SKRIPSI
PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEMUDAHAN TERHADAP BELANJA ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OLEH
DARA JUWITA 110502011
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i ABSTRAK
PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEMUDAHAN TERHADAP BELANJA ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepercayaan dan kemudahan terhadap belanja online pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif yang pernah melakukan pembelian online yang jumlahnya tidak diketahui. Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 158 responden. Data primer dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara, data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa variabel kepercayaan dan kemudahan secara simultan dan parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja online pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Uji Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa 75,4% belanja online dapat dijelaskan oleh variabel kepercayaan dan kemudahan, sedangkan sisanya sebesar 24,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
ii ABSTRACT
THE INFLUENCE OF TRUST AND EASY OF USE ON ONLINE SHOPPING BY THE STUDENTS OF THE FACULTY OF ECONOMICS AND
BUSINESS UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA
iii KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan nikmat,
rahmat dan karunia yang tak terhingga, Shalawat dan salam tercurah kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini tepat pada waktunya dengan judul “Pengaruh Kepercayaan Dan
Kemudahan Terhadap Belanja Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara’’ dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada kedua orang
tua penulis Ayahanda Syafruddin Ibrahim dan Ibunda Nurhabibah Lubis yang
telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan
dukungan baik materil maupun moril sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan sebaik-baiknya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah mendapat banyak
bantuan baik secara moril maupun materil. Untuk itu, melalui kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Ec, Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, M.E dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si
selaku Ketua Departemen Manajemen dan Sekretaris Departemen
iv
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si dan Ibu Dra. Friska Sipayung,
M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen dan Sekretaris
Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, S.E, MBA selaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Bapak Drs. Ami Dilham, MSi selaku Dosen Pembaca Penilai yang
senantiasa memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.
6. Ketiga kakak dan abang saya, Umi Nazli, dan keluarga tersayang.
7. Sahabat saya Azizah Latifah, Rina Arfianti, Rizky Trisnadian Pratama,
Desi Maisary dan Apri NovitaSari yang tak bosan-bosan mendampingi
saya, suka-cita kita lewati bersama, berbagi cerita, menangis, tertawa.
8. Teman-teman seperjuangan Maya, Sri, bang Hendri atas
sharing-sharingnya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan penulis.
Medan, Mei 2015
Yang Membuat Pernyataan,
v DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Perumusan Masalah ...8
1.3 Tujuan Penelitian ...9
1.4 Manfaat Penelitian ...9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Landasan Teori ...10
2.1.1 Electronic Commerce ...10
2.1.2 Perilaku Konsumen ...11
2.1.3 Kepercayaan ...12
2.1.3.1 Pengertian Kepercayaan ...12
2.1.3.2 Dimensi Kepercayaan ...15
2.1.4 Kemudahan (ease of use) ...16
2.1.5 Belanja Online ...18
2.1.6 Media Belanja Online di Indonesia ...20
2.1.7 Keuntungan dan Kelemahan Belanja Online ...21
2.2 Penelitian Terdahulu ...23
2.3 Kerangka Konseptual ...24
2.4 Hipotesis ...25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1 Jenis Penelitian ...26
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...26
3.3 Batasan Operasional ...26
3.4 Definisi Operasional ...27
3.5 Skala Pengukuran Variabel ...28
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ...29
3.6.1 Populasi ...29
3.6.2 Sampel ...30
3.7 Jenis Data Penelitian ...31
3.8 Metode Pengumpulan Data ...32
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ...33
3.9.1 Uji Validitas ...33
3.9.2 Uji Reliabilitas ...35
vi
3.11 Teknik Analisis Data ...37
3.11.1 Metode Analisis Deskriptif ... 37
3.11.2 Metode Analisis Regresi Berganda ... 37
3.11.3 Uji Hipotesis ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...41
4.1.1 Gambaran Umum Online Shop di Indonesia ...41
4.1.2 Perilaku Konsumen di Indonesia Terhadap Belanja Online ... 42
4.2 Hasil Penelitian ... 43
4.2.1 Analisis Deskriptif ... 43
4.2.1.1 Karakteristik Responden ... 44
4.2.1.2 Barang-Barang Yang Dibeli Secara Online ... 47
4.2.1.3 Media Yang Digunakan Dalam Belanja Online ... 48
4.2.1.4 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Variabel Penelian ... 49
4.2.1.5 Deskriptif Statistik Jumlah Uang Yang Dikeluarkan Untuk Belanja ... 54
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 55
1. Uji Normalitas Data ... 55
2. Uji Heterokedastisitas ... 57
3. Uji Multikolonearitas ... 59
4.2.3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 60
4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 62
4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan ( Uji F ) ... 62
4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial ( Uji t ) ... 63
4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi ( Uji R2) ... 64
4.3 Pembahasan ... 64
4.3.1 Pengaruh Kepercayaan dan Kemudahan Terhadap Belanja Online ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
5.1 Kesimpulan ...69
5.2 Saran ...70
DAFTAR PUSTAKA ... 72
vii DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu...23
3.1 Operasionalisasi Variabel...28
3.2 Instrumen Skala Likert...29
3.3 Uji Validitas………... 34
3.4 Hasil Uji Validitas………..35
3.5 Hasil Uji Reliabilitas………...36
3.6 Reliability Statistics………....36
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...44
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………...45
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan………..45
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk………46
4.5 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Kepercayaan (X1)………...49
4.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Kemudahan(X2)……….51
4.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Belanja Online (Y)……….53
4.8 Deskriptif Statistik Yang Dikeluarkan Untuk Belanja Online………54
4.9 Uji Kolmogorov – Smirnov………57
4.10 Hasil Uji Glejser……….59
4.11 Hasil Uji Multikolonearitas………60
4.12 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda………61
4.13 Hasil Uji Simultan ( Uji F )………62
4.14 Hasil Uji Parsial ( Uji t )………63
viii DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
1.1 Pola Pengguna Internet di Indonesia ...4
2.1 Kerangka Konseptual... 25
4.1 Barang-Barang Yang Dibeli Secara Online………47
4.2 Media Yang Digunakan Secara Online………...48
4.3 Histogram Normalitas……….55
4.4 Pendekatan Grafik Normalitas………56
ix DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian….…...73
2 Tabel Frekuensi...77
3 Hasil Tabulasi Data Jawaban Responden………..78
4 Frekuensi Jawaban Responden……....………..82
5 Uji Asumsi Klasik…..………86
i ABSTRAK
PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEMUDAHAN TERHADAP BELANJA ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepercayaan dan kemudahan terhadap belanja online pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif yang pernah melakukan pembelian online yang jumlahnya tidak diketahui. Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 158 responden. Data primer dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara, data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa variabel kepercayaan dan kemudahan secara simultan dan parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja online pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Uji Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa 75,4% belanja online dapat dijelaskan oleh variabel kepercayaan dan kemudahan, sedangkan sisanya sebesar 24,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
ii ABSTRACT
THE INFLUENCE OF TRUST AND EASY OF USE ON ONLINE SHOPPING BY THE STUDENTS OF THE FACULTY OF ECONOMICS AND
BUSINESS UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial
yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.
Ditengah perkembangan zaman persaingan pasar semakin hari terasa semakin
ketat. Semakin banyak penjual yang mencoba masuk ke dalam pasar yang baru.
Ditengah persaingan yang semakin ketat tersebut, para penjual pun
berlomba-lomba untuk mendapatkan pembeli. Berbagai macam cara dilakukan para
penjual untuk meraih banyak pembeli, dimulai dari menawarkan kualitas super,
harga yang miring, hingga menawarkan kemudahan-kemudahan lain seperti
layanan pesan antar.
Dengan semakin banyaknya penjual yang menjual barang sejenis, pembeli
pun semakin sulit untuk menentukan pilihan. Berbagai alternatif yang
ditawarkan penjual menjadi penentu seseorang untuk membeli produknya.
Perubahan teknologi komunikasi yang sangat cepat dan mengglobal telah
memberikan perubahan secara signifikan. Jaringan sosial internet juga dapat
mempengaruhi tingkat kebutuhan mahasiswa dalam kehidupannya.
Perubahan lingkungan sosial juga tatanan kehidupan, mengubah pola
hidup mahasiswa. Berbagai cara dilakukan mahasiswa untuk tetap eksis di
lingkungannya mulai dari pemilihan cara belajar, memilih teman, cara
berpenampilan, cara memilih hiburan hingga cara mereka mengekspresikan
2
yang terkait dengan tatanan kehidupan teknologi internet. Perkembangan
teknologi membawa banyak perubahan dalam gaya hidup mahasiswa. Internet
mengenalkan berbagai informasi mulai dari jejaring sosial, berita, video, foto
hingga berbelanja.
Penggunaan internet semakin populer dikalangan para generasi muda tak
terkecuali mahasiswa. Mahasiswa adalah bagian masyarakat yang sangat dekat
dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Penggunaan internet
sebagai salah satu akses informasi dalam melancarkan berbagai aktivitas
mahasiswa. Internet digunakan sebagai penghubung ilmu dan mempermudah
mahasiswa untuk mengakses berbagai kebutuhan yang berhubungan dengan
keilmuan.
Internet memberikan beragam fasilitas yang sangat memudahkan
penggunanya untuk mengakses beragam informasi yang diinginkan sehingga
para pengguna internet dimanjakan oleh beragam fasilitas tersebut. Beragam
fasilitas yang disajikan oleh internet memberikan warna baru dalam segi belanja.
Online shop adalah salah satu fasilitas yang disajikan internet yang
memberikan berbagai kemudahan. Kemudahan yang disajikan dalam berbelanja
yaitu efisiensi waktu, tanpa harus bertatap muka pelanggan bisa membeli barang
yang diinginkan. Perubahan cara belanja dengan menggunakan online shop
sedikit banyak menggeser nilai sosial yang semula jika bertransaksi di pasar
menggunakan komunikasi secara verbal dalam bertransaksi, sebaliknya jika
3
internet tanpa bertatap muka sehingga tidak adanya proses tawar menawar atau
berkomunikasi verbal.
Online shop sama halnya dengan pasar tradisional atau modern yang ada
di dunia nyata namun perbedaannya hanyalah pada cara bertransaksi atau proses
jual belinya dengan menggunakan jaringan internet. Para pengguna jasa jual beli
online ini dapat dengan mudah melihat pilihan barang dan harga yang akan
dibelinya. Keunggulan pembelian secara online ini prosesnya dapat dengan
mudah di lakukan cukup dengan membuka web online shop dengan sambungan
jaringan internet.
Fenomena tersebut menjadikan peluang bagi para penjual untuk
memanfaatkan teknologi yang menawarkan kemudahan bagi mereka, yaitu
internet. Internet adalah jaringan publik luas dari jaringan komputer yang
menghubungkan pengguna di seluruh dunia satu sama lain dan menghubungkan
mereka dengan “ penyimpanan informasi ’’ yang sangat besar (Kotler dan
Armstrong, 2010:237). Dengan adanya internet ini tentu akan semakin
memudahkan proses globalisasi di dunia, sehingga dapat dengan mudah untuk
mencari informasi.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI) mengungkapkan
bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2012 mencapai 63 juta
orang atau 24,23 persen dari total populasi di Indonesia. Di tahun 2013 sendiri
diprediksi pengguna internet di Indonesia naik sekitar 30 persen menjadi 82 juta
pengguna dan terus tumbuh menjadi 107 juta pada tahun 2014 dan 139 juta atau
4
Dilihat dari pola penggunaan internet di Indonesia menunjukkan bahwa
masyarakat internet melakukan belanja online. Kebanyakan mereka yang belanja
adalah wanita. Tiga barang yang paling sering dibeli pakaian (67,1%), sepatu
(20,2%), dan tas (20%). 14% masyarakat internet ini rata-rata menghabiskan Rp
200.000 untuk berbelanja online.
Menariknya, masyarakat internet Indonesia lebih suka melakukan kegiatan
belanja mereka di grup seperti grup BBM (27%), forum online (26,6%), dan
media sosial (26,4%) dibandingkan situs belanja online biasa (20%).
Orang-orang lebih suka grup chatting karena lebih dipercaya, mudah diakses,
sederhana, dan terkadang mereka memang kenal penjualnya.
Sumber : www.markplus insight netizen.com
Gambar 1.1 Tingkah Laku Pengguna Internet di Indonesia
Dari Gambar, dapat di jadikan pemicu untuk pengembangan bisnis online
indonesia dengan semakin banyaknya pengguna internet diharapkan dapat
5
konvensional menjadi secara online. Oleh sebab itu peluang untuk menjalankan
bisnis online semakin terbuka bagi pelaku bisnis di Indonesia.
Online shopping adalah kegiatan jual beli atau perdagangan elektronik
yang memungkinkan konsumen untuk dapat langsung membeli barang atau jasa
dari penjual melalui media internet menggunakan sebuah web browser
(en.wikipedia.org). Karena kemudahan inilah membuat online shopping semakin
diminati. Pada awalnya, online shop merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
meliputi jual beli dan marketing barang atau jasa melalui sistem elektronik.
Melalui online shop pembeli dapat melihat berbagai produk yang
ditawarkan melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Online shopping
memungkinkan kedua pembeli dan penjual untuk tidak bertatap muka secara
langsung, sehingga hal ini memungkinkan penjual memiliki kesempatan
mendapatkan pembeli dari luar daerah atau luar kota.
Perkembangan online shop atau belanja online di Indonesia berkembang
dengan pesat dan cepat. Tren belanja online yang terus mengalami peningkatan
di Indonesia diperkuat dengan hasil survei yang dilakukan oleh MasterCard
Worldwide Online Shopping pada 5 Desember 2011 sampai Februari 2012
mengalami peningkatan yang substansial atas transaksi belanja sosial yang
terjadi dalam tiga bulan terakhir. Persentase responden yang mengakses internet
untuk berbelanja online mencapai 57%, meningkat dari 42% pada tahun
sebelumnya
Saat ini belanja online bukan saja menyebar dikalangan atas. Dikalangan
6
adanya faktor kemudahan yang membuat mahasiswa merasa lebih mudah lagi
dalam melakukan kegiatan berbelanja.
Fenomena tren belanja online yang terus mengalami peningkatan tidak
terlepas dari peran aktif pelaku bisnis online dalam merekomendasikan produk
atau jasanya melalui media sosial seperti: facebook, twitter dan sebagainya.
Banyak kemudahan yang dirasa dengan menggunakan situs belanja online, tetapi
masih terdapat kekurangan dimana konsumen tidak berhadapan secara langsung
yang kemungkinan akan menimbulkan kesalahpahaman, ketidak jelasan
informasi berkaitan transaksi yang dilakukan secara tidak langsung.
Seiring dengan maraknya kejahatan internet yang sering terjadi akhir-akhir
ini seperti penipuan, pembobolan kartu kredit, dan kejahatan-kejahatan lain di
dunia maya membuat banyak masyarakat pengguna internet bertanya-tanya,
apakah transaksi secara online aman atau tidak. Oleh sebab itu pada sistem
transaksi jual beli online dibutuhkan dimensi kepercayaaan (trust) antara
pembeli dan penjual. Menumbukan kepercayaan merupakan suatu kewajiban
bagi setiap korporasi. Tumbuhnya rasa percaya terhadap konsumen bukan hal
yang mudah.
Kepercayaan konsumen terhadap bisnis online menjadi sorotan penting
dalam permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini. Kepercayaan
konsumen menjadi pondasi dalam menjalankan bisnis online maupun offline,
sehingga loyalitas konsumen dapat terbentuk. Pelaku bisnis online perlu
7
mereka dapat mempertahankan bisnis tersebut ditengah persaingan yang
semakin ketat.
Konsep kepercayaan telah dipelajari oleh para pakar atau ahli dari berbagai
disiplin ilmu sebagai konsep universal. Sementara dari sisi public relations,
kepercayaan merupakan elemen penting dalam suatu hubungan (USA Institude
for Public Relations). Perkembangan kepercayaan menjadi komponen
fundamental dari strategi pemasaran yang ditujukan untuk mengarah pada
penciptaan hubungan pelanggan sejati. Pelanggan harus mampu merasakan
bahwa dia dapat mengandalkan perusahaan; bahwa perusahaan dapat dipercaya.
Akan tetapi, untuk membangun kepercayaan membutuhkan waktu lama dan
hanya dapat berkembang setelah pemakaian yang berulangkali terhadap suatu
produk. Lebih penting, kepercayaan berkembang setelah seorang individu
mengambil resiko dalam berhubungan dengan apa yang telah digunakannya
Sehingga dari sisi pemasaran, kepercayaan merupakan sesuatu yang
mutlak ada karena kepercayaan adalah fondamen dari pemasaran. Hubungan
dalam pemasaran mensyaratkan adanya kepercayaan. Artinya, tanpa
kepercayaan berarti tidak akan terjadi suatu hubungan. Hanya pelanggan yang
memiliki kepercayaan yang akan berani melakukan transaksi melaui media
internet.
Kepercayaan adalah keyakinan kita bahwa di suatu produk ada atribut
tertentu (Amir, 2005:62). Keyakinan ini muncul dari persepsi yang berulang dan
adanya pembelajaran serta pengalaman. Begitu pula dengan sikap, sikap adalah
8
yang tindakannya cenderung kearah berbagai objek atau ide (Mangkunegara,
2009:47).
Sikap sudah termasuk di dalam kepercayaan karena di dalamnya sudah
terdapat afeksi, yaitu perasaan suka atau tidak. Seseorang bisa saja percaya
terhadap atribut merek tertentu tetapi belum tentu orang tersebut suka. Saat ini
cukup banyak situs online shopping yang ada di Indonesia, dan tentu saja ini
menjadi perhatian bagi konsumen dalam memilih dan memutuskan membeli
secara online berdasarkan kepercayaan serta sikap mereka.
Berdasarkan penjelasan yang telah diurai penulis mengenai beberapa
literatur yang membahas tentang variabel kepercayaan, kemudahan, belanja
online mendorong penulis untuk meneliti variabel-variabel tersebut. Sehingga
diperoleh judul penelitian yaitu “Pengaruh Kepercayaan dan Kemudahan
terhadap Belanja Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah kepercayaan dan
kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja online pada
9 1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan dan
kemudahan terhadap belanja online pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Pelaku Bisnis Online
Diharapkan dapat membantu pelaku bisnis online untuk digunakan sebagai
referensi, pertimbangan dan bahan untuk menentukan strategi, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kegiatan bisnis online dimasa yang akan
datang.
2. Bagi Peneliti
Peneliti dapat menerapkan ilmu Ekonomi khususnya dalam bidang
Manajemen Pemasaran yang telah diperoleh selama perkuliahan, sebagai
media untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai pengaruh
kepercayaan dan kemudahan terhadap belanja online.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai referensi untuk mempermudah para akademisi yang ingin
melakukan penelitian dengan objek yang sama, sehingga penelitian
10 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori
2.1.1 Electronic Commerce
E-commerce merupakan kegiatan bisnis yang dijalankan secara
elektronik melalui suatu jaringan internet atau kegiatan jual beli barang atau
jasa melalui jalur komunikasi digital. E-commerce sebagai konsep baru dari
pemasaran menawarkan keuntungan dan kerugian tersendiri bagi penjual dan
pembeli. e-commerce tidak hanya membuka pasar baru bagi produk atau jasa
yang ditawarkan dan mencapai konsumen baru, tetapi juga mempermudah
vendor/penjual dalam melakukan bisnis (Adi Nugroho, 2006:20).
Kegiatan e-commerce merupakan kegiatan membuat, mengelola, dan
meluaskan hubungan komersial secara online. Dalam perkembangan teknologi
informasi keberadaan e-commerce meningkatkan persaingan bisnis perusahaan
dengan memberikan respon terhadap konsumen. Ketersediaan sumber
informasi yang luas dan bervariasi, serta adanya perkembangan yang pesat dari
teknologi informasi sangat mempengaruhi perkembangan konsumen terhadap
e-commerce. Pengaruh penggunaan teknologi informasi dapat dirasakan tidak
hanya dalam bidang organisasi bisnis saja, yang mana teknologi dapat
meningkatkan kinerja organisasi tersebut.
Terdapat empat kategori dalam istilah e-commerce yaitu :
1. Bussiness to Customer (B2C), pelaku bisnis melakukan penjualan
barang dan jasa kepada konsumen akhir. Business to Business (B2B),
11
2. Consumer to Consumer (C2C), konsumen dapat melakukan transaksi
jual beli atau pertukaran informasi barang atau jasa secara langsung
dengan konsumen lainnya, melibatkan konsumen yang menjual secara
langsung ke konsumen.
3. Consumer to Business (C2B), konsumen individu menjual produk atau
jasa kepada pelaku bisnis.
2.1.2 Perilaku Konsumen
Kotler dan Keller (2009:166) perilaku konsumen merupakan studi
tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan, dan memposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil
keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu,
uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan
konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka
membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering
mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.
Shiffan dan Kanuk (2007:3) perilaku konsumen merupakan perilaku
yang ditunjukkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, atau mengabaikan produk dan jasa yang mereka harapkan akan
memuaskan kebutuhan mereka.
Perilaku konsumen merupakan proses yang dinamis yang mencakup
12
terus menerus mengalami perubahan. Perilaku konsumen adalah tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi dan menghabiskan
produk atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului atau menyusuli
tindakan ini (Setiadi, 2010:2).
2.1.3 Kepercayaan
2.1.3.1 PengertianKepercayaan
Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki
seseorang terhadap sesuatu (Setiadi,2010:14). Kepercayaan merupakan
salah satu dari faktor psikologis dalam mempengaruhi perilaku konsumen.
Dalam transaksi secara online, kepercayaan muncul ketika mereka yang
terlibat telah mendapat kepastian dari pihak lainnya, serta mau dan bisa
memberikan kewajibannya.
Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah
laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa
yang ia harapkan dan harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa
kata, janji atau pernyataan orang lain dapat diperlihatkan secara umum
dalam suatu hubungan diperlukan adanya kepercayaan.
Mowen dan Minor (2008:312), mendeskripsikan bahwa
kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan
semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut, dan
manfaatnya. Objek dapat berupa produk, orang, perusahaan, dan segala
13
Sedangkan kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan yang
dimiliki konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang
objek, atribut dan manfaatnya (Sunarto, 2006:153). Saat seseorang
memiliki kepercayaan yang semakin tinggi tentu akan dapat dijadikan
ukuran untuk menumbuhkan niat untuk bertransaksi secara online.
Semakin tinggi kepercayaan maka semakin tinggi niat untuk bertransaksi.
Kepercayaan penting untuk membangun pondasi bisnis. Suatu
transaksi bisnis antara dua pihak atau lebih akan lebih terjadi apabila
masing-masing saling mempercayai. Kepercayaan ini tidak begitu saja
dapat diakui oleh pihak lain / mitra bisnis, melainkan harus dibangun
mulai dari awal dibangun dan dapat dibuktikan.
Ketika seseorang yang ingin melakukan transaksi secara online,
maka yang harus ada dipikirannya adalah uang yang dikirimkannya tidak
hilang begitu saja tetapi mendapatkan balasan produk yang diinginkan
sesuai dengan apa yang ditampilkan dan dijelaskan pada online store yang
dituju.
Dalam transaksi secara online, kepercayaan muncul ketika mereka
yang terlibat telah mendapat kepastian dari pihak lainnya, serta mau dan
bisa memberikan kewajibannya. Kepercayaan melibatkan kesediaan
seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa
mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan harapan yang
14
dapat diperlihatkan secara umum dalam suatu hubungan diperlukan adanya
kepercayaan.
Ketika seorang berbelanja online, hal utama yang menjadi
pertimbangan seorang pembeli adalah apakah mereka percaya kepada
website yang menyediakan online shopping dan penjual online pada
website tersebut. Kepercayaan pembeli terhadap website online shopping
terletak pada popularitas website online shopping tersebut.
Semakin tinggi popularitas suatu website, maka pembeli lebih
yakin dan percaya terhadap reliabilitas website tersebut. Selanjutnya,
kepercayaan pembeli terhadap penjual online terkait dengan keandalan
penjual online dalam menjamin keamanan bertransaksi dan meyakinkan
transaksi akan diproses setelah pembayaran dilakukan oleh pembeli.
Keandalan ini terkait dengan keberadaan penjual online.
Semakin berkembangnya teknologi, semakin berkembang pula
modus penipuan berbasis teknologi pada online shopping. Pada situs-situs
online shopping, tidak sedikit penjual online fiktif yang memasarkan
produk fiktif juga. Seorang pembeli harus terlebih dahulu untuk mengecek
keberadaan penjual online. Biasanya pada situs online shopping, situs akan
menampilkan informasi tentang penjual-penjual yang lokasinya sering
diakses oleh orang. Pembeli dapat memanfaatkan informasi ini ketika akan
15 2.1.3.2 Dimensi Kepercayaan
Menurut Bhattacherjee dalam Ronggong Song (2007), faktor yang
membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain adalah kemampuan
(ability), kompetensi (competence) dan integritas (integrity).
1. Kemampuan (Ability)
Kemampuan adalah kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai
tugas dalam suatu pekerjaan (Olivia Femi, 2006:72). Kemampuan
adalah sebuah penelitian terkini atas apa yang dapat dilakukan
seseorang. Dalam hal ini bagaimana penjual mampu meyakinkan
pembeli dan memberikan jaminan kepuasan dan keamanan ketika
bertransaksi di toko online. (NevizondKhatab, 2007:102) kemampuan
dipengaruhi oleh pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan
sikap (attitude).
2. Kompetensi ( Competence)
Kompetensi adalah sekumpulan keterampilan, kompetensi dan
karakteristik yang memungkinkan pihak memiliki pengaruh dalam
beberapa bidang spesifik. Kemampuan mengacu pada kompetensi dan
karakteristik penjual/organisasi dalam mempengaruhi wilayah yang
spesifik. Dalam hal ini, bagaimana penjual mampu menyediakan,
melayani, sampai mengamankan transaksi dari gangguan pihak lain.
Artinya bahwa konsumen memperoleh jaminan kepuasan dan
16
3. Integritas (Integrity)
Integritas merujuk kepada kejujuran dan kebenaran. Dimensi ini
adalah yang paling penting saat seseorang menilai apakah orang lain
bisa dipercaya atau tidak (Robbins Stephen, 2008:98).
2.1.4 Kemudahan (ease of use)
Konsep online shopping menyediakan banyak kemudahan dan
kelebihan jika dibandingkan dengan konsep belanja konvensional. Selain
proses transaksi bisa menjadi lebih cepat. Sebuah teknologi memberikan
kemudahan yang mendorong terjadinya transaksi pada bisnis online.
Menurut Hartono (2007:114) kemudahan didefinisikan sebagai sejauh
mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari
usaha. Faktor kemudahan akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin
tinggi presepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin
tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi.
Faktor kemudahan ini terkait dengan bagaimana operasional
bertransaksi secara online. Biasanya calon pembeli akan mengalami kesulitan
pada saat pertama kali bertransaksi online, dan cenderung mengurungkan
niatnya karena faktor keamanan serta tidak tahu cara bertransaksi online.
Dilain pihak, ada juga calon pembeli yang berinisiatif untuk mencoba karena
telah mendapatkan informasi tentang cara bertransaksi online.
Suatu website online shopping yang baik adalah yang menyediakan
petunjuk cara bertransaksi online, mulai dari cara pembayaran, dan fitur
17
dapat memesan produk 24 jam sehari dimana mereka berada. serta pelanggan
belanja online tidak harus berkendara, mencari tempat parkir, dan berjalan
jauh atau mencari dan memeriksa barang barang yang diinginkan hanya untuk
menemukan bahwa barang yang dicari sudah habis.
Kemudahan dalam menggunakan dan mengoperasikan teknolgi internet
untuk melakukan aktivitas belanja online menjadikan konsumen untuk
memutuskan pembelian secara online. Sebuah website tidak harus selalu
menarik secara teknis saja tetapi juga harus mudah digunakan agar
memberikan dorongan positif bagi keputusan konsumen untuk melakukan
interaksi kepada perusahaan. Kemudahan penggunaan teknologi internet
untuk melakukan pembelian online dapat digunakan perusahaan untuk
menjaring kelompok pelanggan yang memberikan keuntungan besar bagi
perusahaan.
Intensitas penggunaan dan interaksi antara user dengan sistem juga
dapat menunjukkan kemudahan. Suatu sistem online lebih sering digunakan
menunjukkan bahwa suatu sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah
dioperasikan dan lebih mudah digunakan user.
Kemudahan dalam membeli barang secara online sangatlah penting
karena dengan banyaknya kemudahan yang diberikan oleh penjual online
maka konsumen dapat lebih mudah dalam berinteraksi, dapat berbelanja
dengan mudah, dapat mencapai suatu informasi dengan mudah serta tidak
membuat konsumen bingung dan menjadi tidak nyaman, sehingga nantinya
18
Kemudahan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang
didalam mempelajari sistem online. Pada sistem berbelanja online (online
shopping), kemudahan dapat diindikasikan bahwa pembeli yang memiliki
pengetahuan tentang online shopping tidak mengalami kesulitan ketika
berbelanja online dibandingkan pembeli online percaya bahwa website online
shopping yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya
sebagai karakteristik kemudahan.
2.1.5 Belanja Online (Online shopping)
Belanja online adalah suatu bentuk perdagangan menggunakan
perangkat elektronik yang memungkinkan konsumen untuk membeli barang
atau jasa dari penjual melalui internet. Nama lain kegiatan tersebut adalah:
e-web-shop, e-shop, e-toko, toko internet, web-shop, web-store, toko online,
dan toko virtual (sumbe
Belanja online juga di sebut dengan istilah perdagangan elektronik
(Electronic commerce atau e-commerce) adalah penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti
internet atau televisi, www atau jaringan komputer lainnya. Ecommerce dapat
melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Melalui online shop pembeli dapat melihat berbagai produk yang
ditawarkan secara langsung terlebih dahulu melalui situs web yang
dipromosikan oleh penjual sebelum pembeli tersebut memustuskan untuk
19
untuk tidak bertatap muka secara langsung, sehingga hal ini memungkinkan
penjual untuk mendapat pembeli dari luar negeri atau internasional. Kegiatan
tersebut merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan
komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara
terpisah dari danke seluruh penjuru dunia melalui media komputer, notebook,
ataupun handphone yang tersambung dengan layanan akses internet.
Online shopping atau biasa juga disebut internet shopping merupakan
proses dari pembelian produk atau jasa melalui internet (Prabowo dan
Suwarsi, 2009:110). Untuk sistem pembayarannya, pembeli online dapat
menggunakan kartu plastik, transfer antar rekening, ataupun dengan transaksi
Cash on Delivery dimana seorang konsumen baru akan membayar setelah
produk yang dibeli telah sampai ke tangan konsumen. Berbagai metode
pembayaran tersebut dapat dipilih sesuai dengan sistem pembayaran yang
ditawarkan masing-masing pihak toko online.
Saat ini belanja online sudah semakin canggih dengan adanya
perdagangan via ponsel (ecommerce). Telepon seluler telah dioptimalkan
dengan sebuah aplikasi untuk membeli dari situs online. Kesuksesan sebuah
ritel tidak lagi semua tentang fisik bangunan, ini terbukti dengan peningkatan
pengecer yang menawarkan antarmuka toko online bagi konsumen. Dengan
pertumbuhan belanja online, banyak peluang pasar baru untuk toko
memenuhi permintaan pasar luar negeri dengan persyaratan layanan tertentu.
Aktivitas belanja dapat diukur dari jumlah waktu yang dihabiskan
20
dalam berbelanja (Magie, 2008:45). Seperti belanja di toko biasa, sebelum
melakukan belanja online, seorang konsumen juga dapat mencari dan
membandingkan produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan
kemampuan konsumen tersebut. Namun bedanya, dalam belanja online juga
menggunakan fasilitas internet dalam pencarian informasi mengenai produk
yang diinginkannya.
2.1.6 Media Belanja Online Di Indonesia
Beberapa media belanja online di Indonesia, yaitu:
1. Blog
Salah satu media yang menampilkan belanja online antar lain adalah
blog. Blog merupakan layanan web gratis dimana pelaku usaha
daring menggunakan blog sebagai toko online yang ia punya untuk
menjual sekaligus mempromosikan barang dan jasa yang ia
tawarkan kepada calon konsumen. Karena sifatnya yang mudah di
kustomisasi oleh penggunanya, maka belanja online melalui media
blog cukup riskan karena pembeli cukup sulit mengetahui reputasi
dari penjual. Biasanya penjual mengunggah bukti bukti transfer
yang ia miliki sebagai bentuk jaminan kepada pelanggan bahwa ia
merupakan penjual tepercaya.
2. Situs Web
Ada banyak situs web yang menyediakan layanan belanja online
baik web lokal maupun web internasional. Ada banyak hal yang
21
yang terkenal adalah lelang. Lelang merupakan kegiatan belanja
online dimana pembeli menetapkan batas bawah suatu harga yang
hendak dilelang, kemudian sang pembeli yang tertarik dapat
menawar sesuai kelipatan yang diajukan. Lelang biasanya dibatasi
pada periode tertentu sehingga pembeli dengan nominal tertinggi
dinyatakan berhak membeli barang yang diinginkan sesuai dengan
harga yang diajukan.
3. Situs Jejaring Sosial
Seiring dengan maraknya pertumbuhan situs jejaring sosial di dunia,
media social networking ini juga dilirik oleh pelaku belanja online
untuk memasarkan produknya. Penjual akan mengunggah barang
yang ia tawarkan kemudian disebarkan melalui messaging atau fitur
photo sharing. Bentuk penawaran ini merupakan perkembangan
dari media katalog yang tadinya disebarkan dalam bentuk media
cetak per bulan, kini disebarkan melalui media katalog online yang
penawarannya dapat di update kapan saja.
2.1.7 Keuntungan Dan Kelemahan Belanja Online
Beberapa keuntungan belanja online :
1. Pembeli tidak perlu datang langsung ke toko, mall, dan lain
sebagainya. Cukup dengan mengakses website lewat internet untuk
22
2. Kapan Kapan dan di mana saja dapat memilih barang. Dari rumah,
kantor, perjalanan, dan lain-lain selama terdapat koneksi internet
dalam waktu 24 jam.
3. Pemilik Toko online dapat menekan biaya untuk fisik toko karena
cukup memasarkan produknya melalui Internet.
4. Pemasaran produk bisa menjangkau seluruh dunia.
Beberapa kelemahan belanja online:
1. Kualitas barang terkadang tidak sesuai dengan keinginan. Apa yang
ditampilkan di website bisa berbeda dengan yang diterima.
2. Rentan aksi penipuan dimana banyak kasus ketika pembeli telah
mengirim sejumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak
dikirim.
3. Resiko barang rusak setelah diterima akibat pengiriman pihak
ketiga. Meski bisa diganti memerlukan waktu lagi.
4. Rentan aksi pembobolan rekening karena pembayaran dilakukan
23 2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 1 Adityo
(2012) Analisis Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online di Situs Kaskus Kepercayaan, Kemudahan, Kualitas Informasi, Keputusan Pembelian Analisis Regresi LinierBerg anda Kepercayaan, kemudahan dankualitas informasi secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian
2 Dias (2012)
AnalisisKepercayaan Konsumen Terhadap Situs Jual Beli TokoBaguscom KepercayaanK onsumen,Situs Jual Beli Analisis Regresi Linier Berganda Kepercayaan konsumen berpengaruh signifikanterhad ap situs jual beli 3 Sukma
(2012) AnalisisFaktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Melalui Social Networking Websites Trust, Security, Quality of service,
Perceived risk, Keputusan Pembelian melalui social networking websites Analisis Regresi Linier Berganda
Faktortrust, qualityof service dan perceived risk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian melalui social networking websites, sedangkan
faktor security menunjukkan hasil yang tidak signifikan 4 Hardiawan
24 5 Mahkota
(2014) Pengaruh Kepercayaan danKenyamanan Terhadap Keputusan Pembelian Online (StudiPada
Pelanggan Website Ride Inc)
Kepercayaan, Kenyamanand an Keputusan Pembelian secara Online
Analisis Regresi Linier Berganda Kepercayaan,Ke nyamanan berpengaruh secara signifikan terhadap Pembelian Online
2.3 Kerangka Konseptual
Moorman dan Antarwiyati (2010:5) mendefenisikan kepercayaan sebagai
kemauan untuk bergantung pada penjual yang dapat dipercaya. Dalam transaksi
secara online, kepercayaan muncul ketika mereka yang terlibat telah mendapat
kepastian dari pihak lainnya, serta mau dan bisa memberikan kewajibannya.
Kepercayaan menjadi faktor yang paling mempengaruhi dalam pembelian
secara online. Hal ini terjadi karena maraknya tingkat kriminal di dunia maya,
seperti penipuan. Produsen maupun perusahaan harus mampu menciptakan
kepercayaan pelanggan terhadap produk yang ditawarkan melalui online shop,
karena ini bertujuan untuk menarik perhatian serta menimbulkan minat dan
keyakinan pelanggan terhadap produk yang dijual melalui online shop.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Adityo (2011) kemudahan
merupakan cara cepat dalam membeli barang secara online karena dengan
banyaknya kemudahan yang diberikan oleh penjual online maka konsumen dapat
lebih mudah dalam berinteraksi, dapat berbelanja dengan mudah serta tidak
membuat konsumen bingung dan menjadi tidak nyaman sehingga nantinya dapat
menjaga loyalitas dan kepuasan konsumen. Kemudahan dalam penggunaan
25
Kemudahan dalam menggunakan dan mengoperasikan teknologi internet
untuk melakukan kegiatan belanja online menjadikan konsumen untuk
memutuskan pembelian secara online. Kemudahan penggunaan teknologi internet
untuk melakukan pembelian online dapat digunakan perusahaan untuk menjaring
[image:37.595.150.450.270.415.2]kelompok pelanggan yang memberi keuntungan besar bagi perusahaan.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiono, 2012:93).
Berdasarkan perumusan masalah sebelumnya, maka hipotesis dari
penelitian ini adalah “Kepercayaan dan Kemudahan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Belanja Online pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara”. Kepercayaan
(X1)
Kemudahan (X2)
26 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan unit analisis yang
diteliti adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomidan Bisnis Universitas Sumatera
Utara Medan.
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiono, 2006:11).
Penelitian asosiatif ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas,
yaitu kepercayaan (X1), kemudahan (X2) terhadap belanja online (Y).
3.2Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. T.M. Hanafiah, SH Medan. Penelitian
dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner
kepada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Mei
2015.
3.3Batasan Operasional
Agar tidak terjadi pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan
tidak tepatnya tujuan penelitian, maka masalah yang dibahas perlu dibatasi,
hanya pada:
27
Variabel terikat, yaitu belanja online (Y).
3.4Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah
konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi
(indikator) dari suatu konsep/variabel (Noor, 2011:97). Variabel yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah variabel independen dan
variabel dependen.
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas
adalah mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel
bebas, yaitu:
a. Kepercayaan merupakan keyakinan konsumen bahwa online shop
dapat dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya.
b. Kemudahan (ease of use) merupakan suatu proses dimana
konsumen dapat dengan mudah menggunakan suatu teknologi,
internet sebagai sarana pembelian online.
2. Variabel Dependen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat,
28
a. Belanja Online merupakan kegiatan pembelian suatu
[image:40.595.72.545.181.561.2]barang atau produk melalui transaksi elektronik.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Definisi
Operasional
Indikator Variabel
Skala Ukur
1 Kepercayaan
(X1)
Keyakinan konsumen
bahwa online shop dapat dipercaya atau diandalkan
dalam memenuhi
janjinya.
1. Kemampuan 2. Kompetensi 3. Integritas 4. Kualitas Produk 5. Tanggung Jawab
Likert
2 Kemudahan
(ease of use)
(X2)
Suatu proses dimana konsumen dapat dengan mudah menggunakan suatu teknologi, internet sebagai sarana pembelian online.
1. Mudah memperoleh informasi
2. Teknologi sangat mudah dioperasikan 3. Tidak terikat waktu 4. Mudah dalam
pembayaran 5. Mudah dalam
bertransaksi
Likert
3 Belanja Online (Y)
Kegiatan pembelian suatu barang atau produk melalui transaksi elektronik.
1. Frekuensi belanja online
2. Menghemat waktu dalam berbelanja 3. Jumlah uang yang
dikeluarkan untuk berbelanja
Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepercayaan dan kemudahan
terhadap belanja online dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala
Likert membutuhkan responden menunjukkan tingkat persetujuan atau
ketidaksetujuan dengan berbagai pernyataan yang berhubungan dengan sikap
29
responden pada pertanyaan menyangkut tanggapan konsumen toko online
mengenai kepercayaan dan kemudahan terhadap belanja online. Instrumen
pertanyaan ini akan menghasilkan total skor bagi tiap anggota sampel yang
diwakili oleh setiap nilai skor seperti yang tercantum pada tabel skala likert di
[image:41.595.194.456.247.463.2]bawah ini:
Tabel 3.2
Instrument Skala Likert
No Skala Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Ginting dan Situmorang (2008:121)
3.6Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2014:148) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang masih
terdaftar aktif mengikuti perkuliahan dan yang pernah melakukan pembelian
30 3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2014:149). Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan accidental sampling, yaitu
“teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”
(Sugiyono, 2014: 149). Menurut Supramono dan Haryanto (2005:119), untuk
menentukan jumlah sampel yang tidak diketahui secara pasti populasinya maka
digunakan rumus:
n =
Bila α = 0,05 Z =1,67
(Zα)2 (p) (q) d2
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Zα = Nilai standar normal yang besarnya tergantung α,
Bila α = 0,1 Z = 1,96
P = Estimasi proporsi populasi
q = 1-p
d = Penyimpangan yang ditolerir
Dari hasil prasurvei yang dilakukan terhadap mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, dari 30 orang mahasiswa,
terdapat 25 orang yang telah melakukan pembelian secara online. Maka
31 n =
3.7Jenis Data Penelitian
(1,67)2 (0,83) (0,17) (0,05)2
= 157,4
= 158 orang
Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam
penelitian ini adalah 158 orang.
Dalam memperolah data, penulis mengumpulkan data-data primer dan
sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih
pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan
kuesioner kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data sekunder yang
digunakan peneliti dalam penyusunan penelitian ini bersumber dari
buku-buku dan jurnal ilmiah. Peneliti juga menggunakan media internet untuk
32 3.8Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden. Kuesioner berupa seperangkat pertanyaan
tertulis untuk responden sehingga diperoleh data yang diinginkan.
Kuesioner yang peneliti gunakan yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
tertutup, yaitu pertanyaan yang tidak memberikan kebebasan kepada
responden karena alternatif jawabannya sudah disediakan oleh peneliti.
Pedoman kuesioner yang disusun sesuai dengan jumlah variabel
penelitian, yaitu:
1. Kepercayaan
2. Kemudahan (ease of use)
3. Belanja Online
Kuesioner ini juga menggunakan sebuah pertanyaan saringan diawal
kuesioner yang akan menanyakan apakah calon responden pernah
melakukan pembelanjaan melalui internet atau tidak. Jika calon responden
menjawab pernah, maka calon responden tersebut baru dapat
dikategorikan sebagai responden penelitian dan boleh melanjutkan
33
2. Wawancara (interview)
Peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi
apakah responden yang ditemui pernah melakukan pembelian secara
online. Tujuan wawancara adalah mendukung teknik kuesioner, tertutama
bila ada yang kurang jelas.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data melalui buku, jurnal,
majalah, internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.
3.9Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Uji Validitas data adalah pengujian yang dilakukan guna untuk
mengetahui seberapa cermat suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin
diukur (Priyatno, 2010:97). Pengujian validitas dilakukan dengan cara
mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total.
Uji validitas dilakukan untuk mendapatkan data yang valid. Valid
diartikan bahwa instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono, 2014:156). Uji kriteria dalam menentukan
validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
Jika �ℎ�����>������ maka pertanyaan tersebut valid
Jika �ℎ�����<������ maka pertanyaan tersebut tidak valid
Pengujian validitas dan reliabilitas ini dilakukan kepada 30 responden
34
menyebarkan kuesioner kepada 30 konsumen pengguna online shop di sekitar
kampus Universitas Sumatera Utara.
Nilai rtabel dengan ketentuan df = N-2 (30-2) = 28 dan tindakan
signifikan sebesar 5% maka angka yang diperoleh = 0,361.
Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan pra-survei yang telah dilakukan
kepada 30 responden di luar sampel penelitian.
[image:46.595.126.512.278.611.2]Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 47.53 16.740 .660 .846
VAR00002 47.40 16.938 .733 .843
VAR00003 47.60 17.903 .408 .862
VAR00004 47.30 16.493 .599 .850
VAR00005 47.27 17.513 .493 .857
VAR00006 47.10 16.990 .629 .848
VAR00007 47.23 18.047 .503 .856
VAR00008 47.03 17.551 .496 .856
VAR00009 46.97 18.309 .393 .862
VAR00010 47.00 17.310 .438 .862
VAR00011 47.37 15.895 .639 .847
VAR00012 47.07 17.099 .599 .850
35 Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas
No Butir
Instrumen
Nilai r tabel Corrected Item-Total Correlation
Keterangan
1 VAR00001 0,361 0.660 Valid
2 VAR00002 0,361 0.733 Valid
3 VAR00003 0,361 0.408 Valid
4 VAR00004 0,361 0.599 Valid
5 VAR00005 0,361 0.493 Valid
6 VAR00006 0,361 0.629 Valid
7 VAR00007 0,361 0.503 Valid
8 VAR00008 0,361 0.496 Valid
9 VAR00009 0,361 0.393 Valid
10 VAR00010 0,361 0.438 Valid
11 VAR00011 0,361 0.639 Valid
12 VAR00012 0,361 0.599 Valid
3.9.2 Uji Reliabilitas Data
Menurut Isgiyanto (2009:8), reliabilitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan
pengukur dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur
yang sama pula. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang
36
Untuk mendapatkan hasil uji tersebut digunakan alat bantu program
SPSSversi 17.00 for windows.
Jika �alpha>������ maka pernyataan tersebut reliabel
[image:48.595.130.516.231.506.2]Jika �alpha<������ maka pernyataan tersebut tidak reliabel
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas
No Butir
Pernyataan
Nilai Cronbach’s
Alpha
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Keterangan
1 VAR00001 0,8 0.846 Reliabel
2 VAR00002 0,8 0.843 Reliabel
3 VAR00003 0,8 0.862 Reliabel
4 VAR00004 0,8 0.850 Reliabel
5 VAR00005 0,8 0.857 Reliabel
6 VAR00006 0,8 0.848 Reliabel
7 VAR00007 0,8 0.856 Reliabel
8 VAR00008 0,8 0.856 Reliabel
9 VAR00009 0,8 0.862 Reliabel
10 VAR00010 0,8 0.862 Reliabel
11 VAR00011 0,8 0.847 Reliabel
12 VAR00012 0,8 0.850 Reliabel
Sumber : Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha item deleted
setiap butir instrumen lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa
setiap butir instrument dinyatakan reliabel. Reliabilitas instrument juga dapat
dilihat pada table berikut :
Tabel 3 .6 Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
37 3.10 Uji Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa Regresi dan Koefisien
agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan
pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Data dikatakan
memiliki distribusi yang normal adalah data yang memiliki nilai
signifikansi lebih dari 0,05, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil
dari 0,05 maka data tersebut dinyatakan tidak berdistribusi dengan normal
(Priyatno, 2010).
2. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah keadaan di mana antara dua variabel independen
atau lebih pada model regresi terjadi linier yang sempurna atau mendekati
sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah
multikolinearitas. Metode pengambilan keputusan yaitu jika semakin kecil
nilai tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati
terjadinya masalah multikolinearitas. Data yang tidak memiliki
multikolinearitas adalah yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 dan
38
3. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas adalah keadaan di mana terjadinya ketidaksamaan
varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik
mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Dalam penelitian
ini, pengujian heteroskedastisitas diukur melalui uji Spearman’s rho.
Metode pengambilan keputusan pada uji Spearman’s rho adalah dengan
melihat nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka
tidak terjadi masalah heterokedastisitas, sedangkan sebaliknya, jika nilai
signifikansi kurang dari 0,05 maka terjadi masalah heterokedastisitas
(Priyatno, 2010).
3.11 Teknik Analisis Data
3.11.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana
data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, kemudian
diinterprestasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang
masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil hitungannya.
3.11.2 Metode Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari kepercayaan (X1), kemudahan
(X2), terhadap variabel terikat (Y) yaitu belanja online.
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
39
Dimana :
Y = variabel belanja online
a = konstanta
b1...b2 = koefisien regresi
X1 = variabel kepercayaan
X2 = variabel kemudahan
e = standar eror
3.11.3 Uji Hipotesis
1. Uji-t (Uji Parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
suatu variabel independen (X) secara parsial terhadap variasi variabel
independen (Y).
2. Uji -F (Uji Simultan)
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak
digunakan statistik F (uji F). Jika F hitung < F tabel , maka H0 diterima atau Ha
ditolak, sedangkan jika F hitung > F tabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika
tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Kriteria pengujian sebagai berikut :
H0 : b1, b2= 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas yaitu kepercayaan (X1), kemudahan (X2)
40
H0 : b1, b2≠ 0artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas yaitu kepercayaan (X1), kemudahan (X2)
terhadap varibel terikat belanja online (Y)
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H0 diterima jika t hitung < t table pada ∝ =5%
H1 diterima jika t hitung t table pada ∝ = 5%
3. Koefisien Determinasi (R²)
Koefesian determinasi digunkan untuk mengukur seberapa besar besar
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefesian
determinasi semakin besar (mendekati satu) menunjukan semakin baik
kemampuan X menerangkan Y, dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2
semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model
yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas
41 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Online Shop di Indonesia
Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang
sudah tidak bisa diragukan lagi. Dengan jumlah pengguna internet yang
mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di
Indonesia, pasar e-commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda
bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya. Pertumbuhan ini
didukung dengan data dari Menkominfo yang menyebutkan bahwa nilai
transaksi e-commerce pada tahun 2013 mencapai angka Rp130 triliun.
Ini merupakan angka yang sangat fantastis mengingat bahwa hanya
sekitar 7% dari pengguna internet di Indonesia yang pernah belanja secara
online, ini berdasarkan data dari McKinsey. Dibandingkan dengan China yang
sudah mencapai 30%, Indonesia memang masih tertinggal jauh, tapi perlu anda
ingat bahwa jumlah ini akan terus naik seiring dengan bertumbuhnya
penggunaan smartphone, penetrasi internet di Indonesia, penggunaan kartu
debit dan kredit, dan tingkat kepercayaan konsumen untuk berbelanja secara
online. Jika kita melihat Indonesia sebagai Negara kepulauan yang sangat luas,
e-commerce adalah pasar yang berpotensi tumbuh sangat besar di Indonesia.
Saat ini sudah semakin banyak kota-kota kecil di Indonesia yang mulai
42
Indonesia mencatat bahwa 41% penjualan mereka berasal dari Jakarta, tapi
enam bulan selanjutnya angka ini turun menjadi 22%. Ini menunjukkan bahwa
tidak hanya konsumen di Jakarta saja yang rutin berbelanja online, konsumen
di luar Jakarta pun tidak ingin ketinggalan mengikuti perkembangan zaman
dengan menunjukkan kontribusi mereka pada pasar e-commerce di Indonesia.
Data dari lembaga risete-commerce di
Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun 2012-2015. Angka ini lebih tinggi jika
dibandingkan negara lain seperti Malaysia (14%), Thailand (22%), dan Filipina
(28%). Tentulah nilai sebesar ini sangat menggoda bagi sebagian investor, baik
dalam maupun luar negeri. Beberapa VC (Venture Capital) besar seperti
Rocket Internet, CyberAgent, East Ventures, dan IdeoSource bahkan sudah
menanamkan modal ke perusahaan e-commerce yang berbasis di Indonesia.
Sebut saja beberapa diantaranya adalah raksas
lagi. Mereka adalah sebagian contoh dari perusahaan e-commerce yang sukses
dan berhasil dalam memanfaatkan peluang pasar e-commerce di Indonesia
yang sedang naik daun.
4.1.2 Perilaku Konsumen di Indonesia Terhadap Belanja Online
Berdasarkan data dari Bolton Consulting Group (BCG), pada tahun 2013
golongan kelas menengah di Indonesia sudah mencapai angka 74 juta orang
dan diprediksi pada tahun 2020, angka ini naik menjadi 141 juta orang atau
sekitar 54% dari total penduduk di Indonesia. Melihat dari data ini, sudah jelas