• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERAN STRATEGIS PEREMPUAN PADA KSPPS BMT TUMANG KANTOR PUSAT BOYOLALI TUGAS AKHIR - ANALISIS PERAN STRATEGIS PEREMPUAN PADA KSPPS BMT TUMANG KANTOR PUSAT BOYOLALI - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PERAN STRATEGIS PEREMPUAN PADA KSPPS BMT TUMANG KANTOR PUSAT BOYOLALI TUGAS AKHIR - ANALISIS PERAN STRATEGIS PEREMPUAN PADA KSPPS BMT TUMANG KANTOR PUSAT BOYOLALI - Test Repository"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERAN STRATEGIS PEREMPUAN

PADA KSPPS BMT TUMANG KANTOR PUSAT BOYOLALI

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk Memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

Oleh:

HERLI MARLINA

NIM: 201-14-056

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO

ِّ يَأِبَف

ِِّءلاآ

اَمُك بَر

ِِّناَبّذَكُت

“Maka nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S. Ar-Rahman,

[55]: 13).

Seorang yang optimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap kesulitan,

sedangkan orang pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan. maka itu awal

kegagalan baginya (Rasulullah SAW)

Jangan takut mengelilingi dunia ini sendiri, karena kamu terlahir ke dunia ini sendiri

(Herli Marlina)

Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbanam sedangkan amalku

tidak bertambah sedikitpun, padahal aku tahu umurku semakin berkurang (Ibnu

Mas’ud Radhiyallahu’anhu)

Barangsiapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat, ia

akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya (Imam Syafi’i)

Orang yang tidur tidak akan tahu kalau dirinya sedang berimpi kecuali setelah

bangun, begitu juga dengan orang yang lalai akan akhirat. Tidak akan tahu kalau

(7)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirrobbilalamin puji syukur kepada Allah SWT. Nikmat-Mu sungguh tak terhingga. Kau kabulkan setiap hajad hamba, atas kebesaranmu engkau

mudahkan urusan hamba Tugas Akhir yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kehariban Rasulullah SAW.

Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada:

Pertama

Kedua orang tuaku terkasih Ibunda (Heni) dan ayahanda (Mulyadi) kasih sayangmu tak pernah bertepi cintamu tak pernah berujung. Tiada kasih seindah

kasihmu, tiada cinta semurni cintamu tiada hariku tanpa perhatianmu, kepadamu ananda persembahkan karya sederhana ini sebagai wujud hormat dan baktiku padamu. Terimakasih untuk kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang

tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkahku untuk membuat Ibu dan Ayah bahagia dan bangga. Karena kusadar, selama ini belum bisa

berbuat yang lebih. Untuk Ibu dan Ayah yang selalu membuatku termotivasi, mendukung segala cita-citaku, tak pernah lupa memperhatikanku dan selalu menyiramiku dengan kasih sayang yang tiada tara, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku. Semoga kami bisa menjadi pelibur lara diwaktu lelahmu dan menjadi

mujahid-mujahidin pembawa kebahagian dunia akhirat.

Umak tersayang

(8)

ketika sehari saja tidak mendapat kabar dari kami anak-anakmu. Doa dan ridhomu penghantar sukses kami.

Abak tercinta

Tidak akan ada laki-laki lain diluar sana yang rela mengorbankan jiwa dan raganya selain engkau. Setiap hari tanpa lelah engkau bekerja, engkau korbankan waktu istirahatmu untuk mewujudkan asa kami. Tanpamu apalah artinya kami. Jika

seluruh yang kupunya kuberikan padamu sebagai balasnya, maka sungguh, aku tak akan mampu membalasnya. Hanya doa disepertiga malam yang dapat kulantunkan

untukmu dan semoga diijabah oleh-Nya.

Ke-dua

Adik-adikku yang ganteng Mastra Hegi Carnado dan Hegal Julianto, semoga kita menjadi mujahid-mujahidin fisabilillah yang akan membawa kedua orangtua kita kesurga, nekno, neknang yang tak pernah bosan memotivasi, mendoakan, merawat dan menasihatiku dari kecil sampai sekarang. Keluarga besarku di Palembang terimaksih

atas doa kalian.

Ke-tiga

Kyai saya Alm. KH. Zoemri RWS , Ibu Nyai Hj.Latifah Ustadz-ustadzah Pondok Pesantren Tarbiatul Al-falah Salatiga yang telah memberika ilmu dunia

akhirat kepadaku.

Teman-teman fi sabilillah PPTI Al-falah kakak kamar C30 terima kasih atas semuanya maafkan aku yang selalu membuat gaduh dikamar, mbak-mbak kamar

(9)

yang selalu menemani dikampus terimakasih banyak telah memberiku nasihat dan pelajaran yang berharga dalam menjalani hidup di dunia ini. Mbak Nur Laila,

mbak Layla Yeni terima kasih bimbingannya.

Ke-empat

Yang terakhir dan yang terspesial

Teman-teman D3 Perbanakan Syariah kelas B tat terasa ya sudah tiga tahun kita habiskan waktu bersama dalam canda dan tawa, saatnya sekarang kita tentukan jalan kesuksesan masing-masing guys. Almamaterku Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(10)

KATA PENGANTAR

اندّيس ,ينلسرلماو ءايبنلأا فرشأ ىلع ملاّسلاو ةلاّصلاو ,نيّدلاو اينّدلارومأ ىلعو ينعتسن هبو ,ينلم اعلا ّبر لله دملحا

لاو لوحلا ,ينعجمأ هبحصو هلأ ىلعو .دّممح انلاومو اننيعأ ةّرقو انعيفشو انبيبحو

دعب اّمأ .ميظعلا ّيلعلا للهااب ّلاإ ةّوق

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala limpahan nikmat, karunia, serta hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa terhaturkan dan tercurahkan kepada khatamul anbiya‟ wal mursalin nabi pembawa cahaya kebenaran beliau manusia termulia baginda Nabi agung Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya serta orang-orang yang mencintainya, hingga yaumil qiyamah. Semoga kita semua, orang tua kita, keluarga kita, guru-guru kita diberi tetap Iman, Islam, Ihsan, istiqamah dalam beribadah dan dibimbing oleh Allah SWT dan pada akhirnya jika kita di panggil menghadap Allah SWT menetapi „ala ar-Ridha wa khusnil khatimah. Amin yaa Rabbal „Alamiin.

Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan segenap semangat dan kemampuan yang terbatas akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ANALISI PERAN STRATEGIS PEREMPUAN PADA KSPPS BMT TUMANG

(11)

banyak kesalahan, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini banyak pihak yang ikut serta memberikan bantuan moril maupun materil. Oleh karenanya dengan kerendahan hati perkenankan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

3. Bapak H. Alfred L. M.Si. selaku Ketua Jurusan D3 Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

4. Ibu Dr. Hikmah Endraswati, M.Si. selaku pembimbing Tugas Akhir penulis, yang telah meluangkan waktu, memberi arahan dan masukan kepada penulis. 5. Bapak Faqih Nabhan, M.Si. selaku dosen Pembimbing Akademik selama kuliah

di jurusan D3 Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang selalu memberi motivasi belajar bagi penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh sivitas akademika IAIN Salatiga terlebih kepada dosen-dosen di jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang banyak berjasa kepada penulis.

(12)

8. Secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Ibundaku tercinta beliau ibu Heni dan ayahandaku beliau bapak Mulyadi yang penulis muliakan dan banggakan. Berkat kesabaran dan ketulusan beliau dalam membimbing, memberi dukungan, pengorbanannya serta tidak henti-hentinya selalu mendoakan setiap hari untuk anak-anaknya. Penulis berharap semoga seluruh amal dan jerih payah beliau tercatat sebagai amal yang bisa mendapatkan ridho dari Allah SWT, dan bisa menghantarkan keharibaan Allah SWT.

9. Untuk seluruh keluarga besarku, nekno neknang, wak Wet, wak Weng, wak Tin, cik Da, sepupu-sepupuku ayuk Yayak, Tesa, Efri, kak Pep, Pengki, Darul, yuk Ulan, Tin, Dewi, Nora, Ita, Yepa, yuk Etik, dek Opin, Serli, Dinda, Geri, Gilang. serta adiku yang kusayangi Mastra Hegi Carnado dan Hegal Julianto. Sahabat-sahabatku Muliana Sari Tutut, Ayudita, Yoanda, Heni, Zukna, Meri, abang Repo, Neng Ewit, Rike, Desi dari SMAN 1 POBAR Sumatera Selatan yang sampai hari ini tetap memberikan motivasi kepada penulis.

10. Kepada K.H. Zoemri RWS (Alm), ibu Nyai. Hj. Latifah Zoemri pengasuh PPTI Al-falah. Terima kasih atas didikannya dalam membimbing dan mengajarkan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

(13)

12. Kepada semua teman-teman Podok Pesantren Tarbiatul Islam Al-falah. Kakak-kakak kamar C30, teman-teman III ULA. Semua teman-teman HMJ D3 Perbankan Syariah, KSEI, DEMA FEBI, PMII Kota Salatiga, PERMEL Jateng-DIY, HIMA SUMA.

13. Yang terkhir teruntuk siapapun yang belum penulis sebutkan satu persatu. Teruntuk semuanya Jazakumullahu ahsanal jazaa‟ syukran katsiraan. semoga Tugas Akhir ini bermanfaat. Amiin

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan. Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat dijadikan acuan dan bahan referensi oleh pihak siapapun. Maka dari itu penulis minta dukungan dan sarannya kepada siapapun yang membaca Tugas Akhir ini untuk berkelajutan yang lebih baik lagi. Akhir kata Iyyakana‟budu waiyyaka nasta‟iin. Amiin.

Salatiga, 9 Juni 2017 Penulis

(14)

ABSTRAK

Marlina, Herli. 2017. Analisis Peran Strategis Perempuan pada KSPPS BMT

TUMANG Kantor Pusat Boyolali. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam program studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Hikmah Endraswati, M.Si

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran strategis perempuan pada KSPPS BMT TUMANG kantor pusat Boyolali, faktor-faktor yang mempengaruhi penempatan posisi strategis perempuan pada KSPPS BMT TUMANG kantor pusat Boyolali dan kebijakan KSPPS BMT TUMANG kantor pusat Boyolali terhadap karyawan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer berupa sumber data yang langsung diberikan oleh BMT TUMANG, sedangkan data sekunder diperoleh dari data dan dokumentasi yang berkaitan dengan Standar Operasional Perusahaan (SOP) KSPPS BMT TUMANG, buku, brosur, dan internet.

Hasil penelitian menunjukan bahwa perempuan dewasa ini mampu bersaing dan ikut andil dalam ranah publik. Perempuan menempati 21 posisi dari 40 posisi yang ada. Sedangkan untuk peran strategis perempuan hanya menempati dua posisi dari 21 posisi yaitu sebagai manajer personalia dan manajer cabang. Hal ini menunjukkan bahwa peran strategis perempuan masih rendah. Faktor yang mempengaruhi penempatan posisi karyawan perempuan diantaranya; faktor pengetahuan, kemampuan, sikap, pendidikan dan prestasi, kesehatan, kepribadian, tes psikologi, tes wawancara. Kebijakan yang diperuntukkan khusus untuk karyawan perempuan diantaranya yaitu cuti hamil selama 3 bulan bagi karyawan yang sudah bekerja lebih dari dua tahun. Dan 45 hari bagi karyawan yang bekerja kurang dari 2 tahun.

Kata Kunci: Peran strategis perempuan, karyawan perempuan, BMT TUMANG

(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

3. Peran Perempuan Menurut Al-Quran dan Hadis ... 26

(16)

5. Perempuan dan Gender di Indonesia ... 35

F. Kelengkapan Organisasi BMT TUMANG ... 51

G. Identitas Lembaga BMT TUMANG ... 52

H. Struktur Organisasi BMT TUMANG ... 54

I. Job Discription BRI Syariah KCP Purwodadi ... 55

7. Manajer Adminitrasi... 56

8. Manajer Operasional ... 56

2. Produk Pembiayaan KSPPS BMT TUMANG ... 65

(17)

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Peran Strategis Perempuan... ...70 B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penempatan peran

Strategis Perempuan ... 80 C. Kebijakan Khusus untuk Karyawan Perempuan ... 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 98 B. Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ...

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Sepuluh BMT Terbesar di Indonesia Tahun 2010 ... 3

Tabel 2.1 : Tinjauan kajian terdahulu ... 13

Tabel 3.1 : Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Berjangka ... 96

Tabel 4.1 : Nisbah Simpanan Mudharabah Berjangka Telur Emas ... 98

Tabel 5.1 : Ilustrasi Penerimaan Bagi Hasil Simuda Mapan ... 101

(19)

DAFTAR GAMBAR

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto tentang KSPPS BMT TUMANG Lampiran 2 : Ciriculum Vitae

Lampiran 3 : Daftar karyawan laki-laki dan perempuan pada KSPPS BMT TUMANG

Lampiran 4 : Daftar posisi dan peran karyawan laki-laki dan perempuan pada KSPPS BMT TUMANG

Lampiran 5 : Daftar karyawan perempuan pada KSPPS BMT TUMANG Lampiran 6 : Daftar posisi dan peran perempuan pada KSPPS BMT

TUMANG

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) mengalami perkembangan yang pesat, jika dibandingkan dengan berbagai lembaga keuangan syariah maupun konvensional lainnya (Darwanto, 2014: 502). Didukung dengan prosentase umat Islam di Indonesia sebesar 88% dari 258 juta jiwa. Lembaga keuangan yang umumnya dikenal oleh masyarakat luas dalam wujud Baitul Maal

wat Tamwil (BMT) memiliki keunggulan sebagaimana perbankan syariah yang tahan terhadap krisis moneter tahun 1998. BMT terbukti tangguh menghadapi goncangan ekonomi nasional (Ismail, 2017: 47).

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) lahir dan berdiri sebagai lembaga dakwah yang memberikan alternatif pilihan bagi umat dalam transaksi bisnis dan keuangan syariah yang jauh dari sistem riba. BMT sebagai salah satu institusi keuangan syariah tidak hanya fokus pada orientasi profit namun mempunyai tanggung jawab sosial untuk mensejahterakan masyarakat (Ismail, 2017: 6). BMT berkembang menjadi salah satu Lembaga Keuangan Mikro (LKM) berbasis syariah yang penting di Indonesia, bahkan perkembangan telah merata keseluruh daerah. Salah satunya di wilayah Jawa Tengah (Lasmiatun, 2015).

(22)

BMT lain yang beroperasi di Jawa Tengah yang didasarkan atas gebrakan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang mempelopori agar BMT dijadikan sebagai gerakan nasional. Pertumbuhan BMT di Jawa Tengah semakin meningkat sampai pada tahun 2005 dibentuk asosiasi BMT se-Jawa Tengah sekaligus asosiasi BMT Indonesia dan standardisasi akad pada BMT. Sejak itulah BMT di Jawa Tengah mulai berkembang sampai saat ini (Albana, 2013 dalam Lasmiatun,

2015: 87).

Tabel 1.1 Sepuluh BMT Terbesar di Indonesia Tahun 2010

No Nama BMT Aset (Rp) Lokasi

1 Usaha Gabungan Terpadu 153.718.513.449 Jawa Timur 2 Bina Ummat Sejahtera 130.075.119.276 Jawa Tengah 3 Maslahah Mursalal lil Ummah 56.789.856.176 Jawa Timur

4 Tumang 19.639.395.293 Jawa Tengah

5 Al-Huda 15.805.114.168 Jawa Tengah

6 Usaha Artha Sejahtera 15.205.459.602 Jawa Tengah 7 Fajar Mulia 14.257.742.000 Jawa Tengah 8 Baskara Muhammadiyah 13.708.504.919 Lampung 9 Fajar Metro 11.876.006.130 Lampung

10 Duta Jaya 10.664.172.724 Lampung

Total Aset 10 BMT 441.739.883.737 Sumber: Majalah investor edisi September 2010

(23)

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000

2009 2010 2011 2012 2013 2014 5.227 5.809 5.776 5.549 5.383 5.292

19.850 19.617 20.571 21.308 21.832 22.279 25.077 25.426 26.347 26.875 27.215 27.572

T.Aktif Aktif Jumlah Koperasi

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah LKMS di Jawa Tengah Tahun 2009-2014

Sumber: Data diolah Lasmiatun, 2015

Berdasarkan grafik perkembangan LKMS di atas, maka dapat diketahui bahwa perkembangan jumlah LKMS di Jawa Tengah dari tahun 2009-2014 selalu mengalami kenaikan yaitu dari 25.077 pada tahun 2009 menjadi 27.572, disertai dengan kenaikan jumlah LKM yang aktif, dan penurunan jumlah LKMS yang tidak aktif. Hal ini menunjukkan bahwa LKMS di Jawa Tengah dari tahun 2009-2014 mengalami kenaikan walaupun sempat ada gejolak penurunan LKMS aktif di tahun 2010.

(24)

11.450 Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Omset dan Aset LKMS di JawaTengah 2009-2014

Sumber: Data diolah Lasmiatun, 2015

Untuk pertumbuhan omset dan aset pada LKMS di Jawa Tengah dari tahun 2009-2014 selalu mengalami kenaikan rata-rata sebesar 32.1% dengan kenaikan paling tinggi pada tahun 2012. Pernyataan ini didukung oleh ketua asosiasi BMT Jawa Tengah seperti dikutip dari Solopos bahwa aset lembaga keuangan mikro berbasis syariah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) di Jawa Tengah terus tumbuh subur. Dalam setahun, rata-rata 365 BMT se-Jateng mengalami pertumbuhan aset 40%-60%. Ketua Asosiasi BMT Jateng, Adib Zuhairi, mengatakan bahwa aset bervariasi antara Rp 5 Miliar sampai Rp 100-an Milyar. Sebanyak 90-an BMT berada di Soloraya (www.solopos.com., 2011).

(25)

Jumlah SDM di Jawa Tengah menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 yaitu 34.019.095 jiwa. Dari total tersebut, penduduk laki-laki sebanyak 16.871.194 jiwa sementara perempuan sebanyak 17.147.901 jiwa. Komposisi penduduk usia produktif perempuan (15-64 tahun) 11.506.354 jiwa jumlahnya lebih banyak dibanding laki-laki 11.299.279 jiwa, yaitu 67.59% penduduk perempuan usia produktif dan penduduk laki-laki hanya 67.45%.

Dengan jumlah perempuan mencapai setengah dari total penduduk wilayah Jawa Tengah. Potensi yang sangat besar dan harus dimanfaatkan dengan baik agar kaum perempuan tidak tertindas. Hal ini juga telah diupayakan karena salah satu prioritas pembangunan yang harus dicapai mulai tahun 2015 dalam Millenium

Development Goals (MDG‟s) adalah mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan (Hasanah, 2013 :72).

(26)

perempuan yang aktif dalam perekonomian 38%, dari hanya 7% tahun 1980 dan 8.5% tahun 1990. Di sektor pendidikan dan profesional bahkan jumlah perempuan melebihi laki-laki.

Partisipasi dan representasi perempuan di ranah publik telah menunjukkan kemajuan di Indonesia. Presentase perempuan yang tergabung dalam Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengalami peningkatan, dari 17.32% pada tahun 2014 menjadi 18.04% pada tahun 2016. Pada tingkat sub-nasional, perempuan memenangkan kurang dari 15% kursi (14.6% diwakili dalam provinsi dan 25.8% diwakili dalam parlemen daerah). Hampir setengah dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah perempuan, kurang dari 20% memegang keputusan. Di tingkat nasional, presiden Joko Widodo menunjuk sembilan perempuan di kabinetnya dari 34 menteri.

(27)

Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing perempuan yaitu melalui pendidikan. Tingkat pendidikan akan berkorelasi dan berbanding lurus dengan kondisi tingkat perekonomian dan kesejahteraannya karena dengan tingkat pendidikan rendah kesempatan memperoleh pekerjaan, menduduki jabatan-jabatan strategis baik di perusahaan, pemerintahan, maupun parlemen juga rendah. Bank dunia menilai perusahaan yang dimiliki oleh perempuan berkembang lebih cepat dibanding usaha yang dijalankan seorang laki-laki. Perempuan saat ini dituntut untuk berani mengembangkan dirinya. Oleh karenanya, pendidikan menjadi hal penting bagi kelangsungan hidunya (Rachman, 2014).

Wilayah Jawa Tengah menjadi urutan nomor dua jumlah terbesar perempuan tamat dari perguruan tinggi setelah DKI Jakarta. Hal ini membuktikan bahwa perempuan sudah tidak dianggap sebagai golongan pelengkap atau the

second lagi. Jumlah perempuan yang tamat dari perguruan tinggi lebih besar dari laki-laki. Diketahui dari data KEMRISTEKDIKTI terakhir diperbarui pada 10 Februari 2017 dengan total tenaga kerja perempuan 17.023.200 ada sebanyak 14.133.000 perempuan lulusan perguruan tinggi sedangkan laki-laki dari total angkatan kerja 16.857.000 hanya sebesar 12.415.000 lulusan perguruan tinggi (sumber: data diolah dari KEMRISTEKDIKTI, 2017).

(28)

hadapan Allah semua manusia sama, baik laki-laki maupun perempuan. Tidak ada satupun ayat yang merendahkan perempuan demikian Rasulullah SAW tidak menganggap perempuan sebagai makhluk yang tidak sempurna atau inferior. Hal ini terdapat sebagaimana dalam firman Allah SWT yang berbunyi:

بَهََُّأ بََ

Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.” (Q.S. Al -Hujurat [49]: 13).

Dewasa ini perempuan dapat bekerja dan berkarir di mana saja selagi ada kesempatan. Persentase perempuan di sektor publik semakin meningkat dari waktu ke waktu seperti yang terjadi di Inggris dari tahun 1881 hingga tahun 1882 wiraswastawan perempuan meningkat 70%. Manajer perempuan menempati 25% dari keseluruhan jabatan manager di Swedia, sementara di Jerman tahun 1987, 40% kalangan bisnis adalah perempuan (Asfar, M., 1996 :4 dalam Baswedan, 2015 :129).

(29)

TPAK di Jawa Tengah pada 2014 adalah 69.68% mengalami penurunan pada tahun 2015 yaitu hanya 67.86%.

Dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi dan perubahan peradaban menuntut para perempuan untuk siap mengambil peran. Saat ini kontribusi perempuan sangat luar biasa dalam berbagai bidang kehidupan seperti dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial kemasyarakatan, politik, olahraga bahkan militer.

Tabel 2.1 Tinjauan kajian terdahulu Nama

Penulis

Tahun Penelitian

Judul Penelitian Hasil Penelitian Rizal 2014 Peran Perempuan Dalam

Pengembangan Lembaga

(30)

perempuan dengan melakukan

2013 Peran Perempuan Dalam Perekonomian Rumah

(31)

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “ANALISIS PERAN STRATEGIS PEREMPUAN

PADA KSPPS BMT TUMANG KANTOR PUSAT BOYOLALI”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas adalah sebagai beriku:

1. Apa saja peran strategis perempuan pada KSPPS BMT TUMANG kantor pusat Boyolali?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penempatan posisi strategis perempuan pada KSPPS BMT TUMANG kantor pusat Boyolali?

3. Bagaimana kebijakan KSPPS BMT TUMANG kantor pusat Boyolali terhadap karyawan perempuan?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang ada, yaitu:

a. Untuk mengetahui peran strategis perempuan pada KSPPS BMT TUMANG kantor pusat Boyolali.

(32)

c. Untuk mengetahui kebijakan KSPPS BMT TUMANG kantor pusat Boyolali terhadap karyawan perempuan.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari hasil penelitian ini diantaranya adalah: a. Bagi IAIN Salatiga

1)Sebagai referensi dan rujukan dalam mempersiapkan sumber daya manusia khususnya perempuan yang siap bersaing dan unggul.

2)Dapat dijadikan sumber penelitian lebih lanjut dengan menambah permasalahan dan variabel yang ada.

3)Sebagai tambahan referensi perpustakaan kampus b. Bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam

1)Penelitian ini memberikan informasi kepada mahasiswa FEBI jika seorang perempuan bukan hanya bisa menjalani profesi sebagai ibu rumah tangga saja, seorang perempuan mampu bekerja di ranah publik sama halnya dengan laki-laki.

2)Menambah informasi mengenai peran strategis seorang perempuan. c. Bagi peneliti sendiri

1)Manfaat penelitian ini untuk menambah pengetahuan bahwa sebenarnya seorang perempuan itu juga mampu berprestasi dan menduduki posisi penting dalam sebuah pekerjaan.

(33)

3)Sebagai bentuk pengaplikasian dari teori pembelajaran penulisan karya ilmiah.

4)Meningkatkan pola berpikir ilmiah peneliti. d. Bagi KSPPS BMT TUMANG

1)Penulisan penelitian ini diharapkan bisa dijadikan pertimbangan dan masukan dalam penempatan posisi pekerjaan khususnya karyawan perempuan yang bekerja pada BMT TUMANG kantor pusat Boyolali. 2)Bahan pertimbangan untuk menambah kebijakan yang berkaitan dengan

karyawan perempuan. D. Metodologi Penelitian

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan metode deskriptif

kualitatif. Yaitu menganalisis berbagai data yang terhimpun dari suatu penelitian, kemudian pembentukan kesimpulan kategoris atau ciri-ciri umum tertentu (Bungin, 2013: 280 dalam Yeni, 2016: 5).

1. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menadi dua, yaitu:

a. Data Primer

(34)

Staf Personalia KSPPS BMT TUMANG kantor pusat Boyolali, manajer cabang dan karyawan perempuan KSPPS BMT TUMANG cabang Salatiga. b. Data Sekunder

studi kepustakaan berupa Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian yang bersifat publik. Tugas Akhir ini menggunakan data dari data dan dokumentasi yang berkaitan dengan Standar Operasional Perusahaan (SOP) KSPPS BMT TUMANG, buku, brosur, dan internet.

2. Teknik pengumpulan data

Dalam pelaksanaannya, penelitian ini menggali informasi dan data dari

Human Resources Development (HRD), manajer dan karyawan perempuan khususnya pada KSPPS BMT TUMANG cabang Salatiga. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang akurat dan valid diantaranya:

a. Interview (Wawancara)

(35)

yaitu HRD pusat, manajer dan karyawan perempuan pada KSPPS BMT TUMANG cabang Salatiga. Mengenai jumlah karyawan keseluruhan, jumlah karyawan perempuan, posisi yang dipegang perempuan dan kebijakan khusus untuk karyawan perempuan.

b. Observasi

Pengamatan (obsevasi) adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung diobjek penelitian (Bawono, 2006 :30). Dalam penelitian ini penulis mengikuti paktikum magang sehingga dapat mengamati secara langsung kegiatan karyawan KSPPS BMT TUMANG cabang Salatiga dan observasi ke kantor pusat Boyolali serta mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan peran perempuan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, pranasti, notulen, dan rapat agenda (Arikunto, 1996 :234). Metode ini digunakan penulis untuk memperoleh data secara tertulis dan melihat secara langsung bukti-bukti data yang ada seperti sejarah, visi misi, struktur organisasi, jumlah karyawan dan perkembangan BMT TUMANG.

3. Analisis Data

(36)

data. Analisis data adalah mengubah data mentah menjadi data yang bermakna yang mengarah pada kesimpulan (Arikunto, 2014 :53), maka langkah-langkah yang digunakan penulisan dalam penyusunan Tugas Akhir ini yaitu menggunakan data analisis deskriptif. Metode ini tujuannya untuk mendeskripsikan secara sistematik, akurat dan aktual tentang peran strategis perempuan pada KSPPS BMT TUMANG kantor pusat Boyolali.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran tentang isi dan mempermudah pembaca dalam memahami tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan penelitian ini. berikut kami sampaikan penjelasannya:

BAB I PENDAHULUAN, Merupakan bab pendahuluan yang memuat

gambaran umum dari pembahasan. Dalam bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, Berisi tentang penelitian terdahulu, teori

ketergantungan sumber daya, peran perempuan, peran perempuan menurut Al-Quran dan Hadis, tenaga kerja perempuan, perempuan dan gender di Indonesia.

BAB III OBJEK PENELITIAN, Berisi tentang sejarah berdirinya BMT

TUMANG, VISI MISI, Struktur organisasi dan produk-produk BMT.

BAB IV ANALISA DATA, merupakan bab yang berisikan hasil

(37)

karyawan dan kebijakan-kebijakan khusus untuk karyawan perempuan pada KSPPS BMT TUMANG.

BAB V PENUTUP,merupakan bab terakhir dalam penulisan tugas akhir

(38)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Rizal (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Peran Perempuan dalam Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Kabupaten Tanah Datar” menjelaskan bahwa ada peran perempuan dalam lembaga keuangan non-bank dalam pengambilan keputusan dan kebijakan dalam operasi pada lembaga keuangan syariah termasuk pada kategori dominan. Hal ini didukung oleh latar belakang pendirian lembaga keuangan syariah di Kabupaten Tanah Datar diprakarsai langsung oleh perempuan, dan perempuan tersebut langsung menjadi manajer pada LKMS tersebut, mereka lebih tahu dan terlibat dalam pengembangan lembaga keuangan tersebut dibandingkan dengan pengurus. Kemudian keikutsertaan perempuan dalam permodalan baik dari segi besarnya modal maupun jumlah pemodal, menunjukkan bahwa keikutsertaan perempuan masih kurang dibandingkan dengan laki-laki. Dimana keikutsertaaan perempuan dibandingkan dengan laki-laki untuk semua lembaga keuangan syariah di Kabupaten Tanah Datar hanya satu lembaga keuangan yang sampai 50% yaitu KJKS BMT Al-Hikmah Tabek Patah, selebihnya berada di bawah 50% bahkan ada yang 8%.

(39)

perempuan. Berdasarkan data IFC, perempuan memiliki potensi untuk menghasilkan hubungan perbankan yang berkelanjutan dan menguntungkan. Hampir 90% pengusaha UMKM perempuan, modal usahanya berasal dari modal mereka sendiri. IFC mendorong perbankan untuk mengembangkan produk khusus bagi perempuan wirausaha ini. Perhatian kepada pengusaha perempuan juga ditunjukkan dengan cara meningkatkan kualitas produk dan layanannya bagi nasabah dari kaum hawa ini pemberian kredit kepada para pengusaha perempuan dan pemberian akses perbankan bagi para pengusaha UMKM perempuan. Perempuan merupakan pasar yang sangat potensial bagi bank komersial, mengingat masih banyak di antaranya yang belum terlayani oleh akses perbankan. Pihak perbankan dapat memperluas akses dan fasilitas bagi UMKM bagi para pengusaha perempuan dengan melakukan pemberian kredit untuk memperluas usaha.

(40)

ini dapat direalisasikan dengan menerapkan akad jual beli, akad kerjasama dan akad ijarah.

Penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sujarwati (2013), tentang peran perempuan di Dusun Panthong Kulon dalam membatu perekonomian rumah tangganya dalam konteks memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga mereka. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa peran perempuan sangat kuat, semangat kerja perempuan sangat besar walaupun dengan penghasilan yang kecil. Perempuan pekerja gula merah dapat mengisi sektor-sektor penting dalam keluarga, yaitu sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial.

Penelitian yang terakhir adalah penelitian yang dilakukan oleh Huda (2013), dengan judul “Peran Perempuan dalam Pemberdayaan Ekonomi Syariah”

penelitian ini menjelaskan tentang peran perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan di tengah masyarakat ekonomi sesungguhnya memiliki konotasi produktif dan inovatif. Koperasi wanita (Kopwan) yang diberi nama “An-Nisa”, yang bermula dari sebuah ide sederhana yaitu ingin hidup lebih layak dan sejahtera secara bersama sama. Berawal dari kemauan yang kuat, kaum perempuan mempunyai motivasi tinggi guna mencapai cita-cita tersebut. Dalam bahasa sederhana, “peran aktif” pada konteks perempuan adalah sebuah pemberdayaan potensi secara optimal menuju produktifitas.

(41)

BMT TUMANG kantor pusat Boyolali. Dengan objek penelitian HRD, manajer cabang dan karywan peremuan KSPPS BMT TUMANG. Metode yang digunakan penulis adalah deskriptif analisis, dengan permasalahan dan fokus penelitian bagaimana peran strategis perempuan, faktor-faktor yang mempengaruhi penempatan posisi perempuan dan kebijakan khusus untuk karyawan perempuan pada KSPPS BMT TUMANG kantor pusat Boyolali.

(42)

B. Kajian Teoritik

1. Teori

a. Teori Ketergantungan Sumber daya (Resource Dependence Theory)

Teori ketergantungan sumber daya dikemukakan oleh Pfeffer dan Salancik pada tahun 1978 dengan diterbitkannya The External Control of

Organizations: perspektif ketergantungan sumber daya. Teori ini awalnya dikembangkan untuk memberikan perspektif alternatif bagi para ahli ekonomi mengenai merger and board interlocks, dan memahami tipe hubungan interior ganisasi yang memiliki peranan besar dalam “market

failure. Selama ini RDT telah diterapkan untuk menjelaskan bagaimana organisasi mampu mengurangi ketergantungan dan ketidakpastian dalam lingkungan organisasinya. Pfeffer dan Salancik (1978: 1 dalam Hillman dkk., 2009) menyatakan bahwa untuk memahami perilaku organisasi diperlukan pemahaman terhadap perilaku pada lingkungan organisasi tersebut. Organisasi mengurangi pengaruh eksternal dan meningkatkan kekuatan organisasi sendiri. RDT mengakui adanya pengaruh faktor eksternal terhadap perilaku organisasi. Seorang manajer dalam organisasi dapat memutuskan untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan organisasi sebagai kontrol atas sumber daya utama (Ulrich & Barney, 1984 dalam Hillman et al., (2009).

(43)

menjelaskan bahwa tindakan organisasi, dengan membentuk interlock, aliansi, usaha patungan, dan merger dan akuisisi, dalam upaya untuk mengatasi ketergantungan dan memperbaiki otonomi organisasi dan legitimasi. Sementara teori ketergantungan sumber daya adalah salah satu dari banyak teori organisasi yang menjadi ciri perilaku organisasi (Hillman

et al., 2009).

Dasar dari teori ini adalah pernyataan Emerson pada tahun 1962 yang menyatakan bahwa kekuasaan (power) A atas B berasal dari kontrol atas sumber daya yang dibutuhkan B, dimana sumber daya tersebut tidak ditemukan di tempat lain. Sehingga pengelola perusahaan memiliki motivasi untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan meningkatkan otonomi perusahaan yang mereka kelola. Penekanan pada kekuasaan dan penelaahan yang hati-hati terhadap taktik yang tersedia bagi pengurus perusahaan merupakan cici-ciri dari teori ketergantungan sumber daya yang membedakannya dengan pendekatan lainnya (Davis dan Cobb, 2009 dalam www.pps.unud.ac.id., 2016).

2. Peran Perempuan

(44)

seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu. Harapan-harapan tersebut merupakan imbangan dari norma-norma sosial dan oleh karena itu dapat dikatakan bahwa peranan itu ditentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat.

Kata strategis berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. strategis adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. Strategis diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategis yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang dilakukan oleh mata-mata musuh (Quinn, 1999: 10 dalam Widhiyanti, 2012).

peran strategis adalah suatu posisi dalam sebuah perusahaan yang membuat orang yang berada pada posisi tersebut mempunyai peran penting dan berpengaruh dalam pengambilan kebijakan dan keputusan untuk kemajuan perusahaan. Peran strategis yang turut menentukan sukses atau gagalnya perusahaan dalam mencapai tujuan.

(45)

pekerjaan-pekerjaan yang semula belum pernah diduduki, seperti menjadi dirjen, mentri, pilot, tentara dan sebagainya. Meskipun rekaan Jhon Naisbit dan istrinya tidak seluruhnya benar, ada bagian-bagian tertentu yang memberi keprihatinan khusus. Perempuan dikenal sebagai makhluk yang lemah lembut tetapi pada saat tertentu mereka lebih berani dari kaum laki-laki.

Menurut studi yang dilakukan The Center for Women‟s Leadership pada Babson College saat ini perempuan merupakan sepertiga jumlah

entrepreneur diseluruh dunia. Perempuan di negara berpenghasilan rendah/sedang seperti Rusia (39.3%) dan Filipina (22.5%) memperlihatkan angka tertinggi dalam aktivitas kewirausahaan tingkat awal. Sedangkan dinegara kaya, seperti Belgia (1%) dan Swedia (2.3%) angkanya terendah. Lebih jauh research menemukan, pada negara berpenghasilan rendah dan sedang, perempuan yang memulai usaha bisnis dengan usia rentang 25 sampai 34 tahun dan berbisnis secara mantap pada usia 35 hingga 44 tahun. Hanya sedikit berbeda dengan negara kaya, yakni 25 sampai 44 tahun di tingkat awal dan 35 sampai 54 mantap (Kurniawan, 2008: 2-4).

Menurut Kurniawan (2008: 7-10) beberapa anggapan yang salah tentang perempuan yang bekerja diluar rumah seperti:

1. Perempuan akan sulit mengatur waktu jika bekerja.

2. Keluarga akan terbengkalai jika seorang perempuan bekerja.

(46)

5. Jika perempuan bekerja diluar maka rumah tangga terancam kacau.

3. Peran Perempuan Menurut Al-Quran dan Hadis

Menurut Samuel P. Huntington, guru besar ilmu politik Harvard

University, dalam tulisannya The Class of Civilization (Woshington Pos, 1993) dalam Djawas, 1996: 96), mengemukakan bahwa era masa depan, konflik yang fundamental tidak lagi ekonomis dan ideologis, melainkan lebih disebabkan oleh konflik peradaban. Masa depan barat akan berhadapan dengan Islam, sebab Islam merupakan Agama diluar agama Kristen yang paling berpengaruh. Salah satu ekspektasi barat yaitu mempropogandakan emansipasi wanita. Sedangkan emansipasi wanita dalam Islam yang tertuang dalam Al-Quran adalah bukan rekayasa tangan-tangan manusia dan berbeda jauh dengan yang dibudayakan di dunia barat. Islam menganjurkan laki-laki dan perempuan agar berlomba-lomba dalam beramal saleh untuk meraih prestasi yang ingin dicapai sesuai dengan profesi dan kemampuan yang dimiliki, namun harus disesuaikan juga dengan kodratnya masing-masing sesuai dengan perintah Allah bukan emansipasi yang diartikan persaingan dengan kaum laki-laki dalam segala bidang kehidupan (Tangngareng, 2015). Sebagaimana firman Allah SWT,

ِث َُو ش ٍْؤََ ۚ ضْعَث ءبَُِىْوَأ ٌْ ه ضْعَث دبٍَِْْؤ َْىاَو َُى ٍِْْؤ َْىاَو

ِشَنْْ َْىا َِِع َُْىَهَََْْو ِفو شْعََْىب

ََّاللّ َُِّإ ۗ َّاللّ ٌ ه ََحْشََُس َلِئََٰىو أ ۚ هَىى سَسَو َ َّاللّ َُى عُِط ََو َحبَمَّضىا َُى رْؤ ََو َح َلََّصىا َُى َُِق ََو

ضَِضَع

ٌُِنَح

Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian

(47)

rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. At-Taubah [9]: 71).

Dewasa ini banyak perempuan Indonesia yang masuk dalam dunia kerja di sektor publik, baik karena semakin banyaknya perempuan yang lulus dari perguruan tinggi maupun desakan ekonomi yang semakin sulit jika suatu keluarga hanya bergantung pada satu sumber pemasukan. Peran perempuan tidak hanya dalam di rumah tangga, tetapi juga ditempat kerja (Kurniawan, 2011: 178-182). Al-Quran memberi peluang yang sama kepada kaum perempuan dan kaum laki-laki untuk melakukan berbagai kebijakan yang tentu saja sesuai dengan kodratnya masing-masing sepeti tertuang dalam firmal Allah berikut:

بَخ سبَهَّْ ْلْا بَهِزْحَر ٍِِْ ٌِشْجَر دبََّْج ِدبٍَِْْؤ َْىاَو ٍَُِِِْْؤ َْىا َّاللّ َذَعَو

بَهُِف ََِِذِى

ٌُِظَعْىا صْىَفْىا َى ه َلِى ََٰر ۚ شَجْمَأ ِ َّاللّ ٍَِِ ُاَىْضِسَو ۚ ُْذَع ِدبََّْج ٍِفًخَجَُِّط َِِمبَسٍََو

Artinya: “Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin, lelaki dan

perempuan akan mendapat surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya dan mendapat tempat-tempat yang bagus di surga Adn) yaitu tempat-tempat tinggal (Dan keridaan Allah adalah lebih besar) lebih agung daripada kesemuanya itu (itu

adalah keberuntungan yang besar”. (Q.S. At-Taubah [9] :72).

ًْىَق ُآََْش ٌْ نٍََِّْشْجََ َلََو ۖ ِظْسِقْىبِث َءاَذَه ش ِ َّ ِلِلّ ٍَُِِاَّىَق اى ّى م اى ٍَْآ ََِِزَّىا بَهََُّأ بََ

ْعَر َّلََأ ًََٰيَع

َُى يََْعَر بََِث شُِجَخ َ َّاللّ َُِّإ ۚ َ َّاللّ اى قَّراَو ۖ َٰيَىْقَّزيِى ةَشْقَأ َى ه اى ىِذْعا ۚ اى ىِذ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang

(48)

kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Maidah [5] :8).

Menurut Sajogyo (1984 :xi) dalam buku berjudul Peranan Perempuan

dalam Perkembangan Ekonomi, dikemukakan bahwa pembangunan sosial ekonomi dalam masyarakat menimbulkan gejala disintegrsi dalam pembagian kerja tertentu antara laki-laki dan perempuan yang telah mengakar secara tradisional. Peran perempuan sebagai ibu rumah tangga perlu mendapat wawasan karena sejalan dengan pikiran-pikiran yang tertuang dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) bahwa perempuan dan laki-laki sama-sama mempunyai kesempatan untuk memperoleh kedudukan yang sama-sama dalam kegiatan perkembangan pembangunan. Dalam Al-Quran dijelaskan kisah kepemimpinan wanita di peringkat tertinggi, yaitu ratu Balqis seorang pemimpin wanita tertinggi negara yang berwibawa serta mampu membawa kaumnya kepada kebaikan dunia akhirat. Tertuang dalam Firman Allah SWT berikut ini:

Artinya: Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar berilah aku pertimbangan

dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku)". Mereka

(49)

memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat (Q.S. Al-Naml [27] :32-34).

Dengan mengikuti petujuk Allah, nabi Muhammad membimbing umat Islam untuk memuliakan perempuan. Norma ideal tentang kesetaraan perempuan dengan laki-laki, dan bagaimana seharusnya relasi antar keduanya, serta kewajiban mereka terhadap Tuhan dan sesama manusia, telah diajarkan oleh Allah, sebagaimana terkandung dalam Al-Quran. Islam menegaskan bahwa diskriminasi peran dan relasi gender adalah salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang harus dihapus.

Al-Quran mengajarkan bahwa Islam datang untuk memberikan kenyamanan, kedamaian hidup (rahmatan lil „alamin). Di masa periode awal Islam, Rasulullah sangat menjunjung tinggi harkat martabat perempuan. Beberapa argumen yang sudah ditawarkan mungkin memberi kejelasan akan dampaknya kesetaraan gender dalam Islam antara lain oleh Nasaruddin Umar lewat tulisannya Argumen kesetaraan gender (Malisi, 2012: 94). Ada beberapa variabel yang dapat digunakan sebagai standar dalam menganalisa prinsip-prinsip kesetaraan gender dalam Al-Quran yakni:

a. Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai hamba (Q.S. Az-Zariyat [51]: 56).

(50)

c. Laki-laki dan perempuan sebagai khalifah di bumi. (Q.S. Al-An‟am [6]: 165); (Q.S. Al-Baqarah [2]: 30), kata khalifah tidak menunjuk kepada salah satu jenis kelamin atau kelompok etnis tertentu.

d. Laki-laki dan perempuan menerima perjanjian Primordial. (Q.S. Al-A‟Raf [7]: 172).

e. Adam dan Hawa, terlibat secara aktif dalam drama kosmis. (Q.S. Al-Baqarah [2]: 35).

f. Laki-laki dan perempuan berpotensi meraih prestasi. (Q.S. Ali „Imran [3]: 195).

Al-Quran adalah kitab yang membawa pembaruan pada perempuan ditengah kejolak pola pikir kebanyakan peradaban dunia tentang perempuan (Siauw, 2013 :12).

Beberapa ayat dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai keistimewaannya masing-masing dihadapan Allah SWT. Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal” (Q.S. Al -Hujurat [49]: 13).

(51)

Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian lain. (karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan.”

(Q.S. Al-Nisa‟ [4]: 32).

Menurut Sukri (2005: xi-xiii) islam telah mendorong perempuan untuk berpikir dan bersikap kritis, sehingga paradigma budaya “okol” (kekuatan

fisik) yang diunggulkan masa jahiliyah, berganti dengan budaya “akal” yang

mengedepankan kekuatan rasio dan moralitas. Nurhasanah (2013: 107) mengungkapkan bahwa perempuan juga berhak ikut andil dalam rana publik seperti Hadis Rasulullah SAW,

َِّ نِجِئ اَىَحِى َِْج ذْخَر َُْأ َِّ نَى َُِرَأ ْذَق

Artinya: “Allah telah mengijinkan kalian untuk keluar rumah guna

menunaikan hajat kalian (Muttafaqun „alahi).

Hadis lain yang memperkuat Hadis di atas adalah yang artinya:

Dari Abdullah Bin Umar dia berkata, Nabi Shallallahu „Alaihi Wa Sallam

bersabda: “Apabila salah seorang perempuan di antara kamu minta izin

(untuk berjama‟ah di masjid) maka janganlah mencegahnya” (H.R.

Al-Bukhari dan Muslim).

(52)

atas fenomena perempuan mutakhir yang mempunyai peran sebagai ibu rumah tangga dan meniti sebagai perempuan karir (Baswedan, 2015).

4. Tenaga Kerja Perempuan

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan berdasarkan data sensus 2014 dan 2015, jumlah penduduk Indonesia mencapai 254.9 juta jiwa. Agustus 2014, dari 183.0 juta penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) sekitar 121.9 juta orang di antaranya aktif dalam perekonomian (Badan Pusat Statistik diolah dari Sakernas 2013, 2014). Menurut (Mulyadi 2001 dalam Baswedan 2015: 129) dalam lingkungan yang sangat kompetitif, sumber daya yang mampu menjadikan lembaga sebagai organisasi yang unggul dalam persaingan adalah sumber daya manusia, lebih spesifik lagi pada kemampuan manusia dalam menerapkan pengetahuan.

(53)

Posisi dan status kaum perempuan menurut (Todaro 2006 dalam Sukamto 2014 :5-6) kaum perempuan di negara-negara berkembang pada umumnya menanggung beban kemiskinan, keterbatasan taraf pendidikan, kelangkaan lapangan pekerjaan yang memadai, serta mobilitas sosial yang minim. Sedangkan menurut (Sumarsono 2003 dalam Sukamto 2014: 5-6) yang mempengaruhi yaitu faktor tradisi, kebudayaan dan fisik menyebabkan perbedaan TPAK antara perempuan dan laki-laki. Laki-laki ditakdirkan menanggung tugas lebih berat dari pada perempuan. Laki-laki ditempatkan pada posisi kepala rumah tangga. Perempuan ditempatkan pada kelas kedua atau dikenal dengan istilah the second karena dipandang tidak pantas untuk bekerja di luar rumah, karena kebudayaan mengharuskan perempuan tidak bekerja melainkan mengurus rumah tangga.

(54)

Penempatan karyawan merupakan salah satu usaha untuk menyalurkan kemampuan karyawan sebaik-baiknya dengan jalan menempatkan pegawai pada posisi atau jabatan yang paling sesuai untuk memperoleh prestasi kerja yang optimal. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi penempatan posisi karyawan perempuan. Menurut (Suwatno 2003: 129 dalam Agustriyana 2015: 162-163) dikatakan tentang faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penempatan karyawan adalah sebagai berikut: 1. Faktor prestasi akademis tenaga kerja yang mempunyai atau memiliki prestasi

akademis yang tinggi harus ditempatkan pada tugas dan pekerjaan yang memerlukan wewenang dan tanggung jawab yang besar. Sedangkan bagi karyawan yang mempunyai prestasi akademis yang rendah, maka ditempatkan pada tugas dan pekerjaan yang memerlukan wewenang dan tanggung jawab yang rendah. Jadi prestasi akademis ini akan menentukan posisi seseorang dengan kaitannya dengan pekerjaan yang akan ditanganinya. Sehingga latar belakang pendidikan yang pernah dialami sebelumnya harus pula dijadikan bahan pertimbangan.

2. Faktor pengalaman pengalaman kerja sebelumnya ketika seseorang pernah bekerja di tempat lain, perlu mendapat perhatian dalam penempatan karyawan, apalagi jika seseorang karyawan tersebut melamar pada bidang yang sama atau sejenis di tempat sebelumnya.

(55)

fisik dan mental karyawan yang akan ditempatkan pada bagian perusahaan tersebut.

4. Faktor status perkawinan status perkawinan ini merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan juga oleh manajer sumber daya manusia dalam menempatkan karyawan. Karyawan wanita yang telah memiliki suami dan anak, maka sebaiknay ditempatkan pada perusahaan yang tidak jauh dari tempat tinggal suami.

5. Faktor usia disini dimaksudkan bahwa faktor usia juga perlu mendapat pertimbangan. jika karyawan sudah berusia agak tua sebaiknya ditempatkan pada pekerjaan yang tidak perlu mempunyai resiko tenaga fisik dan tanggung jawab yang berat, tetapi untuk karyawan yang masih berusia muda maka perlu diberikan tanggung jawab yang agak berat.

5. Perempuan dan Gender di Indonesia

Menurut Kurniawan (2011: 178-182) sudah banyak perempuan Indonesia yang masuk dalam dunia kerja disektor publik, baik karena semakin banyaknya perempuan yang lulus dari perguruan tinggi maupun desakan ekonomi yang semakin sulit jika suatu keluarga hanya bergantung pada satu sumber pemasukan. Peran perempuan tidak hanya baik dalam pekeraan dirumah tangga, tetapi juga ditempat kerja.

(56)

luar rumah tangga, seksualitas, tanggung jawab, keluarga dan sebagainya. Istilah gender mancangkup peran sosial kaum perempuan maupun laki-laki. (Mosse, terj., Silawati, 2003: 2-6). Bagi perempuan seluruh dunia pekerjaan rumah tangga apapun bentuknya merupakan bagian penting dari peran gender-nya. Peran tersebut merupakan aktivitas dimana seorang perempuan juka memiliki anak, mencurahkan seluruh energi dan komitmennya (Mosse, terj., Silawati, 2003: 38).

Gender adalah seperangkat perilaku khusus yang mencangkup penampilan, pakaian, sikap, kepribadian, bekerja didalam dan luar rumah tangga, seksualitas, tanggung jawab, keluarga dan sebagainya. Istilah gender mancangkup peran sosial kaum perempuan maupun laki-laki (Mosse, terj., Silawati, 2003: 2-6).

(57)

a. Pentingnya Diversitas Gender dalam Pengelolaan BMT

Berbicara gender berarti berbicara tentang sebuah konsepsi yang menunjuk pada sebuah sistem peranan dan hubungan antara perempuan dan laki-laki yang tidak ditentukan oleh perbedaan biologis semata melainkan juga oleh lingkungan sosial, politik dan ekonomi. Hal ini harus diperhatikan agar dapat membedakan yang normatif dan biologis serta segala sesuatu yang merupakan konstruksi sosial budaya dalam bentuk proses kesepakatan normatif dan sosial yang dapat ditransformasikan.

(58)

saat Agama lain berselisih pendapat dalam menetapkan hukum perempuan dan kemanusiaannya.

Kedua pandangan moderat, keadilan gender pada hakikatnya sudah tercermin sejak periode awal Islam. Sejak zaman Rasulullah banyak perempuan menduduki posisi penting. Khadijah istri Rasulullah misalnya, adalah seorang komisaris sebuah kongsi dagang. Begitu juga Aisyah, seorang perempuan muslim pertama yang menjalani karir politik. Islam telah membawa semangat reformasi, transformasi dan liberasi yang membebaskan perempuan dari praktek duhumanisme dan feodalisme. Islam mendeskripsikan eksistensi perempuan dalam konteks kekuatan moralitas, intelektualitas dan spiritualitas (Nasyithotul, 2007: 8-9).

(59)

BAB III

OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya BMT TUMANG

Sistem perekonomian dan tatanan kehidupan yang dikedepankan pada masa orde baru ternyata tidak bisa memberikan jawaban akan harapan terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Berangkat dari keprihatinan akan nasib masyarakat desa yang justru merupakan jumlah mayoritas penduduk di Indonesia, khususnya di daerah Boyolali. Juga, apabila melihat perputaran uang yang sebagian besar ada di kota serta sulitnya pengusaha mikro dan kecil di pedesaan dalam mengakses permodalan dari perbankan (Dokumentasi Arsip KSPPS BMT TUMANG).

Perbankan dalam hal ini dinilai lemah dalam komitmennya menciptakan lingkungan usaha yang lebih adil dan lebih menyejahterakan masyarakat. Sementara itu, terkait dengan bunga perbankan juga telah menjadi kajian tersendiri di kalangan umat Islam. Hal-hal tersebut juga sangat dirasakan oleh masyarakat desa TUMANG. Terutama beberapa orang yang dalam menjalankan ekonominya berkutat dengan rentenir atau istilah masyarakat setempat adalah bank plecit (Dokumentasi Arsip KSPPS BMT TUMANG).

(60)

1998, Baitul Maal wat Tamwil (BMT) TUMANG mulai beroperasi dengan modal awal 7.050.000 rupiah di desa TUMANG, Cepogo, Boyolali. Kemudian, pada tanggal 10 April 1999, BMT TUMANG mendapatkan badan hukum dari departemen koperasi dengan nomor 242/BH/KDK.11.25/IV/ 1999 yang kemudian lebih dikenal dengan nama KSU “BMT TUMANG” (Dokumentasi Arsip KSPPS

BMT TUMANG).

Dengan mengusung visi; “menjadi lembaga keuangan yang mandiri dan

konsisten terhadap ketentuan syariah, memberi manfaat dan mampu mengangkat status sosial ekonomi masyarakat menuju kesejahteraan yang diridhoi Allah”,

BMT TUMANG terus bekerja keras melayani masyarakat. Dalam rentang waktu satu dasawarsa melayani umat, BMT TUMANG telah berkembang dengan sangat cepat, hingga akhir september 2008 BMT mencatat pembiayaan yang diberikan ke masyarakat anggota telah mencapai lebih dari 9 Milyar. Dengan slogan; “membangun kemandirian menuju kesejahteraan” BMT TUMANG ingin terus

mengembangkan jaringan dan menebar manfaat bagi masyarakat sekitar (Dokumentasi Arsip KSPPS BMT TUMANG).

(61)

Setelah perjalanan waktu pada bulan Februari 1997 berbekal buku saku “Cara Pendirian BMT” yang diterbitkan PINBUK Jakarta temen-temen warga

TUMANG yang merantau ke Jakarta diantara Sdr. Mukhlas, SH; Sdr. Adib Zuhairi, S.Sos; Sdr. Aris Munandar, SE; Sdr. Yunan AS., SH; dan Sdr. Mulyadi, SE, silaturahmi ke rumah Bapak Soeryanto, SH di Kebayoran Baru Jakarta. Dirumah beliau tersebut didiskusi tentang rencana pendirian BMT, dan akhirnya disepakat untuk menyusun proposal pendirian, dan menunjuk Sdr. Adib Zuhairi untuk menyusun draf proposal. Selanjutnya dirumah Sdr. Mukhlas, SH. di Tambun - Bekasi, proposal dibahas dan dimatangkan, dan merekomendasikan Sdr. Adib Zuhairi diminta untuk mensosialisasikan ke masyarakat Desa TUMANG dan mencari 3 (tiga) orang calon pengelola (harus S-1 sebagai syarat pendirian BMT) yang rencananya akan diberikan pelatihan ataupun magang di Jakarta. Perjalanan sempat terhenti karena Sdr. Adib Zuhairi tidak berhasil mencari 3 (tiga) orang warga asli TUMANG sebagai calon pengelola, yang dirasa mampu tidak mau, dan yang mau nampaknya tidak cukup mampu (Dokumentasi Arsip KSPPS BMT TUMANG).

Tahap kedua, kebetulan pada akhir bulan Juli 1998 Sdr. Adib Zuhairi mengambil cuti dan pulang kampung, hal tersebut dimanfaatkan kembali untuk mensosialisasikan rencana pendirian BMT yang sempat terhenti, namun sebagian besar masyarakat TUMANG akan mendukung jika Sdr. Adib Zuhairi sendiri yang ikut terjun mengelola. Karena dorongan tersebut, setelah melakukan sholat

(62)

pekerjaannya di Jakarta dan memantapkan diri untuk mulai merintis usaha pendirian BMT. Pada tanggal 28 Juli 1998 dirumah Bapak Ali Sya‟ni diadakan

pertemuan yang I, sosialisasi tentang BMT terhadap tokoh-tokoh warga TUMANG, yang dilanjutkan dengan pertemuan II yang dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 1998 di rumah Bapak. Ali Sya‟ni yaitu menyepakati pendirian BMT dengan nama BMT TUMANG, dan berhasil membentuk kepengurusan, Ketua: Bapak MS. Zuhri, Sekretaris: Ibu Dwi Rochmiathy, Bendahara: Bapak Busroni dan Anggota: Bapak Supri Haryanto, Bapak Sunarno & Bapak Soewandi. Menunjuk 5 (lima) orang pengelola; Adib Zuhairi (Manajer), Agus Wiratno, Yuni Widiyati, Haris Darmawan dan Joko Sriyanto (Dokumentasi Arsip KSPPS BMT TUMANG).

Tanggal 30 September 1998 dalam acara Pengajian Akbar, BMT TUMANG telah diresmikan oleh Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Boyolali, dan 1 Oktober 1998 BMT TUMANG mulai operasional yang menempati kantor di salah satu ruangan Kantor Desa Cepogo di TUMANG, dengan modal awal sebesar Rp.7.050.000,- yang bersumber dari simpanan pokok anggota pendiri. Jumlah anggota pendiri pada tahap awal operasional sebanyak 20 orang, kemudian menjadi 60 orang dan sampai akhir tahun 2010 tercatat sebanyak 125 orang. (sumber utama: manual BMT TUMANG: 13-15) (Dokumentasi Arsip KSPPS BMT TUMANG).

(63)

242/BH/KDK.11.25/IV/99. Kemudian pada tanggal 30 April 2002 telah mendapatkan pengesahan Perubahan Anggaran Dasar (PAD) dengan Nomor: 02/PAD/505/IV/2002 dan pada tanggal 12 Januari 2011 telah mendapatkan Pengesahan dengan Keputusan Gubernur Nomor: 02/PAD/XIV/I/2011 tentang Perubahan Anggaran Dasar dari Koperasi Serba Usaha tingkat Kabupaten Boyolali menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) tingkat Propinsi Jawa Tengah.

(64)

dibuka kantor cabang musuk kecamatan musuk kabupaten boyolali. Pada 2016 genap 18 tahun usia BMT TUMANG beridiri. Saat ini sudah ada 15 kantor cabang yang tersebar dilintas kabupaten dan kota. (Ismail, Majalah TUMANG, Edisi 14, 2016: 5).

Diusianya yang ke-18 ini BMT TUMANG berkomitmen untuk semakin bernilai lagi bagi masyarakat dengan menjadi mitra pemerintahan dalam hal: 1. Meningkatkan kemauan dan kemampuan menabung masyarakat

2. Memberikan pembiayaan usaha produktif skala mikro dan kecil 3. Pemberdayaan masyarakat miskin

4. Peningkatan kualitas sumber daya insani

5. Memelihara kohesifitas masyarakat dan tegaknya nilai-nilai luhur 6. Memperkuat gerakan koperasi

7. Proses self regulasi yang terus menerus

(65)

prioritas edukasi pentingnya penguatan akidah, ilmu dan kesehatan bagi masyarakat (Ismail, Majalah TUMANG, Edisi 14, 2016 :10).

Keberadaan BMT TUMANG merupakan jawaban akan harapan masyarakat TUMANG khususnya, yang saat ini tentunya tidak sekedar dapat memberikan pelayanan dan manfaat bagi masyarakat TUMANG pada khususnya, namun bisa berperan dapat memberikan nilai tambah pada masyarakat luas.

B. Visi dan Misi

Dalam rangka melanjutkan keberlangsungan operasi BMT serta untuk mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi BMT di masadepan maka dirumuskanlah Visi dan Misi. BMT sebagai gambaran cita–cita, serta harapan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu lima tahun kedepan.

1. VISI: Menjadi lembaga keuangan syariah yang mandiri, Terdepan dan

Sejahtera. Visi tersebut menggambarkan suatu semangat untuk membangun ekonomi masyarakat (umat) yang berbasis syariah, dalam rangka mewujudkan kemandirian melalui tata kelola yang baik, tangguh, modern menuju kesejahteraan anggota yang diridhoi Allah SWT.

2. MISI:

(66)

pelayanan dan daya dukung operasional. mutu pelayanan dan daya dukung operasional hendaknya sejajar atau lebih tinggi dengan lembaga keuangan syariah/nonsyariah terkemuka. KSPPS BMT TUMANG akan berupaya secara terus menerus meningkatkan lembaga KSPPS BMT TUMANG tanpa tergantung pada pihak-pihak tertentu, namun mengandalkan pada kekuatan yang dimiliki (mandiri) serta mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan bekerja cerdas dan keras. Dalam melaksanakan jasa layanan keuangan syariah kepada masyarakat BMT mengutamakan norma-norma kebaikan (amanah), memiliki kepekaan sosial yang tinggi sehingga keberadaannya BMT dapat memberikan nilai tambah BAGI pengguna jasa keuangan syariah serta dapat meningkatkan kesejahteraan bagi anggota serta masyarakat luas.

b. Membangun kualitas SDM yang tangguh, profesional dan berdaya saing tinggi. Penjelasan: untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, BMT berupaya membangun kapasitas SDM yang professional yang memiliki tingkat keahlian tinggi pada masing-masing bidang dan memiliki integritas yang baik (tangguh, jujur, pekerja keras, bekerja dengan ikhlas dan berjiwa amanah), sehingga memiliki daya saing tinggi dan mampu menghadapi tantangan masa kini dan masa yang akan datang.

(67)

meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai. Selain tersedia sarana dan prasarana yang memadai BMT perlu didukung oleh ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang terkini (modern) sesuai perkembangan zaman.

C. Sasaran Jangka Panjang

1. Terwujudnya lembaga keuangan syariah yang sehat, mandiri dan amanah, hasil kinerja BMT TUMANG berstatus sehat; laporan keuangan berpredikat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion); terwujudnya Standar Operasional Prosedur (SOP); penurunan penyimpangan disemua aktivitas; dan meningkatnya aset.

2. Terimplementasi operasional BMT mengacu pada Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN), peningkatan komitmen syariah pada semua pengelola, penurunan penyimpangan penerapan syariah dan membangun budaya organisasi sesuai dengan kaidah syariah.

3. Terwujudnya BMT yang sehat dan menguntungkan, meningkatkan modal sendiri (jumlah kekayaan bersih), meningkatkan laba sektor simpan pinjam dan setor riil, menurunnya pembiayaan bermasalah; Capital Eduquacy Ratio (CAR) kecukupan modal (aktiva); dan peningkatan jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU).

(68)

5. Peningkatan peran BMT dalam meningkatkan kesejahteraan anggota pengelola, pengurus dan pengawas. Adanya fasilitas kemudahan pembiayaan pengawas, pengurus dan pengelola yang saling menguntungkan, jumlah gaji pengelola memadai, peningkatan uang kehormatan bagi pengurus dan pengawas.

6. Terwujudnya kualitas SDM yang tangguh, kreatif dan mempunyai daya saing tinggi, peningkatan jumlah pelatihan (perbankan syariah. Marketing, manajemen, keuangan, akuntansi, kajian hukum dll); bantuan beasiswa kepada pengelola untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi; dan pelaksanaan studi banding.

7. Terwujudnya peran BMT dalam memberikan fasilitas simpanan, pembiayaan dan jasa keuangan lainnya yang dibutuhkan anggota, produk simpanan dan produk jasa keuangan lainnya yang mencangkup semua kebutuhan anggota, dan pelayanan anggota dalam bentuk pembiayaan dapat meningkat baik dalam kuantitas maupun kualitas.

8. Terwujudnya sarana prasarana BMT yang memadai, terwujudnya gedung perkantoran pusat BMT yang refresentatif, peningkatan kantor cabang, meningkatkan sarana pendukung operasional kantor (kendaraan roda 4, kendaraan roda 2, komputer dll).

(69)

10.Terwujudnya peran BMT sebagai amil dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, meningkatnya fasilitas kegiatan sosial, peningkatan jumlah beasiswa dan peningkatan jumlah bantuna sosial lainnya (lembaga pendidikan, fakir miskin, dll).

D. Strategi Jangka Pendek

1. Melaksanakan tata kelola operasional BMT secara profesional berdasarkan SOP serta memperhatikan rasio kesehatan keuangan.

2. Meningkatkan tertib administrasi pada seluruh bidang wewenang.

3. Menerapkan SOP dengan disiplin dan konsisten serta update SOP sesuai perkembangan.

4. Mengoptimalkan funding dan pembiayaan.

5. Meningkatkan pemahaman penerapan sistem ekonomi syariah, baik ditingkat pengelola, pengurus, pengawas, maupun anggota.

6. Melakukan audit syariah baik dalam proses akad maupun akuntansi sesuai dengan kaidah syariah.

7. Membangun citra BMT yang islami sesuai dengan kaidah-kaidah syariah. 8. Meningkatkan modal sendiri melalui peningkatan laba BMT dan penyertaan

modal khusus.

9. Menangani pembiayaan bermasalah dengan pola yang jelas, teratur dan berkesinambungan.

(70)

11.Meningkatkan laba BMT melalui budaya kerja (kerja keras, cerdas, ikhlas, tuntas dan kualitas).

12.Mewujudkan penghargaan (reward) kepada pengelola yang memiliki prestasi diatas rata-rata.

13.Mewujudkan fasilitas pembiayaan bagi anggota pendiri dengan prinsip asas keamanan, kemanfaatan dan menguntungkan.

14.Meningkatkan gaji pengelola sesuai kemanpuan keuangan BMT dan ketentuan yang ada.

15.Meningkatkan uang kehormatan kepada pengurus dan pengawas sesuai kemampuan keuangan BMT dan ketentuan yang ada.

16.Melaksanakan pelatihan kepada pengelola sesuai kebutuhan BMT.

17.Memberikan beasiswa untuk peningkatkan kualitas SDM kejenjang pendidikan yang lebih tinggi (yang diatur dalan peraturan khusus).

18.Melaksanakan studi banding terhadap lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan lainnya dengan mempertimbangkan asas kemanfaatan (nilai tambah) yang diperoleh.

19.Meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas produk simpanan dan pembiayaan.

20.Meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas produk pembiayaan.

Gambar

Tabel 1.1 Sepuluh BMT Terbesar di Indonesia Tahun 2010
Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah LKMS di Jawa Tengah Tahun 2009-2014
Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Omset dan Aset LKMS di JawaTengah 2009-2014
Tabel 2.1 Tinjauan kajian terdahulu
+4

Referensi

Dokumen terkait

yang signifikan kinerja keuangan pemerintah daerah pada lima Propinsi se-. Sumatera

Undang-undang PPh no.36 Tahun 2008 menyebutkan bahwa Penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari

Tabel di atas menunjukan bahwa dari 20 petugas ATLM Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang terdapat 8 orang (40.0 %) memiliki persepsi gaji sesuai harapan, sesuainya gaji

Adapun batasan masalahnya yaitu penelitian ini variabel yang digunakan adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Beban Operasional

Hal yang paling utama dalam menjalankan tugas sebagai competitive intelligence adalah praktikan harus memperoleh data- data mengenai produk mikro dari ketiga bank

Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa hanya profitabilitas yang berpengaruh positif terhadap pengungkapan akuntansi sumber daya manusia dengan nilai

Peradilan Pidana Anak. b) Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.. 11. Bahan hukum sekunder merupakan bahan-bahan

M enyatakan bahwa kami, akan mempertahankan hak exclusive kami, untuk menggunakan seluruh atau sebagian isi skripsi kami, guna pengembangan karya di masa depan, misalnya