• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Electronic Commerce - Pengaruh Kepercayaan Dan Kemudahan Terhadap Belanja Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Electronic Commerce - Pengaruh Kepercayaan Dan Kemudahan Terhadap Belanja Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Electronic Commerce

E-commerce merupakan kegiatan bisnis yang dijalankan secara elektronik melalui suatu jaringan internet atau kegiatan jual beli barang atau jasa melalui jalur komunikasi digital. E-commerce sebagai konsep baru dari pemasaran menawarkan keuntungan dan kerugian tersendiri bagi penjual dan pembeli. e-commerce tidak hanya membuka pasar baru bagi produk atau jasa yang ditawarkan dan mencapai konsumen baru, tetapi juga mempermudah vendor/penjual dalam melakukan bisnis (Adi Nugroho, 2006:20).

Kegiatan e-commerce merupakan kegiatan membuat, mengelola, dan meluaskan hubungan komersial secara online. Dalam perkembangan teknologi informasi keberadaan e-commerce meningkatkan persaingan bisnis perusahaan dengan memberikan respon terhadap konsumen. Ketersediaan sumber informasi yang luas dan bervariasi, serta adanya perkembangan yang pesat dari teknologi informasi sangat mempengaruhi perkembangan konsumen terhadap e-commerce. Pengaruh penggunaan teknologi informasi dapat dirasakan tidak hanya dalam bidang organisasi bisnis saja, yang mana teknologi dapat meningkatkan kinerja organisasi tersebut.

Terdapat empat kategori dalam istilah e-commerce yaitu :

(2)

11 2. Consumer to Consumer (C2C), konsumen dapat melakukan transaksi

jual beli atau pertukaran informasi barang atau jasa secara langsung dengan konsumen lainnya, melibatkan konsumen yang menjual secara langsung ke konsumen.

3. Consumer to Business (C2B), konsumen individu menjual produk atau jasa kepada pelaku bisnis.

2.1.2 Perilaku Konsumen

Kotler dan Keller (2009:166) perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan memposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.

Shiffan dan Kanuk (2007:3) perilaku konsumen merupakan perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, atau mengabaikan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

(3)

12 terus menerus mengalami perubahan. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului atau menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2010:2).

2.1.3 Kepercayaan

2.1.3.1 PengertianKepercayaan

Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu (Setiadi,2010:14). Kepercayaan merupakan salah satu dari faktor psikologis dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Dalam transaksi secara online, kepercayaan muncul ketika mereka yang terlibat telah mendapat kepastian dari pihak lainnya, serta mau dan bisa memberikan kewajibannya.

Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat diperlihatkan secara umum dalam suatu hubungan diperlukan adanya kepercayaan.

(4)

13 Sedangkan kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimiliki konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya (Sunarto, 2006:153). Saat seseorang memiliki kepercayaan yang semakin tinggi tentu akan dapat dijadikan ukuran untuk menumbuhkan niat untuk bertransaksi secara online. Semakin tinggi kepercayaan maka semakin tinggi niat untuk bertransaksi.

Kepercayaan penting untuk membangun pondasi bisnis. Suatu transaksi bisnis antara dua pihak atau lebih akan lebih terjadi apabila masing-masing saling mempercayai. Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain / mitra bisnis, melainkan harus dibangun mulai dari awal dibangun dan dapat dibuktikan.

Ketika seseorang yang ingin melakukan transaksi secara online, maka yang harus ada dipikirannya adalah uang yang dikirimkannya tidak hilang begitu saja tetapi mendapatkan balasan produk yang diinginkan sesuai dengan apa yang ditampilkan dan dijelaskan pada online store yang dituju.

(5)

14 dapat diperlihatkan secara umum dalam suatu hubungan diperlukan adanya kepercayaan.

Ketika seorang berbelanja online, hal utama yang menjadi pertimbangan seorang pembeli adalah apakah mereka percaya kepada website yang menyediakan online shopping dan penjual online pada website tersebut. Kepercayaan pembeli terhadap website online shopping terletak pada popularitas website online shopping tersebut.

Semakin tinggi popularitas suatu website, maka pembeli lebih yakin dan percaya terhadap reliabilitas website tersebut. Selanjutnya, kepercayaan pembeli terhadap penjual online terkait dengan keandalan penjual online dalam menjamin keamanan bertransaksi dan meyakinkan transaksi akan diproses setelah pembayaran dilakukan oleh pembeli. Keandalan ini terkait dengan keberadaan penjual online.

(6)

15 2.1.3.2 Dimensi Kepercayaan

Menurut Bhattacherjee dalam Ronggong Song (2007), faktor yang membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain adalah kemampuan (ability), kompetensi (competence) dan integritas (integrity).

1. Kemampuan (Ability)

Kemampuan adalah kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan (Olivia Femi, 2006:72). Kemampuan adalah sebuah penelitian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Dalam hal ini bagaimana penjual mampu meyakinkan pembeli dan memberikan jaminan kepuasan dan keamanan ketika bertransaksi di toko online. (NevizondKhatab, 2007:102) kemampuan dipengaruhi oleh pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan sikap (attitude).

2. Kompetensi ( Competence)

(7)

16 3. Integritas (Integrity)

Integritas merujuk kepada kejujuran dan kebenaran. Dimensi ini adalah yang paling penting saat seseorang menilai apakah orang lain bisa dipercaya atau tidak (Robbins Stephen, 2008:98).

2.1.4 Kemudahan (ease of use)

Konsep online shopping menyediakan banyak kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan konsep belanja konvensional. Selain proses transaksi bisa menjadi lebih cepat. Sebuah teknologi memberikan kemudahan yang mendorong terjadinya transaksi pada bisnis online.

Menurut Hartono (2007:114) kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Faktor kemudahan akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi presepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi.

Faktor kemudahan ini terkait dengan bagaimana operasional bertransaksi secara online. Biasanya calon pembeli akan mengalami kesulitan pada saat pertama kali bertransaksi online, dan cenderung mengurungkan niatnya karena faktor keamanan serta tidak tahu cara bertransaksi online. Dilain pihak, ada juga calon pembeli yang berinisiatif untuk mencoba karena telah mendapatkan informasi tentang cara bertransaksi online.

(8)

17 dapat memesan produk 24 jam sehari dimana mereka berada. serta pelanggan belanja online tidak harus berkendara, mencari tempat parkir, dan berjalan jauh atau mencari dan memeriksa barang barang yang diinginkan hanya untuk menemukan bahwa barang yang dicari sudah habis.

Kemudahan dalam menggunakan dan mengoperasikan teknolgi internet untuk melakukan aktivitas belanja online menjadikan konsumen untuk memutuskan pembelian secara online. Sebuah website tidak harus selalu menarik secara teknis saja tetapi juga harus mudah digunakan agar memberikan dorongan positif bagi keputusan konsumen untuk melakukan interaksi kepada perusahaan. Kemudahan penggunaan teknologi internet untuk melakukan pembelian online dapat digunakan perusahaan untuk menjaring kelompok pelanggan yang memberikan keuntungan besar bagi perusahaan.

Intensitas penggunaan dan interaksi antara user dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan. Suatu sistem online lebih sering digunakan menunjukkan bahwa suatu sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan user.

(9)

18 Kemudahan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang didalam mempelajari sistem online. Pada sistem berbelanja online (online shopping), kemudahan dapat diindikasikan bahwa pembeli yang memiliki pengetahuan tentang online shopping tidak mengalami kesulitan ketika berbelanja online dibandingkan pembeli online percaya bahwa website online shopping yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya sebagai karakteristik kemudahan.

2.1.5 Belanja Online (Online shopping)

Belanja online adalah suatu bentuk perdagangan menggunakan perangkat elektronik yang memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet. Nama lain kegiatan tersebut adalah: e-web-shop, e-shop, e-toko, toko internet, web-shop, web-store, toko online,

dan toko virtual (sumbe

Belanja online juga di sebut dengan istilah perdagangan elektronik (Electronic commerce atau e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www atau jaringan komputer lainnya. Ecommerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

(10)

19 untuk tidak bertatap muka secara langsung, sehingga hal ini memungkinkan penjual untuk mendapat pembeli dari luar negeri atau internasional. Kegiatan tersebut merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari danke seluruh penjuru dunia melalui media komputer, notebook, ataupun handphone yang tersambung dengan layanan akses internet.

Online shopping atau biasa juga disebut internet shopping merupakan proses dari pembelian produk atau jasa melalui internet (Prabowo dan Suwarsi, 2009:110). Untuk sistem pembayarannya, pembeli online dapat menggunakan kartu plastik, transfer antar rekening, ataupun dengan transaksi Cash on Delivery dimana seorang konsumen baru akan membayar setelah produk yang dibeli telah sampai ke tangan konsumen. Berbagai metode pembayaran tersebut dapat dipilih sesuai dengan sistem pembayaran yang ditawarkan masing-masing pihak toko online.

Saat ini belanja online sudah semakin canggih dengan adanya perdagangan via ponsel (ecommerce). Telepon seluler telah dioptimalkan dengan sebuah aplikasi untuk membeli dari situs online. Kesuksesan sebuah ritel tidak lagi semua tentang fisik bangunan, ini terbukti dengan peningkatan pengecer yang menawarkan antarmuka toko online bagi konsumen. Dengan pertumbuhan belanja online, banyak peluang pasar baru untuk toko memenuhi permintaan pasar luar negeri dengan persyaratan layanan tertentu.

(11)

20 dalam berbelanja (Magie, 2008:45). Seperti belanja di toko biasa, sebelum melakukan belanja online, seorang konsumen juga dapat mencari dan membandingkan produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan konsumen tersebut. Namun bedanya, dalam belanja online juga menggunakan fasilitas internet dalam pencarian informasi mengenai produk yang diinginkannya.

2.1.6 Media Belanja Online Di Indonesia

Beberapa media belanja online di Indonesia, yaitu: 1. Blog

Salah satu media yang menampilkan belanja online antar lain adalah blog. Blog merupakan layanan web gratis dimana pelaku usaha daring menggunakan blog sebagai toko online yang ia punya untuk menjual sekaligus mempromosikan barang dan jasa yang ia tawarkan kepada calon konsumen. Karena sifatnya yang mudah di kustomisasi oleh penggunanya, maka belanja online melalui media blog cukup riskan karena pembeli cukup sulit mengetahui reputasi dari penjual. Biasanya penjual mengunggah bukti bukti transfer yang ia miliki sebagai bentuk jaminan kepada pelanggan bahwa ia merupakan penjual tepercaya.

2. Situs Web

(12)

21 yang terkenal adalah lelang. Lelang merupakan kegiatan belanja online dimana pembeli menetapkan batas bawah suatu harga yang hendak dilelang, kemudian sang pembeli yang tertarik dapat menawar sesuai kelipatan yang diajukan. Lelang biasanya dibatasi pada periode tertentu sehingga pembeli dengan nominal tertinggi dinyatakan berhak membeli barang yang diinginkan sesuai dengan harga yang diajukan.

3. Situs Jejaring Sosial

Seiring dengan maraknya pertumbuhan situs jejaring sosial di dunia, media social networking ini juga dilirik oleh pelaku belanja online untuk memasarkan produknya. Penjual akan mengunggah barang yang ia tawarkan kemudian disebarkan melalui messaging atau fitur photo sharing. Bentuk penawaran ini merupakan perkembangan dari media katalog yang tadinya disebarkan dalam bentuk media cetak per bulan, kini disebarkan melalui media katalog online yang penawarannya dapat di update kapan saja.

2.1.7 Keuntungan Dan Kelemahan Belanja Online

Beberapa keuntungan belanja online :

(13)

22 2. Kapan Kapan dan di mana saja dapat memilih barang. Dari rumah, kantor, perjalanan, dan lain-lain selama terdapat koneksi internet dalam waktu 24 jam.

3. Pemilik Toko online dapat menekan biaya untuk fisik toko karena cukup memasarkan produknya melalui Internet.

4. Pemasaran produk bisa menjangkau seluruh dunia.

Beberapa kelemahan belanja online:

1. Kualitas barang terkadang tidak sesuai dengan keinginan. Apa yang ditampilkan di website bisa berbeda dengan yang diterima.

2. Rentan aksi penipuan dimana banyak kasus ketika pembeli telah mengirim sejumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak dikirim.

3. Resiko barang rusak setelah diterima akibat pengiriman pihak ketiga. Meski bisa diganti memerlukan waktu lagi.

(14)

23 2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Online di Situs Kaskus Situs Jual Beli TokoBaguscom ap situs jual beli

3 Sukma melalui social networking dan perceived risk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian melalui social networking websites, sedangkan

(15)

24

Pembelian Online

(StudiPada

Pelanggan Website Ride Inc)

2.3 Kerangka Konseptual

Moorman dan Antarwiyati (2010:5) mendefenisikan kepercayaan sebagai kemauan untuk bergantung pada penjual yang dapat dipercaya. Dalam transaksi secara online, kepercayaan muncul ketika mereka yang terlibat telah mendapat kepastian dari pihak lainnya, serta mau dan bisa memberikan kewajibannya.

Kepercayaan menjadi faktor yang paling mempengaruhi dalam pembelian secara online. Hal ini terjadi karena maraknya tingkat kriminal di dunia maya, seperti penipuan. Produsen maupun perusahaan harus mampu menciptakan kepercayaan pelanggan terhadap produk yang ditawarkan melalui online shop, karena ini bertujuan untuk menarik perhatian serta menimbulkan minat dan keyakinan pelanggan terhadap produk yang dijual melalui online shop.

(16)

25 Kemudahan dalam menggunakan dan mengoperasikan teknologi internet untuk melakukan kegiatan belanja online menjadikan konsumen untuk memutuskan pembelian secara online. Kemudahan penggunaan teknologi internet untuk melakukan pembelian online dapat digunakan perusahaan untuk menjaring kelompok pelanggan yang memberi keuntungan besar bagi perusahaan.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiono, 2012:93).

Berdasarkan perumusan masalah sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini adalah “Kepercayaan dan Kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Belanja Online pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara”.

Kepercayaan (X1)

Kemudahan (X2)

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pelaku bisnis online terutama penjual online harus bisa menjaga kepercayaan yang sudah diberikan oleh konsumen dan memperhatikan

bisnis online. Dalam berbelanja, konsumen berharap dapat berbelanja dengan caranya sendiri. Dengan berbelanja melalui media online, konsumen dapat memilih produk sesuai

Menurut Davis et al (1989) dalam Sanaji (2016), kemudahan penggunaan merupakan dimana konsumen mempercayai suatu teknologi dapat digunakan dengan mudah tanpa adaya

Besar sampel dalam penelitian ini adalah 180 responden Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemudahan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian secara online

Belanja online adalah suatu bentuk perdagangan menggunakan perangkat elektronik yang memungkinkan konsumen untuk membeli

Hasrat yang kuat untuk membeli Penjual hanya sebagai penyalur Menyalahkan diri sendiri Adanya kepercayaan pada toko online yang bersangkutan Model barang- barang baru

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian sayuran secara online diantaranya adalah kepercayaan trust, kemudahan easy of use, kualitas

2003 menyatakan bahwa semakin berkualitas informasi yang diberikan kepada pembeli online, maka akan semakin tinggi minat pembeli online untuk membeli produk tersebut Dari uraian