• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUASAN KERJA KOMITMEN ORGANISASI DAN K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEPUASAN KERJA KOMITMEN ORGANISASI DAN K"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS JURNAL

“ KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEINGINAN BERPINDAH: STUDI PADA KARYAWAN PAHALA EXPRESS JATIASIH BEKASI ”

Athifah Nur Izzah Program Studi D3 Sekretari

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

2017

Abstrak

Jurnal yang dianalisis ini mengenai kepuasan kerja, komitmen organisasi dan keinginan

berpindah yang dilakukan kepada karyawan Pahala Express Jatiasih Bekasi, Dimana kepuasan

kerja merupakaan hal utama dalam pekerjaan tanpa adanya kepuasaan kerja maka karyawan

akan merasa tidak nyaman dan berkeinginan untuk pindah ke pekerjaan yang lebih baik.

Kepuasan kerja dan keinginan berpindah satu hal yang sama jika suatu perusahaan

berkomitmen organisasi pada karyawannya agar dapat terwujud keinginan bersama antara

perusahaan dan karyawan.

Keywords : Kepuasan kerja, komitmen organisasi, keinginan berpindah. Identitas Jurnal

Judul Jurnal :

Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Keinginan Berpindah: Studi Pada Karyawan Pahala Express Jatiasih Bekasi

Jurnal :

(2)

Sandra Purbasari Hasbie, Fakultas Ekonomi Univeristas Negeri Jakarta Roni Faslah, Fakultas Ekonomi Univeristas Negeri Jakarta

Darma Rika Swaramarinda, Fakultas Ekonomi Univeristas Negeri Jakarta Pendahuluan

Sumber daya manusia merupakan faktor penting yang berguna bagi suatu perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dilihat dari bagaimana sumber daya manusia itu berhasil di perusahaan itu agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Karena sumber daya manusia yang unggul adalah investasi yang sangat berharga bagi perusahaan itu.

Perusahaan ingin mempunyai produktivitas yang tinggi dalam bekerja agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Sebab keuntungan semata, maka banyak perusahaan yang menganggap karyawan sebagai robot atau mesin yang dapat melakukan kegiatan produksi 24 jam.

Perusahaan tidak mementingkan akan karyawan yang harus selalu dikembangkan, dipelihara, dirawat dan diperlakukan secara baik.Disisi lain banyaknya tenaga kerja di Indonesia membuat perusahaan sering berganti karyawan yang sudah tidak sesuai atau sejalan dengan karyawan yang mampu membuat keuntungan bertambah.

Disaat perusahaan hanya terfokus dengan keuntungan semata, banyak karyawan yang berfikir negative akan kebutuhan yang kurang diperhatikan, tidak ada kepuasan kerja selama bekerja dan tidak mendapatkan hak sebagai pekerja seperti pengembangan karir, penghargaan karyawan berprestasi atau bekompeten, promosi jabatan dll.

Reaksi negative dari karyawan biasanya seperti absensi yang meningkat, mulainya malas bekerja, sering keluar saat jam kerja, hasil pekerjaan tidak sesuai, kinerja karyawan yang semakin menurun dan muncul niat untuk mencari alternative lain yang berujung karyawan tersebut meninggalkan perusahaan itu atau sering disebut resign/turnover.

(3)

karyawan yang berkompeten, berkualitas dan berpengalaman pada akhirnya menjadi sia-sia karena karyawan tersebut telah memilih pekerjaan yang lebih baik di perusahaan lain.

Teori

A. Model Produksi Dengan Satu Faktor Produksi Variabel

 Pengertian produksi dengan satu factor produksi variable adalah pengertian analisis jangka pendek, dimana dalam proses produksi ada faktor produksi yang tidak dapat diubah (faktor produksi tetap).

Fungsi Produksi

Yang dimaksud dengan fungsi produksi adalah hubungan teknis antara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Dalam model produksi dengan satu faktor produksi variabel, barang modal dianggap faktor produksi tetap, dan tenaga kerja adalah faktor produksi variabel. Keputusan produksi ditentukan berdasarkan alokasi efesiensi tenaga kerja.

Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang/Law of Diminishing Return Dalam hubungannya dengan produksi jangka pendek, dimana satu factor produksi bersifat variabel dan factor – factor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah factor produksi variabel secara terus menerus, produksi total akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu akan mencapai maksmum dan kemudian menurun.

Konsep – Konsep Penting Dalam Model Produksi Dengan Satu Faktor Produksi Variabel

Produksi Total (Total Product) adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari penggunaan total faktor produksi.

Produksi Marjinal (Marginal Product) adalah tambahan produksi karena penambahan penggunaan satu unit faktor produksi.

Produksi Rata – Rata (Average Product) adalah rata – rata output yang dihasilkan per unit faktor produksi.

(4)

Model produksi dengan dua faktor produksi variabel merupakan analisis jangka panjang, yaitu suatu proses produksi dimana semua faktor produksi dapat diubah – ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel.

Beberapa Konsep Penting Dalam Model Produksi Dengan Dua Faktor Produksi Variabel

Isoquant

Yang dimaksud dengan Isoquant adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi variabel yang menghasilkan tingkat produksi sama. Kurva isoquant memiliki ciri – ciri sama dengan kurva indifferensi dalam teori perilaku konsumen.

Isocost

Isocost adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi yang memerlukan biaya/anggaran yang sama. Ciri – ciri kurva isocost sama dengan budget line atau kurva garis anggaran dalam teori perilaku konsumen.  Keseimbangan Produsen

Keeimbangan produsen terjadi ketika kurva Isoquant bersinggungan dengan kurva isocost, di titik persinggungan itu kombinasi penggunaan kedua faktor produksi akan memberikan output yang maksimum.

Analisa

Sumber daya manusia merupakan faktor penting yang berguna bagi suatu perusahaan. Karena sumber daya manusia yang unggul adalah investasi yang sangat berharga bagi perusahaan itu. Seorang karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya akan membawa dampak positif dalam pekerjaannya. Namun memang pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang ada di dalam dirinya dan sesuai dengan harapannya.

(5)

cenderung memiliki perasaanperasaan yang positif terhadap pekerjaan yang mereka lakukan dan akan memiliki ikatan emosional yang lebih terhadap perusahaannya.

Perusahaan ingin mempunyai produktivitas yang tinggi dalam bekerja agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Sebab keuntungan semata, maka banyak perusahaan yang menganggap karyawan sebagai robot atau mesin yang dapat melakukan kegiatan produksi 24 jam.

Sesuai dengan prinsip ekonomi usaha dengan pengorbanan minimum akan mendapatkan hasil tertentu dan usaha dengan pengorbanan tertentu akan mendapatkan hasil maksimum.

Perusahaan tidak mementingkan akan karyawan yang harus selalu dikembangkan, dipelihara, dirawat dan diperlakukan secara baik.Disisi lain banyaknya tenaga kerja di Indonesia membuat perusahaan sering berganti karyawan yang sudah tidak sesuai atau sejalan dengan karyawan yang mampu membuat keuntungan bertambah.

Disaat perusahaan hanya terfokus dengan keuntungan semata, banyak karyawan yang berfikir negative akan kebutuhan yang kurang diperhatikan, tidak ada kepuasan kerja selama bekerja dan tidak mendapatkan hak sebagai pekerja seperti pengembangan karir, penghargaan karyawan berprestasi atau bekompeten, promosi jabatan dll.

Pergantian karyawan atau keluar masuknya karyawan dari perusahaan adalah suatu fenomena penting dalam kehidupan perusahaan. Namun ada kalanya pergantian karyawan memiliki dampak positif, untuk mengganti karyawan yang kurang potensial dengan karyawan yang lebih potensial dan berkualitas. Karena pada hakekatnya karyawan yang berkompeten, berkualitas dan profesional adalah investasi di dalam sebuah perusahaan.

Namun sebagian besar pergantian karyawan membawa pengaruh yang dapat merugikan perusahaan, baik dari segi biaya maupun segi hilangnya waktu untuk melakukan tahap penyeleksian, pelatihan hingga dapat menghasilkan karyawan yang berkompeten dan profesional.

(6)

semakin menurun dan muncul niat untuk mencari alternative lain yang berujung karyawan tersebut meninggalkan perusahaan itu atau sering disebut resign/turnover.

Definisi keinginan berpindah menurut Veithzal Rivai (2010), “keinginan berpindah kerja adalah keinginan pekerja untuk berhenti dari organisasi karena pindah ke lain organisasi” Kemudian menurut Russ dan Mc Neily yang dikutip oleh Dwi Cahyono (2010) menyatakan bahwa turnover intention adalah pemikiran untuk keluar, keinginan untuk mencari lowongan pekerjaan ditempat lain, mengevaluasi kemungkinan untuk menemukan pekerjaan yang lebih baik di tempat lain. Saat ini tingginya tingkat intensi turnover menjadi masalah yang serius bagi perusahaan, karena akan menimbulkan ketidakstabilan dan ketidakefektifan di perusahaan. Selain itu perusahaan juga akan mengalami frustasi ketika mengetahui proses rekrutmen yang telah berhasil menjaring karyawan yang berkompeten, berkualitas dan berpengalaman pada akhirnya menjadi sia-sia karena karyawan tersebut telah memilih pekerjaan yang lebih baik di perusahaan lain.

Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan :

Sumber daya manusia merupakan faktor penting yang berguna bagi suatu perusahaan. Karena sumber daya manusia yang unggul adalah investasi yang sangat berharga bagi perusahaan itu. Disaat perusahaan hanya terfokus dengan keuntungan semata, banyak karyawan yang berfikir negative akan kebutuhan yang kurang diperhatikan,

Reaksi negative dari karyawan biasanya seperti absensi yang meningkat, mulainya malas bekerja, sering keluar saat jam kerja, hasil pekerjaan tidak sesuai, kinerja karyawan yang semakin menurun dan muncul niat untuk mencari alternative lain yang berujung karyawan tersebut meninggalkan perusahaan itu atau sering disebut resign/turnover.

Saran :

(7)

Jika kepuasan kerja dan komitmen organisasi tinggi, maka keinginan berpindah (turnover intention) akan rendah. Begitupula sebalikanya, jika kepuasan kerja dan komitmen organisasi

rendah, maka keinginan berpindah (turnover intention) akan tinggi. Daftar Pustaka

Rahardja, Prathama. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi). Jakarta : Lemabaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Punjabi, Enha. 2015. iPocket Soshum SMA. Solo : Genta Smart Publisher Modul Materi Ekonomi Bimbingan Belajar Nurul Fikri

Hasbie, Sandra, Roni Faslah dan Darma Rika. 2016. Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi Dan Keinginan Berpindah: Studi Pada Karyawan Pahala Express Jatiasih Bekasi. Jurnal Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Diberit ahukan bahwa set el ah diadakan penel it ian ol eh Kel ompok Kerj a (Pokj a) Lel ang Fisik Pembangunan Gedung Area St udent Cent er di MAN Insan Cendekia Jambi menurut ket

tersebut adalah biaya yang masih harus dibayar pada saat laporan keuangan

Anarki, Arga Ageng. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Religiusitas terhadap Kinerja Pegawai pada BPRS SUKOWATI SRAGEN. Skripsi, Fakultas Ekonomi Bi snis Islam. Jurusan

Kesimpulan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan ini adalah ada peningkatan prestasi belajar Teknologi Perkantoran pada siswa kelas X OTKP 1 SMK Negeri 2

Pada tahun 2013, Pusdiklatwas BPKP menyelenggarakan diklat ‘Management of Training’ dengan peserta seluruh pejabat structural Pusdiklatwas BPKP dan satu pejabat struktural

Hasil analisis jalur (path) menunjukkan bahwa variabel keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja.Hasil ini

Indikator kinerja (IK) Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri atas 28 indikator di 6 sasaran dimana terdapat 2 indikator yang masih kuning yaitu Persentase Sarana air minum

Hal ini sesuai dengan penelitian dari Nofiana (2014) yang menyatakan bahwa keunggulan soal TTMCQ antara lain: jumlah materi yang dapat ditanyakan relatif banyak