ASOSIASI SERANGGA PREDATOR DAN PARASITOID DENGAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN LIAR DI EKOSISTEM SAWAH
Evi Masfiyah, Sri Karindah, Retno Dyah Puspitarini
Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jalan Veteran Malang 65145
ABSTRACK
Insect predator and parasitoid effectiveness affected by landscape plant such as weed as shelter. Insect predator and parasitoid also need pollen and nectar, those are provided by crop and weeds. Until now less information about the presence of insect predator and parasitoid on wild plants such as Leersia hexandra, Eleusine indica and Monochoria vaginalis where became weed. Therefore, a research on the presence of insect predator and parasitoid on several of weeds in rice habitat still needed. The experiment was designed in Randomized Block Design with 4 replications. Variable of the observation were kinds, number and fluctuation of insect. The trapped of insect predator and parasitoid were soaked with farmcop. There were four orders of insect predator were associated with weeds such as Coleoptera, Diptera, Hemiptera and Hymenoptera. There was only one order which was identified as insect parasitoid was Hymenoptera.
Key words: Weeds, Insect Predator and Parasitoid. ABSTRAK
Keberadaan serangga predator dan parasitoid dipengaruhi oleh keanekaragaman tanaman penyusun struktur lansekap misalnya keberadaan tumbuhan liar. Beberapa tumbuhan liar yang ada di ekosistem sawah berguna sebagai tempat hidup serangga musuh alami. Sampai saat ini maih sedikit iformasi tentang keberadaan serangga predator dan parasitoid pada tumbuhan liar berbunga seperti Leersia hexandra, Eleusine indica dan Monochoria vaginalis. Penempatan jenis tumbuhna liar pada lahan penelitian dilakukan secara acak dengan menggunakan rancangan acak kelompok. Penelitian ini menggunakan metode teknik pengambilan contoh serangga dengan menghitung kelimpahan populasi dan fluktuasi serangga predator dan parasitoid. Terdapat empat ordo serangga predator yag berasosiasi dengan semua jenis tumbuhan liar yaitu ordo Coleoptera, Diptera, Hemiptera dan Hymenoptera. Hanya terdapat satu ordo yang diidentifikasi sebagai serangga parasitoid yaitu Hymenoptera.
Kata Kunci: Tumbuhan Liar, Serangga Predator dan Parasitoid. PENDAHULUAN
Serangga adalah salah satu
komponen keanekaragaman hayati yang juga memiliki peranan penting dalam jaring makanan yaitu sebagai herbivora, karnivora dan detrivora (Strong et al.
1984). Keberadaan serangga predator dan
parasitoid dipengaruhi oleh
keanekaragaman tanaman penyusun
struktur lansekap misalnya keberadaan tumbuhan tambahan berupa tepung sari dan madu (Tjitrosoerdirdjo, 1984).
Masfiyah et al., Asosiasi Serangga Predator dan Parasitoid…
Beberapa tumbuhan liar yang ada di ekosistem sawah berguna sebagai tempat hidup serangga musuh alami. Di lahan padi sawah yang di sekelilingnya terdapat tumbuhan liar mata lele Azolla pinnata R.Br (Azollaceae) merupakan habitat yang disenangi oleh predator wereng
coklat yaitu Microvelia douglasi
atrolineata Bergroth (Hemiptera: Veliidae) dan Paraplea sobrina Stal. (Hemiptera: Pleidae). Parasitoid Anagrus
sp. (Hymenoptera: Mymaridae) dan
Gonatocerus sp. (Hymenoptera: Mymaridae) dapat berkembang biak pada rumput Leersia sp. dan dapat mengurangi telur wereng coklat sampai 50% (Santosa dan Baehaki, 2009)
Berdasarkan hasil pengamatan
sekilas, beberapa jenis tumbuhan liar seperti kolomento Leersia hexandra Sw. (Poaceae), lulangan Eleusine indica L. (Poaceae) dan wewehan Monochoria vaginalis Burm.F (Pontederiaceae). Sering dijumpai disekitar pematang maupun di lahan sawah di Desa Beji Kecamatan Beji
Kabupaten Pasuruan. Keberadaan
tumbuhan liar tersebut di lahan sawah dapat menarik serangga predator dan parasitoid karena tumbuhan tersebut
memiliki bunga. Oleh karena itu
penelitian tentang keberadaan serangga predator dan parasitoid pada berbagai tumbuhan liar tersebut di atas, di lahan sawah masih perlu dilakukan.
METODOLOGI Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan di lahan petanian di Desa Beji Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan dan di Laboratorium Entomologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Univeritas Brawijaya Malang. Pelaksanaan penilitian dari bulan Maret 2013 sampai Mei 2013.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah alat penangkap serangga yaitu farmcop yang terbuat dari penghisap debu yang telah dimodifikasi, kabel 10 m, aki kering 12 volt, kain berwarna putih yang dibentuk kantung, mika fiber dibentuk tabung (t= 70 cm dan d= 30 cm), selang, fial film, kuas gambar, kertas label, mikroskop, karet, penggaris, meteran, bolpoin, polibag (v= 5 kg) dan buku identifikasi serangga dari Barrion dan Litsinger (1989).
Bahan yang akan digunakan yaitu tumbuhan liar kolomento L. hexandra, lulangan E. indica dan wewehan M. vaginalis yang didapatkan dari sekitar pematang persawahan disekitar lahan penelitian, alkohol 70 %, etil asetat.
Metode Penelitian
Lahan penelitian yang digunakan berukuran lebih kurang 80 m2. Kemudian pada lahan tersebut dibuat 12 petak, masing-masing petak berukuran 120 cm x 120 cm dan jarak antar petak adalah 30 cm.
Semua tumbuhan liar di tanam dan
dipelihara terlebih dahulu pada
polibagpolibag yang diletakkan dilahan pemeliharaan. Setelah itu tanaman di pindah ke polibag baru. Setiap polibag diisi sebanyak tiga tanaman dan 3 polibag masing-masing diisi 1 tanaman sebagai tanaman contoh. Tanaman liar yang telah di pindah di polibag, kemudian dipindah
ke lahan penelitian. Tiap petak
ditempatkan satu jenis tanaman liar sebanyak 36 tanaman. Setiap jenis tanaman diulang sebanyak empat kali. Jumlah seluruh tanaman di semua petak adalah 432 tanaman. Penempatan jenis tumbuhan pada lahan penelitian dilakukan
secara acak, dengan menggunakan
dengan menghitung kelimpahan populasi dan fluktuasi serangga predator parasitoid. Selain itu dilakukan juga pengamatan
perubahan morfologi tanaman.
Pengambilan contoh serangga dan
pengamatan morfologi tanaman dilakukan pada pagi hari mulai pukul 07.00-10.00 WIB.
Pengamatan Serangga Predator dan Parasitoid.
Populasi dan jenis serangga predator
parasitoid yang berasosiasi dengan
tumbuhan liar didapatkan dengan cara dihisap dengan farmcop.
Pada masing-masing petak
penelitian ditetapkan 3 rumpun tanaman contoh secara sistematis diagonal. Mula-mula masing-masing tanaman contoh di sungkup dengan mika fiber, selanjutnya serangga yang tertangkap di hisap dengan farmcop. Serangga yang tertangkap
pipisahkan dari kantung kain dan
dimasukkan ke dalam fial film.
Pengambilan contoh serangga dilakukan dengan selang 7 hari selama 8 minggu. Contoh serangga yang telah didapat disimpan di dalam lemari pendingin
sebelum dilakukan identifikasi.
Identifikasi serangga menggunakan buku dari Barrion dan Litsinger (1989).
Pengamatan Morfologi Tanaman. Pengamatan perubahan morfologi tanaman meliputi pengukuran tinggi tanaman, lebar daun terbesar dan saat mulai berbunga.
HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi dan Keanekaragaman Serangga Predator dan Parasitoid yang Berasosiasi dengan Tumbuhan Liar L. hexandra, E. indica dan M. vaginali
Populasi dan keanekaragaman serangga predator.
Keanekaragaman serangga predator yang ada pada tumbuhan liar L. hexandra, E. indica dan M. vaginalis disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 terdapat empat ordo serangga predator yang berasosiasi dengan semua jenis tumbuhan liar yaitu ordo Coleoptera, Diptera, Hemiptera dan Hymenoptera. Jumlah seluruh spesies serangga predator yang terdapat pada semua tumbuhan liar adalah 7 spesies dari 7 famili (Tabel 1).
Keanekaragaman spesies serangga predator yang paling tinggi adalah ordo Diptera dengan jumlah tiga spesies dari 3
famili (Tabel 1). Tingginya
keanekaragaman ordo Diptera dipengaruhi oleh keadaan ekosistem. Ekosistem padi sawah merupakan tanah berair. Larva-larva serangga dipteran berada di dalam
air dan ketika dewasa berada di
pertanaman untuk mencari makan dan tempat berlindung, sehingga
serangga-serangga tersebut keberadaannya
melimpah di pertanaman. Daly et al. (1978) menyatakan yang mendominasi serangga akuatik ialah larva dipteran.
Kelimpahan populasi jenis serangga predator tertinggi adalah ordo Coleoptera spesies Paederus tamulus. Sedangkan, kelimpahan populasi jenis serangga predator terendah adalah ordo Hemiptera spesies Ectrychotes sp. (Pentatomidae). Hasil pengamatan di lapang jarang sekali
ditemukan Ectrychotes sp. Predator
tersebut hanya ditemukan di tumbuhan E. indica.
Masfiyah et al., Asosiasi Serangga Predator dan Parasitoid…
Populasi serangga parasitoid lebih sedikit (Tabel 2) dibandingkan dengan
Serangga predator (Tabel 1). Hal ini karena selama pengamatan, masuk dalam
musim penghujan, sehingga banyak
parasitoid bermigrasi dan berpindah tempat mencari tempat berlindung yang lebih aman dengan demikian serangga parasitoid yang ada di tumbuhan liar populasinya sedikit. Riyanto et al. (2011)
menyatakan kelimpahan serangga
parasitoid pada musim kemarau lebih tinggi dibanding musin hujan.
Jenis tumbuhan liar dengan
keanekaragaman serangga parasitoid
tertinggi adalah tanaman L. hexandra, yang terdiri dari tujuh spesies dari tiga famili. Jumlah keseluruhan populasi parasitoid yang terdapat pada tanaman L. hexandra selama delapan pengamatan adalah 12,75 individu/petak (Tabel 2).
Tingginya keanekaragaman serangga
parasitoid pada tanaman L. Hexandra dikarenakan letak petak tanaman berada di samping pematang persawahan. Terdapat berbagai macam jenis tumbuhan liar di pematang sawah sehingga meningkatkan keragaman serangga parasitoid. Nentwig
(1998) menyatakan melimpahnya
serangga bisa meningkat pada kondisi tertentu dan dipengaruhi oleh manipulasi komunitas tumbuhan liar.
Jenis tumbuhan liar dengan
keanekaragaman serangga parasitoid
terendah adalah tanaman M. vaginalis, yaitu tiga spesies dari dua famili, dan 3,00 individu/petak (Tabel 2). Rendahnya
vaginalis selama pengamatan kurang maksimal dan hampir mati. Hampir matinya tanaman ini karena beberapa polibag yang digunakan sebagai tempat pemeliharaan robek, sehingga tidak bisa
menampung air dan menyebabkan
tanaman kering. Faktor lain adalah karena tanaman ini pada akhir pengamatan masa tanamnya hampir berakhir, sehingga serangga parastoid tidak tertarik lagi pada tanaman ini.
KESIMPULAN
Terdapat empat ordo serangga
predator yang berasosiasi dengan
tumbuhan liar L. hexandra, E. indica dan M. vaginalis yaitu Coleoptera, Diptera, Hemiptera dan Hymenoptera. Hanya satu ordo parasitoid yang berasosiasi dengan tumbuhan liar yaitu hymenoptera. Jenis tumbuhan liar dengan keanekaragaman serangga predator tertinggi adalah L. hexandra dengan jumlah populasi 19,00 individu/petak. Sedangkan jenis tumbuhan liar dengan keanekaragaman serangga predator terendah adalah M. vaginalis
dengan jumlah populasi 16,00
individu/petak.
Jenis tumbuhan liar dengan
keanekaragaman serangga parasitoid
tertinggi adalah L. Hexandra dengan jumlah populasi 12,75 individu/petak. Sedangkan jenis tumbuhan liar dengan
keanekaragaman serangga parasitoid
terendah adalah M. Vaginalis dengan Tabel 2. Keanekaragaman dan Populasi Serangga Parasitoid pada berbagai jenis
Tumbuhan Liar
Ordo
Hymenoptera
Rata-rata per 100 Tumbuhan Famili Spesies Liar
Mv Lh Ei Braconidae Apanteles sp.
Eulophidae Sympiesis sp.
0 0 100 25 75 25
DAFTAR PUSTAKA
Barrion AT, Litsinger JA. 1989.
Taxonomy of Rice Insect Pest and Their Arthropod Parasites and
Predator. International Rice
Research Institute. Philippines. Daly HV, Doyen JT, Ehrlich PR. 1978.
Introduction to Insect Biology and Diversity. International Student Edition. Tokyo: Mc. Graw-Hill, Kogakusha.
Nentwig W. 1998. Weedy Plant Spesies and Their Benefical Arthropods: Potential for Manipulation in Field Crop. dalam Pickett CH, Bugg RL (ed.): Enhancing Biological Control-Habitat Management Enemies of Agricultural Pests. University of
California Press Berkeley Los
Angels. London. Hlm 49-72.
Riyanto, Herlinda S, Irsan C, Umayah A.
2011. Kelimpahan dan
Keanekaragaman Spesies Serangga
Predator dan Parasitoid Aphis
gossypii di Sumatera Selatan. Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya. J HPT Tropik 11(1):57-68.
Santosa E, Baehaki SE. 2009.
Optimalisasi Pemanfaatan Musuh Alami dalam Pengendalian Hama
Terpadu pada Budidaya Padi
Intensif untuk Sistem Pertanian
Berkelanjutan. Makalah Inovasi
Teknologi Padi Menuju
Swasembada Beras Berkelanjutan. Balai Penelitian Tanaman Padi Sukamandi. Jawa Barat.
Strong LJH, South WR. 1984. Insect On Plants. Boston: Harvard University Press.
Tjitrosoedirdjo S. 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. Gramedia. Jakarta.