• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMUNIKASI ORGANISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMUNIKASI ORGANISASI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KOMUNIKASI ORGANISASI

Mustiawan, M. I.Kom

Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

(2)

Organisasi menurut Robbins (2001:4)

diartikan sebagai suatu unit (satuan) sosial yang

dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua

orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang relatif

terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau

serangkaian tujuan bersama.

DEFINISI

(3)

DEFINISI

ORGANISASI

OBJEKTIF SUBJEKTIF

merujuk kepada pandangan bahwa objek-objek, perilaku-perilaku, dan peristiwa-peristiwa

eksis di dunia nyata dan terlepas dari pengamatnya.

menunjukk bahwa relalitas itu sendiri adalah konstruksi sosial, realitas sebagai suatu proses kreatif yang memungkinkan orang menciptakan apa yang

ada “di luar sana”. Pendekatan objektif, organisasi merupakan

sesuatu yang bersifat fisik dan kongkret, dan merupakan sebuah struktur dengan batas-batas

yang pasti, sesuatu yang stabil.

Pendekatan subjektif memandang organisasi sebagai kegiatan yang dilakukan orang-orang, terdiri

dari tindakan-tindakan, interaksi, dan transaksi yang melibatkan orang-orang.

Organisasi mengisyaratkan bahwa sesuatu yang nyata merangkum orang-orang,

hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan.

Organisasi diciptakan dan dipupuk melalui kontak-kontak yang terus menerus berubah yang dilakukan orang-orang antara yang satu dengan lainnya dan

tidak eksis secara terpisah dari orang-orang yang perilakunya membentuk organisasi tersebut. pendekatan objektif, organisasi berarti struktuk sedangkan berdasarkan pandangan subjektif,

organisasi berarti proses (mengorganisasikan perilaku).

pendekatan objektif, mempelajari organisasi adalah mempelajari keseluruhan, bagaimana

organisasi dapat beradaptasi dengan cara terbaik terhadap lingkungan untuk mengembangkan diri dan berlangsung hidup

pendekatan subjektif pengetahuan mengenai organisasi diperoleh dengan melihat perilaku-perilaku

dan apa makna perilaku-perilaku itu bagi mereka yang melakukannya, struktur diakui tapi tekanannya pada perilaku manusia dalam arti tidak independen

dari tindakan-tindakan manusia

Pace & Faules (2001: 11) mengemukakan bahwa

terdapat dua pendekatan dalam memahami organisasi,

pendekatan objektif dan pendekatan subjektif.

(4)

DEFINISI

KOMUNIKASI

Carl I. Hovland : Komunikasi adalah proses dimana

seseorang/komunikator menyampaikan perangsang-perangsang

(biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk

mengubah tingkah laku orang lain/komunikan) (Effendy, 1993; 24)

Shimp (1993; 8) : menyatakan bahwa, Komunikasi adalah proses

untuk menciptakan atau menimbulkan kesamaan pemikiran

antara yang memberikan tanda dengan yang menerima tanda).

Definisi Shimp lebih menekankan pada proses komunikasi yang

bertujuan pada terciptanya suatu persamaan pemikiran atau

pendapat pada interaksi yang terjadi.

Pace & Faules (2001: 28) : mengemukakan bahwa komunikasi

dapat dibedakan dengan semua perilaku manusia dan organisasi

lainnya karena ia melibatkan proses mental memahami orang,

objek, dan peristiwa. Dua bentuk umum tindakan yang

merupakan komunikasi menekankan pada:

1) penciptaan pesan atau, lebih tepatnya, penciptaan

pertunjukkan (display)dan

(5)

UNSUR - UNSUR

KOMUNIKASI

Harold D. Lasswell : mengatakan bahwa komunikasi adalah Who,

Say what, In which channel, To whom, With what effect? Kalimat ini

kemudian dikenal sebagai formula Lasswell (Effendy, 1993; 256). Dari

apa yang dikemukakan Laswell tersebut pada intinya mencakup

unsur-unsur dari komunikasi, yaitu adanya; komunikator, pesan yang

disampaikan, media yang digunakan, komunikan/audiens, dan

efek.

Secara sederhana dapatlah diartikan bahwa komunikasi

merupakan kegiatan penyampaian pesan dengan tujuan

menyamakan makna dari seseorang/lembaga (komunikator)

kepada orang lain/audiens (komunikan).

(6)

tinjauan

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI DILIHAT DARI BENTUKNYA :

a. Komunikasi Persona: Intrapersona, Anterpersona, b. Komunikasi Kelompok: Small Group, Large Group, c. Komunikasi Massa,

d. Komunikasi Media.

KOMUNIKASI DILIHAT DARI SIFATNYA, a. Tatap Muka,

b. Bermedia,

c. Verbal: Lisan, Tulisan,

d. Nonverbal: Kial/Gestural, Bergambar/Pictorial. KOMUNIKASI DILIHAT DARI TEKNIKNYA,

a. Informatif, b. Persuasif,

c. Koersif/Instruktif, d. Human Relations.

KOMUNIKASI DILIHAT DARI TUJUANNYA a. Attitude Change,

b. Opinion Change, c. Behavior Change, d. Social Change.

KOMUNIKASI DILIHAT DARI FUNGSINYA a. To Inform,

b. To Educate, c. To Entertain, d. To Influence

(7)

definisi

KOMUNIKASI

ORGANISASI

.

Jika dilihat dari sudut pandang fungsional (objektif) maka maka

komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan

dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang

merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Sedangkan

bila dilihat dari perspektif interpretatif (subjektif), komunikasi

organisasi dipandang sebagai proses penciptaan makna atas

interaksi yang merupakan organisasi.

Menurut Pace & Faules ( 2001: 31-33) Komunikasi organisasi

merupakan perilaku pengorganisasian yang terjadi dan

bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi

dan memberi makna atas apa yang terjadi.

Menurut Arnold & Feldman (1986: 154) bahwa komunikasi

organisasi merupakan pertukaran informasi diantara

orang-orang di dalam organisasi, dimana prosesnya secara umum

meliputi tahapan-tahapan: attention, comprehension,

(8)

pentingnya

KOMUNIKASI

ORGANISASI

.

Pengkajian terhadap komunikasi organisasi memiliki arti penting

mengingat bahwa komunikasi organisasi merupakan suatu disiplin studi

yang dapat mengambil sejumlah arah yang sah dan bermanfaat.

Dalam arti pengkajian akan memberikan manfaat tidak hanya bagi

siapa saja yang ingin memahami perilaku organisasi secara lebih baik,

tapi juga memiliki aspek pragmatis bagi orang-orang yang ingin

memperbaiki kinerjanya sebagai peserta/anggota suatu organisasi.

Studi komunikasi organisasi dapat memberikan landasan kuat bagi karier

dalam manajemen, pengembangan sumber daya manusia, dan

komunikasi perusahaan, serta tugas-tugas lainnya yang berorientasikan

(9)

proses

KOMUNIKASI

ORGANISASI

.

Proses komunikasi dapat dilihat dari unsur-unsur yang terdapat, berkaitan dengan siapa pengirimnya (komunikator), apa yang dikatakan atau dikirimkan (pesan), saluran kommunikasi apa yang digunakan (media),

ditujukan untuk siapa (komunikan), dan apa akibat yang akan

ditimbulkannya (efek).Proses komunikasi, kewajiban seorang pengirim atau komunikator adalah mengusahakan agar pesan-pesannya dapat diterima

oleh penerima (komunikan) sesuai dengan kehendak pengirim. Model proses komunikasi secara umum dapat memberikan gambaran kepada pengelola organisasi, bagaimana mempengaruhi atau mengubah sikap anggota/ stakeholder-nya melalui desain dan implementasi komunikasi.

Dalam hal ini pengirim atau sumber pesan bisa merupakan individu atau berupa suatu organisasi sebagaimana dapat dilihat dalam Gambar 1

(10)

Suatu organisasi terdiridari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Gambar diatas melukiskan konsep suatu sistem komunikasi

organisasi. Garis yang terputus-putus melukiskan gagasan bahwa hubungan ditentukan alih-alih bersifat alami, hubungan-hubungan itu juga menunjukkan bahwa struktur suatu organisasi bersifat luwes dan mungkin berubah sebagai respons terhadap kekuatan-kekuatan

lingkungan yang internal juga eksternal. Meskipun demikian, hubungan antara jabatan-jabatan berubah secara resmi hanya berdasarkan

pernyataan pejabat-pejabat organisasi.

sistem

KOMUNIKASI

ORGANISASI

(11)

Secara umum, komunikasi organisasi dapat dibedakan atas

komunikasi formal dan komunikasi informal.

Komunikasi formal salurannya ditentukan oleh struktur yang telah

direncanakan yang tidak dapat dipungkiri oleh organisasi.

Sedangkan komunikasi informal tidaklah direncanakan dan

biasanya tidaklah mengikuti struktur formal organisasi, tetapi timbul

dari interaksi sosial yang wajar di antara anggota organisasi. Yang

termasuk komunikasi informal ini adalah berita-berita dari mulut ke

mulut mengenai diri seseorang, pimpinan, maupun mengenai

organisasi yang biasanya bersifat rahasia.

bentuk

KOMUNIKASI

ORGANISASI

(12)

bentuk

KOMUNIKASI

ORGANISASI

formal

-Bila pesan mengalir melalui jalur resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan maka pesan itu berada dalam jalur komunikasi formal. Adapun fungsi penting sistem komunikasi formal menurut Liliweri (1997: 294) adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi formal terbentuk sebagai fasilitas untuk mengkoordinir kegiatan, pembagian kerja dalam organisasi.

2. Hubungan formal secara langsung hanya meliputi hubungan antara

atasan dengan bawahan. Komunikasi langusng seperti ini memungkinkan dua pihak berpartisipasi umpan balik dengan cepat.

3. Komunikasi formal memungkinkan anggota dapat mengurangi atau menekan waktu yang akan terbuang, atau kejenuhan produksi, mengeliminir ketidaktentuan operasi pekerjaan, termasuk tumpang tindihnya tugas dan fungsi, serta pembaharuan menyeluruh yang berdampak pada efektivitas dan efesiensi.

4. Komunikasi formal menekankan terutama pada dukungan yang penuh dan kuat dari kekuasaan melalui struktur dan hierarkis.

Bertinghaus (1968) menyebutkan paling tidak ada 3 bentuk komunikasi formal, yaitu yang berdasarkan:

(1) arah yang dituju: vertikal, horizontal/lateral

(2) sifat, tipe jaringan komunikasi disesuaikan dengan tugas, misalnya

pelaporan, perintah, pengarahan atau perlindungan dan kepenasihatan, dan

(3) keformalan (sisi formal), sejauhmana alur komunikasi dibatasi oleh

kewenangan. Jika dilihat dari arah yang dituju, pesan dalam komunikasi formal biasanya mengalir dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas secara vertikal dan dari tingkat yang sama atau secara horizontal dan komunikasi lintas-saluran.

(13)

bentuk

KOMUNIKASI

ORGANISASI

formal

-Bila pesan mengalir melalui jalur resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan maka pesan itu berada dalam jalur komunikasi formal. Adapun fungsi penting sistem komunikasi formal menurut Liliweri (1997: 294) adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi formal terbentuk sebagai fasilitas untuk mengkoordinir kegiatan, pembagian kerja dalam organisasi.

2. Hubungan formal secara langsung hanya meliputi hubungan antara

atasan dengan bawahan. Komunikasi langusng seperti ini memungkinkan dua pihak berpartisipasi umpan balik dengan cepat.

3. Komunikasi formal memungkinkan anggota dapat mengurangi atau menekan waktu yang akan terbuang, atau kejenuhan produksi, mengeliminir ketidaktentuan operasi pekerjaan, termasuk tumpang tindihnya tugas dan fungsi, serta pembaharuan menyeluruh yang berdampak pada efektivitas dan efesiensi.

4. Komunikasi formal menekankan terutama pada dukungan yang penuh dan kuat dari kekuasaan melalui struktur dan hierarkis.

Bertinghaus (1968) menyebutkan paling tidak ada 3 bentuk komunikasi formal, yaitu yang berdasarkan:

(1) arah yang dituju: vertikal, horizontal/lateral

(2) sifat, tipe jaringan komunikasi disesuaikan dengan tugas, misalnya

pelaporan, perintah, pengarahan atau perlindungan dan kepenasihatan, dan

(3) keformalan (sisi formal), sejauhmana alur komunikasi dibatasi oleh

kewenangan. Jika dilihat dari arah yang dituju, pesan dalam komunikasi formal biasanya mengalir dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas secara vertikal dan dari tingkat yang sama atau secara horizontal dan komunikasi lintas-saluran.

(14)

bentuk

KOMUNIKASI

ORGANISASI

informal

-Menurut Pace & Faules (2001: 199) bila anggota organisasi berkomunikasi dengan yang lainnya tanpa memperhatikan posisi mereka dalam organisasi, pengarahan arus informasi bersifat pribadi, disebut jaringan komunikasi informal. Pengertian tersebut mengisyaratkan ada dua faktor

dalam jaringan komunikasi informal, yaitu sifat hubungan atau format interaksi dan arah aliran informasi. Untuk sifat hubungan adalah hubungan pribadi yang termasuk hubungan antar persona, dan arah

aliran informasi bersifat pribaid yang muncul dari interaksi di atnara orang-orang dan mengalir ke seluruh organisasi tanpa dapat

diperkirakan, dikenal dengan desas-desus (grapevine) atau kabar angin. Informasi yang mengalir dalam jaringan ini kelihatannya berubah-ubah

dan tersembunyi. Dalam istilah komunikasi, grapevine(desas-desus) dikatakan sebagai metode untuk menyampaikan rahasia dari orang-orang, yang tidak dapat diperoleh melalui jaringan komunikasi formal. Walaupun grapevine ini membawa informasi yang informal tetapi ada

manfaatnya bagi organisasi. Grapevine memberikan balikan kepada pimpinan mengenai sentimen karyawan. Karyawan dapat menyalurkan

ekspresi emosional dari pesan-pesan yang dapat mempercepat permusuhan dan rasa marah bila ditekan. Grapevine dapat membantu

menterjemahkan pengarahan pimpinan ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh karyawan/anggota organisasi.

(15)

TERIMA KASIH

Mustiawan, M. I.Kom

Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Referensi

Dokumen terkait

Nilai Efisiensi DSSC dari ekstrak daun ketapang dengan pelarut n-heksan, etil asetat, metanol dan campuran dapat diukur dengan menggunakan multimeter

Kelima variabel tersebut memiliki pengaruh nyata yang menjadi motivasi peternak ayam broiler dalam bermitra di Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar dengan

Yang jadi masalah adalah kedalaman gerusan hilir bendung seberapa jauh membahayakan sehingga perlu dilakukan analisis dengan tujuan untuk mengetahui profil bendung

Dengan mengacu pada tahapan kegiatan penyusunan dokumen perencanaan sekolah dari buku Bagaimana Melaksanakan Tahapan Sinergi Perencanaan di Sekolah (Buku 2.A.3), gunakan tabel

Pertanyaan yang harus bisa terjawab dalam tahap analisis ini antara lain: ‘siapa yang akan menjadi key audiences dari situs ini?’, ‘apa tujuan atau online proposition

Keberadaan toko modern dapat disesuaikan dengan kearifan lokal masyarakat di Kabupaten Cianjur, yaitu dengan semakin banyaknya toko modern yang ada di

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa tujuan pendi- dikan Islam adalah sesuai dengan tujuan hidup manusia, sebab pendidikan hanyalah alat yang digunakan oleh manusia untuk

Berlandaskan analisis tersebut didapat data yang digunakan dalam menentukan konsep perancangan peta rute angkutan feeder. Konsep tersebut meliputi metode