• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Metode Eksperimen dalam Pembelajaran

2.1.1.1 Metode Eksperimen (Strategi Belajar Mengajar)

Menurut Roestiyah (2001 : 8) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Penggunaan teknik ini mempunyai tujian agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dan teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a) Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.

b) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.

c) Dalam eksperimen siswa perlu diteliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu. d) Siswa dalam ekperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu diberi

petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih objek eksperimen itu.

e) Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalahmengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan sosial dan

(2)

5

keyakinan masyarakat. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bisa diadakan percobaan karen alatnya belum ada.

2.1.1.2 Kelebihan Metode Eksperimen

Menurut Roestiyah (2001 : 8), metode eksperimen mempunyai kelebihan sebagai berikut :

a. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.

b. Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. c. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran

umat manusia.

2.1.1.3 Kelemahan Metode Eksperimen

Sedangkan kekurangan metode eksperimen menurut Roestiyah adalah sebagai berikut :

a. Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.

b. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.

c. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.

d. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian.

Setelah memahami dan mempelajari tentang kelebihan dan kekurangan dari metode eksperimen diatas, maka sebagai peneliti memilih dan menerapkan metode ini sebagai alternatif untuk memecahkan kesulitan belajar siswa kelas IV SD Negeri Krengseng 04 untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa terhadap materi konsep sifat gaya.

2.1.1.4 Alasan yang mendasari dalam menerima pelajaran tentang gaya pada penerapan metode eksperimen :

a. Kemampuan siswa dalam menerima pelajaran dari guru tidak sama. Dengan metode eksperimen siswa akan selalu ingat terhadap materi yang dipelajari.

(3)

6

Misal : guru memberikan contoh membuat bola dari plastisin, pertama plastisin berbentuk kotak kemudian ditekan-tekan dan dibuat lingkaran akan menjadi bola.

b. Materi akan mudah dipelajari atau dipahami langsung oleh siswa apabila siswa melihat langsung dalam pembelajaran. Misal : anak diberi plastisin satu persatu, anak disuruh meniru yang diperagakan guru.

c. Siswa yang kreatif akan dapat mengembangkan materi pembelajaran dengan tingkat perkembangan jiwanya.

d. Dengan alat peraga siswa lebih memahami dan dapat menemukan hasil percobaan dengan jelas.

Dengan digunakannya metode eksperimen ini, peneliti berharap agar siswa menguasai materi sifat gaya dengan sempurna.

2.1.1.5 Langkah-langkah penerapan metode eksperimen pada pelajaran IPA tentang sifat gaya.

a. Guru menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan eksperimen dengan menyediakan alat-alat eksperimen.

b. Guru menjelaskan dan mengeksperimenkan suatu prosedur atau proses. Diusahakan seluruh siswa dapat mengamati eksperimen dengan baik dan dilanjutkan tanya jawab.

c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan sendiri. d. Siswa membuat kesimpulan hasil eksperimen.

2.1.1.6 Kemampuan Belajar IPA tentang sifat gaya

Kemampuan belajar menurut arti bahasa adalah kecakapan seseorang untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam belajar. Belajar adalah suatu proses psikologi yaitu perubahan tingkah laku siswa baik berupa pengetahuan, ketrampilan ataupun sikap.

Prosers belajar yang terjadi pada diri siswa selain dipengaruhi oleh faktor internal yang bersangkutan juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau faktor eksternal lainnya.

Peaget berpendapat bahwa belajar sifatnya individual artinya proses belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Perkembangan individu

(4)

7

tersebut dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan perkembangan intelektual usia yang bersangkutan (Pengantar Pendidikan).

Menurut Rogers belajar haruslah memiliki makna bagi siswa, pengorganisasian bahan dan ide baru harus ada dalam rangka memberi makna kepada siswa, dilain pihak belajar yang optimal akan terjadi manakala siswa berpartisipasi penuh serta memiliki tanggung jawab dalam belajar.

Mengacu pendapat dari para ahli tadi berarti dikatakan bahwa belajar prinsipnya adalah merupakan proses perubahan tingkah laku pada siswa karena latihan dan pengalaman. Belajar ilmu pengetahuan alam pada prinsipnya bukan menghafal kata-kata bermakna tapi belajar dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang nyata untuk menemukan konsep pada siswa tentang belajar konkret.

2.1.1.7 Peningkatan belajar terhadap materi pembelajaran sifat gaya

Peningkatan belajar siswa terhadap pembelajaran IPA harus guru lakukan bersama siswa semaksimal mungkin. hal ini juga harus diperhatikan beberapa faktor, sesuai dengan pendapat Winata Putra (1998 :28 – 2.13). Untuk meningkatkan penguasaan belajar siswa terhadap materi yang diajarkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip belajar.

Prinsip-prinsip belajar tersebut adalah : 1. Motivasi

2. Perhatian 3. Aktivitas 4. Umpan balik 5. Perbedaan individu

Dengan memperhatikan prinsip-prinsip belajar tersebut peneliti berusaha membangkitkan motivasi dan perhatian siswa sehingga tercipta aktivitas positif dengan memperhatikan perbedaan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.

2.1.2 Alat Peraga

Alat peraga atau media pembelajaran adalah suatu atau seperangkat alat yang merupakan saluran atau jembatan yang berfungsi untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari sumber pesan ke penerima.

(5)

8

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rumateor Samsudin 2009. Penerapan model Discovery melalui model eksperimen dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Bareng 5 Kecamatan Klajen Kota Malang skripsi jurusan kependidikan sekolah dasar dan prasekolah fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Musa Sukardi, M. Pd. (II) Drs. Sjafrudin. A. R, M. Pd.

Belajar mengajar menggunakan metode eksperimen ternyata dapat meningkatkan nilai hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Krengseng 04 Kec Gringsing Kab Batang Semester 2 tahun 2011 /2012. Dari sebelum menggunakan metode eksperimen hanya 33% siswa yang tuntas, sedangkan setelah menggunakan metode eksperimen siswa yang tuntas mencapai 100%. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian yang ada perlu untuk lebih dikembangkan.

2.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori diatas peneliti menyiapkan bahwa pembelajaran menggunakan metode eksperimen dan alat peraga kelereng, plastisin atau tanah liat dan bola dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat gaya. Secara skematis uraian penelitian dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut :

(6)

9

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir 2.4 Hipotesis Tindakan

Atas dasar kajian teori dan kerangka berpikir diatas maka peneliti menerapkan hipotesa tindakan sebagai berikut :

Metode eksperimen dengan memanfaatkan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar materi gaya pada siswa kelas IV SD Negeri Krengseng 04 Kec Gringsing Kab Batang semester II tahun 2011 /2012.

PBM Guru menggunakan metode eksperimen dan alat peraga Siswa Hasil belajar rendah

Dibawah KKM Siklus 1 Pemanfaatan alat peraga Siswa Hasil Belajar Meningkat Siklus 2 Mengembangkan metode eksperimen

dan alat peraga

Hasil belajar siswa tinggi mencapai 90 % P E R B A IK A N Dengan menggunakan metode konvensional Refleksi

Gambar

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir  2.4 Hipotesis Tindakan

Referensi

Dokumen terkait

pengaruh yang signifikan antara motivasi dengan produktivitas

Jika penanganannya tidak dilakukan dengan tepat maka akan terjadi kerusakan- kerusakan struktur bangunan sipil yang ditimbulkan oleh reaksi tanah baik secara

Berdasarkan nilai rata-rata indikator variabel Mall Atmosphere yang memiliki nilai terendah adalah indikator yang menyatakan bahwa musik yang diputar dalam Galaxy Mall

Seorang Produser biasanya akan berpikir bahwa strategi kreatif merupakan orientasi pemasaran yang diberikan kepada orang - orang kreatif sebagai pedoman dalam

1) Pemahaman sejarah (X1) sebagai variabel bebas pertama adalah total skor yang dikumpulkan dengan tes berdasarkan kemampuan siswa untuk menjawab soal-soal pada aspek

Berdasarkan hasil analisis data dari kuesioner dapat terlihat bahwa Good Governance yang telah dilaksanakan pada Primer Koperasi Pegawai UPN "Veteran" Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan belajar dalam CBSA dengan permainan kartu, mengetahui hasil belajar siswa dalam CBSA dengan permainan kartu, mengetahui apakah

Siklus sinyal input yang terdeteksi pada osiloskop belum mendapatkan bentuk sinusoidal yang sempurna karena, tinggi amplitudo dan periode sinyal tergantung dari