengkeram dasar laut sehingga dapat membantu pertahanan pantai dari gerusan ombak dan gelombang. Padang lamun dapat terdiri dari vegetasi lamun jenis tunggal ataupun jenis campuran.

Fungsi lamun tidak banyak dipahami, banyak padang lamun yang rusak oleh berbagai aktivitas manusia. Padang lamun di Indonesia mengalami penyusutan luasan 30 - 40 % dari luas keseluruhanya yang diakibatkan oleh aktivitas manusia secara langsung (Nontji, 2002). Lamun berkurang secara luas terjadi di belahan dunia sebagai akibat dari dampak langsung kegiatan manusia termasuk kerusakan secara mekanis (pengerukan dan jangkar), eutrofikasi, budidaya perikanan, pengendapan, pengaruh pembangunan konstruksi pesisir, dan perubahan jaring makanan. Dampak kegiatan manusia termasuk pengaruh negatif dari perubahan iklim (erosi oleh naiknya permukan laut, naiknya 2 penyinaran ultraviolet), baik dari sebab-sebab alami, seperti angin siklon dan banjir. Padang lamun yang mulai hilang ini diduga akan terus meningkat akibat tekanan pertumbuhan penduduk di daerah pesisir.

2.3. Rumput Laut

(5)

termasuk tanaman tidak berbunga, sehingga merupakan tanaman tingkat rendah (Thallophyta) atau sederhana dan tidak dijumpai perbedaan antara akar, batang, dan daun (Aslan, 1991). Sepintas lalu banyak jenis alga yang memperlihatkan bentuk luar seperti mempunyai akar, batang, bahkan juga buah, tetapi itu adalah semu saja.

(6)

BAB III METODOLOGI 3.1.Waktu dan Tempat

Praktikum ini di laksanakan pada hari Rabu tanggal 13 April 2016, pukul 14:20-16:00 WIB. Bertempat di Laboratorium Budidaya perairan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung.

3.2.Alat dan Bahan

Alat yang di gunakan pada praktikum ini adalah alat tulis dan nampan, sedangkan bahan yang di gunakan adalah awetan rumput laut, lamun dan mangrove.

3.3.Cara Kerja

1. Mengamati awetan rumput laut, Gambar bagian – bagiannya dan mengidentifikasinya.

2. Mengamati mangrove, Gambar bagian – bagiannya dan mengidentifikasinya

(7)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil pengamatan Mangrove

1. Acanthus ebracteatus

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Scrophulariales Famili : Acanthaceae Genus : Acanthus

Spesies : Acanthus ebracteatus Vahl.

Tipe akar : Akar tunjang

(8)

1. Enhalus acoroides Order : Potamogetonales Family : Cymodoceaceae Genus : Cymodocea Species : serrulata

(9)
(10)
(11)

Berdasarkan hasil pengamatan maka di dapatkan jenis mangrove Acanthus ebracteatus dan akar tunjang, kemudian pada pengamatan lamun di dapatkan jenis Enhalus acoroides dan Cymodocea serrulata dan pada pengamatan rumput laut di dapatkan jenis Padina australis, Caulerpa lentillifera, Sargassum crassifolium, dan Caulerpa sertularioides.

Hutan mangrove dikatakan sebagai hutan yang terdapat disepanjang pantai atau muara sungai dan dipengaruhi pasang surut air laut, yakni tergenang pada waktu pasang dan bebas genangan pada waktu surut. Pada pengamatan yang telah dilakukan di dapatkan jenis mangrove Acanthus ebracteatus spesies ini ditemukan di zona muara menengah di pertengahan hingga daerah intertidal tinggi (Robertson dan Alongi 1992). Spesies ini sering simpatrik dengan Acanthus ilicifolius. Spesies ini secara alami berkembang biak secara vegetatif dan juga dengan biji, karena lamanya generasi maka sulit untuk ditentukan.

Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri hidup terbenam di dalam laut. Tumbuhan ini mempunyai beberapa sifat yang memungkinkan hidup di lingkungan laut, yaitu mampu hidup di media air asin, mampu berfungsi normal dalam keadaan terbenam, mempunyai sistem perakaran jangkar yang berkembang baik, mampu melaksanakan penyerbukan dan daur generatif dalam keadaan terbenam.

(12)

bergerigi / seperti gergaji, akar tiap nodus banyak dan bercabang, tulang daun sejajar, lebar daun dari samping ke samping + 1 cm, jarak antar nodus + 2 cm, jumlah tulang daun pada sehelai daun antara 13 – 17 buah, tiap nodus hanya ada satu tegakan, satu tegakan terdiri dari 2 – 3 helai daun.

Rumput laut jenis Padina sp. merupakan spesies rumut laut dari filum Phaeyophyta (ganggang coklat) yang pada umumnya tersebar di perairan laut, mulai perairan laut dangkal hingga perairan dalam. Ganggang ini memiliki bentuk lembaran atau filament yang lebar yang berwarna coklat transparan. Ganggang ini berwarna coklat karena di dalam talusnya terkandung pigmen fikosantin (coklat) dan xantofil. Selain fikosantin, ganggang ini juga memiliki klorofil a dan c, fikosantin dan klorofil itu terdapat di dalam plastid talusnya. Peranan Padina sp. sendiri ini banyak digunakan untuk bahan kosmetik dan obat-obatan.

Ciri umum dari rumput laut spesies Sargassum crassifolium adalah berwarna coklat karena dominasi pigmen fikosantin yang menutupi pigmen klorofil sehingga ganggang ini terlihat berwarna coklat. Percabangan thallus pada Sargassum crassifolium membentuk formasi dua-dua tidak beraturan yang berlawanan pada sisi sepanjang thallus utama yang disebut (pinnate alternate). Thallus yang menyerupai daun (blade) tumbuh melebar dan bergerigi dengan permukaan yang licin. Daun pada ganggang ini berbentuk oval dengan ukuran panjang sekitar 40 mm dan lebar 10 mm. Sargassum crassifolium mempunyai thallus berbentuk pipih dengan percabangan rimbun dan berselang-seling menyerupai tanaman darat. Pada bagian pinggir daun yang bergerigi mempunyai gelembung yang disebut vesikel. Gelembung udara ini berfungsi mempertahankan daun agar tetap di permukaan air. Ukuran diameter gelembung udara sekitar 15 mm dengan bentuk pipih dan bersayap.

(13)

stolon antara perakaran, berbentuk menyirip tertaur rapat dan tipis dengan ujung ramuli mendua arah. Warna hijau muda-hijau tua. Tingginya mencapai 15-20 cm. Tanaman ini biasanya ditemukan dalam perairan hangat, perairan yang tenang di daerah pasang surut atau berpasir, terumbu karang. Untuk di wilayah Indonesia sendiri, jenis ini adalah umum di dapat dan memiliki sebaran tumbuh yang luas di perairan Indonesia.

(14)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat jenis jenis mangrove Acanthus ebracteatus dan akar tunjang, kemudian pada pengamatan lamun di dapatkan jenis Enhalus acoroides dan Cymodocea serrulata dan pada pengamatan rumput laut di dapatkan jenis Padina australis, Caulerpa lentillifera, Sargassum crassifolium, dan Caulerpa sertularioides.

(15)

Odum, E.P. 1998. Dasar – dasar Ekologi. 4rd ed. Gadjah University Press.

Yogyakarta.

Bengen, D.G. 2002. Pedoman Teknis Pengenalan Dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB.Bogor.

Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Jakarta : Djambatan.

Aslan, Laode. M. 1991. Budidaya Rumput Laut. Kanisius.Yogyakarta : viva pakarindo.

Soediarto. 1990. Budidaya Rumput Laut. Jakarta: Djambatan

(16)

Lamun

Mangrove

Enhalus acoroides

Cymodocea serrulata

(17)

Rumput laut Acanthus ebracteatus

Akar tunjang

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Bagi masyarakat Sasak Sade berlakunya suatu tradisi dalam perkawinan khususnya yang berhubungan dengan taukil wali sudah berlangsung turun temurun dimana masyarakat

Hasil penelitian Dienda Nurmaisitha (2016) dengan judul “Pengembangan Buku Panduan Pengolahan Kue Nusantara Dalam Pembelajaran Tata Boga Bagi Siswa Tunarungu”

[r]

Mengingat pentingnya semangat didalam belajarnya peserta didik, diharapkan guru bimbingan dan konseling dapat memberikan konseling Islami yang tepat dalam

Dari data pengkajian didapatkan karakteristik dari kedua klien sama, mengalami penurunan motivasi dalam merawat diri sehingga muncul diagnosa defisit perawatan diri

|jejakseribupena.com, Soal dan Solusi Simak UI Matematika Dasar, 2011 3.. SIMAK UI Matematika

Dalam pelaksanaan alur prosedur klaim JKN pa- sien rawat inap masih ditemukan kendala yaitu dalam tahap pertama pendaftaran kepersertaan masih ditemukan kartu BPJS yang

Tujuan utama kajian ini adalah untuk: menentukan kepekatan aktiviti 232 Th, 238 U dan 40 K; menilai dos berkesan tahunan (daripada ketiga-tiga radionuklid) kepada orang