• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Aplikasi Respons Sms Dan Panggilan Telepon Menggunakan Android Text To Speech Dan Proximity Sensor Bagi Pengemudi Mobil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengembangan Aplikasi Respons Sms Dan Panggilan Telepon Menggunakan Android Text To Speech Dan Proximity Sensor Bagi Pengemudi Mobil"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

688

Pengembangan Aplikasi Respons Sms Dan Panggilan Telepon

Menggunakan Android

Text To Speech

Dan

Proximity Sensor

Bagi

Pengemudi Mobil

Mariani1, Herman Tolle2, Mahardeka Tri Ananta3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email:1125150200111060@mail.ub.ac.id, 2emang@ub.ac.id, 3deka@ub.ac.id

Abstrak

Penggunaan smartphone dalam merespons SMS dan panggilan telepon pada saat mengemudi dapat menyebabkan kehilangan konsentrasi sehingga meningkatkan risiko kecelakaan ketika mengemudi. Banyak penelitian yang menggunakan speech recognition dalam membantu pengemudi merespons SMS dan telepon. Namun dengan sistem respons menggunakan speech recognition tersebut dapat mudah terpengaruh dengan gangguan suara dari jalan raya atau suara kendaraan sehingga akan sangat sulit untuk menerima respons suara dari pengguna. Maka dalam penelitian ini dikembangkan metode untuk menerima respons dari pengguna menggunakan proximity sensor untuk meningkatkan akurasi dalam menerima respons. Dalam penelitian ini juga digunakan sistemAndroid Text to Speech (TTS) untuk membacakan notifikasi SMS dan telepon masuk karena metode ini dapat berjalan dengan baik pada kondisi offline. Sistem dirancang untuk memudahkan pengguna memilih pesan dan mengirimkan SMS dengan modul keyword. Selanjutnya dilakukan pengujian tingkat usability aplikasi secara keseluruhan menggunakan System Usability Scale (SUS) Questionnaire dengan kriteria usability yang dinilai berupa efficiency dan satisfaction. Hasil penelitian menunjukkan nilai keseluruhan SUS sebesar 76 yang mengindikasikan bahwa aplikasi respons SMS dan telepon ini secara keseluruhan memiliki tingkat usability yang baik.

Kata Kunci: Android TTS, Proximity, SMS, Usability, SUS

Abstract

The use of smartphone in response to incoming message and incoming call while driving may cause the loss of concentration thus increasing the risk of accidents when driving. Many researches had been conducted are using speech recognition to help the driver responds to incoming message and incoming call. However, the response system which using speech recognition can be easily affected by noise disturbance from the road or the vehicle noise so it will be very difficult to receive voice response from the user. So in this research developed a method to receive a response from the user using a proximity sensor to improve accuracy. In this research also used the Android Text to Speech (TTS) system to read aloud incoming message notifications and incoming call for this method to work well in the offline condition. The system is designed to allow users to select message and send message with the keyword module. Furthermore, usability testing for application is conducted using the System Usability Scale (SUS) Questionnaire with usability criteria assessed in the form of efficiency and satisfaction. The result showed an overall SUS value of 76, which indicates that this application as a whole has a good usability.

Keywords: Android TTS, Proximity, Incoming Message, Usability, SUS

1. PENDAHULUAN

Short Message Service (SMS) dan panggilan telepon merupakan fitur yang penting dan sering digunakan pada smartphone. Namun dilihat dari aspek keamanan, pengoperasian smartphone untuk digunakan mengirim SMS atau menerima

(2)

Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2008 oleh American Automobile Association melaporkan bahwa 14,1% dari semua pengemudi dan 48,5% dari pengemudi berusia 18-24 mengakui bahwa mereka mengirim pesan text saat mengemudi. Studi naturalistik penggunaan ponsel juga menunjukkan bahwa gangguan pengemudi meningkatkan risiko kecelakaan sebanyak 2,8-5 kali (Klauer et al., 2006).

Mengingat pentingnya masalah ini untuk diatasi, ada beberapa penelitian yang menggunakan berbagai metode untuk mempermudah pengendara mobil dalam berinteraksi dengan smartphone. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Khalil et al. (2012) mengajukan sistem pengiriman pesan menggunakan API pengenalan suara Google Android untuk mengirim SMS. Penelitian lainnya berjudul “Speech to Text and Accelerometer based Smart Phone Interaction System” oleh Admane dan Jasutkar (2014) mengajukan sistem no-touch pada aplikasi dengan memanfaatkan proximity sensor untuk mengaktifkan Text to Speech (TTS), accelerometer sensor untuk diteksi kecelakaan serta Speech to Text (STT) yang digunakan pengguna ingin menelepon ke kontak tertentu dalam daftar kontak. Penelitian lainnya oleh Santoso (2016) menerapkan library Pocketsphinx untuk STT dan TTS bawaan Android untuk notifikasi SMS dan panggilan masuk.

Penggunaan library Pocketsphinx untuk Speech to Text sudah cukup baik untuk memroses respons suara dari pengguna. Namun penelitian Santoso (2016) yang menggunakan library Pocketsphinx pada modul STT mengungkapkan bahwa masih perlu dilakukan peningkatan akurasi dalam mengenali suara pengguna. Pada penelitian yang dilakukan Khalil et al. (2012) juga mengungkapkan bahwa penggunaan library Pocketsphinx memiliki tingka trata-rata Word Success Rate(WSR) yang cukup rendah yaitu 49.2% pada lingkungan dengan tingkat kebisingan tinggi. Mengingat aplikasi ini akan digunakan pada lingkungan yang memungkinkan adanya interupsi dari suara kendaraan di jalan raya dan mesin mobil maka diperlukan media penerima respons penguna yang tidak terpengaruh oleh gangguan suara yaitu proximity sensor. Digunakannya proximity sensor untuk menerima respons pengguna didasari oleh penelitian Admane dan Jasutkar (2014) yang mengajukan ide mekanisme "

no-touch" menggunakan proximity sensor hanya untuk menginisiasi speech recognition. Pada penelitian ini akan mengembangkan penggunaan proximity sensor lebih luas lagi dalam menerima respons pengguna. Oleh Karena itu, penelitian ini berfokus pada pemanfaatan proximity sensor sebagai salah satu media untuk menerima respons pengguna terutama dalam mengirim pesan SMS secara offline, serta Text to Speech untuk pembacaan notifikasi SMS dan telepon.

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya diperlukan sebuah penelitian untuk melakukan pengembangan respons terhadap notifikasi SMS dan panggilan masuk menggunakan TTS dan proximity sensor yang nantinya mempermudah pengguna mobil dalam berinteraksi dengan smartphone untuk melakukan respons panggilan telepon maupun SMS ketika mengemudikan mobil dan mengurangi gangguan ketika mengemudi. Maka dibuatlah skripsi berjudul “Pengembangan Aplikasi Respons SMS dan Panggilan Telepon Menggunakan Android Text to Speech dan Proximity Sensor bagi Pengemudi Mobil”. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat membantu pengemudi mobil merespons SMS dan panggilan telepon ketika mengemudi dan mempermudah tugas yang harus dilakukan selanjutnya terhadap SMS dan panggilan telepon masuk, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kecelakaan saat berkendara.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1 Tinjauan Pustaka

(3)

memungkinkan pengguna dapat melihat inbox mereka, mengirim pesan, dan membalas pesan yang diterima. Selanjutnya terdapat Sistem-user dialog module bertujuan untuk membimbing pengguna untuk membalas pesan tanpa perlu melihat telepon.

Penelitian yang dilakukan oleh Admane dan Jasutkar (2014) merancang suatu sistem untuk smartphone bagi pengemudi mobil yang menggunakan proximity sensor, TTS dan sistem STT yang digunakan untuk memberi notifikasi pesan masuk. Desain sistem pada penelitian tersebut terdiri dari berbagai modul, yaitu; modul pembaca proximity, modul scanning & pembaca accelerometer, modul TTS & STT, modul pembuat SMS dan panggilan, modul integrasi facebook API, dan modul pembaca panggilan & SMS.

Pemanfaatan library Pocketsphinx Speech Recognition agar fungsi STT bisa berjalan secara offline dilakukan pada penelitian Santoso (2016). Aplikasi tersebut memanfaatkan TTS sebagai pembaca notifikasi SMS dan panggilan masuk menggunakan Android TTS serta penggunaan Speech Recognition sebagai pemroses respons pengguna. Pada penelitian ini dilakukan pengujian fungsionalitas yang menunjukkan bahwa sistem telah memenuhi kriteria spesifikasi kebutuhan fungsional.

2.2 Text to Speech

Umumnya TTS dapat diartikan sebagai sistem yang dapat mengubah text menjadi ucapan. Terdapat dua bagian penting dari TTS yaitu teks ke fonem (text to phoneme) dan converter fonem ke ucapan (phoneme to speech). Bagian converter teks ke fonem dapat melakukan konversi dari kalimat dalam suatu Bahasa tertentu yang masih berbentuk teks menjadi kode fonem, durasi dan pitch yang merupakan rangkaian kode-kode bunyi. Bagian ini membutuhkan pengembangan secara lengkap yang disesuaikan khusus untuk bahasa tertentu karena text to phoneme bersifat sangat language dependent (Rachma et al., 2011).

Aplikasi yang akan dikembangkan membutuhkan language-specific resources untuk Bahasa Indonesia dan TTS engine yang digunakan adalah Android TTS. TTS pada aplikasi ini diperlukan untuk mengonversikan teks yang berisi perintah respons untuk pengguna dan notifikasi SMS & panggilan telepon menjadi speech yang dapat didengarkan oleh pengguna.

2.2.1 Android Text to Speech

Android Text to Speech (TTS) merupakan fitur yang dirilis pada versi 1.6. TTS memungkinkan perangkat Android untuk “mengucapkan” teks bahasa yang berbeda. TTS perlu mengetahui bahasa yang akan diucapkan, karena logat setiap Bahasa berbeda. Misalnya untuk kata “paris” yang akan berbeda bila diucapkan dalam Bahasa Perancis dan Inggris. Oleh karena itu suara dan kamus yang dibutuhkan TTS bersifat language-specific resources yang harus dimuat sebelum mesin TTS mulai untuk “berbicara” (Android Developers Blog, 2009).

Sejumlah perangkat android memiliki keterbatasan kapasitas penyimpanan data untuk menyimpan language-spesific resource. Sehingga sebelum menggunakan TTS engine perlu untuk memeriksa ketersedian sumber daya Bahasa. API pada Android Text to Speech memungkinkan aplikasi mengetahui ketersediaan file Bahasa dan dapat mengunduh hingga melakukan instalasi.

Dalam mengatur penggunaan Bahasa mana yang akan digunakan diperlukan locale yang dapat melakukan spesifikasi penggunaan bahasa. Dengan menggunakan method speak() seperti dalam Kode 1, maka teks yang terdapat pada variabel myText1 dan myText2 dapat diubah menjadi suara. because it's time to wake up."; tts.speak(myText1,

TextToSpeech.QUEUE_FLUSH, null); tts.speak(myText2,

TextToSpeech.QUEUE_ADD, null);

Kode 1 Kode untuk menjalankan TTS untuk

membacakan suatu teks menggunakan method

speak().

Sumber: (Android Developer, 2009)

(4)

2.3 Sensor Proximity

Sensor proximity memancarkan medan elektromagnetik atau sinar radiasi elektromagnetik misalnya inframerah, dan mencari perubahan pada medan dan mengembalikan sinyal (Admane dan Jasutkar, 2014).

Beberapa proximity sensor mengembalikan nilai biner yang mewakili "dekat" atau "jauh". Biasanya, nilai jauh adalah nilai > 5 cm, tetapi hal ini dapat bervariasi dari sensor ke sensor. Jangkauan maksimum sensor dapat diketahui

dengan menggunakan method

getMaximumRange() (Android Developers Blog, 2009).

Pada Aplikasi ini proximity sensor sangat dibutuhkan untuk mempermudah pengguna memberikan respons berupa “Ya” atau “tidak” dengan mendekatkan tangan ke sensor. Misalnya ketika aplikasi membacakan notifikasi SMS atau panggilan telepon, pengguna cukup melambaikan tangan satu kali ke proximity sensor untuk menolak menjawab SMS/telepon atau dua kali mendekatkan tangan untuk menjawab SMS/telepon.

2.4 Usability Testing

Usability merupakan kemampuan dalam hal fungsional manusia untuk menggunakan produk dengan mudah dan efektif dengan kisaran yang spesifik dari pengguna, setelah diberikan pelatihan tertentu dan dukungan pengguna (user support), untuk memenuhi kisaran tertentu dari tugas, dalam kisaran tertentu dari skenario lingkungan (Shackel, 1981).

Penentuan jumlah partisipan/responden dalam pengujian usability ini berdasarkan penelitian Faulkner (2003) yang mengusulkan aturan untuk sampel yang optimal dalam melakukan pengujian usability yaitu 10 responden. Karena ukuran sampel dari sepuluh peserta kemungkinan besar akan mengungkapkan minimal 80% dari masalah usability. Oleh karena itu penelitian ini melibatkan 10 responden untuk melakukan pengujian usability dengan menggunakan SUS Questionnaire.

2.5 System Usability Scale (SUS) Questionnaire

SUS questionnaire terdiri dari 10 pernyataan dimana masing-masing pernyataan disediakan lima pilihan jawaban untuk responden; dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Kuesioner ini dibuat oleh John Brooke pada

tahun 1986. SUS telah menjadi standar industri dalam mengukur tingkat usability dengan referensi lebih dari 1300 artikel dan publikasi. SUS juga merupakan salah satu kuesioner yang paling umum digunakan untuk menilai usability (Lewis, 2006).

Skor SUS dapat menunjukkan tingkat penerimaan pengguna pada aplikasi atau sistem berdasarkan tingkat usability. Sebuah sistem termasuk pada kategori “Not Acceptable” bila skor SUS berada pada range 0-50, Skor SUS pada range 51-70 termasuk kategori “Marginal”, sedangkan suatu sistem berada pada kategori Acceptable” apabila memiliki skor SUS pada range 71-100 (Bangor et al, 2009).

Penelitian ini menggunakan SUS questionnaire versi Indonesia yang dihasilkan dari penelitian yang dilaksanakan oleh Sharfina dan Santoso (2016). Penelitian tersebut menerjemahkan dan mengadaptasi SUS asli ke versi Indonesia yang dapat diandalkan. Pertanyaan yang digunakan untuk mengukur usability ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Pertanyaan pada Kuesioner SUS

No. Pertanyaan

1. Saya berpikir akan menggunakan aplikasi ini lagi. 2. Saya merasa aplikasi ini rumit untuk digunakan. 3. Saya merasa aplikasi ini mudah untuk digunakan. 4. Saya membutuhkan bantuan dari orang lain atau

teknisi dalam menggunakan aplikasi ini. 5. Saya merasa fitur-fitur aplikasi ini berjalan

dengan semestinya.

6. Saya merasa ada banyak hal yang tidak konsisten (tidak serasi) pada aplikasi ini.

7. Saya merasa orang lain akan memahami cara menggunakan aplikasi ini dengan cepat. 8. Saya merasa aplikasi ini membingungkan. 9. Saya merasa tidak ada hambatan dalam

menggunakan aplikasi ini.

10. Saya perlu membiasakan diri terlebih dahulu sebelum menggunakan aplikasi ini.

3. METODOLOGI

(5)

Gambar 1 Diagram Alir Penelitian

4. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Gambaran Umum Sistem

Gambaran umum aplikasi aplikasi respons SMS dan Panggilan telepon menggunakan proximity sensor bagi pengemudi mobil dapat dilihat dalam Gambar 2. Ketika aplikasi ini dijalankan maka proses background untuk pengecekan SMS dan panggilan masuk dijalankan. Pembacaan notifikasi panggilan masuk dan SMS masuk menggunakan TTS. Agar pengguna dapat merespons SMS maupun panggilan masuk dan memberi command, digunakan proximity sensor. Aplikasi ini menyediakan fitur untuk mempermudah pengguna mengisi kalimat yang akan menjadi jawaban SMS sesuai dengan keywords yang sudah ditentukan. Pada aplikasi ini terdapat beberapa modul, yaitu:

1. Modul pembaca proximity sensor dapat membaca command dari pengguna. lalu akan diterjemahkan sebagai suatu respons dan sistem akan melakukan tugas sesuai dengan respons yang dibaca. Rancangan respons yang diterima oleh proximity sensor ditampilkan pada Tabel 2 yang menunjukkan proses yang akan dikerjakan oleh aplikasi ketika mendapat respons berupa berapa kali pangguna mendekatkan tangan ke proximity sensor. Contohnya ketika aplikasi telah selesai membacakan notifikasi telepon maka ketika proximity service menerima respons pengguna yang mendekatkan tangan ke sensor 1 kali maka aplikasi akan menerima telepon.

Tabel 2 Perintah yang Dijalankan Aplikasi

Berdasarkan Respons Proximity Sensor

Custom Respons 1

Proses Respons pengguna

Menerima telepon 1

Menolak telepon 2

Mengakhiri telepon 1

Membalas SMS 1

Menolak membalas SMS

2

Setuju mengirimkan SMS

1

Menolak mengirimkan SMS

2

Mengulangi pilih Keyword

3

Custom Respons 2

Proses Respons pengguna

Menerima telepon 2

Menolak telepon 1

Mengakhiri telepon 1

Membalas SMS 2

Menolak membalas SMS

1

Setuju mengirimkan SMS

2

Menolak mengirimkan SMS

1

Mengulangi pilih Keyword

3

Memilih Keyword Mode Hafal Keyword

Proses Respons pengguna

Memilih keyword Dekatkan tangan ke sensor sebanyak nomor urutan keyword yang dipilih.

Memilih Keyword Mode Default

Proses Respons pengguna

Memilih keyword Aplikasi membacakan

keyword lalu kemudian

disediakan waktu 5 detik setelah keyword dibacakan untuk melambaikan tangan 1 kali ke sensor untuk memilih keyword yang baru saja dibacakan.

2. Modul respons panggilan dan SMS merupakan modul yang menangani respons dari pengguna agar dapat mengirimkan SMS dan menerima panggilan telepon. Modul pembaca notifikasi panggilan dan SMS merupakan komponen yang melakukan manajemen pembacaan notifikasi terhadap pesan dan panggilan masuk sistem ini memanfaatkan Android TTS.

(6)

Gambar 2 Gambaran Umum Aplikasi

4.2 Diagram Use Case

Diagram use case menggambarkan dengan jelas hubungan antara use case, aktor dan sistem. Pada use case dapat diketahui fungsi-fungsi yang ada pada sistem yang dibuat sesuai dengan kebutuhan fungsional agar semua kebutuhan aktor dengan sistem yang dibangun dapat terpenuhi. Dalam Gambar 3 Digambarkan mengenai use case diagram aplikasi dengan 7 use case yang masing-masing mewakili kebutuhan fungsional sistem dan terdapat 1 aktor yaitu pengguna yang terlibat dalam mengakses aplikasi.

Gambar 3Use Case Diagram Kebutuhan Fungsional

4.3 Algoritma

Pada tahap awal akan dilakukan pengaktifan service yang dibutuhkan dalam pembacaan respons pengguna yaitu proximity service dan counter service. Proximity service berjalan pada background aplikasi yang memungkinkan aplikasi dapat membaca data dari proximity sensor. Sedangkan counter service digunakan untuk mengatur aplikasi untuk menunggu dan membaca respons

pengguna melalui proximity sensor agar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pada saat aplikasi mendeteksi adanya perubahan event pada proximity sensor, maka dilakukan pengecekan terhadap nilai event.values[0]. Apabila nilai tersebut adalah 0 berarti proximity sensor mendeteksi adanya benda di dekat sensor. Oleh karena itu setiap nilai event.values[0] sama dengan 0 akan dilakukan increment pada nilai nearCount yang berguna untuk mengetahui berapa kali pengguna mendekatkan tangan ke proximity sensor.

Setiap nearCount bernilai 1 selanjutnya akan menginisialisasi TIME_LIMIT yang akan digunakan sebagai waktu awal perhitungan count down. Lalu pada saat mulai perhitungan mundur jika nila detik belum bernilai 1 maka akan kembali mengulangi proses pembacaan proximity sensor. Namun bila detik=1 maka dilakukan pengecekan berapa kali pengguna memberi respons ke proximity sensor. Selanjutnya data tersebut digunakan untuk menentukan perintah pengguna sehingga aplikasi akan mengeksekusi perintah sesuai dengan yang diinginkan pengguna. Flowchart perancangan pembacaan respons pengguna terdapat dalam Gambar 4.

Gambar 4Flowchart Perancangan Pembacaan

Respons Pengguna Melalui Proximity Sensor

Pengguna Perangkat bergerak

Aplikasi respon SMS dan telepon

Data base

OSAndroid

getKeyword

uc Use Case Diagram Kebutuhan Fungsional

Pengguna

Mendengarkan Notifikasi SMS dan

Panggilan Telepon

Merespon panggilan telepon

Merespon SMS

Mengedit Setelan Aplikasi Mengelola Keyw ord

Memilih Isi Pesan

Mendengarkan Panduan Penggunaan Aplikasi

(7)

5. IMPLEMENTASI

Pada tahap implementasi dilakukan berdasarkan perancangan yang telah dibuat sebelumnya. Langkah pertama dalam implementasi yaitu mengimplementasikan basis data pada ditunjukkan dalam Kode 2.

String sql = "create table

keyword( namaKeyword text null,

isiPesan text null);";

Log.d("Data", "onCreate: " + sql);

db.execSQL(sql);

Kode 2 Perintah SQLite Membuat Tabel Keyword

Selanjutnya implementasi kode program dibuat berdasarkan rancangan class diagram, sequence diagram, dan rancangan antarmuka yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi antarmuka yang telah dilakukan dapat dilihat dalam Gambar 5.

(a) Halaman Utama

(b) Halaman Respons SMS

(c) Halaman

Setting

(d) Halaman Kelola

Keywords

(f) Halaman Panduan Aplikasi

Gambar 5 Implementasi Antarmuka

6. PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pengujian yang dilakukan pada sistem ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah aplikasi atau sistem yang telah dibangun berjalan sesuai spesifikasi kebutuhan fungsional dan nonfungsional. Tahap ini dijelaskan dalam 2 sub bab, yaitu pengujian dan analisi. Terdapat 3 jenis pengujian yang akan dilakukan, yaitu: pengujian

fungsional (Black-box), pengujian compatibility dan pengujian usability. Sedangkan untuk analisis juga terdiri dari 3 analisis, yaitu: analisis pengujian fungsional (Black-box), analisis pengujian compatibility dan analisis pengujian usability.

6.1 Pengujian Fungsional.

Pengujian fungsional berguna untuk mengetahui fungsi pada sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dan fungsi yang benar. Pada proses pengujian fungsional, menggunakan teknik pengujian black box. Pengujian ini dilakukan dengan membuat kasus uji fungsional yang berdasarkan skenario use case. Pada proses analisis pengujian fungsional ini didapat hasil bahwa seluruh kebutuhan fungsional berstatus valid karena berjalan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

6.2 Pengujian Non-Fungsional.

Pengujian non-fungsional dilakukan dengan pengujian compatibility dan usability pada aplikasi perangkat bergerak.

6.2.1 Pengujian Compatibility.

Pengujian compatibility digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi yang ada dalam aplikasi dapat berjalan pada beberapa versi dari sistem operasi android yaitu API android versi 4.2, API android versi 4.3, API android versi 5.0, API android versi 6.0.

6.2.2 Pengujian Usability

(8)

Tabel 3 Hasil Rekapitulasi dan Perhitungan Skor perhitungan skor SUS dari seluruh responden. Setiap skor yang diberikan pada suatu item pernyataan berkisar antara 0 sampai 4. Setelah mendapatkan nilai total dari setiap nilai kontribusi item pernyataan maka selanjutnya total skor kontribusi tersebut dikalikan dengan 2.5 untuk mendapatkan nilai usability dari setiap responden.

Total skor SUS didapatkan dari menjumlahkan seluruh skor SUS dari sepuluh responden dan didapatkan total skor sebesar 760. Selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata skor SUS yang didapatkan dari keseluruhan skor SUS dibagi dengan banyaknya jumlah responden. Rata − rata skor SUS

=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑈𝑆 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

=76010 = 𝟕𝟔

Nilai SUS yang didapatkan berdasarkan nilai rata-rata skor keseluruhan dari semua jawaban yang diberikan oleh responden adalah 76. Dengan demikian berdasarkan hasil penghitungan rata-rata skor SUS dari seluruh responden adalah aplikasi telah layak dan di terima. Karena aplikasi berada pada kategori “Acceptable” berdasarkan Acceptability Range yang diberikan pada skor SUS dengan rentang nilai 70-100.

7. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis perancangan, implementasi dan pengujian yang dilakukan,

maka diambil kesimpulan bahwa rancangan aplikasi perangkat bergerak respons SMS dan telepon menggunakan android TTS dan proximity sensor bagi pengemudi mobil telah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan yang telah dianalisis.

Implementasi menggunakan android TTS dan proximity sensor pada aplikasi telah berhasil diterapkan. Sehingga aplikasi dapat memproses respons pengguna terkait dengan notifikasi SMS dan telepon yang telah diterima.

Berdasarkan hasil pengujian fungsional menunjukkan bahwa semua fitur atau kebutuhan fungsional telah sesuai dengan yang dibutuhkan. Hasil uji kompatibilitas menunjukkan aplikasi dapat berjalan pada sistem operasi android v4.2 (Jelly Bean) hingga android v6.0 (Marshmallow).

Tingkat usability dari aplikasi berdasarkan aspek pengujian usability menggunakan metode SUS questionnaire yang meliputi aspek efficiency dan satisfaction menunjukkan rata-rata sebesar 76 yang mengindikasikan bahwa aplikasi memiliki tingkat usability yang baik. Selain itu, berdasarkan pemaparan alasan yang diberikan responden terhadap custom pengaturan. Didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna lebih nyaman menggunakan custom 1.

Pengembangan aplikasi respons SMS dan panggilan telepon bagi pengemudi mobil selanjutnya dapat dilakukan dengan penelitian terhadap range waktu untuk menunggu respons pengguna ke proximity sensor. Hal ini perlu untuk meningkatkan kemudahan dalam pemberian respons ke aplikasi oleh pengguna dan mengurangi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh pengguna ketika memberi respons. Selain itu pengembangan dapat dilakukan dengan menambahkan berbagai jenis pengaturan untuk menerima respons pengguna. Agar meningkatkan fleksibilitas sistem respons aplikasi melalui media proximity sensor.

DAFTAR PUSTAKA

Admane, M.P. dan Jasutkar, R., 2014. Speech to Text and Accelerometer based Smart Phone Interaction Sistem, ICICES 2014, S.A. Engineering College, Chennai, Tamil Nadu, India.

American Automobile Association, 2008. Cell Phones and Driving. Tersedia di:

(9)

23 Februari 2016 ]

Android Developer. 2009, An Introduction to Text-to-Speech in Android. Tersedia di: <

https://android-developers.googleblog.com/2009/09/intr oduction-to-text-to-speech-in.html> [Diakses 26 Juni 2016]

Bangor, A., Kortum, P., Miller, J., 2009. Determining What Individual SUS Scores Mean: Adding an Adjective Rating Scale, Journal of Usability Studies, Vol. 4.

Brooke, J., 1996. SUS: a "quick and dirty" usability scale, Usability Evaluation in Industry. London: Taylor and Francis.

Faulkner, L., 2003. Beyond the five-user assumption: Benefits of increased sample sizes in usability testing, Behavior Research Methods, Instruments and Computers, vol. 35(3), pp 379-383.

Khalil, R.T., Khalifeh, A.F., Darabkh, K.A., 2012. Mobile-Free Driving with Android Phones: Sistem Design and Performance Evaluation, 9th International Multi-conference on sistems, Signal, and Devices.

Klauer, S.G., Dingus, T.A., Neale, V.L., Sudweeks, J.D., Ramsey, D.J., 2006. The Impact of Driver Inattention on Near-Crash/Crash Risk: An Analysis Using the 100-Car Naturalistic Driving Study Data (No. HS-810 594).

Lewis, J.R., 2006. System Usability Testing. IBM Software Group.

Rachma, H.D., Rugmiaga, Z., Huda, M., 2011. Pembuatan Text-To-Speech Sysnthesis Sistem Untuk Penutur Berbahasa Indonesia, The 13th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011), pp. 311-313.

Santoso, E., A., 2015. Pengembangan Aplikasi Notifikasi SMS Dan Panggilan Telepon Menggunakan Android Text to Speech Dan Pocketsphinx Speech Recognition Untuk Pengguna Berkendara, Universitas Brawijaya.

Shackel, B., 1981. The concept of usability. Proceedings of IBM Software and Information Usability Symposium, Poughkeepsie, New York, USA.

Sharfina, Z., dan Santoso, H., B., 2016. An Indonesian Adaptation of the System

Gambar

Tabel 1 Pertanyaan pada Kuesioner SUS
Tabel 2 Perintah yang Dijalankan Aplikasi Berdasarkan Respons Proximity Sensor
Gambar 2 Gambaran Umum Aplikasi
Gambar 5 Implementasi Antarmuka
+2

Referensi

Dokumen terkait

159b/Menkes/PER/II/1988 menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan

Busana pertama yang digunakan pengantin pria menggunakan busana adat suku dayak yang sudah dikreasikan dengan motif pucuk rebung dan pakis sedangkan untuk

Hasil survei awal ditemukan sebagaian besar Ibu post partum tidak memberikan kolostrumnya Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu

Hubungan Motivasi dan Dukungan Suami dengan ………..……… (Yuli Irnawati ) 65 Di Puskesmas Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang, Desa Sumber termasuk dalam desa

Berdasarkan hasil belajar keterampilan proses sains yang diperoleh dari hasil tes keterampilan proses, diketahui bahwa LKS berbasis pendekatan saintifik pada submateri

Sumusunod si San Jose na nasa hindi marangyang andas, may mukhang malungkot at mapagkumbaba, na ang tungkod ay nagagayakan ng bulaklak ng azucena, nasa pagitan ng dalawang guardia

Berdasarkan latar belakang masalah dan penegasan istilah yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: untuk

3ryptosporodium pada saat ini sedang populer dan dianggap sebagai penyebab diare terbanyak yang disebabkan oleh parasit. Dahulu dikenal hanya patogen pada binatang saja.