• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Konsep Arsitektur Kontemporer pada Kantor Dinas Kesehatan dan PMI Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Konsep Arsitektur Kontemporer pada Kantor Dinas Kesehatan dan PMI Kota Bandung"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Konsep Arsitektur Kontemporer pada Kantor

Dinas Kesehatan dan PMI Kota Bandung

Mochamad Agung Purnama

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Itenas, Bandung

Email: magungpurnama194@gmail.com

ABSTRAK

Perkembangan dan kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor berkembangnya suatu era atau zaman. Dalam hal nya sebuah design konseptual yang mana dalam hal ini me redesign atau mendesign ulang suatu bangunan yaitu gedung Dinas Kesehatan dan PMI Kota Bandung agar lebih menyesuaikan dengan kondisi kebutuhan perkembangannya. Arsitektur kontemporer menjadi pilihan yang tepat serta dapat menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan zaman sekarang yang bertujuan agar karakter dari pada design bangunan lebih menonjol serta efektifitas penggunaan nya dapat dirasakan manfaatnya oleh banyak pihak. Arsitektur Kontemporer adalah suatu gaya aliran arsitektur pada zamannya yang mencirikan kebebasan berekspresi, keinginan untuk menampilkan sesuatu yang berbeda, dan merupakan sebuah aliran baru atau penggabungan dari beberapa aliran arsitektur. sudah banyak bangunan yang mencirikan konsep kontemporer dengan berbagai gaya. arsitektur kontemporer membangun berbagai elmen gaya arsitektur, dalam hal ini juga perancangan bangunan dimaksudkan agar harmonisasi ruang dalam lebih menyatu dengan ruang luar dan lebih transparansi. Tak luput dalam hal ini juga penggunaan material yang digunakan lebih menyesuaikan dengan perkembangan sekarang serta disertai dan didukung kemajuan teknologi.

Kata kunci: Arsitektur Kontemporer , Dinas Kesehatan , PMI

ABSTRACT

The development and advancement of technology is one of the factors in the development of an era or era. In this case a conceptual design which in this case redesigned or redesigned a building that is the Health Office building and the City of Bandung PMI to better adapt to the conditions of its development needs. Contemporary architecture is the right choice and can adapt to the conditions and conditions of the present era so that the character rather than the design of the building is more prominent and the effectiveness of its use can be felt by many parties. Contemporary Architecture is a style of architectural flow in its era that characterizes freedom of expression, the desire to display something different, and is a new flow or a combination of several architectural streams. many buildings have characterized contemporary concepts with various styles. contemporary architecture builds various elements of architectural style, in this case also the design of the building is intended to harmonize the interior space more integrated with the outside space and more transparency. Not spared in this case also the use of materials used are more adapted to current developments and accompanied and supported by technological advances.

(2)

1. PENDAHULUAN

Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi/akan menjadi kekayaan milik negara seperti: gedung kantor, gedung sekolah, gedung rumah sakit, gudang, dan rumah negara [1]. Dinas Kesehatan dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung memiliki rencana kerja yang fundamental dalam sistem perencanaan daerah dibidang kesehatan dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Hal ini berpengaruh terhadap waktu operasional, kebutuhan dan urgensi aktifitas pengguna didalamnya yang tidak tertuju kepada pegawainya saja tetapi melibatkan banyak pihak terutama masyarakat. Menanggapi kegiatan di Kantor Dinas Kesehatan dan PMI, gagasan utamanya ialah untuk membentuk suatu lingkungan kantor dengan perencanaan penempatan massa, ruang dan sirkulasi bersamaan mengadaptasi isu keberlanjutan melalui prinsip responsive environment. Dengan demikian akan terbentuk lingkungan kantor yang representatif.

2. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANGAN

2.1 Tema Arsitektur Kontemporer

Arsitektur Kontemporer adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian desain yang memperhatikan suatu era kemajuan jaman yang semakin maju dan berinovasi

[2]. Rancangan desain yang diterapkan pada bangunan Dinas Kesehatan dan PMI ini melakukan

pengolahan pada fasad bangunan. Arsitektur kontemporer menonjolkan bentuk unik, diluar kebiasaan, atraktif, dan sangat komplek. Permainan bentuk dan warna menjadi modal menciptakan daya tarik bangunan. Selain itu permainan tekstur sangat dibutuhkan. Tekstur dapat diciptakan dengan sengaja. Ada tiga gaya lama yang diberi label pada masa ini pada sebuah bangunan. Dan itu akan mengalami pergeseran dan perkembangan sinkron dengan jaman yang berlaku. Ketiga gaya lama itu adalah: 1. Etnik kontemporer

2. Klasik kontemporer 3. Modern kontemporer

2.2 Data Proyek

Gambar 1. Lokasi tapak Dinas Kesehatan dan PMI

(Sumber : http://www.google.com/maps/Jalan+Citarum/Cihapit/Bandung/, diedit diakses tanggal 16 Januari 2020)

INDONESIA JAWA BARAT BANDUNG

(3)

Lokasi berada di kawasan konservasi

Nama Proyek : Kantor Dinas Kesehatan dan PMI Sifat Proyek : Fiktif

Lokasi : Jl. Citarum No.34, Cihapit, Kota Bandung Luas Lahan : 11.000 m²

KDB : 70%

KLB : 1.4

KDH Minimum : 20% dari sisa lahan

GSB : 12 m (dipergunakan sebagai ruang terbuka hijau publik)

2.2 Batasan Proyek

Utara : Masjid Pusdai dan Jalan Supratman Timur : Rumah Makan Alas Daun

Barat : Jalan Supratman Selatan : Jalan Citarum

3. HASIL RANCANGAN

3.1 Konsep Zonning dalam Tapak

Gambar 2 Konsep zonning dalam tapak

Dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3 Zonasi tapak hasil rancangan ini sebagian besar sesuai dengan konsep yang dibuat. Pada hasil rancangan ini terdapat dua massa bangunan. Selain itu area hijau atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) hasil rancangan ini lebih banyak dibandingkan dengan yang direncanakan sehingga penghijauan pada tapak mendukung tema yang diterapkan. Kemudian untuk area perkerasan yaitu area parkir untuk mobil pengunjung maupun pegawai, serta parkir motor direncanakan di tapak dan di dalam basement.

(4)

3.2 Konsep Sirkulasi Tapak

Gambar 3. Konsep sirkulasi dalam tapak

3.3 Konsep Gubahan Massa

Gambar 4 Konsep gubahan massa

Pada Gambar 4 diatas gubahan massa yang dibuat disesuaikan dengan analisis tapak serta mencirikan bangunan yang dinasmis dan dikaitkan sesuai temanya arsitektur kontemporer yang disesuaikan dengan bangunan pemerintahan yang lebih modern.

(5)

3.4 Fasad Bangunan

Pengolahan fasad pada bangunan disesuaikan dengan konsep kontemporer yang dinamis dan cenderung transparan dengan pemakaian material modern, fasad diolah dengan pemasangan rangka curtain wall dan almunium composite panel yang di rancang secara presisi. Dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Tampak bangunan

3.5 Eksterior dan Interior Bangunan

Fasad bangunan hasil rancangan kurang lebih sesuai dengan konsep yang direncanakan. Fasad didominasi oleh bidang horizontal dan transparan sebagai view untuk penghuni pekerja. Fasad bangunan Dinas Kesehatan dan PMI. Fasad bagian Barat dan Selatan didominasi oleh curtain wall, almunium

composite panel dan cat putih. Dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Perspektif mata burung

Interior dibuat lebih formal dengan sesuai fungsinya sebagai tempat kerja. Dapat dilihat pada Gambar

7 menunjukan ruang kerja Kepala PMI yang berdekatan dengan bukaan cahaya dari samping ruangan.

Ruang kerja terlihat sangat futuristik dengan furniture dan material yang digunakan pada bangunan lebih terlihat kontemporer.

(6)

Gambar 7. Interior innercourt dan ruang kepala PMI

Dapat dilihat pada Gambar 8, menunjukan pada bagian interior lobby Dinas Kesehatan yang memperlihatkan ruangan lobby yang terbuka lebar menyesuaikan dengan fungsi dari area lobby, dimana terdapat ruang tunggu dan ruang receptionist pada area lobby dan terdapat fasilitas pendukung yang bedekatan dengan area lobby seperti lift dan ruang tangga sebagai akses sirkulasi ke lantai bangunan berikutnya. Terdapat juga ruang innercourt pada area tengah bangunan yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau yang lebih menyatu dengan ruang dalam bangunan. Dengan adanya innercourt ini bertujuan mendapatkan pencahayaan lebih dari skylight, hal ini bertujuan untuk pendekatan dengan ciri - ciri arsitektur kontemporer yang lebih transparansi.

Gambar 8. Interior innercourt dan lobby Dinas Kesehatan

3.6 Rancangan Struktur

Penggunaan struktur pada bangunan ini menyesuaikan dengan kecepatan memasang dan kemudahan dalam pengadaan ke lapangan. Berikut adalah beberapa ketentuan yang ditetapkan dalam desain Dinas Kesehatan dan PMI ini. dengen penjelasan pada Gambar 9.

a) Struktur kolom beton berukuran 60 m x 60 cm. b) Balok induk beton berukuran 50 cm / 70 cm. c) Balok anak beton berukuran 35 cm / 50 cm. d) Plat lantai beton dengan ketebalan 15 cm. e) Pondasi yang digunakan adalah pondasi bor pile.

(7)

4. SIMPULAN

Perancangan Dinas Kesehatan dan PMI di Bandung di peruntukan untuk mengatur ,memberikan standar, serta menyediakan fasilitas kesehatan di Kota Bandung agar penggunaanya lebih fungsional. Dengan diterapkan nya konsep Arsitektur Kontemporer menjadikan terciptanya harmonisasi ruang dalam yang lebih menyatu dengan ruang luar dan lebih transparansi terhadap bangunan. Dengan menerapkan konsep ini dapat menimbulkan efektifitas pelayanan dan kinerja. serta penyesuaian terhadap perkembangan zaman yang terus berkembang.

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini penulis megucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak Dinas Kesehatan Kota Bandung yang telah membantu penulis dalam melaksanakan Tugas Akhir ini khususnya kepada pembimbing Bapak Reza Phalevi S.,S.T.,M.T. dan Ibu Ir.Meta Riany, M.T. yang telah membantu penulis dalam proses perancangan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. Nomor : 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

[2] Sumalyo, Y. (1996). Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX. Gambar 9. Aksonometri struktur

Gambar

Gambar 1. Lokasi tapak Dinas Kesehatan dan PMI
Gambar 2 Konsep zonning dalam tapak
Gambar 3. Konsep sirkulasi dalam tapak
Gambar 5. Tampak bangunan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sistem ini juga menyimpan berbagai macam list tempat pariwisata dari berbagai daerah di Jawa Timur sehingga sistem ini akan memberikan suatu rekomendasi tempat pariwisata

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara lama penyembuhan biang keringat pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol,

perilaku siswa tidak hanya sekedar tindakan individu, namun terkait dengan bagaimana lingkungan sosial dimana ia berada - Kesadaran bahwa keberhasilan sekolah dalam

Data yang diambil dalam penelitian ini berupa ujian akhir semester yang dilaksanakan pada akhir semester 1 dan semester 2 wilayah kabupaten Madiun. Karena data

termasuk alat musik membranophone. Berdasarkan hasil analisis pada pola tabuhan permainan orang tua dan kaum muda Dayak Mualang dalam memainkan musik tradisional

Untuk menganalisa data yang telah diperoleh melalui observasi, interview dan dokumentasi, maka penulis menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif dengan pertimbangan

Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai perancangan kemasan jagung semi dengan bahan kemasan karton bergelombang ganda serta bahan pengisi untuk membantu

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penguatan bagi pelaku UMKM di Desa Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah tentang